NPM : 1506717241 Sumber : Amidya, 2014, http://remaja.sabda.org/apa-kata-alkitab-tentang-pacaran Apa itu berpacaran ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pacaran adalah sebuah hubungan antara seorang pria dan seorang perempuan dimana di dalam hubungan itu ada suatu rasa kasih dan rasa saying satu sama lain. Sedangkan kata berpacaran, memiliki arti berkasih-kasihan, bercinta, atau bersuka-sukaan. Namun, kata berpacaran sendiri memiliki arti yang cukup berbeda. Kata pacaran dalam bahasa Inggris berasal dari kata bangsa Mesir yaitu indehoi. Hoi adalah sebuah tumbuhan yang tumbuh di sepanjang sungai Nil dengan tinggi 100150 cm, hampir mencapai tinggi seorang manusia. Di Mesir, tumbuhan ini seringkali digunakan sebagai tempat seorang laki-laki dan seorang perempuan yang memiliki rasa ketertarikan untuk melakukan hubungan badan. Dari definisi dan sejarah ini, arti sesungguhnya dari pacaran dan berpacaran kurang bermoral dan jauh dari nilai-nilai Alkitab yang sesungguhnya. Jadi, ada baiknya kita mengganti kata berpacaran dan pacaran dengan kata teman dekat atau sahabat. Di Alkitab sendiri tidak tertulis arti kata pacaran maupun pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan pacaran. Tapi, di Alkitab tertulis banyak hal mengenai persahabatan. Di dalam persahabatan, kita dapat menyayangi dan bersahabat baik dengan pria maupun wanita. Dari persahabatan ini sendiri dapat muncul rasa ketertarikan terlebih pada sahabat yang memiliki jenis kelamin yang berbeda. Dari definisi ini, berpacaran selalu dikaitkan dengan berbagai hal yang bisa membangkitkan hawa nafsu seperti bermesra-mesraan, berpelukan, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini, berpacaran tidak sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Alkitab, yaitu menjaga kekudusan hidup dan melakukan hal-hal yang bijak. Di dalam Alkitab sendiri tertera berbagai penjelasan akan hidup kudus dalam Kristus, seperti : 1. Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus (1 Korintus 6:9) 2. Melakukan yang benar, sebab tidak semua hal berguna bagi hidup kita (1 Korintus 6:12) 3. Hidup kudus dan menjaga kekudusan hidup (1 Petrus 1:15) 4. Menjauhi percabulan (1 Tesalonika 4:3) 5. Tubuh adalah bait Roh Kudus dari Allah, dan bukan milik kita sendiri (1 Korintus 6:19-20) 6. Untuk menjauhkan diri dari percabulan (1 Korintus 6:18) Sebenarnya, bukan tidak boleh kita melakukan pacaran. Namun, kita harus mengintrospeksi diri, apakah pacaran yang kita lakukan sudah sehat dan memuliakan Tuhan? Ada baiknya kita melakukan pacaran yang memiliki visi dan tujuan yang jelas, bukan hanya mengejar kemauan daging saja. Dalam konteks ini, visi yang dimaksud adalah menjadikan pacaran sebagai jenjang menuju pernikahan yang didasari dalam Kristus. Ada beberapa prinsip berpacaran yang bisa dilakukan dan diperhatikan:
1. Berpacaran dengan orang yang memiliki iman yang sama.
2. Menggunakan kedewasaan yang cukup untuk menghindari berbagai cobaan. 3. Memilih pasangan yang sepadan. 4. Melakukan pacaran secara sehat dan positif. 5. Berpacaran dengan tujuan utama untuk menikah dan bukan berpacaran karena berbagai trend dan gaya hidup yang bermunculan. 6. Menghindari berbagai tindakan kekerasan dalam berpacaran. 7. Menghargai setiap hak-hak pribadi yang masih ada karena berpacaran tidak sama dengan menikah. 8. Dilandasi dengan cinta sejati yang membangun. 9. Menghindari berbagai jenis tindakan seks yang bisa terjadi. 10. Memperkenalkan pacar dengan keluarga dan sanak famili. Jadi sebenarnya berpacaran tidak dilarang dalam Alkitab, walaupun sebenarnya berpacaran berasal dari konteks yang kurang bermoral. Tapi, berpacaran harus didasarkan dengan iman Kristen. Dengan mendasarkan pacaran dengan iman Kristen, kita akan bisa melakukan pacaran dengan sehat dan bijak. Jikalau kita sadar tidak bisa membatasi diri apabila berpacaran, ada baiknya kita menjalin hubungan persahabatan saja. Karena dari persahabatan, dapat muncul perasaaan cinta yang sesungguhnya.