Anda di halaman 1dari 12

EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646

Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595


Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

PERANCANGAN PANEL DISTRIBUSI DAYA LISTRIK (SDP) UNTUK GEDUNG


l

KAMPUS UNIVERSITAS SUTOMO

Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2 l l l


l

1,2
Program Studi Teknik Elektro - Fakultas Teknik - Universitas Pamulang
l l l l l l l
l
l

Jl. Raya Puspitek, Buaran,Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310


l l l l l l l l

1
denttresno@gmail.com, 2 dosen01138@unpam.ac.id
l l

INFORMASI ARTIKEL
ll l ll ABSTRAK

diajukan : xxxx l l l Perancangan panel distribusi daya ini dibuat untuk mensuplai
revisi : xxxx
l lllllllll l komponen kelistrikan pada gedung kampus Universitas Sutomo
diterima : xxxx
lll l Serang Banten. Rancangan ini akan membahas tentang instalasi
dipublish : xxxx l l listrik beban, penentuan jumlah titik lampu, perhitungan beban
total, menentukan ratting pengaman dan perhitungan kuat hantar
arus pada kabel. Perhitungan yang dilakukan akan berdasarkan
pada standar-standar Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
tahun 2011. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka
didapat jumlah titik lampu berdasarkan illuminasi (Lux) standar
pada setiap ruangan kelas, jumlah beban total keseluruhan
adalah 59.446 Watt, ratting arus pengaman utama menggunakan
MCCB 125 A dan pemilihan ukuran kabel NYM 3x1,5 mm² dan
3x2,5 mm² sesuai dengan arus nominal yang mengalir serta
perancangan tata letak kompenen pada panel. Hasil rancangan
panel ini akan mensuplai daya sebesar 59.446 Watt untuk saat ini
pada bulan Juli 2022 dan dapat bertambah dimasa yang akan
datang sesuai dengan penambahan kapasitas beban.

Kata kunci : Panel Distribusi, Instalasi Listrik, PUIL 2011


l l l l

ABSTRACT l

The The design of this power distribution panel was made to


supply electrical components to the Sutomo University Serang
Banten campus building. This design will discuss about the
electrical installation of the load, determining the number of light
points, calculating the current carrying strenght of the cable. The
calculations will be based on the standards of the General
Electrical Installation Regulations (PUIL) in 2011. Based on the
results of analysis and calculations, it is obtained the number of
light points based on standard illumination (Lux) in each class
room, the total load is 59.446 Watts, thr main safety current
ratting uses MCCB 125 A and the selection of NYM cable size
3x1,5 mm² and 3x2,5 mm² according the nominal current flowing
as well as the design of the layout of the compenents on the
panel. The results of this panel design will supply power of 59.446
Watt for now in July 2022 and can increase in the future.

Keywords : Distribution Panel, Electriical Installation, PUIL 2011


l l

Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2 l l l


l
1
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

PENDAHULUAN l keselamatan pengguna dan instalasi listrik


itu sendiri.
Sistem distribusi daya listrik 2. Reliability (Keandalan)
merupakan suatu sistem untuk Keandalan sistem instalasi listrik dapat
menyalurkan energi listrik dari sumber dikatakan andal apabila sistem kelistrikan
sampai ke beban. Sistem distribusi daya dapat bekerja dalam waktu yang cukup
listrik pada bangunan berfungsi untuk lama. Keandalan sistem yang diperlukan
menyalurkan dan membagi daya listrik ke meliputi unjuk kerja sistem, pengoperasian
komponen-komponen listrik pada sistem dan peralatan yang digunakan.
bangunan. Perancangan sistem distribusi 3. Accessibility (Kemudahan)
daya listrik pada sebuah bangunan Kemudahan pada sistem instalasi listrik
merupakan satu hal yang sangat diperlukan menyangkut pada kemudahan
untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas pemasangan, pengoperasian, perawatan
kinerja. Pada perancangan sistem distribusi dan perbaikan sistem tersebut.
daya listrik juga harus mempertimbangkan 4. Availability (Ketersediaan)
fungsi utama dari bangunan tersebut Ketersediaan merupakan hal yang sangat
sehingga dapat disesuaikan dengan diperlukan dalam sistem instalasi listrik,
kebutuhan yang ada. dimana ketersediaan akan berkaitan
dengan kemungkinan pengembangan
Suatu penelitian yang sedang dimasa yang akan datang.
dikerjakan yaitu pada gedung kampus
Universitas Sutomo Serang Banten, dimana 2. Mentukan Jumlah Titik Lampu
sistem pendistribusian energi listrik
membutuhkan panel distribusi untuk bisa Pencahayaan atau iluminasi adalah
menyalurkan energi listrik ke komponen penggunaan cahaya untuk mencapai efek
kelistrikan pada gedung dan sebagai praktis atau estetika dalam suatu ruangan.
pengaman dalam sebuah instalasi listrik. Perancangan penerangan atau pencahayaan
Fungsi dari panel distribusi adalah untuk buatan dapat dilakukan dengan metode
mendistribusikan daya listrik ke setiap Lumen. Metode Lumen adalah metode untuk
beban perangkat listrik. menghitung intensitas penerangan atau
pencahayaan rata-rata pada suatu bidang
Dari pokok permasalahan tersebut kerja. Fluks cahaya diukur pada suatu bidang
panulis akan membuat rancangan panel kerja yang secara umum memiliki tinggi antara
distribusi daya listrik untuk menyelesaikan 75 – 90 cm di atas lantai. Besarnya intensitas
proyek pada kampus Universitas Sutomo penerangan atau Lux tergantung pada jumlah
Serang Banten. fluks cahaya yang dihasilkan pada suatu
bidang kerja. Untuk menentukan jumlah titik
TEORI l lampu pada suatu ruangan dapat dihitung
1. Instalasi Listrik dengan persamaan (1) berikut ini:
Instalasi listrik merupakan suatu sistem Ex Lx W
N= (1)
penyaluran tenaga listrik untuk semua Ø x LLF x CU x n
peralatan listrik. Dimana pada perancangan Dengan:
sistem instalasi listrik tersebut dapat N = Jumlah titik lampu
menjamin pemanfaatan energi listrik yang E = Target penerangan
baik, maka terdapat beberapa prinsip yang (Lux)
harus diperhatikan dalam perancangan dan L = Panjang ruang (m)
proses pemasangannya. Adapun prinsip- W = Lebar ruang (m)
prinsip instalasi listrik adalah sebagai berikut: Ø = Total lumen lampu
1. Safety (keamanan). CU = Coeffesien of utilization/ faktor
Instalasi listrik harus dipasang pemanfaatan (50% - 65%)
berdasarkan standar peraturan pada PUIL LLF = Light loss factor/ faktor cahaya rugi
2011 dengan tujuan keamanan dan (0,7 - 0,8)
Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2
l l l
l
2
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

n = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu Kuat hantar arus kabel sesuai ketentuan
PUIL 2011, bagian 510.5.3.1 adalah 125%
Menurut Standar Nasional Indonesia
dari arus pengenal beban penuh motor.
(SNI) nomor 03-6575-2001 kuat penerangan
Kemampuan Hantar Arus (KHA) adalah
untuk ruang kelas atau sekolah sebesar 250
kemampuan suatu penghantar yang dapat
– 300 Lux.
dialirkan dengan arus maksimum secara
3. Arus Beban Nominal terus-menerus pada keadaan tertentu tanpa
menimbulkan kenaikan suhu yang melampaui
Arus beban nominal adalah arus yang nilai dari penghantar itu sendiri. Untuk
mengalir pada suatu beban terpasang. Arus menentukan besarnya Kemampuan Hantar
yang mengalir pada suatu beban perlu Arus (KHA) suatu kabel penghantar adalah
diketahui untuk menentukan besarnya dengan menggunakan persamaan (5) berikut
kapasitas pengaman (MCB). MCB adalah ini.
suatu komponen yang berfungsi untuk KHA=125 % x ∈¿ (5)
membatasi arus beban agar tidak melebihi
kapasitas daya yang tersedia. Dalam 6. Panel Distribusi Daya (SDP)
penggunaannya MCB ini harus disesuaikan Panel distribusi daya adalah suatu
dengan besaran daya listrik yang terpasang. perangkat yang digunakan pada instalasi
Untuk menentukan arus beban nominal (In) 3 listrik agar sistem dapat bekerja dengan aman
phasa dapat menggunakan persamaan (2) dan handal. Panel distribusi daya digunakan
berikut ini: untuk mendistribusikan energi listrik secara
P merata, sebagai pengamanan instalasi dan
In = (2) mempermudah dalam perawatan sistem
V x 3 x cos φ instalasi listrik.
Untuk arus nominal (In) 1 phasa dapat
7. MCCB
menggunakan persamaan (3).
P MCCB atau Moulde Case Circuit Breaker
In = merupakan salah satu kompenen elektrikal
V x cos φ
(3) yang berguna sebagai pengaman dan
Dengan: pemutus arus ketika terjadi arus pendek
In = Arus nominal beban (A) (korsleting) atau kelebihan beban (overload)
P = Daya beban (W) yang dapat menyebabkan kerusakan pada
Cos φ = Faktor daya diasumsikan 0,9 instalasi listrik dan kebakaran karena percikan
bunga api. Spesifikasi MCCB biasanya
4. Ratting Arus Pengaman menggunakan 3 phase, karena hanya
Secara umum, arus pengaman: Ipengaman digunakan sebagai pangaman listrik dengan
≥ Inominal. Ratting arus pengaman harus sesuai daya yang besar.
harus sesuai dengan beban yang terpasang
pada suatu rangkaian listrik. Untuk
menentukan jenis komponen rating arus
pengaman maka perlu mengacu pada
standar yang sesuai pada PUIL 2011, pada
bagian 2.2.8.3 tentang arus pengenal gawai
proteksi sekurang-kurangnya 110% - 115%
arus pengenal motor.
Untuk menentukan ratting arus
pengaman dapat menggunakan persamaan
(4) berikut ini:
¿ rat=115 % x ∈¿
(4)

5. Penentuan Ukuran Kabel


Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2
l l l
l
3
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

diinginkan seperti kebakaran.

Fungsi MCB sebagai pemutus arus


dapat dioperasikan secara manual
menggunakan toggle switch dan juga secara
otomatis oleh bimetal (thermal tripping) dan
magnetik trip. Cara kerja tripping yaitu
menggunakan kompenen bimetal, yang akan
melengkung pada saat suhu (temperatur)
memanas akibat aliran listrik yang tinggi saat
kelebihan beban atau overload.

Gambar 1. MCCB

Prinsip kerja MCCB adalah sebagai


pemutus arus listrik pada saat terjadi
kelebihan beban (overload) ataupun saat
terjadi hubung singkat pada rangkaian
(shourt circuit). Cara kerja MCCB terdapat
tiga mekanisme dalam memutus arus listrik,
yang pertama adalah mekanisme thermal dan
yang kedua adalah mekanisme magnetik.
Gambar
Untuk mekanisme thermal (temperature),
2. MCB 1 phasa
MCCB memiliki bidang kontak bimetal yang
dapat melakukan ekspansi dan kontraksi Pada saat melengkung bimetal akan
dalam menanggapi perubahan temperatur mendorong trip bar menarik switch dari
suhu. sumber listrik sehingga arus listrik akan
terputus. Sedangkan magnetik tripping akan
Pada saat kondisi operasi normal, bekerja jika terjadi korsleting. Suhu yang
kontak bimetal memungkinkan arus listrik terjadi ketika konsleting ini lebih panas
mengalir melewati MCCB. Tetapi, pada saat sehingga menimbulkan medan magnet pada
arus listrik melebihi set point yang ditentukan, selenoida kemudian akan menarik trip bar
maka kontak bimetal akan mulai memanas sehingga switch merenggang dari sumber
dan ekspansi sehingga otomatis menekan listrik dan arus listrik akan terputus.
tuas operating MCCB yang menyebabkan
arus listrik terputus. Yang kedua adalah 9. Busbar
mekanisme magnetik dimana pada saat
Busbar merupakan konduktor atau
kelebihan arus listrik (overcurrent) yang
penghantar yang terbuat dari plat tembaga
cukup tinggi menyebabkan medan magnet
atau alumunium. Umumnya busbar memiliki
koil selenoid akan menarik tuas operating
bentuk persegi panjang atau tabung dengan
MCCB sehingga arus listrik dapat terputus.
tingkat ketebalan yang berbeda-beda.
8. MCB
Pada panel listrik busbar berfungsi untuk
MCB atau Miniatur Circuit Breaker mendistribusikan energi listrik mulai dari
adalah kompenen kelistrikan yang berfungsi feeder, incomer, dan kompenen listrik lainnya.
sebagai pemutus aliran listrik ketika terjadi Untuk menentukan ukuran busbar yang tepat
arus lebih ataupun konsleting. Pemutusan pada panel listrik, beberapa hal yang harus
arus listrik pada saat terjadinya arus lebih diperhatikan, diantaranya yaitu
atau konsleting adalah prosedur keamanan mempertimbangkan dimensi busbar,
untuk menghindari terjadinya hal yang tidak mengetahui tegangan yang dihasilkan, dan
Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2
l l l
l
4
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

ukuran luas penampang busbar ditentukan komponen kelistrikan yang digunakan untuk
berdasarkan arus yang mengalir. mentransfer daya listrik dari suatu rangkaian
ke sirkuit lain tanpa mengubah frekuensinya
dengan mamanfaatkan induksi magnetik.
Pada pemasangan panel listrik Current
Transformer (CT) berfungsi untuk mengubah
besaran arus pada sistem menjadi lebih kecil
sehingga dapat dibaca oleh panel metering
atau alat ukur yang terhubung dengan CT
tersebut.

Gambar 3. Busbar

10. Digital Ampermeter


Ampermeter adalah sebuah komponen
kelistrikan yang digunakan untuk mengukur
tegangan dan arus listrik yang mengalir pada
suatu rangkaian tertutup. Fungsi ampermeter
adalah sebagai pembaca nilai arus listrik
dalam sebuah rangkaian listrik. Gambar 5. Current Transformer

Cara kerja trafo arus ini adalah dengan


memanfaatkan medan magnet untuk
mendapatkan sebuah nilai arus yang mengalir
pada sebuah penghantar. Nilai arus tersebut
akan di transfer ke ampermeter untuk
menampilkan arus yang mengalir pada saat
beban beroperasi.

12. Kabel Penghantar


Kabel penghantar adalah komponen
utama pada instalasi listrik, dimana kabel
listrik berfungsi sebagai penghantar energi
listrik ke perangkat listrik atau beban. Jenis
Gambar 4. Digital Ampermeter kabel listrik dapat disesuaikan dengan tempat
pemasangan instalasi sedangkan ukuran
Cara kerja ampermeter yaitu ketika kabel disesuaikan dengan beban yang akan
arus listrik yang mengalir pada ampermeter dipasang pada instalasi listrik tersebut.
secara rangkaian seri pada beban listrik
maka ampermeter akan membaca arus litsrik Dalam menentukan jenis kabel yang
(A) sesuai beban listrik yang digunakan. digunakan sesuai standar PUIL 2011, dapat di
Ketika ampermeter dihubungkan paralel lihat pada ketentuan luas penampang atau
dengan beban listrik ampermeter tidak akan kapasitas kuat hantar arus pada tabel berikut
membaca arus listrik yang mengalir pada ini:
beban tersebut.
Tabel 1. KHA kabel NYM PUIL 2011 Tabel K.52.3.4
11. Current Transformer (CT)
Current Transformer (CT) adalah
Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2
l l l
l
5
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

Luas 4. Busbar
Jenis KHA terus
penampang 5. Digital ampermeter
kabel menerus A
mm 6. CT
1.5 18 7. Fuse
2.5 26 8. Kabel konekting
4 34 9. Kabel duct
6 44
2. Diagram Blog Sistem
NYIF 10 61
NYIFY 16 82 Distribusi daya listrik yang mengalir pada
panel SDP, mulai dari incoming hingga
NYPLYw 25 108
outgoing digambarkan menggunakan blok
NYM-0 35 135 diagram. Berikut merupakan blog diagram
NYRAMZ 50 168 sistem panel SDP.

METODOLOGI
Kegiatan utama pada perancangan
panel SDP ini adalah dengan menganalisa
instalasi listrik yang akan terpasang,
menentukan jumlah titik lampu, perhitungan
jumlah daya beban secara keseluruhan,
perhitungan arus nominal untuk nilai ratting Gambar 6. Diagram Blok Sistem
pengaman, perhitungan keseimbangan
beban antar phasa, menentukan jenis dan 3. Rancangan Anggaran Biaya
ukuran kabel yang digunakan, perancangan Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
diagram satu garis serta perancangan sistem adalah suatu rancangan atau perkiraan biaya
dan tata letak komponen pada panel. yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan
Perancangan tata letak komponen pada kegiatan dalam suatu proyek. Berikut
panel sangat diperlukan untuk merupakan Rancangan Anggaran Biaya
mempermudah suatu pekerjaan, (RAB) untuk pembuatan panel SDP gedung
mempermudah perbaikan pada saat terjadi kampus Universitas Sutomo Serang Banten.
gangguan serta mempermudah dalam proses Tabel 2. Rancangan Anggaran Biaya
perawatannya. Kegiatan lainnya adalah
pembuatan panel SDP dengan mengacu
pada perancangan yang sudah dibuat.

1. Alat dan Bahan


Pada pembuatan panel ini diperlukan
alat dan bahan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Alat :
1. Bor
2. Obeng + dan -
3. Tang kombinasi
Bahan:
1. Box panel
2. MCCB
3. MCB

Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2


l l l
l
6
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX
Harga
No. Bahan Merk Spesifikasi Qty
Satuan
Compact
MCCB NSX 160F
1 Schneider 1 Rp1,700,000
3P 125A TM125D 36
kA
MCB 1P IC60N 6Ka
2 Schneider 8 Rp80,000
2A A9f74102
MCB 1P IC60N 6Ka
3 Schneider 50 Rp90,000
6A A9f74106
MCB 1P IC60N 6Ka
4 Schneider 2 Rp80,000
4A A9f74104
MCB 1P IC60N 6Ka
5 Schneider 1 Rp90,000
10A A9f74110

Box Plat SHPC


6 No breand 1 Rp1,700,000
Panel 90 x 70 cm

Busbar Tembaga
7 No breand 3 Rp60,000
N + Gnd 22x2x3mm

EZ9Xph112
Busbar 63A 1x12
8 Schneider 3 Rp60,000
sisir modul
1x10mm
Digital
AC80-300V
9 Amperm DL69-2042 3 Rp125,000
0A-100A
eter

Rel
10 No breand Alumunium 3 Rp 25.000/m
MCB

Kabel KSS wiring


11 Proof PVC 3 Rp 40.000/m
duct duct
Total harga

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisa Instalasi Listrik Beban Panel
Analisa instalasi listrik beban pada
panel ini bertujuan untuk menentukan
rangkaian dan jumlah komponen pada panel
yang akan dibuat.
Intsalasi listrik ini atau beban panel
terdiri dari 25 kelas, lorong kelas dan toilet.
Dengan masing-masing kelas memiliki empat Gambar 7. Denah Instalasi Listrik
buah lampu dan dua buah stop kontak.
2. Menentukan Jumlah Lampu Ruang
Dari hasil perhitungan instalasi listrik, Kelas
maka dapat ditentukan rangkaian dan jumlah
komponen panel yang akan dibuat. Dengan Untuk ruang kelas memiliki panjang 7 m,
jumlah kabel feeder sebanyak 61 tarikan. lebar 7 m dan tinggi 3 m. Menurut ketentuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) menyatakan
bahwa pencahayaan untuk ruang kelas adalah
sebesar 250-300 Lux. Pada perencanaan
akan menggunakan lampu TL Master LED
tube 18 Watt merk Philips 865 dengan lumen
sebesar 2100 lm dan panjang 1200 mm.
Faktor pemanfaatan 65% dan faktor rugi
cahaya 0,8. Untuk perhitungan jumlah lampu
dapat dihitung dengan persamaan (1) berikut
ini:

Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2


l l l
l
7
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

Ex LxW No. Komponen Jumlah Daya Total daya


N= 1 Lampu 147 18 watt
Ø x LLF x CU x n 2,646
2 Stop kontak 50 1100 watt 55,000
(1)
Stop kontak
3 2 900 watt 1,800
300 x 7 x 7 toilet
N= jumlah total daya 59. 446
2100 x 0,8 x 65 % x 4
14.700 5. Perhitungan Ratting Pengaman Utama
N=
4368 Besar total beban daya yang akan
¿ 3,36 disuplai oleh panel SDP adalah sebesar
59.846 watt. Maka besar ratting pengaman
Dari hasil perhitungan di atas, maka
utama pada panel SDP dapat ditentukan
jumlah lampu ruang kelas sebanyak 3,36
dengan persamaan (2) berikut ini:
dibulatkan menjadi 4 buah lampu perkelas.
P
3. Rekapitulasi Kebutuan Seluruh Beban ¿ Utama= (2)
V x cos φ x 3
Panel
59.446
Rekapitulasi kebutuhan keseluruhan ¿
dari beban panel dan hasil pembagian beban 380 x 0,9 x 3
antar phase dapat dilihat dari tabel berikut ini: = 100,35 A
Tabel 3. Rekapitulasi Keseluruhan Beban Setelah mendapat nilai arus nominal
Daya
No. Grup Komponen Daya Qty
R S T
utama, ratting pengaman utama dapat dihitung
1 Kelas A1-A3
Lampu 18 12 216 dengan persamaan (4) berikut in:
KK 1100 6 6600 Irat Utama=115 % x∈total (4)
Lampu 18 12 216
2 Kelas B1-B3
KK 1100 6 6600 = 115 % x 100,35
Lampu 18 12 216
3 Kelas C1-C3
KK 1100 6 1100 5500 = 115,40 A
Lampu 18 12 216
4 Kelas D1-D3
KK 1100 6 6600
Dari hasil perhitungan di atas, maka
Lampu 18 12 216
proteksi pengaman utama pada panel dapat
5 Kelas E1-E3
KK 1100 6 6600 menggunakan MCCB 3 phole 125 A.
Lampu 18 12 216
6 Kelas F1-F3
KK 1100 6 2200 4400 6. Perhitungan Ratting Pengaman
7 Kelas G1-G3
Lampu 18 12 216 Instalasi Listrik
KK 1100 6 6600
Lampu 18 16 288 Kebutuhan beban dari gambar instalasi
8 Kelas H1-H4
KK 1100 8 8800 listrik dengan beban lampu sebesar 18 watt
9 Lorong A Lampu 18 18 324 dan stop kontak 1100 watt, maka ratting
10 Lorong B Lampu 18 24 432 pengaman dari instalasi listrik tersebut dapat
Lampu 18 5 90
11 ditentukan dengan persamaan (3) berikut ini:
Toilet KK 900 2 1800
20,426 19,456 19,564 P
Jumlah ¿= (3)
V x cos φ
4. Perhitungan Beban Total 216
¿=
Perancangan dimulai dengan 220 x 0,9
menghitung beban total yang akan di suplay = 1,09 A
oleh panel. Berikut tabel beban total yang
akan disuplai oleh panel SDP. Setelah mendapat nilai arus nominal,
ratting pengaman pada beban lampu dapat
Tabel 4. Beban Total dihitung dengan persamaan (4) berikut ini:
¿ rat=115 % x 1,09 (4)
= 1,25 A
Tri Sutrisno , Seflahir Dinata
1
l l l
2
l
8
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

Dari hasil perhitungan di atas, maka ratting Berikut adalah rancangan Single Line
utama untuk beban lampu setiap tarikan Diagram panel SDP untuk gedung kampus
dapat menggunakan MCB 2 ampere 1 phasa. Sutomo Serang Banten yang telah dibuat.
Untuk beban stop kontak dapat dihitung
dengan persamaan (3) berikut ini:
P
¿= (3)
V x cos φ
1100
¿=
220 x 0,9
= 5,5 A
Setelah mendapat nilai arus nominal,
ratting pengaman pada beban lampu dapat
dihitung dengan persamaan (4) berikut ini:

¿ rat=115 % x 5,5 (4)


= 6,3 A
Dari hasil perhitungan di atas, maka
ratting utama untuk beban stop kontak setiap
tarikan dapat menggunakan MCB 6 ampere 1
phasa.

7. Perhitungan Kuat Hantar Arus


Dalam menetukan kuat hantar arus
(KHA) pada instalasi penerangan dan stop
kontak dapat menggunakan persamaan (5)
berikut ini:
Untuk perhitungan lampu
KHA=125 % x ∈¿ (5)
= 125% x 1,25 A
= 1,56 A
Untuk perhitungan stop kontak
KHA=125 % x ∈¿ (5)
= 125% x 5,5 A
= 6,87 A
Dari perhitungan diatas kemampuan Gambar 8. Rancangan Single Line Diagram Panel SDP
kuat hantar arus instalasi penerangan dan
stop kontak adalah 1,56 A dam 6,87 A. 9. Rancangan Tata Letak Komponen
Berdasarkan pada tabel 1. Maka luas Panel
penampang kabel yang digunakan pada Rancangan tata letak komponen pada
instalasi penerangan adalah NYM 3 x 1,5 mm panel sangat penting dilakukan dengan
sedangkan stop kontak adalah NYM 3 x 2,5 mengutamakan keselamatan, keandalan,
mm lebih besar dari tabel untuk penggunaan kesederhanaan operasi dan perawatan panel.
jangka panjang agar lebih safety. Berikut rancangan tata letak panel.
8. Single Line Diagram
Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2
l l l
l
9
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

1. Rancangan panel SDP (Sub Distribution


Panel) untuk gedung kampus Universitas
Sutomo disesuaikan dengan standar
instalasi menurut PUIL 2011.
2. Beban keseluruhan pada panel adalah
59.446 watt pada saat ini bulan Juli 2022
dan mungkin akan bertambah dimasa yang
akan datang.
3. Menggunakan MCCB 125 A 3 phole
sebagai pengaman utama pada rangkaian
panel SDP mengingat beban yang dipakai
hanya untuk penerangan dan stop kontak.
4. Menggunakan kabel NYM 3x1,5 dan 3x2,5
untuk instalasi penerangan dan stopkontak.

UCAPAN TERIMA KASIH


1. Allah SWT yang Maha Esa, yang telah
memberi rahmat serta karunia ilmu kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan ini.
2. Bapak Ariyawan, S.Si, M.T. selaku ketua
Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Pamulang.
3. Bapak Seflahir Dinata, S.T., M.Pd.T.
selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan serta banyak
masukan kepada penulis.
4. Bapak/Ibu dosen, selaku dosen
Universitas Pamulang Teknik Elektro yang
Gambar 9. Tata Letak Komponen Panel telah memberikan ilmu dan banyak hal
kepada penulis selama menjalani
Perancangan tata letak kompenen pada perkuliahan.
panel dilakukan dengan memperhitungkan 5. Kepada orang tua yang senantiasa selalu
kesimbangan beban antar phasa. Di bagian memberikan dukungan, semangat dan doa
paling atas deretan komponen MCB kepada penulis.
direncanakan untuk beban R, di deretan
bagian tengah untuk beban S dan deretan DAFTAR PUSTAKA
paling bawah untuk beban T. Tata letak
komponen yang berjauhan antar phasa Agrimansyah, M. (2020). Perancangan
bertujuan untuk mengurangi resiko arus Instalasi Listrik Pada Gedung Markas
hubung singkat antar phasa demi Komando Direktorat Kepolisian Perairan
keselamatan dan keandalan operasional. dan Udara Kepolisian Daerah Sulawesi
Perhitungan ini juga dapat mempermudah Tengah Di Desa Wani. Sulawesi Tengah:
pekerjaan, kesederhanaan operasi, Mohammad
kemudahan dalam perawatan panel dan Badan Standarisasi Nasional. Persyaratan
troubleshoot atau perbaikan saat terjadi Umum Instalasi Listrik 2011: Jakarta
kerusakan pada panel. Almari panel yang Fitri, N. (2016). Studi Perancangan Instalasi
cukup besar memberikan space untuk Listrik Pada Gedung Bertingkat Onih
adanya kemungkinan pengembangan yang Bogor. Bogor: Nur
akan datang. Ridwan, E. (2015). Analisis Perencanaan
Pembagian Beban Dan Instalasi Listrik
KESIMPULAN Pada Hotel Golden Tulip Di Kota
Pontianak. Pontianak: Edi

Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2


l l l
l
10
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

Subagyo, A. (2017). Kualitas Penerangan


Yang Baik Sebagai Penunjang Proses
Belajar Mengajar Di Kelas. Semarang:
Amir
Sugianto & Muis, A. (2017). Perencanaan
Sistem Distribusi Listrik Pelaksanaan
Proyek Apartemen. Jakarta: Sugianto
Susanto, A. (2018). Rancangan Panel
Distribusi Daya Listrik Untuk Siklotron 13
MEV. Yogyakarta: Anang

Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2


l l l
l
11
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro - Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol.XX, No.XX, Bulan XX, Tahun XXXX, Hal XX - XX
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.XXXX.XXXX

Tri Sutrisno1, Seflahir Dinata 2


l l l
l
12

Anda mungkin juga menyukai