Anda di halaman 1dari 44

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

BAB I

KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. Karakteristik SMK-SPP Negeri Samarinda

1. Profil Peserta Didik


SMK-SPP Negeri Samarinda merupakan salah satu SMK negeri yang
berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur. Profil
lengkap dari SMK-SPP Negeri Samarinda sebagai berikut.
Nama Sekolah SMK-SPP Negeri Samarinda
NPSN 30407652
NSS 401166006067
Jenjang Pendidikan SMK
Status Sekolah Negeri
Alamat Jalan Thoyib Hadiwijaya
RT 008
Kelurahan Sempaja Timur
Kecamatan Samarinda Utara
Kode Pos 75119
Kabupaten/ Kota Kota Samarinda
PROVINSI Kalimantan Timur
Nomor Telepon (0541) 251021/ Faks. (0541) 251387
Email smksppsamarinda@yahoo.com
Website www.spma-samarinda.sch.id

2. Kekuatan Internal
SMK-SPP Negeri Samarinda merupakan sekolah yang memiliki kekuatan
berdasarkan faktor internal:
a. Memiliki pemimpin yang berkomitmen tinggi akan membawa perubahan positif
untuk SMK-SPP Negeri Samarinda baik perubahan kinerja Sumber Daya Manusia

1| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

(SDM) maupun pelayanan.


b. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten sesuai bidangnya.
c. Memiliki peserta didik yang potensial sesuai dengan program keahlian.
d. Good Hospitality SDM sehingga dapat meningkatkan pelayanan.
e. Memiliki alumni yang kompeten di bidang keahliannya.
f. Mendapat sumber dana dari pemerintah berupa APBD dan Bosnas.
g. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
h. Memiliki ruang praktik sesuai kompetensi keahlian yang memadai.
i. Memiliki sarana dan prasarana layanan bisnis sesuai program keahlian.
j. Lokasi SMK-SPP Negeri Samarinda berdekatan dengan perkantoran, sekolah, dan
pemukiman penduduk.
k. Memiliki outlet, unit produksi, dan pascapanen, serta program Penumbuhan
Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
l. SMK-SPP Negeri Samarinda menjadi sekolah rujukan bagi sekolah sejenis di
sekitar wilayah Samarinda dan sekitarnya.
m. Kemitraan dengan dunia kerja dan perguruan tinggi negeri dan swasta yang intensif
dalam kegiatan-kegiatan link and match.
n. Memiliki kerja sama dengan pihak ketiga sebagai upaya peningkatan pelayanan,
baik kerja sama yang langsung berhubungan dengan pelayanan utama maupun
layanan penunjang.

3. Lingkungan Sosial Budaya


SMK-SPP Negeri Samarinda telah menjadi bagian masyarakat di Kelurahan
Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara dan lebih luas lagi di lingkungan Kota
Samarinda dan ProvinsiKalimantan Timur. Sekolah memiliki peran yang mendukung
masayarakat sekitar melalui pelatihan sesuai dengan program keahlian sehingga
menambah keterampilan kepada masyarakat sekitar. Pelatihan yang diberikan berupa
pelatihan di bidang agribisnis seperti perbanyakan dan budi daya tanaman.
SMK-SPP Negeri Samarinda memiliki potensi khas yang dapat dikembangkan.
Letak sekolah berada di jalur utama kota Samarinda sehingga berpotensi dalam
memasarkan layanan bisnis yang dimiliki sekolah seperti outlet agribisnis dan wisata

2| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

edukasi agribisnis. Sejalan dengan hal tersebut, sekolah juga memiliki sarana
pendukung pengembangan Metaverse yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
dan pemasaran layanan bisnis secara virtual.

4. Guru
Jumlah guru secara keseluruhan berdasarkan mata pelajaran, ditunjukkan
pada tabel berikut berdasarkan DKG tahun 2023.
DAFTAR KEBUTUHAN GURU (DKG)
SMKN -SPP Negeri Samarinda
TAHUN 2023
Kabupaten : Samarinda

Rombel/Jurusan Jam Mapel Kebutuhan Guru


Nama Mata Pelajaran
ATPH ATP ATU TTL Jumlah Jam/jurusan/mapel Yang Ada Yang Dibutuhkan
Rombel Sekolah 3 5 3 11 NON
No
(PNS+NO
ATPH ATP ATU TOTAL PNS Honorer Honorer TOTAL Butuh (PNS) +/-
Jumlah Siswa 81 115 33 229 P3K SPK N) +/-
Sekolah Komite

A Kelompok Mata Pelajaran Umum


Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 9 15 9 33 0 0 1 0 0 1 1 -1 0
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 0 0 0 1 0 1 0
1
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 0 0 0 1 0 1 0
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 0 0
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti 0 0
2 Pendidikan Pancasila 6 12 6 24 1 0 0 0 0 1 1 0 0
3 Bahasa Indonesia 10 20 10 40 1 0 1 0 0 2 2 -1 0
6 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 5 10 5 20 0 1 0 0 0 1 1 0 0
4 Sejarah 4 8 4 16 1 0 0 0 0 1 1 0 0
5 Seni Budaya 2 4 2 8 0 1 0 0 0 1 0 1 1
6 Muatan Lokal 2 4 2 8 0 1 0 0 0 1 0 1 1
B Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan 0 0
1 Matematika 10 20 10 40 0 2 1 0 0 3 2 0 1
2 Bahasa Inggris 6 16 8 30 1 0 1 0 0 2 1 0 1
3 Informatika 4 8 4 16 0 1 0 0 0 1 1 0 0
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 12 6 24 2 1 0 0 0 3 1 2 2
5 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 80 80 1 2 1 0 0 4 3 0 1
6 Agribisnis Tanaman Perkebunan 80 80 3 0 1 0 0 4 3 0 1
7 Agribisnis Ternak Unggas 80 80 0 1 1 1 0 3 3 -2 0
0 0 0 0 0
Mapel Lainnya 0 0
1 Bimbingan Konseling 81 115 33 229 0 1 0 0 0 1 2 -1 -1
JUMLAH 10 11 7 3 0 31

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan secara keseluruhan berdasarkan
spesifikasi pendidikan, ditunjukkan pada tabel berikut ini.
a. Pendidik
No. Status Pendidikan
S-1 S-2
1. PNS 7 8
2. PPPK 9 0
3. Non-ASN 9 0
Jumlah 25 8

3| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

b. Tenaga Kependidikan
No. Status Pendidikan
SMA S-1
1. PNS 8 2
2. Non-ASN 25 8
Jumlah 33 10

6. Peserta Didik
Peserta didik pada SMK-SPP Negeri Samarinda merupakan peserta didik yang
bervariasi berdasarkan input, budaya, standar ekonomi orang tua, latar belakang
pendidikan orang tua, kompetensi awal, gaya belajar, dan minat.
a. Input
Peserta didik berasal dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur
afirmasi.
b. Budaya
Peserta didik mayoritas (60%) berasal dari luar Kota Samarinda dan 40%
berasal dari Kota Samarinda dengan berbagai latar belakang. Hal ini dilatarbelakangi
oleh sasaran penerimaan siswa SMK-SPP Negeri Samarinda adalah dari kelompok
masyarakat petani yang sebagian besar tinggal di luar Kota Samarinda.
c. Standar ekonomi orang tua
Peserta didik pada SMK-SPP Negeri Samarinda mayoritas dari kelompok
ekonomi menengah ke bawah. Sebagian kecil ada juga yang berasal dari kelompok
ekonomi menengah ke atas.
d. Latar belakang pendidikan orang tua
Latar belakang Pendidikan orang tua peserta didik pada SMK-SPP Negeri
Samarinda kebanyakan lulusan SMA atau sederajat, namun ada juga yang memiliki latar
belakang pendidikan S-1 atau di atasnya.
e. Kompetensi awal
Kompetensi awal yang dimiliki oleh peserta didik di SMK-SPP Negeri
Samarinda berada pada rentang rata-rata. Peserta didik mayoritas merupakan peserta
didik yang normal.

4| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

f. Minat
Peserta didik pada program keahlian yang sesuai dengan pilihannya pada
umumnya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, sehingga mereka dapat lebih
berprestasi baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Peserta didik pada program
keahlian yang tidak sesuai dengan minatnya, perlu mendapatkan pendampingan
lanjutan. Berdasarkan pendataan lulusan tahun ajaran 2021/2022, sebanyak 65,22%
peserta didik melanjutkan ke jenjang perkuliahan, 9,78% bekerja, dan sisanya tidak
kuliah dan tidak bekerja.
Berikut ini adalah data peserta didik SMK-SPP Negeri Samarinda berdasarkan
program keahlian, tingkat, dan jenis kelamin tahun ajaran 2022/2023.

No. Program Keahlian Tingkat L P Jumlah


1. Agribisnis Tanaman Pangan dan X 12 10 22
Hortikultura
XI 15 11 26
XII 16 17 33
2. Agribisnis Tanaman Perkebunan X 24 14 38
XI 22 4 26
XII 32 18 50
3. Agribisnis Ternak Unggas X 10 3 13
XI 5 2 7
XII 11 2 13

Berikut adalah data jumlah rombongan belajar (rombel) SMK-SPP Negeri


Samarinda berdasarkan program keahlian dan tingkat tahun ajaran 2022/2023.

No. Program Keahlian Tingkat Tingkat Tingkat Jumlah


X XI XII Rombel
1. Agribisnis Tanaman Pangan 1 1 1 3
dan Hortikultura
2. Agribisnis Tanaman 2 1 2 5
Perkebunan
3. Agribisnis Ternak Unggas 1 1 1 3
Total 4 3 4 11

5| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

7. Prasarana
Prasarana yang dimiliki SMK-SPP Negeri Samarinda adalah sebagai
berikut ini.
No. Ruang Jumlah
1. Kelas 13
2. Laboratorium Komputer 1
3. Laboratorium Bahasa 1
4. Laboratorium Kimia, Fisika, Biologi 1
5. Laboratorium Pascapanen 1
6. Laboratorium Kultur Jaringan 1
7. Bengkel Alsintan 1
8. Perpustakaan 1
9. Lahan Praktik 35 ha
10. Asrama 6
11. Outlet Agribisnis 1
12. Aula 1
13. Lapangan Bola 1
14. Masjid 1
15. Ruang BK 1
16. Ruang Guru 1
17. Ruang Multimedia 1
18. Ruang UKS 1
19. Rumah Kaca 1
20. WC Siswa 4
21. WC Guru 6

B. Karakteristik Program Keahlian

SMK-SPP Negeri Samarinda merupakan sekolah yang memiliki 2 Bidang


Keahlian, yaitu Bidang Keahlian Agribisnis Tanaman dan Bidang Keahlian
Agribisnis Ternak, yaitu sebagai berikut.

6| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

1. Bidang Keahlian Agribisnis Tanaman


a. Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
b. Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
2. Bidang Keahlian Agribisnis Ternak
a. Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas

1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura


Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura akan menghasilkan
siswa yang memiliki kemampuan di bidangnya. Program Keahlian Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki disiplin ilmu yang bergerak di bidang
agribisnis tanaman pangan, agribisnis tanaman sayuran, agribisnis tanaman buah,
agribisnis tanaman hias, pembibitan dan kultur Jaringan, serta prakarya dan
kewirausahaan.
Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tenaga
pengajar yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan latar
pendidikan yang sesuai/linier, serta 75% tenaga pengajar sudah memiliki sertifikat
Instrukur Nasional. Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura memiliki laboratorium praktik yang cukup memadai.
Program Keahlian Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
sudah memiliki kerja sama dengan beberapa lembaga dan perusahaan di antaranya
yaitu kerja sama dalam Kurikulum ASEAN dengan South Asean Minister
Education Organization (SEAMEO) dan PT Pupuk Kaltim.
2. Agribisnis Tanaman Perkebunan
Program Keahlian Tanaman Perkebunan akan menghasilkan siswa yang
memiliki kemampuan di Tanaman Perkebunan memiliki disiplin ilmu yang
bergerak di bidang perkebunan, yaitu persiapan lahan dan penanaman tanaman
perkebunan, pemeliharaan tanaman perkebunan, panen dan pascapanen panaman
perkebunan, pemetaan lahan, pembibitan dan kultur jaringan, prakarya dan
kewirausahaan.
Program Keahlian Tanaman Perkebunan memiliki tenaga pengajar yang
memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan latar pendidikan yang

7| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

sesuai/linier. Sebagian tenaga pengajar sudah memiliki sertifikat Instrukur


Nasional. Selain itu, SMK-SPP Negeri Samarinda sudah menjalin kerja sama
dengan beberapa perusahaan di antaranya PT Budi Duta Agromakmur,
INHUTANI, PT JMS, CV Eja Nursery, dan PT Pupuk Kaltim.
3. Agribisnis Ternak Unggas
Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas akan menghasilkan siswa
yang memiliki kemampuan di bidang Peternakan Unggas. Program Keahlian
Agribisnis Ternak Unggas memiliki disiplin ilmu yang bergerak di bidang
agribisnis ternak unggas pedaging, agribisnis ternak petelur, agribisnis aneka
ternak, agribisnis pembibitan ternak unggas, agribisnis pakan ternak unggas,
program keahlian agribisnis ternak unggas, serta prakarya dan kewirausahaan.
SMK-SPP Negeri Samarinda memiliki tenaga Pengajar yang memadai baik dari
segi kuantitas maupun kualitas dengan latar pendidikan yang sesuai/linier.
Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas memiliki fasilitas antara
lain : kandang ayam petelur, kandang ayam pedaging, lab. pengolahan hasil, lab.
penetasan, gudang telur dan peralatan-peralatan yang digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar setiap hari. SMK-SPP Negeri sudah menjalin kerja sama dengan
beberapa perusahaan diantaranya PT Inelly Trikecana Bersama (ITB), PT Mitra
Unggas.

C. Analisis Karakteristik

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

 Menjadi benchmarking sekolah pertanian  Biaya operasional


bagi sekolah-sekolah lain terutama untuk pendidikan yang cukup
kegiatan pembelajaran jurusan pertanian tinggi
 Satu-satunya SMK Pertanian di Provinsi  Sekolah belum memiliki
kaltim yang menerapkan boarding school Lembaga Sertifikasi
 Sekolah pertanian yang memiliki areal kebun Profesi (LSP)
praktik yang sangat luas yaitu 35 hektar
 Penerapan jadwal pelajaran yaitu semi blok
 Guru-guru memiliki loyalitas yang baik
 Guru memiliki inovasi yang baik, misalkan di
bidang pembelajaran dengan penerapan
STEM, dll.

8| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

 Jumlah alumni yang sudah banyak


 Alumni memiliki peran atau jabatan di
industri
 Sebagian alumni ada yang wirausaha
 Persentase pembelajaran pada mapel
produktif 70% adalah praktik lapangan.
 Lokasi sekolah strategis karena berada di
tengah kota
 Dipercaya oleh dinas terkait
 Fasilitas dan sarana praktik siswa termasuk
mencukupi
 Sering terlibat dalam event nasional sehingga
mendapatkan kemudahan akses informasi

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)


 Pengembangan jurusan lain yang serumpun  Sekolah lain yang
di bidang pertanian, peternakan, dan semakin berkembang
perikanan  Aturan (kurikulum)
 Lokasi yang berada di tengah kota pemerintah yang sering
memungkinkan untuk dikembangkan sebagai berganti
tempat wisata edukasi (agrowisata)
 Cocok sebagai Tempat Uji Kompetensi
(TUK) dan sebagai lembaga sertifikasi
profesi (LSP) karena memiliki lahan praktik
yang luas dan sarana prasarana praktik yang
memadai
 Pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan
 Kepercayaan industri cukup tinggi baik untuk
peserta didik maupun alumni, sehingga
potensi kerjasama cukup tinggi
 Potensi yang dimiliki memungkinkan untuk
mengarahkan hasil/ produk masing-masing
jurusan menuju BLUD

Berdasarkan dari data-data kondisi sekolah, serta analisa SWOT, maka


untuk penyusunan kurikulum SMK–SPP Negeri Samarinda sebaiknya
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Standar kompetensi lulusan memberikan titik berat pada ranah karakter terutama
karakter yang sesuai dengan perkembangan zaman atau revolusi industri

9| halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

berdasarkan urutan logis, yaitu 4C yang terdiri atas Critical thinking dan
Problem solving, Creativity and innovation, Communication dan Collaborative.
Konsep kurikulum dan pembelajaran disusun agar peserta didik memiliki
kemampuan berpikir kritis setelah itu mampu berkreasi dan berinovasi, mampu
berkomunikasi lalu berkolaborasi untuk mengembangkan ide atau gagasan
2. Standar isi, penyelarasan kurikulum sekolah dengan kurikulum DUDI.
3. Standar proses, pembelajaran menggunakan model pembelajaran project-based
learning, atau production-based learning dan Teaching Factory.
4. Standar Sarana prasarana: pemenuhan beberapa sarana dan prasarana yang
diperlukan. Perpustakaan perlu menambah buku yang bersifat digital supaya
mendukung konsep blended learning.dan ruang praktik yang berstandar TUK
5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan: sudah memenuhi kriteria, dan dalam
proses melengkapi beberapa standar yang belum tercapai.
6. Dari analisis SWOT, strategi yang dapat diterapkan yaitu kolaborasi antara SMK
SPP Negeri Samarinda dengan DUDI
Strategi pembelajaran yang akan dilakukan pada tahun pelajaran 2023/
2024, yaitu sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan pola klasikal.
2. Pembelajaran mata pelajaran dilakukan menggunakan berbagai pendekatan,
strategi, metode serta model inovatif yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang harus dipelajari.
3. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, rencana, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
4. Kegiatan prakerin dilaksanakan bekerjasama dengan perusahaan
perkebunan,perusahaan peternakan, kelompok tani.

10 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN DAN TUJUAN PROGRAM

A. Visi Satuan Pendidikan


Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa, berkarakter, professional,
memiliki wawasan entrepreneur, siap kerja, dan unggul di bidang pertanian.

B. Misi Satuan Pendidikan


1. Menjadikan agama sebagai landasan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam aktivitas sehari-hari.
2. Meningkatkan kompetensi keahlian peserta didik.

3. Mengembangkan kurikulum yang berorientasi kepada peserta didik.

4. Menumbuhkan jiwa entrepreneur peserta didik.

5. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan Dunia Usaha dan


Dunia Industri (DUDI).

6. Menjadi pusat belajar di bidang pertanian berkelanjutan dan sebagai tempat


wisata edukasi.

C. Tujuan Program Keahlian

1. Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura


Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki
tujuan sebagai berikut.
a. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil pelajar
Pancasila dengan tuntutan keterampilan abad 21.
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai SKKNI di bidang Tanaman Pangan
dan Hortikultura.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang Tanaman
Pangan dan Hortikultura memiliki jiwa agripreneur.

11 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karier dan mampu


mengembangkan sikap profesional dalam Tanaman Pangan dan Hortikultura
melalui pendidikan lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan
dalam Program Keahlian Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai tenaga
kerja tingkat menengah.

2. Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan


Program Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan memiliki tujuan sebagai
berikut.
a. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil pelajar Pancasila
dengan tuntutan keterampilan abad 21.
b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai SKKNI bidang Agribisnis
Tanaman Perkebunan.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang Tanaman
Perkebunan memiliki jiwa agripreneur.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karier dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam Tanaman Perkebunan melalui
pendidikan lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan
dalam Program Keahlian Tanaman Perkebunan sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.

3. Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas


Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas
adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
kompeten, yaitu sebagai berikut.
a. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
memiliki karakter dan sikap kerja (soft skills) sesuai profil pelajar Pancasila
dengan tuntutan keterampilan abad 21.

12 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

b. Tercapainya lulusan yang kompeten sesuai SKKNI bidang Agribisnis Ternak


Unggas.
c. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi di bidang Agribisnis
Ternak Unggas memiliki jiwa agripreneur.
d. Memiliki lulusan yang mampu menentukan karier dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam Agribisnis Ternak Unggas melalui
pendidikan lanjutan dan/atau dunia kerja.
e. Terpenuhinya kebutuhan dunia kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan
dalam Program Keahlian Agribisnis Ternak Unggas sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
f. Mengimplementasikan pembangunan karakter (Character Building) dan
pendidikan lingkungan hidup dalam setiap aspek kegiatan terstruktur pada
kompetensi keahlian Agribisnis Ternak Unggas.

13 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Intrakurikuler
1. Struktur Kurikulum
Pembelajaran di SMK-SPP Negeri Samarinda menggunakan 2
Kurikulum, Kelas X menggunakan Kurikulum Merdeka, Kelas XI dan XII
Menggunakan Kurikulum 2013 revisi 2018. Struktur kurikulum SMK
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK (Asumsi 1 tahun
= 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit) adalah sebagai berikut.
Program 3 Tahun
Mata pelajaran Kelas X
Intrakurikuler
P5 Total
Per Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran
Umum:
Pendidikan Agama dan Budi
1 90 18 108
Pekerti *
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
4 90 18 108
Kesehatan
5 Sejarah 54 18 72
Seni Budaya ** : musik, rupa,
6 54 18 72
teater, tari
7 Muatan Lokal ****** 72 72
Jumlah A 450 126 (8) 576
B. Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan :
1 Matematika 108 36 144
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Informatika 108 36 144
Projek Ilmu Pengetahuan Alam
4 162 54 216
dan Sosial ***
5 Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman 432 432
Jumlah B 918 162 1080
Jumlah A+B 1368 288 1656
Jumlah A+B + Muatan Lokal 1440 288 1728

14 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Catatan: Jam real pd KBM utk mapel P5 sudah masuk di dapodik setiap mapel,
misalnya contoh mapel agama 3 JP yg terbagi 2 JP KBM tatap muka dan 1 JP P5.
P5 yg mengajar adalah tim.

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek
Ilmu Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian
**** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih
oleh peserta didik
****** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun. Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Muatan Kurikulum Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura


Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Konsentrasi Keahlain : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikulutra
Kode Konsentrasi Keahlian : 5.1.1
Program 3 Tahun
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Mata pelajaran Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti * 2 2 2 2 2


2 Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
4 2 2 2 2
Kesehatan
5 Sejarah 2 2 2 2
6 Seni Budaya ** : musik, rupa, teater, tari 2 2

15 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Program 3 Tahun
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Mata pelajaran Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
7 Muatan Lokal ****** 2 2 2 2 2
Jumlah A 13 13 10 10 6 0
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :

1 Matematika 3 3 2 2 3
2 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4
3 Informatika 3 3
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4 4 4
Sosial ***
5 Dasar-dasar agribisnis tanaman 12 12
Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian
6 18 18 22
****
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5
8 Mata Pelajaran Pilihan ***** 4 4 6

Muatan Kurikulum Agribisnis Tanaman Perkebunan


Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Konsentrasi Keahlain : Agribisnis Tanaman Perkebunan
Kode Konsentrasi Keahlian : 6.1.1
Program 3 Tahun
Mata pelajaran Kelas X Kelas XI Kelas XII
Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti * 2 2 2 2 2


2 Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2 2

16 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Program 3 Tahun
Mata pelajaran Kelas X Kelas XI Kelas XII
Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
4 2 2 2 2
Kesehatan
5 Sejarah 2 2 2 2
6 Seni Budaya ** : musik, rupa, teater, tari 2 2
7 Muatan Lokal ****** 2 2 2 2 2
Jumlah A 13 13 10 10 6 0
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :

1 Matematika 3 3 2 2 3
2 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4
3 Informatika 3 3
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4 4 4
Sosial ***
5 Dasar-dasar agribisnis tanaman 12 12
Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian
6 18 18 22
****
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5
8 Mata Pelajaran Pilihan ***** 4 4 6
9 Praktik Kerja Lapangan 44
Jumlah A 25 25 32 32 40 44
Jumlah A+B 38 38 42 42 46 44
Jumlah A+B + Muatan Lokal 40 40 44 44 48 44
Jumlah Projek Penguatan Pelajaran
8 8 4 4 2 -
Pancasila (P5)
Total Jam Pembelajaran (JP) 48 48 48 48 50 44

17 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Muatan Kurikulum Agribisnis Ternak


Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Program Keahlian : Agribisnis Ternak
Konsentrasi Keahlain : Agribisnis Ternak Unggas
Kode Konsentrasi Keahlian : 5.2.2
Program 3 Tahun
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Mata pelajaran Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
A. Kelompok Mata Pelajaran
Umum:

Pendidikan Agama dan Budi


1 2 2 2 2 2
Pekerti *
2 Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
4 2 2 2 2
Kesehatan
5 Sejarah 2 2 2 2
Seni Budaya ** : musik, rupa,
6 2 2
teater, tari
7 Muatan Lokal ****** 2 2 2 2 2
Jumlah A 13 13 10 10 6 0
B. Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan :

1 Matematika 3 3 2 2 3
2 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4
3 Informatika 3 3
Projek Ilmu Pengetahuan Alam
4 4 4
dan Sosial ***
5 Dasar-dasar agribisnis ternak 12 12

18 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Program 3 Tahun
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Mata pelajaran Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
Mata Pelajaran Konsentrasi
6 18 18 22
Keahlian ****
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 5 5 5
8 Mata Pelajaran Pilihan ***** 4 4 6

Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
atau Seni Tari).
*** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian
**** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih
oleh peserta didik
****** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun. Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.

B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


1. Pengertian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini menjadi salah satu fokus
Kemendikbudristek karena diyakini dalam mencapai visi pendidikan Indonesia,
yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Kemendikbudristek meluncurkan program pendidikan karakter yang
berlandaskan Pancasila dan diberi nama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan

19 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

nilai- nilai Pancasila,dengan enam ciri utama yaitu (1) beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong
royong, (4) mandiri, (5)bernalar kritis, dan (6) kreatif, yang dibangun melalui budaya
sekolah, pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan, dan ekstrakurikuler.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan
pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.
Melalui projek ini, siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam situasi
yang tidak formal, struktur belajar yang lebih fleksibel, kegiatan belajar yang
lebih interaktif, dan terlibat langsung dengan lingkungan sekitar. Dengan begitu,
berbagai kompetensi yang mereka miliki akan lebih terasah.
Dalam implementasinya, Kemendikbudristek telah menetapkan tujuh
tema Projek Profil Pelajar Pancasila untuk SD maupun SMA. Khusus untuk
SMK, Kemendikbudristek menetapkan tujuh tema pilihan dan dua tema wajib
sehingga total tema Projek Profil Pelajar Pancasilanya menjadi sembilan macam
tema.
Tema Proyek Profil Pelajar Pancasila ini nantinya akan dijalankan oleh
sekolah selama satu tahun ajaran sebagai bagian dari Program Tahunan (ProTa)
sesuai bulan pelaksanaan dari setiap tema.
2. Tema Projek Profil Pelajar Pancasila
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kemendikbudristek sudah
menetapkan tema Projek Profil Pelajar Pancasila ini sehingga sekolah bisa
langsung memilih tema yang akan dijalankan. Namun, dalam pemilihan tema
umum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini harus berdasarkan empat ini,
yaitu:
a. Tahap kesiapan sekolah dan guru dalam menjalankan projek.
b. Kalender belajar nasional, perayaan nasional atau internasional. Misalnya, tema
yang dipilih adalah Gaya Hidup Berkelanjutan, maka dilaksanakan menjelang
peringatan Hari Bumi, atau tema Bhinneka Tunggal Ika dilaksanakan menjelang
peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

20 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

c. Isu atau topik yang baru saja terjadi dan ramai diperbincangkan dapat dijadikan
fokus pembahasan atau prioritas sekolah. Meskipun demikian, isu atau topik
tersebut harus dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan tema Projek Profil
Pelajar Pancasila yang telah ditentukan.
d. Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus
setelah semua tema sudah dipilih. Untuk memudahkan sekolah dalam
memastikan bahwa semua tema telah dijalankan, sekolah dapat melakukan
dokumentasi dan pencatatan portofolio projek apa saja yang telah dijalankan.
Berikut adalah beberapa tema Projek Profil Pelajar Pancasila SD hingga
SMA/SMK yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud.
a. Gaya Hidup Berkelanjutan
Tema ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap
dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
terhadap keberlangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan
sekitarnya. Membangun kesadaran siswa untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan, serta mencari solusi dari masalah lingkungan adalah fokus utama tema
ini.
b. Kearifan Lokal
Krisis identitas diri akibat lunturnya budaya dan kearifan lokal masyarakat
menjadi salah satu isu yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Untuk
mengatasinya, maka dipilihlah tema ini dengan harapan dapat membangun rasa
ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan
lokal masyarakat sekitar ataupun daerah tersebut. Untuk kegiatan tema Kearifan
Lokal ini guru dapat menyesuaikannya dengan kearifan lokal masing-masing
daerah.
c. Bhinneka Tunggal Ika
Pada tema Bhinneka Tunggal Ika ini, siswa diajak untuk lebih mengenal
belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama
dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-
nilai ajaran yang dianutnya.

21 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Selain itu, tema ini juga mengajarkan siswa untuk lebih kritis dan reflektif
dalam menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu
kelompok agama, serta dampak yang dapat ditimbulkan jika terjadi konflik dan
kekerasan.
d. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Selain menghadapi krisis identitas diri, perundungan juga menjadi
perhatian khusus. Apalagi, berdasarkan data hasil riset Programme for International
Students Assessment (PISA) 2018 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada
peringkat kelima sebagai negara dengan siswa korban perundungan terbanyak.
Ada sekitar 41,1% siswa yang mengaku pernah mengalami perundungan.
Hal inilah yang mendorong Kemendikbud untuk memasukan tema Bangunlah Jiwa
dan Raganya dalam tema Projek Profil Pelajar Pancasila. Dengan adanya tema ini,
diharapkan dapat membangun kesadaran dan keterampilan siswa untuk memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
e. Suara Demokrasi
Sebagai negara demokrasi, sangat penting menumbuhkan jiwa-jiwa
demokrasi dalam diri siswa. Untuk menumbuhkan jiwa demokrasi tersebut, maka
ditetapkannya tema Suara Demokrasi dalam Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
f. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
Tema yang satu ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi siswa dalam
melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk
berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya
dan juga sekitarnya.
g. Kewirausahaan
Pada tema Kewirausahaan ini, siswa nantinya akan Mengidentifikasi
potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan
potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan
kesejahteraan masyarakat.

22 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

h. Kebekerjaan (Tema Wajib untuk SMK/MAK)


Tema Kebekerjaan adalah tema wajib yang diperuntukkan siswa
SMK/MAK. Tema ini diharapkan dapat membangun pemahaman siswa terhadap
terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya dan mengacu pada kebutuhan dunia
kerja saat ini.
i. Budaya Kerja (Tema Wajib untuk SMK/MAK)
Budaya Kerja juga menjadi salah satu tema wajib untuk jenjang pendidikan
SMK/MAK. Pada tema ini, siswa dilatih untuk membangun kesadaran sikap dan
perilaku, serta membiasakan diri memiliki budaya kerja yang positif sesuai dengan
standar yang diperlukan dunia kerja saat ini. Sekolah diberikan kewenangan untuk
menentukan tema yang diambil untuk dikembangkan, baik untuk setiap kelas,
angkatan, maupun fase. Untuk jenjang pendidikan SD, wajib memilih minimal 2
tema untuk dilaksanakan per tahun. Sementara untuk SMP dan SMA wajib memilih
minimal 3 tema per tahunnya.
Berikut ini adalah tema-tema yang akan digunakan untuk projek penguatan
profilpelajar Pancasila di SMK SPP Negeri Samarinda Tahun Pelajaran 2023-2024.

Tingkat Tema
No Dimensi
Kelas Semester 1 Semester 2 Profil Pelajar
Pancasila
1 X Budaya Kerja Gaya hidup yang
berkelanjutan
Kewirausahaan

23 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kelas X

No Kegiatan Waktu

2 Tema Kewirausahaan Semester 1 Tahun


No Kegiatan Waktu2023-2024
Ajaran
Peserta didik Mengidentifikasi potensi
1 Tema ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang
Budaya Kerja Semester 1
ada dalam pengembangan potensi tersebut, Tahun Ajaran
serta kaitannya
1. Meminta siswadengan aspek lingkungan,
untuk mengidentifikasi dan 2023-2024
sosial, dan kesejahteraan
menganalisis budaya kerjamasyarakat.
di sebuah perusahaan
melalui metode wawancara
Fokus 62.dimensi
Mengembangkan diri melalui kegiatan
sikap kerja, fisik,
Membangun mental dan
kesadaran, kerja sama
menggali tim diri
potensi
dan daerah, serta memberdayakan
3. Membiasakan
pengetahuan dandiri menjaga lingkungan
keterampilan kerja
yang dimiliki
agar selalu menerapkan 5 R
dalam berlatih mengembangkan wirausaha
danMembuat perencanaan usaha dan
4. Membekaliproduk
menciptakan diri dengan kecakapan
inovatif berbahanabad 21
dasar
untuk
dari memasuki
hasil dunia kerja
produk Pertanian

3 Tema
Fokus Gaya hidup yang Berkelanjutan
6 Dimensi Semester 2
Tahun Ajaran
Meningkatkan
Meminta siswa pemahaman siswa terhadap
untuk mengidentifikasi dan 2023-2024
dampak dari aktivitas
menganalisis budaya manusia,
kerja dibaiksebuah
jangka
pendek
perusahaanmaupun jangka
melalui panjang,
metode terhadap
wawancara.
keberlangsungan
Dengan demikian, kehidupan
siswa di dunia maupun
mendapatkan
lingkungan sekitarnya.
gambaran budaya kerja di sebuah perusahaan
dan siswa mencari solusi untuk menjawab isu
Fokus 6terkini
dimensitentang etos kerja, etika kerja, dan tata
tertib dunia kerja yang berlaku.
Membangun kesadaran siswa untuk bersikap
dan berperilaku ramah lingkungan, serta
mencari solusi dari masalah lingkungan

C. Ekstrakurikuler
Bentuk Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMK SPP Negeri
Samarinda antara lain:
1. Ragam Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan sebagai wadah bagi para peserta didik

24 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

menyalurkan bakat dan minat dalam bidang lain diluar kegiatan sekolah yang wajib
dipilih salah satu, jenis dan ekstrakurikuler yang dapat dipilih adalah sebagi berikut.
a. Ekstrakurikuler wajib adalah kajian studi Islam, keagamaan untuk penganut
Kristen dan Katolik dan kepramukaan.
b. Ekstrakurikuler pilihan Olah raga adalah Bola Voli, Futsal.
c. Ekstrakurikuler Seni dan Peran adalah Tari daerah dan Paduan Suara.
d. Ekstrakurikuler lainnya adalah Marching Band, PMR dan UKS, Paskibra, dan
Karya Ilmiah Remaja.
2. Penjadwalan
Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler dirancang secara tatap muka. Jadwal
kegiatan ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra
dan kokurikuler. Sekolah menetapkan pelaksanaan ekstrakurikuler dengan
penjadwalan sebagai berikut.

NO NAMA KEGIATAN HARI PUKUL TEMPAT


1 Kajian Studi Islam Rabu dan Kamis 18.45 Wita Masjid Ar-Riyadh
Asrama Putra
2 Keagamaan (Katolik) Jumat 20.00 Wita Ruang Keagamaan
Asrama putra
3 Keagamaan (Kristen) Rabu 20.00 Wita Ruang Keagamaan
Asrama putra
4 Kajian Studi Islam Jumat 11.30 Wita Asrama Putri
(Keputrian)
5 Pramuka Jumat 14.00 Wita Lapangan SMK-SPPN
Samarinda/Menyesuaik
an
6 Volly Kamis 14.30 Wita Lapangan SMK SPP
Samarinda/Menyesuaik
an
7 PMR dan UKS Sabtu 09.00 Wita Lapangan SMK-SPP
Negeri Samarinda/
Menyesuaikan
8 Paduan Suara Sabtu 09.00 Wita Halaman Asrama
Seni tari Putra/Aula SMK
SPPN/Menyesuaikan

25 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

9 Paskibra Sabtu dan 09.00 Wita Lapangan SMK SPPN


Minggu Samarinda/Menyesuaik
an
10 Marching Band Sabtu dan 09.00 Wita Lapangan SMK-SPPN
Minggu Samarinda/Menyesuaik
an
11 Karya Ilmiah Remaja Kamis 14.00 Wita Lab SMK
SPP/Menyesuaikan

3. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat
penilaian dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses
dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dipilihnya dengan capaian belajar cukup / baik / amat baik. Penilaian dilakukan
secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” dalam setiap kegiatan
ekstrakurikuler yang dipilih dan diikuti. Bagi peserta didik yang belum mencapai
nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus-menerus untuk mencapainya.
4. Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian
tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam pencapaian satuan
pendidikan. Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang
sudah tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan
pendidikan dapat melakukan perbaikan rencana tindak lanjut untuk siklus
berikutnya.
5. Daya dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
meliputi adalah sebagai berikut.
a. Kebijakan satuan pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kewenangan dan tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena itu
untuk dapat mengembangkan dan melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler
diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan

26 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

pendidian dengan melibatkan komite sekolah baik langsung maupun tidak


langsung.
b. Ketersediaan pembina
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan
Pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sarna dengan pihak lain untuk
memenuhi kebutuhan Pembina.
c. Ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana satuan
pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan
untuk mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur
prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana
kesenian, serta prasarana lainnya.
d. Dukungan semua elemen satuan pendidikan
Kepala sekolah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan Pembina
ekstrakurikuler, bersama-sama mewujudkan keunggulan dalam ragam Kegiatan
Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh tiap satuan
pendidikan. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler antara lain:
1) Komite Sekolah
Sebagai mitra sekolah memberikan dukungan, saran, dan kontrol dalam
mewujudkan keunggulan ragam Kegiatan Ekstrakurikuler.
2) Orangtua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan Kegiatan
Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan.

D. Bimbingan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan secara
keseluruhan dikemas dalam empat komponen layanan, yaitu komponen: (1)
layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) layanan
reponsif, dan (4) dukungan sistem.

27 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

1. Layanan Dasar
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling dalam komponen layanan dasar antara lain; asesmen
kebutuhan, bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, pengelolaan media informasi
dan layanan bimbingan dan konseling lainnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan kegiatan yang
dilakukan diarahkan pada perkembangan aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan
karier. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu peserta didik/konseli
dalam upaya mencapai tugas-tugas perkembangan dan tercapainya kemandirian
dalam kehidupannya.
Materi layanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar
kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan: (1) harga diri
(selfesteem), (2) motivasi berprestasi, (3) keterampilan pengambilan keputusan, (4)
keterampilan pemecahan masalah, (5) keterampilan hubungan antar pribadi atau
berkomunikasi, (6) penyadaran keragaman budaya, dan (7) perilaku bertanggung
jawab.
Hal-hal yang terkait dengan perkembangan karier mencakup
pengembangan: (1) keterampilan kerja professional, (2) kesiapan pribadi (fisik-
psikis, jasmaniahrohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (3) perkembangan dunia
kerja, (4) cara melamar pekerjaan, (5) kasus-kasus kriminalitas, (6) bahayanya
perkelahian masal (tawuran), dan (7) dampak pergaulan bebas.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Peminatan dan perencanaan individual secara umum bertujuan untuk
membantu konseli agar: (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya,
(2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap
perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karier, (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana
yang telah dirumuskannya. Tujuan peminatan dan perencanaan individual ini dapat
juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk
merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karier, dan
pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri.

28 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Fokus layanan peminatan dan perencanaan individual berkaitan erat


dengan pengembangan aspek akademik, karier, dan sosial-pribadi. Secara rinci
cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek:
1) akademik; meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan
pemilihan pendidikan lanjutan dan peminatan mata pelajaran, memilih
kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar
sepanjang hayat;
2) karier; meliputi mengeksploitasi peluang-peluang karier, mengeksploitasi
latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang
positif; dan
3) sosial-pribadi; meliputi pengembangan konsep diri yang positif; dan
pengembangan keterampilan sosial yang efektif.
3. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseling yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan
segera, agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses
pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam
layanan responsif, yaitu konseling individual dan konseling kelompok, referral (alih
tangan kasus), konsultasi, kolaborasi dengan orangtua, guru, dan pihak lainnya,
konferensi kasus dan kunjungan rumah. Masalah (gejala perilaku bermasalah) yang
mungkin dialami konseli diantaranya: (1) merasa cemas tentang masa depan, (2)
merasa rendah diri, (3) berperilaku impulsif (kekanak-kanakan atau melakukan
sesuatu tanpa mempertimbangkannya seeara matang), (4) membolos dari
Sekolah/Madrasah, (5) malas belajar, (6) kurang memiliki kebiasaan belajar yang
positif (7) kurang bisa bergaul, (8) prestasi belajar rendah, (9) malas beribadah, (10)
masalah pergaulan bebas (free sex), (11) masalah tawuran, (12) manajemen stress,
dan (13) masalah dalam keluarga.
4. Dukungan Sistem
Ketiga komponen program (layanan dasar, layanan peminatan dan
perencanan individual, dan responsif) sebagaimana telah disebutkan sebelumnya
merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada peserta

29 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

didik/konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen


pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor
atau guru bimbingan dan konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Komponen program dukungan sistem bertujuan memberikan dukungan
kepada konselor atau guru bimbingan dan konseling dalam memperlancar
penyelenggaraan komponen-komponen layanan sebelumnya dan mendukung
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan
bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan
program pendidikan pada satuan pendidikan. Dukungan sistem meliputi kegiatan
pengembangan jejaring, kegiatan manajemen, pengembangan keprofesian secara
berkelanjutan.
Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor atau guru bimbingan
dan konseling yang meliputi (1) konsultasi, (2) menyelenggarakan program
kerjasama, (3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan
satuan pendidikan, (4) melakukan penelitian dan pengembangan. Suatu program
layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan terselenggara dan tujuannya
tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan yang bermutu, dalam arti
dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai bagian integral dari
sistem pendidikan secara utuh diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada
konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan kapasitas dan
kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan dalam jabatan maupun
kegiatan-kegiatan pengembangan dalam organisasi profesi Bimbingan dan
Konseling, baik di tingkat pusat, daerah, dan kelompok musyawarah Guru
Bimbingan dan Konseling. Melalui kegiatan tersebut, peningkatan kapasitas dan
kompetensi Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapat mendorong
meningkatnya kualitas layanan bimbingan dan konseling.

30 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling bekerja sama dengan semua


Wali Kelas, Guru Mata Pelajaran, Staf/Karyawan, Seksi Pengajaran dan
Pendidikan, Tata Usaha, dan untuk Pembinaan siswa diasrama Bekerja sama
dengan Pembina Asrama (Korem ANS 091) dan Orang Tua asuh, Serta Siswa
dan Orang Tua Siswa. Untuk Tahapan penanganan siswa yang
bermasalah/pelanggaran tata tertib sekolah adalah sebagai berikut :
1. Penanganan Masalah di Sekolah

Guru Mapel Wali Kelas Wakasek Kepsek


BK
Kesiswaan

2. Penanganan Masalah di Asrama

Pembina Pembina
Asrama Korem Wali Kelas BK

Wakasek
Kepsek
Kesiswaan

Kerja sama sangat penting untuk pembinaan mental, prilaku, pola piker
umtuk membentuk karakter serta pribadi yang baik agar tidak terjadi penyimpangan
prilaku. Untuk masalah/pelanggaran berat atau melakukan pelanggaran yang
berulang-ulang selain siswa bersangkutan dipanggil sekolah juga memanggil orang
tua siswa. Pemanggilan orang tua dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
anaknya disekolah serta untuk mencari solusi terbaik dalam penyelesaian masalah
tersebut, jika ada masalah siswa yang sifatnya berat atau terkait pelanggaran Hukum
maka masalah itu dialih tangankan ke instansi atau lembaga terkait.

31 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

BAB IV

RENCANA PEMBELAJARAN

A. Ruang Lingkup Satuan Pendidikan


1. Rencana Pembelajaran di Satuan Pendidikan
Sekolah melalui mencermati struktur kurikulum, menghitung jumlah pekan
untuk kegiatan belajar mengajar dan projek penguatan pelajar profil Pancasila.
Kemudian sekolah juga mencermati kalender akademik yang diterbitkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur untuk menghitung dan menentukan jumlah
pekan dalam satu tahun ajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut, sekolah
kemudian menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar dan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.

Menentukan
pekan TM dan
projek
Menyusun
Mencermati •Menghitung jadwal TM
Struktur Mencermati pekan efektif
Akademik Kalender dan projek
yang tersedia
•Menghi-
Akademik untuk •Jumlah TM
tung jumlah •Menemukan pembelajaran dan projek
pekan yang jumlah pekan •Jumlah TM semester 1
idbutuhkan dalam semester 1 dan 2 dan 2
untuk tatap setahun •Jumlah projek •Jadwal
muka dan berdasarkan blok semester 1 projek 1
projek kalender dan 2 tahun

2. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran


Guru mengembangkan tujuan-tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi
dan konten yang tercantum dalam Capaian Pembelajaran yang sudah ditetapkan
pemerintah. Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian disusun secara logis
dan linear berdasarkan tingkat kompetensi mulai dari kompetensi yang sederhana/

32 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

mudah menuju kompetensi yang lebih kompleks/ sukar sesuai dengan akhir fase
yang tercantum dalam Capaian Pembelajaran. Susunan atau urutan tujuan-tujuan
pembelajaran ini selanjutnya menjadi alur tujuan pembelajaran. Tim Kejuruan
menyusun alur tujuan pembelajaran untuk 3 semester. Pembagian tujuan
berdasarkan kompetensi guru pengampu.

Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
untuk Mata Pelajaran
untuk Mata Pelajaran Tujuan Pembelajaran Metode Pelaporan Hasil Belajar
pada Kelompok
pada Kelompok Umum
Kejuruan

3. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila yang diberi
nama projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar
Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah proses pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.

33 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

B. Ruang Lingkup Kelas


1. Mengidentifikasi sumber belajar

Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, maka guru perlu


menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar. Pada langkah
awal, guru perlu mengidentifikasi buku teks yang sesuai dengan tujuan-tujuan
pembelajaran dan eviden yang diperlukan. Jika tersedia buku yang tepat maka guru
bisa menggunakan buku itu untuk kegiatan belajar para peserta didik, dan guru
dapat mencantumkan poin-poin yang akan digunakan dalam RPP. Namun, bila
tidak tersedia buku yang tepat, guru dipersilakan untuk mencari inspirasi dari
sumber-sumber yang lain, buku yang lain, internet, contoh modul ajar, untuk
selanjutnya bisa memodifikasi model ajar yang ada, atau membuat modul ajar
sendiri.
2. Program Tahunan/ Program Semester
Guru menyusun Program Tahunan dan Program semester berdasarkan alur
tujuan pembelajaran yang telah dibuat, sesuai dengan kalender pendidikan yang
berlaku. Pada program tahunan dan program semester ini dicantumkan tujuan-
tujuan pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran selama
satu tahun (program tahunan) dan pada setiap semester (program semester) serta
jumlah jam pelajaran yang akan digunakan.
3. Rencana Pembelajaran Klasikal
Sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem secara klasikal biasa dengan
penyesuaian sesuai karakteristik kurikulum merdeka.

34 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

C. Rencana Praktik Kerja Lapangan


Untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja, perlu pembelajaran di luar satuan pendidikan formal dan nonformal
melalui praktik kerja lapangan. Penyelenggaraan praktik kerja lapangan (PKL)
diatur dengan Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi
Peserta Didik. PKL adalah singkatan dari Praktik Kerja Lapangan. PKL dalam
Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik
adalah pembelajaran bagi Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang
dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. Peserta Didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada pada dunia usaha, jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.
Tujuan PKL dalam Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja
Lapangan bagi Peserta Didik, adalah sebagai berikut.
a. menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional pada Peserta
Didik;
b. meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia
kerja; dan
c. menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
PKL di SMK-SPP Negeri Samarinda dilaksanakan pada semester 5 selama
enam bulan. Sehubungan dengan meluasnya variasi dunia kerja saat ini, maka
proses penempatan peserta didik dalam kegiatan PKL juga perlu
mempertimbangkan peminatan tempat PKL berdasarkan minat peserta didik.
Sekolah juga perlu menjalin kerja sama dengan dunia kerja lainnya lagi, selain dari
kerja sama yang sudah terjalin saat ini.
Untuk konsentrasi keahlian ATPH, kelompok tani yang bergerak dibidang
usaha budi daya tanaman buah dan sayuran. Perluasan kerja sama tersebut bisa
dipetakan sebagai berikut.
1) Kelompok Tani Tunas Karya Harapan Makmur
2) Kelompok Tani Agri Sejahtera

35 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

3) Gapoktan Tunas Harapan


4) Gapoktan Tani Makmur
5) Kelompok Tani Usaha Baru Sejahtera
6) Kelompok Tani Harapan Sejahtera
Untuk konsentrasi keahlian ATP perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan kelapa sawit dan karet. Perluasan kerja sama tersebut bisa dipetakan
sebagai berikut.
1) PT Budi Duta Agromakmur
2) CV Eja Nursery
3) PT INHUTANI
4) PT JMS
Untuk konsentrasi keahlian ATU perusahan yg bergerak di bidang
pembibitan ternak unggas dan produksi ayam broiler. Perluasan kerja sama tersebut
bisa dipetakan sebagai berikut.
1) PT Inelli Tri Kencana Bersinar
2) PT Mitra Unggas

36 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI
DAN PENGEMBANGAN PROFESSIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di SMK-SPP
Negeri Samarinda dilakukan secara internal untuk memastikan pembelajaran
berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola
oleh kepala sekolah dan/atau guru senior yang dianggap sudah mampu untuk
melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional
dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang
jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan
oleh kepala SMK-SPP Negeri Samarinda berdasarkan hasil pengamatan atau
evaluasi.
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang
jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan
oleh Kepala SMK-SPP Negeri Samarinda berdasarkan hasil pengamatan dan
evaluasi. Pendampingan pengembangan diri bagi guru dilaksanakan melalui
beberapa kegiatan, diantaranya sebagi berikut.
1. IHT ( In House Training )
Kegiatan IHT dilakukan 2 kali dalam satu tahun pelaksanaan di awal tahun
pelajaran. IHT merupakan moment untuk meng-upgrade pengetahuan dan
keilmuan guru-guru. Muatan IHT dapat berupa kemajuan teknologi, kebutuhan
dunia industri, maupun perubahan kurikulum.
2. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
seseorang (biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk

37 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.


Supervisi akademis diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas
proses belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa
guru melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima
layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat
membuat program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila
guru mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil
terhadap semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,
status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademis akan
dilaksanakan dengan pola coaching.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik
tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru,
tetapi juga pada pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan
motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja
guru tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan
kualitas pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan
semua kemampuannya ini untuk memberikan pengalaman belajar yang
berkualitas bagi peserta didik.
b. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.
Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di

38 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman


sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
c. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru.
Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena
proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang profesional, dan guru
profesional dapat dibentuk melalui supervisi akademik yang efektif. Guru sebagai
pelaku utama dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya
melalui supervisi akademik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru
dapat dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat
diidentifikasi, informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan
profesionalitas guru dapat disusun. Dengan demikian, supervisi akademik adalah
bagian dari proses pengembangan keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin
mampu menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
3. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model
pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung
dalam bentuk hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru. Fokus pengamatan pada saat supervisi
klinis adalah hal yang menjadi permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan
pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan
guru sebagai hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis
dilakukan secara bersama antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru. kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis atas dasar permintaan guru yang

39 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena itu kepala


sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan
supervisi didasarkan pada semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam supervisi klinis meliputi langkah awal, observasi, dan umpan
balik.
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk
kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja
observasi kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan
Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor
mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah
selanjutnya menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan supervisi, proses
pelaksanaan pembelajaran, dan menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan
cara mengobservasinya. Hasil akhir pertemuan awal ini berupa kesepakatan kerja
antara supervisor dan guru.
b. Tahap Observasi Pembelajaran
Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses
pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru
mengajar sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan diobservasi
harus sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada pertemuan awal.
c. Tahap Umpan Balik
Pertemuan pemberian umpan balik dilakukan segera setelah melaksanakan
observasi proses pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil observasi sudah
dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah bersama-
sama membahas hasil pengamatan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh
sekolah. Inti pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi
dan analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang
diharapkan dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan
tentang apa dan bagaimana langkah yang seharusnya diambil untuk
menindaklanjuti perbedaan tersebut.

40 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

B. Evaluasi

SMK-SPP Negeri Samarinda melaksanakan evaluasi pada 2 (dua), yaitu


Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang
telah berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang
dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1)
meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2)
menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum
operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan;
(4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur
ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana
pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan
tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1)
alur pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun
auditori, kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik
dalam proses belajar; (5) persepsi dunia kerja dalam melihat perkembangan
penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat
perkembangan peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran
antara lain sebagai berikut:
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek,
jujur, dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara
seksama.

41 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

d. Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam


mengambil kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran di SMK-SPP Negeri Samarinda melibatkan
berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan mendalam. Untuk memperoleh data
SMK-SPP melakukan survei kepada pihak-pihak peserta didik, orang tua peserta
didik, dan dunia industri. Angket bagi peserta didik dan orang tua peserta didik
disebarkan pada setiap akhir semester, sedangkan angket kepada dunia industri
disebarkan pada akhir periode PKL sisiwa. Data yang diperoleh melalui angket
digunakan untuk refleksi dan pemberian umpan balik. Selain itu guru diwajibkan
untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan (Realisasi Tujuan Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP),
Profil Pelajar Pancasila).
2.Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK-SPP Negeri Samarinda dievaluasi secara
periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Setelah melakukan
asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan atau instruktur industri
mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir
semester, guru dan atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian,
serta setiap akhir tahun pembelajaran, guru dan atau instruktur industri dan tim
melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun, dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah.

C. Pengembangan Profesional
SMK-SPP Negeri Samarinda dalam meningkatkan profesional guru dengan
berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi Profesi Guru
Sertifikasi peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang
telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.

42 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK)
dilakukan dengan magang industri. Setiap tahun SMK-SPP Negeri Samarinda
merancang program magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi
kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi
guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan
kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan
pendanaan sekolah dan kemitraan dengan dunia kerja. Beberapa dunia kerja mitra
sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru kejuruan. Biaya
magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua strategi,
yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari dunia kerja; dan (2) magang dengan
sharing pendanaan antara sekolah dan dunia kerja.
3. Sertifikasi teknis
Guru-guru kejuruan di SMK-SPP Negeri Samarinda mengikuti pelatihan
dan sertifikasi teknis sesuai konsentrasi keahlian. Sertifikat teknis diperbarui sesuai
masa berlaku sertifikat.
4. Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional
Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga
pelatihan.
5. Sertifikasi asesor kompetensi
Guru-guru kejuruan yang telah memiliki sertifikat teknis diprogramkan
untuk mengikuti pelatihan asesor dan memperoleh sertifikat asesor uji kompetensi.
Sertifikat asesor diperbarui sesuai masa berlaku sertifikat.
6. Kunjungan Industri (Studi Tiru)
SMK-SPP Negeri Samarinda secara berkala memberi kesempatan kepada
PTK untuk studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan,
khususnya untuk melihat perkembangan dunia pertanian di tempat lain, masa kini
dan yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen bisnis,
pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan,

43 | halaman
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK-SPP Negeri Samarinda

penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan dengan
industri pariwisata serta seni dan ekonomi kreatif.
7. Kewirausahaan
Untuk mendorong Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) 50.000
wirausahawan pelajar serta difokuskan ke Visi Misi SMK-SPP Negeri Samarinda
dimana peserta didik menjadi wirausahawan yang unggul, maka sekolah memberi
kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara
individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama
dengan dunia kerja.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan
dan menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat
membimbing peserta didik secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah
memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan lagi dianggap
hanya memiliki kemampuan teoritis semata.
8. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan
kompetensinya, SMK-SPP Negeri Samarinda juga memberi kesempatan kepada
guru umum dan kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di
MGMP, uji kompetensi, program guru penggerak, dan lain-lain secara periodik di
sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan
kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru
secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.
9. Studi lanjut
SMK-SPP Negeri Samarinda memberikan kesempatan kepada PTK untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini
dilakukan secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk memermudah
proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang
beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan dunia kerja.

44 | halaman

Anda mungkin juga menyukai