Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN COVID PADA PENDERITA HT

Mengenal Penyakit Hipertensi

Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar tekanan darah.
Ketika berdetak, jantung memompa darah yang akan masuk ke pembuluh darah
untuk membuat tubuh berfungsi sebagaimana mestinya. Tekanan darah adalah
kekuatan aliran darah dalam mendorong dinding pembuluh darah saat jantung
berkontraksi dan beristirahat.

Terdapat dua macam tekanan darah, yakni sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik
atau angka atas menggambarkan tekanan saat jantung berdetak dan otot
berkontraksi, sementara tekanan diastolik alias angka bawah menunjukkan tekanan
dalam pembuluh darah di antara detak jantung.

Dalam catatan medis, nilai sistolik dan diastolik biasanya dipisahkan dengan garis
miring, misalnya 120/80 mmhg. Angka itu adalah batas ideal tekanan darah bagi
orang dewasa. Dokter akan mendiagnosis seseorang menderita hipertensi jika nilai
sistoliknya 140 atau lebih dan nilai diastoliknya 90 atau lebih (140/90 mmhg).

Hipertensi tergolong sebagai faktor utama penyebab penyakit jantung dan


pembuluh darah (kardiovaskular). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih
dari 1 dari 5 orang dewasa di dunia memiliki tekanan darah tinggi. Komplikasi
akibat hipertensi memicu 9,4 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun.

Riset Kesehatan Dasar dari Kementerian Kesehatan pun mencatat peningkatan


angka kasus hipertensi di Indonesia. Adapun data Sample Registration System
Indonesia 2014 menunjukkan hipertensi dengan komplikasi sebagai penyebab
kematian nomor lima di semua kelompok umur.

Siapa Saja yang Bisa Terkena Penyakit Hipertensi?

Hipertensi tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak kecil juga bisa mengalami
hipertensi. Meski demikian, penyebab hipertensi tidak selalu dapat diketahui
dengan jelas. Namun ada beberapa faktor yang sudah pasti meningkatkan risiko
hipertensi, antara lain:

 Kelebihan berat badan (obesitas)


 Mengonsumsi terlalu banyak garam
 Kurang makan buah dan sayuran
 Jarang berolahraga
 Minum terlalu banyak kopi atau alkohol
 Terbiasa merokok
 Kurang tidur atau mengalami gangguan tidur
 Ada anggota keluarga yang punya tekanan darah tinggi
 Berada di daerah tertinggal
 Berusia lebih dari 65 tahun
 Memiliki kelainan pembuluh darah
 Punya penyakit ginjal
 Ada masalah kelenjar gondok (tiroid)
 Sering menderita stres

Orang yang memiliki faktor hipertensi sebaiknya segera memeriksakan diri untuk
mengetahui apakah menderita tekanan darah tinggi. Dengan begitu, dokter dapat
mengambil tindakan secepatnya guna mencegah berbagai macam komplikasi yang
dapat berakibat fatal bagi pasien.

Mengapa Penderita Hipertensi Rentan Terinfeksi Virus Corona?

Covid-19 adalah penyakit yang mudah menyerang orang dengan sistem imun
lemah. Adapun daya tahan tubuh penderita hipertensi sudah pasti terganggu akibat
tekanan darah tinggi. Masalah hipertensi menahun, apalagi di kalangan lanjut usia,
akan melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tak sanggup menghadapi
infeksi virus. Karena itulah orang dengan penyakit tekanan darah tinggi rentan
terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
Trending
Menjaga Kebugaran Jasmani: Porsi dan Jenis Olahraga yang Tepat

Tim epidemiolog Cina menerbitkan temuan bahwa angka kasus Covid-19 yang
berakibat kematian pada pasien dengan hipertensi mencapai 6 persen. Sedangkan
angka fatalitas pasien Covid-19 tanpa hipertensi sebesar 2,3 persen.

Penyebab lain yang mungkin membuat penderita hipertensi rentan terjangkit


Covid-19 adalah konsumsi obat-obatan tertentu untuk menurunkan tekanan darah.
Secara teori, obat ACE inhibitor dan ARB yang bisa dikonsumsi penderita tekanan
darah tinggi akan meningkatkan kadar enzim ACE2. Sedangkan virus SARS-CoV-
2 pemicu Covid-19 menempel pada ACE2 untuk dapat menginfeksi sel tubuh
manusia.

Walau begitu, American College of Cardiology dan American Heart Association


tetap merekomendasikan penderita hipertensi mengonsumsi obat-obatan sesuai
dengan resep dokter. Bila tidak, terdapat risiko lain berupa penyakit jantung dan
stroke yang juga bisa menyebabkan kematian.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Penderita Hipertensi Terinfeksi Covid-19?

Semua orang patut waspada terhadap ancaman infeksi Covid-19. Khusus bagi
penderita hipertensi dan bermacam penyakit lain, kewaspadaan mesti ditingkatkan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memberikan
beberapa saran:
 Pastikan obat untuk mengontrol tekanan darah tinggi cukup tersedia
 Sediakan obat-obatan dari apotek untuk meredakan demam dan gejala lain di
rumah
 Usahakan banyak di rumah dan batasi kontak dengan orang lain sebisa
mungkin
 Jauhi kerumunan dan orang yang terlihat sakit
 Kenakan masker wajah bila harus berada di tempat publik dan jaga jarak
sekitar 2 meter dari orang lain
 Cuci tangan sering-sering dengan sabun dan air mengalir
 Bersihkan dan semprotkan disinfektan pada benda-benda di sekitar rumah
yang kerap tersentuh tangan, seperti kenop pintu

Bagaimana Cara Mencegah Hipertensi?

Kita semua dapat mencegah hipertensi. Bagi orang dewasa, pemeriksaan rutin
tekanan darah menjadi cara pertama. Terutama bagi yang berusia di atas 60 tahun.
Bila tekanan darah terus tinggi, hubungi dokter untuk meminta nasihat medis.

WHO merekomendasikan 5 langkah nyata untuk mencegah hipertensi, yakni:

 Jaga pola makan dan gizi seimbang, misalnya dengan makan teratur, kurangi
garam dan lemak jenuh, serta memperbanyak sayuran dan buah
 Hindari konsumsi alkohol yang membahayakan
 Beraktivitas fisik, contohnya berolahraga setidaknya 30 menit tiap hari dan
menjaga berat badan ideal
 Berhenti merokok dan jauhi paparan asap rokok
 Kendalikan stres, misalnya dengan bermeditasi dan bersosialisasi secara
positif

 
Penderita Hipertensi, Apakah Boleh Divaksin Covid-19?

Surat edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor


HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok
Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas COVID-19, serta Sasaran Tunda
menyatakan penderita hipertensi boleh menerima vaksin Covid-19. Namun ada
sejumlah syarat yang harus dipenuhi.

Tenaga kesehatan akan memeriksa tekanan darah calon penerima sebelum


menyuntikkan vaksin. Bila angka tekanan darahnya di bawah 180/110 mmhg,
penderita hipertensi bisa mendapat vaksin Covid-19. Jika saat diperiksa tekanan
darahnya lebih dari angka itu, ia boleh menunggu 30 menit-1 jam untuk diperiksa
lagi. Kalau hasil pemeriksaan masih di atas 180/110 mmhg, vaksinasi bagi orang
tersebut mesti ditunda hingga tekanan darahnya turun sesuai dengan ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai