Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSEDUR TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH PADA AIR


PERMUKAAN DAN AIR LIMBAH DI PT SUCOFINDO
LABORATORY CIBITUNG

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Studi Teknik Lingkungan


Universitas Pelita Bangsa

Disusun oleh:
Yusuf Rizki Fauzi
331910048

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2023

1
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yusuf Rizki Fauzi


NIM : 331910048

Judul Laporan Kerja Praktek: PROSEDUR TEKNIK PENGAMBILAN


CONTOH PADA AIR PERMUKAAN DAN AIR LIMBAH DI PT SUCOFINDO
LABORATORY CIBITUNG

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Laporan Kerja Praktek


yang saya buat ini berdasarkan hasil penelitian dan pemaparan asli dari saya
sendiri, jika terdapat karya orang lain saya akan mencantumkan sumber yang
jelas.
Demikian lembar penyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
penyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik dan sanksi lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Pelita Bangsa.

Bekasi, 6 Juni 2023


Yang menyatakan,

Yusuf Rizki Fauzi


NIM. 331910048

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PROSEDUR TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH PADA AIR
PERMUKAAN DAN AIR LIMBAH DI PT SUCONFIDO LABORATORY
CIBITUNG

Disusun oleh:
Yusuf Rizki Fauzi
331910048

Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing Kerja


Praktek,

(NAMA (Nama Pembimbing)


PEMBINGBING) NIDN:
NIK :

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

Dodit Ardiatma, S.T., M.Sc.


NIDN: 0403029201

iii
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang

selalu senantiasa memberikan rahmat dan hidayah, karunia, kesehatan, dan

kekuatan serta yang selalu senantiasa memberikan kemudahan dalam pelaksanaan

kerja praktik dan penyusunan Laporan Kerja Praktik dengan judul “Prosedur

Teknik Pengambilan Contoh pada Air Permukaan dan Air Limbah di PT

Sucofindo Laboratory Cibitung “. Laporan Kerja Praktek ini disusun dalam

rangka memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Kerja Praktek di Program studi

Teknik Lingkungan Universitas Pelita Bangsa.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan permohonan maaf

yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih

terdapat kekurangan ataupun kesalahan yang disebabkan karena kekhilafan

penulis ataupun lainnya. Dan tak lupa pula, penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar – besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu,

membimbing, mengarahkan dan memberikan dorongan bagi penulis hingga

tersusunnya Laporan Kerja Praktik ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Putri Anggun Sari, S.Pt., M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Pelita Bangsa.

iv
2. Bapak Dodit Ardiatma, S.T., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Teknik

Lingkungan Universitas Pelita Bangsa.

3. Ibu Putri Anggun Sari, S.Pt., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Kerja

Praktik.

4. Bapak Supriadi Suaib, S.Si selaku pembimbing lapangan yang telah

berbaik hati membimbing penulis dan memberikan banyak pengetahuan

selama kerja praktek berlangsung.

5. Rekan-rekan kerja PT. Sucofindo Laboratorium Cibitung yang selalu

membantu demi kelancaran kerja praktek.

6. Kepada keluarga saya, terutama ibu dan bapak yang selalu mendukung,

mendoakan, dan membantu saya untuk terus menuntut ilmu.

7. Kepada teman-teman Universitas Pelita Bangsa jurusan Teknik

Lingkungan, serta pihak-pihak lainya yang telah berkontribusi pada

penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini.

Semoga Allah Yang Maha Penyayang memberikan kebaikan untuk kita

semua, sehingga kita bisa menjadi insan yang bermanfaat bagi seluruh alam dan

isinya.

Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Bekasi, 6 Juni 2023


Penulis,

v
Yusuf Rizki Fauzi
NIM. 331910048

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Aspek pengelolaan lingkungan hidup akan berjalan efektif dan efisien

apabila didukung oleh laboratorium yang mampu menghasilkan data yang

absah, tidak terbantahkan serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

maupun secara hukum. Untuk mendapatkan validitas data pengujian yang dapat

dipercaya sesuai tujuan yang diharapkan, maka bukan hanya dibutuhkan

peralatan dan personel pengambilan sampel, tetapi juga prosedur dan teknik

pengambilan sampel.

Aspek pengelolaan lingkungan hidup akan berjalan efektif dan efisien

apabila didukung oleh laboratorium yang mampu menghasilkan data yang

absah, tidak terbantahkan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

maupun secara hukum. Untuk mendapatkan validitas data pengujian yang dapat

dipercaya sesuai tujuan yang diharapkan, maka bukan hanya dibutuhkan

peralatan dan personel pengambilan sampel, tetapi juga prosedur dan teknik

pengambilan sampel.

Air merupakan hal terpenting penunjang kehidupan. Segala aspek

kegiatan memerlukan air sebagai bahan pokok dalam melakukan kegiatan-

kegiatan tersebut. Selain itu tubuh makhluk hidup sebagian besar adalah air

sehingga tubuh sangat bergantung dengan air. Air di bumi sangat melimpah, hal

7
ini dapat dilihat dengan begitu luas lingkungan perairan di bumi dan lebih dari

98% air yang ada di bumi terdapat di bawah permukaan tanah di bawah pori-

pori batuan.

Air yang letaknya berada di bawah permukaan tanah biasa disebut

denganair tanah. Contoh air tanah seperti sumur bor, sumur gali, dan sumur

patek. Selain air tanah, ada juga air permukaan. Air permukaan merupakan air

yang berada di atas permukaan tanah misalnya danau dan sungai. Kehidupan

makhluk hidup bergantung dengan pasokan air yang berada di atas maupun di

bawah permukaan tanah. Jika air tersebut terkontaminasi dengan zat-zat

berbahaya maka proses kehidupan serta berbagai kegiatan akan terganggu.

WHO memperkirakan 80% penyakit di dunia bersinggungan dengan sanitasi

dan air yang tidak layak.

Pentingnya air bagi kehidupan manusia maka sangat diperlukan adanya

sampling air terutama air tanah yang merupakan air di bawah permukaan dan air

kran yang merupakan sampel air di atas permukaan untuk mengetahui kadar dan

jenis air sehingga dapat diketahui apakah air tersebut mengandung zat

berbahaya atau tidak serta mengetahui seberapa besar kandungan-kandungan zat

pada air sehinga air-air tersebut dapat digolong- golongkan menurut fungsi dan

manfaatnya.

Oleh karena itu dilakukannya praktikum ini agar mengetahui cara

mengambil sampel air melalui banyak titik, metode dan melalui berbagai cara.

1.2 Identifikasi Masalah

8
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, permasalahan yang

ditemukan antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana cara pelaksanaan sampling pada air permukaan dan air

limbah di sebuah perusahaan?

2. Metode-metode apa saja yang di gunakan dalam pengambilan contoh

air permukaan dan air limbah ?

1.3 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari Kerja Praktik ini adalah:

1. Mengetahui tata cara teknik pengambilan contoh yang baik dan benar.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada pengambilan

contoh.

3. Mengetahui cara penggunaan alat pengambilan contoh air permukaan

dan air limbah beserta alat pengukur parameter lapangan.

1.6 Manfaat Kerja Praktek

Manfaat yang diharapakan dalam pelaksanaan kerja praktik ini, adalah:

1.6.1 Bagi Mahasiswa

a) Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam memahami

teknik pengambilan contoh pada air permukaan air limbah sehingga

mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah di pelajari ke dalam

lingkungan kerja yang nyata.

9
b) Memberikan gambaran secara langsung ataupun tidak langsung

mengenai teknik pengambilan contoh pada air permukaan dan air

limbah.

c) Menambah wawasan tentang tata cara bekerja di laboratorium

lingkungan.

d) Menambah wawasan terkait peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan lingkungan.

e) Menjalin silaturrahim kepada para analis laboratorium lingkungan dan

para praktisi lingkungan.

1.6.2 Bagi Program Studi

a) Perguruan tinggi melalui mahasiswa peserta kerja praktek dapat terus

memantau perkembangan teknologi yang digunakan di instansi atau

perusahaan sehingga pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa

dapat terus diperbaharui sesuai perkembangan zaman.

b) Dapat menjadi media untuk menjalin kerjasama antara institusi

pendidikan dan perusahaan terutama laboratorium penguji lingkungan.

c) Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan

tenaga terampil dari lapangan dalam kegiatan kerja praktek.

d) Memperoleh masukan yang positif untuk dapat ditetapkan dalam

program kerja praktek selanjutnya.

1.6.3 Bagi Perusahaan

a) Perusahaan dapat melibatkan mahasiswa kerja praktek dalam

pelaksanakan Teknik Sampling pada air limbah sehingga dapat

10
memberikan ilmu kepada mahasiswa tentang tata cara asnalia dan

bekerja di laboratorium.

b) Perusahaan dapat melakukan percepatan hasil analisa dengan

banyaknya sampel air sungai yang dianalisa oleh mahasiswa.

c) Hasil kerja praktek yang dilakukan penulis dapat dijadikan referensi

atau masukan yang bermanfaat tentang prosedur teknik pengambilan

contoh pada air permukaan dan air limbah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup

orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya

air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia

serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan

harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan

generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan

pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air.

Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi

kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat

dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan

industri, domestik, dan kegiatan lain yang berdampak negatif terhadap sumber

daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat

11
menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang

bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan

perlindungan sumber daya air secara saksama.

2.1.1 Air Permukaan

Air permukaan (surface water) meliputi air sungai, danau, waduk, rawa

dan genangan air lainnya, tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Areal tanah

yang mengalirkan air ke suatu badan air disebut watersheads atau drainage basins.

Air yang mengalir dari daratan menuju suatu badan air disebut limpasan

permukaan (surface run off) dan air yang mengalir di sungai menuju laut disebut

aliran air sungai (river run off). Sekitar 60 % air yang masuk ke sungai berasal

dari hujan, pencairan es/salju, dan sisanya berasal dari air tanah. Wilayah di

sekitar daerah aliran sungai yang menjadi tangkapan air disebut catchment basin

(Effendi, 2003).

Air permukaan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain

yaitu untuk diminum, kebutuhan rumah tangga, irigasi, pembangkit listrik,

industri, serta mendukung semua bentuk kehidupan dan mempengaruhi

kesehatan, gaya hidup, dan kesejahteraan ekonomi manusia (Igwe, 2017). Air

permukaan dibagi menjadi dua, air sungai dan air danau atau rawa.

a. Air Sungai

Air sungai merupakan air yang bersumber dari mata air dan air hujan yang

mengalir pada permukaan tanah yang memiliki elevasi lebih tinggi dari sungai.

Kulitas air sungai dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar aliran sungai. Secara

12
umum, kualitas air di bagian hulu lebih tinggi daripada bagian hilir, hal ini terjadi

akibat limbah indust, rumah tangga dan segala kegiatan manusia yang dibuang

langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

b. Air Danau

Air danau atau rawa adalah air yang mengumpul pada cekungan permukaan

tanah. Permukaan air danau biasanya berwarna hijau kebiruan, yang disebabkan

oleh banyaknya lumut yang tumbuh di permukaan maupun dasar danau. Selain

lumut, warna air danau juga dipengaruhi oleh bahan organik (kayu, daun, dan

bahan organik lainnya) yang membusuk akibat proses dekomposisi oleh

mikroorganisme di dalam air (Parulian, 2009).

2.1.2 Air Limbah

Air Limbah adalah cairan yang berasal dari rumah tangga ataupun tempat-

tempat umum yang biasanya mengandung bahan atau zat- zat yang dapat

membahayakan hidup manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Sumber

serta macam air limbah dapat dipengaruhi oleh tingkat hidup masyarakat, semakin

tinggi tingkat ekonomi masyarakat semakin beragam pula limbah yang dihasilkan

(Almufid, 2020).

Pengolahan air limbah merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan

oleh para penghasil limbah, semakin berkembangnya suatu negara maka akan

semakin banyak limbah yang akan dihasilkan. Pengolahan air limbah wajib

dilakukan sebelum dibuang ke badan air, karena limbah yang dihasilkan banyak

mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Pengolahan limbah bertujuan

13
untuk memurnikan air limbah, apabila air sudah tercemar dengan zat- zat sisa dari

industri pabrik maupun dari kegiatan rumah tangga (Askari, 2015).

2.1.3 Mutu Air

Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021

mendefinisikan bahwa mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup,

zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar

yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Sedangkan pengertian Baku Mutu

Air (pada peraturan yang sama) adalah adalah ukuran batas atau kadar makhluk

hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur

pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.

Dalam peraturannya pemerintah menetapkan nilai baku mutu air sungai

yang berbeda beda, tergantung dari jenis klasifikasi yang telah ditetapkan:

a. Kelas 1, merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

baku air minum, danatau air peruntukan lain yang mempersyaratkan

mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

b. Kelas 2, merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana. rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,

peternakan, air untuk mengairi pertanaman, danf atau peruntukan lain

yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

c. Kelas tiga, merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk melgairi tanaman,

14
dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama

dengan

kegunaan tersebut.

d. Kelas empat merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

mengairi pertanaman dan/atau peruntukan lain yang mempersyaratkan

mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

2.2 Jenis Jenis Sampel Air

Jenis-jenis sampel air dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut:

1. Sampel sesaat (Grab Sample)

Yaitu sampel yang diambil secara langsung dari bahan air yang

sedang dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada

saat pengambilan sampel.

2. Sampel Komposit (Composite Sample)

Yaitu sampel campuran dari beberapa waktu pengamatan.

Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun

secara otomatis dengan menggunakan peralatan yang dapat mengambil air

pada waktu-waktu tertentu dan sekaligus dapat mengukur debit air.

Pengambilan sampel secara otomatis hanya dilakukan jika ingin mengetahui

gambaran tentang karakteristik kualitas air secara terus-menerus.

3. Sampel gabungan tempat (Integrated Sample)

Yaitu sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa

tempat, dengan volume yang sama. (Effendi, 2003)

15
2.3 Teknik Sampling

Data hasil pengujian parameter kualitas lingkungan harus dapat

pertanggung jawabkan baik secara ilmiah maupun hukum karena data tersebut

dapat digunakan  sebagai dasar perencanaan, Evaluasi, maupun pengawasan yang

sangat berguna bagi para pengambil keputusan, perencanaan, penyusunan

program baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dalam menentukan

kebijakan pengelolaan lingkungan hidup selain itu hasil pengujian dapat sebagai

informasi adanya pencemaran lingkungan pada daerah tertentu atau pembuktian

kasus lingkungan dalam rangka penegakan hukum lingkungan.

Jika proses pengambilan contoh lingkungan dilakukan kurang tepat maka

peralatan secanggih apapun yang digunakan tidak dapat menghasilkan data yang

mengambarkan kondisi kualitas lingkungan yang sesungguhnya kecuali hanya

data dari contoh yang representatif.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan contoh adalah

mendapatkan sampel/contoh uji yang benar-benar representatif, menghindari

kontaminasi pada contoh dan mencegah degradasi analit sebelum contoh sampai

di laboratorium.

2.3.1 Perencanaan pengambilan sampel

1. Tentukan tujuan pengambilan contoh uji

2. tentukan badan air yang di ambil contoh ujinya, lokasi dan jumlah titik

pengambilan contoh uji

16
3. tentukan parameter yang akan di uji dan metode pengujian di

laboratorium, termasuk pengendalian mutu

4. tentukan teknik pengambilan contoh uji

5. tentukan volume contoh uji, waktu dan frekuensi pengambilan contoh

uji

6. tentukan alat pengambil contoh uji, peralatan pengukuran parameter

lapangan dan peralatan pendukung

7. tentukan jenis, ukuran, dan jumlah wadah contoh uji

8. tentukan cara pengawetan dan batas maksimum waktu simpan contoh

uji

9. tentukan rangkaian pengamanan contoh uji

10. tentukan transportasi contoh uji ke laboratorium

11. tentukan langkah pengendalian mutu di lapangan

12. tentukan petugas pengambil contoh uji

13. siapkan dokumen pendukung dan rekaman data lapangan

2.3.2 Persiapan sampling

Setelah perencanaan sampling dibuat, persiapan yang harus dilakukan

sebelum pengambilan contoh dilapangan adalah :

1. Menyiapkan dan mencuci wadah contoh yang diperlukan hingga bebas

dari kontaminasi.

2. Membuat bahan pengawet yang diperlukan

3. Menyiapkan label yang dibutuhkan

4. Mencuci alat pengambil contoh

17
5. Menyiapkan dokumentasi dan alat tulis yang diperlukan

6. Menyiapkan Formulir Rekaman Lapangan

7. Menyiapkan Air Suling/Blangko

8. Menyiapkan dan mengkalibrasi alat pengukur parameter lapangan.

2.3 Pelaksanaan Sampling

Beberapa tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pengambilan contoh

dilapangan sampai contoh sebelum dibawa dan dianalisis di laboratorium, yaitu :

1. Menyiapkan wadah contoh

2. Membilas alat pengambil contoh dengan air suling.

3. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3x dengan contoh yang

akan di ambil.

4. Mengambil contoh sesuai  sesuai titik sampling dan memasukanya ke

dalam wadah yang sesuai.

5. Melakukan dan memberi bahan pengawet yang sesuai ke dalam

contoh yang sudah diambil.

6. Memberi label pada wadah contoh

7. Mengamankan contoh serta wadahnya misalnya disegel dengan benar.

8. Mengukur parameter lapangan.

9. Mencatat kondisi lapangan.

18
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT. Superintending Company Of Indonesia (SUCOFINDO) didirikan

pada tanggal 22 Oktober 1956 oleh Republik Indonesia bersama dengan salah

satu perusahaan asing di Eropa. Bisnis PT. Superintending Company Of

Indonesia (SUCOFINDO) bermula dari menyediakan jasa pemeriksaan dan

pengawasan dibidang perdagangan, terutama komoditas pertanian serta

membantu pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan

pengamanan devisa negara dalam perdagangan ekspor impor.

Seiring dengan perkembangan dunia usaha, PT. Superintending Company

Of Indonesia (SUCOFINDO) menawarkan jasa jasa terkait lainnya diantaranya

warehousing and forwarding, industrial and marine engineering, fumigation

19
and industrial hygiene, dan laboratorium uji. Saat ini lebih dari 40 laboratorium

uji sudah tersebar diseluruh Indonesia.

Laboratorium Central PT. Superintending Company Of Indonesia

(SUCOFINDO) merupakan salah satu laboratorium terbesar di Indonesia dengan

memiliki fasilitas terlengkap yang mampu menanganai berbagai pengujian yang

berkaitan dengan mutu dalam hubungannya dengan keselamatan, keandalan, dan

kinerja produk atau kualitas material.

3.2 Lokasi Perusahaan

Laboratorium Central PT. Superintending Company of Indonesia

(SUCOFINDO) berdiri sejak tahun 1972 dan berlokasi di Jl. Arteri Tol Cibitung

No. 1 Cibitung Bekasi Jawa Barat.

Gambar 3.2 Lokasi Perusahaan

3.3 Visi dan Misi Perusahaan

20
PT. Superintending Company of Indonesia (SUCOFINDO) memiliki visi

dan misi sebagai berikut:

Visi:

Menjadi perusahaan kelas dunia yang kompetitif, andal dan terpercaya di

bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan.

Misi:

Menciptakan ekonomi kepada para pemangku kepentingan terutama

pelanggan, pemegang saham dan karyawan melalui layanan jasa inspeksi

pengujian, sertifikasi, konsultasi serta pelatihan.

3.4 Budaya Perusahan

Dalam mewujudkan perusahaan jasa yang berkelas dunia, PT.

Superintending Company of Indonesia (SUCOFINDO) mengedepankan nilai –

nilai budaya, diantaranya:

a. Integritas, yakni mengedepankan kejujuran, dapat dipercaya dan tidak

berpihak.

b. Fokus Pelanggan, yakni mengutamakan pelanggan dalam

melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, terutama

dalam hal kualitas dan nilai tambah yang ditawarkan.

c. Inovasi, yakni secara berkesinambungan melakukan perbaikkan dan

pembaharuan yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan

perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak lain

yang berkepentingan.

21
d. Kerjasama, yakni mengedepankan kerja tim dalam melaksanakan dan

menyelesaikan pekerjaan sehingga pada akhirnya dapat memberikan

manfaat bagi pihak – pihak lain yang berkepentingan.

e. Peduli, yakni tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri, akan tetapi

mengutamakan kepentingan kelompok serta selalu peduli terhadap orang

lain dan lingkungan.

3.5 Alur Bisnis Perusahaan

PT. Superintending Company of Indonesia (SUCOFINDO) memiliki

strategi bisnis yang hampir seluruhnya berupa produk jasa, bukan produk

berupa barang. Jenis – jeni jasa yang di tawarkan oleh PT. Superintending

Company of Indonesia adalah sebagai berikut:

3.5.1 Inspeksi dan Audit

Menyediakan jasa pemeriksaan kuantitas dan kualitas produk/komoditi

pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, industri, pertambangan serta produk

lainnya. Tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan pihak pihak terkait

danatau memastikan kepatuhan terhadap standart teknis untuk

produk/komoditas perdagangan.

3.5.2 Pengujian dan Analisa

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, PT.

Superintending Company of Indonesia telah memiliki fasilitas laboratorium

22
terlengkap se-Indonesia. Laboratorium central dan laboratorium yang tersebar

disetiap daerah dapat menunjukkan bahwa jasa pengujian dan analisa dari

sebuah produk/komoditi merupakan sektor terkuat dalam hal pemenuhan

kebutuhan pelanggan. Jenis pengujian dan analisa yang dimiliki saat ini berupa

pengujian fisika, kimia, mikrobiologi, mineral dan tambang, kalibrasi,

kelistrikan, elektronika serta pengujian lainnya.

3.5.3 Sertifikasi

PT. Superintending Company of Indonesia memiliki kapabilitas untuk

menyediakan sertifikasi system managemen dan sertifikasi produk. Sertifikasi

managemen meliputi ISO 9000, ISO 14000, OHSAS 18000, SA 8000, RSPO,

HAACP serta sertifikasi managemen lainnya. Sementara untuk sertifikasi

produk meliputi produk listrik, elektronik, pupuk, produk kimia, makanan

minuman, pertanian serta komoditi lainnya.

3.5.4 Pelatihan

Untuk meningkatkan kemapuan atau kapabilitas pelanggan, PT.

Superintending Company of Indonesia menyediakan program pelatihan

peningkatan pengetahuan dan pelatihan kecakapan teknis dengan menyusun

kurikulum secara spesifik dan terarah guna memenuhi kebutuhan industri dan

bisnis. Beberapa pelatihan yang dimiliki oleh PT. Superintending Company of

Indonesia diantaranya adalah pelatihan sistem managemen mutu, pelatihan

keselamatan dan kesehatan kerja, pelatihan managemen pengamanan serta

pelatihan pelatihan lainnya.

3.5.5 Konsultasi

23
PT. Superintending Company of Indonesia menyediakan jasa pelayanan

konsultasi diberbagai macam bidang, seperti konsultasi system managemen,

AMDAL, sistem informasi, kaji ulang managemen dan jenis konsultasi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kusnoputranto, H. 1995. Pengantar Toksikologi Lingkungan. Dirjen Pendidikan


Depdikbud. Jakarta

Anwar Hadi 2005, Prinsip pengelolaan pengambilan sample lingkungan, PT


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Soemirat, J. 2003. Toksikologi Lingkungan. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta

US EPA SW – 846 – 8081 B, 5 th


Edition 2014, Test Methods For Evaluating
Solid Waste Physical / Chemical Methods. United State of America

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius: Yogyakarta.

Susrianti. Y. Rita. 2011. Teknik sampling air. Badan Lingkungan Hidup:


Bengkulu Utara.

24
25

Anda mungkin juga menyukai