Anda di halaman 1dari 4

CINTA AKAN UANG

“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang
telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
(1 Timotius 6 : 10)
Terdapat pepatah mengatakan “Uang bukanlah segala-galanya”, tetapi dalam kehidupan kita
pepatah tersebut berubah menjadi “Uang bukanlah segala-galanya tetapi segala-galanya butuh
uang”. Apabila kita membaca surat Timotius, kata kunci dalam ayat di atas bukanlah uang akan
tetapi cinta uang. Uang bersifat non-moral dan uang merupakan suatu sarana untuk mencapai
tujuan. Uang tidak menciptakan kejahatan, maka jangan mencampuradukkan materi dengan
sikap hati. Masalah keuangan bukanlah dari uang, akan tetapi hati seseorang. Mari kita lihat
beberapa masalah atau dosa yang timbul dari cinta akan uang yakni sebagai berikut:
U = Unfaithful (Ketidakpercayaan)
Cinta akan uang membuat orang menjadi tidak setia atau tidak memiliki kepercayaan terhadap
orang lain. Dalam dunia nyata, kita sangat mudah mencari orang yang pandai akan tetapi
sangat sulit mencari orang yang dapat dipercaya. Apalagi kalau kita mencari orang pintar dan
dipercaya, hal ini sudah menjadi barang langka dan mungkin sudah masuk ke dalam museum.
Karena uang, orang rela mengkhianati cinta kasihnya kepada orang yang dicintainya.
A = Arrogant (Kesombongan)
Cinta akan uang membuat orang menjadi sombong dan selalu melihat ke atas dan tidak pernah
melihat ke bawah, tidak peduli akan kehidupan sesama manusia. Orang berlomba-lomba
mencari uang untuk mengangkat harkat dirinya sehingga masuk ke dalam jajaran daftar orang-
orang terkaya. Orang akan besar kepala jikalau dia mengatakan memiliki rumah di kawasan
elite daripada mengatakan tinggal di daerah kumuh.
N = Needs (Kebutuhan)
Kebutuhan yang meningkat dan disertai dengan keinginan-keinginan yang bersifat konsumtif
juga membuat orang memburu uang dengan segala cara sehingga orang rela melakukan hal-hal
yang jahat sekalipun, seperti korupsi, mencuri, memanipulasi dan lain sebagainya.
G = Gods (Ketuhanan/mendewakan)
Cinta akan uang membuat orang-orang mendewakan uang atau menjadikan uang sebagai
tuhan mereka. Memiliki uang yang banyak sepertinya akan memberikan kebahagiaan,
kepuasan, kebanggaan dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, mereka selalu mendewakan
uang terlebih dulu daripada Kristus. Tidak sedikit orang yang rela kehilangan imannya demi
mendapatkan materi yang diinginkannya. Mereka dengan sadar mengabaikan ajaran Kristus
demi uang. Bahkan mereka memanfaatkan ayat-ayat Alkitab untuk menipu sesamanya.
Cinta akan uang dapat membuat orang meninggalkan iman Kristen mereka dan pergi memiliki
iman yang lain yang memang terlihat secara kasat mata sangatlah menjanjikan. Hanyalah
tinggal sebuah pertanyaan bagi kita semua: apakah kita mau memanfaatkan uang untuk
kebaikan atau menggunakannya untuk memuaskan hawa nafsu kita? Kiranya Tuhan
memberkati kita
Akar segala kejahatan cinta akan uang (1 Timotius 6:10)
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 1
Timotius 6:10
Uang cuma benda tapi bernilai Dapat digunakan sebagai alat transaksi apa saja. Kalau ingin beli
sesuatu harus pakai uang. Kebutuhan yang ingin kita dapatkan harus dibayar dengan uang.
Tidak bisa dibayar dengan barang. Harus dengan uang. Maka untuk mendapatkan apa saja
dalam hidup, harus punya uang. Kita tidak bisa memiliki dan mendapatkan sesuatu tanpa uang.
Itulah pentingnya uang. Karena itu orang hidup perlu uang. Tapi ingat, kita hidup bukan untuk
uang. Uang bukan tujuan hidup kita. Uang hanya alat untuk membantu supaya urusan hidup
kita lebih lancar. Kan sekarang tidak lagi jamannya sistim barter. Untuk mendapatkan sepotong
daging sapi, kita tukar dengan beras sekilo. Itu pasti ditolak pedagang.
Uang bukan tujuan hidup,
Untuk mendapatkan uang kita harus kerja. Kerja apa saja yang penting halal. Dari kerja itu kita
akan dapat uang. Uang yang didapat dari hasil kerja itulah yang digunakan untuk mendapatkan
kebutuhan hidup mulai dari paling dasar yaitu pangan, sandang, papan, hingga kebutuhan
sekunder atau kebutuhan akan gaya hidup. Kalau tidak kerja bagaimana? Jika seorang tidak
mau bekerja, janganlah ia makan. (1 tes 3:10). Tidak kerja, tidak ada uang. Tidak ada uang tidak
dapat membeli makanan. Kalau hanya sekedar makan sih..bisa saja. Numpang makan
ketetangga kan bisa..atau numpang makan dirumah saudara, atau ngemis makanan diwarung
makan. Tapi itukan paling bisa 2-3 kali. Kalau sudah rutin, wah pasti diomelin dan dimarahin.
Kan tidak nyaman begitu.. Hanya orang sakit yang tidak perlu bekerja, namun mereka dapat
makan sepuasnya. Karena orang sehat akan bekerja untuk mereka. Intinya, uang penting dalam
hidup. Bahkan harus..
Uang netral
Walau uang penting. Dia penting tentu karena nilainya, tapi dia tidak memihak. Dia netral. Dia
tidak punya pikiran. Tidak punya hati. Karena dia Cuma benda mati. Dia tergantung kepada
orang yang memilikinya. Mau ditukar kemana saja dia tidak menolak. Mau digunakan membeli
narkoba dia akan ikut kesana. Uang tidak bisa katakan, “maaf saya tidak mau ditukar dengan
narkoba..” Pembunuh bayaran jasanya ditukar dengan uang untuk membunuh, uang diam saja.
Pelacur, jasanya ditukar dengan uang dia diam saja. Dikorupsi, dirampok, dibegal, uang diam
saja. Dia benda mati. Tidak memihak. Tergantung siapa yang menggunakan dia. Selain untuk
kejahatan, uang juga digunakan untuk kebaikan. Membantu orang miskin, untuk amal,
persembahan, dll. Kalau uang punya ekspresi, mungkin dia akan paling senang berada di kotak-
kotal amal atau persembahan. Senyumnya paling lebar ketika digunakan membantu orang-
orang sakit dan memberi makan orang kelaparan. Tapi sekali lagi, uang itu netral. Dia benda
mati yang bernilai. Apakah uang menjadi berkat atau kutuk tergantung orang yang
menggunakannya. Maka yang menjadi persoalan bukan uangnya. Tapi orangnya.
Cinta Uang
Dimanakah letak persoalannya? Letaknya pada cinta akan uang. Lho, bukanya memiliki cinta itu
baik? Pastinya. Benar, Alkitab mengajarkan untuk mencintai. Mencintai Tuhan dan sesama
manusia. Mencintai hewan, cinta lingkungan. Mencitai kehidupan. Dalam cinta ada damai,
kebaikan, sukacita. Hidup terpelihara, terawat kalau ada cinta. Perang tidak akan ada kalau
semua saling mencintai. Tidak ada orang terbunuh kalau ada cinta. Tidak ada KDRT kalau ada
cinta. Tidak ada bullying kalau ada cinta. Cinta membuat semua aman, tentram dan sejahtera.
Poinnya, Yesus memerintahkan kita mencintai Tuhan dan sesama, bukan mencintai uang.
Karena uang tidak perlu dicintai, sebab dia benda mati, tidak bernyawa dan tidak berperasaan.
Akibat mencintai uang
Namun sering terjadi, gantinya mencintai orangnya, kita lebih mencintai uang yang dimiliki
orang tersebut. Maka sering kita baca dalam berbagai media, karena uang, harta, persaudaran
bisa hancur. Anak membunuh orang tuanya karena tidak diberi uang. Membegal, merampok,
copet, dll, semua dilakukan demi uang. Hidup orang lain menjadi korban dan menderita. Itu
terjadi karena manusia lebih mencintai uang dari pada mencintai sesama manusia.
Beberapa contoh berita pembunuhan terjadi karena uang. Mirisnya, jumlah uangnya tidak
seberapa. Pemuda di Bantul membunuh temannya gara-gara uang seratus ribu. Gara-gara Uang
BLT, Seorang Pria Nekat Aniaya Anak Perempuannya, Kesal Tak Diberi Uang Rp 300 Ribu. Gara-
gara Uang Rp 20.000, Remaja 13 Tahun Dibunuh Temannya, Membunuh istrinya karena tak
diberi uang Rp 20.000. Gara-Gara Uang 150 Ribu, Suami Tega Bunuh Istri. Gara-gara Tak Dikasih
Uang, Mr X  Aniaya Orang Tua dan Bakar Rumah.
Itulah beberapa judul berita yang mengabarkan pembunuhan karena uang. Jika demi uang
recehan orang rela membunuh, tentu demi uang yang lebih besar orang juga akan mau
melakukannya, seperti para pembunuh bayaran. Tentu banyak lagi tindakan kejahatan
kemanusiaan demi uang dan kekayaan. Anda bisa tambahkan daftarnya.
Akar kejahatan
Maka benarlah apa yang tuliskan oleh Rasul Paulus, karena akar segala kejahatan adalah cinta
akan uang. Kata akar digunakan sebagai metafora. Dari kata Rhiza (yun), digunakan sebagai
metafora yang negative.  Kata rhiza digunakan 17 kali dalam PB dan selalu diterjemahkan root
atau roots (akar), mis Mat 3:10; 13:6. Akar adalah bagian tumbuhan yang tidak terlihat, terletak
di bawah yang berfungsi sebagai organ penyerap,  suplai makanan, penjangkaran, dan
penopang tumbuhan!
Akar berbeda dari batang, kuncup dan buah, yang semuanya sangat bergantung pada integritas
akar.Rhiza Digunakan secara metaforis dari benih yang membawa keselamatan. Tanpa akar.
Tidak ada buah. Tidak ada keselamatan! Dari penggunaan kata akar, maka kita bisa lihat bahwa
segala kejahatan yang timbul dalam hati manusia akarnya karena cinta akan uang. Perhatikan
sekali lagi..akar kejahatan bukan uang (materinya), tapi cinta akan uang.
Cinta uang dari kata philarguria dari philos = teman, mencintai + arguros = perak, uang berarti
mencintai perak, kasih sayang untuk perak, “mencintai uang” dan kata sifat terkait philoarguros
diterjemahkan menjadi “tamak” dalam KJV (Luk 16 :14KJV, 2Tim 3:2KJV).
Penyimpangan Perilaku karena cinta uang
Karena cinta uang (bukan karena), beberapa orang menyimpang dari iman. Pernahkan demi
uang kita mengesampingkan perkara-perkara rohani? Demi memburu uang, kekayaan, kita
tidak lagi hadir digereja, tidak berdoa, belajar alkitab, ibadah dll..cinta pada Yesus pudar,
digantikan cinta akan uang. Karena uang banyak orang menyimpang dari iman. Bahkan cinta
uang telah membuat diri tersiksa dengan berbagai persoalan. Masih ingat kisah Yudas?
Cintanya kepada uang telah mengorbankan prinsipnya, demi uang dia jual Yesus dengan harga
yang tidak seberapa..Dan akhirnya hidupnya tragis, dia mati gantung diri, isi perutnya
terburai..semua karena cinta akan uang.
Mengasihi Yesus dan sesama
Tentu kita tidak mau hidup kita berakhir tragis karena uang. Karena itu jangan mencintai uang.
Cintailah Yesus dan sesama kita, karena itu hukum moral yang tertulis. Kasihilah uang dan
kekayaan, itu bukan perintah Tuhan, itu perintah setan. Masih ingat, waktu Yesus dicobai setan.
Dia bilang, semua ini (harta dunia) akan ku berikan kepadamu jika engkau sujud menyembah
aku..(Matius 4)
Maka cinta akan materi dunia ini akan membuat kasih kita kepada Tuhan dan sesama akan
hilang. Karena kita tidak bisa mengasihi Tuhan dan sesama, lalu pada saat yang sama mengasihi
harta dunia ini.
Kita harus memilih mengasihi salah satunya…Cintailah Mahluk yang hidup, jangan cintai benda
mati. Walau uang bernilai, tapi nilainya tidak bisa disamakan dengan manusia apalagi Tuhan.
Sebab Yesus datang kedunia, menjelma jadi manusia, Dia mati untuk manusia bukan untuk
uang. Tuhan berkorban bukan untuk uang, tapi bagi manusia
Dia mengampuni manusia, bukan uang.
Firman-Nya jelas dalam Yohanes 3:16,” karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini
(manusia), sehingga dia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya beroleh hidup yang kekal..” Yesus akan datang kedua kali menjemput manusia, bukan
jemput harta. Yang Dia akan bawa kesorga adalah manusia yang mencintai Sesamanya, bukan
harta dunia ini. Harta akan tinggal dan binasa.. Jadi, jangan ikat hatimu kepada uang, harta. Kita
tidak mau seperti istri Lot, cintanya akan harta membuat dia menjadi tiang garam alias tidak
selamat.
Tuhan lebih penting dari uang
Uang memang penting. Tapi lebih penting Tuhan dari pada uang. Lebih penting manusia dari
pada uang. Uang dihasilkan oleh manusia. Bukan uang yang membuat manusia. Maka manusia
lebih penting dari uang. Maka jangan bunuh orang karena uang. Jangan sakiti orang karena
uang. Jangan rusak persaudaraan karena uang. Jangan mau diatur oleh uang. Kita yang harus
mengaturnya. Jika ada orang yang berhutang uang kepada kita, jangan balas dengan hutang
nyawa. Jika dia tidak sanggup bayar, cintai dia dengan membebaskan dia dari hutangnya, atau
cari jalan bijak yang lain.
Yang berhutang, cintai mereka yang telah meminjamkan uang kepadamu. Mereka telah
menolongmu. Mereka meminjamkan sering bukan karena mereka kelebihan uang, tapi karena
mengasihimu.
Maka jangan ingkari janji bayar hutang. Karena persaudaraan lebih utama dari uang. Jangan
galak ketika ditagih. Rendah hatilah..
Uang hilang bisa dicari, tapi teman sejati susah nyarinya. Uang bisa dicari, tetapi saudara tidak
dijual dipasar. Karena itu jangan korbankan apapun demi uang. Sebaliknya korbankanlah uang,
harta demi apapun. Korbankan uang demi sahabat, saudara dan keluaga dan manusia lainya.
karena kita pecinta Tuhan dan sesama manusia.  Bukan pecinta uang. Seperti kata lagu, Aku tak
cinta dunia dan kekayaannya..
Karena akar kejahatan adalah cinta akan uang, maka akar kejahatan itu harus dibuang. Yaitu
cinta uang. Bagaimana caranya? Bongkar akarnya. Akarnya cinta uang dan tamak itu dibuang.
Gantikan dengan tanaman baru, dengan akar baru. Akarnya, cinta akan Yesus dan Sesama.
Bagaimana caranya? Anda pasti sudah tahu, baca saja ayat-ayat ini: Roma 12:1, Roma 8:8-8;
Yehezkiel 36:26-27; Yoh 15:4; Efesus 3:16-17,19; Matius 6:33.

Anda mungkin juga menyukai