Anda di halaman 1dari 3

FASISME ANARKISME: TOKOH DAN POKOK PEMIKIRAN

a.pengertian fasisme-anarkisme

Fasisme dan anarkisme adalah dua ideologi politik yang bertolak belakang satu sama lain.
Fasisme adalah ideologi politik otoriter yang menganut paham nasionalisme dan sosialisme,
sedangkan anarkisme adalah ideologi politik yang menganut paham kebebasan dan menolak
segala bentuk pemerintahan atau kekuasaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas
pengertian dan perbedaan antara fasisme dan anarkisme.

Fasisme adalah ideologi politik yang berasal dari Italia pada awal abad ke-20 dan dipelopori
oleh Benito Mussolini. Fasisme menganut paham nasionalisme yang kuat, di mana
kepentingan negara diutamakan di atas kepentingan individu atau kelompok. Fasisme juga
menganut paham sosialisme, di mana negara berperan aktif dalam mengatur ekonomi dan
mewujudkan keadilan sosial.

Namun, yang menjadi ciri khas dari fasisme adalah otoritarianisme atau kekuasaan yang
absolut. Fasisme menolak sistem demokrasi dan menganggap bahwa kekuasaan harus berada
pada satu pemimpin atau partai politik yang kuat. Fasisme juga memandang bahwa kekerasan
dan tindakan represif adalah cara yang efektif untuk menegakkan kekuasaan dan mengatasi
perbedaan pendapat atau oposisi politik.

Sementara itu, anarkisme adalah ideologi politik yang menolak segala bentuk kekuasaan dan
pemerintahan. Anarkisme menganut paham kebebasan, di mana individu atau kelompok
bebas untuk melakukan apapun selama tidak merugikan orang lain. Anarkisme juga menolak
sistem kapitalisme dan menganjurkan penerapan sistem ekonomi yang adil dan merata bagi
semua orang.

Namun, yang menjadi ciri khas dari anarkisme adalah pengabaian terhadap hukum dan
ketertiban sosial. Anarkisme menganggap bahwa tindakan anarkis atau tindakan kekerasan
adalah cara yang efektif untuk menentang sistem kapitalisme atau pemerintahan yang
dianggap tidak adil. Anarkisme juga tidak mengakui konsep kepemilikan, di mana semua
orang memiliki hak yang sama terhadap sumber daya alam dan kekayaan yang dihasilkan.

Perbedaan utama antara fasisme dan anarkisme terletak pada pandangan mereka terhadap
kekuasaan dan otoritas. Fasisme menghargai kekuasaan dan menganggap bahwa kekuasaan
harus dikendalikan oleh satu pihak atau partai politik yang kuat, sementara anarkisme
menolak segala bentuk kekuasaan dan menganggap bahwa individu atau kelompok harus
bebas untuk mengatur diri sendiri.

Selain itu, fasisme cenderung menghasilkan tindakan represif dan kekerasan untuk
menegakkan kekuasaan dan mengatasi perbedaan pendapat, sementara anarkisme cenderung
menghasilkan tindakan anarkis dan kekerasan untuk menentang sistem kapitalisme dan
pemerintahan yang dianggap tidak adil.
b.latar belakang lahirnya fasisme-anarkisme

Fasisme lahir sebagai reaksi terhadap kondisi politik dan sosial Italia pada saat itu. Italia
adalah negara yang baru saja merdeka pada akhir abad ke-19 dan mengalami ketidakstabilan
politik dan sosial yang tinggi. Kekerasan dan ketidakadilan merajalela, dan kegagalan
pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut memicu kekecewaan di kalangan rakyat
Italia.

Pada saat itulah, Benito Mussolini memperkenalkan ideologi fasisme sebagai solusi untuk
mengatasi masalah tersebut. Mussolini memandang bahwa Italia memerlukan pemerintahan
yang kuat dan otoriter untuk menegakkan kekuasaan negara dan menjamin keamanan rakyat.
Mussolini juga menekankan pentingnya nasionalisme dan sosialisme dalam membangun
negara yang kuat dan mandiri.

Sementara itu, anarkisme lahir sebagai reaksi terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi yang
dihadapi oleh kelas pekerja pada abad ke-19. Di Eropa, industrialisasi telah menciptakan
sistem kapitalisme yang eksploitatif, di mana kelas pekerja diperlakukan dengan tidak adil
dan diambil keuntungan oleh para pemilik modal.

Kondisi tersebut memicu kemarahan di kalangan kelas pekerja dan mendorong mereka untuk
mencari alternatif sistem ekonomi dan politik yang lebih adil. Anarkisme kemudian muncul
sebagai salah satu gerakan politik yang menuntut kebebasan dan persamaan bagi semua
orang, dan menolak segala bentuk kekuasaan atau pemerintahan yang dianggap menindas
kelas pekerja.

Di Amerika Utara, anarkisme juga muncul sebagai reaksi terhadap ketidakadilan rasial dan
politik yang dihadapi oleh komunitas minoritas. Anarkisme menjadi gerakan yang kuat dalam
memperjuangkan hak-hak kaum minoritas dan menuntut perubahan sosial yang lebih besar.

Dalam perkembangannya, fasisme dan anarkisme memunculkan konflik dan perselisihan


yang hebat. Fasisme cenderung mengekang kebebasan individu dan menegakkan kekuasaan
negara, sementara anarkisme menolak segala bentuk kekuasaan dan menuntut kebebasan
yang mutlak. Konflik antara kedua ideologi ini seringkali berujung pada tindakan kekerasan
dan konflik politik yang serius.

3.tokoh tokoh berpengaruh

Tokoh-tokoh Fasisme:
Benito Mussolini adolf hitler

1. Benito Mussolini - Dikenal sebagai pendiri gerakan fasisme di Italia pada tahun 1919,
Mussolini adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah politik Italia dan
dunia. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri Italia dari tahun 1922 hingga 1943 dan
menegakkan kekuasaan otoriter di Italia selama periode tersebut.
2. Adolf Hitler - Pemimpin Nazi Jerman yang memimpin negara tersebut dari tahun
1933 hingga 1945. Hitler menganut ideologi fasisme dan memimpin negaranya
dengan tangan besi. Dia dikenal karena kebijakan-kebijakan diskriminatif terhadap
Yahudi dan minoritas lainnya, serta perannya dalam Perang Dunia II.
3. Francisco Franco - Jenderal Spanyol yang memimpin gerakan nasionalis dan
menciptakan pemerintahan fasisme di Spanyol pada tahun 1936. Franco memerintah
Spanyol selama hampir empat dekade, hingga kematiannya pada tahun 1975.

Tokoh-tokoh Anarkisme:

1. Mikhail Bakunin - Salah satu pendiri gerakan anarkisme di Eropa pada abad ke-19.
Bakunin dikenal karena teorinya tentang revolusi sosial dan penghapusan negara,
serta perannya dalam memimpin gerakan anarkis di Rusia dan Eropa.
2. Emma Goldman - Seorang aktivis anarkis dan feminis Amerika yang memimpin
gerakan anarkisme di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Goldman dikenal
karena pandangan-pandangannya tentang kebebasan individu dan persamaan sosial,
serta perannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan minoritas.
3. Peter Kropotkin - Seorang ilmuwan dan aktivis politik Rusia yang dikenal sebagai
salah satu pendiri gerakan anarkisme. Kropotkin memperkenalkan konsep mutualisme
dan kooperatif sebagai alternatif bagi sistem kapitalisme, dan menganjurkan
penghapusan negara dan kekuasaan otoriter.

d.

Anda mungkin juga menyukai