Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

(RPP)
PERTEMUAN 1 DAN 2

OLEH :
MARIA SALE

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN


GELOMBANG III
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
RANCANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
(RPP)

SEKOLAH : SMK
MATA PELAJARAN : Dasar- Dasar Pemeliharaan Ternak Unggas
KELAS/SEMESTER : X/I
ALOKASI WAKTU : 8 JP
TAHUN PELAJARAN : 2018/2019
ASPEK/MATERI POKOK : Anatomi Dan Fisiologi Reproduksi TernakUnggas

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai xerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup simulasi dan komunikasi digital dan dasar bidang Agribisnis dan
Agroekoteknologi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2. Memahami anatomi dan Fisiologi 3.2.1. Mengidentifikasi anatomi reproduksi ternak unggas
reproduksi ternak unggas betina
3.2.2. Menjelaskan fisiologi reproduksi ternak unggas
betina
3.2.3. Mengidentifikasi anatomi reproduksi ternak unggas
jantan
3.2.4. Menjelaskan fisiologi reproduksi ternak unggas
jantan
4.2. Mengidentifikasi anatomi reproduksi 4.2.1. Melakukan identifikasi anatomi reproduksi ternak
ternak unggas unggas jantan dan betina
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi anatomi reproduksi ternak unggas jantan
melalui pengamatan langsung di dalam kelas terhadap ternak unggas dengan teliti
2. Peserta didik mampu menjelaskan fisiologi reproduksi ternak unggas jantan
melalui diskusi di dalam kelas dengan baik
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi anatomi reproduksi ternak unggas betina
melalui pengamatan langsung di dalam kelas terhadap ternak unggas dengan teliti
4. Peserta didik mampu menjelaskan fisiologi reproduksi ternak unggas betina
melalui diskusi di dalam kelas dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
1. Anatomi dan fisiologi reproduksi ternak unggas betina
2. Anatomi dan fisiologi reproduksi ternak unggas jantan

E. Pendekatan, Model Dan Metode

Pertemuan Pendekatan Model Metode


Diskusi
Tanya Jawab
1 Saintific Discovery Learning
Penugasan
Presentasi
Diskusi
Tanya Jawab
2 Saintific Discovery Learning
Penugasan
Presentasi

F. Media Pembelajaran

 Media
1. Presentasi dalam bentuk Power point
2. Lembar kegiatan siswa (LKS)
3. Dua ekor ternak, ayam jantan dan betina
 Alat
1. Laptop
2. LCD
3. Spidol boardmarker
4. White board
5. Silet
6. Nampan
7. Pisau bedah
8. gunting
G. Sumber Belajar
Buku Teks Bahan Ajar Siswa Reproduksi Hewan Kelas X, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Jakarta.

H. Langkah – Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (4JP X 45 Menit)

Alokasi
Tahapan Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Waktu
Kegiatan Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan  Peserta didik menjawab 3 mnt
Awal mengucap salam salam
 Guru mempresensi kehadiran peserta didik
 Guru mengkondisikan kelas  Peserta didik
 Guru memeriksa persiapan peserta didik mendengarkan guru
dalam belajar  Peserta didik
mempersiapkan diri
 Peserta didik bersiap
mengikuti pelajaran
Apersepsi Guru memetakan pengetahuan awal peserta  Peserta didik menjawab 3 mnt
didik melalui pertanyaan : pertanyaan tentang
Apa yang kalian ketahui tentang anatomy identifikasi anatomi
dan fisiologi reproduksi? reproduksi ternak unggas
Guru membuat peta konsep di papan tulis jantan
dengan menuliskan kata ‘anatomi dan Tidak tahu bu
fisiologi reproduksi ternak unggas jantan’ di
dalam lingkaran.

 Guru memberikan penjelasan bahwa :  Peserta didik


Baiklah, anatomi dan fisiologi reproduksi memperhatikan
ternak unggas jantan akan mempelajari penjelasan guru
banyak hal tentang sistem reproduksi
ternak unggas jantan

 Guru memancing siswa untuk bertanya  Peserta didik


dengan mengatakan : mendengarkan sedikit
Dari sistem reproduksi ternak unggas penjelasan dari guru
yang disebutkan banyak hal yang akan kemudian bertanya :
kita pelajari melalui materi ini.  Kira-kira hal apa saja
yang akan kita pelajari
melalui materi ini bu?
Motivasi  Guru memotivasi siswa dengan  Peserta didik 4 menit
menginformasikan tujuan pembelajaran mendengarkan informasi
hari ini : dari guru kemudian
Anak-anak hari ini kita akan belajar berkata :
tentang anatomi dan fisiologi reproduksi  Baik, bu
ternak unggas jantan. Dengan belajar
materi ini,kita dapat mengetahui dengan
baik anatomi dan fisiologi reproduksi
ternak unggas jantan.
Kegiatan Stimulus  Guru menyiapkan ayam jantan dan Mengamati : 2 menit
Inti meminta siswa untuk mengamati ciri Peserta didik mengamati
fisiknya. ciri fisik ayam jantan

 Guru meminta siswa membedah ayam Peserta didik membedah


dengan benar untuk mendapatkan anatomi ayam jantan dengan hati-
reproduksi ternak unggas jantan danhati dan mengamati
meminta siswa untuk mengamatinya anatomi reproduksi ayam
dengan teliti jantan dengan teliti
Pernyataan  Peserta didik diminta Menanya :
untuk 8menit
masalah menyampaikan tanggapan dari kegiatan Peserta didik
mengamati langsung anatomy reproduksi menyampaikan tanggapan
ternak jantan dan pertanyaan dari
Anak-anak, setelah mengamati langsung kegiatan mengamati
anatomi reproduksi ternak unggas jantanlangsung anatomy
diatas, apa tanggapan kalian terhadap reproduksi ternak unggas
anatomi reproduksi ternak jantan yang jantan.
yang berkaitan dengan identifikasi Bu, berdasarkan
anatomi reproduksi ternak unggas jantanpengamatan kami tentang
anatomi tersebut apakah
fungsi setiap anatomi
reproduksi ternak unggas
jantan sama ?
Mengumpul  Guru membagi peserta didik menjadi Peserta didik 5 menit
kan data beberapa kelompok : mengkondisikan pada
Baik anak-anak, kalian akan ibu bagi kelompoknya masing-
menjadi 2 kelompok. masing.
Baik bu.

 Guru membagikan topik yang berbeda Peserta didik


tentang anatomy dan fisiologi reproduksi mendengarkan guru
ternak jantan pada masing-masing tentang topic yang akan
kelompok : mereka diskusikan
Untuk lebih jelasnya kalian berdiskusi,
ibu akan membagikan 2 kelompok
dengan materi yang berbeda yaitu :
1. Kelompok I : Identifikasikan anatomi
reproduksi ternak unggas jantan
2. Kelompok II : Jelaskan tentang
fisiologi reproduksi ternak unggas
jantan

 Guru meminta peserta didik untuk Peserta didik menjawab


memahami soal-soal yang disampaikan soal-soal yang
kemudian menjawab soal-soal tersebut disampaikan melalui
melalui diskusi bersama kelompoknya. diskusi dengan teman
sekelompoknya.
Memproses Guru membagikan LKPD Mencoba : 8 menit
data Peserta didik melakukan
diskusi kelompok dan
mengerjakan soal-soal
pada LKPD

Guru mengontrol keberlangsungan diskusi Peserta didik dipersilahkan


kelompok bertanya jika terdapat
materi yang tidak
dipahami
Pembuktian Guru meminta setiap kelompok untuk Mengasosiasikan: 10
menyelesaikan soal-soal di LKPD yang Peserta didik menit
diberikan tentang anatomi dan fisiologi menyelesaikan hasil
reproduksi ternak unggas jantan diskusi dan soal di LKPD
yang diberikan guru.

Guru meminta peserta didik untuk Mengkomunikasikan


mempresentasekan hasil diskusi Peserta didik diminta
kelompoknya : mempersentasekan hasil
Setelah kalian melakukan diskusi, silahkan diskusi kelompok dan
tiap kelompok mempresentasikan hasil kelompok lain diminta
diskusi kelompok kalian, jangan lupa setelah untuk menanggapi (kritik,
selesai diskusi dan kesimpulan LKPD-nya saran, dan dukungan) dari
dikembalikan ke ibu ya. hasil presentasi yang
disampaikan. Peserta didik
dalam satu kelompok
diminta objektif terhadap
kelompok lain. Peserta
didik mendengarkan guru

Guru mengawasi jalannya persentase dan


diskusi antar kelompok peserta didik

Guru memberikan tambahan penguatan


terhadap materi yang dipelajari

Penarikan Guru bersama peserta didik menyimpulkan Peserta didik diharapkan 5 menit
Kesimpulan pembelajaran hari ini tentang anatomi dan dapat menyimpulkan
fisiologi reproduksi ternak unggas jantan materi pembelajaran
diskusi dengan percaya
diri dan komunikatif

Guru melakukan refleksi dengan Peserta didik


memberikan konfirmasi materi melalui memperhatikan penjelasan
power point. yang diberikan oleh guru
dan mencatat poin yang
penting
Kegiatan Penutup  Guru melakukan evaluasi terhadap  Peserta didik 2
kegiatan pembelajaran tentang anatomi mengerjakan assesment menit
Akhir
dan fisiologi reproduksi ternak unggas yang diberikan guru
jantan.  Peserta didik mencatat
 Guru memberikan tugas untuk mencari tugas yang diberikan
materi yang berkaitan dengan materi oleh guru
selanjutnya.  Peserta didik menjawab
 Guru menutup pelajaran dengan salam salam dari guru

Pertemuan 2 (4JP X 45 Menit)


Alokasi
Tahapan Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Waktu
Kegiatan Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan  Peserta didik menjawab 3 mnt
Awal mengucap salam salam
 Guru mempresensi kehadiran peserta didik
 Guru mengkondisikan kelas  Peserta didik
 Guru memeriksa persiapan peserta didik mendengarkan guru
dalam belajar  Peserta didik
mempersiapkan diri
 Peserta didik bersiap
mengikuti pelajaran
Apersepsi Guru memetakan pengetahuan awal peserta  Peserta didik menjawab 3 mnt
didik melalui pertanyaan : pertanyaan tentang
Apa yang kalian ketahui tentang anatomy identifikasi anatomi
dan fisiologi reproduksi? reproduksi ternak unggas
Guru membuat peta konsep di papan tulis betina
dengan menuliskan kata ‘anatomi dan Tidak tahu bu
fisiologi reproduksi ternak unggas betina’ di
dalam lingkaran.

 Guru memberikan penjelasan bahwa :  Peserta didik


Baiklah, anatomi dan fisiologi reproduksi memperhatikan
ternak unggas betina akan mempelajari penjelasan guru
banyak hal tentang sistem reproduksi
ternak betina.

 Guru memancing siswa untuk bertanya  Peserta didik


dengan mengatakan : mendengarkan sedikit
Dari sistem reproduksi ternak unggas penjelasan dari guru
yang disebutkan banyak hal yang akan kemudian bertanya :
kita pelajari melalui materi ini.  Kira-kira hal apa saja
yang akan kita pelajari
melalui materi ini bu?
Motivasi Guru memotivasi siswa dengan  Peserta didik 4 menit
menginformasikan tujuan pembelajaran hari mendengarkan informasi
ini : dari guru kemudian
Anak-anak hari ini kita akan belajar berkata :
tentang anatomi dan fisiologi reproduksi  Baik, bu
ternak unggas betina. Dengan belajar
materi ini,kita dapat mengetahui dengan
baik anatomi dan fisiologi reproduksi
ternak unggas betina.
Kegiatan Stimulus  Guru menyiapkan ayam betina dan Mengamati : 2 menit
Inti meminta siswa untuk mengamati ciri peserta didik mengamati
fisiknya. ciri fisik ayam betina

 Guru meminta siswa membedah ayam Peserta didik membedah


dengan benar untuk mendapatkan anatomiayam betina dengan hati-
reproduksi ternak hati
unggas betina dan dan mengamati
meminta siswa untuk mengamatinya anatomi reproduksi ayam
dengan teliti dengan teliti
Pernyataan  Peserta didik diminta Menanya :
untuk 8menit
masalah menyampaikan tanggapan dari kegiatan Peserta didik
mengamati langsung anatomy reproduksi menyampaikan tanggapan
ternak betina dan pertanyaan dari
Anak-anak, setelah mengamati langsung kegiatan mengamati
langsung anatomy
anatomi reproduksi ternak unggas betina
diatas, apa tanggapan kalian terhadap reproduksi ternak unggas
anatomi reproduksi ayam betina yang betina.
yang berkaitan dengan identifikasi Bu, berdasarkan
pengamatan kami tentang
anatomi reproduksi ternak unggas betina
anatomi tersebut apakah
fungsi setiap anatomi
reproduksi ternak ayam
betina sama ?
Mengumpul Guru membagi peserta didik menjadi Peserta didik 5 menit
kan data beberapa kelompok : mengkondisikan pada
Baik anak-anak, kalian akan ibu bagi kelompoknya masing-
menjadi 2 kelompok. masing.
Baik bu.

Guru membagikan topik yang berbeda Peserta didik


tentang anatomy dan fisiologi reproduksi mendengarkan guru
ternak betina pada masing-masing kelompok tentang topic yang akan
: mereka diskusikan
Untuk lebih jelasnya kalian berdiskusi, ibu
akan membagikan 2 kelompok dengan
materi yang berbeda yaitu :
1. Kelompok I : Jelaskan tentang
fisiologi reproduksi ternak
unggas betina
2. Kelompok I : Identifikasikan
anatomi reproduksi ternak
unggas betina
Guru meminta peserta didik untuk Peserta didik menjawab
memahami soal-soal yang disampaikan soal-soal yang
kemudian menjawab soal-soal tersebut disampaikan melalui
melalui diskusi bersama kelompoknya. diskusi dengan teman
sekelompoknya.
Memproses Guru membagikan LKPD Mencoba : 8
data Peserta didik melakukan
diskusi kelompok dan
mengerjakan soal-soal
pada LKPD

Guru mengontrol keberlangsungan diskusi Peserta didik dipersilahkan


kelompok bertanya jika terdapat
materi yang tidak
dipahami
Pembuktian Guru meminta setiap kelompok untuk Mengasosiasikan: 10
menyelesaikan soal-soal di LKPD yang Peserta didik menit
diberikan tentang anatomi dan fisiologi menyelesaikan hasil
reproduksi ternak unggas betina diskusi dan soal di LKPD
yang diberikan guru.

Guru meminta peserta didik untuk Mengkomunikasikan


mempresentasekan hasil diskusi Peserta didik diminta
kelompoknya : mempersentasekan hasil
Setelah kalian melakukan diskusi, silahkan diskusi kelompok dan
tiap kelompok mempresentasikan hasil kelompok lain diminta
diskusi kelompok kalian, jangan lupa setelah untuk menanggapi (kritik,
selesai diskusi dan kesimpulan LKPD-nya saran, dan dukungan) dari
dikembalikan ke ibu ya. hasil presentasi yang
disampaikan. Peserta didik
dalam satu kelompok
diminta objektif terhadap
kelompok lain. Peserta
didik mendengarkan guru

Guru mengawasi jalannya persentase dan


diskusi antar kelompok peserta didik

Guru memberikan tambahan penguatan


terhadap materi yang dipelajari

Penarikan Guru bersama peserta didik menyimpulkan Peserta didik diharapkan 5 menit
Kesimpulan pembelajaran hari ini tentang anatomi dan dapat menyimpulkan
fisiologi reproduksi ternak unggas betina materi pembelajaran
diskusi dengan percaya
diri dan komunikatif

Guru melakukan refleksi dengan Peserta didik


memberikan konfirmasi materi melalui memperhatikan penjelasan
power point. yang diberikan oleh guru
dan mencatat poin yang
penting
Kegiatan Penutup Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan Peserta didik mengerjakan 2 Me
pembelajaran tentang anatomi dan fisiologi assesment yang diberikan nit
Akhir
reproduksi ternak unggas betina. guru

Guru memberikan tugas untuk mencari Peserta didik mencatat


materi yang berkaitan dengan materi tugas yang diberikan oleh
selanjutnya. guru

Guru menutup pelajaran dengan salam Peserta didik menjawab


salam dari guru
LAMPIRAN-LAMPIRAN
MATERI AJAR

1.1. Anatomi Reproduksi Ternak Unggas Jantan


Organ reproduksi ayam jantan terdiri dari sepasang testis (T), epididimis (Ep), duktus
deferens (D.d.) dan organ kopulasi pada kloaka (Cl). Sistem reproduksi unggas jantan
terdiri dari dua testis bentuknya elips dan berwarna terang, dan menghasilkan sperma yang
masing-masing mempunyai sebuah saluran sperma yang bernama vas defferens serta sebuah
kloaka yang menjadi muara dari sistem reproduksi tersebut. Alat reproduksi unggas jantan
terdiri atas alat kelamin pokok dan alat kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ
yang langsung membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas
saluran yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas defferens, dan papillae.

Gambar 1.1. anatomi reproduksi ternak jantan


1. Testis
Testis berjumlah sepasang terletak pada bagian atas di abdominal ke arah punggung
pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang. Berbeda dengan hewan
lainnya, testis unggas tidak terletak di dalam skrotum (Nesheim et al., 1979). Fungsi testis
menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut
sperma (Nalbandov, 1990). Berat dari pasangan sekitar 14 gram, dan masing – masing
memiliki berat 7 gram.
Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada
bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium,
berdekatan dengan aorta dan vena cavar, atau di belakang paru-paru bagian depan dari
ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 410 C sampai 430C
karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh dua
lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam dari testis terdiri atas
tubuli seminiferi (85% sampai 95% dari volume testis), yang merupakan tempat terjadinya
spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat
disekresikannya hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada
umur, strain, musim, dan pakan.

2. Epididmis
Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis . Epididimis
berfungsi sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal menuju cauda Epididymis .

3. Ductus Deferens
Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada ayam jantan tua
tampak berkelok-kelok. Letak ke arah kaudal, menyilang ureter dan bermuara pada kloaka
sebelah lateral urodeum. Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang
merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari
saluran epididimis yang disebut saluran deferens. Saluran deferens ini akhirnya bermuara di
kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di
dalam saluran deferens, sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum
diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran
deferens.
4. Organ Kopulasi
Pada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang papila kecil yang terletak
pada dinding dorsal kloaka. Papila kecil ini merupakan rudimeter dari organ kopulasi.
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali pada
itik berbentuk spiral yang panjangnya 12 sampai 18 cm. Pada papila ini juga diproduksi
cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi.

5. Mekanisme Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di epitelium
(tubuli) seminiferi di bawah kontrol hormon gonadotropin dan hipofisis (pituitaria bagian
depan). Tubuli seminiferi ini terdiri atas sel sertoli dan sel germinalis. Spermatogenesis
terjadi dalam tiga fase, yaitu fase spermatogenial, fase meiosis, dan fase spermiogenesis
yang membutuhkan waktu 13 – 14 hari.

6. Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)


Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tubulus seminiferus. Dinding
tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium
terdapat sel – sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada
spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang
mensekresikan hormon testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis. Pada
masa pubertas, spermatogonia membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan lebih
banyak spermatogonia.
Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor
(flagelata). Kepala sperma mengandung nucleus. Bagian ujung kepala ini mengandung
akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan – lapisan sel
telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang
menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk pergerakan sperma. Ekor sperma
berfungsi sebagai alat gerak.
1.2. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Ternak Betina

Gambar 1.2. Anatomy Reproduksi Ternak Betina

Organ reproduksi pada unggas adalah ovarium dan oviduct untuk unggas betina dan
untuk unggas jantan. Pada unggas betina organ reproduksi bagian kiri yang berkembang
normal dan berfungsi dengan baik, tetapi untuk bagian kanan mengalami rudimeter.
Organ reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Pada ovarium terdapat
banyak folikel dan ovum. Oviduct terdiri dari infudibulum, magnum, ithmus, kelenjar
kerabang telur dan vagina.
1. Ovarium
Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga
perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium sangat kaya akan
kuning telur atau yang disebut yolk. Ovarium terdiri atas dua lobus besar yang banyak
mengandung folikel-folikel. Ovarium biasanya terdiri dari 5 sampai 6 ovum yang
telah berkembang dan sekitar 3.000 ovum yang belum masak yang berwarna putih.

Gambar 1.3. Ovarium pada ternak unggas


Yolk merupakan tempat disimpannya sel benih (discus germinalis) yang
posisinya pada permukaan dipertahankan oleh latebra. Yolk dibungkus oleh suatu
lapisan membran folikuler yang kaya akan kapiler darah, yang berguna untuk
menyuplai komponen penyusun yolk melalui aliran darah menuju discus germinalis.
Ovum juga dibungkus oleh suatu membran vitelina dan pada ovum masak membran
vitelina dibungkus oleh membran folikel. Bagian yolk mempunyai suatu lapisan yang
tidak mengandung pembuluh kapiler darah yang disebut stigma. Pada bagian stigma
inilah akan terjadi perobekan selaput folikel kuning telur, sehingga telur akan jatuh
dan masuk ke dalam ostium yang merupakan mulut dari infundibulum.
Perkembangan kuning telur dimulai setelah oocyt (discus germinalis)
berkembang secara perlahan-lahan pada hari ke-10 sampai 8 sebelum ovulasi,
dengan adanya penimbunan zat-zat makanan. Pada hari ke- 7 sampai 4 sebelum
ovulasi pembentukan yolk terjadi sangat cepat. Pada hari ke-7 sampai 6 sebelum
ovulasi yolk, sebesar 1/10 kali yolk masak. Pada hari ke-6 sebelum ovulasi terjadi
lapisan konsentris yolk dan diameter yolk berkembang dari 6 sampai 35 mm. Lapisan
konsentris terdiri dari lapisan putih dan kuning yang dipengaruhi oleh perbedaan
xanthophyl pakan dan periode siang malam. Pada hari ke-4 sebelum ovulasi yolk
sudah berebentuk sempurna seperti pada yolk masak. Pada hari ke-3 penimbunan
komponen yolk mulai lambat dan berhenti sama sekali pada hari ke-1 sebelum
ovulasi dengan diameter sekitar 40 mm. Proses perkembangan folikel yolk ini
dipengaruhi oleh hormon pituitari setelah terjadinya kematangan seksual pada ayam
betina.
Ovarium menghasilkan beberapa hormon pada saat perkembangannya, folikel-
folikel pada ovarium ini berkembang karena adanya FSH (Follicle-Stimulating
Hormone) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari bagian anterior. Anak ayam belum
dewasa mempunyai oviduk yang masih kecil dan belum berkembang sempurna.
Perlahan lahan oviduk akan mengalami perkembangan dan sempurna pada saat
ayam mulai bertelur, dengan dihasilkannya FSH tersebut. Setelah ayam dewasa
ovarium juga memproduksi hormon estrogen. Hormon estrogen memacu
pertumbuhan saluran reproduksi dan merangsang terjadinya kenaikkan Ca, protein,
lemak dan substansi lain dalam darah untuk pembentukan telur. Estrogen juga
merangsang pertumbuhan tulang pinggul dan brutu. Progresteron juga dihasilkan
oleh ovarium, yang berfungsi sebagai hormon releasing factor di hipothalamus
untuk membebaskan LH dan menjaga saluran telur berfungsi normal.
2. Oviduk
Oviduk terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium
dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik dan satunya
mengalami rudimeter. Bentuknya panjang dan berkelok-kelok yang merupakan
bagian dari ductus Muller. Ujungnya melebar membentuk corong dengan tepi yang
berjumbai. Oviduk terdiri dari lima bagian yaitu: infundibulum atau funnel, magnum,
ithmus, uterus atau shell gland dan vagina.

Gambar 1.4. Oviduct

Oviduk mempunyai struktur yang kompleks untuk menghasilkan bahan sekitar 40


g (10 g padat dan 30 g air) dalam waktu sekitar 26 jam. Secara garis besar terdiri lapisan
perotoneal eksternal (serosa), lapisan otot longitudinal luar dan sirkuler dalam, lapisan
jaringan pengikat pembawa pembuluh darah dan syaraf, serta lapisan mukosa yang
melapisi seluruh duktus. Pada ayam muda mukosa bersifat sederhana tanpa lekukan
maupun lipatan. Pada saat mendekati dewasa kelamin serta mendapat stimulus dari
estrogen dan progresteron, maka oviduk menjadi sangat kompleks dengan terbentuknya
ikatan-ikatan primer, sekunder dan tersier. Pada puncak aktivitas sekresinya, sel-sel
menunjukkan bentuk variasinya dari kolumner tinggi sipleks sampai kolumner
transisional yang memiliki silia. Oviduk unggas tidak dapat membedakan antara ovum
dengan benda-benda asing, sehingga akan tetap mensekresikan albumen, kerabang lunak
dan kerabang keras disekitar benda asing tersebut.
a. Infundibulum
Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang
sekitar 9 cm. Infundibulum berbentuk seperti corong atau fimbria dan menerima telur
yang telah diovulasikan. Pada bagian kalasiferos merupakan tempat terbentuknya
kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dua tali mirip ranting yang bergulung
memanjang dari kuning telur sampai ke kutub-kutub telur. Pada bagian leher
infundibulum yang merupakan bagian kalasiferos juga merupakan tempat
penyimpanan sperma, sperma juga tersimpan pada bagian pertemuan antara uterus
dan vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga saat fertilisasi.
Infundibulum selain tempat ovulasi juga merupakan tempat terjadinya fertilasi.
Setelah fertilasi, ovum akan mengalami pemasakkan setelah 15 menit di dalam
infundibulum, dan dengan gerak peristaltik ovum yang terdapat pada yolk akan masuk
ke bagian magnum.
b. Magnum
Magnum merupakan saluran kelanjutan dari oviduk dan merupakan bagian
terpanjang dari oviduk. Batas antara infundibulum dengan magnum tidak dapat
terlihat dari luar. Magnum mempunyai panjang sekitar 33 cm dan tempat disekresikan
albumen telur. Proses perkembangan telur dalam magnum sekitar 3 jam. Albumen
padat yang kaya akan mucin disekresikan oleh sel goblet yang terletak pada
permukaan mukosa magnum dan jumlah albumen yang disekresikan sekitar 40
sampai 50% total albumen telur.
c. Ithmus
Setelah melewati infundibulum telur masuk ke dalam Ithmus. Antara ithmus
dan magnum terdapat garis pemisah yang nampak jelas yang disebut garis
penghubung ithmus-magnum. Panjang ithmus sekitar 10 cm dan merupakan tempat
terbentuknya membran sel (selaput kerabang lunak) yang banyak tersusun dari serabut
protein, yang berfungsi melindungi telur dari masuknya mikroorganisme ke dalam
telur. Membran sel yang terbentuk terdiri dari membran sel dalam dan membran sel
luar, di dalam ithmus juga disekresikan air ke dalam albumen. Calon telur di dalam
ithmus selama 1,25 jam.
Dua lapisan membran sel telur saling berhimpit dan ada bagian yang
memisah/melebar membentuk bagian yang disebut rongga udara (air cell), air cell
akan berkembang mencapi 1,8 cm. Rongga udara bisa digunakan untuk mengetahui
umur telur dan besar telur.
d. Uterus
Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di dalam
uterus telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-garam kalsium.
Uterus (shell gland) mempunyai panjang sekitar 10 sampai 12 cm dan merupakan
tempat perkembangan telur paling lama di dalam oviduk, yaitu sekitar 18 sampai 20
jam. Selain pembentukan kerabang pada uterus juga terjadi penyempurnaan telur
dengan disekresikannya albumen cair, meneral, vitamin dan air melalui dinding uterus
dan secara osmosis masuk ke dalam membran sel. Pada uterus terjadi penambahan
albumen antara 20 sampai 25%. Deposisi kalsium sudah terjadi sebagian kecil di
ithmus dan dilanjutkan di uterus. Deposisi terjadi pada bagian inner shell, lapisan
mammillary (berupa kristal kalsit) yang membetuk lapisan material berongga.
Komposisi komplit dari kerabang telur berupa kalsit (CaCO3), dan sedikit sodium,
potasium dan magnesium.
e. Vagina
Bagian akhir dari oviduk adalah vagina dengan panjang sekitar 12 cm. Telur
masuk ke bagian vagina setelah pembentukan oleh kelenjar kerabang sempurna (di
dalam uterus). Pada vagina telur hanya dalam waktu singkat dan dilapisi oleh mucus
yang berguna untuk menyumbat pori-pori kerabang sehingga invasi bakteri dapat
dicegah. Kemudian telur dari vagina keluar melalui kloaka.
MEDIA PEMBELAJARAN

Pembedahan ayam jantan dan Betina


LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

1.

Amatilah dan idetifikasikan anatomi reproduksi ternak unggas yang tersedia atau berdasarkan gambar diatas terkait , kemudian buatlah
sebuah pertanyaan sebagai rumusan masalah!

2. Tuliskan jawaban sementara dari rumusan masalah yang kalian buat sebagai hipotesis untuk memecahkan masalah! Jika kalian menulis
lebih dari satu rumusan masalah pilihlah salah satu yang berkaitan dengan pengamatan tentanganatomi reproduksi ternak unggas
3. Rancanglah penyelidikan sederhana untuk membuktikan bahwa gambar A, B dan C merupakan bahan yang sama atau tidak !
a. Tulislah tujuan penyelidikan yang akan kalian lakukan!
b. Susunlah langkah kerja yang akan kalian lakukan!
c. Buatlah pertanyaan-pertanyaan kecil untuk membantu pengamatan!
d. Kemukakan dasar-dasar yang kalian gunakan untuk membedakan atau mengidentifikasi gambar diatas !
4. Tulis hasil penyelidikan yang telah kalian lakukan, analisislah data yang kalian peroleh, bandingkan persamaan dan perbedaan bahan A,
B dan bahan C dalam bentuk tabel!
5. Berikan argumentasimu berupa alasan dan bukti mengapa kalian perlu melakukan identifikasi sumber, kandungan nutrisi dan bentuk
fisik bahan pakan dan pakan ternak unggas!
6. Tulislah kesimpulan hasil penyelidikan yang telah kalian lakukan!
7. Presentasikan hasilnya di depan kelas!
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

a. Kisi-kisi soal
Dimensi Proses Kognitif Jumlah
Indikator Butir Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal
3.2.1. Mengidentifikasi Sebutkan organ-organ
reproduksi ternak
anatomi reproduksi V 1
jantan!
ternak unggas jantan
3.2.2. Menjelaskan fisiologi Jelaskan fungsi dari
ductus deferens!
reproduksi ternak V 1
unggas jantan
3.2.3. Mengidentifikasi Sebutkan bagian-bagian
anatomi reproduksi dari oviduct !
V 1
ternak unggas betina

3.2.4. Menjelaskan fisiologi Uraikan fungsi-fungsi


reproduksi ternak hormon yang dihasilkan
oleh ovarium? V 1
unggas betina

b. Rubrik Penilaian
No Jawaban Kriteria Penilaian Skor
1. Organ-organ reproduksi ternak unggas jantan yaitu testis, Menyebutkan lebih dari 3 organ- 15
epididymis, vas defferens, dan papillae. organ reproduksi ternak jantan
dengan jelas dan lengkap
Menyebutkan 3 organ-organ 10
reproduksi ternak jantan dengan
kurang jelas dan lengkap
Menyebutkan kurang dari 3 5
organ-organ reproduksi ternak
jantan dengan kurang jelas dan
lengkap
2. Fungsi dari ductus deferens adalah sebagai tempat Menjelaskan fungsi dari ductus 25
pemasakan dan penyimpanan sperma sebelum deferens dengan jelas dan
diejakulasikan lengkap
Menjelaskan fungsi dari ductus 15
deferens dengan kurang jelas
dan lengkap
Menjelaskan fungsi dari ductus 5
deferens dengan kurag jelas dan
lengkap
3. Oviduct terdiri dari infudibulum, magnum, ithmus, Menyebutkan organ-organ dari 25
oviduct dengan jelas dan
kelenjar kerabang telur dan vagina.
lengkap
Menyebutkan organ-organ dari 15
oviduct dengan kurang jelas dan
lengkap
Menyebutkan organ-organ dari 5
oviduct dengan kurang jelas dan
kurang lengkap
4. Ovarium menghasilkan beberapa hormon pada saat Menguraikan fungsi-fungsi 35
hormon yang dihasilkan oleh
perkembangannya, folikel-folikel pada ovarium ini
ovarium dengan jelas dan
berkembang karena adanya FSH (Follicle-Stimulating lengkap
Menguraikan fungsi-fungsi 25
Hormone) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari bagian
hormon yang dihasilkan oleh
anterior. Anak ayam belum dewasa mempunyai oviduk ovarium dengan kurang jelas dan
lengkap
yang masih kecil dan belum berkembang sempurna.
Menguraikan fungsi-fungsi 15
Perlahan lahan oviduk akan mengalami perkembangan hormon yang dihasilkan oleh
ovarium dengan kurang jelas dan
dan sempurna pada saat ayam mulai bertelur, dengan
kurang lengkap
dihasilkannya FSH tersebut. Setelah ayam dewasa
ovarium juga memproduksi hormon estrogen. Hormon
estrogen memacu pertumbuhan saluran reproduksi dan
merangsang terjadinya kenaikkan Ca, protein, lemak
dan substansi lain dalam darah untuk pembentukan
telur. Estrogen juga merangsang pertumbuhan tulang
pinggul dan brutu. Progresteron juga dihasilkan oleh
ovarium, yang berfungsi sebagai hormon releasing
factor di hipothalamus untuk membebaskan LH dan
menjaga saluran telur berfungsi normal.

Skor maksimal 100

Soal :
1. Dibawah ini merupakan sistem anatomi dan fisiologi reproduksi ternak unggas jantan
I. Testis VII. Organ kopulasi (papila)
II. Penis VIII. Magnum
III. Infundibulum
IV. Ductus deferens
V. Epididimis
VI. Preputium
Dari data diatas, tentukan manakah yang termasuk dalam anatomi reproduksi ternak
unggas jantan!
a. I, III, VII dan VIII e. II, IV, V dan VI
b. I, II, V, dan VIII
c. I, IV, V, dan VII
d. II, III, VI, dan VI
2. Tentukan pada bagian manakah terjadinya spermatogenesis pada ternak unggas jantan
dari gambar anatomy reproduksi dibawah ini!

3. Mengapa temperatur testis selalu berkisar 410 - 430 , padahal jika dilihat dari letaknya
testis sangat dekat dengan rongga udara !

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

a. Rubrik Penilaian Afektif

Aspek yang
Indikator Deskriptor
dinilai
2.1.1 Teliti dalam Teliti 1. Melakukan pekerjaan dengan detail
melakukan 2. Melakukan pekerjaan sesuai instruksi yang
pengamatan diberikan
3. Mencatat hasil pekerjaan
4. Memeriksa kembali hasil pekerjaan
2.1.2 Bekerjasama Kerjasama 1. Membantu teman dalam proses penyelesaian
dalam kegiatan masalah
diskusi kelompok 2. Menerima saran dan pendapat teman dalam
kelompok
3. Menaati pembagian tugas dalam kelompok
4. Saling bertukar pendapat dalam diskusi
kelompok

Ketentuan Penilaian =
Skor 1 = satu aspek dalam deskriptor tampak
2 = dua aspek dalam deskriptor tampak
3 = tiga aspek dalam deskriptor tampak
4 = empat aspek dalam deskriptor tampak

b. Lembar Penilaian Afektif

Aspek yang dinilai Jumlah


No. Nama Siswa Teliti Kerjasama skor
1 2 3 4 1 2 3 4
1 ADK
2 AMWA
3 AGN
4 APA
5 ADO
6 AHA
7 ADP
8 BM
9 BF
10 CBM
11 DNPW
12 DFR
13 EAS
14 FAY
15 FAR
16 FRP
17 FNA P
18 HA
19 IPB
20 IAA
21 LFR
22 MDI
23 MY
24 MH
25 NHAM
26 PAW
27 RAH
28 RAI
29 RMAF
30 SSN
31 SWA
32 VSIP
33 YHP
34 YSR

Nilai = ( Jumlah Skor / 8 ) x 100 = 100

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

a. Rubrik Penilaian Psikotomtorik

No Aspek yang dinilai Skor Perolehan Nilai


A. Persiapan 3 2 1 skor
1. Hadir tepat waktu,
berseragam lengkap dan rapi
2. Alat yang dipersiapkan
lengkap dan rapih
3. Persiapan alat tulis
B. Proses kerja
1. Membaca penuntun
praktikum
2. Bekerjasama dalam kelompok
3. Mencatat hasil kegitan
praktikum
C. Keterampilan melakukan identifikasi
anatomi reproduksi ternak unggas
1. Proses-proses dalam
membedah ternak unggas
2. Mampu mengamati organ
reproduksi ternak unggas
(jantan dan betina)
3. Mampu menentukan organ
reproduksi ternak unggas
secara langsung (jantan dan
betina)
D. Hasil laporan praktikum :
Kesesuaian format laporan
Pendahuluan
Tinjauan pustaka
Metodelogi
Hasil pengamatan dan pembahasan
Penutup
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai