Anda di halaman 1dari 108

RENUNGAN HARIAN

BERMAKNA
OLEH: PATER TARSISIUS NARDI,SVD
Untuk apa menikah? Untuk membangun keluarga yang bahagia. Lantas di mana letak
kebahagiaan perkawinan? Inilah pergulatan pasangan setiap saat.

Perkawinan kadang dianggap sebagai muara dari sebuah relasi untuk mendapatkan
kebahagiaan. Impian dan mimpi selama masa pacaran adalah saling membahagiakan
pasangan setelah menikah.

Tanyakan pada mereka yang sudah menikah. Apakah 100% bahagia? Harus diakui bahwa
ada pasangan yang memang bahagia. Ada yang pura-pura bahagia. Ada yang bingung untuk
bahagia. Ada pula yang justru merasa asing dengan kebahagiaan dalam perkawinannya.

Ternyata, perkawinan tidak selalu membuat orang bahagia. Ya, Menikah bukan jaminan
untuk bahagia. Banyak yang tidak menikah tapi tetap bahagia. Perkawinan kadang tidak
seindah mimpi dan angan. Justru perkawinan menghadapkan pasangan akan realitas yang tak
terduga, konflik, perbedaan dan neraka.

Ada yang beranggapan bahwa bahagia dalam perkawinan kalau punya harta. Betulkah?
Banyak orang justru selalu bertengkar karena masalah harta. Waktu kebersamaan berkurang
karena mencari dan mengumpulkan kekayaan, lalu kehadiran, perhatian dan kasih sayang
diabaikan.

Bahagia kalau punya anak. Memang keluarga akan terasa sempurna ketika dikaruniai anak.
Anak menjadi sumber kebahagiaan. Jika tidak punya anak, terasa belum lengkap sebagai
keluarga, apalagi berhadapan dengan pertanyaan teman-teman atau orang tua, ‘Sudah punya
anak, berapa anaknya?’

Apakah dengan kehadiran seorang anak lantas keluarga bahagia? Nyatanya, konflik terjadi
karena ulah anak. Anak melawan dan membangkang orang tua. Anak terjebak dalam
lingkungan pergaulan yang salah. Seiring perkembangan anak, bertambah pula konflik dan
permasalahan keluarga.

Keluarga bahagia kalau rajin berdoa. Semua pergi ke gereja. Tetapi apakah itu menjamin
bahagia? Nyatanya setelah keluar gereja, suami marah terhadap istri. Anak ngambek. Istri
berkelahi dengan tetangga.

Ada yang merasa perkawinan justru membatasi kebebasan. Perkawinan seperti membawanya
ke pulau terasing, lalu duduk menyendiri di kamar meratapi nasib. Menyesal karena telah
menikah, “Kalau saya tahu begini dari dulu, saya tidak mau menikah.”

Pisah ranjang, perceraian bahkan lari adalah konsekwensi dari perkawinan yang tidak
bahagia. Alasan yang selalu dikemukankan adalah karena sudah tidak cinta lagi. Benarkah?
Tidak! Cinta tidak harus ada 100% di awal. Bisa saja hanya beberapa persen. Sisanya dicari
dan diciptakan sepanjang hidup.

Perkawinan memang tidak selalu membuat orang bahagia, tetapi orang dapat membuat
perkawinannya bahagia. Intinya di sini! Bahagianya perkawinan bergantung pada pilihan.
Kebahagiaan tidak jatuh dari langit, tetapi ada pada usaha pribadi masing-masing.
Kebahagiaan itu tercipta ketika masing-masing mengalahkan egoisme dan menjadi pribadi
yang dibutuhkan oleh pasangan.
Seperti apa perjalanan perkawinan tergantung pilihan; mau bahagia atau tidak. Tidak perlu
mengharapkan harta atau orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan. Bahagia itu ketika bisa
mengalahkan ego masing-masing, saling memahami, saling percaya, jujur dalam
berkomunikasi and so on.

Kendalikan hati, pikiran, kehendak dan perasaan. Perkawinan menjadi tidak bahagia karena
pribadi lepas control dan membiarkan kebahagiaan bersama hilang ditelan napsu dan
keinginan pribadi.

Perkawinan tidak selalu membuat orang bahagia, tetapi orang dapat membuat perkawinannya
bahagia.(P. Yoseph Pati Mudaj, MSF)

Hidup kadang lucu, lebih-lebih bagi seorang istri. Ia dituntut harus bisa dalam segala hal. Ia
harus menjadi seperti tukang sulap yang bisa mengubah banyak hal seketika hanya dengan
hanya bim-sala-bim. Tapi jika ada kesalahan, istri yang sering di salahkan.

Laki-laki dan perempuan sederajat. Suami dan istri sepadan. Istri punya kelemahan dan
keterbatasan maka sang suami perlu melengkapi. Demikian pula sebaliknya. Istri bukan
seorang tukang sulap yang bisa mengubah ‘masalah’ menjadi ‘solusi’ dalam seketika.
Tenaganya terbatas, tangannya cuma dua, kakinya hanya dua, tidak lebih dari suami. Istri
tidak bisa dipaksa untuk melakukan semua hal dan mengubah segala hal menjadi baik
sekaligus. Ia tidak bisa ditekan untuk menjangkau semua pekerjaan dengan kedua tangannya
pada saat bersamaan atau mondar-mandir mengurus semua orang seketika itu juga.

Maka dibutuhkan kerja sama antara suami dan istri. Kesalahan dalam keluarga tidak bisa
dilemparkan sepenuhnya pada pihak istri. Masalah keluarga dihadapi oleh suami istri. Sebab
mereka bukan lagi dua melainkan satu.

Renungan Harian l, Rabu 10 April 2019. Bac I Nubuat Daniel 3:14-20. 24-25.28 dan Bac
Injil Yohanes 8: 31-42.

Dalam kenyataannya, iman justru memberi resiko kepada kita. Resiko itu ada dalam
penghayatannya. Tidak gampang setia kepada iman di tengah jaman ini.

Pengalaman iman ialah pengalaman keterlibatan Allah dalam hidup manusia. Allah
senantiasa hadir dalam hidup kita, namun apabila manusia tidak menyadarinya, maka
pengalaman iman itu tidak akan terjadi.

Pengalaman iman ini juga ialah pengalaman yang dialami oleh orang beragama yang percaya
kepada Tuhan. Maka tidak semua pengalaman bisa dikatakan pengalaman iman, kalau tidak
ada unsur iman dan refleksi oleh seseorang dalam menghadapi peristiwa kehidupan.

Iman Yang Ditantang

Dalam Bac I Daniel 3:13-20.24-25, 28 kita mendengar kisah iman dari tiga sekawan Sadrakh,
Mesakh dan Abednego.

Ketiganya ditantang oleh Raja Nebukadnezar, raja Babel, untuk menyembah patung emas.
“Jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakan ke dalam perapian
yang bernyala-nyala”. Tetapi tiga sekawan ini tidak menuruti titah Raja.
Tidak menuruti titah raja berarti melawan aturan dan melawan bangsa babel. Mereka
kemudian dibakar hidup-hidup. Tetapi apa yang terjadi, setelah tangan-kaki mereka diikat
dan dicampakan ke dalam api, mereka justru tidak terjadi apa-apa. Nebukadnezar terheran-
heran melihat ketiganya dan berkata : Terpujilah Allahmu Sadrakh, Mesakh dan
Abednego…!”

Poin penting dari bacaan ini ialah seringkali iman itu mendatangkan risiko.

 Risiko iman ialah kita bisa kehilangan hidup, dicobai dengan cobaan yang berat.
 Dalam menghadapi Resik, Sadrakh, Medang dan Abednego sungguh percaya Allah
mereka hidup dan melindungi mereka. Mereka tak ada keraguan untuk ini.
 Kesaksian iman itu ialah ketabahan dalam menghadapi tantang dan kesulitan hidup.
Tidak menyalahkan siapapun, tidak membenci orang lain. Tetapi justru menunjukkan
kualitas iman.

Bebas dari Dosa

Dalam injil (Toh 8:31-42) menegaskan bahwa kebenaran iman memerdekakanmu.


Kemerdekaan yang dimaksud bukanlah hanya kemerdekaan secara lahiriah, tetapi
kemerdekaan batin.

Perbedaan pemahaman ini menjadi konflik dan ketidakpahaman orang Garis kepada Yesus.
Mereka hanya memahami kemerdekaan dalam tataran yang dangkal yaitu kemerdekaan dari
penindasan bangsa lain.

Padahal hidup yang merdeka ketika seorang merdeka secara batin. Kemerdekaan batin itulah
kemerdekaan dari dosa. Kita bisa menutup dosa kita kepada orang lain dengan sikap kepura-
puraan, tetapi kita tidak bisa menipu hati nurani kita sendiri yang menggugat.

Kemerdekaan batin dan rohani ini merupakan misi kedatangan Yesus. Ia datang untuk
memerdekakan kita dari belenggu dosa. Namun orang hanya akan bisa merdeka jika damai
dan Allah merajai di dalam hatinya.

Maka dari bacaan injil kita menyimak beberapa poin penting yaitu :

 Tuhan Yesus menegaskan diriNya sebagai Allah yang datang mengampuni dosa-dosa
manusia, asalkan kita terbuka kepadanya.
 Kebenaran iman yaitu kejernihan hati untuk melihat peristiwa kehidupan dan melihat
rencana dan kehendak Allah di dalam peristiwa hidup kita.
 Kita percaya siapa yang tinggal dalam Yesus ia menjadi pribadi yang bebas, bebas
dalam arti ia tidak terusik lagi dengan belenggu-belenggu dosa seperti ketamakan
harta, kenikmatan duniawi, dan belenggu dosa lainnya.

Tuhan datang memerdekakan kita. Jika kita merdeka maka hati nurani kita pun tidak
terbelenggu oleh kotoran-kotoran dosa. Kita tidak menjadi gentong tempat sampan benda-
benda busuk tetapi kita adalah bejana yang seperti pemilik kehidupan ini menyimpan air yang
jernih dan menyegarkan sesama.

Kita punya Yesus, merekalah!


Keluarga ibarat sebuah pohon. Setiap anggota keluarga adalah dahan-dahannya. Meski
berbeda arah pertumbuhan, setiap anggota bertumpuh dari akar yang sama. Meski memiliki
karakter dan pembawaan yang tidak sama, setiap anggota berasal dari batang yang sama,
keluarga.

Perbedaan arah, cara pikir, pembawaan, karakter dan interese pribadi dalam keluarga kadang
menjadi sumber masalah, sehingga antar satu dengan yang lain saling sahut-menyahut,
ancam-mengancam, sumpah-menyumpah, bahkan bunuh-membunuh.

Perbedaan kadang dilihat sebagai ‘kutuk’ dimana yang satu memandang yang lain sebagai
biang dan sumber masalah. Konspirasi jahat acap kali terbangun hanya untuk memberi
‘hukuman’ bagi yang lain. Perang tidak lagi antar negara, tetapi antar anggota keluarga.
Damai menjadi sesuatu yang asing.

Ironi dalam keluarga pun terjadi. Saat berpapasan dengan orang yang tidak dikenal, kita
memberi rasa hormat yang tinggi. Tapi dengan keluarga dan orang yang kita cintai, kita
menghardik dengan kasar.

Saat orang lain berbuat salah, kita langsung minta maaf atau memaafkan. Tapi dengan
keluarga dan orang yang kita cintai, kita malah menyalahkan dan memaki-maki.

Saat bertemu dengan orang asing, kita memperlakukannya seperti keluarga. Tapi dengan
anggota keluarga dan orang yang kita cintai, kita memperlakukan seperti orang yang tidak
kenal.

Saat berpisah dengan orang lain, kita ucapkan selamat jalan atau selamat tinggal. Tapi dengan
keluarga dan orang yang kita cintai, kita diam-diaman.

Saat berada dengan orang lain, senyum, canda tawa dan keceriaan menjadi milik bersama.
Tetapi dengan keluarga dan orang yang kita cintai, kita mudah cemberut, marah, iri dan
jengkel.

Di mana rasa hormat, maaf-memaafkan, senyum, tegur sapa dan keceriaan yang seharusnya
ada keluarga? Apakah keluarga masih menjadi sebuah naungan yang paling nyaman di
dunia?

Bukankah dari keluargalah segala yang baik bermula? Dan jika sudah kacau, masih ada maaf
yang tulus untuk anggota keluarga?

Jangan biarkan semua perbedaan menghancurkan akar yang sama, keluarga. Jangan biarkan
ironi dalam keluarga menghancurkan pohon yang sama, keluarga. Yakinlah, blood is thicker
than water.

Saling mengampuni dan maaf memaafkan adalah jalan dan kunci untuk memulihkan segala
permasalahan. Paus Fransiskus mengatakan, ‘Tanpa pengampunan keluarga menjadi sebuah
teater konflik dan benteng keluhan. Tanpa pengampunan keluarga menjadi sakit.’
Memang, tak ada keluarga yang sempurna. Namun ketidaksempurnaan bukan menjadi alasan
untuk hilangnya rasa bahagia dalam keluarga.

Tidak perlu menjadi sempurna untuk bahagia. Kita bisa bahagia bersama keluarga di tengah
banyak ketidaksempurnaan. Maka maaf menjadi prasyarat mutlak.

Bagaimanapun juga, keluarga adalah tempat dimana kita berasal dan tempat dimana kita
kembali. Keluarga adalah tempat setiap anggota menemukan rasa damai, nyaman dan
bahagia. Biarlah ada damai dunia ini dan itu bermula dari keluarga.

Umat Katolik tidak asing dengan doa Rosario. Setiap tahun, umat diberi waktu khusus selama
dua bulan (Mei dan Oktober) untuk berdoa Rosario. Biasanya umat berdoa bersama-sama
secara bergiliran dari rumah ke rumah. Bahkan doa ini dapat dilakukan kapan dan di mana
pun karena doa ini sangat sederhana tetapi menyentuh unsur ‘rasa iman’. Berikut ini alasan
mengapa orang katolik berdoa Rosario.

Doa Rosario mengandung kekuatan supernatural yang dapat mengusir kuasa kegelapan.
Karena doa ini mengantar kita pada persatuan dengan Tuhan dan kuasa Tuhan akan selalu
mengalahkan kuasa jahat.

Doa Rosario menjangkau lubuk hati terdalam dan menciptakan ketenangan bagi pikiran, hati
dan jiwa. Hidup menjadi lebih damai, bahkan ketika masalah hidup tidak pernah berdamai
dengan kita.

Doa Rosario adalah doa bersama Bunda Maria untuk merenungkan hidup, wafat dan
kebangkitan Yesus. Bersama Bunda Maria kita belajar untuk melihat sesuatu dengan mata
iman, merenungkan maknanya bagi hidup dan menyerahan diri kepada Tuhan, ‘Aku ini
hamba Tuhan.’

Doa Rosario adalah cara yang luar biasa untuk hening dan menikmati keindahan hidup. Kita
bisa melihat diri dan apa yang kita perbuat. Keheningan doa ini juga dapat mengantar diri kita
pada hadirat Tuhan.

Doa Rosario selalu membawa hal baru dan segar serta membangun hubungan yang
mendalam dengan Tuhan. Dengan berdoa Rosario kita membuka diri agar Tuhan berbicara
dengan kita. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan dan Ia memberikan apa yang memang kita
butuhkan.

Doa Rosario membangun kesadaran diri. Kita akan semakin menyadari apa yang terjadi di
dalam maupun di luar diri kita. Kesadaran membuat kita bisa melihat sesuatu sebagaimana
adanya.

Doa Rosario membantu kita untuk menyembuhkan masa lalu, kecemasan yang beku dan jiwa
yang layu. Karena setiap kali kita berdoa, Yesus menyambut kita dalam hidup-Nya dan kita
menerima Yesus dalam hidup kita.

Doa Rosario telah terbukti mengalahkan musuh. Hal itu terjadi ketika pasukan katolik harus
menghadapi kekuatan tentara Turki yang menyerang Eropa bagian Timur. Secara jumlah,
pasukan katolik kalah dari musuh. Menyadari hal ini, Paus Pius V mengajak seluruh umat
Katolik berdoa Rosario agar membantu pasukan yang bertempur. Dan mukjizat terjadi.
Dengan sangat ajaib pasukan mengalahkan musuh. Para tentara yang bertempur saat itu
memegang pedang di satu tangan dan Rosario di tangan yang lain.

Doa Rosario mengantar kita untuk semakin mencintai Ekaristi. Semoga semakin tekun bedoa
Rosario, semakin tekun pula kita mengikuti Misa Kudus, untuk menerima Kristus melalui
santapan Tubuh dan Darah-Nya.

Unsur afeksi atau rasa iman sungguh dialami saat orang berdoa Rosario sehingga bisa
merasakan kedekatan dan penyertaan Tuhan. Teruslah berdoa Rosario!

Tidak mudah mengampuni orang yang sudah melukai hati kita. Tetapi sesulit apapun,
mengampuni adalah cara dan obat untuk menyembuhkan diri yang terluka. Ada beberapa
alasan.

Pertama, pengampunan adalah hadiah terbaik untuk diri kita. “Hal termulia yang bisa kita
berikan kepada diri kita sendiri adalah pengampunan” (Maya Angelou). Mengampuni itu
seperti ‘melepaskan ikan yang nyangkut di kail atau jala’. Mengampuni berarti melepaskan
diri dari kail kecewa, marah, sakit hati.

Kedua, pengampunan adalah sebuah kekuatan. “Orang lemah tidak mau mengampuni.
Mengampuni adalah kharater orang kuat” (Mahatma Gandhi). Mengampuni orang lain bukan
berarti kita lemah. Mengampuni adalah tanda bahwa kita kuat, karena hanya orang kuat yang
memilih untuk menjadi bahagia lewat pengampunan.

Ketiga, pengampunan adalah tanda cinta. “Orang yang tidak mampu untuk memaafkan
adalah orang yang tidak mampu untuk mencintai” (Martin Luther King). Ada hal yang baik
di dalam keburukan dan ada hal jahat di dalam kebaikan. Cintailah hidup kita dengan cara
membuang racun yang memenjarakan jiwa kita.

Keempat, dengan mengampuni, kita merasa damai. “Jika kamu sedikit memaafkan, kamu
akan memiliki sedikit kedamaian. Jika kamu banyak memaafkan, kamu akan memiliki
banyak kedamaian. Jika kamu memaafkan dengan sempurna, kamu akan memiliki damai
yang sempurna” (Ajahn Chah). Melepaskan diri dari rasa benci dan dendam akan membuat
pikiran dan hati damai. Saat kita memutuskan untuk mengampuni, saat itu juga momen
kebahagiaan sedang memasuki ruang hati dan hidup kita.

Kelima, ketika kita mengampuni, kita akan diamuni. Ini hukum alam. Kita mendapatkan apa
yang kita berikan. Kita menuai apa yang kita tanam. Dan karena kita semua adalah manusia
yang bisa melakukan kesalahan, maka semakin kita mengampuni kesalahan orang, orang juga
akan mengampuni kita, saat kita melakukan kesalahan. Ampunilah, maka kamu akan
diampuni.
Kepercayaan Itu Mahal
Penulis
P. Joseph Pati Mudaj MSF
-
30 Maret 2019
0
208
Share

Seorang pasien datang ke dokter karena percaya dokter bisa mengobatinya. Seorang bayi
nyaman di pelukan ibu karena percaya ibunya tidak akan membantingnya ke tanah.

Seorang menceritakan masa lalu atau masalah pada temannya karena percaya ia akan
menjaga rahasia. Seorang memilih untuk menikah bisa jadi karena percaya pasangannya
adalah orang yang tepat.

Begitulah! Hidup ini mengajarkan kita untuk saling tergantung dan saling percaya. Pada saat
tertentu kita harus tergantung dan percaya pada orang lain karena tidak berdaya dan tak bisa
hidup sendiri. Tak seorangpun super hebat. Ia membutuhkan orang lain. Ia mempercayakan
diri pada orang lain.

Dibalik sebuah kepercayaan terdapat nilai penyerahan diri, hidup, harga diri dan keyakinan
bahwa orang yang dipercayai memang pantas untuk dipercaya.

Tetapi ketika kepercayaan itu disalahgunakan, dikhianati apalagi digadaikan maka si pemberi
tidak hanya kecewa tetapi juga tidak percaya lagi. Sehebat, sekuat, secinta, senyaman apapun
relasinya, sekali dikhianati, sekali digadaikan, apalagi berkali-kali, kepercayaan takan
kembali seperti dulu lagi.

Ya, kepercayaan itu seperti selembar kertas. Saat kertas itu diremas, ia lusuh dan sulit untuk
kembali utuh lagi. Atau seperti butiran padi yang dihamburkan di tanah bebatuan, sulit untuk
menemukan setiap butirannya seperti semula. Jika kepercayaan hilang, sulit untuk
menemukannya kembali.

Menjaga kepercayaan memang tidak mudah dan akan tetap menjadi perjuangan yang berat.
Bisa jadi kita sudah berusaha menjaganya sedemikian rupa, namun justru karena satu
kesalahan yang mungkin hanya kecil saja tetapi fatal bagi si pemberi, lalu tak ada lagi
kepercayaan yang bisa didapatkan. Sakit memang. Tetapi itulah nilai dari sebuah
kepercayaan.

Memang semua itu kembali pada pribadi masing-masing. Orang tua terhadap anaknya, meski
dikhianati, berkali-kali, bisa jadi akan tetap memberi kepercayaan. Ada yang sekali
dikhianati, tidak akan percaya atau memberi kepercayaan lagi dengan segala pertimbangan.
Ada yang sekali dikhianati pasangan atau sahabat, masih memberi kesempatan kedua, ketiga
atau lebih karena sadar tak seorangpun sempurna atau karena memang ia mau mencintai
hingga terluka. Tetapi jika sudah berkali-kali dikhianati, hati siapakah yang takan hancur?

Hanya pengampunan dan maaf yang tuluslah yang bisa mengembalikan kepercayaan, meski
tak seutuh semula. tetapi hal ini membutuhkan proses, tenaga, air mata dan kadang biaya.

Terakhir, mungkin tidak berlebihan juga jika memutuskan untuk ‘menghukum’ dia yang telah
menyalahgunakan atau mengkhianati kepercayaan, entah sekali, dua kali, tiga kali atau
berkali-kali, agar sadar bahwa kepercayaan bukan barang mainan murahan. Kepercayaan itu
mahal.

Seberapa Besar Memberi Diri


Penulis
P. Joseph Pati Mudaj MSF
-
31 Maret 2019
2
108
Share

Hadiah terbaik yang bisa kamu berikan kepada orang yang kamu sayangi adalah waktu dan
perhatian.

Alat-alat komunikasi yang semakin canggih bisa saja membuatmu merasa dekat dengan
orang jauh dan merasa jauh dengan orang dekat. Kamu merasa asing, relasi menjadi dingin
atau kamu kehilangan fokus.

Saat berada dengan orang yang dikasihi, singkirkan sejenak alat komunikasi itu dan berilah
perhatian karena dengan itu mereka merasa berharga. Merekapun tahu bahwa pemikiran,
perasaan, jati diri dan keberadaanmu berharga dan mereka dibutuhkan.

Sebesar apapun kamu lakukan sesuatu tapi lupa waktu dan perhatian pada mereka tetap akan
meninggalkan sisi ruang hampa karena batin mereka membutuhkan waktu dan perhatian juga.

Jika untuk memberi perhatian atau meluangkan waktu menuntut pengorbanan, maka lakukan.
Waktu sangat berharga untuk dilewatkan begitu saja. Ia tidak akan kembali lagi, dan ruang
hampa batin mereka tetap merindu. Waktu, perhatian adalah pemberian diri yang bisa
memenuhi sisi hampa ruang batin mereka.

Sebab inti dari sebuah relasi tidak hanya terletak pada seberapa besar apa yang kamu lakukan
tetapi pada seberapa besar kamu memberi diri kepada mereka.
Perhatianmu, pribadimu, waktumu, dan keberadaanmu adalah nilai paling berharga yang bisa
kamu berikan pada sisi ruang batin orang yang kamu sayangi.

Entah siapa penulisnya, kisah ini syarat makna bagi hidup perkawinan. Selamat membaca!

Saat menikmati makan malam, dengan wajah dingin saya katakan kepada istri saya bahwa
ada hal serius yang ingin kami bicarakan.

Istri saya duduk diam sambil menikmati makan malamnya. Terlihat di matanya rasa sakit.
Pilu menjalar ke seluruh tubuh. Tiba-tiba, saya tidak tahu bagaiman harus berkata. Tetapi,
saya harus berterus terang agar dia tahu apa yang sedang saya pikirkan.

‘Saya mau kita bercerai!” saya membuka pembicaraan.

Dia tidak begitu kaget dengan kata-kata saya, malah dengan lembut ia bertanya, ‘mengapa?’
Saya mencoba menghindari pertanyaannya. Ini yang membuat dia marah. Dibuangnya
sendok-garfu yang ia pegang dan teriak sekeras-kerasnya, “Kamu laki-laki pengecut.”

Malam itu, kami tidak saling bicara satu sama lain. Semalaman, ia hanya menangis. Saya
tahu, dia sangat ingin mendapatkan jawaban atas apa yang sedang terjadi dengan perkawinan
kami. Namun, saya tidak pernah memberikannya jawaban yang memuaskan. Yang pasti, saya
tidak mencintainya lagi. Saya mencintai Jane, pacar baru saya. Saya hanya kasihan dengan
istri saya ini.

Saya segera membuat surat perceraian dengan agak merasa bersalah. Di dalamnya saya
nyatakan bahwa dia berhak mendapatkan rumah, mobil dan 30 persen saham perusahan.
Waktu saya sodorkan surat, dia memandang surat perjanjian itu dan lansung merobeknya. Dia
yang sudah menghabiskan waktu sepuluh tahun bersama saya kini menjadi seorang yang
asing.

Saya sungguh minta maaf karena dia telah menghabiskan waktu, tenaga dan segalanya
bersama saya, tetapi saya tidak bisa bohong bahwa saya mencintai wanita lain, Jane.

Hari berikutnya, saya terlambat kembali ke rumah dan mendapati dia sedang menulis sesutau
di meja. Saya tak menyapanya dan langsung tidur karena seharian bepergian dengan Jane.
Ketika saya bangun tengah malam, dia masih menulis di meja. Lagi, saya tak peduli dan
kembali tidur lagi.

Pagi harinya, ia mengutarakan niatnya bahwa ia setuju dengan rencana perceraian. Namun, ia
tidak ingin apapun dari saya. Dia hanya meminta perhatian saya selama sebulan. Katanya,
selama sebulan, kami berdua mencoba untuk hidup normal selayaknya suami istri. Alasannya
sederhana, anak kami akan mengikuti ujuan selama sebulan dan dia tidak ingin perceraian
kami mengganggu dia.

Saya setuju dengan permintaannya. Ia meminta saya untuk mengingat bagaimana saya
menggendong dia ke dalam dan ke luar kamar pengantin waktu hari pernikahan kami. Selain
itu, dia punya permintaan terakhir, setiap hari selama sebulan, saya harus menggendong dia
dari kamar tidur ke pintu depan setiap pagi. Saya pikir dia gila. Tetapi, hanya demi
perceraian, saya setuju dengan permintaan gila tersebut. Apapun akan saya lakukan, asal
kami bercerai.

Waktu saya katakan ke Jane tentang permintaan istri saya, Jane tertawa terbahak-bahak dan
berpikir itu omong kosong. “Apapun cara yang ia pakai, dia akan diceraikan”, pikir Jane.

Sejak adanya niat untuk bercerai, istri saya dan saya tidak pernah berkontak dengan siapapun.
Maka, ketika saya menggendongnya pada hari pertama, kami berdua agak kikuk. Anak kami
yang melihat hal aneh ini malah bertepuk tangan di belakang kami sambil berteria, “Mama
digendong papa, so sweet”.

Kata-kata ini malah menyayat hati saya. Dari tempat tidur, ke ruang keluarga, kemudian ke
pintu depan, saya menggendongnya. Dia pun menutup matanya dan berkata dengan lembut,
“Jangan pernah beritahu anak kita tentang rencana perceraian kita.”

Saya menggangguk, merasakan sesuatu yang mengganjal. Saya menurunkan dia di pintu
depan lalu ia pergi menunggu bis ke tempat kerjanya. Saya menyetir mobil sendiri ke kantor.

Pada hari kedua, kami berdua melakukan hal yang sama tanpa kikuk lagi. Dia berbaring di
dada saya. Saya mencium harum pakaiannya dan menatap sekilas wajahnya. Saat itu, saya
mulai sadar bahwa ternyata selama ini saya tidak begitu peduli dengan dia. Kini ia tidak
muda lagi. Kulit wajahnya mulai mengeriput, rambutnya mulai beruban. Perkawinan kami
telah membawa bencana bagi dia. Untuk beberapa saat, saya merenungi perbuatan saya
selama ini terhadapnya.

Hari keempat, ketika saya mengangkat dia ke pelukanku, saya merasakan saat-saat intim
kami kembali hadir. Wanita ini telah sepuluh tahun memberikan segalanya bagi saya. Saya
merasa, tak ada wanita lain sehebat dia. Tapi ke mana selama ini saya pergi meninggalkan
keintiman di antara kami?

Pada hari kelima dan keenam, saya sadar bahwa keintiman sebagai suami isteri yang selama
ini hilang kini sungguh hadir lagi tak tertahan. Saya begitu mudah menggendong sambil
mencium dia dari tempat tidur menuju pintu depan.

Hari demi hari, dengan menggendong dia, otot-otot sayapun semakin kuat.
Suatu pagi, dia sedang memilih pakaian untuk dikenakan. Ia mencoba satu persatu
pakaiannya, namun tidak ada yang cocok. Dia mendesah, ‘semua pakaian saya kebesaran
semua.’ Mendengar itu, saya tersentak. Ternyata dia semakin kurus. Pantasan, dari hari ke
hari saya semakin mudah menggendongnya.

Saya sadar, selama ini ia memendam rasa sakit dan pahit sendiri di hatinya sehingga badanya
semakin hari semakin kurus. Ia pergi ke tempat keja dengan menumpangi bis umum,
sementara saya dengan mobil pribadi, asyik dengan Jane. Saya mendekat dan memeluknya.

Pada saat itu, anak kami datang dan meminta agar saya menggendong mama ke pintu depan.
Baginya, melihat bapa menggendong mama adalah bagian yang penting dalam hidupnya. Istri
saya memberi isyarat agar anak kami mendekat, dan kami bertiga berpelukan.

Saya masih sempat memalingkan wajah karena saya takut akan berubah pikiran pada saat-
saat terkahir. Lalu, saya meletakan tangganya di lengan saya dan menggendong dia hingga ke
halaman rumah. Tangannya lembut dan alami berada di leher saya. Saya menahan badanya
dari bawah, seperti waktu hari pernikahan kami. Tetapi, badannya yang semakin ringan
membuat saya sedih.

Pada hari terakhir, ketika saya menggendong dia, saya merasa sulit untuk melangkah. Anak
kami sudah pergi ke sekolah. Saya memegangnya erat-erat dan berkata, ‘Saya tidak pernah
merasakan keintiman seperti ini. Sungguh, inilah cinta.’ Saya segera ke kantor. Saya tidak
mau membuang waktu. Jane membuka pintu. Saya katakan kepadanya, “Maaf, Jane, saya
tidak mau bercerai dengan istri saya.”

Dia memandang saya keherananan dan meraba wajah saya, “Apakah kamu demam?”
tanyanya. Saya menghalau tangannya, “Maaf, Jane, Saya tidak akan menceraikan istri saya.
Perkawinan saya mungkin membosankan karena selama ini kami tidak pernah mengevaluasi
hal-hal sepele yang pernah kami lakukan, bukan karena kami tidak mencintai satu sama lain.

Kami hanya lalai saling memperhatikan dari hal-hal kecil. Sekarang saya sadar, sejak saya
mengggendong dia ke dalam rumah saya waktu hari pernikahan, saya juga harus
menggendong dia hingga kematian memisahkan kami berdua.’

Jane kaget. Ia mendaratkan telapak tangannya dengan keras di pipi kiri dan kanan saya,
membanting pintu kantor dan berlari keluar. Saya keluar kantor dan kembali ke rumah. Di
toko bunga, saya memesan setangkai bunga yang indah untuk istri saya. Penjual bunga itu
bertanya apa yang ditulis di kartu karangan bunga tersebut. Saya tersenyum dan berkata,
“Saya akan menggendongmu setiap pagi hingga kematian memisahkan kita berdua.”

Malam itu saya sampai rumah, dengan bunga di tangan, seutas senyum di wajah, dan harapan
yang menggunung di hati. Saya menuju kamar. Di sana, saya menemukan istri saya tak
bernyawa lagi. Ia sudah meninggal dunia.

Ternyata selama beberapa bulan terakhir dia berjuang dengan penyakit kanker ganasnya.
Sementara saya begitu sibuk dengan Jane. Dia tahu bahwa dia akan segera meninggal, maka
ia ingin menyelamatkan saya apapun pandangan negatif dari anak kami. Dia berusaha, paling
tidak, di mata anak kami, saya adalah seorang bapa yang penuh perhatian. Dan ketika itu
juga, gelaplah pandanganku…..

“Hal-hal kecil di dalam kehidupanmu adalah yang paling penting dalam suatu hubungan.
Bukan rumah besar, mobil, properti atau uang di bank. Semua ini menunjang kebahagian tapi
tidak bisa memberikan kebahagian itu sendiri. Jadi, carilah waktu untuk menjadi teman bagi
pasanganmu, dan lakukan hal-hal yang kecil bersama-sama untuk membangun kedekatan itu.
Miliki pernikahan yang sungguh-sungguh dan bahagia.”

RENUNGAN MINGGU PASKAH II, 28 April 2019


Bacaan Kis 5:12-16/ Why 1:9-13, 17-19/Yoh 20:19-31

Semua umat manusia membutuhkan belas kasih dan kerahiman. Di mana ada dendam dan
perkelahian, di situ kita membutuhkan kasih dan damai. Di mana ada ada pembunuhan dan
peperangan, di situ kita membutuhkan belas kasih dan kerahiman. Di mana ada pelanggaran
martabat manusia, di situ kita membutuhkan kasih dan pengampunan.

Gereja menjadikan hari Minggu Paskah II sebagai Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Kita diajak
untuk merenungkan kerahiman dan belas kasih Allah bagi kita yang hidup dalam situasi dosa,
ketakutan dan kejahatan. Allah sungguh mengasihi manusia. Seberapa besarnya dosa
manusia, tidak diperhitungkan Allah. Seberapa jahatnya tingkah laku manusia, tidak
menghentikan kerahiman dan belas kasih Allah. Kerahiman dan belas kasih Allah jauh lebih
besar dan mulia daripada dosa dan kejahatan manusia. Kerahiman Allah itu nyata dalamm
diri Yesus yang mengorbankan diri demi keselamatan Manusia.

Dalam bacaan injil, Yesus hadir dan menampakkan diri-Nya kepada para Rasul. Ia
menunjukkan bekas paku pada kedua tangan dan lambung-Nya. Dari bekas paku itulah
mengalirlah kasih dan kerahiman Allah bagi keselamatan umat Manusia. Ia menghadirkan
damai sejahtera dan menghembuskan Roh Kudus kepada para Rasul yang sedang berkumpul
dengan pintu-pintu terkunci karena ketakutan dan kebimbangan.

Situasi serupa kurang lebih dialami oleh jemaat yang dikisahkan dalam bacaan kedua.
Mereka mengalami kesusahan dan penderitaan. Iman, harapan dan kasih mereka semakin
kendor. Perhatian mereka tidak lagi pada Tuhan tetapi pada hal-hal duniawi. Situasi ini akan
membawa jemaat pada kehancuran. Namun Anak Manusia datang dan menguatkan mereka,
‘Jangan takut. Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir. Aku adalah Yang Hidup. Aku telah
mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci
maut dan kerajaan maut.’ Anak Manusia yang adalah Kristus sendiri hadir memberikan
peneguhan, harapan dan jaminan keselamatan bagi mereka. Itulah belas kasih Allah yang
berlimpah dalam dan melalui Yesus Kristus.

Kerahiman dan belas kasih Allah yang tercurah melalui Yesus Kristus membangkitkan iman,
harapan dan kasih para murid. Dalam bacaan pertama dikisahkan bahwa para rasul mampu
mengadakan banyak tanda dan mukjizat. Mereka sangat dihormati karena karya agung yang
mereka lakukan. Hal ini mau menjukkan bahwa kuasa Kristus yang bangkit memampukan
para murid untuk melanjutkan pewartaan Yesus. Kasih Kristus menyemangati para rasul agar
tidak putus asa dan kehilangan harapan, namun terus berjuang.

Warta gembira yang mau disampaikan kepada kita pada Minggu Kerahiman Ilahi ini adalah
bahwa Tuhan menghendaki kita mengalami damai sejahtera dan belas kasih Allah. Allah
membantu dan menguatkan kita dari kesulitan, kesusahan dan penderitaan, sebab Allah itu
maha pengasih dan penyayang.*

Tak Terlihat Namun Nyata


Penulis
P. Joseph Pati Mudaj MSF
-
30 April 2019
0
50
Share

RENUNGAN HARIAN; Selasa 30 April 2019


Bacaan: Kis 4:32-37/Injil: Yoh 3:7-15

Percakapan Yesus dengan Nikodemus dalam bacaan injil menegaskan bahwa jika Allah tidak
hadir dalam dunia ini, segala sesutau adalah sia-sia. Jika orang percaya bahwa Allah hadir,
hidup menjadi bermakna. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Allah.
Untuk memahami hal tersebut, perlulah memiliki mata iman sebab tidak cukup melihat karya
Tuhan dengan mata fisik.

Nikodemus memiliki gagasan yang bermacam-macam tentang Allah, tetapi ia lupa bahwa
cara kerja Allah melampau kemampuan atau gagasannya. Semuanya adalah kesia-siaan jika
manusia tidak merasakan dan mengalami kehadiran Allah. ‘Supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.’

Allah seperti udara, Ia tak terlihat, namun nyata. Kita tidak bisa melihat-Nya tapi kita tidak
bisa hidup tanpa-Nya. Kita hanya bisa merasakan hadir-Nya, disitulah kita hidup. Kalau kita
digerakkan dan dibimbing oleh Allah, kita tidak akan menjaring angin, melainkan sedang
bergerak bersama angin.

Ketika kita membiarkan diri digerakkan dan dibimbing oleh Allah yang Tak terlihat, maka
segala kemungkinan bisa menjadi kenyataan. Memang otak kita terlalu kecil untuk
memahami cara kerja Allah, tetapi kepercayaan kita menjadi loncatan besar untuk mengalami
kehadiran Allah. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, jika kita sadar bahwa Allah ada dan
tinggal bersama kita di dunia ini dan di alam baka sana. Saat ini, kita hanya sedang berjalan
menuju keabadian itu.*

BUMBU PENYEDAP HIDUP BERKELUARGA

“Bumbu masakan yang sama itu akan tetap enak kalau anda menghargai siapa yang memasaknya.
Dan sapaan “saya mencintaimu “juga akan tetap bergema kalau anda juga menghargai siapa yang
mengatakannya.”

Para sahabatku terkasih percayakah anda bahwa hal yang luar biasa mungkin hilang dari keluargamu
karena kamu lupa hal yang sederhana? Yakinkah kamu bahwa hal yang in

dah tetap nyata di sana bila anda mau berkorban mulai dari hal yang terkecil? Bermimpilah
membuatnya tetapi berjuanglah melaksanakannya.
Ungkapan manis dan pujian ini tetap sangat penting dalam keluarga, entah sudah lama hidup
bersama bahkan sudah tua sekali pun. Ini merupakan penghargaan yang sangat tinggi untuk
pasangan.Maka baik suami maupun isteri harus tetap berusaha membuat suasana seperti masa-
masa pacaran.Beberapa orang menandaskan bukan lagi waktunya mengatakan, I LOVE YOU, kalau
sudah menikah. Bumbu masakan itu akan tetap enak kalau anda menghargai siapa yang
memasaknya. Dan sapaan saya mencintaimu juga akan tetap bergema kalau anda juga menghargai
siapa yang mengatakannya.

Itu sudah lewat, sekarang ialah, “Apakah kamu sudah memasak?Apakah kopi saya sudah
tersedia”?Bagaimana pakayan kerjaku, apakah sudah disetrika? Saya menandaskan, “Boleh-boleh
saja suami mengatakan itu, tetapi bumbuilah dengan kata-kata manis, “Sayang, terimakasih atas
masakanmu yang enak, saya senang sekali? Sederhana kan, tetapi maknanya luar biasa bagi orang
yang menerima pujian dan sapaan hangat itu. Kamu boleh pelit dan sangat perhitungan dengan hal
materi tetapi jangan pelit akan sapaan hangat dan mesra itu.

Maka intinya, buatlah rumah dan keluarga sebagai tempat untuk memupuk cinta dan bukan
sebaliknya membuat cinta itu semakin gersang.Jadikanlah family sebagai wadah untuk merajut kasih
yang telah dimulai dan harus bertahan sampai akhir hayat.Mampukanlah dirimu (suami dan isteri)
menyulam bersama kesetiaan sampai selamanya.Dan haruskan dirimu menuai kebersamaan di
rumah dan tanamkan dalam hatimu bahwa bunga (keluarga) itu juga harus disiram dan dipupuk
bersama. Dan akhirnya, kamu berdua, keluargamu dan anak-anakmu akan menikmati kebahagiaan,
kedamaian, kesetiaan. Inilah buah dari cinta dan kasih yang dipupuk dengan komunikasi, dialog,
keterbukaan dan kerjasama

SAPAAN TEDUH (Ku terlelap dalam pelukan kasih-Mu)


~Seruan iman darimu Bagi Dia yang senantiasa mengasihimu~

Allah Engkau tau saat aku duduk maupun berdiri, ketika aku berjalan maupun berbaring.
Engkau tahu apa yang aku lakukan setiap hari. Engkau selalu hadir dalam jejak nafasku.
Engkau mengerti diriku lebih dalam dari aku sendiri mengerti diriku. Bahkan Engkau
mengenal aku ketika masih dalam rahim ibuku.

Se

mpurna sudah bukti kasih-Mu saat Engkau menganugerahkan Putera Tunggal-Mu untuk
mengasihiku. Dia selalu hadir dalam diriku khususnya saat aku menghadapi sejuta tantangan
dan seabrik penderitaan. Dia memeluk dan menggendongku seraya berkata, “Anak Ku, Saya
selalu mengiringi perjalananmu, dan saya sering melihat kakimu terantuk “batu”. Saya
mengamatimu kerap jatuh bangun. Aku melihatmu sangat letih dan capek. Biarkan aku
menggendongmu.

Aku tidak akan membiarkanmu menderita melebihi kemampuanmu. Saya tidak akan
membiarkan air matamu habis tercurah. Saya tidak akan membiarkan salib itu terlalu berat
menimpamu. Saya sudah melihatmu berjuang. Saya mengamatimu saat kamu berseru dalam
keberdiamanmu dan larut dalam doamu. Aku selalu di sana anak-Ku. Mari anak-Ku biarkan
Aku menggendongmu. Hapuslah air matamu karena Aku telah membawa mata air untukmu
yakni kasih-Ku sendiri. Engkau nyaman dalam pelukan kasih-Ku.

Selamat malam para sahabatku terkasih. Terimalah kasih setia Allah pada malam ini lewat
keluarga tercintamu. Semoga kasih-Nya yang sama itu memberimu kesegaran jiwa dan badan
untuk menyambut hari baru esok hari. Pengalaman entah menggembirakan dan kurang
mengenakkan pada hari ini jangan membuatmu patah semangat dan pesimis. Hari esok
menjanjikan hal yang lebih indah bagimu karena Allah mengasihimu, benar, Dia sungguh
mengasihimu. Berserulah dalam peraduanmu sebelum tidur, “Ya Allah, biarkan aku terlelap
dalam pelukan kasih-Mu.”
23
PERCIK BIJAK (mulut tidak terbakar mengatakan api)

Bingung dengan judul di atas? Tidak apa-apa asal jangan bingung setelah membaca refleksi
tentangnya dalam lembaran ini. Saya hanya mau menegaskan bahwa karena mulut tidak terbakar
mengatakan api maka seenaknya saja mulut itu mengatakan kata-kata yang sepanas api. Kita sering
tidak menyadari bahwa kata-kata kasar yang terucap sangat menyakitkan orang lain. Kita tidak
memikirkan dampak dari kata-kata yang kita ungkapkan.

Kalau mulut ikut merasakan panasnya api saat diucapkan barangkali mulut itu akan berhati-hati juga
mengeluarkan kata yang pedas, kasar, menyinggung dan menyakitkan perasaan orang lain. Kalau
kita merenungkan perkataan kita maka ungkapan yang keluar akan senantiasa lemah lembut.

Para sahabat terkasih, pepatah mengatakan, “mulutmu adalah harimaumu” yang artinya kalau kita
tidak hati-hati bisa kata-kata yang terucap dari mulut kita merugikan diri sendiri. Karena itu
dikatakan, “Hendaknya kamu cepat berpikir namun lambat untuk berbicara,” Itu artinya kita harus
merenungkan setiap perkataan sebelum kita mengucapkannya. Kata-kata yang keluar dari mulut
akan menentukan siapa kita. Kata yang terucap akan menentukan kwalitas diri kita juga.

Karena itu mulut bisa menjadi penasehat yang baik namun di sisi lain bisa juga “pisau” yang sangat
tajam. Terjadinya suatu perang bukan terutama karena perlombaan senjata namun karena awalnya
perang mulut. Makin banyak persoalan baik dalam hidup sehari-hari mapun dalam keluarga juga
karena mulut itu sering terlalu lincah. Mulut kita bisa menjadi penasehat yang baik atau pisau yang
sangat tajam tergantung kita. Maka, jangan biarkan mulut itu akan merugikan diri kita sendiri
melainkan hendaknya kata-kata yang keluar ialah yang lemah lembut, sapaan yang penuh
kehangatan, dukungan yang penuh persaudaraan dan bukan umpatan, hardikan, senggakan dan
kutukan.
KESABARAN TIDAK BISA DIUKUR DENGAN WAKTU"

Saya kadang terenyuh dengan share pahit getirnya hidup dari teman-teman sekalian. Rasa dan
perasaanku dinaungi mendung kelabu setiap kali saya mendengar rangkaian pertanyaan ,
“Pastor sampai kapankah aku harus sabar dengan penderitaan hidup yang aku alami? Sampai
kapankah aku bisa bertahan dengan kondisi hidupku yang lebih berwarna tangisan daripada
kegembiraan? Saya tidak tahu apakah hembusan nafasku masih bisa menopang sekujurt
tubuhku bila mengingat semua ulah dan kelakuan suamiku? Sampai kapankah aku terus
memohon kepada Allah yang katanya maha peduli tetapi rasanya permintaanku belum ada
tanda-tanda nyata?

Bervariasi kenyataan yang melingkupi peristiwa hidup manusia. Ada orang dalam sekejap
mimpinya tercapai. Ada orang sedikit menunggu lama harapannya terkabul. Namun ada
teman menunggu lama bahkan sampai sekarang penantiaan itu belum berbuah. Karena itu
mereka mengatakan, “menunggu adalah penantian yang sangt membosankan.

Namun saya tetap harus menumbuhkan “permata” ini hai para sahabatku bahwa kesabaran itu
tidak bisa diukur dengan waktu. Di balik setiap peristiwa yang telah kamu alami, kini sedang
kamu jalani dan akan masih kamu tempuh selalu ada hikmahnya. Di ujung penantianmu,
dibarengi dengan kesabaran, dipupuk dengan usaha maksimal, Allah akan menjanjikan hal
yang indah bagimu.

Bukankah Santa Monika teladan dalam kesabaran harus bersabar hampir dua puluh tahun
menunggu mimpinya terkabul berkaitan pertobatan suaminya dan anaknya Santo Agustinus
yang kini menjadi santo dan pujangga gereja yang terkenal? Dan setelah mimpinya menjadi
nyata perjuangannya yang sangat lama tidak terasa lagi. Tetesan air mata dan bahkan sampai
bercampur darah tidak sebanding dengan kebahagiaan yang dialaminya setelah orang yang
dikasihinya telah “dicengkeram” oleh Allah dan kembali ke pangkuan Gereja.

Para sahabatku terkasih, saya harus tetap mengatakan bahwa Allah tahu masalahmu. Ia
mengerti kegundahan hatimu. Ia memahami derita yang silih ganti menerpamu. Kesabaranmu
dan imanmu diuji seiring rentang waktu yang anda jalani. Allah akan memperhitungkan air
matamu. Alangkah lebih baik kamu sabar daripada kamu melakukan sesuatu yagn tidak baik.
Lebih baik kamu sabar daripada kamu putus ada yang nantinya merugikan dirimu dan mereka
yang mengasihimu. Kesabaranmu akan berbuah kemanisan dan akhirnya kamu akan
mengatakan, “Akhirnya mimpiku menjadi kenyataan”

Aku rangkai kutipan favorit saya ini bisa dan menjadi kekuatan bagimu dan sekaligus
memupuk rasa optimis dan kesabaranmu

Yesus mengatakan, “Datangalah kepadaku kalian yang memikul beban berat dan Aku akan
memberikan kelegaan kepadamu (Mateus 11:28). Dia menjanjikan hal indah untukmu. Dia
mempertegas ini dengan sapaan-Nya yang meneguhkanmu, “Mintalah maka akan diberikan,
carilah maka kamu akan mendapat dan ketoklah maka pintu akan akan dibukakan bagimu
(Mateus 7:7).

Kita meminta dan mengetok pintu hati-Nya dengan dengan doa dan permohonan. Kadang
anda harus jatuh bangun untuk mengetuk pintu hati Allah. Kadang kamu harus menangis dan
berurai air mata, kamu sering bertanya, mengapa jalan hidupku begitu terjal. Kamu juga
sering “marah” kepada Allah, kenapa Ia seolah membiarkanmu berjalan sendirian? Kini Dia
mengajakmu untuk tetap besabar dan berpengharapan, “Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” (Roma 12:12).
32
RENUNGAN MINGGU BIASA XII
Bacaan; Zech 12:10-11:13:1; Gal 3:26-29; Luk 9:18-24

Siapakah aku menurut orang? Inilah pertanyaan pertama dari Yesus kepada murid-murid-
Nya. Mereka menjawab, “Ada yang mengatakan Yohanes Pembabtis, ada juga yang
mengatakan Elia, dan ada juga yang mengatakan seorang dari nabi-nabi dahulu yang telah
bangkit. Lalu menyusul pertanyaan kedua, “Menurut kamu siapakah Aku? Petrus menjawab,
“Engkau adalah Mesias dari Allah.”

Kata "Mesias" berasal dari bahasa Ibrani yang artinya "YANG DIURAPI".
Kata "Mesias" ditulis khristos dalam bahasa Yunani, dari kata kerja "mengurapi". Kata ini
merupakan asal-muasal bentuk Indonesia 'Kristus'. Maka, nama "Kristus" adalah persamaan
"Mesias" dalam bahasa Yunani, sehingga nama Yesus Kristus sungguh berarti "Yesus Sang
Mesias", atau "Yesus yang Diurapi".

Pada pihak lain banyak tindakan Yesus dapat dikatakan adalah tindakan Mesias. Ia
dinyatakan 'diurapi' Allah sendiri . Dalam Lukas 4:18 dikatakan, “
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar
baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk
membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan rahmat Tuhan telah datang.

Maka inti terdalam dari Mesias ialah Raja yang terurapi. Ia raja yang rendah hati, Raja yang
penuh pengorbanan. Dalam Filipi 2: 8 dikatakan, “Yesus telah merendahkan dirinya dan taat
sampai mati bahkan sampai wafat di kayu salib”

Saudara-I terkasih, siapakah Yesus bagi kita? Kalau kita menilik ke pengalaman terhadulu
barangkali orang-orang yang berperan menerangkan siapa Yesus ialah orang tua kita sendiri,
guru sekolah minggu, guru agama, suster dan para romo. Maka gelar Yesus pun banyak kita
tahu seperti: Putera Maria, Sahabat Sejati, Guru Yang Baik. Dalam perjalanan waktu
pengetahuan kita semakin banyak tentang Yesus lewat Kitab Suci Seperti : Penebus, Mesias
dari Allah, Anak Domba Allah yang menghabpus dosa dunia dll.

Namun pertanyaan ialah, cukupkah kita hanya mengetahui atau mengenal saja ? Apalagi
kalau kita hanya mengulangi saja tanpa mengerti arti dari nama itu? Ada seorang meninggal
dunia. Sebelum dia diijinkan masuk sorga Santo Petrus berkata, “Sebelum engkau masuk,
saya akan memberi satu pertanyaan untukmu dan kalau kamu bisa menjawab, kamu bisa
masuk sorga. Dia menjawab, “siap santo Petrus.” Kemudian Santo Petrus melanjutkan,
“Siapakah Yesus itu menurut kamu? kemudian dengan yakin dan percaya diri ia menjawab,
“Yesus adalah Mesias dari Allah” Ia yakin jawabannya itu adalah benar dan tentu masuk
sorga. Tiba-tiba petrus setengah berteriak mengatakan, “Salah! Itu adalah jawaban saya
ketika Yesus bertanya kepada saya?

Maka yang paling penting ialah mengenal Yesus dan mengikuti teladan-Nya. Mengenal
Yesus dan memahami ajaran-Nya. Mengenal Yesus dan melaksanakan perintah-Nya. Yesus
adalah raja yang penuh pengorbanan tanpa pamrih. Yesus mengasihi kita tanpa terkecuali.
Dan dalam Ekaristi Kudus Dia menganugerahkan Kasih-Nya terbesar yakni tubuh-Nya
sendiri, santapan rohani yang memberi kita hidup yang kekal. Karena itu Kita pun dipanggil
berbuat sesuatu bagi orang berlandaskan kasih dan bukan mengharapkan imbalan atau balas
jasa.

Sambil membawa secarik kertas seorang anak berkata kepada ibunya saat mencuci piring di
dapur. Ibu punya hutang kepada saya yang harus ibu bayar. Sambil menoleh sang ibu
bertanya, “Apa utangku nak. Anaknya itu membeberkan: Dua minggu lalu ibu menyuruh
saya menyapu rumah bayaran saya 10 ribu. Minggu yang lalu ibu menyuruh saya menjaga
adik bayarannya 20 ribu. Tiga hari yang lalu ibu menyuruh saya membeli gula ke warung
upah saya 10 ribu. Dan kemarin ibu menyuruh saya membuang sampah gaji saya 20 ribu.
Jadi total semuanya; 60 ribu. Karena sekerang musim promo saya kasih disount 50 persent
deh jadi ibu harus membayar 30 ribu.

Ibunya menerima kertas itu. Membalikkannya dan menuliskan sesuatu. Kemudian itu itu juga
membacakan apa yang ia tulis. Nak, kamu juga punya utang kepada saya. Ketika kamu dalam
kandung saya kurang lebih Sembilan bulan biayanya saya buat murah sekali hanya 100 ribu
tapi tanpa bayar. Ketika kamu sakit biayanya, saya buat juga murah 100 ribu juga tidak usah
bayar. Membayar makananmu juga saya buat murah 100 ribu, gak usah bayar. Total utangmu
300 ribu. Namun anakku, gak usah bayar. Anaknya itu menangis dan dia mengambil kertas
itu dan mengambil spidol besar lalu ia menulis : Utang ibu telah lunas.

Saudara-I terkasih, Yesus sang Mesias, raja yang terurapi dan penuh pengorbanan juga telah
melakukan hal yang sama kepada kita. Apakah kita juga mau melakukan hal yang sama
kepada sesama kita?

AIR MATAMU DIPERHITUNGKAN TUHAN


(Renungan pengharapan di kala badai hidup menerpamu)

Sebagaimana air matamu tidak pernah akan habis begitu juga kasih dan penghiburan Allah
tidak akan pernah berhenti. Ini meyakinkanmu bahwa Allah tidak pernah jauh dari sisimu. Ia
tidak pernah meninggalkanmu sedetik pun. Karena itu singkirkanlah perasaan Allah
meninggalkanmu saat kamu menderita dan diselimuti badai kehidupan. Ketika kamu melihat
hanya sepasang jejak (telapak) kaki saat itulah Ia menggendongmu.

Orang yang menabur dengan air mata yang akan menuai dengan sorak-sorai (Mazmur 126:5).
Orang yang bertahan dalam penderitaan akan menikmati suka cita. Orang yang yang tetap
berpengharapan dalam tangisan akan menikmati kegembiraan. Ingatlah musim itu selalu
berganti. Hari juga berganti. Waktu pun terus berputar. Ingatlah juga tidak selamanya
mendung itu menyelimuti dirimu.

Bahkan orang yang paling menderita sekalipun ada kalanya mereka merasakan dan
menikmati kebahagiaan. Tidak pernah orang menangis selamanya kendati seberat apapun
beban menimpa. Yang terpenting saat anda berhasil menghalau beban hidupmu, sadarilah itu
merupakan peran serta Allah. Karena Dia sangat mengasihimu. Tidak ada air mata yang sia-
sia.

Para sahabatku terkasih, Allah tetap memperhitungkan air matamu. Tidak ada usaha yang sia-
sia untuk Allah. Doa yang tulus dan penuh iman adalah cara terindah dan termudah mengetok
pintu hati-Nya. Bersabarlah maka anda akan menikmati kesabaranmu. Bertahanlah maka
kebahagiaan akan kamu jelang. Sebagaimana air matamu tidak pernah akan habis begitu juga
kasih dan penghiburan Allah tidak akan pernah berhenti. Saya suka mengutip teks favorit dan
kesenanganmu ini, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa” (Roma 12:12).
51
PERCIK BIJAK (melodi yang paling indah)

Seorang teman membuat status yang indah dalam fb-nya. Walau singkat namun sudah bermakna.
Dia menguntai bahwa melodi yang paling indah, mengagumkan, mudah dan mengena ialah doa.

Ku urai kata-kata penuh makna itu dalam sanubari dan satu hal yang menghiasi refleksiku dan juga
permenunganmu ialah mengamini hal itu. Doa adalah melodi yang paling indah bukan karena
indahnya kata-kata dan merduanya suara. Namun karena kata yang terucap penuh kelemah
lembutan bagaikan menyapa “SESEORANG” yang berada di sisi kita. Doa adalah melody yang indah
bukan karena diiringi dengan musik mengalun namun terutama karena diiringi dengan pengharapan
yang melambung ke hadirat yang Maha Kuasa.

Doa adalah melody yang paling mengagumkan karena tidak hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu
saja sebagaimana kalangan orang penting atau artis hanya dari lapisan tertentu saja. Tidak ada orang
yang hebat dan pintar dalam doa karena doa terutama bukan soal kepintaran namun soal hati dan
iman. Karena itu salah satu hal terindah dalam hal doa ialah SISI KEADILAN. Semua orang bisa
melantunkannya.

Doa adalah melody yang paling mudah karena kapan pun dan di mana pun kita bisa
melambungkannya. Tidak ada yang melarang kita untuk berdoa. Doa adalah melody yang paling
mudah karena tidak perlu kata dan ungkapan yang panjang dan bertele-tele karena Allah sudah tahu
apa yang ada dalam hati kita. Dia tahu apa yang kita butuhkan.

Doa adalah melody yang paling mengena karena sesuai dengan kondisi hati dan batin kita. Doa
terucap berangkat dari situasi hati. Maka doa juga bisa dikatakan sarana “curhat” kepada Allah.
Suasana sedih dan gembira bisa diutarakan kepada Dia yang mengerti hidup kita.

Para sahabat terkasih, memang tidak bisa dipungkiri bahwa doa adalah melody yang paling indah,
mengagumkan, mudah dan mengena. Kalau kita mau masih banyak lagi “gelar kebijaksanaan” bisa
tambahkan tentang doa namun yang paling penting ialah sudah kita tertarik untuk melambungkan
melody yang paling indah, mengagumkan, mudah dan mengena itu? Ketertarikan adalah awal untuk
menggeluti dan setelah itu akan masuk ke tahap kebutuhan.
Maka akhirnya kamu akan ceria mengungkan, “Doa adalah nafas hidupku. Sebagaimana aku
membutuhkan makanan dan minuman untuk kebutuhan jasmaniku maka saya membutuhkan
doa untuk kebutuhan rohaniku. Doa adalah “alat” untuk mempersatukan diri dengan Dia yang
adalah sandaran hidupku ” Maka lambungkanlah melody itu bukan terutama karena kamu
sedih namun karena kamu butuh. Doa bukanlah pelarian. Doa bukanlah ban serep.

19

Percikan Bijak....
Jangan menunggu bahagia, baru tersenyum.

Tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia

Jangan menunggu kaya, baru mau beramal.

Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya

Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak.

Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi

Jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli,

Tapi pedulilah dengan orang lain! maka anda pasti akan dipedulikan…

Jangan menunggu orang memahami kamu, baru kita memahami dia.

Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu

Jangan menunggu terinspirasi, baru menulis.

Tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

Jangan menunggu proyek, baru bekerja.

Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu

Jangan menunggu dicintai, baru mencintai.

Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai

Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang.

Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai
sejahtera.

Jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti.

Tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu sukses, baru bersyukur.

Tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.


Kuncinya adalah Kasih Sayang

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar
rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu
tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin
Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar.. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya
sesuatu untuk mengganjal perut”. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu
sudah pulang?” Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar”. “Oh kalau begitu, kami
tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali”, kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi.
Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan
pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan
malam ini”. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” ,kata pria itu hampir bersamaan. “Lho,
kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu berkata, “Nama dia
Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, “sedangkan
yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan
aku sendiri bernama Kasih-Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara
kami yang boleh masuk kerumahmu.”

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun
merasa heran. “Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si
Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.” Istrinya tak setuju
dengan pilihan itu. Ia bertanya,”sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja?
Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian
kita.” Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa
yang akan masuk ke dalam rumah. “Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang
yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-
sayang. “ Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak masuk si
Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap
malam kita.”

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. “Siapa diantara Anda yang
bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.” Si
Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria
berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si
Kekayaan dan si Kesuksesan. “Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke
dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?” Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.
“Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal
di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang
pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan
Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta.
Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada
jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan.
Saat kami menjalani hidup ini.”
AYAH, DI BAHU MU ADA RASA KEYAKINAN KU
(Sebuah kenangan hidup dari seorang anak untuk ayahnya)
Merdunya kidung ayah oleh Ebiet G Ade menambah syahdunya perasaanku bila ku ingat
segala kisah kasih dan sejarah hidupmu. Engkau singingkan lengan bajumu dan kau
songsong hari dengan seuatas tenaga. Terik matahari adalah menu harianmu dan hujan
adalah teman perjuanganmu.

Walau perjalanan hidupmu lebih kental dengan pahitnya dan aku lebih merasakan manisnya
tetapi hidupku tidak akan terasa tanpa garam kehidupan yang kau taburi. Walau engkau
sering merasakan kegelapan karena rasa campur sari pengalaman hidup dan aku kini lebih
ternaungi oleh cahaya dunia baru namun suasana hidupku tidak bisa jauh dari terang yang
kau berikan.

Aku tidak merasa hebat dibanding dirimu walau pendidikanmu jauh dibawahku karena
engkau punya segala macam aneka musim kehidupan. Aku juga tidak pernah merasa lebih
sosial walau temanku multi level tetapi aku harus perlu belajar darimu dengan filosopi
kehidupan yang engkau tanamkan dalam sanibariku, “Dalam pergaulan dengan orang lain
aku tidak hanya cukup membuka pintu rumahku tetapi juga aku harus membuka pintu
hatiku”

Memang raga dan fisikmu telah menua namun satu tetesan keringat itu tidak pernah
menjauh dari dahimu. Itu pertanda bahwa bagimu perjuangan hidup tidak akan pernah
berhenti selama hayat di kandung badan demi anak-anakmu. Rambutmu yang menipis dan
sisanya telah memutih pertanda engkau telah kental dengan hitamnya jalan terjal itu dan
terkurasnya daya pemikiranmu untuk sesuap nasi di rumah. Legamnya kulit dan diwarnai
hitamnya lenganmu pertanda sengatan maharimu yang selalu tidak pernah menjauh dari
tubuhmu.

Ayah di bahumu ada rasa keyakinanku. Senyummu yang tersisa, membuatku merasa
tertaburi hujan berkat. Nasehat ulungmu yang terngiang membuatku selalu terjaga.
Suaramu yang tegas menghadirkan memori suatu kepastian bahwa arus deras dan jalan
terjal itu memang harus dilalui. Dan tatapanmu sungguh berisi percik mutiara bahwa sejauh
mata memandang tetapi bukan itu makna hidup yang sesungguhnya namun masih diharus
digali dengan pengalaman dan perjuangan.

Para sahabatku terkasih, berbahagialah anda yang sudah menjadi ayah bila kamu juga
mampu memberi segenggam asa untuk anak-anakmu karena itulah salah satu tugas dan
panggilanmu. Berbahagialah juga kalau anda bisa mengenang perjuangan ayahmu.

Dan bila sang ayah mu sudah berpulang hadirkanlah sekeping doa untuknya, “Ayah
beristirahatlah di pangkuan Bapa Surgawi, pelukan-Nya adalah tempat kediaman abadi
bagimu. Pengabdianmu menjadi catatan dan memori tak terlupakan untukku dan keluarga
kita.” Ku lambaikan kata untukmu, “Peace and Love untukmu di sana.”

Seorang anak bertanya pada ibunya, “Ma, kenapa mama tidak mau bermain bersamaku?”,
“Karena mama tidak punya waktu” jawab ibu anak tersebut. Dialog pun berlanjut. “Mengapa
mama tidak punya cukup waktu?”, “Karena mama harus kerja". “Kenapa mama harus
kerja?”, “Agar mama mendapat uang”, “Mengapa mama ingin mendapat uang?”, “Agar bisa
memberi kamu makan”. Si anak terdiam sejenak. Kemudian ia berkata lagi, “Mama, saya
tidak lapar,” *(Willi Hoffsuemmer).

Dialog seperti itu mungkin pernah kita temui di kehidupan sehari-hari. Anak kita ingin
supaya kita bisa menjadi teman mainnya dan memberikan sebagian waktu kita untuknya.
Namun terkadang pekerjaan di kantor sudah menunggu untuk segera dikerjakan. Alhasil anak
kita hanya mendapatkan kekecewaan dan bukan waktu kita untuknya.

Hidup memang harus bekerja, namun hidup bukanlah untuk pekerjaan saja. Artinya, kita juga
harus pandai dan bijak mengatur waktu untuk anak dan keluarga. Jangan pernah beranggapan
bahwa keluarga akan berterima kasih karena kita telah memberikan banyak kecukupan dalam
materi dan finansial. Justru saat mereka terbiasa hidup tanpa kedekatan dengan kita, itu
adalah hal yang akan berdampak buruk bagi perjalanan sebuah keluarga.

Sekarang saatnya mengganti cara pandang kita terhadap pekerjaan dan keluarga. Pekerjaan
memang penting karena menyangkut kebutuhan keluarga. Tetapi jangan sampai kebahagiaan
keluarga yang tentunya adalah satu tujuan kita bekerja justru dikorbankan demi pekerjaan itu
sendiri. Aturlah waktu untuk mengajak keluarga berlibur atau minimal tiap hari luangkan
waktu untuk berbincang soal aktivitas yang dilalui sehari ini. Jadilah orang yang tidak hanya
disukai dan berprestasi di tempat kerja, tetapi juga di keluarga. Ingat, kehadiran Anda di
tengah keluarga menentukan seberapa besar respon keluarga pada Anda. Tempatkan posisi
Anda di tengah keluarga, seperti Allah telah menempatkan Anda di sebuah keluarga yang
menunggu perhatian dan kasih sayang Anda.

Keluarga lebih membutuhkan kehadiran kita, melebihi banyaknya uang yang kita beri.

RENUNGAN PAGI

Para sahabatku tekasih, di awal hari yang baru ini, ku sapa anda semua, “Ku titip salam kasih
untukmu” Selamat memasuki hari yang baru. Letakkanah semua rencanamu hari ini di
tangan Allah sembari berdoa memohon tuntunan dan bimbingan-Nya. Awalilah hari ini
dengan tiga hal, senyum, bersyukur dan berdoa. Ketiga hal ini akan memberi “daya”
untukmu mengisi dan menjalani hari ini denga...n optimis kendatipun kondisi fisik dan
batinmu barangkali letih, atau susah.

Senyum akan memberi rasa nyaman dalam dirimu dan dengan itu kamu memberi
keteduhan bagi siapapun yang kamu jumpai pada hari ini. Bersyukur karena kamu bisa
menikmati hari yang baru dan merenda hidup berkat kasih dan kemurahan Allah. Dan doa
adalah kekuatan bagimu untuk mengarungi hidup dengan segala warnanya. Doa adalah
jalan ketika anda buntu. Doa akan memberimu rahmat kesabaran saat perjalanan hidupmu
terasa berat.

Karena itu, wajahmu kamu jangan nampak buram, kelam seperti suasana mencekam.
Nikmatilah setiap sisi perjalanan hidupmu. Ingatlah semua orang mempunyai masalah
sendiri dan setiap keluarga juga tidak luput dari suatu problem. Yang terpenting jangan
kamu tidak tenggelam di dalamnya. Anggaplah dirimu bagai berenang di samudera luas.
Jangan menyerah dengan badai yang menerpa. Masalah dan tangan bisa membuatmu kuat,
teguh dan bartahan. Selamat memasuki hari ini.

PERCIK BIJAK (Ketulusan Hati)

“Janganlah menghitung-hitung kebaikan yang telah anda perbuat. Ada Dia yang melihatnya
dan mengganjarimu dengan berkat melimpah. Jangan juga silau dengan pujian yang
mengalir untukmu. Biarlah Allah yang tahu dan menambahkan kebajikan dan kebijaksanaan
bagimu”

Para sahabatku, berbahagialah anda bila satu hari ini mampu menggembirakan orang lain.
Bersukacitalah bila... di sela-sela kesibukanmu, kamu masih sempat mengingat dan
menyapa mereka yang kamu sayangi, entah langsung, atau lewat sms, BBM, fb dst.
Bergembiralah juga bila anda tetap mendoakan mereka yang sungguh meminta doamu.
Maka ukuran kebahagiaan dan kegembiraan bukan karena kamu telah menerima banyak
hari ini, tetapi justru karena kamu telah berbuat sesuatu untuk orang lain hari ini kendati itu
kecil dan sederhana.

Karena itu janganlah anda lebih condong mengingat apalagi menghitung apa yang telah
kamu berikan. Biarlah orang lain yang tahu dan tentu Allah yang tersembunyi melihatnya
dan Dia akan mengganjarimu dengan berkat melimpah. Jangan juga terlalu berharap akan
pujian dari orang lain atas semua hal yang baik kamu telah buat, biarlah Allah yang
menyaksikannya menambahkan rahmat untukmu. Jangan juga kamu silau akan kehormatan
karena keberhasilanmu, Biarlah Allah yang tahu dan menambahkan kebajikan dan
kebijaksanaan untuk. Karena itu ketulusan hati untuk melakukan sesuatu itu sangat penting.

DOA DAN HARAPAN SEORANG ANAK

“Anak yang bijak bukan hanya meminta apalagi menuntut kebutuhannya dari orang tuanya.
Ia juga harus mendoakan supaya orang tuanya mampu menjadi orang tua yang bijak dan
memberi kasih sayang sempurna untuk anak-anaknya”
Ya Allah, terimkasih karena Engkau memberikan orang tua kepada ku. Mereka adalah
hadiah tak terkira darimu untuk ku. Saya tidak bisa berbuat ban...yak tanpa mereka. Mereka
hadir saat aku membutuhkan teman bersharing. Mereka selalu mendengarkan saat aku
berkisah tentang jalan hidupku. Mereka memberi banyak dan juga menuntut banyak.
Melalui doaku yang sederhana ini aku berharap pada-Mu.

Semoga kebijaksanaan-Mu menjiwai kedua orang tuaku sehingga mereka selalu sabar
mendidikku menjadi pribadi yang beriman. Jangan biarkan mereka memiliki rasa bosan
sedetik pun memberi “gula kehidupan” untukku bila aku lelah dan mengemban seribu duka.
Biarlah mereka juga memberi “pahit empedu” bila aku terlalu bermanja diri. Aku memang
membutuhkan pujian dan juga cambuk supaya aku tahu bahwa hidup tidak selalu mulus dan
indah.

Aku juga berharap supaya kedua orang tuaku juga menjadi sahabat untukku. Bukan hanya
memberi perintah untuk saya lakukan. Namun juga duduk bersama bila aku membutuhkan
mereka. Aku membutuhkan kehadiran lebih dari sekedar materi. Aku membutuhkan
pelukan lebih dari hadiah apapun. Karena itu biarlah orang tuaku tetap menetapkan
keluarga menjadi prioritas utama.

Aku memang banyak berharap dari Mu, namun satu juga yang terpenting semoga bapa da
ibuku selalu hidup harmonis. Aku sadar mereka kadang dikuasi oleh ego masing-masing
sehingga kerap hardikan, tatapan yang kurang bersahabat terjadi di antara mereka berdua.
Aku kadang kaku dan terhimpit di antara dua raksasa yang siap saling mengancam. Mau lari
aku tidak kuasa karena itu adalah rumahku. Mau berkata sesuatu rasanya aku tidak pantas
dan aku tidak tahu mau mengatakan apa. Aku hanya berlari ke kamarku dan menuturkan
kisah piluku kepada Mu di tempat yang tersembunyi disertai tangisan tidak bertepian.

Allah tanamkanlah dalam diri kedua orang tuaku bahwa kasih dan kesetiaan adalah dua hal
utama dan terpenting untuk merajut suatu bahtera dan bukan materi. Sebagai seorang anak
ini juga pintaku dalam keluargaku hidup damai dan sejuk. Semoga mentari pagi yang selalu
terbit mampu menerobos dinding dan jendela rumahku sehingga kehangan yang sempat
hilang itu bersemi kembali. Semoga udara segara esok hari berhembus ke seisi rumahku
sehingga suasana segar itu mekar kembabli. Inilah doa dan harapanku sebagaimana hari
berganti hari, begitu juga harapanku tetap melambung untuk ke dua orang tuaku.

PERCIK BIJAK (Senyum itu indah)

~ Senyumlah senantiasa walau orang menyakitimu karena dengan demikian kamu tidak
membiarkan rasa sakit hati itu menguasai dirimu
~ Senyumlah senantiasa walau anda mengalami hal yang tidak mengenakkan hari ini sebab
dengan itu kamu tetap semangat untuk memulai perjalanan hidupmu di hari yang baru
~ Senyumlah walau anda barangkali capek sebab itulah “obat ampuh...” untuk
menghilangakan keletihan

~ Senyumlah walau rencana mu hari ini tidak berjalan sesuai dengan harapanmu karena
melalui senyum itu anda optimis bahwa hari esok akan lebih indah untukmu
~ Senyumlah bila orang lain tidak menyapa dan menyambutmu dengan baik sebab itulah
kegembiraan sejati.
~ Senyumlah bila anda harus tersenyum, jangan ditahan-tahan karena anda akan merasakan
kasiat senyum itu seperti kesejukan, kedamaian, kesegaran, semangat, ceria, dan optimis.

Para sahabatku terkasih, saya tidak mengada-ada bahwa senyum tulus mampu mengobah
rasa dan perasaan. Senyum itu bukan hanya berarti untukmu tetapi juga bagi orang lain
yang kepadanya anda tersenyum. Senyum itu mengandung makna anda simpatik
kepadanya, senang untuknya. Melalui senyum itu kamu mau berbagi suasana sejuk, adem
dan damai dengan mereka. Bahkan senyum itu mampu mengobah orang yang marah dan
emosi menjadi reda dan luluh.

Orang bijak mengatakan senyum itu indah. Anda akan nampak lebih menarik walau
wajahmu tidak tampan atau cantik, lebih lembut walau barangkali kulitmu tidak sehalus
kapas, kalau wajahmu sering berhiasakan senyuman. Ketika anda senyum terhadap orang
lain berarti anda telah berhasil maju selangkah memasuki “kawasan” hatinya kendati dia
belum merespon anda. Apa salahnya kalau anda mencoba ini pertama dalam keluargamu.
Menghiasai suasana keluargamu dengan senyum tulus iklah dan manis. Senyum akan
menciptakan suasana ceria dan damai.

YANG RINGAN-RINGAN SAJA MENGENAI KELUARGA


Senyumlah sejenak………….

• Pikullah salibmu

Pulang dari Gereja Minggu pagi seorang suami sangat gembira dan bersikap lemah lembut
kepada isterinya yang kebetulan tidak ke Gereja. Ia selalu memandang isterinya dengan
manis dan penuh simpatik. Isterinya jelas heran karena suasana dan sikap seperti ini tidak
pernah terjadi selama ini. Yang biasa terjadi iala...h sikap kasar, pandangan yang tidak
bersahabat dan tatapan tidak simpatik. Belum habis rasa keheranan isterinya, tiba-tiba sang
suami menggendong isterinya berkeliling keliling di ruangan dalam rumah itu. Isteri
berteriak, “Ada apa denganmu kog tiba-tiba berobah. Apakah Pastor tadi mengatakan
dalam kotbahnya kasihilah isterimu atau menyuruh suami lebih lemah lembut dan bersikap
romantis? Suaminya dengan sedikit keras mengatakan, “Bukan, bukan itu. Pastor dalam
kotbahnya tadi mengatakan, “Pikullah salibmu”

• Janji nikah

Malam sebelum pemberkatan pernikahan calon pengantin pria datang ke paroki menjumpai
pastor yang akan memberkati. Setelah jumpa ia mengatakan, “Pastor ada permintaan
khusus dari saya dalam pemberkatan nikah besok” Dengan lembut pastor menjawab, “Oh
silahkan” Calon pengantin laki-laki itu mengutarakan, “Janji nikah besok bukan untuk
seumur hidup hidup tetapi hanya satu tahun,” Pastor dengan sedikit marah berteriak, “Tidak
bisa. Sama sekali tidak bisa. Itu adalah hukum dan mustahil diobah.” Sedikit senyum si calon
itu membujuk bagaimana kalau saya kasih pastor lima juta,” Sang pastor berpikir sejenak
dan kemudian mengangguk baiklah, saya setuju.

Besoknya dalam pemberkatan nikah, pastor mempersilahkan calon pengantin laki-laki


membaca janji nikah dalam buku tata perayaan pemberkatan nikah. Dengan semangat ia
membaca, “Cyntio sobinoto puriharjo, hari ini saya menikahimu dan menjadi suamimu. Saya
akan setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, se,,, se,,,, seumur
hidupku. Wajahnya merah karena janji nikah yang tertulis di sana tidak berobah dan tetap
seumur hidup.

Selesai upacara pemberkatan pernikahan ia datang ke sakristi dan marah ke pastor. “Kenapa
pastor tidak menepati janji dan tidak konsisten dengan apa yang kita bicarakan tadi malam.
Apakah pastor lupa mengobah janji nikah itu padahal suda saya kasih lima juta,” Dengan
tenang pastor mengatakan, “Saya sama sekali tidak lupa. Hanya isterimu memberi saya
sepuluh juta,”

• Ganti calon pengantin pria

Satu Minggu sebelum pemberkatan nikah calon pengantin perempuan menelepon


percetakan yang mencetak undangan. Ia mengatakan, “Apakah masih bisa diganti,” Pegawai
percetakan itu menjawab, “Oh masih bisa. Apa saja yang perlu diganti?” Calon pengantin
perempuan itu mengatakan, “Tanggal pernikahan diganti. Waktu diganti. Tempat resepsi
diganti. Dan paling penting calon pengantin laki-laki juga diganti.

SAPAAN MINGGU (Semua tentang-Mu)

“Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya tetapi bersabdalah saja maka saya akans
sembuh.”
Semua tentang Yesus. Ya tentang Dia. Ini lebih pada sebuah harapan dan ajakan untuk
senantiasa tetap menempatkan Yesus sebagai juru mudi dalam mengarungi hidup ini.
Karena itu Anda harus memasukkan Yesus sebagai tokoh utama dalam setiap langkahmu.
Anda harus tetap i...ngat kisah kasih hidup-Nya dan mengenal jalan-jalan-Nya. Dan anda
harus semakin tertarik berbicara dengan Dia lewat doa-doamu. Maka memang semua
tentang dia. Harus tentang Dia. Semua bermuara kepada-Nya.

Jadikanlah Dia sebagai sahabat sejatimu dan harapan nyatamu menapaki hari demi hari
perjalanan hidupmu maka anda tidak akan merasa kesepian, putus asa bahkan anda tidak
akan merasa ketakutan lagi. Anda akan tetap punya harapan kendati seabrik masalah hidup
kerap menyertaimu . Anda akan memetik segenggam kesabaran walau rasa sesak hidup
mungkin masih anda rasakan. Ia sudah berjanji memberimu kekuatan dan kelegaan,
“Datanglah kepada-Ku kalian yang memikul beban berat maka Aku akan memberikan
kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).

Para sahabat terkasih, tokoh pemersatu setiap musim hidup kita ialah Yesus. Ia menjadi
inspirasi bagi kita mengarungi hidup hari demi hari. Kasih-Nya yang nyata menjadi hadiah
istimewa bagi kita yang mengerti dan seharusnya mengerti apa itu arti sebuah pengorbanan
sejati dan kasih. Walau dunia tetap diselimuti kekelaman, ketidakadilan dan kecemburuan,
Dia tetap mengasihi kita. Dia tetap mengunjungi ini.

Semua tentang-Mu. Itulah salah satu muatan dasar dari Ekarsti yakni kesetiaan kunjungan
Yesus walau kita tidak pantas. Maka kita dengan penuh iman dan rendah hati berseru,
“Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya tetapi bersabdalah saja maka saya akans
sembuh.” Ekaristi berpusat pada Dia yang menjadi santapan rohani yang menguatkan
hidupmu. Ia memberikan tubuh dan darah-Nya yang memberi hidup yang kekal. Karena
semua tentang Yesus dan bukan tentangmu dan juga bukan tentang siapa yang berkotbah
dan memimpin ibadat (Perayaan Ekaristi), maka kamu akan meringankan langkah untuk
menjawab undangan-Nya dan melangakah ke rumah-Nya serta mengikuti perjamuan kudus-
Nya. Selamat hari Minggu.

PERCIK BIJAK (Doa mengobah segalanya)

Beriman dalam situasi sulit, berpengharapan dalam keadaan putus asa, berdoa saat derita
melanda, menjadi tantangan dan perjuangan kita bersama. Pengalaman manusiawi
memang kerap membawa kita kepada kehilangan asa daripada memupuk rasa optimis.
Kadang kita sulit bangkit dari jurang derita itu. Kita barangkali sering mengikuti arus
perasaan kita yang mengajak... kita untuk bertanya, “Allah, mengapa derita ini tidak bosan-
bosan menghampiri diriku?? Jawaban untuk pertanyaan yang demikian ialah DOA. Doa akan
mengobah segalanya.
Para sahabat terkasih, doa mungkin tidak serta merta memberikan hasil saat itu tetapi doa
memberimu kekuatan dan kesabaran serta keyakinan bahwa Allah akan menjawab
seruanmu pada waktunya. Doa juga barangkali tidak segera menjawab apa harapan dan
permintaanmu tetapi doa memberimu kekuatan untuk terus melangkah kendati engkau
tertatih. Dan ketika langkah tertatih itu mampu melewati riak dan terjalnya hidup maka
kamu tidak akan mengingat tetesan keringat dan air matamu. Dan kamu akan berseru “Rasa
bahagiamu kini lebih besar dari rasa sakit ketika kamu berjuang. Itulah buah yang anda
nikmati di kemudian hari.” Benar bahwa doa akan mengobah segalanya.

KECAPLAH BETAPA BAIKNYA TUHAN


(Sapaan Rohani Menyambut Hari yang Baru)

Kecaplah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya
(Mazmur 34:9). Kita tetap diberi kesempatan menikmati hari yang baru dengan
keindahannya. Kita selalu diberi anugerah kasih-Nya lewat kicauan burung dan sapaan
musik mengalun. Kita juga tidak pernah luput dari hembusan angin dan rangkulan... hangat
mentari pagi.

Kecaplah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Memang payung tidak akan bisa menghentikan hujan tetapi payung akan memampukanmu
untuk tetap berjalan dalam hujan lebat sekalipun. Allah memang tidak selalu menjanjikan
hidup itu mudah dan langkah hidupmu gampang tetapi Dia memberimu kekuatan untuk
mengarunginya. Bagaikan pelangi sehabis hujan begitulah kasih Allah tetap ada bersamamu
walau kamu kerap jatuh bangun menata hidupmu. Pelangi adalah symbol hidup yang baru.
Pelangi adalah pertanda perubahan bahwa hidup itu akan indah kalau kamu tetap punya asa
dan keyakinan.

Kecaplah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bagaikan hujan menyapu debu jalanan, cahaya bulan dan bintang mengusir kegelapan,
mentari pagi menghalau malam, maka kasih Allah mengalahkan ketakutan. Jalanilah
hidupmu hari ini, esok dan seterusnya dengan keyakinan Dia ada bersamamu (Immanuel).

Para sahabatku terkasih, bergembiralah karena Allah tetap peduli. Bersukacitalah karena Dia
tidak membiarkan kita berjalan sendirian. Yakinlah bahwa Dia berjalan beriring bersama
kita. Benar bahwa Allah tidak berjanji bahwa kita lepas dari segala beban hidup tetapi Ia
berjanji akan membantu kita membawa beban itu. Benar bahwa Allah tidak berjanji bahwa
kita tidak akan pernah lagi menangis, tetapi Ia berjanji akan selalu menghibur kita saat kita
sedih dan menangis. Dia berjanji berada di sisi kita. Benar bahwa Allah tidak berjanji bahwa
kita bebas dari salib, tetapi Ia berjanji akan membantu kita membawa salib itu. Selamat
pagi. Nikmatilah anugerah kasih-Nya hari ini.
PERCIK BIJAK (Jangan benci dirimu karena ada Dia yang selalu mengasihimu)

“Hidup bagaikan suatu lingkaran yang tidak terputus di mana yang satu berkaitan dengan
yang lain. Orang yang tidak mampu mengasihi dirinya ia juga tidak akan bisa mengasihi
orang lain. Orang yang membenci dirinya maka dengan gampang ia juga akan membenci
sesamanya”

Para sahabatku terkasih, jangan mencari kesempurnaan d...i muka bumi ini ketika
kekecewaan dan kebencian masih membekas dalam diri setiap orang. Kecewa akan keadaan
yang tidak dikehendaki. Kecewa dengan orang lain dan dirinya. Benci yang satu dengan yang
lain kerap masih mewarnai relasi antara pribadi dan dalam keluarga. Dan juga nyata bahwa
banyak orang sering membenci dirinya sendiri. Maka benarlah salah satu lirik lagu masa lalu,
“Aku benci kepadamu juga dia,,,,dst”.

Orang yang membenci dirinya akan berimbas kebencian kepada orang lain. Orang yang tidak
mampu mengasihi dirinya juga juga tidak akan mampu mengasihi orang lain. Orang yang
tidak menghargai dirinya juga tidak akan menghargai orang lain. Dunia baginya hanyalah
rangkaian dan kumpulan penderitaan dan masalah. Akhirnya ia cenderung bersikap super
sensitif, gampang tersinggung, menutup diri dan tidak mustahil mengambil jalan pintas
mengakhiri hidupnya.

Orang yang sampai membenci dirinya karena ia barangkali tidak melihat sesuatu yang positif
dalam dirinya. Orang membenci dirinya karena itu merasa menyesal terlahir ke dunia dan
keluarga yang diliputi kegersangan. Orang membenci dirinya karena mungkin ia lemah
secara fisik atau sakit-sakitan. Orang membenci dirinya karena ia berpikir hanya menjadi
beban untuk orang lain. Orang membenci dirinya karena ia barangkali tidak mampu
memberi kontribusi positif bagi orang lain. Orang membenci dirnya karena…dan karena….
bisa kita uraikan sampai lembaran ini tidak mampu menampungnya. Maka sering diri kita
menjadi musuh untuk diri kita sendiri dan tertutup untuk orang lain.

Maka para sahabatku terkasih, kalau kamu mencari seseorang yang selalu mengasihimu
jawabannya ialah Allah sendiri. Karena itu jangan benci keluargamu walau keadaannya tidak
seperti yang kau ingini karena Allah juga tidak membenci mereka. Karena itu juga Jangan
benci dirimu karena Dia setia mengasihimu. Allah tidak salah menciptakanmu. Allah juga
tidak salah membuatmu terlahir dalam keluarga walau bagaimana pun keadaannya. Dia juga
tidak salah perkiraan menghadirkanmu di muka bumi ini walau ruwetnya dunia ini. Rencana
Allah indah untukmu walau barangkali kamu belum mampu mencerna segala kisah hidup
yang kamu alami saat ini. Allah tidak pernah mengabaikan sejengkal pun dari sejarah
hidupmu.
PERCIK BIJAK (Makna terdalam dari suatu kasih)

Banyak orang sering mendengungkan kasih namun pelaksanaannya jauh dari apa yang
mereka katakan. Mengasihi bukan berarti saya harus setuju dengan anda, dan anda harus
taat kepada orang lain. Kasih juga bukan berarti anda harus sama dengan isterimu dalam
segala hal, dan isterimu harus manut total kepadamu. Kasih juga tidak berarti engkau bisa
mem...aksa orang lain harus sama seperti dirimu.

Kasih berarti bagaimana anda memberi kepercayaan kepada orang lain dan membiarkan
mereka bertumbuh sebagaimana mereka adanya. Kasih berarti anda mau dengan ikhlas
menerima kekurangan dan kelebihan sesamamu. Kasih mengajakmu untuk menerima
perbedaan (karakter, sifat, suku, agama, dst.) dan bahkan mensyukurinya karena perbedaan
itu indah dan kamu akan diperkaya dengannya.

Anda telah mengambil bagian dalam pewartaan kasih ketika anda memperlakukan orang
lain sebagai saudara dan sahabat tanpa melihat apakah mereka berpangkat atau tidak,
berduit atau miskin dan anda kenal atau tidak. Kasih tidak pernah dibatasi oleh sekat yang
tercipta oleh keegoisan dan keserahakan manusia. Tidak cukup sampai di situ. Kasih berarti
ketika kamu berada di sisi sahabatmu saat ia bersuka cita dan semakin setia bersamanya
saat ia mengalami badai hidup dan derita.

RENUNGAN PAGI

Hari yang baru kini berada di sisimu. Hari yang baru pertanda kasih Allah yang senantiasa
berlimpah untukmu. Dia telah melindungimu dengan kasih setia-Nya. Dia menyelimutimu
dengan belaskasihan-Nya. Dan Dia telah merangkulmu dengan rahmat-Nya. Biarlah malam
berganti malam dan pagi berganti pagi. Biarlah hari berganti nama tetapi kasih setia-Nya
tidak akan berobah untukmu. Kasih-Nya... tidak akan pernah berkurang sedikitpun karena Ia
senantiasa mencintaimu. Kasih setia-Nya tidak akan berkesudahan karena Ia selalu ada
untukmu. Inilah kabar suka cita yang perlu kamu genggam untuk memulai hari ini.

Para sahabatku terkasih, sambutlah hari baru ini dengan ucapan syukur. Mulailah harimu
dengan doa mohon berkat dan perlindungan. Serahkan perjalanan hidupmu ke dalam
tangan-Nya. Jangan kamu kwatir dengan hari esok dan jangan kamu terlalu terbebani
dengan masalah kemarin karena kesusahan sehari biarlah untuk sehari (Mateus 6:34).
Bukalah hatimu dan isi dengan kasih Allah maka hari ini akan indah untukmu. Bukalah
tanganmu dan sambut rangkulan-Nya maka anda akan ceria mengisi hari ini. Kecaplah
betapa baiknya Tuhan. Selamat pagi dan selamat beraktifitas. Allah memberkati mu dan
hari-harimu
SENANDUNG MALAM

Saudara-i terkasih di berbagai penjuru dunia, teman-teman sekalian. Kuhaturkan doa ini
kepada Dia yang menata hidup kita. Kututurkan senandung malam ini bagi siapa saja yang
akan beristirahat nanti. Dalam moment hikmat dan sunyi senyap ini, kucoba mengingat
namamu satu persatu saudara dan saudariku, teman-temanku.

Dalam kesendirianku duduk bertahta keindahan malam dab butiran si...nar bintang di langit
dinaungi kasih Yesus, Cahaya Sejati, aku mencoba menyapamu satu persatu. Bila aku tidak
mampu mengingat namamu satu persatu maafkan daku, tetapi Dia akan mengingat
namamu. Bila aku tidak bisa menyapamu karena keterbatasan kemanusiaanku, mengertilah
aku, dan bila doa ini tidak sedalam maknanya, pahamilah aku. Dia akan menyapamu dengan
lembut dan Dia sendiri akan menyempurnakan senandung malam ini. Maka injinkan aku
memulai senandung malam ini untukmu dan untukku dan bila kamu punya waktu sebelum
tidur nanti, alangkah sempurnanya senandung malam ini bila kamu senandungkan juga
dalam kesendirianmu sambil mengingat keluargamu dan teman-teman atau sahabat fb mu,
sebelum berangkat ke tempat peraduanmu.

Ya Bapa, kegelapan malam mulai menyelimuti dunia dan matahari mulai menyembunyikan
sinarnya tetapi sinar rahmatMu tidak akan pernah padam. Ia akan selalu bersinar kapan pun
karena itulah bukti kesetiaan cintaMu bagi kami. Kesibukan insan manusia, suara deru
mesin dan kederaan, perlahan hilang seiring datangnya malam. Tetapi suara rohMu selalu
bergema dan berbisik di lubuk hati kami. Itu pertanda bahwa Engkau selalu dekat dengan
kami. Suara jengkrik mulai kedengaran hiruk pikuk, longlongan anjing di kejauhan mulai
riuh, pertanda bahwa mereka juga menyambut malam ini dengan suka cita.

Bila “sejarah” pernah mencatat bahwa sungai itu kadang kering tidak demikian dengan
kasihMu. Kalau cahaya itu kadang padam namun sinarMu menerangi budi kami dan tidak
pernah sirna. Dan bila hari berlalu tidak demikian dengan berkat dan rahmatmu, tidak
pernah meninggalkan diri kami. Dan bila sejarah juga mencatat bahwa kesetiaan matahari
tidak pernah diragukan untuk terbit di ufuk timur, tetapi KasihMu melebihi segala kesetiaan
yang di muka bumi ini. Kasihmu bukan hanya “terbit” di ufuk timur tetapi di segala ufuk
dunia kendati pun kelemahan, kekurangan dan dosa menyelimuti hidup manusia.

Ya Bapa, Engkau tidak membiarkan kami berjalan sendirian. Engkau senantiasa membimbing
dan mengarahkan hidup kami. Engkau selalu menuntun langkah kaki kami. KasihMu tidak
terhingga. JanjiMu melebihi batas waktu dan tempat. Maka kami yakin dan percaya bahwa
malam teduh yang disinari cahayaMu menjadi selimut kami saat berisitirahat. Turunkanlah
embun kasihMu sehingga malam ini menjadi malam yang bahagia dan damai untuk semua
orang yang akan berangkat ke " istana" tidur mereka. Jagailah kami sehingga esok hari kami
bangun dengan segar untuk menyosong hari baru. Bunda Maria bunda pertolongan abadi
bentangkanlah mantolmu dan lindungi dan jagailah kami selalu. Amin

10 PERCIK BIJAK HIDUP ROHANI BAGI KAUM MUDA

Kaum muda terkasih di sini saya men-share-kan 10 percik bijak hidup rohani untukmu.
Semoga berkenan.

• Ingatlah bahwa kamu dilahirkan dalam keluarga kristen dan bertumbuh dalam keluarga
kristen walau kelak masa dewasa-mu barangkali berada di kawasan yang minim kristen.
Dengan itu, pendidikan iman kristen akan selalu terngiang dalam benakmu.

•... Kemana pun kamu melangkah, hendaknya kamu tetap “berbaju” kekristenan. Jangan
hilangkan identitas bahwa kamu sebagai seorang kristen walau kadang berat dan butuh
perjuangan.

• Dalam pergaulan, pakelah prinsip ini: Kenal, Lihat dan Kritis. Kenallah siapa temanmu.
Kenal bukan hanya nama, tetapi lebih dari situ, karakter, agama dan kepercayaan. Lihat, di
mana kamu hidup dan bergaullah dengan siapa saja. Kritislah selalu, Jangan cepat menerima
sesuatu dan juga jangan terlalu cepat menolaknya. “pelajari” sebelum kamu memutuskan.

• Butuh teman tukar pikiran? Atau konsultasi iman? Carilah orang yang mengerti kamu, tahu
imanmu. Kalau sulit mencari figur itu, komunikasi via internet, fb, handphone dst sangat
membantu.

• Tetaplah hidupmu berwawasan cinta kasih. Ini salah satu karakter dan cirri khas
kekristenan. Bukan mencari lawan namun mencari kawan. Satu musuh terlalu banyak dan
seribu kawan telalu sedikit.

• Ketika kamu pindah atau merantau ke tempat baru karena alasan melanjutkan study atau
kerja, cari tahulah di mana ada Gereja.

• Seringlah komunikasi dengan keluarga yang sangat mencintai dan mengasihimu dan yang
pertama menanamkan iman kekristenan kepadamu.

• Kalau kamu punya teman beda agama, terbukalah berbicara tentang agama. Pake prinsip
mempertahankan agama yang kamu percayai dan imani.

• Bergabung dan terlibat dalam organisasi yang ada dalam Gereja, seperti kaum muda
kristen, mudika, mesdinar, tst. Di samping pengetahuan dan pengalamanmu akan
bertambah, juga tidak mustahil, kamu akan mendapat teman hidup (jodoh) se-iman.
• Berdoalah senantiasa, paksa dirimu membaca Kitab Suci, Cintailah barang-barang rohani
(devosional).

Ilustrasi. Pada suatu hari seorang cucu mau menguji kakeknya soal kebijakan dan kebajikan.
Ia mengatakan, “Kakek di tanganku, (sambil menyembunyikannya ke belakang) ada dua
anak ayam yang baru ditetaskan. Satu hidup dan satu mati. Di tanganku yang manakah anak
ayam yang hidup? Kakeknya berpikir dan berkata dalam hati, “Kalau aku katakan anak ayam
yang hidup adalah di tangan kanan, ia akan mencekik ayam itu sampai mati sehingga yang
hidup adalah yang di tangan kiri. Kalau saya mengatakan, “Yang hidup adalah yang di tangan
kirinya, ia akan mencekiknya dan mati dan yang hidup adalah di tangan kanannya. Karena
itu, apapun jawabannya, tidak akan tepat. Kemudian, sang kakek mengatakan, “Mati
hidupnya anak ayam itu berada di tanganmu”

Kaum muda terkasih, sama halnya dengan kita. Faktor utama perkembangan dan stabilitas
iman kita ialah DIRI KITA SENDIRI. Orang lain, hanya sebagai faktor ke dua (pendukung,
penyemangat, animator, dst). Aktor utama adalah anda sendiri. Tentu sertailah Allah dalam
setiap langkah hidupmu lewat doa

BERKAT ITU JUGA KARENA PERAN ORANG LAIN

Sebuah kapal dihantam angin badai dan tenggelam. Hanya doa orang yang mampu
menyelamatkan diri ke pulau kecil yang tidak ada penghuninya. Mereka mengalami masalah
baru di mana tidak ada makanan dan minuman. Mereka sepakat membagi wilayah
“kekuasaan” di pulau itu dan menunjukkan doa siapa yang paling berkasiat. Orang pertama
berdoa memohon, buah-buahan.... Besoknya, benar, ia menemukan banyak buah di
hadapannya. Sedangkan temannya tidak ada sama sekali. Minggu kemudian, orang pertama
itu merasa kesepian dan ia berdoa memohon isteri. Besoknya ada lagi kapal yang dihantam
angin topan dan hanya seorang wanita yang mampu menyelamatkan diri dan berenang
kewilayahnya.

Orang kedua itu belum punya apa-apa. Kemudian orang pertama itu memohon rumah,
pakayan dan makanan. Benar, besoknya, seperti sulap, semuanya diberikan kepadanya.
Akhirnya ia memohon kapal supaya ia bersama isterinya bisa meninggalkan pulau itu.
Besoknya ia melihat kapal yang dimintanya itu. Ia bersama isterinya berangkat dan
meninggalkan temannya sendirian di pulau itu.

Belum jauh kapal itu berlayar, tiba-tiba ia mendengar suara dari sorga, “Anakku kenapa
engkau meninggalkan temanmu itu sendirian di pulau itu? Ia menjawab, “Allah, Semua
berkat yang aku terima, hanya aku yang berhak, karena aku yang berdoa dan memohonnya.
Sementara dia, tidak pantas menerimanya. Dan doa-doanya tidak pernah terkabul.” Suara
itu mengatakan, “Kau keliru. Hanya satu permohonan yang ia minta dalam doanya dan itu
sudah saya kabulkan, kalau tidak kau tidak akan menerima semua berkatKu.”

Katakanlah kepadaku apa doanya sehingga saya berutang budi kepadanya, tanya orang
pertama itu. Dengan lembut suara itu mengatakan, “Dia berdoa dan meminta supaya Aku
mengabulkan semua doa-doamu dan itu sudah Aku berikan untukmu.” Dia pun menangis
dan kembali ke pulau itu menjemput temannya.

Para sahabatku terkasih, janganlah bermegah atas semua berkat dan rahmat yang kamu
terima. Jangan juga kamu menjadi sombong dengan kesuksesan dan keberhasilan yang
kamu raih. Di samping karena doa dan iman kita, hal itu juga karena doa orang lain
(keluarga, teman, sahabat, pastor, frater,suster, bruder dan semuanya). Maka tetaplah
rendah hati dan bermurah hati. Bersyukurlah karena kamu menerima berkat Allah melalui
orang lain. Orang yang tahu bersyukur ialah mereka yang suka berbagi berkat dengan orang
lain dan bukan sebaliknya egois

PERCIK BIJAK (Maaf adalah pintu untuk menuai kasih)

Maaf di antara kita adalah pintu untuk menjalin persaudaraan, jabat tangan adalah gerakan
naluri hati untuk menjalin kebersamaan, dan pertautan hati adalah gema dan getaran kalbu
untuk mencipatkan hidup yang penuh damai dan bersahabat. Hidup itu akan terasa indah
kalau kita, kamu dan aku, aku dan dia, kamu dan mereka tetap menjaga silatur...ahmi yang
berdasarkan kasih.Kasih itu menerobos sekat pemisah dan membongkar rasa egoisme, dan
menghancurkan tembok penutup rasa kedirian yang tinggi.

Mulailah hal yang indah itu pertama dalam dirimu. Taburilah kasih dan hiasilah keinginan
untuk memaafkan sehingga hatimu merasakan damai dan sejuk. Orang memberi kesaksian
bahwa ketika ia memaafkan beban yang menyiksa batin selama ini terkikis. Kini yang ada
adalah rasa teduh, sejuk, damai dan penuh bahagia karena salah satu momok yang
bernaung di hati (sakit hati, kebencian, marah dan dendam) kini telah lenyap. Maaf adalah
pintu untuk menuai kasih

MENGAMPUNI ITU INDAH


Hannah adalah seorang janda yang hidup di Colorado, Negara Bagian Amerika Serikat. Pada
suatu hari puterinya menjadi korban pembunuhan. Seteleh penyelidikan pelakunya
ditangkap dan dihukum berat. Hannah menyimpan sakit hati, kebencian dan dendam
kesumat kepada si pelaku. Ia tahu sapaan Yesus, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu,” Namun ia tid...ak mampu mewujudkanya, ia tidak mampu
berdamai dengan dirinya apalagi kalau ia mengingat puteri cantik yang sangat ia sayangi
telah dibunuh secara kejam.

Dalam perjalanan waktu Hannah tetap dikuasai kebencian, kemarahan dan balas dendam.
Pelan-pelan ia menyadari bahwa situasi yang demikian tidak nyaman untuknya. Ia malah
tertekan batin. Ia sering tidak bisa tidur waktu malam. Sakit hati dan balas dendam telah
“merusak” karakter aslinya yang baik, lembut, pemurah dan mau memaafkan.

Pada suatu hari ia merenungkan perkataan Yesus tentang mengampuni. Ia segera membeli
Kitab Suci dan merenungkan kutipan pengampunan. Dengan kasih dan kesadaran penuh ia
menulis surat bahwa ia telah memaafkan semuai kejahatan si pelaku dan mengirimkannya
ke penjara. Sejak itu, hati dan perasaannya mengalami perobahan. Ia semakin tenang dan
damai. Bukan hanya itu, pelaku pembunuhan itupun berobah. Kalau awalnya ia berpikir
bahwa Allah tidak akan mengampuninya. Tetapi setelah ia menerima surat kerelaaan
mengamapuni itu, ia pun yakin bahwa Allah telah mengampuninya.

Yesus kerap meminta kita lebih dari sekedar tetapi radikal, spesial dan total. “Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Mateus 5:44). Yesus
mengajak kita lebih dari mengisihi tetangga tetapi musuh kita sendiri. Yesus meminta kita
berbuat total lebih dari para penyamun yang juga mengasihi sesama mereka sendiri. Yesus
sendiri berdoa bagi orang yang menganiaya Dia, “Ya bapa ampunilah mereka sebab mereka
tidak tahu apa yang diperbuatnya (Lukas 23:34). Dalam konteks lain Ia mengatakan, “Aku
datang untuk orang berdosa (Mateus 9:13).

Para sahabatku, Mengampuni itu indah karena butuh perjuangan dan komitmen dan ketika
anda berhasil melaksanakannya maka kamu akan merasakan damai dan batinmu bersih dari
segala beban hidup. Mengampuni indah karena dengan itu kamu akan menciptakan ruang
hati untuk kasih dan mengusir yang namanya kebencian, sakit hati dan balas dendam.
Mengampuni itu indah karena itu adalah salah satu “obat” untuk kesehatan baik fisik
maupun psikis.

Dan mengampuni itu indah karena ganjarannya sangat indah yakni pengampunan dari Allah.
Ampunilah maka kamu juga akan di ampuni (Lukas 6:37). Masihkah ungkapan yang indah
dalam doa Bapa Kami, “Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni orang
yang bersalah kepada kami” masih bergema atau berlau begitu saja saat kamu
mendoakannya?

AYAH, DI BAHU MU ADA RASA KEYAKINAN KU


(Sebuah kenangan hidup dari seorang anak untuk ayahnya)
Merdunya kidung ayah oleh Ebiet G Ade menambah syahdunya perasaanku bila ku ingat
segala kisah kasih dan sejarah hidupmu. Engkau singingkan lengan bajumu dan kau
songsong hari dengan seuatas tenaga. Terik matahari adalah menu harianmu dan hujan
adalah teman perjuanganmu.

Walau perjalanan hidupmu lebih kental dengan pahitnya dan aku lebih merasakan manisnya
tetapi hidupku tidak akan terasa tanpa garam kehidupan yang kau taburi. Walau engkau
sering merasakan kegelapan karena rasa campur sari pengalaman hidup dan aku kini lebih
ternaungi oleh cahaya dunia baru namun suasana hidupku tidak bisa jauh dari terang yang
kau berikan.

Aku tidak merasa hebat dibanding dirimu walau pendidikanmu jauh dibawahku karena
engkau punya segala macam aneka musim kehidupan. Aku juga tidak pernah merasa lebih
sosial walau temanku multi level tetapi aku harus perlu belajar darimu dengan filosopi
kehidupan yang engkau tanamkan dalam sanibariku, “Dalam pergaulan dengan orang lain
aku tidak hanya cukup membuka pintu rumahku tetapi juga aku harus membuka pintu
hatiku”

Memang raga dan fisikmu telah menua namun satu tetesan keringat itu tidak pernah
menjauh dari dahimu. Itu pertanda bahwa bagimu perjuangan hidup tidak akan pernah
berhenti selama hayat di kandung badan demi anak-anakmu. Rambutmu yang menipis dan
sisanya telah memutih pertanda engkau telah kental dengan hitamnya jalan terjal itu dan
terkurasnya daya pemikiranmu untuk sesuap nasi di rumah. Legamnya kulit dan diwarnai
hitamnya lenganmu pertanda sengatan maharimu yang selalu tidak pernah menjauh dari
tubuhmu.

Ayah di bahumu ada rasa keyakinanku. Senyummu yang tersisa, membuatku merasa
tertaburi hujan berkat. Nasehat ulungmu yang terngiang membuatku selalu terjaga.
Suaramu yang tegas menghadirkan memori suatu kepastian bahwa arus deras dan jalan
terjal itu memang harus dilalui. Dan tatapanmu sungguh berisi percik mutiara bahwa sejauh
mata memandang tetapi bukan itu makna hidup yang sesungguhnya namun masih diharus
digali dengan pengalaman dan perjuangan.

Para sahabatku terkasih, berbahagialah anda yang sudah menjadi ayah bila kamu juga
mampu memberi segenggam asa untuk anak-anakmu karena itulah salah satu tugas dan
panggilanmu. Berbahagialah juga kalau anda bisa mengenang perjuangan ayahmu.

Dan bila sang ayah mu sudah berpulang hadirkanlah sekeping doa untuknya, “Ayah
beristirahatlah di pangkuan Bapa Surgawi, pelukan-Nya adalah tempat kediaman abadi
bagimu. Pengabdianmu menjadi catatan dan memori tak terlupakan untukku dan keluarga
kita.” Ku lambaikan kata untukmu, “Peace and Love untukmu di sana.”

ALLAH SELALU PUNYA CARA UNTUK MENOLONGMU

“Karena Allah adalah kasih dan Ia telah mengasihi kita, maka kita pun harus hidup dalam
kasih dan hendaknya kita juga saling mengasihi satu sama lain,”
Suatu pagi yang hening dengan wajah sendu seorang ibu yang sudah kehilangan suami
bertutur kepada anak-anaknya yang masih kecil, “Nak pagi ini kita tidak punya apa-apa pun
untuk dimakan. Maafkan ibu n...ak karena saya tidak mampu mengenyangkanmu hari ini.
Berdoalah kapada Tuhan mungkin Ia akan menolongmu dan memberimu makanan.”

Anak-anaknya hanya terpaku mendengar kabar sedih ini. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa
selain menahan kelaparan. Satu dari anak itu dengah sedih dan menangis berjalan lunglai ke
sekolah. Saat melewati Gereja ia melihat pintunya terbuka. Ia masuk, berlutut dan berdoa
dengan suara kuat, “Ya Tuhan, kami tidak punya makanan, dan ibu saya tidak bisa
menyediakan makanan pada hari ini. Berilah kami makanan pada hari ini.”Selesai berdoa ia
pergi masuk kelas.

Saat pulang ke rumah, ia melihat berlimpah makanan dan bahkan beberapa belum pernah
ia lihat apalagi dimakan. Tiba-tiba ibunya menerangkan, “Anakku saat kamu berdoa
meminta makanan kepada Tuhan, seorang ibu juga sedang berdoa. Kamu tidak melihatnya
namun ia melihatmu karena ia berada di sudut Gereja. Ia sungguh mendengar doamu. Ia
tersentuh dengan doamu. Ibu itulah yang mengantar makanan yang berlimpah ini. Karena
itulah bersyukurlah kepada Allah karena ia mengirim seorang ibu yang baik dan murah hati.

Para sahabatku terkasih, Allah adalah Bapa yang peduli. Pertolongannya selalu cepat waktu.
Ketika kamu bejalan menuju Dia, Ia akan berlari menyongsongmu. Kalau kamu
mengarahkan pandangan ke arahNya, Ia akan memandangmu dengan hangat. Dan ketika
kamu berseru Ia akan mendengarkanmu. Allah selalu punya cara untuk menolongmu. Ia
mengerti dirimu dan masalahmu. Karena itu cara terbaik untuk mengetuk pinta hati-Nya
ialah dengan doa. Ia akan memperhitungkan air matamu sebab siapa yang menabur dengan
bercucuran air mata akan menui dengan bersorak-sorai (Mazmur 126:5).

Allah adalah kasih. Ia mengasihimu lebih dari siapun dan kasih-Nya tidak akan pernah
berkesudahan. Karena itu juga kita harus hidup dalam kasih. Kasih yang akan menggerakkan
kita untuk berbuat sesuatu kepada orang lain. Kasih juga yang mengetok hati kita untuk
memperlakukan orang lain sebagai saudara sebagaimana sang ibu dalam kisah di atas.

Marilah kita mengasihi satu sama lain, sebab kasih berasal dari Allah. Orang yang mengasihi
adalah anak Allah dan ia mengenal Allah. Orang yang tidak mengashi, tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih. Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus
anak-Nya yang ke tunggal ke dunia supaya kita memperoleh hidup. Inilah Kasih; bukan kita
yang sudah mengasihi Allah tetapi Ia yang mengasihi kita melalui anak-Nya (1 Yohanes 4:7-
10).

Seorang teman sejati adalah orang yang mengabaikan kegagalan anda dan mentoleransi
kesuksesan Anda. (Doug Larson).
Kesempatan besar untuk membantu orang lain jarang terjadi, tapi kesempatan kecil datang
setiap hari. (Sally Koch)

Pada umun...ya orang gagal karena takut untuk berjuang dan berusaha (James Northcote)

Anda mungkin kecewa jika Anda gagal, tapi Anda akan gagal jika Anda tidak mencoba.
(Anonymous)

Rahasia mendapatkan tempat di depan depan adalah memulai dari awal. (Sally Berger

HIDUPMU PENUH DENGAN KEAJAIBAN


Pernah seseorang sahabat bertanya, “Kapankah keajaiban itu menghampiri diriku? Atau
dengan kata lain kapankah peristiwa ajaib itu aku alami? Saya tidak tahu apa muatan
terdalam dari pertanyaan itu dan juga juga belum bisa menelaah apa latar belakang yang
mendasarinya. Saya hanya bisa meneropong dari “kacamataku” barangkali ia menantikan
suatu momen penting atau p...eristiwa besar yang sungguh dia harapkan dan nantikan
sekian lama.

Sah-sah saja anda berharap suatu peristiwa ajaib itu nyata kamu alami. Kamu tidak salah
menanti suatu momen besar terjadi dalam kehidupanmu. Namun saya bartanya peristiwa
ajaib yang manakah yang sungguh kamu nantikan? Peristiwa ajaib yang manakah yang
sungguh kamu harapkan? Bukankah saat kamu bangun pagi dan kamu menemukan dirimu
masih hidup dan bernafas adalah peristiwa ajaib? Tidak ada peristiwa besar yang kamu
terima selain HIDUP yang masih bisa kamu jalani.

Bukankah merupakan peristiwa besar untukmu saat bangun pagi, engkau mampu menatap
mentari pagi berarak pertanda sungguh besarnya kasih Allah untukmu. Bukankah juga
merupakan peristiwa suka cita karena anda dan keluargamu bisa menyambut hari yang baru
seraya berucap kata, “Selamat pagi, segarnya pagi ini dan indahnya dunia.” Bukankah juga
adalah momen indah saat kamu masih mampu mendapatkan pekerjaan dan meneruskannya
saat hari yang baru tiba.

Para sahabatku terkasih, bersykurlah senantiasa bukan terutama karena peristiwa ajaib
yang barangkali kamu “mimpikan” selama ini tetapi karena anugerah terindah dari Allah
untukmu yakni NAFAS KEHIDUPAN yang memampukanmu mengisi hari ini dengan baik,
bersua dengan mereka yang kamu kasihi, meneruskan pekerjaanmu dan ribuan aktifitas
yang lain.

Renungkanlah perjalanan hidupmu hari demi hari dan di sanalah kamu akan melihat dan
merasakan suatu keajaiban itu. Carilah peristiwa ajaib lewat pengalaman hidupmu sendiri.
Ini adalah rahmat dan anugerah. Ini adalah bukti bahwa Allah mengasihimu bagaimanapun
keadaanmu. Sambutlah hari baru ini dengan penuh suka cita seperti gelas menyambut air
yang baru penuh kesegaran. Selamat pagi dan selamat beraktifitas.

KAU YANG TERINDAH


Ini sebuah refleksi tentang perjalanan hidupmu dan hidupku. Refleksi yang sedikit panjang
ini menggambarkan betapa panjang dan butuh perjuangan bagi kita untuk melewati sisi
hidup ini yang memang tidak ringan. Resapilah lorong demi lorong perjuangan hidupmu
sambil menikmati sisi demi sisi hamparan refleksi ini.

Ya Bapa, aku bangga menyebut Engkau yang terindah. Dalam hamparan ...jiwa kehidupanku
Engkau selalu ada besertaku (Imanuel). Engkau tak pernah jauh dari sisiku. Aku insan lemah
yang gampang mengeluh dan suka menumpahkan segala rasa hati kepadaMu, memaparkan
kekalutan pikiran, dan kehampaan jiwaku di hadapanMu. Kadang aku merenung, dan aku
yakin dengan renunganku bahwa bagiMu Tidak ada istilah bosan, muak apalagi marah
mendengar keluhan yang sama; capek, sedih, kesal, bingung, marah, bosan dan kadang mau
putus asa.

Dan sebaliknya ketika saya gembira, ceria dan happy, saya tidak pernah men-sharekannya
denganMu. Maka bagiku, Engkau adalah pelabuhan segala kepahitan hidup dan pengalaman
berat. Untukku Engkau adalah dergama persembahan segala duka laraku. Saya yakin hati-
Mu seluas kenyataan daripada kenyataan yang aku alami dan rasakan dalam mengarungi
hidup ini. HatiMu lebih dalam dari samudera yang mampu menampung segala curahan
hatiku. Aku bangga menyebut Engkau yang terindah. Engkau sabar mendengarkan segala
keluahanku.

Aku lemah, dan tidak berdaya. Bila kuingat gunung itu, aku bertanya, apakah aku mampu
mendakinya. Saat kuamati samudera itu, aku merenung, apakah aku bisa melayarinya, saat
kurenungkan jalan panjang itu, aku berpikir, apakah aku dapat menjalaninya, ketika aku
melihat beban itu, aku mengeluh terlalu banyak dan salib itu,, ah,,,, rasanya terlalu berat
untukku. Tetapi syukurlah, PuteraMu memberi inspirasi hidup yang menguatkan dan
sekaligus menantang, “siapa yang mau menjadi muridKu, Ia harus menyangkal dirinya dan
memikul salibnya.” Kadang aku mau bernegosiasi, “Allah berilah aku beban kecil dan salib
yang ringan.” Aku bangga menyebut Engkau yang terindah. Engkau selalu menyemangatiku
lewat sabdaMu.

Aku mau cepat berada di padang rumput hijau berhiaskan aneka kebahagiaan dan
kegembiraan. Namun untuk sampai ke sana pun saya harus melewati jalan terjal dan
berliku. Karena itu aku bertanya, “Inikah jalan yang Kau berikan bagiku dan inikah lembaran
hidup yang Kau kehendaku untuk ku isi? Syukur SABDA itu sekali menguatkanku, “Datanglah
kepadaKu, kalian yang memikul beban berat dan Aku akan memberikan kelegaan
kepadamu.” Aku bangga menyebut Engkau yang terindah. Bagiku sapaan-Mu bagaikan mata
air di musim kemarau.

Nilai suatu hidup ialah bagaimana kita bersyukur dalam perjuangan dan bersuka ria dalam
penderitaan sekalipun. Kini aku menyadari bahwa kadang aku butuh kegelapan itu, tetapi
bukan untuk tinggal di dalamnya namun mau melewatinya. Kadang aku butuh derita itu,
tetapi bukan untuk lenyap di dalamnya tetapi bangkit untuk hidup lagi. Kadang aku butuh
tantangan itu, tetapai bukan tenggelam di dalammnya tetapi mengarunginya dan kadang
aku butuh tangisan itu tetapi bukan untuk berlumur air mata disana tetapi bangkit untuk
berdiri tegak.

Berilah aku serpihan kata maka akan kurangkai dengan ungkapan indah (doa tulus), berilah
aku benang kasihMu dan akan kurajut menjadi pakayan keindahan (kebijaksanaan), dan
anugerahkanlah aku helai nasehatMu dan akan kusulam menjadi hadiah terindah bagi
sesamaku (sapaan lembut), karena lewat, dari dan oleh pengalaman duka, perjuangan
berat, aku akan mampu menata hidup yang semakin bermakna di hadapanMu dan sesama.
Engkau yang terindah karena selalu mengajakku rendah hati dan berperilaku bijak.
Jangan biarkan aku larut dengan kabahagiaanku sendiri, saat orang lain menangis. Jangan
juga biarkan aku terlena dengan kebanggan diri di saat orang lain menderita. Ajari aku
membuka sekat-sekat yang menutupi kebekuan hatiku akan sesama. Mampukan aku
menerobos blok kesombongan dan dinding keapatisan, samudera keangkuhan dan gunung
kesombongan dalam diriku. Ajar aku untuk “menanam diri” dalam kerendahan hati dan
kelemah lembutan.
Aku kembali dengan bangga mengataka Engkau adalah yang terindah. Pelukan kasih-Mu
menyadarkan diriku betapa berharganya diriku di hadapan-Mu. Tidak ada tempat selembut
hatimu yang setia menasehati aku untuk bangkit dari jurang dan berjuang melewati jalan
terjal itu. Allah Engkau memang yang terindah,

NOVENA PEMILIHAN PAUS BARU(KONKLAF).


Bapa Surgawi, Kami Umat-Mu,
berkumpul dalam solidaritas seperti
yang dilakukan para murid di ruang
Senakulum, berdoa untuk turunnya
Roh Kudus atas para Kardinal yang
hadir di konklaf untuk pemilihan
wakil Yesus Kristus, Tuhan kami.
Semoga hati dan budi para Kardinal
terbuka terhadap kebijaksanaan Roh
Kudus-Mu, melampaui segala
pertimbangan manusiawi, untuk
memilih Paus yang paling berkenan
bagi-Mu dan yang akan
membimbing Gereja Kudus-Mu saat
ini dan sejarah ke depan. Utuslah
Roh Kudus-Mu maka segalanya akan
dicipta lagi dan Engkau membaharui
muka bumi.
Ya Yesus, Tuhan dan Gembala Agung kami,
Kuasailah hati dan budi para Kardinal-Mu, yang sedang bersekutu
di konklaf untuk memilih Paus baru,
yakni hamba-Mu yang Kau-percayai
untuk menjadi wakil-Mu di bumi ini
dan menggembalakan kami
menyusuri sejarah menuju kerajaan-
Mu. Kami memohon pula kepada
Bunda Maria, sebagaimana pada
Pentakosta, dia bersatu dalam doa
dengan para murid di ruang
Senakulum, supaya saat ini juga
berdoa bagi para Kardinal untuk
memilih Bapa Suci yang baru dalam
kepatuhan terhadap bisikan Roh Kudus.
Santa Maria, mempelai Roh Kudus,
Bunda Allah dan Bunda Gereja, kami
mempercayakan konklaf ini pada
hati tak bernoda dan keibuan-mu.
Kami mempersembahkan doa ini
kepada bimbingan dan
perlindunganmu selama Pemilihan
Wakil Putra-mu berlangsung.
Bapa Kami…
Salam Maria…
Kemuliaan...

AJARKU KU MENGENAL MU TUHAN (Sebuah Refleksi Hidup Rohani


berbasis Kitab Suci )

“Catat dan hayatilah sapaan Tuhan ini maka anda akan semakin mengenalnya. Dan
pengenalan akan Dia semakin sempurna kalau anda mengikuti jalan-jalan-Nya”

Pernah di salah satu grup seorang teman bertanya bagaimanakah cara terbaik untuk
mengetahui dan mengenal Tuhan? Berkaitan dengan itu saya pernah mendengar
suatu sapaan yang disampaikan oleh satu radio terkenal di Australia di mana
dikatakan bahwa pengenalan dan pengetahuan yang seabrik akan Tuhan tidak akan
ada gunanya kalau anda tidak mengikuti jalan dan ajaran-Nya. Kalau anda tidak
mencamkan teladan hidup-Nya. Cara terbaik untuk mengenal-Nya lewat Sabda-Nya
sendiri.

Maka renungan ini bertajuk, “Ajar ku mengenalmu Tuhan mencoba memberi sebuah
makna dan tepatnya sebuah jalan bagaimana mengenal Tuhan. Ajarku ku mengenal
Mu Tuhan adalah suatu sapaan rohani yang sangat bermakna. Benar sapaan rohani
ini menggugahku untuk berdiam sejenak dalam ketermanguanku. Ku resapi dan aku
batinkan serta kuhadapkan dengan pengalaman konkrit yang menyertai perjalanan
hidupku satu hari ini. Maka dalam renungan-ku dan renungan-mu, kalimat itu aku
lengkapi ajar ku mengenalmu Tuhan lewat pengalaman hidupku dan hidupmu...

Saat aku berjumpa dengan orang yang tidak menghargai dan menyakiti ku, aku
ingat firman indah itu, “Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu (Lukas 6:27-28). Bukan hanya sampai di situ, Engkau bahkan
mengampuni mereka yang mendera, mencambuki dan menghina-Mu, “Allah
ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat,” (Lukas
23:34).

Ajarku ku mengenal Mu Tuhan. Saat aku dihiasi kebencian dan hatiku dihantui balas
dendam dan saat kasih itu mulai terkikis dari hidupku, aku ingat sapaanmu,
“Hendaknya kamu saling mengasihi sebagaimana Aku mengasihi kamu,”(Yohanes
15:12 ). Dan itu masih Engkau sempurnakan dengan pengorbanan Mu untuk kami,
“Tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang telah mengorbankan
diri untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13).

Ajarku mengenal Mu Tuhan. Saat aku malas berdoa dan sering memulai sesuatu
tanpa minta berkat Mu, aku ingat nasehat Mu, “Lakukanlah semuanya itu sambil
berdoa untuk meminta pertolongan dari Allah. Pada setiap kesempatan, berdoalah
sebagaimana Roh Allah memimpin kalian. Hendaklah kalian selalu siap siaga dan
jangan menyerah. Berdoalah juga untuk semua umat Allah (Efesus 6:18).

Ajar ku mengenal Mu Tuhan. Bila aku melihat si miskin, terlantar dan tertekan,
Engkau mengajak-ku untuk bersedekah dengan penuh kasih. Aku ingat lagi Engkau
mengatakan, “Apa yang kamu perbuat untuk saudara Ku yang paling kecil dan hina
ini, itu juga kamu perbuat untuk Ku” (Mateus 25:40).

Para sahabatku terkasih, berseru, berdoa dan renungkanlah juga sapaan rohani
yang penuh indah itu, “Ajar ku mengenal Mu Tuhan,” kalimat itu tidak sebatas
kalimat saja tetapi suatu ajakan untuk mengenal Tuhan lewat pengalaman hidup
konkrit mu. Lewat pengalaman ini kita bisa mengeja suatu makna bahwa Tuhan
nyata dalam langkah hidupmu. Bahkan lebih dari situ, pengalaman itu akan
mengajakmu untuk semakin dekat dan mengenal Dia.

Ketika kamu memaafkan, saat kamu berdoa, dan ketika kamu mengasihi, kamu akan
terkenang dengan teladan-Nya yang telah melakukan itu semua untukmu. Kenalilah
Dia lewat pengalaman hidupmu. Kenalilah Dia lewat maafmu bagi mereka yang
menyakitimu, karena Dia telah melakukan itu. Kenalilah Dia lewat doamu dan juga
lewat kasihmu bagi yang miskin, karena Ia juga telah melakukan itu semua. Ajar ku
mengenal Mu Tuhan.

PERCI BIJAK (Rintik hujan itu tidak akan mampu membasahi bumi… )
“Bukan terutama kuatnya kayuhan atau dayunganmu dibutuhkan untuk
menaklukkan samudera itu tetapi bagaimana kamu kosisten mendayu-dayu. Karena
itu uletlah tenang-tenang mendayung di dalam ombak selepas pantai”

Perasaan kecil dan tidak berarti untuk orang lain kadang menghinggapi diri mu
apalagi kamu sering menjadikan orang lain menjadi cermin dan terlebih lagi kamu
merasa banyak keterbatasan dan kekurangan. Berhadapan dengan realitas ini kamu
sering minder dan tidak percaya diri. Barangkali masalah terbesar bukan karena
punya keterbatasan dan kekurangan itu tetapi kamu sering berpikir dan mau
membuat terlalu hebat dan luar biasa. Kamu sering bermimpi bahwa untuk
menunjukkan diri dan keberadaanmu ialah dengan hal yang luar biasa. Hal itu tidak
selalu benar. Kalau ini nyata tidak mustahil kamu akan dikuasai oleh sikap gengsi
dan berlebihan sehingga kamu tidak tampil apa adanya tetapi ada apanya.

Dari keadaanmu yang kecil dan sederhana kamu mampu mewarnai hidupmu dengan
sesuatu yang luar biasa. Dengan kekurangan dan keterbatasan dirimu juga kamu
kamu membuat sesuatu untuk orang lain. Bukankah kamu mempunya mata untuk
memandang, tangan untuk berbuat dan kaki untuk melangkah. Bukankah kamu
mampu memberi pandangann selembut salju kalau kamu mau dan senyum sehangat
mentari kalau kamu berjuang.

Bukankah kamu juga mempunyai tangan untuk menyalam orang lain seraya
mengatakan, “Sahabatku selamat pagi, siang atau malam, semoga Allah
memberkatimu. Bukankah kamu juga mempunyai sepasang pekerjaan dan kaki
untuk mengungjungi mereka yang membutuhkanmu? Sekali lagi bertindaklah dari
hal yang sederhana dan itu akan mampu membuat suasana hidupmu menjadi
cermin bagi orang lain. Benar bahwa rintik hujan itu barangkali tidak akan mampu
membasahi bumi dalam sekejap tetap dalam ketekunannya ia akan mampu
memenuhi samudera sekalipun. Memang uang lima sen itu tidak terlalu berharga
tetapi saya pernah gagal membeli sesuatU karena hanya kurang beberapa sen.

Para sahabatku Allah tidak terutama melihat hasil spektakuler yang kamu lakukan
tetapi perjuangan dan ketelatenan yang kamu tunjukkan dari hal sederhana yang
kamu miliki. Permenunganku pribadi, Allah bangga dengan orang pintar yang
mendapat nilai 10 tetapi Allah salut dengan orang punya kemampuan sederhana
mendapat nilai delapan dari perjuangannya.

Kamu tetap berharga dan kamu tetap punya kemampuan berbuat sesuatu. Jangan
katakan bahwa kamu adalah orang tidak berguna, tetapi tanamkanlah dalam dirimu
bahwa kamu mampu melakukan sesuatu untukmu dan juga orang lain. Ingatlah
setiap orang punya kemampuan tetapi kebahagiaan terbesar dalam hidup bukanlah
terutama dimiliki oleh mereka yang mempunyai kemampuan mumpuni tetapi mereka
yang berbagi apa yang ia miliki dengan orang lain kendati kecil dan sederhana.

AIR MATAMU DIPERHITUNGKAN TUHAN


(Renungan pengharapan di kala badai hidup menerpamu)

Sebagaimana air matamu tidak pernah akan habis begitu juga kasih dan
penghiburan Allah tidak akan pernah berhenti. Ini meyakinkanmu bahwa Allah tidak
pernah jauh dari sisimu. Ia tidak pernah meninggalkanmu sedetik pun. Karena itu
singkirkanlah perasaan Allah meninggalkanmu saat kamu menderita dan diselimut
i badai kehidupan. Ketika kamu melihat hanya sepasang jejak (telapak) kaki saat
itulah Ia menggendongmu.

Orang yang menabur dengan air mata yang akan menuai dengan sorak-sorai
(Mazmur 126:5). Orang yang bertahan dalam penderitaan akan menikmati suka cita.
Orang yang yang tetap berpengharapan dalam tangisan akan menikmati
kegembiraan. Ingatlah musim itu selalu berganti. Hari juga berganti. Waktu pun
terus berputar. Ingatlah juga tidak selamanya mendung itu menyelimuti dirimu.
Bahkan orang yang paling menderita sekalipun ada kalanya mereka merasakan dan
menikmati kebahagiaan. Tidak pernah orang menangis selamanya kendati seberat
apapun beban menimpa. Yang terpenting saat anda berhasil menghalau beban
hidupmu, sadarilah itu merupakan peran serta Allah. Karena Dia sangat
mengasihimu.

Para sahabatku terkasih, Allah tetap memperhitungkan air matamu. Tidak ada usaha
yang sia-sia untuk Allah. Doa yang tulus dan penuh iman adalah cara terindah dan
termudah mengetok pintu hati-Nya. Bersabarlah maka anda akan menikmati
kesabaranmu. Bertahanlah maka kebahagiaan akan kamu jelang. Sebagaimana air
matamu tidak pernah akan habis begitu juga kasih dan penghiburan Allah tidak akan
pernah berhenti. Allah tetap memintamu, Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” (Roma 12:12).


 TUHAN PAKAILAH AKU SETURUT KEINGINAN-MU
(Keinginan untuk mengasihi)

Para sahabatku terkasih, berbahagialah bila pada hari ini kamu mampu mengerjakan
tugasmu dengan baik, namun lebih berbahagialah kamu bila mampu membuat
orang lain bergembira.

Berbahagialah bila kamu kasihan dengan seseorang karena ia bersedih hati namun
lebih berbahagialah bila kamu menghibur dan meneguhkannya dengan kata-ka
ta yang lembut dan damai.

Berbahagialah bila pada hari ini kamu tertawa tetapi lebih berbahagialah kamu bila
mampu membuat orang lain tertawa dalam kegalauan hatinya.

Berbahagialah bila kamu iba dengan mereka yang lapar namun lebih berbahagialah
kamu bila tergerak memberi mereka makan

Berbahagialah bila kamu kasihan melihat orang yang kelelahan membawa beban
namun lebih berbahagialah bila kamu membantunya membawa beban itu.

Berbahagialah bila kamu pilu menyaksikan orang yang haus namun lebih
berbahagialah bila kamu memberikan minuman untuknya
Berbahagialah bila sahabatmu memberi sesuatu kepadamu sebagai wujud
perhatiaanya bagimu namun lebih berbahagialah bila kamu mau memberi sesuatu
kepada sahabatmu sebagai wujud kasihmu.

Berbahagialah bila kamu mengingat orang-orang yang kamu kasihi, namun lebih
berbahagialah kamu bila mengingat orang yang menyakitimu dan mendoakan
mereka senantiasa.

Para sahabatku, kasih memang bukan sekedar kata indah terurai di kertas putih dan
tinggal di sana. Kasih juga bukan hanya pemanis bibir membuat orang lain senang
semata. Namun kasih harus terwujud dalam tindakan konkrit. Indahnya kasih bukan
karena kita menerima sesuatu sebagai bentuk perhatian dari seseorang tetapi
karena memberi dan melakukan sesuatu wujud kepekaan dan kepedulian. Inilah
kebahagiaan itu, bila kita dari kekurangan dan keterbatasn diri mau dengan rela dan
penuh suka cita mengatakan, “Saudaraku jangan bersedih hati, aku ada untukmu.
Saudaraku, apa yang ingin aku perbuat bagimu?

Karena itu berdoalah, “Allah pakailah mulutku untuk mengatakan kata-kata yang
lemah lembut dan penuh kasih. Pakailah kakiku untuk mengunjungi mereka yang
miskin dan terlantar, dan tanganku untuk membantu mereka yang membutuhkan
uluran tanganku. Pakailah aku seturut keinginan-Mu sebab dengan jalan itulah aku
akan menghadirkan kasih-Mu di tengah-tengah dunia dan di antara mereka yang
Engkau kasihi dan aku kasihi, Engkau cintai dan aku cintai, Engkau sayangi dan aku
sayangi. Amin

KECAPLAH BETAPA BAIKNYA TUHAN


(Sapaan Rohani Menyambut Hari yang Baru)

Kecaplah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya
(Mazmur 34:9). Kita tetap diberi kesempatan menikmati hari yang baru dengan
keindahannya. Kita selalu diberi anugerah kasih-Nya lewat kicauan burung dan
sapaan musik mengalun. Kita juga tidak pernah luput dari hembusan angin dan
rangkulan
hangat mentari pagi.

Kecaplah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung pada-
Nya. Memang payung tidak akan bisa menghentikan hujan tetapi payung akan
memampukanmu untuk tetap berjalan dalam hujan lebat sekalipun. Allah memang
tidak selalu menjanjikan hidup itu mudah dan langkah hidupmu gampang tetapi Dia
memberimu kekuatan untuk mengarunginya. Bagaikan pelangi sehabis hujan
begitulah kasih Allah tetap ada bersamamu walau kamu kerap jatuh bangun menata
hidupmu. Pelangi adalah symbol hidup yang baru. Pelangi adalah pertanda
perubahan bahwa hidup itu akan indah kalau kamu tetap punya asa dan keyakinan.

Kecaplah betapa baiknya Tuhan dan berbahagialah orang yang berlindung pada-
Nya. Bagaikan hujan menyapu debu jalanan, cahaya bulan dan bintang mengusir
kegelapan, mentari pagi menghalau malam, maka kasih Allah mengalahkan
ketakutan. Jalanilah hidupmu hari ini, esok dan seterusnya dengan keyakinan Dia
ada bersamamu (Imanuel).

Para sahabatku terkasih, bergembiralah karena Allah tetap peduli. Bersukacitalah


karena Dia tidak membiarkan kita berjalan sendirian. Yakinlah bahwa Dia berjalan
beriring bersama kita. Benar bahwa Allah tidak berjanji bahwa kita lepas dari segala
beban hidup tetapi Ia berjanji akan membantu kita membawa beban itu. Benar
bahwa Allah tidak berjanji bahwa kita tidak akan pernah lagi menangis, tetapi Ia
berjanji akan selalu menghibur kita saat kita sedih dan menangis. Dia berjanji
berada di sisi kita. Benar bahwa Allah tidak berjanji bahwa kita bebas dari salib,
tetapi Ia berjanji akan membantu kita membawa salib itu. Selamat pagi. Nikmatilah
anugerah kasih-Nya hari ini.

PERCIK BIJAK ( Aku mau bersaudara dengan semua orang)

Para sahabatku terkasih, dari hati terdalam mau saya ungkapkan bersaudaralah
dengan semua orang. Jalinlah persahabatan tanpa memandang bulu; apa
agamanya, siapa orangnya (kaya, miskin, terpandang, hebat, terkenal, dst). Kasih
itu melewati batas dan sekat suku, agama, bengsa dan budaya. Janganlah alergi bila
mendengar tentang atheis, jan
gan juga muak bila berbicara tentang protestan atau islam. Jangan ciptakan
“bingkai” dalam hati yang mengajak kita untuk menanam kebencian satu sama lain.

Jangan juga menanamkan dalam hati bahwa mereka yang tidak se-perahu dengan
kita adalah musuh. Ini tidak bagus untuk generasi muda kita nantinya. Benar bahwa
terjadi gesekan dan salah pengertian di antara agama, suku yang berbeda, tetapi
mari kita berdoa supaya masalah itu bukan memblok usaha damai dan kasih itu.
Mari kita jadikan agama kita menjadi pelopor, perdamaian, keadilan, persaudaraan
dan persahabatan dengan siapapun bahkan dengan alam semesta. Bukankah Yesus
mengajak kita untuk saling mengasihi dan bahkan mengasihi dan mendoakan para
musuh-musuh dan yang menganiaya kita

HIDUP-KU TIDAK PERNAH TERLEPAS DARI RENCANA-MU TUHAN

(Sebuah sapaan tulus menyambut hari yang baru)

Ku buka jendala rumahku dan kudendangakan, “Kuserahkan hatiku Tuhan.


Kuserahkan hidupku kedalam tanganMu. Semua rencana kuserahkan pada-MU
karena aku hanya alatMU dan hidupku milikMU

Senandung ini adalah curahan hatiku menyambut pagi yang cerah, hari yang indah
dan semangat yang baru. Kuntu
n hatiku untuk mengatakan Engkau adalah segalanya. Ku kuatkan hatiku bahwa
Dikaulah tumpulan harapan. Dan ku tanamkan keyakian bahwa tanpa-Mu aku tidak
bisa berbuat apa-apa.

Hidupku tidak akan bisa terlepas dari rencana-Mu. Walau aku punya sejuta rencana
tetapi aku percaya, Engkau punya rencana yang lebih indah untukku. Seperti orang
mengatakan, “Aku boleh punya pensil untuk menuliskan seabrik harapana tetapi
Allah mempunyai penghapus dan percayakan Dia menghapus dan membiarkan yang
terbaik tinggal untukmu.” Betapa bahagianya hati ini karena Engkau mengenal ku
lebih dalam dari saya sendiri mengenal diriku.

Bila akau ingin membuat yang terbaik hari ini, itu hanya menjadi kenyataan kalau
kehendak-ku selaras dengan kehendakmu karena keinginanMu lah yang jadi. Maka
benar, hidupku tidak bisa terlepas dari rencanamu. Engkau adalah sumber dari
saluran nafas hidupku. Engkau beri aku daya kekuatan untuk mampu melangkah
menelusuri hari yang baru. Engkau anugerahi aku mutiara berlimpah sehingga aku
mampu berpikir, berbicara dan memutuskan. Itu semua tidak lepas dari rencana-Mu.

Sekali lagi ya Bapa, aku dendangakan kidung pujian ini,


“Kuserahkan hidupku kedalam tanganMu. Semua rencana kuserahkan pada-MU
karena aku hanya alatMU dan hidupku milikMU”. Para sahabatku terkasih, selamat
pagi. Sambutlah hari baru ini dengan penuh suka cita. Hari yang baru adalah
anugerah dan hidupmu adalah rahmat.

RENUNGAN MINGGU BIASA KE-31~ Markus 12: 28-34


Jadikanlah dirimu sebagai PELAKU kasih

Suatu gereja selalu berbagi kasih pada saat-saat tertentu. Sumbangan berupa
kebutuhan rumah tangga (dapur) yang dibagikan dengan penuh kasih ini merupakan
kebaikan dari umat yang peduli dengan orang-orang yang sangat membutuhkan.
Pada saat itu ada 20 kotak sumbangan untuk 20 keluarga yang sudah didaftar.
Keluarga yang miskin ini selalu dengan ceria, semangat dan wajah sumringan
mengambil wujud kasih dari Gereja di samping karena sangat butuh juga karena
mereka dianggap sebagai sahabat dan dirangkul sebagai saudara.

Namun masalah muncul ketika satu keluarga yang tidak termasuk dalam daftar
datang dengan tujuan yang sama. Mereka terdiri dari bapa, ibu dan empat orang
anak. Petugas pendistribusian sumbangan itu mengatakan tidak ada lagi paket untuk
mereka apalagi mereka tidak ada dalam daftar. Ketika ia berpikir keras apa yang
mau dibuat untuk keluarga ini tiba-tiba seorang ibu yang agak tua meletakkan kotak
paketnya sendiri persis di samping kotak yang lain yang masih kosong. Ia tidak
bicara banyak tetapi bertindak. Kemudian ia memindahkan isinya ke kotak yang
kosong itu. Ia hanya menyisakan sedikit untuknya. Keluarga dengan empat anak itu
sangat gembira menyambut kepedulian ibu tua ini. Ibu tua yang miskin ini berbagi
kasih dengan sesamanya yang miskin.

Tidak ada sesuatu hal baru apa yang dikatakan Yesus dalam injil hari ini tentang
hukum yang terutama. Dengan tegas Yesus mengatakan “Kasihilah Tuhan Allahmu
dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, segenap akal budimu dan
segenap kekuatanmu. Dan yang kedua kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Itulah juga symbol dari salib, vertical berarti kita mengasihi Allah dan horizontal kita
mengasihi sesama manusia. Mustahil kamu mengatakan mengasihi Allah tetapi kamu
membenci sesamamu. Atau sebaliknya mengasihi sesama tetapi kamu membenci
Allah atau melanggar perintah-Nya. Ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa
terpisahkan.

Setiap orang tahu tentang hukum itu. Setiap orang juga hafal dengan fasih. Namun
tidak setiap orang melaksanakan atau mewujudkannya dalam hidup konkrit.
Pengertian itu tinggal dalam pengertian saja. Pengetahuan itu juga berkutat sebagai
pengetahuan saja. Dengan kata lain hanya sebatas NATO (No action talk only).
Mengasihi hanya kuat bergaung dalam perkataan tetapi tidak ada dalam tindakan.
Kita ahli berteori tetapi kurang dalam praktek.

Para sahabatku ketika anda memberikan sesuatu dari kekuranganmu saat itulah
pemberian itu sangat bernilai. Ketika kamu mengorbankan sesuatu untuk mereka
yang membutuhkan di situlah perbuatanmu sangat berharga. Kalau kamu memberi
dari ketulusan hati di situlah pemberian itu tak terkira. Nilai suatu kasih bukan
karena besarnya tetapi terutama karena ketulusan dan keikhlasan hati. Lebih besar
nilai suatu sumbangan yang diberikan dari hati yang tulus walau kecil daripada
sumbangan besar dan banyak disertai dengan sungut-sungut dan umpatan.

Ingatlah apa yang dikatakan Yesus berkaitan dengan persembahan si janda, “Si
janda ini memberi lebih banyak dari semua yang lain sebab mereka semua memberi
dari kelebihan hartanya tetapi si janda ini sekalipun sangat miskin ia memberikan
semua yang ada padanya yang diperlukannya sendiri untuk hidupnya.” (Lukas 21:1-
4).

Ingatlah juga perkataan Yesus ini, “Apakah yang kamu perbuat bagi sauudara-Ku
yang paling kecil dan hina ini, itu juga kamu perbuat untuk Aku (Mateus 25:40).
Kasih kepada-Nya kita wujudkan melalui kasih kepada mereka yang membutuhkan.

Berbahagialah kamu bila kamu mampu menjadi pelaku kasih. Bersukacitalah kamu
bila lewat aksi kasihmu semakin banyak orang bergembira bukan hanya dirimu
tetapi keluarga dengan beberapa anaknya. Ini yang ditandaskan oleh ibu tua yang
memberikan paketnya itu, “Lebih indah enam orang bergembira (keluarga itu)
daripada hanya dirinya. “

Siapa yang memberi akan menerima banyak, siapa yang berbuat kasih akan
menerima rahmat berpimpah dan siapa yag peduli ia akan mendapat kasih karuni
dan siapa yang memperlakukan orang lain sebagai sahabat dan saudara ia adalah
pelaku kasih. Dan terpenting Allah akan mengabadikan segala perbuatan baikmu

PERCIK BIJAK (Menjadi sombong itu gampang tetapi rendah hati itu sulit)
(Relefan dengan Injil hari ini)

Saat anda berpikir bahwa keberhasilanmu hanya merupakan hasil dari


perjuanganmu dan tidak mengakui peran orang lain, saat itulah kamu bersahabat
dengan kesombongan. Ketika kamu merasa super, berpikir paling hebat, paling
pintar, paling berjasa, paling suci dst, saat itu juga kamu telah dihinggapi oleh roh
kesombongan. Ketika anda lupa diri dan sejarah kehidupanmu, lupa bahwa kamu
juga pernah jatuh bangun menata hidup, saat itu juga kesombongan berkuasa
dalam dirimu. Dan saat anda juga tidak pernah bersyukur atas berkat yang kamu
terima, atas keberhasilanmu, rejeki yang kamu peroleh dan mengesampingkan
peran Allah, saat itu juga kamu telah jatuh ke kekelaman kesombongan.

Para sahabatku terkasih, barangkali anda sedikit terusik dengan paparan di atas.
Barangkali juga tidak mustahil sapaan ini sedikit keras “menamparmu dan
menamparku”. Namun memang benar menjadi sombong itu gampang dan menjadi
rendah hati itu sulit.

Ingatalah kisah kapal mewah TITANIC, tahun 1912 yang penumpangnya dihinggapi
kesombongan luar biasa, “Allah pun tidak akan mampu menenggelamkan kapal
terbaik, termewah dan terkuat di jagad ini,” Tetapi kita juga tahu kisah tragis yang
terjadi kemudian. Seiring dengan kesombongan itu, kapal TITANIC menabrak
gunung es, tenggelam dan menelan korban sekitar 1500 orang.

Para sahabatku terkasih sikap sombong mengintai semua orang dari semua
kalangan. Anda dan saya tidak luput dari sikap itu. Karena itu salah satu musuh
terbesar kita ialah kesombongan. Maka mari kita mengikis gunung kesombongan,
meruntuhkan benteng kemunafikan dan menerobos sekat keegoisan yang ada dalam
diri kita, dan membangun sikap rendah hati serta menghargai sesama. Gantilah
perasaan super menjadi keinginan mengakui bahwa kita belum ada apa-apanya.
Obahlah pemikiran paling hebat dengan keinginan belajar memahami diri dan orang
lain. Dan sikap ketidak mau tahuan akan orang lain menjadi mengakui dan
menerima kelebihan mereka.

Yesus mengatakan, “Siapa yang meninggikan dirinya akan direndahkan dan siapa
yang merendahkan dirinya akan ditinggikan (Lukas14:11 atau Lukas 18:14)

PERCIK BIJAK (Janganlah anda mengabaikan sesama mu)

Para sahabatku terkasih ketika kamu belajar untuk memahami dan menerima orang
lain, di situlah kamu akan memaknai hidup yang sesunguhnya bahwa kamu tidak
terlepas dengan orang lain. Saat kamu peduli dengan sesama di situlah juga kamu
merasakan bahwa kendati pun mereka tidak diperhitungkan dunia dan menjadi
kumpulan terbuang, akan “berguna” untukmu. Pada suatu saat kamu akan
membutuhkan setiap orang, bahkan orang miskin sekalipun. Engkau kadang harus
belajar dari mereka bagaimana menikmati hidup yang sesungguhnya karena sesama
orang miskin juga banyak diikat oleh kasih satu sama lain.

Jangan pernah mengabaikan orang lain kendatipun mereka tidak berpengaruh, tidak
punya nama, atau miskin. Allah mengasihi mereka dan bisa jadi suatu saat Allah
“menggunakan” mereka sebagai penyelamat dan tameng hidupmu. Saat punya
masalah hidup, kamu tidak akan bisa minta tolong kepada harta, jabatan dan
materi. Kamu tidak akan bisa bertanya kepada rumput bergoyang, batu yang tidak
bergerak dan pohon yang diam membisu. Kamu hanya akan bisa bertanya dan
minta tolong kepada mereka yang punya mata untuk melihat, punya telinga untuk
mendengar, kaki untuk datang dan tangan untuk membantumu.

Tegasnya, kamu hanya akan bisa meminta tolong kepada mereka yang punya hati.
Mereka adalah sesasamamu, saudaramu dan bahkan tetanggamu. Karena itu
janganlah apa yang kamu miliki memisahkan dan memblok dirimu dengan
sesamamu. Maka, kalau anda tidak bisa berbuat maksimal terhadap mereka buatlah
yang minimal kendati itu bukan ciri khas kita sebagai orang kristen. Kalau kamu
belum bisa membantu mereka, sekurang-kurangnya kamu jangan menganggap
mereka sebagai manusia rendah, tidak berguna dan kumpulan orang terbuang. Dari
sikap hatimu nampak apakah anda mengabaikan atau menolak mereka. Kadang
mereka tidak meminta mu untuk mengobah nasib tetapi memintamu lebih
memperlakukan mereka sebagai saudara dan sahabat

ALLAH ITU MAHA ADIL DAN BAPA PENUH KASIH

Allah tidak bisa dimonopoli oleh apa dan siapapun. Dia akan melakukan sesuatu
berdasarkan kehendakNya dan bukan kehendak manusia, bangsa tertentu dan
penguasa. Dia bebas melakukan apapun yang Ia kehendaki. Ia bebas memberikan
rahmat dan berkatNya kepada manusia. Manusia tidak boleh menguasai Allah.
Namun yang pasti ialah Allah akan memberikan berkat
dan rahmatNya sesuai dengan kehendakNya dan berdasarkan kebutuhan kita. Dia
akan memberikan yang terbaik. Dia selalu bertindak berdasarkan kebaikan, kasih,
kedamaian dan keadilan.Allah kita juga adalah Allah yang penuh belaskasih dan
Bapa yang peduli. Dia akan menyalurkan rahmat dan belaskasihanNya bukan
berdasarkan siapa kamu, apa pangkat dan kedudukanmu, tetapi apakah kamu
sungguh berharap padaNya dan terbuka menerima kebaikanNya. Walau barangkali
anda adalah orang biasa, bukanlah orang hebat dan bepengaruh namun kamu
berhak menerima kasih Allah. Walau kamu dari suku kecil dan minoritas namun
sekali lagi Allah tetap memperhitungkan kehadiranmu karena kamu juga adalah
ciptaanNya.

Para sahabatku terkasih, Allah menyalurkan rahmatNya kepada siapa yang berhadap
dan berkenan kepadaNya. Karena itu janganlah berkecil hati karena Allah tetap
memperhatikanmu. Jangan juga merasa minder karena kamu sangat berharga di
hadapanNya. Keterbukaan hati dan kepercayaan yang penuh iman akan Dia menjadi
jalan untuk mendapat berkat dan rahmatNya. Entah bagaimana pun keadaanmu
Allah tetap mengasihimu. Allah mengasihi semua orang bahkan yang berdosa
sekalipun. Allah menerbitkan matahariNya untuk orang baik dan orang dan tidak
baik, dan menurunkan hujan untuk orang benar dan tidak benar (Mateus 5:45).

Karena itu semuanya berpulang kepadamu mau terbuka untuk menerima rahmat itu
atau menolaknya, percaya akan kasih setianya atau tidak ,menghargai berkatNya
atau mengabaikan. Saya percaya bahwa anda tetap memilih yang terbaik untuk
hidupmu kelak.

PERCIK BIJAK (Cara terbaik untuk mengubah orang lain ialah dengan mengubah diri
sendiri)

“Kemarin seorang teman membuat status yang indah dan penuh refleksi, “Banyak
orang berpikir tentang mengubah dunia dan orang lain namun tidak pernah berpikir
untuk mengubah diri sendiri”

Para sahabatku terkasih, kita sering mengeluh karena orang lain tidak berubah
padahal segala upaya sudah kamu
buat. Kamu kadang hampir putus asa karena anakmu tidak berubah sampai
sekarang, suamimu kadang tidak peduli, isterimu sering cuek dan sahabatmu sering
bersikap dingin. Ketika segala usahamu hampaknya sia-sia, kamu putus asa. Kamu
menyesali diri. Kamu menangis. Kamu kerap mengeluh, mengapa harus begini?
Mengapa harus begitu? Rasanya ada penyesalan dalam benakmu. Kalau usahamu
nampaknya belum membuahkan hasil mengapa kamu tidak mencoba cara lain?
Jangan kamu fokus mengubah orang lain, tetapi fokuslah pertama mengubah dirimu
maka akhirnya kamu akan menemukan jalan terbaik mengubah orang lain.

Untuk mampu mengubah orang lain pertama kita harus mengubah diri sendiri.
Mengubah diri adalah perjuangan yang yang tidak gampang karena butuh kesabaran
dan kerendahan hati. Kamu yang pertama dan utama harus bersikap lemah lembut
dan sabar. Yakinlah air yang menetes itu akan mampu menghancurkan batu bukan
karena kekuatannya tetapi lebih karena kesabarannya.

Kamu tidak akan mampu mengubah cuaca yang sangat dingin di luar sana tetapi
kamu mampu menciptakan kehangatan di dalam dirimu sendiri. Kehangatan itulah
yang memancarkan kelemahlembutan dari dirimu dan itulah yang akan mengubah
orang lain juga menjadi lemah lembut. Maka, nasehat terbaik bukanlah perkataan
yang manis dan janji yang muluk tetapi contoh yang baik dan perbuatan nyata.
Tidak bisa dipungkiri bahwa cara terbaik untuk mengobah orang lain ialah dengan
mengobah diri sendiri

1. PERCIK BIJAK

Para sahabatku terkasih, kalau ada senjata ampuh untuk menghancurkan kekerasan
hati, jangan cari di luar dirimu tetapi ada di dalam hatimu yang bernama kelemah
lembutan. Kalau ada yang namanya alat untuk mempererat hubungan menjadi
harmonis jangan juga cari di luar dirimu, tetapi di dalam hatimu, yang bernama
kesabaran. Dan obat untuk mempersatukan kebekuan hati dan kekakuan perasaa...n
ialah maaf cari juga dalam dirimu.
Maka tiga pilar penting yang harus kamu gali dalam dirimu yakni kelemahlembutan,
kesabaran dan pintu maaf. Ketiga hal ini bukan hanya akan mampu mengobah dirimu,
tetapi juga akan mampu mengobah orang lain dan tidak mustahil juga akan mampu
mengobah dunia. Karena itu Santo Fransisus dari Asisi mengatakan, “Mari kita mulai
sekali lagi karena sampai sekarang kita belum berbuat apa-apa.”

Dua poin dasar dari ungkapan ini jangan hendaknya pernah merasa puas untuk
melakukan sesuatu yang berguna. Jangan hendaknya anda menghitung-hitung
kebaikan yang kamu telah perbuat. Kedua, mulailah dari diri sendiri dan jangan
menunggu orang lain apalagi hanya memerinta saja.

 Renungan Pagi: "LEPASKANLAH BEBAN DERITA"


Rabu, 17 Oktober 2012
Injil: Luk 11:42-46

... KISAH KASIH SEORANG IBU

Rangkulan seorang ibu lebih kuat dari pada baja dan lebih erat daripada ikatan
rantai karena seorang ibu merangkul anaknya dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa,
sepenuh kekuatan yang ia miliki. Seorang ibu akan melindungi anaknya melebihi ia
melindungi dirinya sendiri. Kenanglah kasih ibu-mu yang tiada habisnya. Itulah cara
terbaik dari anda menghargai jerih payahnya dan membalasa budinya dan bukan
lewat materi.

Ketika seorang ibu menceritakan anaknya naik kelas, lulus dalam ujian dan
berprestasi dalam hal lain, itu bukanlah suatu bentuk kesombongan tetapi lebih
kebanggaan dan kegembiraan. Itu juga apresiasi bahwa sang ibu merasa bahwa
pengorbanan dan nasehat ulungnya mulai “bertunas” dalam diri anaknya. Sebaliknya
ketika seorang ibu mengisahkan kelakuan anaknya yang tidak bagus itu bukan
berarti bahwa ia membencinya, atau bahkan putus asa tetapi justru karena ia
mengasihinya dan mencintainya seraya berharap ia berobah lebih baik. Seandainya
belum berobah dan tidak berobah, seorang ibu akan tetap mendoakankannya
sampai akhir hayatnya sekalipun. Waktu untuknya bukanlah ukuran tetapi penantian
dan pengharapan.

Itulah bahkan sering menjadi isi doa seorang ibu, berharap dan tidak akan pernah
sirna oleh waktu, menunggu dan tidak akan pernah lenyap olah perputaran jaman,
menanti dan tidak akan pernah bosan walau penantiannya belum membuahkan
hasil. Di masa tuanya ingatannya boleh pudar, namun memorinya akan nama
sebuah anak tidak akan pernah sirna. Fisiknya boleh lemah, namun ketika ia melihat
anaknya, ia akan bangkit memeluknya hangat. Pandangannya boleh kabur, tetap
mata hatinya akan tetap jernih melihat anaknya.

Para sahabatku terkasih, seorang ibu menuntunmu bukan terutama dengan


tangannya tetapi dengan nasehat bijaknya dan teladan hidupnya sehingga kata dan
contoh yang tercurah darinya akan menyertaimu selamanya kendati dia tidak ada.
Seorang ibu bukan hanya memberimu makan tetapi memberimu hidup. Ia juga
bukan hanya memberimu minum tetapi Ia telah “menyembuhkan” dahaga
kehidupanmu lewat kasihnya sepanjang masa. Dan jika engkau menelepon ibumu
dan bertanya tentang kabarnya, ia bukan hanya mengatakan tentang dirinya tetapi
lebih semangat memberitahu kabar ayahmu dan saudara-I mu.

Seorang ibu juga tidak pernah meminta untuk dirinya tetapi untuk mereka yang ia
sayangi. Bahkan ia sering memberi apa yang sudah seharusnya menjadi miliknya.
Sebelum tidur dia tidak pernah lupa menyebut namamu dan menyerahkan kepada
perlindungan Allah. Dan ketika bangun jelas namammu terucap kembali di lubuk
hatinya yang terdalam. Ia sering berseru dalam kesenderian, “Semoga anakku baik-
baik saja walau ia sakit. Kiranya anakku tidak kurang suatu apapun walau ia
berkekurangan. Semoga anakku tetap tertawa kendati ia menangis. Anakku gembira
walau ia sedih.” Dia tidak peduli dirinya tetapi peduli dirimu.

Maka hidup seorang ibu lebih condong untuk memberi daripada menerima dan
berbuat daripada memerintah, berkorban dan tanpa pernah berharap akan
belaskasihan. Ia kerap menyimpan “perkara” dalam hatinya supaya engkau tidak
“terseret” dengan duka yang mengiris perasaannya, tidak merasakan kesedihan
yang ia rasakan, tidak mengalami sakit yang ia derita.

Para sahabatku, berbahagialah para ibu yang telah melahirkanmu dan menyusuimu.
Bersukacitalah mereka yang telah berkorban sehingga kamu mengerti arti sebuah
perjuangan hidup karena Allah akan menghargai dan memperhitungkan tetesan
keringat dan air mata mereka. Dan jika kamu seorang ibu, bersykurlah juga bila
kamu mampu meneruskan rantai kasih itu kepada anak-anakmu. Itulah makna
sebuah ungkapan, “Kasih ibu sepanjang masa” tidak lekang oleh waktu, tidak sirna
oleh jaman, tidak hancur oleh badai, tidak pudar oleh riak hidup dan tidak lenyap
oleh usia tua.

Kisah-kasih seorang ibu, abadi mematrikan untaian manis dan indah dalam sejarah
kasih dan pengorbanan. Keringatnya mengalir mengairi relung jiwa yang
memberikan kesejukan dan kelegaan. Dan nasehatnya bergema di setiap waktu
tanpa bertepian. Pandangannya lembut tetapi memberikan kepastian bahwa apapun
tidak akan mampu menghalau kasihnya kepada anak-anaknya. Itulah kisah kasih
seorang ibu.

HIDUP BERKELUARGA ADALAH SEBUAH PANGGILAN


(Refleksi Minggu Miasa ke-27, Markus 10:2-16)

Perkawinan adalah rahmat dan perjuangan. Perkawinan dikatakan rahmat karena


Allah yang mempersatukan seorang pria dan wanita dalam sakramen pernikahan
oleh pejabat Gereja. Ini adalah sebuah panggilan bagi suami dan isteri untuk
membangun Kerajaan Allah dalam keluarganya. Mereka membangun Kerajaan Allah
lewat perkataan dan perbuatan membahagiakan masing-masing-masing.

Tetapi serentak dengan itu perkawinan adalah perjuangan. Atau bahkan sebuah
tantangan. Suami dan isteri harus setia satu sama lain dalam setiap musim
kehidupan walau mereka mengalami dan menghadapi banyak tantangan.
Mendengar Injil hari ini kita bisa menyerap tiga hal penting berkaitan langsung
dengan hidup berkeluarga. Ini merupakan refleksi bagi pasutri. Pertama, Perkawinan
adalah sebuah komitmen dan kerjasama antara suami dan isteri. Bukan sebaliknya
persaingan antara suami dan isteri; siapa paling banyak berjasa, paling banyak
berkorban, paling banyak mempunya gaji. Hendaknya suami dan isteri menghindari
perdebatan keluarga siapa dari kedua belah pihak yang paling banyak membantu.

Kedua, Perkawinana harus dibangun atas dasar kasih dan bukan yang lain. Keluarga
yang dibangun atas dasar kasih akan bertahan selamanya karena kasih adalah
kekuatan di atas segalanya.

kasih yang memberimu pengertian, kasih yang memberimu kesabaran, kasih yang
memberimu kekuatan, kasih yang membebaskan dari rasa takut. Kasih akan
memberimu penghiburan. Kasih akan mengajakmu bersikap positif. Kasih akan
menuntunmu untuk lemah lembut. Kasih akan membuatmu bertahan kendati derita
melanda dan bahkan kematian memisahkan.

Ketiga, Allah adalah pemrakarsa utama dalam pernikahan. Suami dan isteri harus
betul menyadari di samping mereka berdua ada SOSOK lain yang sungguh campurta
tangan dalam pernikahan dan keluarga mereka. Allah selalu hadir dalam diri dan
keluarga mareka.

Karena itulah dalam injil hari ini Jesus mengatakan, “Karena itulah Allah
menciptakan pria dan wanita. Untuk alasan inilah seorang pria harus meninggalkan
ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya. Karena itu mereka bukan lagi dua
melainkan satu. Apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan oleh manusia.

Para sahabatku terkasih, menilik kenyataan di belahan dunia dan juga di tempat kita
masing-masing, kita akan bertanya, “Masihkah Perkawinan itu mempunya kuasa
untuk menuntun suami dan isteri bertahan walau bahtera itu kerap goncang karena
masalah dari dalam pun hentakan problem dari luar? Nyata bahwa salah satu
masalah sosial terbesar ialah masalah perkawinan. Perceraian meningkat drastis dan
bahkan seperti trend saat ini.

Tidak ada kata selain suami dan isteri harus merenung dan merefleksi diri. Apakah
mereka masih setia dan selalu mengenang masa indah pernikahan. Apakah suami
dan isteri masih mencoba membuat yang terbaik dan mengedepankan dialog. Hal-
hal ini barangkali harus dimiliki suami dan isteri; keterbukaan, sabar, dialog, bersikap
positif, rendah hati, lemah lembut, kesetiaan, pengertiaan dan pengampunan.

Saya tutup renungan ini dengan sebuah doa bagi pasutri.


Allah sumber kasih sejati. Engkau telah memilih pasangan suami isteri dan Engkau
sendiri yang meneguhkannya lewat perkawinan suci. Tanamkanlah dalam diri
mereka bahwa memelihara cinta, merajut kasih, menyulam benang kesetiaan,
memupuk dan menyiram bunga (keluarga) itu adalah panggilan suci. Kuatkan
mereka saat “badai” melanda, teguhkan mereka saat “topan” menghantam dan
eratkan jabat kasih dan kesetiaan saat mereka melalui jalan terjal dan kerikil tajam.
“Sembuhkan” lah pasangan yang kini goyah dan pertemukan mereka dalam kasih-
Mu. Bagimu tidak ada yang mustahil. Amin.

HUMOR SEPUTAR ORANG MENINGGAL: Saudara-I yang sudah pergi ke Gereja boleh
tertawa yang tidak silahkan senyum saja.

• Seorang ibu yang punya anak berumur 5 tahun yang rada-rada lasak tapi super
bijak. Suatu hari sang ibu bertanya, "boy, jika suatu hari nanti di masa tuamu, kamu
meninggal. Bagaimana caramu supaya kamu bisa masuk surga.' Boy diam sejenak.
Kemudian dengan polos dia mengat
akan, "Gampang mam, Saya lari ke dalam, lari keluar, tutup pintu keras-keras dan
kadang saya banting pintunya, sampai Santo Petrus Penjaga pintu surga berteriak,
"Boy kau mau tinggal di dalam atau di luar. Akan saya jawab, di dalam saja.

• Tiga orang meninggal. Sebelum mereka di ijinkan masuk surga Santo Petrus
bertanya, "Jika orang berkumpul di sekitar mu saat kamu disemayamkan. Apa yang
kamu harapkan ketika orang memberi sepatah dua kata tentang kamu. Yang
pertama mengatakan, Saya mengharapkan kalau mereka memberi sepatah dua kata
ialah, "ia orang kristen yang baik. Yang kedua mengatakan, "Saya mengharapkan
mereka mengatakan tentang saya , "Ia suami yang baik dan setia. Yang ketiga
mengatakan, "saya mengharapkan orang mengatakan, lihat dia masih bergerak-
gerak.

• Tiga Bulan lalu saat di jalan mau penguburan, tiba-tiba mobil jenajah mengalami
kempes ban. Banyak orang berasumsi. "orang yang meninggal itu tidak suka
dikuburkan di sana, lebih baik di tempat pemakaman lain. (Di Guam banyak tempat
pemakaman dan ini menjadi bisnis yang menggiurkan alias ladang uang). Keluarga
kecewa dan bercampur marah. Saya cepat tanggap dengan situasi ini. Saya mau
membuat suasana rileks.

Sebelum mulai upacara penguburan saya katakan, "Saudara-i, saya punya kisah
hampir sama dengan yang kita alami hari ini. Ketika tiga tahun yang lalu di
Indonesia, saat di jalan mobil jenajah mengalami kempes. Orang marah dan ribu-
ribut. Tiba-tiba orang yang meninggal itu bangkit dan mengatakan, 'tidak usah ribut-
ribut dan bertengkar. Itu aja kog repot. Biar saya jalan kaki saja, di mana tempat
pemakamannya? Orang tertawa terbahak-bahak dan keluarga pun urung marah
serta supir mobil jenajah pun luput dari amukan amarah.

• Dua pemuda, pulang dari tirakatan pada malam hari memutuskan lewat pekuburan
umum. Tiba-tiba mereka sangat terkejut melihat seseorang di salah satu makam.
Mereka berusaha menguasai keadan, dan yakin ia adalah manusia. Kemudian
mereka mengatakan, “Terkejut setengah mati kami kamu buat. Dan mereka
bertanya lagi, apa yang kamu lakukan di sini malam-malam. Ia mengatakan, “Saya
mau memperbaiki karena mereka salah menuliskan namaku di pusara itu. Pemuda
itu lari pontang-panting.
 MEMILIKI-MU ADALAH HAL TERINDAH DALAM HIDUPKU
(Sebuah refleksi atas kasih dan pengorbanan sejati)....

“Jadikanlah setiap hari jumat sebagai hari “refleksi” bagimu merenungkan arti
sebuah kasih sejati dan pengorbanan Yesus. Dua nilai penting dari pengorbanan
Yesus yakni kasih dan pengampunan dan ini ditunjukkan-Nya sampai wafat di salib.
Berlimpah harta rupanya bukan jaminan untuk kebahagiaan. Pekerjaan yang bagus
belum tentu juga mampu menghantar orang pada kepuasan akan hidup. Akhirnya
orang akan bergumam, “Rupanya apa yang aku miliki dan punyai adalah “sosok”
yang diam, kaku, dan tidak berucap kata. Aku membutuhkan seseorang yang tegas
mengatakan, “Anakku aku mengasihimu bagaimanapun keadaanmu. Aku
menerimamu dalam segala kelemahan, kekurangan dan keberdosaannu.”

“Yesus sudah diserahkan untuk dibunuh karena dosa-dosa kita; lalu ia dihidupkan
kembali oleh Allah untuk memungkinkan kita berbalik kembali dengan Allah.” (Roma
4:25).

Kata-kata yang penuh makna kasih dan pengorbanan sejati itulah yang menghentak
hati Joe yang selama ini tidak peduli akan imannya. Sapaan itulah yang
menggoncangkan jiwanya dan “menelurkan” sebuah catatan indah dalam benaknya
bahwa apa yang ia miliki belum sebanding dengan pengorabanan Dia yang telah
mengasihinya, sampai Ia sengsara, menderita dan wafat. Joe kini yakin walau dia
tidak peduli dengan imannya, cuek dengan Gereja dan tidak ada rasa simpati
mendengar kata Allah, Yesus, Bunda Maria dst, namun dia tetap dikasihi.

Ia merasa tetap diterima walau ia berlumur dosa. Ini berbanding terbalik dengan
dunia yang ia diami dan orang-orang yang ia kenal. Ia merasa bagai orang asing.
Joe merasa kesepian dalam keramaian. Ia memang memiliki semuanya dan
segalanya, tetapi ia merasa belum memiliki Yesus.

Saat rasa cintanya mulai bersemi akan Dia sang penyelamatnya, sapaan lain
memberi keteduhan yang sangat mendalam baginya, “Di mana dosa semakin
bertambah, di situ rahmat semakin berlimpah (Roma 5:20). Ia mulai menangis
meneneropong ke hatinya terdalam bahwa begitu dalam kasih Allah melalui
puteraNya yang tetap menganggapnya sebagai anakNya walau ia kerap
meninggalkanya.

Seiring dengan perjalanan waktu Joe mulai merasa menjadi manusia baru kembali.
Kini ia merasa bahwa “HARTA” terbesar kini ia telah miliki. Dan yang paling dalam
dari refleksi pribadinya bukan terutama karena ia memiliki Yesus tetapi rupanya
Yesus yang telah milikinya selama ini. Sejak saat itulah nyata pembaharuan hidup
dalam dirinya. Gereja menjadi pelabuhan terbaiknya. Yesus menjadi “HADIAH”
terbesar dalam sejarah hidupnya dan teman-teman seiman adalah bagian dari
dirinya dalam berbagi kasih.

Para sahabatku terkasih, “Memiliki Yesus adalah hal terindah dalam hidup kita.”
Kalau anda pernah meninggalkan dia karena kekecewaan hidup, Ia tidak akan
pernah meninggalkanmu sedetik pun. Kalau kamu kerap melupakannya karena
kesibukan, Ia tidak pernah melupakanmu sepanjang hayatmu. Kalau anda tidak
peduli dengannya, Ia malah semakin peduli denganmu. Sedikitpun pandanganNya
tidak pernah menjauh darimu. Hatinya selalu terbuka menantimu dan tangannya
selalu terbentang untuk memelukmu.

Yesus tetap mencarimu sebagai dombanya yang Ia kasihi. Ia akan meninggalkan


domba yang sembilan puluh sembilan dan pergi mencari domba yang satu yang
hilang (Lukas 15:4). Dan ketika menemukanmu betapa Ia bersuka cita. “Lebih besar
kegembiraan di surga atas satu orang yang bertobat dariada sembilan puluh
sembilan yang sudah baik dan tidak perlu bertobat (Lukas 15:7).

Memiliki Yesus adalah hal terindah dalam hidup kita. Kalau anda mencari siapa yang
rela berkorban untukmu, jawabannya ialah Dia. kalau anda mencari sosok yang
tetap mengasihi dan menerimamu apa adanya, jawabannya juga adalah Dia. MisiNya
memang untuk orang berdosa (Mateus 9:13). Lewat kasihNya anda telah dirangkul,
melalui pengoraban hidupNya anda telah menjadi manusia baru. Dan lewat
darahNya anda telah ditebus.

Memiliki Yesus adalah hal terindah dalam hidup kita. Memiliki Yesus bukan hanya
lewat perkataan tetapi nampak dalam perbuatan. Kita dipanggil untuk saling
mengasihi sebagaimana Ia telah mengasihi kita (Yohanes 13:34). Hanya dekat Allah
saja hatiku tenang, daripadaNyalah keselamanku (Mazmur 62:1)......

 MELODY KESABARAN SEORANG ISTERI (Saya tidak pernah menyesal jatuh cinta
denganmu).

Cinta membuat ku lebih semangat, lebih bergairah dan membuat hidupku lebih
hidup. Cinta juga membuat anganku terbang tinggi dan cinta juga kadang
menghempaskanku ke bebatuan. Semua karena cinta, oleh cinta dan di dalam cinta
aku tercatat sebagai insan yang bersanding denganmu. Ya, karena cinta bukan
karena pangkat, materi dan harta. Dalam cinta aku merajut hidup berkeluarga
denganmu. Melalui cinta itu aku merenda berjuta angan dan oleh cinta aku
dimampukan menerimamu, hai belahan jiwaku apa adanya.

Rentang waktu mulai cinta ini bersemi, mekar, sampai terukir dalam moment
pernikahan dan kini sekian tahun berlabuh dalam bahtera, aku hanya mau
mengatakan satu kalimat, “Saya tidak pernah menyesal jatuh cinta denganmu,”
Walau kamu kerap memberiku patahan yang terkulai dan serpihan yang tersisa,
walau kamu kerap membuatku menangis dalam kesendirian aku sekali lagi tidak
pernah menyesal memiliki cinta dan tidak menyesali cinta itu sudah aku serahkan
untukmu.

Memang “pelarianku” sering melalui air mata yang mengandung kondisi suasana
batin dan jeritan hati yang bermuara kepada pilu yang aku rasakan. Itu bukanlah
pertanda kecengenganku tetapi itulah naluri kemanusiaanku yang perasa namun
mempunyai cinta murni untukmu. Itu juga bukan pertanda penyesalan tetapi
sebaliknya syukur karena cinta itu telah memberikan segalanya untukku, bukan
hanya kegembiraan, kebahagiaan tetapi kadang juga derita.
Kadang hati menjerit dalam kesunyian bila kamu kadang kurang mengerti
perasaanku, lalai mendalami jiwaku dan kadang kurang meresapi guratan hatiku.
Aku terluka di mana kamu terlalu mementingkan dirimu, waktumu dan pekerjaanmu.
Kadang kamu cuek karena kesibukanmu. Di mana candamu yang dulu? Di mana
tawamu yang biasaya hadir membuat suasana adem? Di mana perhatianmu yang
kerap mewarnai kebersamaan kita? Aku bukan menuntut tetapi hanya mengenang
kembali bahwa lebih penting kondisi di mana kita berada bersama, bercengkrama ria
daridapa keadaan dingin, dan bahkan bisa berakibat gersang karena kesibukan demi
alasan hidup dan kehidupan.

Aku tidak pernah menyesal mencintaimu. Ini selalu terukir dalam hatiku. Itu Nampak
dari caraku mengeja hakekat pernikahan bahwa kau dan aku dipanggil bukan
menambah yang satu menjadi dua tetapi sebaliknya membuat yang dua menjadi
satu, “Mereka bukan lagi dua tetapi satu, karena itu apa yang dipersatukan Allah
tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Mateus 19:6). Inilah “konsep” hidup
berkeluarga yang aku miliki.

Walau kamu sanggup membeli hadiah yang mahal tetapi kesabaranku tidak akan
pernah bisa dibeli oleh materi. Kesabaran dan kesetiaanku hanya bisa “dibayar”
dengan pengertianmu akan diri dan perasaanku dan penerimaanmu atas diriku apa
adanya. Kesabaran itulah yang menjadi harta terindah yang aku miliki. Sabda Allah
selalu menguatkanku dalam kondisi apapun perjalanan hidup keluarga kita,
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah
dalam doa (Roma 12:12).

Suamiku tercinta, entah bagaimanapun keadaanmu, aku yakin Allah telah


mengutusmu hadir dalam hidupku dan menemaniku dalam mengarungi hidup ini.
Aku mensyukuri itu sebagai anugerah. Aku akan menerimamu apa adanya. Itulah
wujud dan buah kesabaranku. Aku tidak akan banyak lagi berkata-kata dan
mengurai goresan hati dalam lembaran ini selain, “Aku tidak pernah menyesal untuk
mencintaimu,” mengertilah bila kamu mau mengerti, pahamilah bila kamu ingin
memahami dan terpenting pintaku, terimalah dan hargailah juga aku sebagai patner
hidupmu.

o HENDAKLAH KAMU SALING MENGHIBUR

“ Sahabat yang baik ialah mereka yang mau membantumu namun sahabat sejati
ialah ia yang setia bersamamu dalam suka dan duka. Ia tidak akan meninggalkanmu
sahat beban hidup melanda dan badai topan menerpamu”

Kisah indah dan nyata ini dipaparkan oleh seorang guru taman kanak-kanak,
namanya Maureen Murphy deLucia ketika ia sangat kesulitan memberikan kata-kata
peneguhan dan penghiburan saat salah satu muridnya kehilangan ayah tercinta.
Tammy adalah nama muridnya. Ia adalah murid yang pintar, ceria, aktif dan bijak.
Ketika ayahnya datang menjemputnya ke sekolah Tammy selalu bersemangat dan
berlari menemuinya. Tammy memeluk ayahnya. Ayahnya sangat menyayangi
Tammy sebagaimana Tammy juga sayang ayahnya.
Maureen Murphy deLucia juga sangat sayang kepada Tammy. Sebelum ia pulang ke
rumah. Maureen selalu memeluknya. Begitulah suasana kehidupan di taman-taman
kanak-kanak, selalu diwarnai keceriaan, kedamaian dan kegembiraan.Sayang,
suasana itu tidak bertahan lama. Ayah Tammy meninggal secara tragis. Ia bunuh
diri. Ini adalah pukulan berat dan sangat berat untuk Tammy yang masih kecil.

Maureen, sulit mengungangkap kesedihan itu dengan kata-kata. Tammy sangat


kehilangan ayah tercintanya. Ia tidak muncul ke sekolah. Maureen yang juga dilanda
kesedihan, memesan se keranjang buah dan ia mengatakan kepada penjual buah
itu, “Saya memesan buah untuk empat orang (kakak dan adek Tammy juga) di
bawah umur delapan tahun. Kalau ibu mereka tidak mampu memasak dan
memberikan sesuatu karena masih berduka, sekurang-kurangnya, anak-anak itu bisa
menikmati buah ini.

Beberapa hari kemudian Tammy muncul di sekolah. Maureen bermaksud tidak akan
menyinggung berita duka yang sangat menyesakkan ini di kelas. Saya hanya akan
merespon jika Tammy mengatakan keluhannya. Dan Maureen berdoa mohon
petunjuk bijak bagaimana “menyelesaikan” masalah ini.

Tiba-tiba Tammy sedikit “berteriak” Bu Maureen, ayahku telah meninggal dunia.


Maureen, terdiam, seolah sesak dan ia tidak mampu berkata-kata. Dengan suara
bergetar Maureen menjawab, “Tammy saya tahu dan saya juga ikut sedih,” Tammy
melanjutkan ayahku meninggal gantung diri. Ia menjerit menangis. Maureen dengan
suara kuat, “Siapa mengatakan itu kepadamu? Tammy menjawab nenek. Maureen
sedikit terkejut namun di lain pihak ia tidak mampu berkata-kata. Mulutnya seolah
terkatup dan kesulitan memberikan kata-kata peneguhan dan penghiburan kepada
Tammy.

Tiba-tiba dari belakang Tammy, Sarah yang adalah juga murid taman kanak-kanak
maju dan memegang bahu Tammy. Dengan suara lembut namun pasti Sarah
mengatakan, “Sahabatku Tammy, walaupun kamu tidak akan bertemu lagi dengan
ayahmu, tetapi yakinlah dia selalu hadir, tinggal dan hidup dalam hatimu.” Maureen
“terhentak” dengan kata-kata indah dari Sarah. Ia tidak pernah membayangkan
kata-kata peneguhan itu muncul dari anak taman kanak-kanak. Dengan suara kuat,
ia meminta Sarah mengulangi kata-kata itu. Sarah mengulangi kata-kata itu, “
Sahabatku Tammy, walaupun kamu tidak akan bertemu lagi dengan ayahmu, tetapi
yakinlah dia selalu hadir, tinggal dan hidup dalam hatimu. Tammy akhirnya senyum
dan keceriaan memancar dari wajahnya.

Maureen melambungkan doa, “Allah saya bersyukur karena engkau telah menjawab
doaku lewat Sarah muridku. Lewat ketulusan, kepolosan, kelemah lembutan dan
keikhlasan, Sarah telah “mengobah” suasana yang sedih, sesak dan “tegang” itu
menjadi suasana bahagia, happy, damai dan penuh persaudaraan.

Para sahabatku terkasih, orang lapar butuh makanan, orang haus perlu minuman
dan orang sedih, menangis dan berduka butuh hiburan, peneguhan dan ungkapan
indah dan penuh kelemah lembutan untuk menghapus air mata mereka. Kepekaan,
keberanian dan kepedulian kita, sangat dibutuhkan untuk melakukan ini. Semoga
kita mampu seperti Sarah, menjadi “penyelamat” di saat orang lain tidak buntu,
bingung, dan tidak mampu berbuat.

Dalam Roma 12:15 dikatakan, “Bersukacitalah dengan orang yang bersuka cita dan
menangislah dengan mereka yang menangis,” Kita diajak untuk solider, seperasaan
dan sepenanggungan dengan sesama. Kita harus mampu membantu orang lain
mengeja hidup dan memaknai setiap aneka peristiwa yang menimpanya. Karena itu,
jadilah sebagai penopang saat orang linglung, peneguh saat mereka lesu, penguat
saat mereka lemah, pendukung saat mereka kesepian dan penghibur saat orang lain
menangis. Sahabat yang baik ialah mereka yang mau membantumu namun sahabat
sejati ialah ia yang setia bersamamu saat suka dan duka.

o HIDUP INI ADALAH SEBUAH RENUNGAN

Kita biasa mendengar hidup adalah rahmat dan perjuangan. Rahmat dari Allah yang
kita terima dengan Cuma-Cuma, tetapi hidup itu sekaligus perjuangan. Setiap orang
dipanggil untuk mengisi hidupnya supaya berguna untuknya dan oran lain. Beberapa
orang juga mengatakan hidup itu adalah pilihan. Kita akan mengalami kebahagiaan
atau tidak, sukses atau gagal, suka dan duka, tergantung bagaimana kita menjalani.
Pilihan di sini lebih ditentukan oleh kita sendiri.

Saya menambahkan hidup itu adalah sebuah renungan. Ini lebih mau menyimpulkan
gabungan dari keduanya. Ini juga lebih mengajak kita untuk menelusuri perjalanan
hidup, tahap demi tahap, dan langkah demi langkah. Kita tidak cukup hanya
menjalani hidup tetapi juga harus merenungkannya.

Hidup adalah sebuah renungan karena kita ajak untuk saling mengasihi (Mateus
22:39), jangan balas dendam (Mateus 5:38-42), dan jangan menghakimi (Mateus
7:1).

Hidup adalah sebuah renungan di mana kamu diajak meneluri kisah kasih hidupmu
di masa lalu, kini dan yang akan datang. Kamu akan berseru, “Allah ke dalam
tanganmu ku serahkan perjalanan hidupku.” Ini adalah seruan Yesus di salib saat Ia
mau wafat (Lukas 23:46). Ini mengandung keyakinan iman bahwa Allah yang tahu
masa depan kita. Ini adalah seruan iman yang juga memberi kekuatan dan rasa
optimis bahwa Allah adalah kekuatan dalam tapak demi tapak langkah hidup kita.

Hidup adalah sebuah renungan di kala kamu barangkali pernah merenung dan
berpikir betapa beratnya bebanmu, seretnya jalan, dan hilangnya gairah hidupmu.
Namun saat semuanya berlalu kamu berpikir dan berseru, “Aku bisa melewati
semuanya, aku mampu melewati riak perjalan hidupku. “

Hidup adalah sebuah renungan di mana saat kamu putus asa dan hilang harapan,
sabda Allah menguatkanmu, “Datanglah pada Ku kalian yang memikul beban berat
dan Aku akan memberikan kelegaan kepadamu,” (Mateus 11:28)
Hidup adalah sebuah renungan karena sebagai orang Kristen kamu ditantang untuk
menghidupi imanmu dan mengikuti Yesus. Karena itu Dia menantang komitmenmu,
“Barang siapa mau menjadi murid Ku hendaknya ia menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikuti Aku,” (Mateus 16:24).

Para sahabatku benar hidup adalah sebuah renungan. Allah menciptakanmu bukan
untuk menderita dan bukan juga untuk tenang-tenang. Ia mengundangmu untuk
berjuang. Jangan katakan bahwa kamu selalu menderita, jangan juga klaim bahwa
kamulah yang paling menderita. Jatuh bangun, gembira dan senang, suka dan duka
adalah warna warni yang tidak akan terlepas dari sejarah hidup setiap orang.

Renungkangkanlah perjalanan hidupmu dan kamu akan menemukan sesuatu yang


indah di sana. Ada harapan di sana, ada tantangan dan perjuangan, ada
kegembiraan dan tetesan air mata. Satu hal yang harus kamu renungkan bahwa Ia
besertamu, Imanuel (Mateus 1:23) dan akan menyertai kamu sampai akhir jaman
(Mateus 28:20)

o PERCIK BIJAK

Para sahabatku, menjadi orang Kristen tidaklah gampang. Hal itu menuntut
komitmen yang yang luar biasa. Kita harus menjadi garam dan terang dunia (Mateus
5:13) bagi orang lain, lingkungan dan masyrakat. Menjadi orang Kristen berarti
menjadi murid Kristus. Ini kita warisi lewat pembaptisan. Menjadi orang Kristen
berarti mengambil bagian dalam misi Yesus mewartakan kabar gembira. Menjadi
orang Kristen berarti membawa dan memperjuangkan damai, keadilan dan bukan
pembuat kerusuhan dan keributan. Menjadi orang Kristen berarti hidup dalam cinta
kasih dan menghayatinya dalam hidup konkrit.

Maka salah satu tuntuan bagi kita sebagai orang Kristen ialah mengampuni. Berat
memang mengampuni. Sulit memang mengkikis rasa sakit hati dan benci dari hati
kita dan mengobahnya menjadi pengampunan. Ini kenyataan kita sebagai manusia.
Tetapi sebagai umat Kristen, kita harus berani mengatakan bahwa saya harus mau
mengampuni. Artinya memupuk semangat kasih dalam hati kita. Dan bukan
sebaliknya kita memelihara kebencian, sakit hati dan karena itu kita tidak mau
mengampuni.

Sulit tidak berarti tidak bisa. Yang paling penting usaha, optimis bahwa kita bisa dan
mampu. Kita berdoa agar semangat kasih lewat pengampunian berkembang dalam
diri kita. Maka mari kita mengampuni sebagaimana Allah juga mengampuni kita.
Lewat mengampuni orang lain, kita juga memperoleh pengampunan dari Allah. Mari
kita berjuang untuki mengingat, mendoakan dan memaafkan mereka yang telah
menyakiti kita.

Maka ajaran kasih yang diajarkan oleh agama kita; jangan dikuasai kemarahan
melampiaskannya kepada orang lain harus nyata dalam hidup kita. Kemarahan yang
demikian akan mematikan roh kebersamaan dan mamadamkan semangat
persaudaraan. Yesus menekankan membersihkan hati dan pikiran kita dari
kebencian, sakit hati dan balas dendam. Hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu
yang di sorga." (Matius 5:16)

o KIKISLAH PRA-SANGKA DAN PEMIKIRAN NEGATIF

Pernahkah anda merasa tidak enak hanya karena memendam rasa jengkel kepada
seseorang? Pernahkah anda merasa bersalah karena rupanya apa yang anda
pendam itu tidak sesuai dengan kenyataan, padahal rasa benci sudah merasuki
hatimu?

Suatu kali kami sedang membangun dua kamar mandi baru untuk umat, persis di
belakang Gereja. Enam orang tukang yang kami gaji telah bekerja kurang lebih satu
bulan dan proyek itu sudah hampir selesai. Pagi sebelum berangkat ke kampus saya
selalu mencoba menyapa para tukang itu dan bahkan kadang-kadang saya
menyediakan kopi untuk mereka. Sore sebelum Perayaan Ekaristi, saya juga
mencoba menyapa mereka. Dan kalau ada rejeki makanan dari umat, mereka juga
ikut menikmatiya.

Intinya relasi persahabatan dengan mereka sudah mulai akrab. Barangkali secara
moral dan sosial mereka tidak mau mengecewakan saya, karena itu mereka selalu
datang ke Gereja pada hari minggu kecuali satu orang.

Saya kagum dan senang dengan yang lima orang itu tetapi bukan untuk yang satu,
yang tidak pernah datang ke Gereja. Saya jengkel. Kadang saya berkata dalam hati,
“Capek-capek saya menyapamu dan bahkan kadang menyediakan kopimu tapi kamu
tidak menghargai kebaikan saya dengan datang ke Gereja.” Begitulah, kejengkelan
dan rasa marah mulai subur dalam diri saya. Asal saya lihat dia kerja, saya mulai
tidak ramah. Saya kadang sinis dan tidak simpatik. Hal itu telah berlangsung selama
satu bulan. Sadis bukan,,, kebencian berkecamuk dalam diri selama satu bulan.

Tetapi di satu pihak, ia bagaikan tidak ada merasa sesuatu. Ia seperti tidak merasa
bersalah walau cara bicara dan cara pandang saya sudah mulai lain. Ia tenang-
tenang mendayung saja. Sempat juga saya berpikir, “Apakah saudara ini buta rasa,
buta pikiran, buta hati dan buta segalanya?

Akhirnya “tabir” itu menjadi jelas. Saat makan siang saya datang ke tempat mereka
kerja. Seperti biasanya, saya selalu menyapa mereka. Entah kenapa, kali ini saya
dengan penuh simpatik menyapa saudara yang tidak pernah ke Gereja itu., “Saya
tidak pernah melihat kamu ke Gereja, sementara teman-temanmu selalu datang?
Dengan sedikit senyum ia berkata, “Saya juga ke Gereja pastor tetapi Gereja
Protestan karena saya adalah Protestan. Teman-temannya tertawa tetapi serentak
dengan itu saya malu terhadap diri sendiri dan merasa bersalah untuknya. Saya
mengandaikan ia adalah katolik, rupanya tidak. Saya sungguh merasa bersalah
karena telah memelihara kejengkelan selama kurang lebih satu bulan.

Para sahabatku terkasih, gersangnya hidup, munculnya riak-riak dan bahkan jalan
terjal dalam persahabatan, pun dalam keluarga karena kita sering mengandaikan
atau berpikiran negatif terhadap orang. Atau dengan kata lain apriori. Ini yang
sering menyebabkan salah pengertian di antara kita. Dan yang lebih parah kita
memvonnis orang lain sebelum kita tahu masalah dan sebelum kita bertanya lebih
dahulu.

Barangkali anda juga punya pengalaman yang kurang lebih sama dengan yang saya
alami di atas. Maka intinya, kikislah pemikiran negatif dan janganlah pelihara
kebencian itu, apalagi kalau kita belum mencek dan bertanya sebelumnya.
Janganlah pelihara kebencian karena itu menjadi sayatan pilu di hatimu ketika kamu
tahu yang sebenarnya. Janganlah pelihara kebencian itu karena anda nanti yang
akan merasa bersalah ketika rasa kebencian itu tidak punya dasar dan alasan. Lebih
baik kita menanam kasih dan memupuknya dengan pemikiran positif, sikap simpatik,
dialog, keterbukaan dan kelemah lembutan.

o PERCIK BIJAK PAGI

Saat melangkah ke kampus ku lihat cuaca mendung, langit gelap dan hari
nampaknya belum bernama. Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya membuat
langkahku terhenti di depan pintu pastoran. Ku tanya Dia yang empunya hidup dan
yang menata dunia, “Allah mengapa Engkau menurunkan hujan di saat yang tidak
tepat. Engkau melihat orang-orang mulai pada sibuk. Orang tua mengantar anaknya
ke sekolah, orang mulai berarak masuk ke tempat kerja. Dan saya sendiri sudah
mau berangkat ke kampus? Bukankah ini akan mengacaukan aktifitas orang pada
hari ini?

Tiba-tiba sepercik nasehat bijak saya dengan dalam relung hatiku, “Anakku
mengapa kamu pertama tidak bersyukur dulu atas perlindungan-Ku mulai tadi
malam sehingga pagi ini. Mengapa kamu bersungut-sungut hanya karena Aku
menurunkan hujan pagi ini. Bukan ini bagus untuk menyapu debu jalanan ,
bukankah hujan ini menambah kesejukan pagi yang indah ini. Bukankah hujan ini
memberi kesegaran bagi rumput dan bunga sebagai bagian dari keindahan?

Para sahabatku terkasih, selamat pagi dan selamat menikmati hari yang baru.
Bersyukurlah senantiasa karena semua aktifitas hidupmu selalu dalam kerangka
kasih Allah. Jangan lah awali harimu dengan suasana hati yang tidak damai dan
tidak sejuk. Jangan juga awali harimu dengan bersungut-sungut. Setiap hari selalu
membawa keindahan karena Allah yang menjadikannya. Allah mempunyai rencana
indah untukmu. Maka sambutlah dengan suka cita, bersorak sorailah dengan ceria,
dan serukanlah nama-Nya, pujilah Dia dan lambungkan madah syukur, kini hari yang
baru telah ku jelang. Selamat beraktifitas. Semoga harimu menyenangkan. Dan satu
lagi para sahabatku, kumandangkanlah, “menyenangkan-Mu, hanya itu
keinginanku.”

o
PERCIK BIJAK (Kamu Tetap Berharga)

“Apakah saya tetap berharga dengan keadaanku yang demikian”? Demikianlah


pertanyaan dari seorang teman kelas yang harus menggunakan kursi roda lantaran
lumpuh karena kecelakaan yang menimpanya setahun yang lalu, saat kami berdua
berada di lift menuju lantai tiga kelas kami berada. Suasana yang sunyi senyap itu
memaksa saya berdiam sejenak dan mulutku seperti terkunci dan tidak bisa berkata
apapun. Namun pikiranku mencari sebuah jawaban yang bisa membuatnya ceria dan
menerima keadaannya yang harus menggunakan kursi roda.

Keluar dari lift itu entah kenapa saya tergerak untuk mendorongnya ke kelas yang
selama ini ia sendiri yang berjuang. Spontan kata pertama muncul keluar dari
mulutku ialah, “Kamu tetap berharga di mata Allah. Dia tetap mengasihimu walau
keadaanmu demikian. Kamu lihat apa yang baru saja saya lakukan untukmu, itu
adalah tanda kasih bukan terutama dari saya tetapi karena Allah mengasihimu.
Lihatlah kamu bisa mengecap pendidikan dan universitas memberi kemudahan
bagimu untuk duduk di kelas itu juga merupakan bukti bahwa kamu berharga bagi
orang lain.

Allah tetap memperhitungkanmu sebagai anaknya yang Ia kasihi sehingga kamu


tetap bisa menikmat hari yang indah, udara segar walau keadaanmu demikian.
Spontan ia memegang tangan saya dan dengan seutas senyum ia berkata,
“Terimakasih atas kata-kata kasihmu. Seharusnya saya tetap harus bersyukur walau
dalam situasi begini saya bisa berharap masa depan yang cerah,”

Benar bahwa hidup tidak selalu indah. Hidup tidak selalu sesuai dengan apa yang
kita rencanakan. Hidup tidak selalu selaras dengan apa yang kita inginkan. Hidup
kerap tidak sejalan dengan apa yang kita harapakan. Hidup kadang menyimpang
dari apa yang kita gambarkan. Hidup malah sering jauh dari apa yang kita
mimpikan. Karena itu juga kamu kadang bertanya, “Masihkah saya berharga dalam
keadaanku yang demikian? Apakah Allah mengasihiku dengan keterbatasan fisik
yang aku miliki?

Ketika kamu merasakan beratnya beban mengarunginya di sanalah kamu


membutuhkan mereka yang mengerti kamu dan mendalami perasaanmu. Di sanalah
kamu mendamba orang yang kamu cintai duduk disampingmu dan memberimu
dukungan dan penghiburan. Di sanalah kamu membutuhkan seseorang dan
mengatakan, “Saudaraku kamu tetap berharga, bukankah saya ada untukmu?.
Bukankah orang lain juga akan mendukungmu? Bukankah dunia ini indah untuk
kamu nikmati, udara segar untuk kamu hirup. Allah mengasihimu”

Para sahabatku terkasih, pertanyaan itu barangkali juga menjadi pertanyaamu.


“Apakah saya tetap berharga dalam keadaanku yang demikian? Jawaban untuk itu
tersedia dalam hatimu. Galilah pengalaman dirimu barangkali dalam kondisi yang
bagaimanapun pasti ada orang yang tetap mengasihimu. Bila kamu belum
menemukannya, saya mengatakan ini, engkau tetap berharga bagi orang lain
sekurang-kurangnya orang yang setia mendoakanmu di Gereja. Ada intensi khusus
bagi orang yang mempunyai masalah. Ingat juga apa yang saya utarakan ini bahwa
Allah tetap mengasihimu. Engkau tetap berharga di hadapan-Nya.

Tanamkan dalam dirimu bahwa engkau adalah ciptaan terindah yang pernah ada di
bumi ini. Yakinkan bahwa kekurangan dan kelemahan fisikmu bukanlah halangan
bagimu untuk merasakan kasih yang sempurna dan cinta yang tulus. Ketika kamu
yakin bahwa hidup dan dirimu berharga di hadapan orang orang lain dan Allah,
maka akhirnya kamu juga akan mampu memberi jawaban kepada orang yang juga
sering bertanya, “Apakah saya tetap berharga dalam keadaanku yang begini?


 Senyumnya itu lho (yang ringan-ringan saja)

Dua hari lalu saya makan di KFC dan saya mengambil tempat yang agak sudut. Hari
itu luar biasa banyak pelanggan sehingga hampir tidak ada tempat untuk duduk.
Untunglah saya cepat datang sehingga dapat tempat. Tiba-tiba sepasang insan datang
mendekat dan menawarkan diri gabung karena memang tidak ada lagi tempat. Tempat
saya memang masih memungkinkan. Saya yakin mereka dalah sepasang kekasih.
Mereka tidak mengenal saya dan saya pun tidak mengenal mereka. Apalagi saya saat
itu memakai topi jadi agak ganteng sedikit.

Tiba-tiba si wanita mengatakan kepada pasangannya, “Acara misa di paroki Santo


Mikael minggu lalu indah sekali ya” mendengar Santo Mikael disebut saya agak
terhentak karena paroki yang dia sebut itu ialah paroki saya. Saya berani jamin karena
hanya satu paroki Santo Mikael di PNG. Untunglah saya cepat menguasai keadaan
dan mereka tetap tidak tahu bahwa pastor yang memimpin misa ialah si ganteng yang
sedang duduk di samping mereka. Dari pembicaraan mereka saya tahu bahwa mereka
sebenarnya bukan umat paroki Santo Mikael namun dari paroki tetangga. Si wanita
kembali lagi menambahkan, pastornya ramah lagi dan penuh simpatik mulai dari awal
sampai selesai. Dan ketika pulang pun pastor itu menyalam semua umat di pintu
Gereja. Dan kalimat terakhir ia katakana ialah, “Senyumnya itu lho tambah lagi
lesung pipit heheheh. Saya hampir terseyum. Tetapi saya tahan nanti ketahuan bahwa
akulah orangnya.

Para sahabatku, banyak orang sulit tersenyum bukan karena mereka tidak punya bibir
namun karena mereka tidak punya hati dan perasaan. Maka orang mengatakan
suasana hatimu akan mempengaruhi penampilanmu. Kalau hatimu senang, ceria,
rileks, maka penampilanmu pun akan segar, ceria dan di sanalah kamu gampang
tersinggung eh sory tersenyum. Dan sebaliknya kalau perasaanmu kecut, kesal,
jengkel maka penampilanmu pun bagai mereka yang baru bangun, tidak ada senyum
di wajahmu. Maka yang terpenting sebenarnya ialah bagaimana kamu menjaga
hatimu supaya masalah tidak menguasi dirimu, dan mendominasi hatimu dan menstir
perasaanmu.

Ingatlah ketika anda senyum dengan tulus, maka hatimu akan merasa sejuk, damai
dan rileks dan orang lain juga akan senang bersamamu. Senyum memberikan “warna”
bahwa bahwa kamu adalah pribadi yang menyenangkan dan simpatik. Kalau kamu
tidak punya uang untuk diberikan, maka berikanlah senyum dan itu tidak bisa dibeli
oleh apapun.

 dikutip dari: Surat Paus Yohanes Paulus II, Kamis Putih 1986
Bagi Yohanes Maria Vianney, Misa merupakan sukacita besar dan penghiburan bagi
hidup imamatnya. Dengan cermat, kendati antrian begitu banyak peniten, ia
melewatkan lebih dari seperempat jam dalam persiapan hening menjelang Misa. Ia
merayakan Misa dengan khidmad, dan dengan jelas mengungkapkan adorasinya
dalam konsekrasi dan komuni. Tepatlah ia mengatakan, “Penyebab dari kecerobohan
imam adalah tidak memberikan perhatian pada Misa!”

Pastor dari Ars teristimewa sadar penuh akan kehadiran nyata Kristus yang tetap
dalam Sakramen Mahakudus. Ia biasa melewatkan berjam-jam lamanya dalam adorasi
di depan tabernakel, sebelum fajar atau pada sore hari. Sepanjang homili, kerap ia
berpaling ke arah tabernakel, berseru penuh emosi, “Ia di sana!” Karena alasan ini
pulalah ia, yang begitu miskin dalam imamatnya, tak ragu membelanjakan sejumlah
besar uang guna memperindah gereja. Dampaknya yang mengagumkan adalah segera
saja umat parokinya memiliki kebiasaan datang berdoa di depan Sakramen
Mahakudus dan menemukan, seturut teladan pastor mereka, keagungan misteri iman.

Saudara-saudara imam terkasih, teladan Imam dari Ars mengundang kita untuk secara
serius memeriksa batin: bagaimanakah kita menempatkan Misa dalam hidup kita
sehari-hari? Adakah seperti pada hari Tahbisan kita - tindak pertama kita sebagai
imam! - prinsip karya apostolik dan pengudusan pribadi kita? Bagaimanakah kita
mempersiapkan diri menjelang Misa? Dan dalam merayakannya? Dalam berdoa di
depan Sakramen Mahakudus? Dalam mendorong umat beriman untuk melakukan hal
yang sama? Dalam menjadikan gereja-gereja kita Rumah Allah di mana kehadiran
Allah menarik hati manusia pada masa kita yang terlalu sering memiliki gambaran
akan suatu dunia yang tanpa Allah.
Sumber YeSaYa : Yesus Sayang saYa...

POHON MASALAH
(Pulanglah ke rumah sebagai pemenang dan bukan sebagai pecundang)
Kisah singkat dan sederhana ini dipaparkan oleh Chicken Soup edisi Bahasa Inggris. Dua
orang bapak setengah baya digaji oleh seorang tukang merehab sebuah rumah. Begitulah
mereka berdua bekerja sekuat tenaga dan berusaha membuat yang terbaik. Namun nasib sial
terjadi atas diri bapak yang satu di mana ia terlambat datang karena mobilnya rusak. Dia
datang dengan mobil umum. Tukang itu memecatnya tanpa ampun.

Temannya itu ikut bersedih. Mereka telah bekerja sekian hari. Relasi di antara mereka
berjalan dengan baik dan makin lama makin akrab. Ia menawarkan diri untuk mengantar
bapak yang dipecat itu ke rumahnya. Sedih, muram, dan tidak bersemangat menghiasi
wajahnya. Ia hanya bisa diam dan membisu selama perjalanan ke rumah. Ketika mereka
sampai di depan rumah, si bapak yang dipecat itu mengajaknya melihat keluarganya. Ketika
mereka sedang berjalan menuju rumah, tiba-tiba ia berhenti di depan sebuah pohon yang
tidak terlalu besar. Sambil menarik nafas ia menyentuh ujung salah satu ranting dengan kedua
tangannya. Temannya hanya bisa heran dan bertanya-tanya, apa arti semuanya itu.

Tiba-tiba pintu terbuka dan dua anaknya yang masih kecil berlari memeluknya. Tidak lama
kemudian isterinya juga datang dan melakukan hal yang sama. Ia memeluk isterinya dengan
hangat dan lembut. Wajahnya yang kusam, buram, sedih, dan stress selama perjalanan
berobah drastis saat melihat keluarganya. Ia ceria, semangat, senyum seolah-olah tidak ada
masalah padahal ia baru saja dipecat.

Setelah berkenalan, bapak yang mengantar itu pamit. Namun sebelumnya ia memberanikan
diri bertanya mengapa ia menyentuh ujung ranting pohon dengan kedua tangannya sebelum
masuk ke rumah. Dengan sederhana ia menerangkan, “Itu adalah pohon masalah.” Setiap kali
saya mendapat masalah, entah dalam pekerjaan, dengan teman, saya selalu
“menggantungkan” masalah itu di pohon di depan rumah. Saya tidak akan membawanya
masuk ke rumah. Besoknya saya ambil kembali masalah itu dan berusaha menyelesaikannya.

Dari ilustrasi sederhana ini kita bisa kaitkan dengan perkataan Yesus, “Janganlah kwatir
tentang hari esok, sebab hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari (Mates 6:34). Maka intinya ialah janganlah biarkan masalah itu
menguasi dirimu. Jangan juga problem itu merusak relasi dengan orang-orang yang kamu
cintai. Banyak orang tidak mampu mengontrol emosi sehingga masalah itu terbawa-bawa
sampai ke rumah. Orang yang tidak tahu dan mereka yang tidak bersangkut paut langsung
dengan masalah itu ikut kena sasaran.
Menggantungkan masalah di pohon itu hanyalah symbol supaya suasana indah, teduh, dan
damai dalam keluarga jangan menjadi keruh, hambar, kering dan tidak hangat hanya karena
engkau membiarkan masalah itu menggerogoti diri, perasaan dan pikiranmu. Semoga kita
mampu

Para sahabatku yang terkasih, selamat pagi dan selamat memasuki hari yang baru. Semoga
kamu diliputi kasih setia Allah sehingga dengan gembira menyambut hari yang baru ini.
Tataplah hari ini seperti anda memandang bunga yang indah yang memberi inspirasi untukmu
dalam memberi kesegaran dan aroma semerbak bagi siapa saja yang kamu jumpai.
Pandanglah hari yang baru ini seperti anda meli...hat laut berada di hadapanmu, sehingga
kamu tergerak menjawab kehausan setiap orang akan kasih dan kegembiraan. Nikmatilah hari
ini sebagaimana anda merasakan udara segar yang memberimu daya menyemangati orang
lain.

Kamu tidak dipanggil untuk menaklukkan dunia. Kamu juga tidak dipaksa mengarungi
samudera luas dan menjelajahi langit biru. Namun kamu dipanggil membuat keluargamu
ceria, sahabatmu tersenyum dan orang lain senang. Maka dengan ini kamu akan dikatakan
orang yang mampu membuat perbedaan. Janganlah enggan berbuat kasih pada hari ini.
Ingatlah ketika anda mampu membuat orang berbahagia pada hari ini, kamu telah mengambil
bagian dalam misi Yesus menyebarkan kasih. Semoga kamu bisa menjadi saluran “rahmat”
bagi siapa saja yang anda jumpai pada hari ini. Semoga

TERNYATA AKU BUKANLAH ORANG YANG PALING SUSAH DAN MENDERITA

Seorang pria selalu mengeluh dan mengeluh. Tidak ada keceriaan di wajahnya, tidak ada rasa
optimis di hatinya. Ia berpikir Allah telah melakukan “kesalahan” mengijinkannya lahir ke
dunia fana ini. Ia merasa dunia baginya hanya tempat penderitaan. Keadaannya yang sangat
sederhana itulah alasan baginya untuk menyimpulkan bahwa diala...h yang paling susah dan
menderita. Pada suatu kesempatan, ia berjalan tanpa arah dan tujuan. Ia hanya mau
menghabiskan waktu saja. Suatu kesempatan ia melewati perkampungan yang sangat miskin.
Ia melihat anak-anak sedang bermain di halaman. Mereka sangat sederhana. Ada yang tidak
pakai baju dan sandal pun tiada. Namun anak-anak ini sangat ceria dan gembira. Mereka
bermain. Mereka tidak merasa ada yang kurang. Mereka juga tidak cemas hari esok.

Tidak lama kemudian, Ia juga melihat para orang tua sedang bekerja di ladang. Terik
matahari bukanlah halangan untuk bekerja. Wajah mereka sangat gembira walau sengatan
matahari itu membuat kulit mereka hitam legam. Orang tua yang sedang bekerja itu
memandang pria itu dengan lembut, manis dan simpatik. Ia merasa tersentuh dengan sikap
mereka. Dari kemiskinan terpancar kegembiraan. Dari senyum mereka terhias rasa optimis.
Dan dari pandangan mereka terbentung sebuah asa di masa depan. Ia berkata dalam hatinya,
“ternyata aku bukanlah yang paling susah dan menderita.”

Kemudian dia melanjutkan perjalanan. Beberapa lama kemudian ia melewati sebuah pabrik.
Puluhan karyawan bekerja di sana. Mereka bekerja keras. Sekali lagi ia melihat para
karyawan itu gembira dan ceria. Mereka tetap berbagi rasa walau peluh keringat mengucur di
sekujur tubuh mereka. Pada tahap ini, si pria ini malu akan dirinya. Rupanya apa yang ia
alami tidak seberapa bila dibandingkan dengan mereka-mereka. Perbedaannya ialah dia teralu
banyak meratapi diri dan menyesali keadaannya tanpa ada usaha dan perjuangan. Ia kembali
ke rumah. Ia mulai “merancang” hidupnya. Ia tidak mau lagi mengeluh dan meratap. Ia harus
mulai dan mulai. Ia berpikir kalau bukan diriku yang peduli dengan diriku sendiri, siapa lagi?

Para sahabatku terkasih, apakah kamu pernah merasa orang yang paling susah? Atau
pernahkah anda berpikir sebagai orang yang paling menderita? Barangkali anda juga perlu
pergi melakukan “petualangan” hidup sehingga kamu melihat realitas sebenarnya di
sekitarmu. Tetapi ingatlah bahwa bukan ini yang terpenting. Yang paling utama ialah berpikir
positif dan optimis. Allah memberi kesempatan bagimu untuk maju dan mengecap
bahagiamu.

Keluhan tidak akan memberi apapun kepadamu. Menggerutu juga hanya akan memaksamu
berdiam diri tanpa melakukan apapun. Keluhan dan Gerutuan ini akan “mencipta-mu”
menjadi pribadi yang pesimis, pasif dan menunggu. Daripada mengeluh lebih baik kita
berbuat. Daripada menggerutu lebih baik kita mencoba dan berjuang. Perjuangan yang
dilandasi dengan kesabaran akan berbuah manis dan indah.

Janganlah bermimpi kamu bisa terbang seperti burung kalau kamu tidak membuat sayap lebih
dahulu. Jangan juga kamu berangan-angan melayari samudera luas kalau kamu tidak
memperbaiki perahu dan membentangkan layar. Jangan juga kamu bermimpi menjadi orang
kaya kalau kamu tidak mau berjuang dan bekerja. Allah memberi kesempatan dan peluang
bagi setiap orang. Lumrah kalau saya katakan, orang akan sampai kepada kebahagiaan yang
ia idamkan kalau ia berhasil melalui penderitaan. Mereka juga akan bisa menjadi sukses
karena belajar dan mengecap apa itu kemiskinan dan belajar darinya. Kalau kamu mau
membuat “tahta” di gunung itu, maka kamu harus mendakinya lebih dahulu.

MAKA, ternyata memang benar bahwa kamu bukanlah orang yang paling susah dan
menderita

SAPAAN TEDUH (Jangan hadapkan cermin itu ke orang lain tetapi hadapkanlah ke dirimu
sendiri)
Para sahabatku terkasih kita sering merasa bahwa kursi itu tidak empuk untuk kita duduki dan
ruangan itu gerah untuk dimasuki. Kita juga kerap merasa rumah itu tidak nyaman untuk
didiami dan kita seperti merasa orang asing di lingkungan kita sendiri. Sering juga kita
merasa bahwa setiap orang tidak ber...sahabat terhadap kita. Tatapan mereka seperti mau
menelan kita hidup-hidup. Berhadapan dengan situasi yang demikian kita kadang perlu
memeriksa diri dan meneropong ke kedalaman hati kita. Masalah sering terletak bukan apa
yang ada diluar diri kita tetapi sebaliknya apa yang nyata dalam hati kita. Intinya kalau hati
kita tidak tenang, tidak nyaman, tidak teduh di mana pun kita berada, kita akan merasa
gersang. Kalau hati kita diselimuti kegelisahan, kecemasan dan ketakutan di mana pun kita
tinggal hal itu bagaikan berdiam di dekat api yang membara.

Jangan hadapkan cermin itu ke orang lain tetap hadapkan ke dirimu sendiri. Di dalam hatimu
tersimpan semua jawaban atas pertanyaan kehidupan. Kalau selama ini kita sering
mempertanyakan orang lain baiklah kali ini kita mempertanyakan diri kita sendiri. Kalau kita
sudah berdamai dengan diri sendiri kita akan mampu menciptakan ketenangan, keteduhan,
dan kedamaian dalam hati kita. Karena itu janganlah biarkan riak hidup menguasai dirimu.
Jangan juga biarkan masalah menggerogoti pikiran, hati dan perasaanmu. Biarlah kesusahan
sehari untuk sehari dan besok punya kesusahan sendiri.

Ketika kamu menyerah dengan segala situasi dan kondisi saat itulah kamu merasa gersang di
mana pun kamu berada walau rumahmu beralas keramik sekalipun. Sebaliknya ketika kamu
mampu menciptakan hati yang “berbunga” segala kondisi di sekitarmu tidak akan mampu
mengusik jiwamu dan merasuki pikiran dan mencederai perasaanmu. Sebaliknya kamu akan
mampu menciptakan ruang yang nyaman dan teduh untuk semua orang. Logikanya kalau
dirimu sudah “harum” bagaimanapun kondisi dan situasi di sekitarmu, kamu akan tetap
harum dan bahkan kamu bisa mengharumi sekitarmu. Sekali lagi hadapkanlah cermin itu ke
dirimu sendiri. Lihatlah dirimu, teroponglah perasaan dan tatalah hatimu. Selamat malam,
Allah memberkatimu, keluarga dan anak-anakmu.

SYUKURILAH KEHADIRAN IBUMU

Ibu Caroline adalah anggota Wanita Katolik Republik Indonesia. Pada suatu kamis sore ia
pulang ke rumah setelah selesai pertemuan rutin. Jatah satu bungkus nasi dibawanya ke
rumah dan diberikannya kepada anaknya bernama Roy yang masih berumur 6 tahun. “Kita
bagi dua ya nak, setengah untukmu dan setengah untukku. Sisakan saja setengah dan nanti
aku akan makan kata Caroli...ne dengan penuh keibuan” . Kemudian ia pergi mencuci piring
yang kotor. Tuntas semua cucian Caroline kembali dan ia tidak mendapati anaknya lagi.
Sementara nasi satu bungkus itu sudah ludes semua. Ia mencari Roy anaknya. Ia masuk ke
kamar mendapati Roy bersembunyi dan sangat ketakutan.

Sebelum mamanya mengatakan sesuatu, Roy sambil menangis, “Mom maafkan Roy karena
nasinya habis kumakan karena aku lapar sekali. Caroline mendekat dan memeluk anaknya.
“Nak jangan takut saya tidak marah. Saya senang bila kamu kenyang. Saya bahagia kalau
kamu sudah senang dan untukku itu sudah lebih “kenyang” dari makanan apapun. Roy
memeluk ibunya dan ketakutan rasa penyesalan hilang sudah.

Para sahabatku terkasih. Pelukan berhiaskan kasih sayang diiringi sapaan, “Anakku jangan
takut” adalah gerakan naluri keibuan seorang wanita kepada anaknya. Ia kerap lebih
memperhatikan anaknya daripada dirinya. Ia sering lebih mengutamakan kepentingan buah
cintanya daripada kepentingannya sendiri. Bahkan ia sering melakukan “kebohongan” demi
kebahagiaan dan kegembiraan anak-anaknya. Ia tidak peduli malam, atau siang, hujan atau
tidak, bahkan sebelum matahari terbit, ia sudah bangun untuk anak-anaknya.

Para ibu berbahagialah karena walau namamu tidak pernah “tertahbis” sebagai pahlawan
namun namamu terukir dan terpatri dalam hati setiap insan. Engkau adalah pahlawan
kehidupan di mana hidupmu selalu tercurah untuk menguatkan bila anak-anakmu takut,
meneguhkan kalau mereka bila minder dan tidak percaya diri dan bahkan menghapus air
mata anakmu bila mereka menangis. Bersukacitalah karena karena kamu juga selalu
membuka tanganmu menyambut anak-anakmu dengan penuh kasih entah bagaimana pun
keadaan mereka entah tidak tidak sempurna sekali pun secara fisik, psikis, dan mental. Kamu
tidak malu mengatakan, “mereka adalah anakku yang kukasihi dan kusayangi. Engkau
bangga menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka adalah anakmu.

Para sahabatku terkasih, syukurilah peran ibumu yang selalu memperhatikan menyanyangi,
berkorban untuk dan berdoa untukmu. Kalau ada harta terbesar dan hadiah terindah yang
masih ia miliki, sudah pasti diberikannya untukmu. Kasihnya tidak akan pernah berobah
kendati bagaimanapun keadaan dan perlakuanmu untuknya. Wajah ketuaan yang dia miliki
menggambarkan kekuatannya. Kulit keriputnya menyimpulkan perjuangannya. Dan
rambutnya yang memutih menyimbolkan kesucian kasihnya untukmu. Dalam doanya
namamu selalu disebut dan dalam hatinya engkau selalu hadir dan dalam pelukan jiwanya
engkau selalu dikenang.

Bila kamu ingat segala tingkah lakumu yang berkenan kepadanya, hanya kata maaf sudah
cukup untuknya dan ia akan memelukmu. Ibu yang berhati mulia itu akan menandaskan,
“Anakku, aku telah melupakan semua apa yang kamu telakukan. Kasih sayangku telah
menghapus itu semua. Bila ibumu telah tiada, sekeping doa sangat berguna untuknya. Mom, I
love you full.

1. Tentang Doa

Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-
tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. sesunggu...hnya Aku berkata
kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Dengan demikian, Bapamu yang melihatyang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu" (Mat 6:5-6).

Apa makna dari Firman Allah ini? Kata "tersembunyi" yang tersebutkan dua kali
sangat menarik dan memberi arti dari Firman ini. Ketika Yesus hendak didaulat oleh
orang banyak untuk menjadi pemimpin mereka, Yesus memilih menyeberang ke
"tempat tersembunyi" dan berdoa dengan BapaNya.

Ketika Philipus meminta Yesus menyatakan diri pada dunia, Yesus lebih memilih
menyatakan diriNya secara "tersembunyi" bagi orang
yang percaya kepadaNya. Yesus senang dengan orang-orang yang rendah hati seperti
halnya Ia yang rendah hati dan lemah lembut.

POHON MASALAH
(Pulanglah ke rumah sebagai pemenang dan bukan sebagai pecundang)
Kisah singkat dan sederhana ini dipaparkan oleh Chicken Soup edisi Bahasa Inggris. Dua
orang bapak setengah baya digaji oleh seorang tukang merehab sebuah rumah. Begitulah
mereka berdua bekerja sekuat tenaga dan berusaha membuat yang terbaik. Namun nasib sial
terjadi atas diri bapak yang satu di mana ia terlambat datang karena mobilnya rusak. Dia
datang dengan mobil umum. Tukang itu memecatnya tanpa ampun.

Temannya itu ikut bersedih. Mereka telah bekerja sekian hari. Relasi di antara mereka
berjalan dengan baik dan makin lama makin akrab. Ia menawarkan diri untuk mengantar
bapak yang dipecat itu ke rumahnya. Sedih, muram, dan tidak bersemangat menghiasi
wajahnya. Ia hanya bisa diam dan membisu selama perjalanan ke rumah. Ketika mereka
sampai di depan rumah, si bapak yang dipecat itu mengajaknya melihat keluarganya. Ketika
mereka sedang berjalan menuju rumah, tiba-tiba ia berhenti di depan sebuah pohon yang
tidak terlalu besar. Sambil menarik nafas ia menyentuh ujung salah satu ranting dengan kedua
tangannya. Temannya hanya bisa heran dan bertanya-tanya, apa arti semuanya itu.

Tiba-tiba pintu terbuka dan dua anaknya yang masih kecil berlari memeluknya. Tidak lama
kemudian isterinya juga datang dan melakukan hal yang sama. Ia memeluk isterinya dengan
hangat dan lembut. Wajahnya yang kusam, buram, sedih, dan stress selama perjalanan
berobah drastis saat melihat keluarganya. Ia ceria, semangat, senyum seolah-olah tidak ada
masalah padahal ia baru saja dipecat.

Setelah berkenalan, bapak yang mengantar itu pamit. Namun sebelumnya ia memberanikan
diri bertanya mengapa ia menyentuh ujung ranting pohon dengan kedua tangannya sebelum
masuk ke rumah. Dengan sederhana ia menerangkan, “Itu adalah pohon masalah.” Setiap kali
saya mendapat masalah, entah dalam pekerjaan, dengan teman, saya selalu
“menggantungkan” masalah itu di pohon di depan rumah. Saya tidak akan membawanya
masuk ke rumah. Besoknya saya ambil kembali masalah itu dan berusaha menyelesaikannya.

Dari ilustrasi sederhana ini kita bisa kaitkan dengan perkataan Yesus, “Janganlah kwatir
tentang hari esok, sebab hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari (Mates 6:34). Maka intinya ialah janganlah biarkan masalah itu
menguasi dirimu. Jangan juga problem itu merusak relasi dengan orang-orang yang kamu
cintai. Banyak orang tidak mampu mengontrol emosi sehingga masalah itu terbawa-bawa
sampai ke rumah. Orang yang tidak tahu dan mereka yang tidak bersangkut paut langsung
dengan masalah itu ikut kena sasaran.
Menggantungkan masalah di pohon itu hanyalah symbol supaya suasana indah, teduh, dan
damai dalam keluarga jangan menjadi keruh, hambar, kering dan tidak hangat hanya karena
engkau membiarkan masalah itu menggerogoti diri, perasaan dan pikiranmu. Semoga kita
mampu

Para sahabatku yang terkasih, selamat pagi dan selamat memasuki hari yang baru. Semoga
kamu diliputi kasih setia Allah sehingga dengan gembira menyambut hari yang baru ini.
Tataplah hari ini seperti anda memandang bunga yang indah yang memberi inspirasi untukmu
dalam memberi kesegaran dan aroma semerbak bagi siapa saja yang kamu jumpai.
Pandanglah hari yang baru ini seperti anda meli...hat laut berada di hadapanmu, sehingga
kamu tergerak menjawab kehausan setiap orang akan kasih dan kegembiraan. Nikmatilah hari
ini sebagaimana anda merasakan udara segar yang memberimu daya menyemangati orang
lain.

Kamu tidak dipanggil untuk menaklukkan dunia. Kamu juga tidak dipaksa mengarungi
samudera luas dan menjelajahi langit biru. Namun kamu dipanggil membuat keluargamu
ceria, sahabatmu tersenyum dan orang lain senang. Maka dengan ini kamu akan dikatakan
orang yang mampu membuat perbedaan. Janganlah enggan berbuat kasih pada hari ini.
Ingatlah ketika anda mampu membuat orang berbahagia pada hari ini, kamu telah mengambil
bagian dalam misi Yesus menyebarkan kasih. Semoga kamu bisa menjadi saluran “rahmat”
bagi siapa saja yang anda jumpai pada hari ini. Semoga

TERNYATA AKU BUKANLAH ORANG YANG PALING SUSAH DAN MENDERITA

Seorang pria selalu mengeluh dan mengeluh. Tidak ada keceriaan di wajahnya, tidak ada rasa
optimis di hatinya. Ia berpikir Allah telah melakukan “kesalahan” mengijinkannya lahir ke
dunia fana ini. Ia merasa dunia baginya hanya tempat penderitaan. Keadaannya yang sangat
sederhana itulah alasan baginya untuk menyimpulkan bahwa diala...h yang paling susah dan
menderita. Pada suatu kesempatan, ia berjalan tanpa arah dan tujuan. Ia hanya mau
menghabiskan waktu saja. Suatu kesempatan ia melewati perkampungan yang sangat miskin.
Ia melihat anak-anak sedang bermain di halaman. Mereka sangat sederhana. Ada yang tidak
pakai baju dan sandal pun tiada. Namun anak-anak ini sangat ceria dan gembira. Mereka
bermain. Mereka tidak merasa ada yang kurang. Mereka juga tidak cemas hari esok.

Tidak lama kemudian, Ia juga melihat para orang tua sedang bekerja di ladang. Terik
matahari bukanlah halangan untuk bekerja. Wajah mereka sangat gembira walau sengatan
matahari itu membuat kulit mereka hitam legam. Orang tua yang sedang bekerja itu
memandang pria itu dengan lembut, manis dan simpatik. Ia merasa tersentuh dengan sikap
mereka. Dari kemiskinan terpancar kegembiraan. Dari senyum mereka terhias rasa optimis.
Dan dari pandangan mereka terbentung sebuah asa di masa depan. Ia berkata dalam hatinya,
“ternyata aku bukanlah yang paling susah dan menderita.”

Kemudian dia melanjutkan perjalanan. Beberapa lama kemudian ia melewati sebuah pabrik.
Puluhan karyawan bekerja di sana. Mereka bekerja keras. Sekali lagi ia melihat para
karyawan itu gembira dan ceria. Mereka tetap berbagi rasa walau peluh keringat mengucur di
sekujur tubuh mereka. Pada tahap ini, si pria ini malu akan dirinya. Rupanya apa yang ia
alami tidak seberapa bila dibandingkan dengan mereka-mereka. Perbedaannya ialah dia teralu
banyak meratapi diri dan menyesali keadaannya tanpa ada usaha dan perjuangan. Ia kembali
ke rumah. Ia mulai “merancang” hidupnya. Ia tidak mau lagi mengeluh dan meratap. Ia harus
mulai dan mulai. Ia berpikir kalau bukan diriku yang peduli dengan diriku sendiri, siapa lagi?

Para sahabatku terkasih, apakah kamu pernah merasa orang yang paling susah? Atau
pernahkah anda berpikir sebagai orang yang paling menderita? Barangkali anda juga perlu
pergi melakukan “petualangan” hidup sehingga kamu melihat realitas sebenarnya di
sekitarmu. Tetapi ingatlah bahwa bukan ini yang terpenting. Yang paling utama ialah berpikir
positif dan optimis. Allah memberi kesempatan bagimu untuk maju dan mengecap
bahagiamu.

Keluhan tidak akan memberi apapun kepadamu. Menggerutu juga hanya akan memaksamu
berdiam diri tanpa melakukan apapun. Keluhan dan Gerutuan ini akan “mencipta-mu”
menjadi pribadi yang pesimis, pasif dan menunggu. Daripada mengeluh lebih baik kita
berbuat. Daripada menggerutu lebih baik kita mencoba dan berjuang. Perjuangan yang
dilandasi dengan kesabaran akan berbuah manis dan indah.

Janganlah bermimpi kamu bisa terbang seperti burung kalau kamu tidak membuat sayap lebih
dahulu. Jangan juga kamu berangan-angan melayari samudera luas kalau kamu tidak
memperbaiki perahu dan membentangkan layar. Jangan juga kamu bermimpi menjadi orang
kaya kalau kamu tidak mau berjuang dan bekerja. Allah memberi kesempatan dan peluang
bagi setiap orang. Lumrah kalau saya katakan, orang akan sampai kepada kebahagiaan yang
ia idamkan kalau ia berhasil melalui penderitaan. Mereka juga akan bisa menjadi sukses
karena belajar dan mengecap apa itu kemiskinan dan belajar darinya. Kalau kamu mau
membuat “tahta” di gunung itu, maka kamu harus mendakinya lebih dahulu.

MAKA, ternyata memang benar bahwa kamu bukanlah orang yang paling susah dan
menderita

SAPAAN TEDUH (Jangan hadapkan cermin itu ke orang lain tetapi hadapkanlah ke dirimu
sendiri)

Para sahabatku terkasih kita sering merasa bahwa kursi itu tidak empuk untuk kita duduki dan
ruangan itu gerah untuk dimasuki. Kita juga kerap merasa rumah itu tidak nyaman untuk
didiami dan kita seperti merasa orang asing di lingkungan kita sendiri. Sering juga kita
merasa bahwa setiap orang tidak ber...sahabat terhadap kita. Tatapan mereka seperti mau
menelan kita hidup-hidup. Berhadapan dengan situasi yang demikian kita kadang perlu
memeriksa diri dan meneropong ke kedalaman hati kita. Masalah sering terletak bukan apa
yang ada diluar diri kita tetapi sebaliknya apa yang nyata dalam hati kita. Intinya kalau hati
kita tidak tenang, tidak nyaman, tidak teduh di mana pun kita berada, kita akan merasa
gersang. Kalau hati kita diselimuti kegelisahan, kecemasan dan ketakutan di mana pun kita
tinggal hal itu bagaikan berdiam di dekat api yang membara.

Jangan hadapkan cermin itu ke orang lain tetap hadapkan ke dirimu sendiri. Di dalam hatimu
tersimpan semua jawaban atas pertanyaan kehidupan. Kalau selama ini kita sering
mempertanyakan orang lain baiklah kali ini kita mempertanyakan diri kita sendiri. Kalau kita
sudah berdamai dengan diri sendiri kita akan mampu menciptakan ketenangan, keteduhan,
dan kedamaian dalam hati kita. Karena itu janganlah biarkan riak hidup menguasai dirimu.
Jangan juga biarkan masalah menggerogoti pikiran, hati dan perasaanmu. Biarlah kesusahan
sehari untuk sehari dan besok punya kesusahan sendiri.

Ketika kamu menyerah dengan segala situasi dan kondisi saat itulah kamu merasa gersang di
mana pun kamu berada walau rumahmu beralas keramik sekalipun. Sebaliknya ketika kamu
mampu menciptakan hati yang “berbunga” segala kondisi di sekitarmu tidak akan mampu
mengusik jiwamu dan merasuki pikiran dan mencederai perasaanmu. Sebaliknya kamu akan
mampu menciptakan ruang yang nyaman dan teduh untuk semua orang. Logikanya kalau
dirimu sudah “harum” bagaimanapun kondisi dan situasi di sekitarmu, kamu akan tetap
harum dan bahkan kamu bisa mengharumi sekitarmu. Sekali lagi hadapkanlah cermin itu ke
dirimu sendiri. Lihatlah dirimu, teroponglah perasaan dan tatalah hatimu. Selamat malam,
Allah memberkatimu, keluarga dan anak-anakmu.

SYUKURILAH KEHADIRAN IBUMU


Ibu Caroline adalah anggota Wanita Katolik Republik Indonesia. Pada suatu kamis sore ia
pulang ke rumah setelah selesai pertemuan rutin. Jatah satu bungkus nasi dibawanya ke
rumah dan diberikannya kepada anaknya bernama Roy yang masih berumur 6 tahun. “Kita
bagi dua ya nak, setengah untukmu dan setengah untukku. Sisakan saja setengah dan nanti
aku akan makan kata Caroli...ne dengan penuh keibuan” . Kemudian ia pergi mencuci piring
yang kotor. Tuntas semua cucian Caroline kembali dan ia tidak mendapati anaknya lagi.
Sementara nasi satu bungkus itu sudah ludes semua. Ia mencari Roy anaknya. Ia masuk ke
kamar mendapati Roy bersembunyi dan sangat ketakutan.

Sebelum mamanya mengatakan sesuatu, Roy sambil menangis, “Mom maafkan Roy karena
nasinya habis kumakan karena aku lapar sekali. Caroline mendekat dan memeluk anaknya.
“Nak jangan takut saya tidak marah. Saya senang bila kamu kenyang. Saya bahagia kalau
kamu sudah senang dan untukku itu sudah lebih “kenyang” dari makanan apapun. Roy
memeluk ibunya dan ketakutan rasa penyesalan hilang sudah.

Para sahabatku terkasih. Pelukan berhiaskan kasih sayang diiringi sapaan, “Anakku jangan
takut” adalah gerakan naluri keibuan seorang wanita kepada anaknya. Ia kerap lebih
memperhatikan anaknya daripada dirinya. Ia sering lebih mengutamakan kepentingan buah
cintanya daripada kepentingannya sendiri. Bahkan ia sering melakukan “kebohongan” demi
kebahagiaan dan kegembiraan anak-anaknya. Ia tidak peduli malam, atau siang, hujan atau
tidak, bahkan sebelum matahari terbit, ia sudah bangun untuk anak-anaknya.

Para ibu berbahagialah karena walau namamu tidak pernah “tertahbis” sebagai pahlawan
namun namamu terukir dan terpatri dalam hati setiap insan. Engkau adalah pahlawan
kehidupan di mana hidupmu selalu tercurah untuk menguatkan bila anak-anakmu takut,
meneguhkan kalau mereka bila minder dan tidak percaya diri dan bahkan menghapus air
mata anakmu bila mereka menangis. Bersukacitalah karena karena kamu juga selalu
membuka tanganmu menyambut anak-anakmu dengan penuh kasih entah bagaimana pun
keadaan mereka entah tidak tidak sempurna sekali pun secara fisik, psikis, dan mental. Kamu
tidak malu mengatakan, “mereka adalah anakku yang kukasihi dan kusayangi. Engkau
bangga menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka adalah anakmu.

Para sahabatku terkasih, syukurilah peran ibumu yang selalu memperhatikan menyanyangi,
berkorban untuk dan berdoa untukmu. Kalau ada harta terbesar dan hadiah terindah yang
masih ia miliki, sudah pasti diberikannya untukmu. Kasihnya tidak akan pernah berobah
kendati bagaimanapun keadaan dan perlakuanmu untuknya. Wajah ketuaan yang dia miliki
menggambarkan kekuatannya. Kulit keriputnya menyimpulkan perjuangannya. Dan
rambutnya yang memutih menyimbolkan kesucian kasihnya untukmu. Dalam doanya
namamu selalu disebut dan dalam hatinya engkau selalu hadir dan dalam pelukan jiwanya
engkau selalu dikenang.

Bila kamu ingat segala tingkah lakumu yang berkenan kepadanya, hanya kata maaf sudah
cukup untuknya dan ia akan memelukmu. Ibu yang berhati mulia itu akan menandaskan,
“Anakku, aku telah melupakan semua apa yang kamu telakukan. Kasih sayangku telah
menghapus itu semua. Bila ibumu telah tiada, sekeping doa sangat berguna untuknya. Mom, I
love you full.

1. Tentang Doa

Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-
tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. sesunggu...hnya Aku berkata
kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Dengan demikian, Bapamu yang melihatyang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu" (Mat 6:5-6).

Apa makna dari Firman Allah ini? Kata "tersembunyi" yang tersebutkan dua kali
sangat menarik dan memberi arti dari Firman ini. Ketika Yesus hendak didaulat oleh
orang banyak untuk menjadi pemimpin mereka, Yesus memilih menyeberang ke
"tempat tersembunyi" dan berdoa dengan BapaNya.

Ketika Philipus meminta Yesus menyatakan diri pada dunia, Yesus lebih memilih
menyatakan diriNya secara "tersembunyi" bagi orang
yang percaya kepadaNya. Yesus senang dengan orang-orang yang rendah hati seperti
halnya Ia yang rendah hati dan lemah lembut.

AN DAN DOA PAGI


(Ini bisa menjadi doa siapa saja)

Ku sapa Dikau Bapa dengan hatiku dan ku ingat Engkau dalam sanubariku.
Syukur atas rahamat perlindunganMu yang aku nikmati mulai tadi malam hingga pagi ini.
Engkau jaga aku dengan Roh KudusMu. Engkau lindungi aku dengan belaskasihMu dan Kau
selimuti aku dengan malaikatMu. Aku bangun segar dan terasa indah. Ku tatap pagi yang
cerah nan indah, disertai mentari yang mulai mengintip memancarkan pesonanya, dan
orang pada rada sibuk memulai aktifitasnya.

Kini aku akan meneruskan tugasku yang belum selesai dan memulai tugas yang baru juga.
Sertai aku Bapa supaya aku mampu membawa rahmat dan kegembiraan kepada siapa pun
yang aku jumpai khususnya pada hari yang baru ini. Berkatilah aku untuk membagi ucapan
damaiMu untuk mereka. Berkati juga mereka, saudara-i yang berjuang demi hidup dan
kehidupan. Demi lestarinya perjalanan hidup keluarga mereka.

Karena itu berkatilah semua keluarga yang berharap padaMu. Semua harapan, keinginan
dan mimpi, aku serahkan kepada penyelenggaraan ilahiMu. Bapa hadirlah dalam setiap sisi
hidupku, dalam jejak nafasku, dalam detik jantungku dan dalam setiap ayunan langkahku.
Bukan harta yang kuminta, bukan juga kedudukan yang aku harapkan, dan pasti bukan juga
kuasa yang aku kejar. Hanya secuil kata dan sesederhana maknanya, aku mencari
kebijaksanaan dan kebijakan. Dalam sabda dan sakramen Mu, ini nyata dan nyata. Bantu
aku mencarinya
dan menghidupinya. Terimakasih Tuhan, terimakasih untuk segalanya.

BERPIJAKLAH SELALU DI BUMI

Berbeda reaksi hatiku dan gejolak jiwaku bila orang lain memberi pujian dan rasa kagum bila
berkotbah dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris. Saya tidak terlalu heboh
bangga kalau orang mengatakan, “Pastor ! bagus kali tadi kotbahnya” ketika saya berkotbah
dalam bahasa Indonesia toh itu adalah bahasaku sendiri. Pantas dong, kalau kadang-kadang
kotbah itu bagus dan menarik. Tetapi rasa bangga itu rasanya lengkap dan sempurna bila
orang memberi pujian dan rasa kagum saat berkotbah dalam bahasa Inggris karena bahasa
itu bukan bahasa asliku, terutama juga pujian itu datang dari orang asing.

Begitulah yang aku alami dan rasakan. Setiap selesai misa dan tepat saat salam-salaman
dengan umat di pintu Gereja, seorang suster yang berumur kira-kira 80-an selalu memberi
pujian, “Father your homily was very good. I like it .” Pastor kotbahnya sangat bagus. Saya
suka. Kupingku pun naik seketika dan wajahku pun ceria sumringah. Aku sambut tangannya
dengan gagah berlagak hebat dan sok.

Seseorang yang sudah berumur 80 tahun dengan kondisi ketuaan dan keterbatasan fisik
masih dapat mengatakan suatu pujian dan rasa kagum. Dalam usia tuanya ia masih bisa
mengerti dan mencerna kotbahku, apalagi umat lain yang relatif muda, pasti memiliki kesan
yang sama, hanya mereka tidak mengungkapkan langsung kepadaku. Begitulah muncul rasa
sombong dalam diriku. Sayang, pujian itu mulai menumbuhkan bibit kesombongan seolah-
olah akulah yang paling hebat dalam berkotbah dan memberi renungan, apalagi suster itu
selalu memberi pujian dan rasa kekaguman yang sama setelah selesai misa.

Pernah suatu hari karena satu alasan saya tidak memberi kotbah. Saat salam-salaman di
pintu Gereja itu, suster itu kembali mengatakan, “Father your homily was very good I like
ti.” Pastor kotbahnya tadi sangat bagus saya suka, padahal sama sekali tidak ada kotbah.
Hatiku langsung berteriak, “Oh my God.” Semangatku bagai terhempas di bebatuan.
Rupanya pujian selama ini bukan karena kotbah dan renunganku bagus tetapi mungkin
karena suster itu sudah lupa, atau tidak tahu karena keterbatasan fisik yang menua. Atau
pikirnya asal misa pasti ada kotbah, padaha belum tentu. Demikianlah berlangsung
beberapa kali dan pasti akan terjadi terus bahwa kendati pun saya tidak memberi kotbah,
suster itu selalu mengatakan, “Father your homily wass very good.”

Berpijaklah selalu di bumi. Pujian jangan membuatmu terlalu melambung dan melayang
tetapi semakin rendah hati dan tetap berpijak di bumi. Jadikanlah pujian semakin
mendorongmu untuk belajar, dan belajar. Buatlah rasa kagum dari orang lain membangun
karakter dan pribadimu untuk semakin rendah hati. Sikap rendah hati bisa tercermin dari
keterbukaan menerima dan menghormati pendapat orang lain, memuji kelebihannya,
menghargai usaha mereka, memberi kesempatan kepada teman untuk berkembang, tidak
menguasai dan bahkan juga memberi kritik berlandaskan cinta kasih dan pemikiran positif.
Semoga kita mampu melakukanya, perlahan namun pasti.

Mulailah harimu selalu dengan berpijak di bumi dan melangkah di jalan yang benar dengan
bersikap rendah hati dan menghargai orang lain. Jangan menganggap diri yang terhebat.
Jangan menganggap diri yang terbaik dan tahu segala-galanya.

1 Petrus 5:5-6 menegaskan, “Saudara-saudara, hendaknya kamu merendahkan diri dan


saling melayani dengan rendah hati. Sebab ada tertulis, Allah menentang orang-orang
sombong, tetapi Ia mengasihani orang yang rendah hati. Sebab itu rendahkanlah dirimu di
bawah tangan Allah yang kuat, supaya Ia meninggikan kalian kalau sudah waktunya.”

Para sahabatku terkasih, selamat siang. Saya kembali untuk menyapamu, "Selamat
jumpa dalam kasih," Semoga hari-harimu berjalan dengan baik dan indah. Kendati
barangkali tidak semua "mimpimu" berjalan sesuai dengan harapanmu, namun Allah
tetap menjanjikan hal-hal indah untukmu. Berjuanglah mengisi hidupmu seraya
tetap memohon campur tangan Allah, maka keindahan hidup ini akan kamu jelang
dan nikmati. Sesuatu yang diraih dengan perjuangan dan tetesan keringat akan
sungguh bermakna untukmu. Kamu akan sungguh berbahagia dengan kesuksesan
dan keberhasilan itu. Dan akhirnya kamu akan berseru, "Hidup memang memang
indah walau kedang diwarnai dengan pengalaman pahit dan jatuh bangun"

1. HARGAILAH PASANGANMU

Para sahabatku yang baik, setiap orang dipanggil untuk menyempurnakan lingkaran
hidup sesuai peran dan status masing-masing. Anda yang memiliki cinta diharapkan
menyalurkan cinta itu kepada orang yang Allah “hadiahkan” untukmu. Maka ketika
anda mengatakan “ya” untuk seumur hidup dalam suka dan duka itu berarti anda
menyatakan komitmen “seperahu” dengan dia yang hadir dalam s...ejarah hidupmu.
Dia adalah patner yang “datang” untuk merajut bersama benang kasih menjadi
pakayan kesetiaan dan menyulam janji itu menjadi komitmen untuk selamanya.

Barangkali pasanganmu bukanlah yang terbaik di muka bumi ini, namun ia mau hadir
di sisimu dengan cara terbaik yang ia miliki. Mungkin dia bukanlah yang tercantik
namun ia mau menanamkan suatu nilai bahwa dia sangat berharga untukmu lewat
pengertian dan ketulusan hati serta sebening jiwa yang ia punyai. Ya, dia pun
mungkin bukanlah yang terganteng di jagad ini, namun ia mau menunjukkan jati
dirinya bahwa engkau aman di sisinya bersama dengan rangkulan dan dekapan
tanggungjawabnya.

Maka hargailah pasanganmu sepenuh hati dan seluruh jiwamu dan bukan separuh
jiwamu. Menghargai bukan berarti anda harus tunduk total dan matian-matian
mengikuti keinginan pasanganmu, tetapi justru harus mengedepankan dialog dan
komunikasi berdasar kasih, kerendahan hati dan kesabaran. Terimalah dia sebagai
insan yang benar-benar anda butuhkan untuk menelusuri sisi hidup dengan segala
tantangannya. Anda membutuhkan dia bukan hanya saat anda butuh saja tetapi karena
itu adalah buah dari janji nikah yang anda telah patri. Ketika anda menghargainya,
berarti anda menerima dirinya apa adanya. Saat anda menerima dirinya apa adanya, di
sanalah anda berdua yakin bahwa cinta, kasih, kesetiaan dan komitmen itu masih
bergema. Semoga.
2.

MEMILIKI-MU ADALAH HAL TERINDAH DALAM HIDUPKU


(Sebuah refleksi atas kasih dan pengorbanan sejati)

Berlimpah harta rupanya bukan jaminan untuk kebahagiaan. Pekerjaan yang


bagus belum tentu juga mampu menghantar orang pada kepuasan akan hidup.
Akhirnya orang akan bergumam, “Rupanya apa yang aku miliki dan punyai
adalah “sosok” yang diam, kaku, dan tidak berucap kata. Aku membutuhkan
seseorang yang tegas mengatakan, “Anakku aku mengasihimu bagaimanapun
keadaanmu. Aku menerimamu dalam segala kelemahan, kekurangan dan
keberdosaannu.”

“Yesus sudah diserahkan untuk dibunuh karena dosa-dosa kita; lalu ia dihidupkan
kembali oleh Allah untuk memungkinkan kita berbalik kembali dengan Allah.”
(Roma 4:25).

Kata-kata yang penuh makna kasih dan pengorbanan sejati itulah yang
menghentak hati Joe yang selama ini tidak peduli akan imannya. Sapaan itulah
yang menggoncangkan jiwanya dan “menelurkan” sebuah catatan indah dalam
benaknya bahwa apa yang ia miliki belum sebanding dengan pengorabanan Dia
yang telah mengasihinya, sampai Ia sengsara, menderita dan wafat. Joe kini
yakin walau dia tidak peduli dengan imannya, cuek dengan Gereja dan tidak ada
rasa simpati mendengar kata Allah, Yesus, Bunda Maria dst, namun dia tetap
dikasihi.

Ia merasa tetap diterima walau ia berlumur dosa. Ini berbanding terbalik dengan
dunia yang ia diami dan orang-orang yang ia kenal. Ia merasa bagai orang asing.
Joe merasa kesepian dalam keramaian. Ia memang memiliki semuanya dan
segalanya, tetapi ia merasa belum memiliki Yesus.

Saat rasa cintanya mulai bersemi akan Dia sang penyelamatnya, sapaan lain
memberi keteduhan yang sangat mendalam baginya, “Di mana dosa semakin
bertambah, di situ rahmat semakin berlimpah (Roma 5:20). Ia mulai menangis
meneneropong ke hatinya terdalam bahwa begitu dalam kasih Allah melalui
puteraNya yang tetap menganggapnya sebagai anakNya walau ia kerap
meninggalkanya.

Seiring dengan perjalanan waktu Joe mulai merasa menjadi manusia baru
kembali. Kini ia merasa bahwa “HARTA” terbesar kini ia telah miliki. Dan yang
paling dalam dari refleksi pribadinya bukan terutama karena ia memiliki Yesus
tetapi rupanya Yesus yang telah milikinya selama ini. Sejak saat itulah nyata
pembaharuan hidup dalam dirinya. Gereja menjadi pelabuhan terbaiknya. Yesus
menjadi “HADIAH” terbesar dalam sejarah hidupnya dan teman-teman seiman
adalah bagian dari dirinya dalam berbagi kasih.
Para sahabatku terkasih, “Memiliki Yesus adalah hal terindah dalam hidup kita.”
Kalau anda pernah meninggalkan dia karena kekecewaan hidup, Ia tidak akan
pernah meninggalkanmu sedetik pun. Kalau kamu kerap melupakannya karena
kesibukan, Ia tidak pernah melupakanmu sepanjang hayatmu. Kalau anda tidak
peduli dengannya, Ia malah semakin peduli denganmu. Sedikitpun
pandanganNya tidak pernah menjauh darimu. Hatinya selalu terbuka menantimu
dan tangannya selalu terbentang untuk memelukmu.

Yesus tetap mencarimu sebagai dombanya yang Ia kasihi. Ia akan meninggalkan


domba yang sembilan puluh sembilan dan pergi mencari domba yang satu yang
hilang (Lukas 15:4). Dan ketika menemukanmu betapa Ia bersuka cita. “Lebih
besar kegembiraan di surga atas satu orang yang bertobat dariada sembilan
puluh sembilan yang sudah baik dan tidak perlu bertobat (Lukas 15:7).

Memiliki Yesus adalah hal terindah dalam hidup kita. Kalau anda mencari siapa
yang rela berkorban untukmu, jawabannya ialah Dia. kalau anda mencari sosok
yang tetap mengasihi dan menerimamu apa adanya, jawabannya juga adalah
Dia. MisiNya memang untuk orang berdosa (Mateus 9:13). Lewat kasihNya anda
telah dirangkul, melalui pengorbanan hidupNya anda telah menjadi manusia
baru. Dan lewat darahNya anda telah ditebus.

Memiliki Yesus adalah hal terindah dalam hidup kita. Memiliki Yesus bukan hanya
lewat perkataan tetapi nampak dalam perbuatan. Kita dipanggil untuk saling
mengasihi sebagaimana Ia telah mengasihi kita (Yohanes 13:34). Hanya dekat
Allah saja hatiku tenang, daripadaNyalah keselamatanku (Mazmur 62:1)


ALLAH MEMINTAMU BERJUANGLAH MENGISI HIDUPMU

Para sahabatku, hidup adalah rahmat dan perjuangan. Hidup adalah hadiah istimewa yang
kita terima secara gratis dari sang pemiliknya. Tetapi sekaligus hidup adalah perjuangan.
Allah meminta kita berjuang mencapai bahagia yang Ia janjikan bagi setiap orang. Maka
sebagaimana pernah saya tandaskan, bermimpilah bila anda punya mimpi dan berangan-
anganlah bila anda punya angan-angan. Itu adalah salah satu indikasi bahwa kamu ada
keinginan untuk maju. Hanya bermpimpi and berangan-anganlah sesuai dengan realitas yang
anda miliki.

Kita tahu bahwa tidak ada orang langsung duduk di singgasana tanpa berjuang lebih dahulu.
Tidak ada orang mencapai tingkat atas tanpa melewati tingkat bawah. Biasanya orang
mengalami kebahagiaan setelah berkali-kali mengalami pahit derita. Orang senyum dan
tertawa setelah beberapa kali menghapus air mata. Orang bangkit setelah jatuh. Benar ada
orang sukses tiba-tiba dan kaya mendadak, tetapi ingatlah bahwa itu adalah sesuatu yang
sangat jarang dan tidak biasa dalam hidup kita. Atau kalau anda berharap seperti itu, boleh
boleh saja namun ingatlah harapan itu belum tentu akan menghampiri dirimu dalam sekejab
di antara milyar penduduk dunia.

Maka lebih dalam harus kita tahu, bahwa hidup kita bukanlah seperti lotere dalam sekian
detik berobah dan bukan juga seperti mie instan dalam sekejab bisa dinikmati. Kita boleh
menanti hujan dari langit tetapi jangan gantungkan dirimu dalam penantian itu, karena kalau
demikian anda dan tanaman anda akan mati kekeringan. Orang yang mencapai keberhasilan
lewat perjuangan, dan diwarnai jatuh bangun akan mengatakan, “Wah indahnya perjalanan
hidupku, ternyata berjuang itu indah dan ternyata aku bisa.” Dengan itu anda akan
mematrikan perjuanganmu dan akan menggenggam bahagiamu erat dan kuat dan tidak akan
melepaskannya begitu saja.

Berjuanglah dan jangan putus asa. Jatuh bangun, gagal adalah bagian dari perjuangan.
Bahagiamu, bukan di seberang lautan, keberhasilanmu juga bukan di ujung jalan, serta
kesuksesanmu juga bukan di puncak gunung. Itu ada di hadapanmu. Kamu tinggal meraihnya
dengan usaha dan perjuangan. Benar, kamu harus berpikir jauh ke masa depan, tetapi ingatlah
kalau kamu membuat harimu berjalan dengan baik, kamu akan mengisi hari esok lebih baik
lagi, maka kamu akan menatap masa depan dengan optimis. Akhirnya your dream will come
true, kebahagiaanmu akan bersanding denganmu. Buah dari perjuanganmu akan berada di
genggamanmu.

Akulah Pokok Anggur Yang Baik

Dua Astronot bernama Neil Amstrong dan Aldrin mendarat pertama kali di bulan pada
tanggal 20 juli 1969. Ketika Amstrong mempersiapkan diri berjalan dan menjelajahi bulan,
Aldin mengeluarkan barang-barang dari dalam bagasi, sehabis itu ia mengambil anggur dan
roti dan mempersiapkan makan bersama. Menarik bahwa makanan dan minuman yang
pertama dimakan di bulan ialah roti dan anggur. Lebih menarik lagi sebelum makan dan
minum Aldrin membaca Injil Yohanes yang pada hari ini kita dengarkan. Akulah pokok
anggur yang sejati dan Bapakulah pengusahanya. Siapa yang bersatu dengan aku akan
berbuah banyak dan yang terpisah tidak akan berbuah. Sama dengan ranting yang tidak
berbuah kalau terpisah dari pokoknya, akan dikumpulkan orang dan dibakar.

Dalam injil hari ini Yesus mengatakan: Akulah pokok anggur yang benar dan bapakkulah
pengusahanya. Yesus membandingkan relasi kita denganNya dgn pokok anggur dan cabang-
cabangnya. Yesus adalah pusat, sumber dan fundasi dari hidup kita. Terpisah darinya kita
tidak akan berbuah, tidak berguna dan tidak berpengharapan. Jauh dari Yesus jelas
membuat hidup kita tidak berbuah.

Kita dipanggil untuk bersatu dengan Dia. Hidup dalam Dia dan satu perjamuan denganNya.
Kita akan menjadi ranting yang tidak berguna kalau kita tdk mendengarkanNya dan menolak
undangannya.

Kita bersatu dengan Yesus lewat tiga cara: berkumpul dalam namaNya, mendengarkan
FirmanNya, dan menikmati perjamuanNya. Berkaitan dengan berkumpul dalam namaNya,
Yesus berkata: siapa dua atau tiga orang berkumpul dalam namaku , aku hadir dan berada di
sana (mat.18:20). Ketika kita berkumpul atas nama yesus kita akan merasakan kehadiran
Yesus. Berkaitan dengan mendengarkan firmanNya, Yesus mengatakan: siapa
mendengarkan perkataannKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku mempunyai
hidup yang kekal. Ia tidak akan dihukum. Ia sudah lepas dari kematian dan mendapat
kehidupan (yoh.5:24). Berkaitan dengan perjamuanNya, Yesus mengatakan, siapa yang
makan dagingku dan minum darahku ia akan bersatu dengan aku dan aku bersatu dengan
Dia. (yoh 6:56).

Inilah cara istimewa bagaimana kita mempersatukan diri dengan Yesus sang pokok anggur
sejati, berkumpul atas namanya, mendengarkan firmannya dan menikmati perjamuannya.
Hari ini ketiga hal itu nyata kita alami kalau kita meringankan langkah pergi ke rumahNya.
Kalau kamu meringankan langkah menjawab undangan Tuhan itu terutama karena Dia yang
mendorongmu untuk dan yang selalu mengundangmu.

Pesta perIkahan sorg pria dan kekasihnya berlangsung sungguh megah. Setiap pasang mata
yg memandang setuju bhw merka sungguh saling mencintai. Bebarap bln kemudian sang
istri berkata kpd suaminya. Sayang, aku baru membaca sebuah artikel tetngt bagaimana
memperkuat tali pernikahana. Masing2 kita akan mencatat hal2 yg tdk disukai pd
pribadimu, dan kamu mencatat hal2 apa pd pribadiku yg tdk kamu sukai. Kemudian kt bahas
bersama bagaiman cara menguba hal2 tsb spy pernikahan kita menjdi lebih bahagia.
Suaminya setuju. Mlm itu mrk sepakat utk berpisah kamar dan mencatat apa yg terlintas
dlm benak masing2. Keesokan harinya pg saat sarapan: Aku akan mulai duluan yah, kata
suami. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Byk sekali yg ditulisnya, sekitar 3 halaman. Ketika ia
memulai membacanya satu persatu hal yg tdk disukai dr istrinya, ia meperhatikan bhw air
mata istrinya mulai jatuh.

Maaf, apakah aku harus berhenti? Tanyanya: oh tidak, lanjutkan. Lalu sang suami
melanjutkan membacakan semua yg terdaftar dan berkata dgn bahagia
: skrg gantian, engkau membacakan daftarmu. Dengan suara berlahan sang istri berkata: aku
tdk mencatat sesuatupun di kertasmu. Aku berpikir bahwa engkau dan aku tdk ingin
merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau tampan dan baik bagiku. Sang suami
tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati istrinya
menerimanya apa adanya. Ia menunduk dan menangis.

Dlm hdp ini bny kali kt merasa dikecewakan dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu
menghabiskan waktu memikirkan hal2 tersebut. Hdp ini penuh dgn keindahan, kesukacitaan
dan pengharapan. Mengapa hrs menghabiskan wkt utk memikirkan sisi yg buruk,
mengecewakan dan menyakitkan jika kita menemukan bnyk hal 2 yg indah di sekeliling kita.

Tiada jalan lain ke surge kecuali lewat Yesus

Bnyk jalan ke roma: adalh suatu perumpamaan klasik yg sering dipakai ukt menggambarkan
bhw bgt bnyk pilihan dan kemungkinan yg ditawarkan utk mencapai suatu tujuan. Benar
bhw utk pergi ke roma, kita mempunyai bnyk pilihan alternative. Tergantung isi dompet dan
selera kita. Jika kita berbicara tentang maskapi penerbangan dan rute yg dilalui, kita bisa
memilih. Terkadang oleh karn banyaknya pilihan dan tawaran yg dijejerkan di hadapan kita,
kita malah bingung. Semua punya kelebihan masing2. Ada promosi dgn discount yg sangat
besar. Ada promosi dgn label servis eksekutif. Ada promosi dgn jarak tempuh tercepat. Ada
promosi dgn tpt2 persinggahan/tmpt wisata yg bs dikunjungi seblum smpai tujuan akhir.
Dlm hdp beriman jg, di jaman ini ada bnyk promosi (iklan/brsur/reklame) yg menawarkan
berbagai jln yg paling cepat untuk masuk ke. Surga. Promosi2 itu begitu indah,
menarik,mengibur, bahkan penuh dengan discount2. Byk jg org akhirnya tertipu oleh
tawaran2 itu hingga merka jatuh pd penyesatan. Tetapi dr semua tawaran yg menggiurkan
itu, hny satu jln yg benar bagi kita untuk samapai kepada Bapa yakni melalui Yesus Kristus.
Dia menyapa kita hari ini lewat sabdanya sendiri: Akulah jlana kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidk melalui aku. Dialah jalan satu2nya. Jika
ada bnyk jln menuju Roma, tidaklah demikian halnya menuju Surga. Pintu surge hnya ada
satu, penjaganya adalh Petrus dan jln ke sana hnyalah satu yaitu Yesus. Bilamana kita
mendengar dan mendapatkan tawaran2 dr para penyesat dengan mengatakan inilah jln yg
benar atau itulah jln yg benar, jgnlah ikut jln itu. Ikutilah apa yg dikatakan yesus, krn tidak
akan membohongi kita. Ia dtg bkn utk membinasakan kita, tetapi ia dtg utk menyelamatkan
kita, menuntun kita masuk lewat jlnnya.

Langkah pertama sdh kita jalani yakni: menerima pembaptisan. Inilah pintu awalnya. Dgn
pembabtisan kita dimasukan pada kumpulan putra/I Allah. Langkah kedua adalah dgn mjd
anggota gerejanya yg kudus. Itulah rumah yg dibangun Yesus di atas petrus sbg batu
karangnya. Langkah ketiga adlh menerima Dia langsung dlm hdp kita lewatsakramen2 yg
diberikannya sendiri. Langkah keempat adlh mewartkan dia yg telah kita imani. Dgn beriman
kpdnya kita jg mesti menujukan buah iman itu dlm perbuatan sehari2. Dengan demikian
jamina kselmatan yg telah kita peroleh tdk akan lepas lagi dr hdup kita. Semoga sabda ini
mjdi penguat iman kita utk tidak lagi pergi mencari jln2 lain atau mencoba2 jln yg tdk
pasti.Krn kepastian itu sdh adlh dlm diri Yesus. Ikutilah jln Yesus, itulah kebenaran dan hidup
kta

Bagi Yohanes Maria Vianney, Misa merupakan sukacita besar dan penghiburan bagi hidup
imamatnya. Dengan cermat, kendati antrian begitu banyak peniten, ia melewatkan lebih dari
seperempat jam dalam persiapan hening menjelang Misa. Ia merayakan Misa dengan
khidmad, dan dengan jelas mengungkapkan adorasinya dalam kons...ekrasi dan komuni.
Tepatlah ia mengatakan, “Penyebab dari kecerobohan imam adalah tidak memberikan
perhatian pada Misa!”

Pastor dari Ars teristimewa sadar penuh akan kehadiran nyata Kristus yang tetap dalam
Sakramen Mahakudus. Ia biasa melewatkan berjam-jam lamanya dalam adorasi di depan
tabernakel, sebelum fajar atau pada sore hari. Sepanjang homili, kerap ia berpaling ke arah
tabernakel, berseru penuh emosi, “Ia di sana!” Karena alasan ini pulalah ia, yang begitu
miskin dalam imamatnya, tak ragu membelanjakan sejumlah besar uang guna memperindah
gereja. Dampaknya yang mengagumkan adalah segera saja umat parokinya memiliki
kebiasaan datang berdoa di depan Sakramen Mahakudus dan menemukan, seturut teladan
pastor mereka, keagungan misteri iman.

Saudara-saudara imam terkasih, teladan Imam dari Ars mengundang kita untuk secara serius
memeriksa batin: bagaimanakah kita menempatkan Misa dalam hidup kita sehari-hari?
Adakah seperti pada hari Tahbisan kita - tindak pertama kita sebagai imam! - prinsip karya
apostolik dan pengudusan pribadi kita? Bagaimanakah kita mempersiapkan diri menjelang
Misa? Dan dalam merayakannya? Dalam berdoa di depan Sakramen Mahakudus? Dalam
mendorong umat beriman untuk melakukan hal yang sama? Dalam menjadikan gereja-gereja
kita Rumah Allah di mana kehadiran Allah menarik hati manusia pada masa kita yang terlalu
sering memiliki gambaran akan suatu dunia yang tanpa Allah.
Ujilah cintamu saat yang anda cintai jauh…..

Saudara-I terkasih dan teman-teman sekalian. Kadang kesatuan hati dan perasaan lebih
penting daripada kesatuan fisik. Atau dengan kata lain, cinta itu tidak harus selalu bersama.
Memang harapan untuk selalu bersama dengan orang yang kita cintai dan kasihi sangat
kuat, tetapi kadang hal itu tidak selalu terjadi karena kondisi dan situasi. Maka di sini
...dipentingkan saling mempercayai satu sama lain. Ini bisa berlaku dari orang tua kepada
anak-anaknya. Kasih orang tua kepada anak sangat besar, tetapi tidak selalu mereka harus
bersama.Orang tua harus memberi kesempatan kepada anaknya untuk mengatur diri. Orang
tua juga harus bisa menerima dan mengerti kalau anak-anaknya pada suatu saat akan pergi
jauh dan tidak tinggal bersama dengan mereka.

Ini juga berlaku bagi orang yang saling mencintai dan mengasihi. Cinta itu tidak harus selalu
bersama. Asal jangan mencari alasan untuk tidak bersama. Ini jelas tidak baik. Kalau anda
(suami-isteri) kadang tidak bersama karena situasi dan kondisi (pekerjaan dan profesi) anda
harus bisa menerima dan mengerti. Yang paling utama di sini ialah tetap menjaga cinta itu
dengan saling mempercayai dan komunikasi.

Saudara-I terkasih dan teman-teman sekalian, semoga anda selalu menikmati saat anda
bersama dan juga saat anda tidak bersama dengan mereka yang anda cinta (suami-isteri dan
anak-anakmu). Ujilah cintamu saat orang yang anda cintai jauh darimu. Cinta dan kasih itu
tidak dinilai terutama saat anda bersama karena saat anda bersama barangkali anda tidak
merasa rindu atau saling membutuhkan. Cinta itu kadang dinilai dan diuji saat anda tidak
bersama, apakah anda merasa saling membutuhkan, saling mempercayai, dan saling
merindukan. Kadang cinta itu sangat berapi-api saat anda untuk sementara tidak bersama
karena pekerjaan dan profesi anda. Asal jangan tidak tinggal bersama untuk selamanya. Itu
jelas beda. Semoga. Selamat malam, Allah memberkatimu, keluarga dan anak-anakmu.

Kata-kata bijak

Dibenci, difitnah, dianiaya dan bahkan dibunuh tanpa salah menjadi cirri-ciri martyria dari
setiap pengikut Kristus. Kata yesus Kalau mau mengalami semua itu, ingatlah aku telah lebih
dahulu mengalminya. Tetapi jangan takut Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim
piatu, aku menyertai kamu sampai akhir zaman. Keyakinan st.paulus akan hal ini :Jika Allah
dipihak kita, siapa yang akan melawan kita.

Iman yg hidup oleh pengharapan amat menolong anak-anak manusia bertahan dlm
situasi apapun dlm kehidupan ini. Mrk bertekun dan slalu bersyukur dlm suka dan duka, tak
gentar akan ancaman musuh jiwa dan raga, rela mengampuni pd saat difitnah, tetap
menggalang perdamaian di saat dimusuhi, tetap mencintai ketika ditolak/tdk diterima, rela
menolong meskipun berada dlm kekurangan, tabah dan berrserah diri disaat tak berdaya,
selalu mengandalkan janji2 Tuhan dan pemenuhannya dan merenungkan firmannya.
Bertekunlah dlm pengharapan.

Jika kita hny menunggu datangnya mugjizat ats kesuakaran2 dlm hdp ini, tanpa
perjuangan utk mengatasinya, mugjizat tdk akn pernah trjdi. Ktika kita mulai berinisiatif utk
mengatasinya dgn mencari-cari jln keluar melalui doa yg benar, kerja keras, memohon
pertolongan sesame dan usaha2 positif lainnya maka Tuhan akan menciptakan bnyk
mugjizat. St.yakobus mengingatkan kita: Iman tanpa perbuatan adalah mati.

Banyak pertanyaan2 mc yg mengungkapkan kerinduan utk mengetahui misteri2


kehadiran dan pekerjaan Allah bg hdpnya. Sesungguhnya misteri2 itu telah dinyatakan Yesus
Kristus dlm hdp dan karya2_nya. Mk yg terpenting bg kt saat ini adalah prcaya n menerima
yesus Krstus sbg Tuha dan Jurselamat, member diri kpdnya, menjalankan sabdanya, sambil
mengharapkan terpenuhi Janji-Nya, memuji dan menyembah-Nya, mengandalkan Dia dlm
hdp dan karya dan mjdkan yesus sbg pusat kehdupan.

"Allahku, jikalau lidahku tidak sanggup mengatakan setiap saat bahwa


aku mencintaiMu, aku ingin agar hatiku mengatakannya berulang kali
kepadaMu sesering tarikan nafasku." – Doa St. Yohanes Vianney

Setiap org yg berkehendak baik ingin memelihara hidupnya dg


mengembangkan niat n pekerjaan baik. Dari dlm dirinya sll lahir ide2 yg baik utk
membangun hal2 baik, memotivasi diri sendiri dan sesamanya dgn pikiran2 positip,
tekun melaksanakan pekerjaannya utk kemajuan serta keselamatan/perdamaian
dunia, merangkai persahabatan dgn siapa pun tanpa pandang perbedaan2, krn
yakin kita kaya oleh perbedaan2 itu!

Banyak org berkata: "tak ada Tuhan atau Tuhan sudah mati, maka tak ada
gunanya kita menaruh harapan pada-Nya"! Tak ada gunanya kita berdebat
tentang apakah Tuhan ada atau tidak, krn pandangan kita berbeda. Kita hanya yakin
& berkata seperti St. Paulus: "Aku tahu kepada siapa aku percaya. Segala sesuatu
yg pernah kubanggakan kini kuanggap sbg sampah krn pengenalanku akan Kristus
jauh lebih mulia dari segalanya"!

Banyak orang tahu akan pepatah siapkan payung sebelum hujan. Pepatah
ini berisi nasehat tentang keharusan bersiap-siap dalam segala hal untuk
menghadapi berbagai situasi yang akan terjadi. Namun banyak juga orang
mengabaikan nasehat ini dan bersikap seola-olah hidup ini semuanya serba
enjoy. Kata Tuhan kamu tidak tahu akan hari dan saat si pencuri datang dan
mengambil semua yang kamu miliki, karena itu berjaga-jagalah selalu dalam
Doa dan tekunlah dalam berbuat baik.

Tanda baca: tanda yang harus dibaca dalam hidup. Tanda koma: untuk
jedah dan sejenak menghadapMu, tanda seru: peringatan untuk waspada
dan hati-hati, tanda Tanya: refleksi dan intropeksi diri, tanda kutip: untuk
hal-hal isitimewa, tanda titik koma: pergulatan, dan tanda titik: akhir
pergulatan..dan tanda ini masih ada padaMu.Pada saatnya Engkau
membubuhkan sendiri.

Ada seorang narapidana menerima surat dari istrinya berisi: aku telah memutuskan untuk
menanami kebun kita di belakang rumah dengan kentang. Jika panen nanti aku dapat
menjualnya dengan harga tinggi. Hanya saja aku juga meminta pendapatmu kapan saat
yang baik untuk menggali tanahnya dan kemudian menanaminya dgn kentang? Lalu
suaminya membalas surat tersebut, tunggu dulu, jangan sekali-kali kau gali tanah itu dan
menanaminya dengan kentang, karena aku menyembunyikan uang hasil rampokanku di situ.
Lalu sang istri menulis surat balasan: surat yag kau kirimkan kepadaku disensor terlebih
dahulu oleh petugas penjara. Begitu mereka membacanya mereka langsung menuju rumah
kita dan menggali tanah di kebun belakang rumah kita, tetapi mereka tidak menemukan
uang sepeserpun. Dan suami membalas lagi, nah sekarang kau bisa menanam kentang di
kebun belakang rumah tanpa harus capek-capek menggalinya. (karena sudah digali oleh
petuga penjara)..

Semua yg indah Cuma semntara, yg abadi adalah kenangan, yg iklas hanya datang dri hati,
sedangkan yg tulus lahir dri sanubari. Tidak mudah mencari yang hilang dan tidak mudah
pula mengejar impian, namun lebih susah adalah mepertahankan yg ada, krn walau
tergenggam bisa terlepas juga (anonym).Karena itu pepatah bilang jika kamu tidak memiliki
apa yang kamu sukai, maka sukailan apa yang kamu miliki saat ini, dan belajarlah menerima
apa adanya. Tuhan menciptakan setiap orang sesuai rencanaNya, maka jalanilah hidup ini
dalam iman kepadaNya dan lakukan saja kehendak-Nya.

Akuilah kelemahan-kelemahan kita dan bergantunglah kepada-Nya.


Andalkan Dia untuk setiap masalah kita karena Ia akan memberikan jalan
keluar, sehingga bersama Dia kita menjadi pemenang, bahkan lebih dari
pemenang. Ingatlah bahwa pencobaan adalah alat yang dipakai Tuhan
untuk membuat kita menyadari akan kelemahan kita sehingga kita terus
bergantung dan mengandalkan Dia.
Tuhan memberikan kekuatan di saat masalah menghampiri hidupmu.

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu


jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian
terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Ketika kemalangan datang menenggelamkan hidup, apa reaksi anda?


Mungkin anda pernah mendengar ilustrasi berikut: kentang, telur, dan bubuk
kopi baru saja mengalami kemalangan yang sama. Yaitu, sama-sama
dimasukkan dalam air mendidih. Yang berbeda adalah reaksi mereka
masing-masing. Kentang mula-mula keras, kuat dan tidak mau tunduk, tapi
setelah melewati waktu yang cukup lama, ia menjadi lunak dan lemah. Telur
yang awalnya mudah pecah dan rapuh, akhirnya ia menjadi keras dan
padat. Lain halnya dengan bubuk kopi, semula ia tidak menarik, tapi ketika
ia dimasukkan ke air panas, ia justru mampu mengubah air panas
sekelilingnya menjadi kopi yang harum dan memikat.

Masuk ke kelompok mana anda dalam ilustrasi tersebut? Apa persoalan


anda hari ini? Pengkhianatan, sakit penyakit, kegagalan. Selamat! Itu berarti
anda masuk dalam panasnya air mendidih. Seperti ilustrasi di atas, hasil akhir
ada di tangan anda, karena hal itu bergantung pada cara anda bereaksi
terhadap masalah dan penyelesaiannya. Maju dan keluar sebagai
pemenang atau mundur sebagai pecundang. Firman Tuhan dalam Yakobus
1:12 menegaskan orang yang bertahan dalam pencobaan akan menerima
upahnya. Dan semua ujian itu akan menghasilkan ketekunan.

Respon positif dalam menghadapi masalah dapat menjadikan anda lebih


dari seorang pemenang.

Roma 5:4
Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan.

Meski kadang terasa tidak mengenakkan, kita semua pasti mengalami ujian
di setiap taraf pertumbuhan di sepanjang kehidupan. Misalnya, untuk bisa
naik kelas dan lulus sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, harus
ada ujian yang dihadapi. Untuk masuk sebuah perusahaan yang diidamkan,
Anda harus melewati ujian psikotes, wawancara, tes kesehatan, dan lain-
lain. Demikian juga dalam kehidupan. Ada berbagai macam tes yang harus
dihadapi dan diselesaikan agar level kedewasaan rohani kita naik.
Pendeknya, ujian biasanya mendahului peningkatan jenjang.

Sasaran kita adalah harus lulus dalam setiap ujian itu. Dalam Roma 5:4
dikatakan saat kita bertahan melewati semua ujian yang diwajibkan bagi
kita, pada akhirnya kita akan mendapatkan pengharapan yang tidak akan
pernah mengecewakan. Mengapa? Karena pengharapan itu ada di dalam
Kristus.

Karena sebagaimana sebuah produk tidak akan pernah dipakai sebelum


diuji coba, demikianlah juga dengan kita. Jadi, mari kita hadapi ujian
apapun yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita saat ini. Ingatlah, bahwa hal
tersebut dibutuhkan agar kita siap dipakainya pada saat yang tepat.
Setelah kita tahan uji, kita akan memperoleh kemenangan yang pasti dan
pengharapan dalam Kristus yang tidak akan pernah mengecewakan.

Ujian akan membawa Anda kepada kaki-Nya. Tetaplah di sana, maka


pengharapan itu sungguh ada.

Setiap orang tua pasti mengharapkan anak-anaknya untuk bertumbuh


menjadi seorang yang pintar, berhasil, sukses, bahagia dan seterusnya.
Tetapi yang tidak kalah penting adalah harapan orang tua agar anaknya
memiliki karakter yang baik. Tanpanya, apalah artinya keberhasilan,
kekayaan dan nama besar.

Keluarga adalah komunitas awal bagi terbentuknya iman kristiani yang baik
dan benar. Pendidikan iman yang baik dan kokoh harus dimulai dari
keluarga. Jadikanlah keluarga sebagai komunitas yg penuh cinta dan
interaksinya terhadap satusama lain dan terhadap Tuhan.

Untuk membentuk karakter yang baik orang tua memerlukan 2 nilai penting
yaitu kasih dan disiplin. Keduanya harus diberikan secara seimbang. Selama
ini berlangsung orang tua akan berinteraksi dengan anak-anak mereka
dimana hal-hal kecil adalah hal-hal yang besar bagi anak-anak.Semakin
muda usia anak-anak kita, maka semakin penting hal-hal yang kecil tersebut
kita ajarkan bagi mereka. Memang dibutuhkan banyak pengorbanan,
namun jika kita berhasil membangun karakter yang baik dalam hidup
mereka, maka mereka akan menghormati kita lalu dengan mudah mereka
akan menghormati Tuhan dan sesama. 1 Korintus 10:12
Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah
supaya ia jangan jatuh.Adalah fakta bahwa setiap manusia memiliki
kelemahan-kelemahan, apakah kita menyadarinya atau tidak. Tapi
seringkali kita tidak mau tahu kalau kita lemah. Kita menganggap diri kita
kuat dan berkata: "Aku sanggup melakukannya sendiri, aku tidak perlu siapa-
siapa!" Kita sombong dan mengandalkan kekuatan kita untuk melewati
pencobaan-pencobaan, akibatnya kita seringkali stres dan jatuh, jatuh dan
jatuh lagi untuk masalah yang sama.

Tuhan terkadang mengijinkan kita untuk diuji di tempat-tempat di mana kita


lemah. Bukan karena Ia ingin kita jatuh dalam dosa, tetapi karena Ia ingin
kita menyadari kebutuhan rohani kita dan datang kepada-Nya minta
pertolongan. Kalau kita mengalami situasi seperti itu, ingatlah suatu
kebenaran dalam I Korintus 10:13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu
alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu
dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan
memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya."

Akuilah kelemahan-kelemahan kita dan bergantunglah kepada-Nya.


Andalkan Dia untuk setiap masalah kita karena Ia akan memberikan jalan
keluar, sehingga bersama Dia kita menjadi pemenang, bahkan lebih dari
pemenang. Ingatlah bahwa pencobaan adalah alat yang dipakai Tuhan
untuk membuat kita menyadari akan kelemahan kita sehingga kita terus
bergantung dan mengandalkan Dia.Tuhan memberikan kekuatan di saat
masalah menghampiri hidupmu.

Persoalan dan penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang tidak


dapat dielakkan, “Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk
sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.” (Roma 8:22).
Tetapi bukan tanpa tujuan jika Tuhan mengijinkan itu terjadi. Tuhan tidak
bertujuan membuat kita semakin terpuruk, putus asa atau untuk menghukum
kita; Dia memiliki tujuan yang jauh lebih tinggi dari pada itu, seperti
dikatakan Yesus, “ ...karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan.. .”
(Yohanes 9:3) di dalam kehidupan kita. Jadi selalu ada rencanaNya yang
indah di balik penderitaan yang kita alami! Bila perjalanan hidup kita mulus
tanpa ada 'kerikil-kerikil tajam', kita akan memilih hidup tidak bergantung
kepada Tuhan. Kita akan merasa mampu dengan kepintaran dan kekuatan
sendiri. Itulah sebabnya Tuhan terlebih dahulu membawa bangsa Israel
melewati ' padang gurun' sebelum mereka mencapai Tanah Perjanjian.
Tuhan ingin menjadi 'oasis' bagi mereka saat berada di padang gurun. Jadi
jangan mengeluh dan menyalahkan Tuhan saat berada dalam masalah.

Inilah kesempatan bagi kita melihat perbuatan-perbuatan ajaibNya


dinyatakan atas kita

Buah dari doa adalah kedalaman iman. Buah dari iman adalah cinta. Dan
buah dari cinta adalah pelayanan, namun agar dapat berdoa kita
membutuhkan keheningan hati. Sedangkan jiwa memerlukan waktu untuk
beranjak dan berdoa untuk menggunakan mulut, untuk menggunakan
mata, serta menggunakan seluruh tubuh. Dan bila kita tidak memiliki
keheningan itu, maka kita tidak tahu bagaimana harus berdoa

Pemandangan yang paling indah di dunia bukan semua keindahan yang


tercatat dalam the seven wonders melainkan melihat keluarga yang selalu
berdoa bersama baik pagi maupun malam (Beato Yoh.Paulus II) Doa itu
merupakan wujud dari spiritualitas intelligence yg merupakan landasan
kokoh dari semua kecerdasan hidup manusia. Doa merupakan nafas
kehidupan. Doa berarti mengundang Tuhan berperan serta dalam seluruh
kegiatan manusia agar selamat sampai tujuan yg sementara dan dan tujuan
kekal.

Keluarga adalah komunitas awal bagi terbentuknya iman kristiani yang baik
dan benar. Pendidikan iman yang baik dan kokoh harus dimulai dari
keluarga. Jadikanlah keluarga sebagai komunitas yg penuh cinta dan
interaksinya terhadap satusama lain dan terhadap Tuhan.

Jadikanlah hati cerah oleh senyum sapa penuh sukacita. Jadikan hati
bergembira karena yakin akan rahmat Tuhan yang melimpah. Jadikan hati
yang berbahagia oleh kasih dan pengorbanan yang tulus untuk melakukan
apa saja yang baik dan berkenan bagi Tuhan dan sesame. Hidup ini Cuma
sementara dan kebahagiaan yang dirasakan juga sementara. Maka jika ia
diisi dengan hal-hal istimewa karena semua keyakinan yang baik di atas,
maka hidup dan kebahagiaan kita yg sementara itu menjadi abadi.
Terpujilah Tuhan sebab kekal abadi kasih setiaNya.

Kegelisahan seringkali mengganggu perasaan kita karena kita tidak tahu apa yang akan
terjadi di masa depan, apakah rencana-rencana dan usaha-usaha kita dapat terwujud,
berhasil, atau tidak. Jika demikian, lakukanlah yang terbaik hari ini guna membangun
harapan untuk hari esok. Karena apa yang terlihat hari ini memberi kekuatan untuk
berlangkah ke hari esok. Nasihat Tuhan: janganlah kuatir akan hari esok, sebab hari esok
datang dengan kesusahannya sendiri, kesusahan sehari cukuplah sehari.

Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Masalahnya, kadang tak


semua orang menyadari kalau kesempatan itu selalu ada, hanya saja tak selalu kita
bisa melihatnya. Ned (Liev Schreiber) pun tak pernah menyadari itu semua. Yang
terlihat di depan matanya hanyalah setumpuk masalah yang sepertinya tidak ada
habisnya. Setiap saat masalah itu sepertinya semakin bertambah saja

Syukur bagi-Mu ya Tuhan.... Tak ada kata terucap tanpa rasa menyelami makna
tersirat dan maksud tersurat yang kadang membuat dahi berkerut karena tidak
ringan menemukan jawaban pasti. Tapi hati masih tetap siaga merenungkannya
walau diliputi seribu tanya yang mampir menyentuh kalbu tanpa mengenal batas
waktu kehidupan ini. Itulah bakal terlahirnya kematanga...

Gambaran dirimu nampak terlukis elok di setiap pergimu bersama untuk menebar
kasih yang tak pernah habis dikuras musim. Keriangan belum usai membalut
risaumu yang hampir menggerogoti ikhtiarmu untuk menjadi yang lebih setia walau
sering mesti tampil seadanya saja. Memang sudah sewajarnya demikian, karena tali-
temali relasi yang dibangun beralaskan saling cinta dengan segala apa adanya.
Ketika kehadiran bersama digubah dalam satu nada dasar berbirama kesalingan,
maka akan terbit sukacita besar yang menggembirakan hati untuk bangkit
bergandengan tangan seiring-sejalan menapaki titian berbelok-belok di kehidupan ini

Kita diundang untuk tabah dalam menghadapi setiap masalah. Kita diminta untuk percaya
akan Tuhan dan pertolongannya. Dia tidak pernah membiarkan kita berjuang sendirian.
Tepat pada waktunya, Dia akan menjawab doa dan permohonan kita. Semuanya itu akan
terjadi, bukan berdasarkan apa yang kita kehendaki,melainkan menurut apa yg menjadi
kehendak Allah. Itulah sebebnya,kita dipanggil untuk setia mengikuti yesus dalam sukaduka
kehidupan ini. Kita juga dipanggil untuk memiliki iman yan mendalam kepada Tuhan.

PELAKU FIRMAN..renungan..suatu hari s'orang bpk mengeluh atas polah tingkah istrinya
yg rjin berdoa,mengjr dan menasihati orang serta aktif di grja.syg,di rmh ia amat cerewet dan
sllu menuntut,termsk suaminya,hrs tunduk pdanya.bpk ini m'njd...i ragu akan kebnran sepak
terjang istrinya.dia mulai mempertanyakan tentang kesatuan antara kata dan karya,doa dan
pelayanan istrinya.Injil hari ini mengajak kita untk mws diri berkenaan dgn k'sesuaian antara
kata dan tindakan.kita diminta mendgrkan firman dan mlksanakannya.kita juga diajak untk
membangun diri diatas wadas yg kkh,firman Allah,agar sungguh nyata keselarasan antara
kata dan perbuatan dlm hdp sehari hari.Rasul yakobus mengajak kita untk lamban berbi2ra
tetapi cepat mendgr(yak 1:19).bukan hanya pendgr firman ttpi pelaku firman(ay.22).hal ini
penting,krna bukan org yg berseru"Tuhan,Tuhan!akan masuk ke dlm kerajaan Allah"ttpi yg
mendgrkan firma dan melakukannya.Rmh yg kokoh kuat dibangun di atas wadas.iman yg
kokoh kuat dibangun di atas firman.sebab itu belum tentu orang yg pandai bicara dan
mengajar juga bijaksana.seorg bijak hrs bljr.ia hrs bljr duduk tenang mendgrkan firman.seorg
Maria memiliki duduk bljr dekat kaki Yesus dan m'ndgrkan perkataanNYA(Luk
10:39).seringkali kita jatuh dlm ditokomi antara doa dan pelayanan.sebab itu,kita perlu
mengukur diri,apakah slma ini sdh ada keselarasan antar keduanya?pelayanan yg sejati pasti
lahir dari doa yg asli,yg bersumber pada persatuan yg erat dgn Allah.pengalaman iman yg
seperti ini,pada gilirannya akan menjadikan seluruh hdp kita pancaran kehadiran Allah.sebab
itu,pelayanan dan perasaudaran kita akan memancarkan kekuatan dahsyat bila mengalir dari
kasih Allah.utk itu,setiap kali kita mesti merefleksikan hidup doa dan pelayanan kita!apakah
bnr tlh terjadi kesimbangan antara kata dan prlku sehari hari?apakah doa dan persaudraan tlh
mwrnai plynan kita? Bla kta tlh m'njdi p'ndgq dan pela-ku firman yg baik,maka kita tlh
m'mbngun diri s'bgai pendoa,pelayan dan aktivitas yg baik.
a

Setiap manusisa memiliki sejarah masa lalu yang manis dan pahit, menyenangkan dan tidak
menyenangkan. Semua itu telah menjadi rangkaian cerita yang menggambarkan sejarah
hidup kita masing-masing, entah sejarah itu pahit, entah manis, biarlah diterima dan
disyukuri, karena dibalik kepahitan dan keindahan itu, kita telah terbentuk menjadi manusia
yang unik dan memiliki andil untuk membangun dunia dengan baik. Tak ada gunanya
menyesali kepahitan dan kekurangan yang ada. Lakukanlah apa saja yang sanggup kita
lakukan sesuai rencana dan kehendak Allah. Kita semua dicintai-Nya.

Cita2 hidup tidak cukup diwujudkan dengan mimpi2 tetapi perlu disertai dengan upaya2
bekerja keras, mencari peluang membangn jaringan kerjasama, bermurah hati untuk
membagi dan mendorong semangat juang agar tetap berada pada level yg benar dan baik.
Namun yg paling mendasar adalah keterbukaan utk membangun relasi persahabatan erat
dgn Tuhan, memohon berkat dan penyertaanNya krn kita sdar dan yakin bhw di luar Dia kita
tdk bisa berbuat apa2.

Ketika keluarga sanggup mewujudkan cinta kasih sejati dalam untung dan malang, keluarga
itu sanggup memenuhi janjinya di hadapan Tuhan di saat menerima sakramen perkawinan.
Ketika janji itu tidak dapat diwujudkan dengan baik kiranya dipandang sebagai sebiuah
kelemahan yang perlu diperbaiki. Hidup itu tak selamanya sempurna, tetapi usaha saling
menerima dan mengerti hal yang tidak sempurna dalam diri pasangan hidup sambil berniat
memperbaikinya, sesungguhnya jalan menuju kesempurnaan itu. Untuk itu berjalanlah
selalu bersama Dia yang sanggup menolong dan menyempurnakan.
Meningkatkan semangat berdoa bersama dalam keluarga sama dengan member
kesempatan lebih banyak kepada Tuhan untuk hadir dalam keluarga guna memberi berkat
sesuai kehendak dan rencaNya. Tuhan adalah sumber segala sesuatu yang baik dan yang
menyelamatkan setiap keluarga. Membangun keluarga di atas kecerdasan spiritual
merupakan motor penggerak untuk menghidupkan kecerdasan-kecerdasan hidup yang
lainnya.

Orang tua yg selalu memberi support kepada anak-anaknya dengan kata2 motivasi positif
akan menolong anak-anak dapat mengejar cita-citanya sekaligus memampukan mereka
menciptakan prestasi-prestasi dalam hidupnya. Kata-kata serta motivasi posistif itu ibarat
sebuah doa yanng menghidupkan rahmat Allah dlm diri anak-anak serta membantu mereka
membangun kesadaran akan dirinya sebagai mahluk citra Allah.Tugas setiap orang tua amat
berat tetapi itu adalah panggilan hidup yang amat mulia : menciptakan generasi baru yang
berbudi baik, berprestasi dan takut akan Allah.

Memikirkan dan mengolah hidup dan karya kita setiap hari tanpa menyertakan peran Allah
adalah sesuatu yang mustahil. Hidup manusia berawal dari Allah, disertai Allah dan berakhir
pada Allah. Kehidupan modern yg semakin mengabaikan hal-hal yang berhubungan dengan
agama dengan hokum-hukumnya akan menghantar manusia ke dalam ruang paling
berbahaya bagi keselamatannya. Kata pemazmur, kehidupan dunia Cuma sementara, ia
bagaikan bunga yang segar di pagi hari tetapi segera layu di waktu petang.

Persembahan diri kita kepasda Allah lewat cara hidup yang sudah kita pilih tak akan pernah
sia-sia jika kita sudah sungguh-sungguh menjadi orang atau duta Kristus yang membawa
terang keselamatan bagi sesama. Tugas ini meskipun seringkali mendapat ganjalan namun
kita tak pernah boleh berputus asa, sebab kita percaya Tuhan selalu berjalan bersama kita
dan membuka jalan untuk kemajuan karya2Nya. Jika bukan hari ini mungkin besok , jika
bukan besok mungkin lusa, dst. Terang akan menghalau kegelapan.

Keselamatan yang kita peroleh dalam yesus kristus bukan sekedar bayanagan dari
keselamatan seperti dalam PL meainkan suatu kenyataan yang dapat dirasakan sejak kita
masih hidup di bumi ini sampai selamanya. Korban Yesus kristus di kayu salib merupakan
Korban paling sempurna yang dikerjakan Allah sendri untuk pemulihan manusia dari dosa
dan perdamaian manusia dengan Allah. “Barangsiapa percaya dan dibabptis akan
diselamatkan. Dan barangsiapa hidup dalam Aku dan meminta sesuatu kepada Bapa dalam
NamaKu, Aku akan melakukannya.

Setiap tahun setiap orang/keluaraga/perusahan,dll memiliki target jehidupan/ usaha yang


perlu dicapai. Target2 itu dipasang untuk mendorong dan memacu mereka suapaya dapat
memanfaatkan semua potensi kehidupan secara optimal. Demi prestasi dan pencapaian
target sering membuat seseorang terus menerus beketrja tanpa henti tanpa
memprtibangkan hal2 prioritas dlm rumah tangga. Karena itu tidak heran kalau sering
terjadi prestasi kerja tercapai tetapi rumah tangga terpecah.

KETIKA hidup keluarga diterpa derita krn egoisme yg selalu membara, kebahagian menjadi
impian yang sulit terwujud. Egoisme dalam segala bentuknya adalah racun yang harus
disngkirkan dari hati setiap insan dlm rumah tangga, agar janji sehidup semati dalm untung
dan malang bisa mejadi keyataan yang dibaggakan. Setiap pribadi dan keluarga perlu
memupuk semangat kerendahan hati untuk rela mengampuni satu sama lain.

Seorng anak tidak hanya membutuhkan nasihat-nasehat tetapi juga membutuhan dialog
serta waktu untuk berdiskusi dgn ayah ibunya. Ada banyak pertanyaan yg membutuhkan
jawaban dari org tuanya, seorg anak membutuhkan wkt ayah ibu utk mendengarkan unek-
unek hatinya yg kelabu, seorng anak memerlukan waktu saat org tua bermain-main
dengannya.dll. Di atas segalanya, keluarga itu sekolah iman dan budi pekerti dimana anak-
anak belajar memuji dan menyembah Allah, belajar menghargai dan mencintai sesamanya.
Tokoh panutan dan kebnaggaan anak ada dalam diri ayah dan ibunya.

Dalam hidup kita seringkali muncul ketegangan antara kejujuran dan wibawa kekuasaan.
Seringkali atas nama kekuasaan, orang bertindak tidak jujur dan tdk adil, sekalipun ia tahu
bahwa itu tidak benar untuk dilakukan. Seringkali atas nama kekuasaan, kemanusiaan
dikorbankan. Ini adalah tanda ketumpulan nurani, kemerosotan moral dan keambrukan nilai
dalam kehidupan bersama. Apa yang dipikir ulang? Saat berada pada posisi tertentu sering
muncul penyakit lupa. Kalau lupa ingatan masih baik, bahaya kalau lupa diri atau lupa
daratan. Amensia adalah tanda kehancuran. Amnesia akut ..lebih parah lagi kalau ditambah
insomia. Tidak tidur utk memikirkan cara mempertahankan posisinya. ( Sebuah autokritik
bagi pemerintah yang dalam kampanye Pemilu suka mengumbar janji, namun ketika
terpilih, janji-janji itu dilupakan. Awasan untuk para calon-calon Gubernur NTT mendatang)

Memang sudah menjadi original sin, semacam kecenderungan kita untuk mudah melihat
selingkaran kecil noda dalam sebuah gaun putih yang indah, daripada tetap mengagumi
gaun putih tersebut dan menerima noda yang melekat padanya. Kita memiliki
kecenderungan untuk melihat kesalahan, kelemahan, kekurangan, serta segala sisi negative
dari orang lain terlebih dahulu daripada mencoba untuk mencari sisi positifnya. (mendoakan
orang lain yng memiliki kelemahan jauh lebih mulia daripada jika kita justru menguak terus
sisi negative orang lain. Mendoakan menjadi sarana bagi kita untuk belajar mencintai.
Karena dengan berdoa bagi orang lain yang mengecewakan, kita sungguh memohon agar
orang tersebut dapat hidup lebih baik. Dengan begitu kita belajar untuk siap sedia dalam
segala macam pekerjaan baik (Ad Omnes Opus Bonum Paratus)

Mulut kita bisa menjadi sumber cinta, tetapi hati-hati mulut juga bisa menjadi sumber dosa.
Tuhan jelas tidak membenci mulut kita. Ia menciptakan semua baik adanya, tetapi Tuhan
membenci apa yang jelek yang kadang keluar dari mulut kita ( God hate the sin but God love
sinner: Paus Pius IX (Kitab suci: dari mulut yang satu dan sama ini, bisa keluar berkat tetapi
juga bisa keluar laknat dan kutuk.

Mau kah kita membuka hati dan lebih berhati-hati lagi dalam hidup kita sehingga kehadiran
kita bisa menjadi berkat bagi orang lain? Bukankan indah jika wajah Tuhan yang penuh sinar
kasih, kedamaian dan persahabatan bisa tampak nyata lewat diri kita sehari-harinya
sehingga kita bisa menjadi dian yang tak kunjung padam, garam yang tak kunjung tawar.

HARGA SEBUAH PENGAMPUNAN (Sebuah Refleksi)

“Banyak orang suka dengan tulisan tentang pengampunan tetapi kadang tidak suka
pesannya. Banyak orang senang membaca renungan perihal pengampunan tetapi
“alergi” dengan ajakannya,”

Para sahabatku terkasih, kalau anda dan saya mengatakan sulit mengampuni itu
adalah fakta yang memang harus diterima. Lebih baik memang mengatakan
sejujurnya pengalaman jatuh bangun itu daripada kita mengatakan mengampuni
tetapi dibalik itu kita malah semakin membenci seseorang. Maka harga sebuah
pengampunan memang sangat mahal. Karena itulah barangkali kita mengatakan
sulit untuk mengampuni. Tetapi justru karena mahal itulah, maka kita harus
mengejar dan meraih nilai suatu pengampunan. Harga suatu pengampunan jelas
tidak dibeli oleh materj, uang, harta, pangkat dan kedudukan apapun. Harga suatu
pengampun dibeli dengan kasih, pengorbanan, kerendahan hati, persaudaraan dan
kelemah lembutan.

Kalau kita mengatakan sulit mengampuni, sekali lagi, itu adalah realita. Namun
jangan katakan saya tidak mau mengampuni. Itu adalah sikap pembrontakan akan
nilai kasih yang dicanangkan oleh iman dan agama kita. Kalau anda mengatakan
tidak mau mengampuni berarti anda telah berdosa terhadap Allah dan melawan
suara hatimu yang seyogianya mengajakmu untuk memaafkan dan mengampuni.

Mengampuni memang tanpa syarat. Kalau kita mau mengampuni memang kita
harus berkommitmen dengan tulus dan ikhlas. Maka memang jangan katakan,
mulutku mau mengampuni tetapi hatiku tidak. Saya memang berencana mau
mengampuni tetapi setelah aku mengingat semua apa yang ia lakukan yang
sungguh menyakitkan, saya jadi urung memaafkan. Ini menggambarkan dan
melukiskan pengampunan itu tidak tulus. Ketika kita memelihara dengki, kebencian
dan balas dendam, di situlah kamu “melukai” hatimu sendiri yang sejatinya
mengajakmu membuat yang terbaik.

Para sahabatku terkasih, saya tidak mau mengajari anda bagaimana harus
mengampuni orang lain. Saya hanya mau menandaskan sambil mengajak anda
mengingat orang-orang lain, (suami- isteri, tetangga, teman ), janganlah bebani
hatimu dengan bara dendam itu. Jangan juga isi perasaanmu dengan dengki.
Lepaskanlah dirimu dari penjara kebencian dan kedengkian. Geserlah itu dengan
kasih, kesabaran, kerendahan hati. Kikislah itu dengan sebuah kata yang indah
pengampunan.

Kita memang tidak mampu melakukan ini sendirian. Ada Dia yang menjadi teladan
kita dalam pengampunan, “Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat.” Ada Roh Kudus yang menuntun kita dengan keinginan luhur
ini. Kalau anda teringat dengan mereka yang menyakitimu, dan bersikap kasar,
jangan terlalu focus dengan perbuatan mereka yang tidak baik, tetapi fokuslah akan
dirimu dan tekadmu yang mau mengampuni dan memaafkan. Maka, pengampunan
dan maaf itu mengalir dari hatimu yang tulus.

MELODY KESABARAN SEORANG ISTERI (Saya tidak pernah menyesal jatuh cinta
denganmu).

Cinta membuat ku lebih semangat, lebih bergairah dan membuat hidupku lebih
hidup. Cinta juga membuat anganku terbang tinggi dan cinta juga kadang
menghempaskanku ke bebatuan. Semua karena cinta, oleh cinta dan di dalam cinta
aku tercatat sebagai insan yang bersanding denganmu. Ya, karena cinta bukan
karena pangkat, materi dan harta. Dalam cinta aku merajut hidup berkeluarga
denganmu. Melalui cinta itu aku merenda berjuta angan dan oleh cinta aku
dimampukan menerimamu, hai belahan jiwaku apa adanya.

Rentang waktu mulai cinta ini bersemi, mekar, sampai terukir dalam moment
pernikahan dan kini sekian tahun berlabuh dalam bahtera, aku hanya mau
mengatakan satu kalimat, “Saya tidak pernah menyesal jatih cinta denganmu,”
Walau kamu kerap memberiku patahan yang terkulai dan serpihan yang tersisa,
walau kamu kerap membuatku menangis dalam kesendirian aku sekali lagi tidak
pernah menyesal memiliki cinta dan tidak menyesali cinta itu sudah aku serahkan
untukmu.

Memang “pelarianku” sering melalui air mata yang mengandung kondisi suasana
batin dan jeritan hati yang bermuara kepada pilu yang aku rasakan. Itu bukanlah
pertanda kecengenganku tetapi itulah naluri kemanusiaanku yang perasa namun
mempunyai cinta murni untukmu. Itu juga bukan pertanda penyesalan tetapi
sebaliknya syukur karena cinta itu telah memberikan segalanya untukku, bukan
hanye kegembiraan, kebahagiaan tetapi kadang juga derita.
Kadang hati menjerit dalam kesunyian bila kamu kadang kurang mengerti
perasaanku, lalai mendalami jiwaku dan kadang kurang meresapi guratan hatiku.
Aku terluka di mana kamu terlalu mementingkan dirimu, waktumu dan pekerjaanmu.
Kadang kamu cuek karena kesibukanmu. Di mana candamu yang dulu? Di mana
tawamu yang biasaya hadir membuat suasana adem? Di mana perhatianmu yang
kerap mewarnai kebersamaan kita? Aku bukan menuntut tetap hanya mengenang
kembali bahwa lebih penting kondisi di mana kita berada bersama, bercengkrama ria
daridapa keadaan dingin, dan bahkan bisa berakibat gersang karena kesibukan demi
alasan hidup dan kehidupan.

Aku tidak pernah menyesal mencintaimu. Ini selalu terukir dalam hatiku. Itu Nampak
dari caraku mengeja hakekat pernikahan bahwa kau dan aku dipanggil bukan
menambah yang satu menjadi dua tetapi sebaliknya membuat yang dua menjadi
satu, “Mereka bukan lagi dua tetapi satu, karena itu apa yang dipersatukan Allah
tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Mateus 19:6). Inilah “konsep” hidup
berkeluarga yang aku miliki.

Walau kamu sanggup membeli hadiah yang mahal tetapi kesabaranku tidak akan
pernah bisa dibeli oleh materi. Kesabaran dan kesetiaanku hanya bisa “dibayar”
dengan pengertianmu akan diri dan perasaanku dan penerimaanmu atas diriku apa
adanya. Kesabaran itulah yang menjadi harta terindah yang aku miliki. Sabda Allah
selalu menguatkanku dalam kondisi apapun perjalanan hidup keluarga kita,
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah
dalam doa (Roma 12:12).

Suamiku tercinta, entah bagaimanapun keadaanmu, aku yakin Allah telah


mengutusmu hadir dalam hidupku dan menemaniku dalam mengarungi hidup ini.
Aku mensyukuri itu sebagai anugerah. Aku akan menerimamu apa adanya. Itulah
wujud dan buah kesabaranku. Aku tidak akan banyak lagi berkata-kata dan
mengurai goresan hati dalam lembaran ini selain, “Aku tidak pernah menyesal untuk
mencintaimu,” mengertilah bila kamu mau mengerti, pahamilah bila kamu ingin
memahami dan terpenting pintaku, terimalah dan hargailah juga aku sebagai patner
hidupmu.

MENGENANG TIGA TAHUN KEPERGIAN FR.DANIEL SYUKUR SVD


(29 July 2019-29 July 2012)
Tanggal 29 July 2009....Aku memang tak mampu melihat tubuhmu yang terbaring damai
dalam pelukan bumi,..…..Perasaan berkecamuk panjang dengan serentetan pertanyaan
retoris mengiringi air mata ayah- bundamu , saudara-saudari yang meniris..Terbayang lagi
profilmu yang teduh, sopan, mengekspresikan makna dirimu nan santun dan membuat kami
selalu terpukau. Nyala lilin meliuk gemulai seperti tarian harapan sunyi namun dengan
pesan-pesan terakhirmu yang terekam di sanubari ayah-bunda, saudara dan saudari,
harapan itu berkobar indah dan memendarkan kekuatan yang tak terlukiskan...., doa kami
disela rintih dan sedu adalah percikan rindu akan dirimu. Engkau tetap anggun menahan
tubuh yang ringkih tergeletak di atas tempat tidur rumah sakit, membuat mata siapa pun
nanar kala menyaksikanmu bergulat panjang, seakan hendak mengajukan penawaran akhir
jelang palu keputusan Sang Ilahi bertalu di batas waktu....Akhir yang getir menahan perih
tetapi engkau tetap melantunkan sepenggal kalimat hiburan akan kebahagiaan abadi yang
menanti...Begitu tegar....seperti jemarimu yang terpaut mengusap dada dengan posisi doa,
mengena menghadkan Jubah putih berkilau menghadap sang Khalik....
Serangkaian kisah tentangmu,… tak pernah habis tercurah. Balada seorang anak muda yang
berjuang dengan penuh ketekunan dan ketulusan, semangat pelayanan yg tampa kenal lelah,
centilan humor-humor yang lucu yang membuat yang letih, sedih dan terkulai bangkit
bersemangat, kesederhanaan yg bersahaja, dan kerendahan hati yang begitu dalam dari
sukma membuat engkau tak pernah benar-benar pergi atau sirna......Air mata belum kering
benar ketika hadirmu menjadi seperti mata air yang mengalirkan kesahajaan..tetapi itulah
tetesan doa buatmu yang tersiram di setiap tepian kenangan tentang dirimu......Hidup singkat
namun kenangan akan dirimu makin panjang bagai sebetik bunyi yang bergaung panjang
dengan gema berulang-ulang. Bunyi yang merdu dari hidupmu......
Kecup takzim di makammu, ……, dengan serangkaian perasaan yang berkecamuk...palang
kayu yang belum tertancap dengan barisan namamu mengingatkan kami akan tangan yang
terentang pasrah pada Sang Mahakuasa...
Selamat beristirahat,sahabatku terkasih Fr.Deny Syukur,SVD
titip asa pada doamu jua
buat kami yang melata pada waktu yang tersisa...sampai bersua kembali di penantian
terakhir.

Dioni) Hidup Untuk Kerja

Bacaan: Amsal 31:10-31

...berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu - Kejadian
2:2

Seorang anak bertanya pada ibunya, “Ma, kenapa mama tidak mau bermain bersamaku?”,
“Karena mama tidak punya waktu” jawab ibu anak tersebut. Dialog pun berlanjut. “Mengapa
mama tidak punya cukup waktu?”, “Karena mama harus kerja". “Kenapa mama harus
kerja?”, “Agar mama mendapat uang”, “Mengapa mama ingin mendapat uang?”, “Agar bisa
memberi kamu makan”. Si anak terdiam sejenak. Kemudian ia berkata lagi, “Mama, saya
tidak lapar,” *(Willi Hoffsuemmer).

Dialog seperti itu mungkin pernah kita temui di kehidupan sehari-hari. Anak kita ingin
supaya kita bisa menjadi teman mainnya dan memberikan sebagian waktu kita untuknya.
Namun terkadang pekerjaan di kantor sudah menunggu untuk segera dikerjakan. Alhasil anak
kita hanya mendapatkan kekecewaan dan bukan waktu kita untuknya.

Hidup memang harus bekerja, namun hidup bukanlah untuk pekerjaan saja. Artinya, kita juga
harus pandai dan bijak mengatur waktu untuk anak dan keluarga. Jangan pernah beranggapan
bahwa keluarga akan berterima kasih karena kita telah memberikan banyak kecukupan dalam
materi dan finansial. Justru saat mereka terbiasa hidup tanpa kedekatan dengan kita, itu
adalah hal yang akan berdampak buruk bagi perjalanan sebuah keluarga.

Sekarang saatnya mengganti cara pandang kita terhadap pekerjaan dan keluarga. Pekerjaan
memang penting karena menyangkut kebutuhan keluarga. Tetapi jangan sampai kebahagiaan
keluarga yang tentunya adalah satu tujuan kita bekerja justru dikorbankan demi pekerjaan itu
sendiri. Aturlah waktu untuk mengajak keluarga berlibur atau minimal tiap hari luangkan
waktu untuk berbincang soal aktivitas yang dilalui sehari ini. Jadilah orang yang tidak hanya
disukai dan berprestasi di tempat kerja, tetapi juga di keluarga. Ingat, kehadiran Anda di
tengah keluarga menentukan seberapa besar respon keluarga pada Anda. Tempatkan posisi
Anda di tengah keluarga, seperti Allah telah menempatkan Anda di sebuah keluarga yang
menunggu perhatian dan kasih sayang Anda.

Keluarga lebih membutuhkan kehadiran kita, melebihi banyaknya uang yang kita beri.

Team Work

Bacaan: Yohanes 17:20-23

supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di
dalam Engkau,- Yohanes 17:21

Saya selalu berpikir bahwa sebuah tim olahraga yang bertaburan dengan bintang, pasti akan
mendulang sukses dan menjadi juara. Memang tak dapat disangkal lagi bahwa kemampuan
dan keahlian individu sangat berpengaruh pada potensi tim, namun ternyata itu bukan segala-
galanya. Ada satu hal lagi yang lebih penting dari pada sekedar skill individu, yaitu kerja
sama dalam tim!

Bagi Anda yang suka sepak bola, mungkin masih membekas kuat di benak kita kejuaraan
euro-champion pada tahun 2004. Sang juara bukanlah Italia, Inggris, Perancis, Belanda
ataupun Spanyol yang bertebaran bintang, tapi justru Yunani yang sama sekali tidak
diperhitungan dan dianggap sebagai tim underdog. Tidak salah juga jika tim Yunani sama
sekali tidak diperhitungkan, sebab mereka memang tak punya pemain yang sangat menonjol,
namanya saja kita hampir-hampir tidak pernah mendengarnya. Lalu apa kunci kesuksesan
mereka sehingga mereka berhasil mempecundangi tim-tim unggulan? Kerja sama tim!
Untuk meraih kesuksesan, kerja tim yang solid mutlak diperlukan. Jika tak ada kerja sama
yang bagus, ini akan sangat memperlambat kinerja keseluruhan. Menjadi tugas seorang
pemimpin untuk membuat sebuah tim kerja yang solid, ini akan berdampak besar bagi
kemajuan perusahaan. Saya cuplikan kata-kata bagus dari Michael Jordan, bintang NBA ,
"Ada banyak tim dalam setiap olahraga yang memiliki pemain-pemain hebat tetapi tidak
pernah memenangkan pertandingan. Seringkali, pemain-pemain tersebut tidak mau berkorban
untuk kebesaran tim yang lebih baik. Hal yang menggelikan adalah, pada akhirnya
keengganan mereka untuk berkorban hanya membuat tujuan-tujuan pribadi lebih sulit
dicapai. Satu hal yang saya percayai adalah jika Anda berpikir dan mencapai sesuatu sebagai
sebuah tim, penghormatan pribadi akan datang dengan sendirinya.” Kerja sama tim itu kunci
kesuksesan kita. Unsur individu memang penting, namun tidak ada yang bisa menggantikan
kerja sama tim!

Satu orang dapat menjadi unsur dalam sebuah tim, tetapi satu orang tidak dapat membuat tim.

Pacaran

Bacaan: 2 Korintus 6:14-18

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya... - 2 Korintus 6:14

Pacaran Alkitabiah nggak seh? Seringkali pertanyaan semacam ini muncul di kalangan anak
muda. Usut punya usut, ternyata yang namanya pacaran tuh nggak ada dalam Alkitab. Bentuk
hubungan pacaran seperti yang kita kenal sekarang ini pun nggak pernah ada dalam jaman
Alkitab dulu. Alkitab hanya menyebutkan hubungan pranikah yang ada di kalangan muda
waktu itu adalah bentuk hubungan pertunangan.

Jaman emang udah berubah. Kita boleh aja mengikuti perkembangan jaman, tapi prinsip-
prinsip kebenaran tetap wajib kita pegang. Prinsip pertama, hubungan pacaran/pranikah harus
dengan tujuan menuju ke pernikahan. Kalo kita jalan ama cowok sekedar supaya ada
gandengan saat malam minggu ‘n ada yang antar jemput tiap saat, kita udah salah dalam
prinsip pertama ini. Jadi nggak ada istilahnya TTM or HTS dalam hubungan pacaran anak-
anak Tuhan. Kita harus jadi orang yang punya tujuan pasti. Nggak sekedar “ngalir” n jalani
hidup sesukanya.

Prinsip kedua, hubungan pacaran harus dengan orang yang seimbang. Cinta nggak kenal
perbedaan, begitu kira-kira kata orang. Tapi soal kehidupan rohani nggak bisa begitu. Terang
nggak akan pernah bisa bersatu dengan kegelapan. Pernikahan nantinya nggak cuma sekedar
hidup enak ‘n menghasilkan anak. Kalo kita memilih untuk menikah dengan orang yang
belum lahir baru, berarti kita memilih untuk mengatur rumah tangga kita sendiri tanpa
pertolongan Tuhan. Padahal mana mampu kita mengatasi semuanya sendiri. Tanpa Tuhan
kita nggak akan bisa saling mengasihi dengan tulus. Pernikahan akan terancam perceraian
bahkan perselingkuhan. Nggak ada perdamaian dan ikatan yang mempersatukan.

Prinsip ketiga, pacaran harus bisa jaga kekudusan. Biarpun jaman udah berubah, tapi untuk
urusan kekudusan nggak bisa ditawar-tawar lagi. Belajar jadi seperti keluarga Nuh yang
berani tampil beda di tengah-tengah angkatan yang udah rusak hidupnya. Nah, 3 prinsip udah
kita pelajari hari ini. Kalo kamu sedang dalam masa pacaran, lakukan 3 prinsip ini supaya
hubunganmu diberkati Tuhan.

God’s Lovingkindness

Bacaan: Mazmur 12:7-8

“Saat kupikirkan kebaikan-Mu tak pernah ku kekurangan. Dan saat kurenungkan kesetiaan-
Mu, esok kan kujelang tanpa keraguan surya kan terus ada...” Lagu pujian yang dilantunkan
grup band Giving My Best (GMB) ini, membuat saya merenungkan betapa dahsyatnya
kesetiaan Tuhan. Janji Tuhan enggak pernah sekalipun lalai ditepati-Nya. Itu sebabnya Tuhan
Yesus berkata,”Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di
sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Kalo terhadap seekor burung aja
Tuhan setia memelihara, apalagi kepada kita.

Pernahkah di malam hari kita mengkuatirkan jangan-jangan besok pagi matahari tidak akan
terbit? Tentu saja kita bahkan tidak pernah meragukan kesetiaan matahari untuk terbit setiap
harinya. Kita juga tidak pernah meragukan apakah esok matahari akan terlambat terbit. Kita
yakin bahwa matahari pasti terbit tepat pada waktunya. So, kalo terhadap benda mati seperti
matahari aja kita bisa percaya, terlebih lagi seharusnya kita terhadap Tuhan.

Janji Tuhan dalam hidup kita senantiasa ditepati-Nya. Tuhan tidak pernah lalai, lupa, apalagi
mengingkari perkataan-Nya. Jadi, kenapa kita masih aja ragu terhadap Firman Tuhan? Kita
seharusnya enggak punya alasan untuk meragukan Tuhan. Persoalannya justru terletak pada
diri kita sendiri. Apakah kita mempercayai kuasa Tuhan ataukah kita lebih suka
mengandalkan manusia dan kekuatan diri kita sendiri. Alkitab dengan jelas menyatakan
bahwa orang yang mengandalkan Tuhan akan senantiasa diberkati.

Yang perlu kita lakukan agar janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita adalah: pahami
janji-Nya (makanya kita perlu belajar Firman-Nya setiap hari), lakukan bagian kita (lakukan
syarat apa yang harus kita penuhi), percayalah bahwa Dia setia (miliki iman!) dan akhirnya
kita akan melihat janji-Nya tidak pernah gagal dalam hidup kita. Saya rindu senantiasa dalam
hidup ini melihat janji-Nya digenapi, dan saya yakin saya enggak sendirian. Kamu juga, kan?

Bukan Permainan

Bacaan: Efesus 5:15

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang
bebal, tetapi seperti orang arif.- Efesus 5:15
Bagi anak-anak muda yang memuja kemerdekaan, mereka punya slogan bahwa hidup ini
hanyalah sebuah permainan. Life is a game, so play it! Apakah bener hidup kita ini cuma
sebuah permainan? Kalo hidup ini sekedar permainan, berarti kita bole- bole aja kebut-
kebutan di jalan, bermain-main dengan taruhan nyawa kita, mengisi hidup dengan
kesenangan-kesenangan diri sendiri. Bukankah hidup ini hanya sekedar permainan yang perlu
dimainkan dan dinikmati?

But, in fact hidup ini bukanlah sebuah permainan. Kita enggak bisa mempermainkan hidup
kita seenak diri sendiri karena kita harus mempertanggung-jawabkan setiap hal yang kita
lakukan selama kita menghirup oksigen di bumi ini. Setiap detik yang kita lewatkan harus
diperhitungkan di hadapan tahta Allah. Bagaimana bisa kita memperlakukan hidup ini
sebagai sebuah permainan?

Girls, mentang-mentang masih muda, kita kadangkala mengira bahwa hidup kita boleh
“diboroskan” untuk hal-hal yang kita anggap enggak akan bisa lagi kita lakukan di masa tua
kelak. Hidup berhura-hura dalam kesenangan duniawi, gonta- ganti pacar mumpung masih
remaja, nyobain hal-hal negatif (misalnya rokok, minuman keras, or even drugs!) yang
padahal kita udah ketahui bahwa itu merupakan hal buruk dan merusak. Kita ngejalanin
hidup sebagai sebuah permainan yang kita kira bisa kita hentikan suatu saat nanti - ketika kita
udah dewasa ‘n enggak bisa main-main lagi. Padahal, siapakah yang bisa tau umur manusia?
Kita enggak bakalan tau apakah kelak kita masih punya kesempatan untuk “hidup serius” ‘n
bener-bener. Bukankah itu hal yang aneh? Seharusnya kita menjalani hidup ini dengan
sungguh-sungguh serius karena kita enggak akan pernah tau kapan hidup kita berakhir.
Mungkin hari ini, mungkin taon depan, mungkin ketika kita udah keriput nanti, who knows?
Jadi, pastikan hidup kita bukan sebuah permainan!

Sukses Sejati

Bacaan: Galatia 2:19-20

Sukses, itulah kata yang paling didambakan orang. Kita pengen bisa jadi orang yang sukses.
Sukses seperti apa yang kita inginkan? Orang menyebut mereka - yang tinggal di kawasan
elite, yang mengendarai mobil mewah dan yang bekerja di perusahaan ternama - sebagai
orang sukses. Orang menyebut para selebriti yang berhasil menjadi artis beken dan meraup
keuntungan besar dari popularitas mereka, adalah orang sukses. Lalu siapa lagi? Para
motivator yang saat ini tengah naik daun, yang sekali bicara bisa mengantongi ratusan juta
rupiah? Para eksekutif muda yang karirnya melesat seperti roket?

Bukankah mereka-mereka ini yang seringkali kita anggap sebagai orang sukses? Kesuksesan
bagi dunia memang erat kaitannya dengan jumlah harta yang dimiliki seseorang. Ini seolah
mengesankan jangan harap dianggap sukses kalo hidup kita serba pas-pasan. Tanpa bersikap
anti terhadap kekayaan, mari kita tilik kembali apa kata Alkitab tentang kesuksesan. Yesus
adalah teladan kesuksesan sejati. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus tidak bisa dibilang
gagal. Bahkan Bapa memuji dan memberinya kedudukan, nama di atas segala nama dan
seluruh bumi harus sujud kepada-Nya.
Yesus disebut sukses bukan karena Dia sukses menjadi tukang kayu ternama. Bukan pula
karena Dia mengumpulkan harta yang bisa diwariskan sampai tujuh turunan. Keberhasilan-
Nya adalah Dia berhasil menuntaskan misi-Nya di dunia, mati di atas kayu salib menebus
dosa manusia. Yesus menyelesaikan tugas yang diberikan Bapa-Nya dengan baik. Jadi,
kesuksesan manusia yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa menuntaskan apa yang Bapa
tugaskan kepada kita.

Kesuksesan sejati adalah ketika kita hidup memuliakan Dia. Jadi, kalo hari ini kita berencana
nyontek demi mendapatkan nilai bagus, menjatuhkan nama baik rekan sekerja demi
memperebutkan posisi, menyerahkan prinsip hidup kita demi kenaikan jabatan, kompromi
terhadap dosa demi uang,... gagalkan rencana jahat itu. Kesuksesan kita bukan berdasar apa
kata dunia, tapi apa kata Tuhan tentang kita. Jangan sia-siakan hidup ini untuk mengejar hal
yang fana. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu

Don’t Worry
Bacaan: Mazmur 127:1-5, Mazmur 37:25

Lia bingung memikirkan nasibnya. Usaha yang baru ia rintis sekarang gagal total dan
bangkrut. Mitra bisnis yang tadinya menyediakan dana untuk usaha sekarang menjelek-
jelekkan dirinya karena kegagalannya. Lia gagal karena kurang berpengalaman dan
banyaknya pesaing yang usahanya sama dan sudah terkenal. Dalam kebingungan dan tidak
punya uang, Lia memilih bergantung kepada Tuhan. Dua bulan ia menganggur tapi berkat
Tuhan senantiasa mengalir. Saat perut lapar dan uang tak ada di dompet, ada saja teman atau
tetangga yang secara tak terduga mengirimkan makanan. Saat tak punya uang untuk membeli
kebutuhan sehari-hari, ada beberapa teman yang kadang minta tolong kepadanya untuk
melakukan sesuatu dan ia mendapat sedikit uang untuk menyambung hidupnya. Dalam masa
dua bulan itu, Lia sadar bahwa Tuhan tak pernah membiarkan ia berkekurangan. Tuhan selalu
mencukupkan segala kebutuhannya. Kini Lia sudah memiliki pekerjaan dan bisa memenuhi
kebutuhannya dengan baik.

Situasi seperti Lia mungkin pernah kita alami. Mendadak usaha yang kita tekuni bangkrut,
bagi yang karyawan mendadak terkena perampingan karena krisis ekonomi, atau mungkin
rumah kita dirampok atau terbakar. Dalam kesulitan yang begitu besar dan mendadak itu,
bagaimana kita menanggapinya? Apakah kita memilih menengelamkan diri sendiri dalam
kesedihan dan menyalahkan Tuhan, atau kita memilih untuk menyerahkan sepenuhnya hidup
kita dalam tangan-Nya yang seperti Lia lakukan?

Saat kita memilih untuk terus bersedih, beban kita malah semakin berat dan kita jadi sulit
melihat jalan keluar. Orang yang sedang depresi jadi sukar melihat penyertaan-Nya. Tapi,
kalau kita memilih untuk berserah kepada Tuhan dan tetap mengucap syukur, maka Ia akan
membuka jalan bagi kita untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dalam masa kekurangan,
Tuhan akan cukupkan segala kebutuhan kita dengan cara-cara yang tidak pernah terpikir oleh
kita. Jangan khawatir saat kesulitan datang karena kita punya Allah yang Maha Pengasih. Ia
selalu menyediakan berkat-Nya bahkan saat kita tidur. Tak akan pernah kita ditinggalkan
berjalan sendiri, Tuhan akan menuntun kita melewati kesulitan dan membuat kita menjadi
pemenang atas kesulitan yang ada. Miliki keyakinan bahwa Ia sanggup mencukupkan semua,
sesulit apapun keadaan kita.
Tuhan adalah Gembalaku

Meski Mazmur 23 yang ditulis ribuan tahun yang lalu. Mazmur 23 menjadi syair yang tak
pernah usang. Menjadi lagu yang tak pernah lekang oleh jaman.

Kata-kata indah yang sedemikian memukau. Memberi rasa nyaman kepada siapa saja yang
mendengarnya. Memberi rasa aman kepada siapa saja yang dicekam ketakutan. Memberi
pengharapan kepada siapa saja yang tak memiliki pengharapan. Memberi ketenangan kepada
mereka yang galau dengan beratnya perjalanan hidup.

Daud tak asal berujar. Bukan karena Daud pintar mencari kata-kata indah. Singkatnya, bukan
hanya goresan puitis tanpa arti. Bagi Daud, Mazmur 23 adalah kehidupannya. Ia
menggambarkan hubungannya dengan Tuhan dengan begitu jujur.

Demikian hendaknya Mazmur 23 tidak hanya sekedar menjadi tulisan indah penghias dinding
kamar. Atau menjadi lagu favorite kita saja. Di tengah-tengah perjalanan
yang semakin berat, jadikan Mazmur 23 menjadi rhema dalam kehidupan. Kita akan
mengalami Tuhan sebagai Gembala kita yang baik setiap hari.

Kita akan diperkaya oleh butir-butir mutiara yang terurai dalam Mazmur 23. Sebuah kata-
kata bisa menjadi mutiara kehidupan kalau kita menghidupinya. Itu
sebabnya Handbook Spirit edisi bulan ini akan mencoba mengaplikasikan Mazmur 23 dalam
kehidupan kita sehari-hari. Berdoa agar Anda semakin mengenal pribadi
Yesus sebagai Gembala kita yang baik.

Keintiman Selamanya

dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Mazmur 23:6

Tahukah Anda bahwa seorang gembala memiliki kedekatan dengan kawanan dombanya?
Bukan sok sentimentil, tapi seorang gembala sebenarnya memiliki hubungan emosional
dengan Dombanya. Yah, seperti kita yang begitu mencintai hewan peliharaan kita.

Setiap hari sang gembala memanggil nama kawanan domba itu satu persatu. Membalut
mereka kalau ada yang sakit. Menjaga mereka kalau bahaya mengancam. Bahkan seorang
gembala berani mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan kawanan dombanya.
Bukankah fakta ini bisa menjadi indikasi bahwa seorang gembala memiliki kedekatan dengan
domba-dombanya?

Itu semua menggambarkan hubungan kita dengan Tuhan. Satu kata yang mewakili semuanya
itu, keintiman! Keintiman dengan Tuhan yang tak pernah terputus. Tiada hari tanpa
mengawali hidup dengan persekutuan bersama Tuhan. Sungguh indah menjadikan hidup kita
begitu erat dengan hatiNya.

Berbicara tentang keintiman dan persekutan pribadi kita denganNya, Tuhan sungguh
memiliki kerinduan yang besar akan hal ini. Bahkan sebelum kita menyatakan
kerinduan kita, Ia sudah lebih dulu menghampiri kita dan menanamkan kerinduan itu kepada
kita.
Keintiman begitu berarti bagi Tuhan. Lebih dari segala-galanya. Lebih dari persembahan kita.
Lebih dari pelayanan kita. Itu sebabnya tidak ada yang bisa
menggantikan keintiman kita denganNya. Apakah kita cukup peka mendengarkan kerinduan
hatiNya? Bukankah harusnya kita menanggapi kerinduanNya itu dan
menjadi erat dengan hatiNya?

Bisa Dipercaya
Bacaan: Lukas 12:41-48

Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat
menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.- Amsal 28:20

Siapa yang tak ingin menjadi orang yang dipercaya? Siapa yang tak suka menjadi orang
kepercayaan Sang Big Boss? Orang yang ingin meningkatkan karirnya selalu ingin menjadi
orang yang dipercaya. Masalahnya menjadi orang yang dipercaya bukanlah hal yang mudah.
Lamanya kita bekerja, kepandaian kita, gelar ijazah kita, atau pengalaman kerja kita belumlah
cukup untuk menjadikan kita orang yang dipercaya. Lalu bagaimana caranya supaya kita bisa
menjadi orang kepercayaan atasan kita?

Satu, milikilah integritas. Kepercayaan dan integritas adalah dua hal yang tidak bisa
dipisahkan. Tanpa integritas jelas kita tidak akan dipercaya. Integritas berarti memiliki
karakter yang baik. Di jaman ini, karakter yang baik tetap jadi modal utama agar kita bisa
dipercaya. Dua, milikilah komitmen yang kuat. Tanpa komitmen, jelas kita tidak dipercaya.
Bagaimana mungkin seorang atasan akan mempercayakan hal yang lebih besar kepada orang
yang bermalas-malasan dalam bekerja?

Ketiga, jadilah orang yang berkompeten. Kompetensi artinya memiliki kualitas unggul dan
andal. Tingkatkan terus kinerja kita. Gali potensi diri dan munculkan ide serta gagasan-
gagasan baru. Orang yang berkompetensi biasanya menjadi kontributor utama dalam sebuah
perusahaan. Itu sebabnya orang yang memiliki kompetensi akan selalu diprioritaskan dan
dipercaya.

Keempat, miliki tanggung jawab. Maukah Anda memberi kepercayaan kepada orang yang
tak bertanggung jawab? Jelas tidak! Bertanggung jawab adalah syarat mutlak agar kita bisa
dipercaya. Jika kita masih diberikan tanggung jawab yang kecil, jangan meremehkan atau
malah berputus asa. Kerjakan itu dengan sebaik-baiknya. Percayalah, jika kita bisa dipercaya
dengan tanggung jawab kecil, pasti kita akan diberi tanggung jawab yang lebih besar. Ini
sejalan dengan prinsip Alkitab yang mengajak kita untuk setia dalam perkara kecil karena
dari situlah akan lahir perkara-perkara yang lebih besar.

Salah satu ciri orang sukses adalah bisa dipercaya.


 Tidak Ditentukan Orang Lain

Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka. -


Lukas 6:35
 Dua orang sahabat sedang menghampiri kios koran dan membeli beberapa koran serta
majalah. Adanya pembelian harusnya membuat penjual koran tersebut senang. Tapi
yang terjadi tidaklah demikian. Dia melayani dengan buruk, tidak sopan, dan dengan
muka cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yang buruk seperti
itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada
penjual tersebut. Orang pertama bertanya kepada sahabatnya, “Mengapa kamu
bersikap sopan kepada penjual menyebalkan itu?” Sahabatnya menjawab, “Mengapa
aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak?”
 Yes! Itulah pointnya! Jangan pernah biarkan orang lain menentukan cara kita
bertindak seandainya orang tersebut sedang melakukan hal yang buruk kepada kita.
Sayangnya, sering kali kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi
oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita
akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita
akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula
pemurah tiba-tiba jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang
tersebut.
 Harus saya akui, kadang kala saya gagal juga dalam hal ini, khususnya saat saya
berkendara. Saat ada mobil lain menyerobot jalan dengan seenaknya, saya tiba-tiba
jadi jengkel dan berusaha membalasnya dengan gantian menyerobot jalannya.
Tindakan saya dipengaruhi oleh tindakan orang lain terhadap saya. Di sisi lain, saya
bisa berbuat sedemikian baik, santun, dan luar biasa terhadap orang yang juga
melakukan hal yang sama kepada saya. Saat saya merenung-renung tentang hal ini,
saya jadi malu sendiri. Mengapa tindakan saya harus dipengaruhi oleh orang lain?
Mengapa untuk berbuat baik saja, saya harus menunggu diperlakukan dengan baik
oleh orang lain dulu? Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga punya “penyakit”
seperti saya? Jaga suasana hati, jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita
menentukan cara kita bertindak.

PRAY, TRUST AND HOPE

Dalam injil hari ini Yesus mengatakan, “Datanglah kepadaKu kalian yang letih lesu, dan
memikul beban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Kita datang dengan jalan
doa, percaya dan pengharapan.

Saya mempunyai percakapan menarik dengan seorang teman perihal doa. Terungkap
ketidakpuasan karena doanya nampaknya belum terjawab padahal sudah sekian lama ia
memohon dan memohon. Saya mengatakan ungkapan sederhana menjawab rasa gundahnya
bahwa doa menu...ntut kesabaran.

Pray, Trust and Hope adalah tiga rangkaian kata yang indah menyangkut doa. Kalau anda
meminta seseorang untuk melakukan sesuatu itu berarti anda percaya bahwa ia mampu
melakukannya. Nah hal selanjutnya yang anda buat ialah menanti dengan sabar. Itulah
gambaran real yang bisa kita petik dari makna suatu doa.

Anda kerap memohon sesuatu kepada Allah. Tentu anda percaya bahwa Ia mampu
melakukannya kendati kamu sulit mengerti bagaimana hal itu nyata terjadi. Namun ketika
kamu meyakini bahwa bagi Dia tidak ada yang mustahil maka rasa ketidak mengertian itu
lenyap seiring dengan rasa gembira karena penantianmu telah terjawab.

Para sahabat terkasih, Pray, Trust and Hope sekali lagi adalah tiga serangkai yang
menuangkan suatu makna yang dalam tentang doa. Walau Tuhan sudah tau apa yang akan
kamu minta namun kamu harus berinisiatif. Ungkapan, “Tuhan kasihanilah aku adalah seruan
inisiatif yang mengandung permohonan. Maka ia bertanya, “Anak-Ku apa yang ingin aku
perbuat bagimu? Si sakit mengatakan, “Aku ingin sembuh.

Doa mempunyai relasi yang sangat dekat dengan kesabaran. Benar, bahwa doa mungkin tidak
terjawab saat itu namun doa akan memampukanmu untuk bersabar. Kesabaran itu akan
menumbuhkan keyakinan yang dalam bahwa Dia akan menjawab dengan doamu tepat waktu.
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
(Roma 12:12). Tidak ada kesabaran yang sia-sia karena Allah memperhitungkan
penantianmu. Ya, Dia akan memperhitungkan air matamu.

Anda mungkin juga menyukai