Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS PELUANG DAN RISIKO

2023
Yang harus disampaikan ke Calon Nasabah dan pelatihan untuk Nasabah oleh WPB

1. Peluang
2. Manajemen Risiko
3. Analisis Pasar
PELUANG KEUNTUNGAN SAAT HARGA NAIK
1. Beli 4 lot OLEIN bulan
BULLISH MARKET kontrak Sept di harga
Rp. 12,500,- lalu dua hari
Kontrak kemudian di Offset
Jual di harga dengan:
H Rp. 12,550,-
A 2. Jual 4 lot OLEIN bulan
kontrak Sept di harga
R Rp. 12,550,- maka:
G
A
Gross= (Jual – Beli) x Lot X Satuan Kontrak
Gross= (Rp.12550 – Rp.12500)/kg X 4 Lot X 20000 kg
= Rp. 50 X 4 X 20000
Kontrak = Rp. 4,000,000,-
Beli di harga
Rp. 12,500,-
PELUANG KEUNTUNGAN SAAT HARGA TURUN
WAKTU 1. Jual 2 lot Robusta bulan
BEARISH MARKET kontrak OKT pada harga
Rp. 8,200,- lalu tiga hari
kemudian di Offset dengan:
Kontrak
Jual di harga 2. Beli 2 lot Robusta bulan
kontrak OKT pada harga
H Rp. 8,200,-
Rp. 7,900,- maka:
BULLISH & BEARISH MARKET A
R Gross= (Jual – Beli) x Lot X Satuan Kontrak
G Gross= (Rp.8200 – Rp.7900)/kg X 2 Lot X 5000kg
A =
=
Rp. 300 X 2 X 5000
Rp. 3,000,000,-

Kontrak
Beli di harga
Rp. 7,900,-

WAKTU
Apabila Pemodal  Dana Pembelian OLEIN di harga Rp.12,000,-/kg,
melakukan Transaksi di maka dapat melakukan transasksi OLEIN sebanyak 25 Ton.
Pasar Fisik sebagai  Untuk kenaikan harga Rp.50/Kg diperoleh
dengan Gross : Rp.50/kg x 25,000 kg = Rp.1,250,000,-
Dana sebesar  Dalam hal ini diperlukan lagi biaya lain untuk :
Rp. 300.000.000 UNTUK Karyawan, Gudang, Transport ?
PRODUK OLEIN
Maka :

INVESTASI Rp. 100.000.000 di Perdagangan Berjangka


 Bisa Transaksi + 50 lot, Gross = (Jual – Beli) x Lot X Satuan Kontrak
(Initial Margin Rp.2.000.000/lot), Gross = (Rp. 12.050 – Rp.12.000)/kg X 15 Lot X 20.000 kg
= Rp. 50 X 15 Lot X 20.000
– 50 % dari dana investasi untuk = Rp. 15,000,000,-
ditransaksikan
NETTO = GROSS – KOMISI (Tetap)
– 50 % dari dana investasi untuk
cadangan (Capital Management)
Rp. 12.050/kg
 Transaksi JUAL 15 lot OLEIN bulan kontrak
NOP pada harga Rp. 12.050,/kg. Jika tiga
hari kemudian di offset dengan:
 Transaksi BELI 15 lot pada harga Rp. 12.000/kg
Rp.12.000,/kg maka:
Bunga yang diperoleh
SAVING = (Rp. 100.000.000 x 6 % pa)x 80 %
Rp. 100.000.000 = Rp. 4.800.000 /tahun ( setelah Pajak ) atau
di Bank = Rp. 400,000,- / bulan ( setelah Pajak )

INVESTASI Rp. 100.000.000 di Perdagangan Berjangka


• Bisa transaksi + 50 lot, jika
– 50 % dari dana investasi untuk ditransaksikan
– 50 % dari dana investasi untuk cadangan (Capital Management)
 Transaksi Jual 5 lot OLEIN bulan kontrak NOP pada harga
Rp.13.050/kg, kemudian di Offset dengan:
Rp. 13.050/kg
 Transaksi Beli 5 lot pada harga Rp. 12.000,/kg maka:
Gross = (Jual – Beli) x Lot X Satuan Kontrak
Gross = (Rp. 12.050 – Rp. 12.000)/kg X 5 Lot X 20.000 kg
Rp. 12.000/kg = Rp. 50 X 5 X 20,000
= Rp. 5,000,000,-

NETTO = GROSS – KOMISI (Tetap)


RISIKO DALAM PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

• Risiko Leverage.
• Risiko Suku Bunga.
• Risiko Likuiditas.
• Risiko Penyelesaian dan Pengiriman.
• Resiko Operasional.
Apakah Perdagangan Berjangka Berisiko Tinggi?

Seperti investasi ekuitas, investasi tersebut membawa lebih banyak risiko dari pada investasi
pendapatan tetap yang dijamin.

Namun, praktik perdagangan berjangka yang dianggap oleh banyak orang lebih berisiko
daripada perdagangan ekuitas karena LEVERAGE yang terdapat dalam perdagangan berjangka
adalah suatu pameo yang salah karena PBK menjadi instrument untuk pengelolaan risiko.
MANAJEMEN RISIKO DILAKUKAN DENGAN
MENGUBAH POSISI TRANSAKSI YANG MERUGIKAN MENJADI
MENGUNTUNGKAN

1. JUAL 1 lot OLEIN kontrak Sept pada harga Rp.12,500,- ( SALAH ), Maka di lakukan
2. Offset ( CUT ) dengan BELI 1 lot OLEIN kontrak Sept dan BELI ( SWITCH ) 1 lot OLEIN
kontrak Sept pada harga Rp. 12,550,-

- Rugi dari kontrak JUAL karena


H harga
di CUT sebesar Rp.50,
A Rp.1 2,700,-
- Keuntung dari Selisih kontrak
R BELI karena SWITCH di harga
G JUAL Kontrak Rp.12,550 dengan
A OLEIN SEPT harga Terakhir Rp.12700 adalah
1 Lot Rp.150,-
di harga
Rp. 12,500,- BELI Kontrak Sehingga Netto = Rp.100,-
OLEIN SEPT
2 Lot
di harga
Rp. 12,550,-

WAKTU

MENCEGAH DAN MENGUNCI RISIKO KERUGIAN SEMINIM MUNGKIN


JIKA TERJADI KESALAHAN

1. BELI kontrak OLEIN SEPT 1 Lot pada harga Rp.12,550,- ( SALAH ), Maka di lakukan
2. SPREAD CALENDER dengan JUAL kontrak OLEIN OKT 1 Lot pada harga Rp.12,500,-

BELI Kontrak
OLEIN SEPT
1 Lot RUGI dari BELI kontrak OLEIN SEPT 1 Lot
di harga Rp. 12,550,- Diproteksi dengan mengambil posisi
JUAL Kontrak OLEIN OKT 1 Lot
H
A
Sehinggga kerugian terkunci di
R
selisih antara harga OLEIN
G
kontrak SEPT dan Harga OLEIN
A JUAL Kontrak kontrak OKT
OLEIN OKT
1 Lot
di harga Rp. 12,500,-

WAKTU
ANALISIS PASAR
KONDISI PASAR
Hal Utama & Penting Diketahui

• Ke mana Arah Pasar sedang bergerak?


• Sampai seberapa jauh Uptrend atau Downtrend
akan berlangsung?
• Kapan akan terjadi Reversal atau Pembalikan Arah?

Poin-poin itulah yang menjadi perhatian utama para


analis. Di balik pola pergerakan harga dan indikator
teknikal yang ada pada chart trading,

John Murphy menuliskan berdasarkan pengalaman


tradingnya selama 30 tahun dengan menggunakan
analisis teknikal. Dari masukan yang diperolehnya
sewaktu menjadi analis teknikal untuk acara Tech Talk
di CNBC-TV,

Pendekatan Murphy pada analisis teknikal lebih


mengutamakan arah pergerakan harga atau tren dari
pada alasan terjadinya tren itu sendiri.
KONDISI PASAR
Informasi Pergerakan Harga (Open, High, Low, Close)
PENGELOLAAN RISIKO TRANSAKSI
DI PBK
( TECHNICAL TRADING )
TECHNICAL TRADING
Fungsi : ( Berkaitan dengan Strategi Transaksi )

1. Mengubah posisi Rugi (Loss) menjadi Untung (Profit)


2. Mencegah & mengunci Rugi (Loss) seminimum mungkin
3. Mengamankan Untung (Profit) yang sudah didapat
4. Memaksimalkan Pergerakan Tren
5. Memaksimalkan Untung (Profit) yang sudah didapat
6. Pedoman untuk tidak mengulangi kesalahan

Cara :
1. HEDGE/STRADDLE
2. CUT & SWITCH
3. COVERING

NOTE : NO BUSINESS WITHOUT RISK !!!


TECHNICAL TRADING PERHITUNGAN TRANSAKSI

KONTRAK EMAS GOL (1000 grm)


Gross = (Jual – Beli) x Lot X Satuan Kontrak
Fee Transaksi Rp.300.000/lot
Gross= (804.000 – 798.500) X 4 Lot X 1000
= 5.500 X 4 X 1000
= Rp. 22.000.000,-
2. JUAL (Offset) Nett = Gross – (Fee Transaksi x Lot)
5 LOT = Rp. 22.000.000,- - (Rp.300.000,- x 4 Lot)
Rp 804.500/g = Rp. 20.800.000,-
Rp 804.000/g
1. JUAL (New)
4 LOT

Real
Real
Profit
Profit
Rp 800.000/g
1. BELI (New)
5 LOT Rp 798.500/g
Gross = (Jual – Beli) x Lot X Satuan Kontrak
Gross= (804.500 – 800.000) X 5 Lot X 1000 2. BELI (Offset)
= 4500 X 5 X 1000 4 LOT
= Rp. 22.500.000,-
Nett = Gross – (Fee Transaksi x Lot)
= Rp. 22.500.000,- - (Rp.300.000,- x 5
Lot)
= Rp. 21.000.000,-
TECHNICAL TRADING HEDGE/STRADDLE (1)

Dapat dilakukan dalam keadaan KONDISI RUGI


Untuk menghindari rugi yang lebih besar

Bentuk gerak turun


BUKAN TREND-DOWN
HARGA SEKARANG BELUM LEBIH RENDAH DARI
TITIK BOTTOM SEBELUMNYA ! Kondisi-1 Kondisi-2
NEW BUY / 1 LOT
10.000

Potensial Potensial
LOSS 500 LOSS 800
9.700
NEW SELL / 1 LOT Potensial
Ciri gerak PROFIT 200
Posisi - 1
TREND-DOWN 9.500
sudah tampak Potensial
PROFIT 500
HARGA SEKARANG TELAH LEBIH RENDAH
DARI TITIK BOTTOM SEBELUMNYA !

Posisi - 2
9.200

Kondisi -1 Kondisi -2
Gross = 200 – 500
= -300
= Gross = 500 – 800
= -300
TECHNICAL TRADING HEDGE/STRADDLE (2)

Dapat dilakukan dalam keadaan KONDISI UNTUNG


Untuk menghindari penurunan keuntungan

Kondisi-1 Kondisi-2

NEW SELL
1 LOT
10.900 Potensial Potensial
Profit 400 Profit 1.000

Posisi-1
10.500 Potensial
NEW BUY
1 LOT Profit 500
10.000

Potensial
Loss 100
Posisi-2
9.900

Kondisi-1 Kondisi-2
Gross = 400 + 500
= 900
= Gross = 1.000 + (-100)
= 900
TECHNICAL TRADING CUT & SWITCH

Dapat dilakukan dalam keadaan KONDISI RUGI


Untuk mengganti posisi yang salah ( rugi ) dengan
posisi yang benar (mengikuti tren pergerakan harga)

NEW BUY / 2 LOT


10.000
Real
Loss 600
9.700
LIQUID SELL / 2 LOT
NEW SELL / 2 LOT Real
Profit 1.000

9.200 Nett = (2)500 – (2)300


LIQUID BUY / 2 LOT
= 1.000 – 600
= 400 (Profit)
TECHNICAL TRADING COVERING

Dapat dilakukan dalam keadaan KONDISI RUGI


Cover adalah Mengunci posisi yang salah dan
Menggandakan posisi yang benar benar (mengikuti
tren pergerakan harga)

NEW BUY / 2 LOT


10.000
Real
Loss 1600
9.700
NEW SELL / 4 LOT
Real
Profit 2.000

9.200
CLOSE BUY / 4 LOT Gross = (4)500 – (2)800
CLOSE SELL / 2 LOT
= 2.000 - 1.600
= 400 (Profit)
ALUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN TRADING
PSYCHOLOGY

MARKET CAPITAL
ANALYSIS MANAGEMENT

TRADING PREFERENCES

FEEDBACK
TIMING
ENTRY / EXIT

RESULT EVALUATION
ANALISIS PASAR

( MARKET ANALYSIS)
ANALISIS PASAR
Konsep
Secara garis besar, metode analisis pada perdagangan Berjangka Komoditi terdiri dari dua bagian yaitu
Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal.

 Analisis Fundamental mengambil pendekatan yang berbeda. Dasar yang digunakan adalah berita
ataupun rumor yang beredar di pasar.

 Analisis Teknikal mendasarkan teknik analisisnya dengan perhitungan matematis (data statistik)
serta menggunakan grafik (chart).

Seperti kita ketahui bersama, bursa finansial seperti saham dan pasar uang sangat sensitif dengan berita
yang sedang beredar di pasar. Hal yang sama juga terjadi pada Perdagangan Berjangka Komoditi. Bahkan
dapat dikatakan bahwa yang menggerakkan harga beberapa komoditi dunia saat ini adalah berita itu
sendiri.

Ada banyak berita fundamental yang mampu menjadi motor penggerak harga komoditi. Ada alur logis dan
hukum-hukum ekonomi yang berlaku di sini (meski kadang tidak 100% berlaku), namun di balik itu semua,
yang harus diperhatikan adalah bagaimana pasar bereaksi terhadap berita tersebut alias psikologi pasar.
FILOSOFI PASAR
MARKET ACTION DISCOUNT EVERYTHING
Analis teknikal percaya bahwa setiap faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga suatu kontrak
berjangka (faktor fundamental, politik, psikologis,dan lainnya), sebenarnya akan tercermin melalui
pergerakan harga itu sendiri.
Pergerakan harga akan mencerminkan perubahan-perubahan pada kondisi Supply dan Demand secara
keseluruhan.

PRICE MOVE IN TREND


Harga akan bergerak dalam Trend.

HISTORY REPEAT ITSELF


Grafik akan mencerminkan psikologis Bullish dan Bearish dari pasar dan membentuk pola-pola tertentu
yang cenderung berulang.
Berdasarkan penelitian psikologi manusia yang cenderung tidak berubah, cara terbaik untuk memahami
masa yang akan datang adalah dengan mempelajari sejarahnya. Dengan kata lain, masa depan merupakan
pengulangan dari masa lalu.
ANALISIS FUNDAMENTAL
Dasar Analisis Fundamental: Sumber, Jenis, Faktor Penentu
Keseimbangan (equilibrium) dalam Analisis Fundamental
supply dan demand
Sumber Informasi/ berita dapat diperoleh
menentukan tingkat harga. melalui :
o Instansi Resmi/pemerintah,
Analisa fundamental menganalisis kondisi Supply o Media cetak/elektronik,
dan Demand : o Perorangan
menentukan arah pergerakan Jenis beritanya, ada beberapa jenis berita jika
harga (Bullish/Bearish) dan dilihat dari bidangnya :
apa yang menyebabkan o Ekonomi
kondisi tersebut. o Politik
o Keamanan (global, regional, lokal)

Menelaah informasi dari berbagai sumber : Faktor Penentu :


o Kecepatan memperoleh informasi
mengetahui kondisi Supply & o Sumber informasi
Demand. o Pengolahan informasi &
o forecasting (ramalan)
Kelompok Faktor Penentu
dalam Analisis Fundamental
Faktor Politik Faktor Keuangan
Ada kalanya Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang
perkembangan politik diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang
suatu Negara berdampak menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak
pada pergerakan indeks signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi.
saham, namun ada Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada
kalanya tidak membawa tingkat suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal karena
dampak apa pun. perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variable tingkat
inflasi.

Faktor Ekonomi Faktor Eskternal


Indikator ekonomi adalah Perubahan ekonomi yang terjadi di suatu Negara dapat membawa
salah satu faktor yang dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang
tidak dapat dipisahkan ada di kawasan yang sama. Dalam era global asset allocation, arus
dan merupakan bagian portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para
penting dari keseluruhan fund manager, investor, dan hedge funds melakukan investasi secara
faktor fundamental. global dan sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya
dalam lingkup satu negara melainkan juga meluas hingga ke dalam
lingkup satu kawasan/regional, bahkan di seluruh dunia.
Sifat Informasi
dalam Analisis Fundamental Karakteristik Market
dalam Analisis Fundamental
Fakta
Informasi berdasarkan apa
yang telah terjadi di pasar. • Analisis fundamental akan
sangat bergantung pada
Laporan karakteristik masing-masing
Informasi resmi dari badan Underlying Asset dari kontrak
ataupun institusi yang dapat
dipercaya. yang diperdagangkan.
Rencana
Informasi berdasarkan apa • Karena itu seorang trader harus
yang akan dilakukan. mengetahui Product Knowledge
Isu dari masing-masing komoditi.
Informasi berdasarkan desas-
desus yang terjadi di pasar.
Bukan fakta karena belum
terjadi. Bukan laporan karena
bukan informasi resmi,
walaupun diungkapkan oleh
pejabat pemerintah.
Product Knowledge Point Of Concern
dalam Analisis Fundamental
dalam Analisis Fundamental
Sifat Komoditi:
Hard commodity • Gambaran arah pergerakan harga
jangka pendek, menengah dan
Soft commodity panjang.
Financial derivatives
• Tidak selalu tepat , seringkali
Sumber/Daerah Produksi dipengaruhi oleh sentimen para
Daerah Konsumsi penulis berita
Barang Substitusi • Reaksi pasar dapat berbeda, untuk
informasi yang sama.
Faktor Pengaruh Lainnya
Valuta asing • Tidak selalu ada setiap saat
Kondisi politik • Seringkali saling bertentangan.
Kondisi ekonomi • Isi Paragraph Informasi/Berita :
Kondisi cuaca I. Tetang Keadaan Pasar
Perdagangan di bursa II. Penyebab Kondisi Pasar
lainnya III. Kemungkinan Kondis Pasar Selanjutnya
Indikator Ekonomi yang Berpengaruh
dalam Analisis Fundamental

1. UNEMPLOYMENT 9. WHOLESALES PRICE INDEX (WPI)


2. NON-FARM PAYROLL. 10. PRODUCER PRICE INDEX (PPI Output)
3. TRADE BALANCE 11. GDP (Gross Domestic Product)
4. INDUSTRIAL PRODUCTION 12. GNP (Gross National Product)
5. FACTORY ORDER 13. GNP DEFLATOR
6. BUSINESS INVENTORY 14. INVISIBLE TRADE
7. RETAIL SALES 15. CURRENT ACCOUNT
8. CONSUMER PRICE INDEX (CPI) 16. BALANCE OF PAYMENT
17. MONEY SUPPLY
Informasi mengenai
peningkatan demand: • Informasi mengenai
Meningkatnya ekspor penurunan demand:
Perubahan nilai kurs yang • Menurunnya ekspor
menyebabkan peningkatan daya
beli • Perubahan kurs yang menurunkan
Naiknya harga barang substitusi daya beli
• Turunnya harga barang substitusi
Informasi mengenai penurunan • Informasi mengenai
supply: peningkatan supply:
Kondisi cuaca yang buruk
Penurunan luas areal tanam • Panen melimpah
Terganggunya sistem transportasi • Peningkatan areal tanam
• Penurunan demand derivatif
Peningkatan demand derivatif finansial
finansial
Meningkatnya kondisi ekonomi • Kondisi ekonomi yang kurang baik
Contoh Analisis Komoditi
dalam Analisis Fundamental
Investor Khawatir Permintaan Lesu, Harga Minyak Melemah
Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia turun pada perdagangan Selasa (9/7/2019), setelah
tanda-tanda terbaru bahwa sengketa perdaganga internasional telah menyeret perekonomian
global, kendati ketegangan di Timur Tengah mendukung harga untuk menguat.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 10:36 WIB, harga minyak mentah West Texas
Intermediate melemah 0,40% atau 0,23 poin ke posisi US$57,43 per barel, sedangkan harga
minyak mentah Brent melemah 0,36% atau 0,23 poin ke posisi US$63,88 per barel.

Pasar Wait and See, Minyak Bergerak Terbatas


Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan minyak mentah tertahan seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah
sehingga membuat investor waspada. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (8/7/2019) hingga pukul
11.56 WIB, harga minyak jenis WTI untuk kontrak Agustus 2019 di bursa Nymex bergerak menguat tipis 0,14% menjadi
US$57,59 per barel.

Melimpahnya Stok Bikin Harga Karet Melesu


Bisnis.com, JAKARTA - Karet berjangka melemah di Bursa Singapura pada perdagangan Senin
(8/7/2019) di tengah kekhawatiran pasar meningkatnya cadangan pasokan di China, negara
konsumen terbesar di dunia.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (8/7/2019) pukul 15.21 WIB, harga
karet TSR20 untuk kontrak September 2019 di Bursa Singapura bergerak melemah 2,2%
menjadi US$142,4 per kilogram.
Contoh Analisis Komoditi
dalam Analisis Fundamental

I. Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena aksi ambil untung yang
normal dari para trader jangka pendek setelah kenaikan yang tinggi belakangan ini. “Bullish” secara
tehnikal terus mendorong naik pasar metal.
Emas berjangka bulan Agustus terakhir turun $5.20 per ons pada $1,808.30. Sementara emas Antam
ditawarkan beli pada Rp 942.000,- per gram, naik Rp 4000

II. Berita baik ini telah menggeser perkembangan terbaru AS dengan Cina yang telah mengenakan sanksi-
sanksi lebih jauh terhadap Cina, termasuk menghapus status perdagangan khusus atas Hong Kong. Cina
segera berjanji untuk membalas. Saham-saham Asia kebanyakan turun karena naiknya ketegangan AS
dengan Cina.

III. Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,800.00 yang apabila berhasil
dilewati akan lanjut ke $1,791.10 dan kemudian $1,779.20. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan
dengan “resistance” terdekat di $1,819.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825.50 dan
kemudian $1,850.00.

Paragraf/Alenia I : Tentang PERUBAHAN Pergrakan Harga Yang Terjadi Di Bursa


Paragraf/Alenia II : Tentang PENYEBAB Pergrakan Harga Yang Terjadi Di Bursa
Paragraf/Alenia III : Tentang PERKIRAAN Pergrakan Harga Akan Datang Yang Terjadi Di Bursa
Contoh Analisis Forex
dalam analisis fundamental
I. Pair AUDUSD kembali cetak rebound dan naik ke posisi tertinggi dalam sebulan oleh menguatnya optimisme
investor yang mengangkat perdagangan aset resiko dan merugikan posisi safe haven dolar AS. Sentimen
positif pasar merespon berita optimis tentang uji klinis vaksin coronavirus yang menguntungkan pergerakan
saham bursa Amerika dan juha posisi imbal hasil obligasinya.

II. Penguatan aset resiko seperti bursa saham memberi keuntungan bagi kurs aussie yang sempat tertekan oleh
berita perang sanksi Amerika Serikat dengan China serta peningkatan kasus baru terinfeksi covid-10
Untuk pergerakan sepanjang hari ini terdapat rilis data ekonomi yang kuat, Australia akan mempublikasikan
data penambahan tenaga kerja dan data tingkat pengangguran. Kemudian disesi yang sama pasar dapat
perhatikan rilis data PDB China dan juga tingkat produksi industrinya. Lalu pada sesi Amerika terdapat rilis
data retail sales yang diperkirakan lebih kuat.

III. Secara teknikal menurut analyst Bull & Bear Research Center pair AUDUSD bearish, dan awal sesi akan turun
menuju posisi 0.6980 dan jika tembus akan turun terus ke S1 hingga S2. Namun jika terjadi koreksi , akan
naik kembali menuju posisi 0.7020, jika tembus akan mendaki ke R2 hingga R2.

Paragraf/Alenia I : Tentang PERUBAHAN Pergrakan Harga Yang Terjadi Di Bursa


Paragraf/Alenia II : Tentang PENYEBAB Pergrakan Harga Yang Terjadi Di Bursa
Paragraf/Alenia III : Tentang PERKIRAAN Pergrakan Harga Akan Datang Yang Terjadi Di Bursa
Contoh Analisis Stock Index Futures
dalam analisis fundamental

I. Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup naik 3,69 poin atau 0,01% lebih tinggi pada
25.481,58, setelah sempat naik tinggi ke posisi 25.889. Namun untuk indeks saham Cina Enterprise
(HSCE) dengan 60 saham unggulan turun 0,14% atau 14,73 poin menjadi 10.390,54.

II. Indeks Hang Seng rebound dari perdagangan sebelumnya yang berada di zona negatif mendapat
sentimen positif dari penguatan bursa saham kawasan Asia. Namun kekuatan saham awal sesi Hang
Seng terpangkas kembali setelah keputusan presiden AS Donald Trump untuk mencabut status khusus
kota Hong Kong terhadap ekspor AS dan penetapan sanksi bagi bank yang melakukan bisanis dengan
pejabat China daratan

III. Secara teknikal menurut analyst Bull & Bear Research Center indeks Hang Seng akan retreat. Dan awal
sesi akan turun ke posisi 25350, dan jika tembus akan lanjut ke S1 hingga S2. Namun jika bergerak
sebaliknya dapat mendaki ke posisi 25650, jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2.

Paragraf/Alenia I : Tentang PERUBAHAN Pergrakan Harga Yang Terjadi Di Bursa


Paragraf/Alenia II : Tentang PENYEBAB Pergrakan Harga Yang Terjadi Di Bursa
Paragraf/Alenia III : Tentang PERKIRAAN Pergrakan Harga Akan Datang Yang Terjadi Di Bursa
ANALISIS TEKNIKAL

Para investor dan analisis menggunakan analisis teknikal untuk mengindentifikasi apakah kondisi pasar sedang dalam fase
Bullish atau Bearish agar dapat menentukan strategi memanfaatkan tren yang terjadi demi mendapatkan keuntungan.

 Para pengguna analisis teknikal yakin bahwa harga bergerak dalam tiga arah yaitu naik, turun, atau menyamping
dan tidak bergerak dalam kondisi acak. Tren ini biasanya bertahan sampai beberapa periode.

Berbeda dengan analisis fundamental yang lebih menekankan prediksi perilaku pasar berdasarkan indikator-indikator
ekonomi yang ada dan berorientasi pada masa depan, analisis teknikal lebih ke arah prediksi pergerakan harga dengan
meilhat data historis yang terjadi di pasar dengan menggunakan matematis (quantitive model).

Grafik/Chart membantu menentukan level ideal untuk memasuki pasar dan menyediakan efek visual dari historis
pergerakkan harga, sehingga dari grafik anda dapat melihat bagaimana kecenderungan pasar berkaitan dengan harga beli,
harga jual, harga tertinggi, harga terendah, dan sebagainya.
Price Chart
Informasi Pergerakan Harga

Untuk mempermudah proses analisis pergerakan harga, data harga


akan dibuatkan bentuk grafiknya yang membantu analis secara visual
menganalisis kondisi pergerakan harga. Beberapa model grafik (Chart)
yang biasa digunakan oleh para analis di antaranya:
Line Chart

Candlestick Chart

Bar Chart
Point & Figure Chart
Price Chart
Line Chart

Line chart mengandung satu nilai saja seperti Open atau Close, High atau Low pada
jangka waktu yang telah ditentukan.
Bagi beberapa investor dan trader, harga penutupan (Closing Price) merupakan
informasi yang lebih penting daripada Open, High, atau Low.
Dengan memperhatikan harga penutupan saja maka pergerakkan harga pada hari
itu bisa diabaikan.
Price Chart
Bar Chart
Bar Chart menggambarkan harga tertinggi (Highest Price), harga terendah (Lowest Price),
terdapat juga harga pembukaan (Opening Price) dan harga penutupan (Closing Price)
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Terdapat suatu garis vertical yang menggabungkan nilai High dan Low, tanda penghubung
sebelah kiri menunjukkan nilai Open dan tanda penghubung di sebelah kanan
menunjukkan nilai Close.
Bar Chart sangat efektif untuk menampilkan data dalam jumlah yang besar karena
bentuknya yang relative ramping. Jika anda lebih cenderung mengamati harga penutupan,
bar chart merupakan alat bantu yang cukup efektif dalam menganalisis hubungan harga
penutupan dengan High dan Low.
Price Chart
Candlestick Chart

Grafik ini dibuat pada abad ke-18 oleh Homma Munehisa dari
Jepang. Pada awalnya grafik ini digunakan untuk menganalisis
harga kontrak padi, karena itu sering disebut sebagai Japanese
Candles. Steven Nison kemudian mempopulerkannya melalui
buku Japanese Candlestick Techniques, 1991.
Candlestick Chart digunakan untuk menggambarkan pergerakan
harga yang menekankan hubungan antara harga pembukaan
dan penutupan, memuat High, Low, harga Open dan Close.
Price Chart
Candlestick Chart

Grafik ini biasanya terdiri atas body (dalam buku ini berwarna Hijau atau Merah) dan garis
vertikal di atas dan di bawah body (wick) yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah.
Jika harga turun (Bearish) atau harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, body
berwarna hitam. Sebaliknya jika harga naik (Bullish) atau harga penutupan lebih tinggi dari
harga pembukaan, maka body berwarna putih, tapi bisa juga tidak memiliki body atau wick.
Dalam hal pemberian warna, setiap service provider mempunyai ketentuan sendiri.
Price Chart
Point & Figure
Analisis terhadap grafik harga adalah bertujuan untuk mengetahui arah tren, kondisi
tren dan perubahan momentum yang ada pada pergerakan harga. Untuk
mempermudah proses analisis para analis biasa menggunakan alat bantu manual
berupa :
Trend Line : Garis bantu untuk mengidentifikasi arah maupun kecepatan tren
pergerakan harga. Biasanya ditarik dari lembah ke lembah (Up-Trend) maupun dari
puncak ke puncak (Down-Trend)
Support : Garis bantu untuk mengidentifikasi batas bawah dari suatu zona
pergerakan harga. Penembusan ke bawah terhadap garis ini oleh harga
mengisyaratkan momentum pelemahan harga.
Resistance : Garis bantu untuk mengidentifikasi batas atas dari suatu zona
pergerakan harga. Penembusan ke atas terhadap garis ini oleh harga
mengisyaratkan momentum penguatan harga.
Chart Analysis
Line Chart Study
Analisis terhadap grafik harga adalah bertujuan untuk mengetahui arah tren,
kondisi tren dan perubahan momentum yang ada pada pergerakan harga. Untuk
mempermudah proses analisis para analis biasa menggunakan alat bantu manual
berupa :
Trend Line : Garis bantu untuk mengidentifikasi arah maupun kecepatan trend
pergerakan harga. Biasanya ditarik dari lembah ke lembah (Up-Trend) maupun
dari puncak ke puncak (Down-Trend)
Support : Garis bantu untuk mengidentifikasi batas bawah dari suatu zona
pergerakan harga. Penembusan ke bawah terhadap garis ini oleh harga
mengisyaratkan momentum pelemahan harga.
Ressistance : Garis bantu untuk mengidentifikasi batas atas dari suatu zona
pergerakan harga. Penembusan ke atas terhadap garis ini oleh harga
mengisyaratkan momentum penguatan harga.
Chart Analysis
Support and Resistance

Garis tren adalah garis yang mambatasi pergerakan harga.


Support Trend Line terbentuk ketika harga menurun dan kemudian berbalik arah pada
sebuah harga yang sejajar dengan paling tidak dua harga terendah yang menjadi
support point sebelumnya.
Resistant Trend Line terbentuk dengan cara yang sama, hanya saja pada saat harga naik
dan kemudian berbalik arah pada harga tertinggi yang sejajar dengan harga tertiggi
sebelumnya.
Chart Analysis
Trend

Secara mudah dapat dikatakan bila anda melihat grafik harga dan tetap terlihat harga sedang
naik, maka tren yang terjadi adalah naik (Up Trend); sebaliknya, jika anda melihat harga
sedang turun maka tren yang terjadi adalah turun (Down Trend). Namun dalam beberapa
kasus terkadang sulit mengidentifikasi apakah harga sedang naik atau turun, sehingga dapat
dikatakan tren tidak jelas (Trendless). Tren yang tidak jelas adalah ketika harga bergerak ke
sana kemari dalam sebuah batasan harga, karena itu sering disebut sebagai Sideways yang
merefleksikan suatu periode keseimbangan dalam harga (Price Level) permintaan dan
penawaran (Supply And Demand).
Chart Analysis
Trend
Analisis tren terikat pada time frame dari grafik yang sedang diamati. Sebuah grafik
dengan rentang waktu satu bulan bisa menunjukkan tren turun, bisa jadi grafik harian
menunjukkan tren naik, sehingga hal ini bisa menimbulkan kebingungan.

Batasan harga (Price Range) dapat digunakan untuk mendapatkan identifikasi yang
tepat mengenai tren yang terjadi. Jika terdapat rangkaian harga Higher Highs dan
Higher Lows maka tren sedang naik. Sebaliknya jika terdapat rangkaian harga Lower
Low dan Lower High maka tren yang sedang terjadi adalah turun.
Chart Analysis
Breakout & Price Objective
Perubahan momentum pergerakan harga, maupun penembusan terhadap
garis Support maupun Ressistance memberikan sinyal bahwa harga akan
bergerak keluar dari zona pergerakan sebelumnya yang dapat diartikan
sebagai saat yang baik untuk menginisiasi perdagangan (Entry Market)).
Hal lain yang perlu diperhatikan selain arah pergerakan adalah potensi
jarak tempuh pergerakan yang mengisyaratkan potensi keuntungan yang
mungkin didapatkan atas inisiasi perdagangan yang sudah dilakukan (Price
Objective)
Chart Analysis
Price Pattern
Penggunaan grafik secara
berkelanjutan akan memberikan
informasi pada analis tentang
keberadaan pola-pola grafik tertentu
yang berpotensi menunjukkan potensi
perubahan momentum pergerakan
yang akan terjadi. Analis memahami
sebuah pepatah yang berbunyi
“Sejarah akan berulang” di mana
kejadian di masa lalu dipercaya bisa
dijadikan referensi untuk memprediksi
kejadian di masa depan.
Continuation Pattern :
Adalah pola grafik yang
mengisyaratkan bahwa tren
pergerakan harga cenderung
berlanjut.
Reversal Pattern :
Adalah pola grafik yang
mengisyaratkan bahwa tren
pergerakan harga cenderung
berbalik arah.
Chart Analysis
Analisis Indikator Statistik
Seiring dengan kemajuan di bidang statistik dan komputer, para analis dapat
melakukan studi berbasis statistik pada layar grafik dengan menggunakan platform
perdagangan yang tersedia saat ini.
Studi yang tadinya dilakukan secara manual kini bisa lebih mudah dilakukan
menggunakan modul analisis statistik yang disebut Indikator.
Secara umum Indikator terbagi atas:
o Trend Indicators
o Momentum Indicators
o Utility Indicators
PENGETAHUAN TEKNIS PBK
Analisa Teknikal

Chart Analysis
Analisis Indikator Statistik
Moving Avarage Bolinger Bands
(ANALISIS TREN) (ANALISIS JENUH)
Ditunjukan dengan posisi harga berada : • Overbought
• Di atas / di bawah Support Line • Oversold
• Di atas / di bawah Resistance Line
 Simple Moving Average Relative Strength Index
 Weighted Moving Average
 Exponential Moving Average (KONFIRMASI)
 Triangular Moving Average • Top and Bottom.
 Variable Moving Average • Chart Formation.
• Support Line menj Resistance Line • Failure Swing,
• Support
• Cross Moving Average
• Resistance.
• Divergences,
Stochastic Oscillator Fibonacci Indicator
(ANALISIS MOMENTUM)
Overbought.
(ANALISIS SENSITIF)
Oversold • Support,
• Resistance,
• Retracement
Analisis Psikologi Pasar
Price, Volume & Open Interest

Sebelumnya analisis dilakukan berdasarkan informasi tentang Harga (Price) sebagai data
primer. Selain harga, analis juga bisa melakukan analisis psikologi kondisi pasar dengan
menggunakan data sekunder berupa Volume & Open Interest.
Volume adalah data laporan terkait jumlah perdagangan yang terjadi pada akhir hari
perdagangan.
Open Interest adalah laporan terkait jumlah Lot dan posisi perdagangan yang masih
terbuka di Bursa hingga akhir hari perdagangan.
Laporan perdagangan terkait Volume dan Open Interest biasanya dikeluarkan oleh Bursa
di mana Kontrak Berjangka tersebut diperdagangkan.

IDENTIFY MARKET INTERPRETATION USING : PRICE, VOLUME & OPEN INTEREST

PRICE VOLUME OPEN INTEREST INTERPRETATION


UP RISING UP RISING UP RISING Strong Bullish, Price Continue to Rise

Weakening, Moderately Bearish, Uptrend is


UP RISING DOWN FALLING DOWN FALLING
Weakening

DOWN FALLING UP RISING UP RISING Strong Bearish, Price Continue to Down Trend

Weakening, Moderately Bullish, Down Trend is


DOWN FALLING DOWN FALLING DOWN FALLING
Weakening
ANALISIS PASAR
Kesimpulan
ANALISIS PASAR

Analisis Fundamental Analisis Teknikal

Permintaan Penawaran
Manual Komputer
(BULLISH) (BEARISH)

- Support
- Resisstance - Moving Average
1. Cuaca buruk 1. Cuaca baik
- Top / Bottom - RSI, CCI, ADX
2. Bottom Side 2. Lack of Demand
- Retracement - Parabolic SAR
3. Triggered Buying 3. Harvest
- Gap - Stochastic
4. Buying Power 4. Ample of Stock
- Channel - MACD
- Price Objective

Tren Harga

BUY Naik Turun SELL


SEGITIGA KEBERHASILAN TRANSAKSI
Harapan
PSIKOLOGI vs
Analisis Obyektif (Kenyataan)

ANALISIS MANAJEMEN
Fundamental (How & Why) =
KAPITAL
Teknikal (When & Where)
Subyektivitas Short Term Goal
vs vs
Obyektivitas Long Term Survivability
STRATEGI TRADING

TIMING ENTRY & EXIT


ASOSIASI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI INDONESIA
( ASPEBTINDO)

GRAHA MANDIRI LANTAI 9


JL. IMAM BONJOL NO. 61 JAKARTA PUSAT 10310
TELP. (62-21) 2302292 , FAX. (62-21) 2301059
EMAIL : secretariat@aspebtindo.org
WEBSITE : www.aspebtindo.org

Anda mungkin juga menyukai