Anda di halaman 1dari 309

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2021

BUKU SISWA

DASAR-DASAR
OTOMOTIF II

FAHRUL ANAM SETIAWAN


DASAR DASAR OTOMOTIF IIDASAR DASAR OTOMOTIF II I
DANI HIDAYATULOH
MIFTAHU SOLEH
SMK/MAK KELAS X
Fahrul Anam Setiawan, Dani Hidayatuloh, Miftahu Soleh

DASAR-DASAR
OTOMOTIF II
KELAS X SEMESTER 2

II
Hak Cipta © 2021 pada Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer:

Buku ini merupakan buku yang disusun sebagai Dasar Kejuruan bagi Siswa
SMK Program Keahlian Teknik Otomotif yang disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan
kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email
buku @kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Buku Teks Siswa Dasar-dasar Otomotif II


Untuk Siswa Kelas X SMK/MAK

Penulis
Fahrul Anam Setiawan, S.T

Penelaah
Dr. Dani Hidayatuloh, S.Pd., M.T.

Peer Review
Dr. Miftahu Soleh, M.Sc.

Penyelia
Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Penerbit
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Jalan Jenderal Sudirman Gedung E Lantai 12-13, Senayan Jakarta 10270

Cetakan pertama, 2021


ISBN : 9 786233 880336

Disusun dengan huruf Bookman Old Style, 12 pt.


34+273 Hlm, 17,6 x 25 cm

III
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri


Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan (SMK PK), Direktorat SMK, Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun contoh perangkat
ajar.

Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan


oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila
dan capaian pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks
pelajaran, modul ajar, video pembelajaran, modul Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. Pemerintah
menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu
pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam
pengajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat
sendiri, memilih, dan memodifikasi perangkat ajar yang
tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.

Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa


digunakan sebagai referensi bagi guru SMK dalam
mengimplementasikan Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Buku teks pelajaran ini digunakan masih terbatas pada SMK
Pusat Keunggulan.

Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih


kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku
ini mulai dari penulis, penelaah, reviewer, edistor, ilustrator,
desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak dapat

IV
disebutkan satu per satu. Semoga buku ini bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat
Keunggulan.

Jakarta, Oktober 2021

Direktur SMK

V
PRAKATA

Segala puji dan syukur Kami panjatkan ke Khadirat Allah


Swt. Atas Rahmat dan Karunia-Nya Kami dapat menyelesaikan
penyusunan Buku Dasar-dasar Otomotif II Kelas X Semester 2
(dua) sebagai dasar kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Program Keahlian Otomotif.

SMK memiliki peran untuk mempersiapkan lulusanaya


agar siap Bekerja, Melanjutkan pendidikan atau Wirausaha
(BMW). Oleh sebab itu, arah pengembangan pendidikan SMK
diorientasikan pada standar dunia usaha dan dunia industri.

Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan


mutu proses pembelajaran (di ruang kelas, di laboratorium, di
lapangan, dan sebagainya) merupakan inovasi pendidikan yang
harus terus dilakukan.

Dalam proses pembelajaran peserta didik harus


mempunyai keterampilan personal dan sosial berupa critical
thinking (berpikir kritis), creativity (berpikir kreatif),
collaboration (bekerja sama), communication (keterampilan
berkomunikasi) dan budaya kerja dalam mempelajari aspek
hard skills melalui suatu interaksi dalam proses pembelajaran.
Selain itu, guru juga harus dapat membantu peserta didik
untuk membangun pengetahuannya dengan sarana belajar
yang efektif.

VI
Salah satu sarana adalah penyediaan buku pelajaran
sebagai rujukan yang baik dan benar bagi peserta didik untuk
menunjang proses kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut diatas ,harapan Kami Semoga
buku ini dapat dijadikan sebagai buku referensi untuk
pegangan peserta didik dalam menambah wawasan dan
pengetahuan dalam kegiatan belajar. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
kemampuan Kami dalam menyusun buku ini ,untuk itu Kami
menerima berbagai kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan buku ini di masa yang akan datang.

Penulis

VII
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

A. DESKRIPSI
Buku Dasar-dasar Otomotif terdiri dari dua buku
yaitu : Buku Dasar-dasar Otomotif I untuk Peserta didik
SMK Kelas X Semester 1 dan Buku Dasar-dasar Otomotif II
untuk Peserta didik SMK kelas X semester 2

Buku Dasar-dasar Otomotif disusun tidak hanya


sebagai mata pelajaran dasar kejuruan untuk Program
Keahlian Teknik Otomotif tetapi sebagai pengantar
keilmuan otomotif yang membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran
melalui berbagai aktivitas proses sains, dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru
secara mandiri.

Buku Dasar dasar Otomotif II merupakan lanjutan


dari buku Dasar dasar Otomotif 1 yang terbagi dalam lima
Bab yaitu : Bab 6 Gambar teknik, Bab 7 Peralatan dan
perlengkapan tempat kerja, Bab 8 pemeliharaan komponen
otomotif , Bab 9 elektronik otomotif, Bab 10 Sistem hidrolik
dan pneumatik.

Buku Dasar-dasar Otomotif II di susunan dengan


Ilustrasi gambar, diagram, dan tabel dari berbagai sumber
untuk keperluan agar peserta didik mendapatkan

VIII
gambaran secara menyeluruh mengenai program keahlian
otomotif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. RAMBU RAMBU

Rambu-rambu ini harus di laksanakan untuk


memahami isi buku, sehingga tujuan pembelajaran tercapai
dengan baik. Berikut ini rambu-rambu dalam pembelajaran

Tujuan

Untuk menunjukan capaian yang


harus dicapai Setelah melaksanakan
pembelajaran.

Pokok Bahasan

Inti dari pembahasan setiap bab dab


sub bab yang harus di tempuh kalian
dalam mempelajari buku ini

Metode pembelajaran

Melakukan pembelajaran dengan cara


: Diskusi, partisipatif, Presentasi audio
visual, Diskusi kelompok, Studi kasus
Simulasi

IX
Tugas kelompok

Merupakan tugas yang di berikan


kepada kalian dikerjakan secara
berkelompok

Tugas mandiri

Tugas yang diberikan kepada kalian


dikerjakan secara individu

Rangkuman

Sekumpulan informasi untuk


mempermudah dalam pemahaman
materi

Refleksi

Pembahasan di akhir untuk


mengetahui kemampuan kalian dalam
mempelajari buku ini

Evaluasi

Berupa test formaif yang diberikan


untuk menguji kemampuan kalian
dalam mempelajari buku ini

X
Pengayaan

Untuk menambah wawasan


pengetahuan dan kemampuan
keterampilan

XI
C. DIAGRAM CAPAIAN PEMBELAJARAN

DASAR-DASAR OTOMOTIF

SEMESTER I SEMESTER II

BAB I BAB VI
PROSES BISNIS OTOMOTIF GAMBAR TEKNIK

BAB II BAB VII


PERKEMBANGAN PERALATAN DAN
TEKNOLOGI OTOMOTIF PERLENGKAPAN DI TEMPAT
KERJA

BAB III BAB VIII


PROFESI DAN PEMELIHARAAN KOMPONEN
KEWIRAUSAHAAN OTOMOTIF
OTOMOTIF

BAB IV
BAB IX
PEMELIHARAAN DAN
ELEKTRONIK OTOMOTIF
PERBAIKAN
OTOMOTIF

BAB V
BAB X
K3LH DAN BUDAYA KERJA
DASAR SISTEM HIDROLIK
INDUSTRI
DAN PNEUMATIK

XII
DAFTAR ISI
................................................................................................
.................................................................................. Halaman
• Judul ...................................................................... ...... I

• Hak Cipta ............................................................... ..... II

• Kata Pengantar........................................................ .... III

• Prakata ................................................................... ..... V

• Petunjuk Penggunaan Buku .................................... ...VII

• Daftar Isi ................................................................. .. XII

• Daftar Gambar ....................................................... .. XV

• Daftar Tabel ......................................................... .. XXV

PENDAHULUAN …………………..…………..………….………XXVII

A. Rasional……………………………………………………..XXVII

B. Cakupan atau Ruang Lingkup………………………....XXIX

C. Tujuan Mata Pelajaran…………………………..……....XXIX

D. Pendekatan/Strategi Pembelajaran………………...…XXXII

E. Media Pembelajaran.,………………………..………….XXXIII

F. Evaluasi Pembelajaran…………………………..……..XXXIII

BAB VI GAMBAR TEKNIK .................................................. ..... 1

A. Identifikasi Gambar Teknik ............................................ ..... 2


B. Persiapan Gambar Teknik .............................................. ... 19
XIII
C. Simbol dan Kode Gambar Teknik Otomotif ........................ ... 33
D. Pembacaan Gambar Teknik Otomotif ................................ ... 40

BAB VII PERALATAN DAN PERLENGKAPAN DI TEMPAT KERJA 51

A. Hand Tools (Peralatan Tangan) ................................ ... 52

B. Power Tools (Alat Dengan Tenaga) ........................... ... 70

C. Workshop Equipment (Alat Perlengkapan) ................ ... 77

D. Special Service Tools (Peralatan Servis Khusus) ....... ... 85

E. Measuring Tools (Alat Ukur) ..................................... ... 90

BAB VIII KOMPONEN OTOMOTIF ................................................. 121

A. Komponen Utama Mesin Otomotif ........................... . 122

B. Komponen Perlengkapan Otomotif .......................... . 131

C. Komponen Tambahan Otomotif ............................... . 157

BAB IX ELEKTRONIK OTOMOTIF ..................................... . 168

A. Identifikasi Komponen Elektronik ........................... . 169

B. Pemeliharaan Otomotif ............................................ . 107

C. Diagnosa Kerusakan Rangkaian Elektronik Otomotif 197

D. Penyambungan Komponen Elektronik Otomotif ...... . 203

BAB X DASAR SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK ........ . 213

A. Pengertian Sistem Hidrolik Dan Pneumatik ............. . 214


B. Prinsip Kerja Sistem Hidrolik Dan Pneumatik ......... . 218

XIV
C. Komponen Sistem Hidrolik Dan Pneumatik ............. . 220

D. Rangkaian Sistem Hidrolik Dan Pneumatik ............. . 243

Daftar Pustaka.................................................................. . 265


Biodata Penulis ................................................................. . 269
Biodata Penelaah .............................................................. . 270
Biodata Peer Review .......................................................... . 272

XV
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 6.1 Posisi Kertas Dan Garis Tepi …………………. 3
Gambar 6.2. Pensil Batang ……………………………………. 5
Gambar 6.3 Pensil Mekanik …………………………………… 5
Gambar 6.4 Rapido ……………………………………………… 5
Gambar 6.5 Bagian-Bagian Rapido ………………………….. 6
Gambar 6.6 Contoh Macam-Macam Jangka ………………. 6
Gambar 6.7 Penggunaan Penggaris T dan Penggaris Segi
Tiga …………………………………………………. 7
Gambar 6.8 Penggaris Mal Lingkaran ………………………. 7
Gambar 6.9 Penggaris Busur …………………………………. 8
Gambar 6.10 Meja gambar ……………………………………. 9
Gambar 6.11 Penulisan Huruf Dan Angka ……………….. 13
Gambar 6.12 Contoh Etiket Gambar ………………………. 15
Gambar 6.13 Jenis-Jenis Proyeksi …………………………. 19
Gambar 6.14 Proyeksi Aksonometri ……………………….. 20
Gambar 6.15 Proyeksi Isometri Normal …………………… 21
Gambar 6.16 Proyeksi Isometri Terbalik ………………….. 21
Gambar 6.17 Proyeksi Isometri Horizontal ……………….. 21
Gambar 6.18 Proyeksi Dimetri ………………………………. 22
Gambar 6.19 Proyeksi Trimetri ……………………………… 22
Gambar 6.20 Proyeksi Miring ……………………………….. 24
Gambar 6.21 Proyeksi Perspektif …………………………… 24
Gambar 6.22 Proyeksi Eropa ………………………………… 25
Gambar 6.23 Proyeksi Amerika …………………………….. 26

XVI
Gambar 6.24 Penunjuk Ukuran dan Tanda Panah ……. 27
Gambar 6.25 Penunjukan Ukuran Kurang Tepat ……… 27
Gambar 6.26 Penunjukan Ukuran Yang Tepat …………. 28
Gambar 6.27 Penunjukan Ukuran Berantai …………….. 28
Gambar 6.28 Penunjukan Ukuran Paralel ……………….. 29
Gambar 6.29 Penunjukan Ukuran Kombinasi ………….. 29
Gambar 6.30 Penunjukan Ukuran Berurutan ………….. 29
Gambar 6.31 Penunjukan Ukuran Berimpit …………….. 30
Gambar 6.32 Penunjukan Ukuran Koordinat …………… 30
Gambar 6.33 Penunjukan ukuran chamfer ……………… 30
Gambar 6.34 Penunjukan Ukuran Yang Sama …………. 31
Gambar 6.35 Simbol Komponen Kelistrikan Otomotif ….. 34
Gambar 6.36 Kode Komponen Kelistrikan Otomotif …… 35
Gambar 6.37 Kode Soket …………………………………….. 36
Gambar 6.38 Gambar Kode Warna Kabel ………………… 37
Gambar 6.39 Gambar Junction Connector ………………… 37
Gambar 6.40 Gambar Lokasi J/B dan R/B ……………… 38
Gambar 6.41 Gambar Lokasi Ground Point ……………….. 39
Gambar 6.42 Gambar Splice Point ………………………….. 40
Gambar 6.43 Gambar EWD Toyota Starting ……………... 41
Gambar 6.44 Gambar Sistem Rem …………………………. 43
Gambar 7.1 Kunci Shocket …………………………………… 52
Gambar 7.2 Mata Shocket Segi Enam dan Bintang …….. 53
Gambar 7.3 Handle dan Sambungan Shocket …………… 54
Gambar 7.4 Kunci Shocket Bentuk Lain …………………. 55
Gambar 7.5 Kunci Ring ……………………………………….. 55
Gambar 7.6 Kunci Nipel ………………………………………. 55

XVII
Gambar 7.7 Kunci Pas ………………………………………… 56
Gambar 7.8 Kunci Kombinasi ……………………………….. 56
Gambar 7.9 Kunci L …………………………………………… 57
Gambar 7.10 Kunci Inggris ………………………………….. 57
Gambar 7.11 Kunci Pipa ……………………………………… 57
Gambar 7.12 Obeng ……………………………………………. 58
Gambar 7.14 Tang Lancip ……………………………………. 59
Gambar 7.15 Tang Kombinasi ……………………………….. 59
Gambar 7.16 Tang Slip Join ………………………………….. 59
Gambar 7.17 Tang Buaya …………………………………….. 60
Gambar 7.18 Tang Sirklip …………………………………….. 60
Gambar 7.19 Palu Konde ……………………………………… 61
Gambar 7.20 Palu Kuningan …………………………………. 61
Gambar 7.21 Palu Plastik …………………………………….. 62
Gambar 7.22 Palu Kulit ……………………………………….. 62
Gambar 7.23 Palu Karet ………………………………………. 62
Gambar 7.24 Gergaji Tangan ………………………………… 63
Gambar 7.25 Snei dan Tap …………………………………… 63
Gambar 7.26 Pahat …………………………………………….. 64
Gambar 7.27 Ragum …………………………………………… 64
Gambar 7.28 Kikir ……………………………………………… 64
Gambar 7.29 Portable Elektrik Drill dan Air Drill ……….. 70
Gambar 7.30 Bech Drill (Bor Duduk) ………………………. 71
Gambar 7.31 Gerinda Tangan ……………………………….. 71
Gambar 7.32 Gerinda Duduk ………………………………… 72
Gambar 7.33 Portable Impack Wrench ……………………… 72
Gambar 7.34 Mesin Gergaji …………………………………… 73

XVIII
Gambar 7.35 Solder Listrik …………………………………… 73
Gambar 7.36 Las Oksi-Acitiline ………………………………. 74
Gambar 7.37 Las Listrik ………………………………………. 75
Gambar 7.38 Dongkrak Dan Jack Stand ………………….. 77
Gambar 7.39 Car Lift ……………………………………………. 78
Gambar 7.40 Hidraulic Press ………………………………….. 78
Gambar 7.41 Engine Crane ……………………………………. 79
Gambar 7.42 Engine Stand ……………………………………. 79
Gambar 7.43 Fork lift …………………………………………… 80
Gambar 7.44 Grease Gun ……………………………………… 80
Gambar 7.45 Oil Colecting …………………………………….. 81
Gambar 7.45 Toolbox …………………………………………… 81
Gambar 7.46 Troley Tool Kit ………………………………….. 82
Gambar 7.47 Part Washer …………………………………….. 82
Gambar 7.48 Dial Gauge dan Stand ……………………….. 91
Gambar 7.49 Pengukuran Keolengan Poros ……………… 92
Gambar 7.50 Bagian Vernier Caliper ……………………….. 93
Gambar 7.51 Penempatan Vernier Caliper ……………….. 94
Gambar 7.52 Pengukuran Vernier Caliper 0,2 mm …….. 94
Gambar 7.53 Pengukuran Vernier Caliper 0,5 mm …….. 95
Gambar 7.54 Bagian-Bagian Micrometer ………………… 96
Gambar 7.55 Kalibrasi Micrometer ………………………… 97
Gambar 7.56 Kalibrasi Micrometer ………………………… 98
Gambar 7.57 Pembacaan Micrometer …………………….. 98
Gambar 7.58 Bagian Cylinder Gauge ……………………… 99
Gambar 7.59 Kalibrasi Cylinder Gauge …………………… 99
Gambar 7.60 Radiator dan Radiator Cap Tester ………… 101

XIX
Gambar 7.61 Jenis Kunci Momen ………………………….. 102
Gambar 7.62 Bagian-Bagian Multy Meter (AVO Meter) .. 103
Gambar 7.63 Cara Penggunaan Ohm Meter …………….. 105
Gambar 7.64 Penggunaan Volt Meter ……………………… 106
Gambar 7.65 Penggunaan Ampere Meter …………………. 107
Gambar 7.66 Bagian Hidrometer ……………………………. 107
Gambar 7.67 Kompression Tester Motor Bensin dan
Motor Bakar ……………………………………. 108
Gambar 7.68 Bagian Timing light …………………………… 109
Gambar 7.69 Cara Penggunaan Timing Light ……………. 110
Gambar 7.70 Tyre Pressure Gauge ………………………….. 111
Gambar 7.71 Manifold Gauge ………………………………… 112
Gambar 7.72 Gas Analyzer Dan Diesel Smoke Tester …... 113
Gambar 7.73 Penggunaan Plastic Gauge …………………… 114
Gambar 8.1 Bagian Mesin Mobil …………………………….. 123
Gambar 8.2 Bagian Kepala Silinder …………………………. 124
Gambar 8.3 Blok Silinder ……………………………………… 124
Gambar 8.4 Bagian Torak ……………………………………… 125
Gambar 8.5 Poros Engkol ……………………………………… 126
Gambar 8.6 Bak Engkol ……………………………………….. 127
Gambar 8.7 Mekanisme Katup ………………………………. 127
Gambar 8.8 Mekanisme Katup Dohc ……………………….. 128
Gambar 8.9 Gasket ……………………………………………… 128
Gambar 8.10 Roda Gaya ………………………………………. 129
Gambar 8.11 Segitiga Unsur Api …………………………….. 131
Gambar 8.12 Sistem Bahan Bakar Konvensional ……….. 132
Gambar 8.12 Sistem Bahan Bakar Elektronik …………… 133

XX
Gambar 8.13 Sistem Pompa Sebaris Inline ……………….. 134
Gambar 8.14 Sistem Pompa Distributor …………………… 134
Gambar 8.15 Sistem Common Rail ………………………….. 135
Gambar 8.16 Prinsip Kerja dari Sistem Pelumas ………… 136
Gambar 8.17 Prinsip Kerja dari Sistem Pendingin ………. 136
Gambar 8.18 Pemasukan dan Pembuangan ……………… 137
Gambar 8.19 Pemasukan dan Pembuangan Dengan
Turbo ……………………………………………… 137
Gambar 8.20 Komponen Pemindah Tenaga Otomotif …… 138
Gambar 8.21 Pemindah Tenaga Mobi Listrik dan Hybrid 139
Gambar 8.25 Jenis Pemindah Tenaga ……………………… 140
Gambar 8.26 Kopling …………………………………………… 140
Gambar 8.27 Transmisi Manual Sincromesh ……………… 141
Gambar 8.28 Transmisi Otomatis …………………………… 141
Gambar 8.29 Propeler Shaft ………………………………….. 142
Gambar 8.30 Differntial ……………………………………….. 142
Gambar 8.31 Poros Penggerak Roda ……………………….. 143
Gambar 8.32 Kode Ban ………………………………………… 144
Gambar 8.33 Pelk Roda ………………………………………… 144
Gambar 8.34 Sistem Rem ……………………………………… 145
Gambar 8.35 Sistem Suspensi Manual …………………….. 145
Gambar 8.36 Sistem Suspensi Elektronik …………………. 146
Gambar 8.37 Sistem Kemudi …………………………………. 147
Gambar 8.38 kemudi Tenaga Hidrolik ……………………… 148
Gambar 8.39 Sistem Kemudi Elektrik ……………………… 148
Gambar 8.40 Rangka …………………………………………… 149
Gambar 8.41 Body ………………………………………………. 149

XXI
Gambar 8.42 Sistem Starter ………………………………….. 150
Gambar 8.43 Sistem Pengapian Konvensional …………… 151
Gambar 8.44 Sistem Pengapian Elektronik ………………. 151
Gambar 8.45 Sistem Pengisian ………………………………. 152
Gambar 8.46 Sistem Lampu Penerangan ………………….. 152
Gambar 8.47 Sistem Lampu Penerangan ………………….. 153
Gambar 8.48 Sistem Pengkondisian Udara ……………….. 157
Gambar 8.49 Sistem Audio-Video ……………………………. 158
Gambar 8.50 Cara Kerja Sistem Immobilizer ……………… 159
Gambar 8.51 Internet Of Vehicle ………………………………. 160
Gambar 9.1 ECU Pada Mobil ………………………………….. 176
Gambar 9.2 Baterai Mobil ……………………………………… 176
Gambar 9.3 Sensor Mobil ………………………………………. 177
Gambar 9.4 Sensor IAT (Intake Air Temperature) …………. 177
Gambar 9.5 Sensor MAF (Mass Air Flow) …………………... 178
Gambar 9.6 Sensor TPS (Throtle Position Sensor) ……….. 178
Gambar 9.7 Sensor MAP ……………………………………….. 179
Gambar 9.8 Sensor CKPs (Crankshaft Position Sensor) … 179
Gambar 9.9 Sensor CMPs (Camshaf Position Sensor) …… 180
Gambar 9.10 Knock Sensor ……………………………………. 180
Gambar 9.11 Oil Pressure Sensor ……………………………. 181
Gambar 9.12 Oxygen Sensor ………………………………….. 181
Gambar 9.13 Sensor WTS (Water Temperature Sensor) … 182
Gambar 9.14 Injektor …………………………………………… 182
Gambar 9.15 Contoh Macam-Macam Saklar ….………….. 184
Gambar 9.16 Relay ……………………………………………… 185
Gambar 9.17 Fuse Dan Fuseble Link ………………………. 185

XXII
Gambar 9.18 Flasher Pengedip Lampu …………………….. 186
Gambar 9.19 Rangkaian Seri …………………………………. 189
Gambar 9.20 Rumus Menghitung Tahanan Kuat ……….. 189
Gambar 9.21 Rangkaian Paralel ……………………………... 190
Gambar 9.22 Rumus Menghitung Rangkaian Listrik
Paralel ……………………………………………. 190
Gambar 9.23 Rangkaian Campuran ………………………… 191
Gambar 9.24 Rangkaian Majemuk ………………………….. 191
Gambar 9.25 Loop Ganda ……………………………………… 192
Gambar 9.26 Rangkaian Listrik Dengan Saklar Posisi
Mati ……………………………………………….. 197
Gambar 9.27 Rangkaian Listrik Dengan Posisi Saklar
Terhubung ………………………………………. 197
Gambar 9.28 Pengukur Tegangan …………………………… 198
Gambar 9.29 Pengukuran Arus Pada Rangkaian ………... 199
Gambar 9.30 Pengukuran Tahanan Tiap Komponen …… 200
Gambar 9.31 Proses Soldering ……………………………….. 203
Gambar 9.32 Proses Brazing …………………………………. 204
Gambar 9.33 Proses Welding …………………………………. 204
Gambar 9.34 Contoh Macam-Macam Skun ………………. 205
Gambar 10.1 Hukum Archimedes …………………………… 214
Gambar 10.2 Hukum Pascal ………………………………….. 215
Gambar 10.3 Hukum Hidrostatik ……………………………. 216
Gambar 10.4 Sistem Pneumatik ……………………………… 217
Gambar 10.5 Tire Change ……………………………………… 218
Gambar 10.6 Prinsip Kerja Sistem Hidrolik ……………….. 219
Gambar 10.7 Sistem Pneumatik ……………………………… 219

XXIII
Gambar 10.8 Komponen Sistem Hidrolik ………………….. 221
Gambar 10.9 Tangki Hidrolik Bertekanan …………………. 223
Gambar 10.10 Pompa Hidrolik Non Positive Deplacement 224
Gambar 10.11 Pompa Hidrolik Positive Deplacement …… 224
Gambar 10.12 Katup Pengontrol Tipe Popet ……………….. 225
Gambar 10.13 Katup Pengontrol Tipe Piston ……………… 226
Gambar 10.14 Katup Pengontrol Tipe Pilot ………………… 227
Gambar 10.15 Throtle Valve …………………………………… 228
Gambar 10.16 Quick Drop Valve …………………………….. 228
Gambar 10.17 Check Valve ……………………………………. 229
Gambar 10.18 Suction Valve ………………………………….. 229
Gambar 10.19 Spool Valve …………………………………….. 230
Gambar 10.20 Elektrohydraulic Control …………………….. 231
Gambar 10.21 External Gear Motor ………………………….. 232
Gambar 10.22 Internal Gear Motor …………………………… 232
Gambar 10.23 Typer Balance Vane Motor ………………….. 233
Gambar 10.24 Type Axial Variable Piston Motor ………….. 233
Gambar 10.25 Type Radial Piston Motor ……………………. 234
Gambar 10.26 Type Single Acting Cylinder ………………... 235
Gambar 10.27 Type Double Acting Cylinder ………………. 235
Gambar 10.28 Telescopic Cylinder Type ……………………. 236
Gambar 10.29 Tipe Kompresor ……………………………….. 237
Gambar 10.30 Oil & Water Trap ……………………………… 238
Gambar 10.31 Filter Dehydrator ……………………………… 239
Gambar 10.32 Air Filter ………………………………………… 239
Gambar 10.32 Tipe Orifice …………………………………….. 240
Gambar 10.33 Tipe Variable Restrictor …………………….. 240

XXIV
Gambar 10.34 Katup Mekanik ……………………………….. 241
Gambar 10.35 Katup Selenoid ……………………………….. 241
Gambar 10.36 Cilinder Pneumatik ………………………….. 242
Gambar 10.37 Rotary Pneumatik ……………………………. 242
Gambar 10.38 Air slide pneumatik ………………………….. 243
Gambar 10.39 Rangkaian Sistem Hidrolik ………………… 251
Gambar 10.40 Diagram Pneumatik …………………………. 256
Gambar 10.41 Rangkaian Elektro Pneumatik ……………. 257

XXV
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 6.1 Ukuran Kertas Gambar ……………………………. 3
Tabel 6.2 Tingkat Kekerasan Pensil …………………………. 4
Tabel 6.3 Jenis-Jenis Garis Dan Penggunaannya ……….. 12
Tabel 6.4 Perbandingan huruf type A (H/14) …………….... 13
Tabel 6.5 Perbandingan Huruf Type B (H/10) ……………. 14
Tabel 6.6 Sudut Proyeksi Trimetri …………………………… 23
Tabel 7.1 Alat Sevis Khusus ………………………………….. 86
Tabel 7.2 Contoh Besaran Pokok ……………………………. 90
Tabel 7.3 Contoh Besaran Turunan ………………………… 91
Tabel 9.1 Jenis-Jenis Resistor ……………………………….. 171
Tabel 9.2 Jenis-Jenis Kapasitor atau Kondensator .…….. 172
Tabel 9.3 Jenis-Jenis Induktor ………………………………. 172
Tabel 9.4 Jenis-Jenis Dioda …………………………………... 173
Tabel 9.5 Jenis-Jenis Transistor …………………………….. 174
Tabel 9.6 Jenis-Jenis IC ……………………………………….. 175
Tabel 10.1 Satuan Tekanan …………………………………… 216
Tabel 10.2 Oli Hidrolik …………………………………………. 222
Tabel 10.3 Simbol Penghubung ………………………………. 244
Tabel 10.4 Simbol Pompa Hidrolik …………………………… 245
Tabel 10.5 Simbol Motor Hidrolik ……………………………. 245
Tabel 10.6 Simbol Silinder …………………………………….. 246
Tabel 10.7 Simbol Tangki hidrolik …………………………… 246
Tabel 10.8 Simbol Katup ………………………………………. 247
Tabel 10.9 Simbol Aktuator …………………………………… 249

XXVI
Tabel 10.10 Simbol Lainnya ………………………………….. 250
Tabel 10.11 Simbol Rangkaian Sistem Pneumatik …….… 253

XXVII
PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi otomotif yang demikian pesat, dari sektor


sumber daya manusia (SDM) akan semakin mendorong seleksi
alamiah yaitu persaingan antar individu yang terkuat yang akan
bertahan. Keberhasilan akan digapai oleh SDM yang paling siap
dan mampu menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan
saat ini, yaitu mereka yang sanggup mempersiapkan secara
sungguh-sungguh segala sesuatu yang akan terjadi mendatang. Di
lingkungan pendidikan, terkait SDM maka yang diperlukan
penyiapan lebih awal adalah guru dan peserta didik. Oleh karena
itu guru wajib memperkaya diri dengan sejumlah kompetensi dan
sejumlah talenta lainya sehingga berkontribusi dalam menciptakan
SDM unggul yaitu peserta didik yang kreatif, inovatif dan proaktif
dalam menyikapi persaingan yang semakin ketat.

A. Rasional

Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif berisi


kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan
keahlian teknik otomotif yang nantinya menentukan
pemilihan konsentrasi pada kompetensi tingkat
selanjutnya, antara lain Teknik Kendaraan Ringan

XXVIII
Otomotif, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik Alat Berat,
Teknik Bodi Otomotif, Teknik Ototronik, Teknik dan
Manajemen Perawatan Otomotif dan lain-lain.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan


dengan perkembangan teknologi otomotif pada saat ini dan
yang akan datang, budaya kerja, dunia kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan,
dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan
XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
(imagination) imajinasi, dan (creativity) kreativitas.

Pada era digitalisasi dan otomatisasi di dunia


industri seperti saat ini peserta didik menerapkan Profil
Pelajar Pancasila dengan sifat gotong royong, mandiri,
bernalar kritis dan kreatif sehingga peserta didik dapat
memecahkan masalah dan menemukan solusi dalam
mempelajari Dasar-dasar Otomotif. Mata pelajaran Dasar-
dasar Otomotif tidak hanya membekali peserta didik pada
dasar keahlian teknik otomotif tetapi juga mendorong
peserta didik untuk meningkatkan akhlak pribadi seperti
disiplin, menghargai dan menghormati budaya sehingga
peserta didik menjadi masyarakat yang senantiasa
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.

XXIX
B. Cakupan atau Ruang Lingkup

Dasar-dasar Otomotif meliputi sikap kerja dan


kompetensi untuk membekali terhadap pemahaman
perkembangan otomotif. Proses pembelajaran sebaiknya
terlebih dahulu diajarkan konsep-konsep, simulasi,
demonstrasi kemudian praktek. hal ini memudahkan
peserta didik dalam memahami mata pelajaran ini.

Mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif merupakan


pangkal pemahaman terhadap penguasaan kompetensi
otomotif sehingga merupakan prasyarat mempelajari mata
pelajaran selanjutnya seperti mesin otomotif, chassis
otomotif, kelistrikan otomotif, elektronika otomotif dan lain
sebagainya.

C. Tujuan Mata Pelajaran

Mata pelajaran Dasar-Dasar Otomotif bertujuan


membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills) meliputi:

1. Memahami manajemen atau proses bisnis bidang


otomotif secara menyeluruh pada berbagai jenis dan
merk kendaraan;
2. Memahami perkembangan teknologi otomotif dan
dunia kerja serta isu-isu global terkait dunia
otomotif;

XXX
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile
dan technopreneurship), dan peluang usaha di
bidang otomotif;
4. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan
seluruh teknologi yang diaplikasikan dalam industri
otomotif.
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH) di tempat kerja;
6. Menggambar teknik dasar sesuai standar yang
digunakan;
7. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di
tempat kerja;
8. Melakukan pemeriksaan komponen dengan alat
sesuai dengan manual perbaikan;
9. Melakukan perakitan komponen-komponen
elektronika dasar dan pematrian sesuai Prosedur
Operasional Standar (POS);
10. Memahami dasar-dasar sistem hidrolik dan
pneumatik.

Pada pembelajaran Dasar-dasar Otomotif peserta


didik harus mempunyai keterampilan personal dan sosial
berupa critical thinking (berpikir kritis), creativity (berpikir
kreatif), collaboration (bekerja sama), communication
(keterampilan berkomunikasi) dan budaya kerja dalam
mempelajari aspek hard skills.

XXXI
Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan kepada
lapangan pekerjaan, jabatan kerja yang dapat dimasuki,
dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan
XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
(imajinasi, dan kreativitas dapat dilakukan melalui:

1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel kerja/laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri di
bidang otomotif;
5. Kunjungan lapangan ke projek/industri yang
relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.

Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar


75%) untuk pengembangan soft skills pada pembelajaran
sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana
tercantum pada elemen mata pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian


pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), Pembelajaran
penyingkapan/penemuan (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning)
serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi,
observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih

XXXII
berdasarkan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan
melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi,
catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian
antar-teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan
melalui penilaian proses, produk, dan portofolio.
Pembelajaran Dasar-dasar Otomotif dapat dilakukan
secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik
elemen materi yang dipelajari.

D. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

Pendekatan/Strategi Pembelajaran dalam mata


pelajaran Dasar-dasar Otomotif menggunakan berbagai
strategi seperti : ekspositori, inkuiri, berbasis masalah,
kooperatif, afektif, konstektual dan aktif yang disesuaikan
dengan capaian kompetensi dengan mempertimbangkan
proses belajar sepanjang hayat dan mengacu kepada Profil
Pelajar Pancasila yaitu : Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia,
Berkebinekaan Global, Bergotong royong, Mandiri,
Bernalar Kritis dan Kreatif

Dalam proses pembelajaran menggunakan


pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran mandiri

1. Collaborative learning atau pembelajaran


kolaboratif adalah situasi dimana terdapat dua

XXXIII
atau lebih orang belajar atau berusaha untuk
belajar sesuatu secara bersama-sama

2. Individual learning atau pembelajaran mandiri


adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh
peserta didik dengan menambahkan unsur-
unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari guru pembimbing.

E. Media Pembelajaran

Media pembelajaran untuk mata pelajaran Dasar-


dasar Otomotif dapat menggunakan berbagai media
pembelajaran seperti media cetak, audio, video, audio-
video dan media iteraktif lainya. untuk mempercepat
pemahaman harus menggabungkan beberapa media
pembelajaran dan bahkan dalam mempelajari dasar dasar
otomotif pada kompetensi tertentu diharapkan
menggunakan media peraga dan pengaman kemudian
praktek langsung baik di kelas atau di tempat lain seperti
industri, bengkel-bengkel dan lain sebagainya.

Selain media di atas dimungkinkan peserta didik


juga menggunakan internet sebagai penunjang dalam
kegiatan belajar mengajar.

XXXIV
F. Evaluasi Pembelajaran

Pada pembelajaran Dasar-dasar Otomotif evaluasi


dapat dilakukan penilaian dengan beberapa kombinasi
metode seperti :

a. Metode latihan keterampilan yaitu penilian yang


dilakukan pada saat melakukan aktivitas praktek
sesuai capaian pembelajaran

b. Penilaian produk yaitu penilaian terhadap wujud


produk sesuai capaian pembelajran baik dari segi
proses maupun hasil akhir.

c. Penilaian proyek yaitu penilaian yang dilakukan


untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
mempraktekan pengetahuanya melalui penyelesaian
suatu proyek dalam waktu tertentu.

d. Metode inquiri yaitu dengan penilaian portofolio dari


tugas, karya, prestasi akademik/non-akademik
yang dilakukan peserta didik.

XXXV
BAB VI
GAMBAR TEKNIK

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari pada bab ini diharapkan kalian mampu :

A. Mengidentifikasi Gambar Teknik

B. Mempersiapan Gambar Teknik

C. Memahami Simbol dan Kode Gambar Teknik

D. Membaca Gambar Teknik Otomotif


A. IDENTIFIKASI GAMBAR TEKNIK

Dalam segala hal kegiatan memerlukan perencanaan


untuk mendapatkan hal yang diinginkan, misalkan kita
akan membuat sesuatu barang maka memerlukan
gambaran seperti apa bentuk barang yang kita inginkan
dan gambaran bentuk yang kita inginkan harus dipahami
oleh orang lain juga sehingga pada saat pembuatan barang
tersebut sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Dari
hal tersebut dapat diartikan bahwa gambar Teknik
berfungsi sebagai Bahasa Teknik. Gambar juga sering kita
jumpai pada saat kita membeli produk baru, dalam hal ini
gambar tersebut berfungsi sebagai penyampaian
informasi.
Gambar atau dalam bahasa inggris Drawing adalah
kegiatan membuat tanda pada permukaan datar berupa
goresan yang dibuat dengan alat-alat gambar.
Gambar merupakan alat untuk menyatakan suatu
rencana (gagasan, ide atau maksud tujuan) secara
menyeluruh tepat dan teliti, seperti halnya bahasa gambar
juga memiliki aturan-aturan yang memungkinkan untuk
dapat dipahami dan dimengerti antara pembuat gambar
dan pembaca gambar.

1. Alat Gambar Teknik

Gambar teknik sudah dikenal masyarakat sejak


ribuan tahun yang lalu bahkan lama sebelum kertas
ditemukan. Dengan demikian alat gambar juga

2 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


mengalami perkembangan bahwa yang awalnya
gambar dibuat atau diukir pada belahan batu,
sekarang sudah menggunakan pensil kertas
penggaris dan lain sebagainya, bahkan pada saat ini
gambar sudah menggunakan aplikasi komputer.
Ada beberapa alat yang digunakan antara lain :
a. Kertas Gambar
Contoh ukuran kertas gambar yang sering
digunakan sesuai tabel berikut:
Tabel 6.1 Ukuran Kertas Gambar
Ukuran Garis tepi

Sisi
Ukuran
Lebar Panjang Sisi kanan,
Kiri bawah
dan atas
A 0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm
A 1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm
A 2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm
A 3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm
A 4 210 mm 297 mm 20 mm 5 mm
A 5 148 mm 210 mm 20 mm 5 mm

Gambar 6.1 Posisi Kertas Dan Garis Tepi

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 3


b. Pensil dan Pena Gambar
1) Pensil Gambar
Pensil gambar yang banyak digunakan
saat ini ada dua macam yaitu pensil batang
dan pensil mekanik. Pensil batang antara isi
pensil dan batang pensil menyatu sehingga
dalam penggunaannya harus sering diraut
untuk mendapatkan hasil dengan ketebalan
tertentu, akibat dari rautan tersebut maka
batang pensil ini akan habis bersama
isinya. Sedangkan pensil mekanik antara
batang dan isinya terpisah, pengguna pensil
ini tinggal mengisi isi pensil yang berbentuk
seperti lidi disesuaikan dengan tingkat
ketebalan dan kekerasan pensil.
Pensil gambar mempunyai kode
kekerasan yang digunakan dalam
menggambar, lebih jelasnya lihat tabel
berikut:

Tabel. 6.2. Tingkat Kekerasan Pensil


KERAS SEDANG LUNAK
4H 3H 2B
KERAS
SEMAKIN

LUNAK
SEMAKIN

LUNAK
SEMAKIN

5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B

4 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar.6.2. Pensil Batang

Gambar 6.3 Pensil Mekanik


Sumber : https://www.diskonaja.com/

2) Pena Gambar / Rapido / Drawing Pen


Pena Gambar biasanya digunakan untuk
kertas transparan atau kertas kalkir,
penggunaan pena gambar disesuaikan
dengan tebal garis yang akan dibuat.
Perbedaan dengan pensil pena biasanya
menggunakan tinta dan pensil
menggunakan grafit.

Gambar 6.4 Rapido

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 5


Gambar 6.5 Bagian-Bagian Rapido
Sumber : https://1.bp.blogspot.com

c. Jangka
Alat ini digunakan untuk membuat lingkaran
penuh atau lingkaran tidak penuh dengan
diameter tertentu.

Gambar 6.6 Contoh Macam-Macam Jangka

d. Penggaris
Penggaris merupakan alat untuk membuat garis
lurus maupun garis lengkung, penggaris
biasanya dilengkapi dengan alat ukur misalkan
dengan satuan milimeter atau dengan derajat.

6 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Penggaris bisa terbuat dari plastik, kayu, besi
dan lain-lain.

Gambar 6.7 Penggunaan Penggaris T dan


Penggaris Segi Tiga

Penggaris T digunakan untuk membuat garis


lurus sejajar, penggunaan penggaris ini
memungkinkan membuat garis sejajar ke atas
atau ke bawah dengan cara menggeser kepala
dari batang T tersebut. Penggaris segi tiga siku
terdiri dari 2 macam, penggaris siku sama kaki
dan penggaris siku dengan sudut 600 .

Gambar 6.8 Penggaris Mal Lingkaran

Penggaris mal terdapat berbagai macam


jenisnya, misal mal lingkaran untuk
mempermudah membuat lingkaran dengan
cepat, mal huruf dan mal bentuk lainya
DASAR DASAR OTOMOTIF II | 7
Gambar 6.9 Penggaris Busur
Sumber: http://www.4.bp.blogspot.com

Penggaris busur memungkinkan untuk


membuat gambar dengan derajat tertentu, busur
ini berbentuk setengah lingkaran atau 00 sampai
1800.

e. Meja Gambar /Papan Gambar


Meja gambar atau papan gambar harus memiliki
permukaan yang datar rata dan garis tepi yang
lurus, penggunaan meja /papan gambar ini
dengan Penggaris T akan menjadikan garis
sejajar yang sempurna apabila mempunyai tepi
yang lurus.

8 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 6.10 Meja gambar

f. Alat Gambar Modern


Dalam perkembangan teknologi seperti sekarang
menggambar mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Sekarang menggambar dapat
dilakukan dengan komputer dengan spesifikasi
tertentu, gambar dengan komputer sering
disebut dengan istilah CAD (Computer Aided
Design) yang memungkinkan menggambar 2
dimensi dan 3 dimensi. Software yang biasanya
digunakan untuk menggambar teknik antara
lain :
a) Auto CAD
b) Solid Work
c) Google Sketch Up
d) 3DS Max
e) Archi CAD
f) Microsoft Visio
g) ANSYS Mechanical

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 9


Dengan adanya software tersebut maka dalam
menggambar akan lebih cepat dan efisien,
bahkan dalam menggambar dapat berupa
pemodelan 3 dimensi dan animasi.

2. Standar Gambar Teknik


Standar gambar teknik merupakan usaha untuk
menyatukan aturan menggambar teknik sehingga
didapatkan keseragaman dengan kesepakatan
bersama untuk menghindari kesalahan pengertian
dalam berkomunikasi teknik. Adapun tujuan dari
standar gambar teknik antara lain :
a. Memberikan kepastian, kesesuaian antara
pembuat gambar dan pembaca gambar;
b. Menyamakan persepsi terhadap cara-cara
penggunaan tampilan, ukuran atau keterangan
yang dinyatakan di dalam gambar;
c. Memudahkan komunikasi antara pembuat
gambar dan pengguna gambar;
d. Memudahkan dalam bekerja membuat atau
memproduksi benda/barang dalam jumlah
banyak (produksi masal);
e. Memperlancar kegiatan produksi dan pemasaran
produk dan suku cadang.
Standar gambar teknik dapat dibuat dalam satu
instansi/perusahaan, satu negara atau bahkan

10 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


tingkat internasional. Berikut beberapa standar
gambar teknik :
1. Japanese Industrial Standart (JIS)
2. Nederland Normalisatie Institut (NNI)
3. Deutsche Industrie Normen (DIN)
4. American National Standard Institute (ANSI)
5. Standar Nasional Indonesia (SNI)
6. International Organization for Standardization
(ISO)
ISO (Internasional Standardization for
Organization) mempunyai tujuan untuk menyatukan
pemahaman tentang teknik secara internasional
dengan aturan standar yang dibuat untuk
memudahkan hubungan perdagangan nasional dan
internasional, memudahkan komunikasi dan sebagai
petunjuk praktis dalam bidang teknik.
Contoh standar yang sering digunakan dalam
menggambar teknik
a. Jenis-jenis Garis
Garis gambar memiliki maksud dan tujuan
tertentu sehingga penggunaannya ditetapkan
standart seperti tabel di bawah ini :

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 11


Tabel 6.3. Jenis-Jenis Garis Dan Penggunaannya
(ISO R. 128)

Sumber :
https://www.gurugaleri.com/2021/03/proyeksi-gambar-
teknik.html

b. Huruf dan Angka


Huruf dan angka harus ditulis dengan jelas
sehingga dapat dibaca, penulisan huruf dan
angka diatur dalam standart ISO 3098/11974, di
mana huruf dan angka ditulis tegak dan miring
750 . perhatikan gambar berikut :

12 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 6.11 Penulisan Huruf Dan Angka

Keterangan :
a : Jarak antar huruf satu dengan huruf lainya
b : Jarak antara tinggi huruf ditambah jarak
huruf di atasnya
c : Tinggi huruf kecil
d : Tebal huruf atau angka
e : Jarak spasi antar kata
f : ketinggian huruf atau angka

Sedangkan untuk menentukan tinggi huruf dan


angka, perhatikan tabel di bawah ini :
Tabel 6.4 Perbandingan huruf type A (H/14)

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 13


Tabel 6.5 Perbandingan Huruf Type B (H/10)

Sumber : https://www.sekolahkami.com

c. Etiket Gambar
Gambar biasanya dilengkapi dengan kepala
gambar atau etiket gambar yang berfungsi sebagai
identitas gambar dan memberikan keterangan pada
gambar tersebut sehingga lebih memperjelas dalam
pembacaan gambar. Beberapa bagian yang terdapat
pada etiket gambar (kepala gambar) adalah sebagai
berikut :
1) Nama pembuat
2) Judul gambar
3) Nama instansi pembuat
4) Tanggal membuat
5) Tanggal persetujuan
6) Ukuran kertas
7) Skala gambar (perbandingan gambar dengan
bentuk aslinya)
8) Jenis proyeksi
9) Satuan ukuran

14 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


10) Keterangan atau hal yang di perlukan di dalam
gambar.
Contoh pembuatan etiket gambar dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 6.12 Contoh Etiket Gambar


Sumber : https://www.sekolahkami.com/2019/10/kepala-
gambar-atau-etiket-gambar-teknik.html

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 15


TUGAS I

1. Persiapkan alat gambar seperti pensil, kertas, penggaris,


jangka dan lain sebagainya.
2. Buatlah garis tepi pada kertas gambar.
3. Buatlah kepala gambar atau etiket gambar sesuai
standar di sekolah kalian
4. Buatlah huruf dan angka seperti gambar di bawah ini.

16 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


TUGAS II

1. Persiapkan alat gambar seperti pensil, kertas, penggaris


dan lain sebagainya.
2. Buatlah garis tepi pada kertas gambar.
3. Buatlah kepala gambar atau etiket gambar sesuai
standar di sekolah kalian
4. Buatlah gambar garis seperti gambar di bawah ini.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 17


TUGAS III

Buatlah gambar segi lima dan gambar oval seperti di bawah


ini.

Cara menggambar segi lima:


1. Bagi garis B 0 menjadi 2
bagian yang sama, didapat
titik C.
2. Buat R2 = C D dan memotong
A 0 di titik E.
3. Buat R3 = D E dan memotong
lingkaran di F. DF adalah
panjang sisi segi lima
beraturan.

Cara menggambar oval :


1. Buatlah garis AB CD
(panjangnya ditentukan).
2. Buat lingkaran dengan
diameter AB dan CD, m
sebagai titik pusat.
3. Bagilah busur lingkaran AE
menjadi beberapa bagian
sama besar, dan tarik garis
dari titik 1, 2 dan seterusnya
melalui pusat lingkaran.
4. Proyeksi titik 1 dan 1, hingga berpotongan di a, begitu
seterusnya.
5. Hubungkan A dengan a, b dan D dengan mal kurva, sisi
Ellip terbentuk. Lanjutkan pada titik yang lain.

18 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


B. PERSIAPAN GAMBAR TEKNIK
1. Proyeksi Gambar
Proyeksi merupakan suatu aturan yang digunakan
untuk mempresentasikan gambar teknik sehingga dapat
dipahami oleh semua orang di berbagai negara, sehingga
informasi yang akan disampaikan melalui gambar dapat
disampaikan dengan baik. Proyeksi gambar harus
dimengerti antara pembuat gambar dan yang membaca
gambar dengan aturan yang sama dari ukuran, skala dan
lain sebagainya.
Proyeksi merupakan goresan di bidang datar yang
menyatakan suatu benda nyata atau khayalan untuk
disampaikan atau ditampilkan dalam objek gambar
sehingga gambar tersebut terlihat lebih jelas dan mudah
dipahami. Proyeksi dapat di klasifikasikan sebagai
berikut :

Gambar 6.13 Jenis-Jenis Proyeksi

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 19


a. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial yaitu proyeksi yang
menampilkan gambar dari suatu benda mendekati
bentuk dan ukuran aslinya benda secara tiga dimensi
dan menggunakan pandangan tunggal.
1) Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri merupakan proyeksi
gambar dengan memiringkan benda terhadap
bidang proyeksi, yaitu muka benda tersebut
terlihat seperti bentuk aslinya.

Gambar 6.14 Proyeksi Aksonometri


Sumber : https://www.etsworlds.id/2019/07/pengertian-
dan-jenis-proyeksi-pada.html

2) Proyeksi Isometri
Merupakan proyeksi dengan menyajikan
benda dengan jelas, tidak ada garis sumbu yang
diperpendek atau dikecilkan, sehingga semua
panjang sumbunya menggambarkan ukuran asli
dari benda yang di gambar pada sumbu (X:Y:Z)
dengan jarak sumbu 1200 (derajat).

20 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 6.15 Proyeksi Isometri Normal

Gambar 6.16 Proyeksi Isometri Terbalik

Gambar 6.17 Proyeksi Isometri Horizontal


Sumber :
https://gurulistrikkeren.blogspot.com/2018/09/gambar-
proyeksi-piktorial.html

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 21


3) Proyeksi dimetri
Merupakan proyeksi dengan perbandingan
sumbu (X:Y:Z) adalah 1:1/2:1, dengan
kemiringan sisi 70 terhadap sumbu X dan 400
terhadap sumbu Y, sehingga garis yang tumpang
tindih pada proyeksi isometri tidak terlihat lagi.

Gambar 6.18 Proyeksi Dimetri


Sumber : https://www.etsworlds.id/2019/07/pengertian-
dan-jenis-proyeksi-pada.html

4) Proyeksi Trimetri
Merupakan proyeksi dengan menyajikan rasio
panjang sumbu yang berbeda dengan
perbandingan garis sumbu (X:Y:Z) sebesar
(9/10a:1/2a:a)

Gambar 6.19 Proyeksi Trimetri


Sumber :
https://www.geraiteknologi.com/2021/06/proyeksi-
trimetri.html

22 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Nilai dari kemiringan proyeksi trimetri dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 6.6 Sudut Proyeksi Trimetri

5) Proyeksi Miring
Proyeksi yang menampilkan garis-garis
proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang
proyeksi tetapi membentuk sudut miring
(sembarang) dengan permukaan benda bagian
depan pada proyeksi di tempatkan dengan
bidang kerja proyeksi.
Bentuk permukaan depan gambar pada proyeksi
ini sama dengan benda aslinya. Jika kedalaman
gambar benda sama dengan panjang aslinya
disebut proyeksi miring cavalier dan apabila
panjang kedalaman gambar benda diperpendek
disebut proyeksi miring cabinet. Proyeksi miring
sama dengan proyeksi dimetri namun
perbedaannya adalah terletak pada sumbu X
dan garis horizontal membentuk sudut 00 dan

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 23


garis horizontal lainya membentuk sudut 450,
lebih jelasnya lihat gambar berikut ini :

Gambar 6.20 Proyeksi Miring


Sumber : https://www.e-
webguru.com/2021/04/proyeksi-miring.html

6) Proyeksi Perspektif
Merupakan gambar proyeksi dengan kesan
tampilan yang cukup baik, namun dalam
penyajiannya cukup rumit dan sulit apalagi
untuk gambar bagian-bagian yang kecil.
Proyeksi perspektif menggunakan penyajian
pandangan dengan menggunakan garis
pandangan pada satu titik atau lebih sebagai
pusat pandangan.

Gambar 6.21 Proyeksi Perspektif

24 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Sumber :
https://gurulistrikkeren.blogspot.com/2018/09/gambar-
proyeksi-piktorial.html

b. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi
dengan cara memproyeksikan setiap sisi dari benda
secara tegak lurus terhadap bidang proyeksinya.
Gambar proyeksi ortogonal digunakan untuk
memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari
suatu benda tiga dimensi.
Proyeksi ortogonal pada umumnya tidak
memberikan gambaran lengkap dari benda hanya
dengan satu proyeksi saja. Oleh karena itu diambil
beberapa bidang proyeksi secara tegak lurus, dan
dapat ditambah dengan bidang bantu di mana
diperlukan. Dengan menggabungkan gambar-gambar
proyeksi tersebut dapatlah diperoleh gambaran jelas
dari benda yang dimaksud. Proyeksi ortogonal terbagi
menjadi dua yaitu :
1) Proyeksi Eropa (Proyeksi Kuadran I)
Merupakan proyeksi yang letaknya terbalik
terhadap arah pandangannya.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 25


Gambar 6.22 Proyeksi Eropa
Sumber : https://www.sekolahkami.com/2019/10/proyeksi-
orthogonal.html
2) Proyeksi Amerika (Proyeksi Kuadran II)
Merupakan proyeksi sudut ketiga yang letak
dari bidang benda sama dengan arah
pandangannya

Gambar 6.23 Proyeksi Amerika


Sumber : https://www.sekolahkami.com/2019/10/proyeksi-
orthogonal.html

26 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


2. Penunjuk Ukuran
Penunjuk ukuran sangat penting dalam gambar
teknik, karena dengan ukuran dapat mempermudah dan
memperjelas dalam pengerjaan benda kerja. Dalam
penunjukan ukuran gambar perlu memperhatikan
beberapa hal seperti berikut :
• Satuan ukuran ditulis dengan angka dalam satuan
yang sama misal milimeter atau sentimeter
• Garis bantu penunjukan ukuran, biasanya di gambar
tegak lurus dengan pada bagian yang diberi nilai
ukuran.
• Garis penunjuk ukuran menggunakan garis tipis
dengan di akhiri tanda anak panah.

Gambar 6.24 Penunjuk Ukuran dan Tanda Panah


Sumber :
https://suryaputra2009.wordpress.com/2012/01/30/penunjukka
n-ukuran/

Terkadang dalam memberikan penunjukan tanda


panah, garis bantu dan ukuran sering kurang tepat
seperti pada gambar di bawah ini :

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 27


Gambar 6.25 Penunjukan Ukuran Kurang Tepat
Sumber :
https://suryaputra2009.wordpress.com/2012/01/30/penunjukka
n-ukuran/

Gambar 6.26 Penunjukan Ukuran Yang Tepat


Sumber :
https://suryaputra2009.wordpress.com/2012/01/30/penunjukka
n-ukuran/
Penunjuk ukuran dalam gambar teknik terdapat
berbagai macamnya tergantung dari penggunaan dari
penunjuk ukuran tersebut di antaranya :

28 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


a. Penunjuk Ukuran Berantai

Gambar 6.27 Penunjukan Ukuran Berantai

b. Penunjuk Ukuran Paralel

Gambar 6.28 Penunjukan Ukuran Paralel

c. Penunjuk Ukuran Kombinasi

Gambar 6.29 Penunjukan Ukuran Kombinasi

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 29


d. Penunjuk Ukuran Berurutan dan Diameter

Gambar 6.30 Penunjukan Ukuran Berurutan

e. Penunjuk Ukuran Berimpit

Gambar 6.31 Penunjukan Ukuran Berimpit

f. Penunjuk Ukuran Koordinat Dan Radius

Gambar 6.32 Penunjukan Ukuran Koordinat

30 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


g. Penunjuk Ukuran Chamfer

Gambar 6.33 Penunjukan ukuran chamfer

h. Penunjuk Ukuran Yang Sama

Gambar 6.34 Penunjukan Ukuran Yang Sama


Sumber :
https://suryaputra2009.wordpress.com/2012/01/30/penunju
kkan-ukuran/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 31


TUGAS IV

DISKUSIKANLAH BERSAMA TEMAN KELOMPOK

1. Gambarkan melalui media kertas A4 atau A3 berdasarkan


prinsip proyeksi Amerika atau proyeksi Eropa
2. Lengkapi dengan penunjuk ukuran dalam satuan
milimeter

32 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


C. SIMBOL DAN KODE GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF

Simbol dan kode digunakan dalam gambar teknik


untuk menyingkat keterangan sehingga mudah dipahami.
Beberapa simbol yang digunakan antara lain :

1. Simbol Komponen Kelistrikan Otomotif

Simbol listrik dan elektronik pada bidang otomotif sangat


banyak dan beragam biasanya produsen dari kendaraan
otomotif memiliki simbol khusus dalam rangkaian listrik
dan komponen elektronika, berikut simbol yang umum
digunakan dalam dunia otomotif

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 33


Gambar 6.35 Simbol Komponen Kelistrikan Otomotif

34 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


2. Kode Gambar Wiring Diagram Otomotif

Kode gambar pada bidang otomotif sangat banyak dan


berbeda-beda tergantung dari produsen merk jenis
kendaraan tersebut, biasanya kode gambar berada pada
buku manual service masing-masing merk dan jenis
kendaraan. berikut contoh kode pada wiring diagram
mobil sistem power window.

Gambar 6.36 Kode Komponen Kelistrikan Otomotif

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 35


a. Connector atau Soket
Connector/soket biasanya terdiri dari sepasang (male
dan female ) digunakan untuk menghubungkan dan
menyambung antara kabel satu dengan kabel lainya
di dalam wiring diagram kelistrikan otomotif.

Gambar 6.37 Kode Soket


Pada gambar kode di atas terdapat kode “10(BD1)”
angka “10” menunjukan pin di dalam konektor yang
berjenis BD1.
b. Wire Color atau Warna Kabel
Warna kabel dalam rangkaian kelistrikan biasanya di
bedakan sesuai fungsinya, hal ini bertujuan untuk
mempermudah dalam penulusuran atau diagnosa
kerusakan pada rangkaian kelistrikan. Beberapa

36 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


contoh kode warna kabel yang di gunakan antara lain
:

B = Black W = White BR = Brown


L = Blue V = Violet SB = Sky Blue
Light
R = Red G = Green LG =
Green
P = Pink Y = Yellow GR = Gray
O = Orange

Gambar 6.38 Gambar Kode Warna Kabel

c. Junction Connector
Junction connector berfungsi menghubungkan,
mempercabang atau menyatukan banyak kabel
menjadi wire harness (jaringan kabel).

Gambar 6.39 Gambar Junction Connector


Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-
NeHOvg76oG8/VguxIg0KWzI/AAAAAAAAAUg/u4crupA6Fyk/s1
600/junction-conect.jpg

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 37


d. Junction Block (J/B) dan Junction Relay (R/B)
Adalah suatu box atau kotak tempat untuk
mengumpulkan dan mengelompokkan konektor
kelistrikan otomotif, perbedaan J/B dan R/B adalah
jika pada J/B terdapat PCB (Printed Circuit Board)
atau papan cetak sirkuit. Sedang pada R/B terdapat
beberapa komponen seperti relay, sikring (Fuse) dan
Fusible Link.

Gambar 6.40 Gambar Lokasi J/B dan R/B


Sumber : https://www.toyota-
tech.eu/td/td3ewd/pgm/standaloneEWD.html?pubNo=EM24N
0E_v1;ewd_type=intro;ewd=INTRO01;term=201308;vwlang=EN;
ewdpath=/td3ewd

e. Ground Point
Ground point adalah titik penyambungan ground body
pada rangkaian kelistrikan otomotif, biasanya kode
ground point dilambangkan dengan tanda segi tiga
dan di dalamnya terdapat huruf dan angka yang
menunjukan letak posisi dari ground point seperti
pada gambar berikut ini :

38 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 6.41 Gambar lokasi Ground Point
Sumber : https://www.toyota-
tech.eu/td/td3ewd/pgm/standaloneEWD.html?pubNo=EM24N
0E_v1;ewd_type=intro;ewd=INTRO01;term=201308;vwlang=EN;
ewdpath=/td3ewd

f. Spilce Point
Adalah titik penyambungan dan percabangan
permanen yang terletak di dalam wiring diagram.

Gambar 6.42 Gambar Splice Point

D. PEMBACAAN GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF

Gambar teknik otomotif terdapat beberapa gambar


yang digunakan diantaranya :
1. Wiring Diagram
Wiring diagram (electrical wiring diagram, circuit
diagram, elementary diagram atau electronic
schematic) merupakan gambar yang disederhanakan
untuk mewakili rangkaian kelistrikan. Wiring diagram

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 39


digunakan untuk mempermudah dalam mencari
masalah yang terjadi pada sistem kelistrikan otomotif.
Contoh wiring diagram pada kendaraan mobil sebagai
berikut :

Gambar 6.43 Gambar EWD Toyota Starting


Sumber : http://www.autoshop101.com/

Pembacaan gambar di atas secara garis besar adalah


sebagai berikut :

40 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Arus dari battery menuju fusible link 100A dan fuse
40A kemudian ke ignition sw, apabila ignition sw di
posisikan start maka akan meneruskan arus ke
sistem EFI (Electronic fuel injection) dan connector
splice point yang menuju ke netral sw dan clutch sw.
Apabila salah satu dari netral sw atau clutch sw
terhubung maka arus akan mengalir ke starter relay,
akibatnya terminal 2 dan 4 pada starter relay akan
terhubung dan arus akan mengalir dari battery ke
fuse 30A dan menuju terminal 1B motor starter.
Karena pada motor starter terdapat kumparan
selenoid yang terhubung ke ground point maka akan
menghubungkan arus battery langsung ke motor
stater yang terhubung ke ground point. Akibatnya
motor starter akan berputar dan memutar engine.

2. Interprestasi Gambar Teknik Otomotif

Interprestasi gambar teknik otomotif yaitu


menafsirkan atau menerjemahkan bentuk asli ke
dalam gambar teknik pada bidang otomotif supaya
gambar tersebut dapat dibaca, dipahami,
dioperasikan dan dikomunikasikan dengan baik oleh
seseorang atau pihak tertentu. Contoh interprestasi
gambar teknik otomotif pada sistem rem mobil:

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 41


Gambar 6.44 Gambar Sistem Rem

Dari contoh gambar yang ada pada manual


service seseorang dapat mengetahui komponen
otomotif dan dapat melakukan pembongkaran,
pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan kembali
dengan baik sesuai prosedur yang ada.

42 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


TUGAS V

1. Carilah mesin atau alat otomotif di sekitar kalian seperti di


rumah, di bengkel sekolah atau di tempat lain.
2. Carilah manual service yang sesuai dengan mesin atau alat
otomotif tersebut.
3. Bersama teman dan bimbingan guru lakukan pembacaan
gambar untuk menentukan letak komponen mesin atau alat
otomotif tersebut sesuai petunjuk manual service.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 43


RANGKUMAN

Gambar atau dalam Bahasa Inggris Drawing adalah


kegiatan membuat tanda pada permukaan datar berupa
goresan yang dibuat dengan alat-alat gambar. Gambar
merupakan alat untuk menyatakan suatu rencana (gagasan,
ide, maksud tujuan) secara menyeluruh tepat dan teliti, seperti
halnya bahasa gambar juga memiliki aturan-aturan yang
memungkinkan untuk dapat dipahami dan dimengerti antara
pembuat gambar dan pembaca gambar.
Tujuan dari standar gambar teknik antara lain :
a. Memberikan kepastian, kesesuaian antara pembuat
gambar dan pembaca gambar.
b. Menyamakan persepsi terhadap cara-cara penggunaan
tampilan, ukuran atau keterangan yang dinyatakan di
dalam gambar.
c. Memudahkan komunikasi antara pembuat gambar dan
pengguna gambar.
d. Memudahkan dalam bekerja membuat atau memproduksi
benda/barang dalam jumlah banyak (produksi masal).
e. Memperlancar kegiatan produksi dan pemasaran produk
dan suku cadang.
Standar gambar teknik dapat dibuat dalam satu
instansi/perusahaan, satu negara atau bahkan tingkat
international. Berikut beberapa standar gambar teknik
1. Japanese Industrial Standart (JIS)
2. Nederland Normalisatie Institut (NNI)
3. Deutsche Industrie Normen (DIN)

44 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


4. American National Standard Institute (ANSI)
5. Standar Nasional Indonesia (SNI)
6. International Organization for Standardization (ISO)
Proyeksi merupakan goresan di bidang datar yang
menyatakan suatu benda nyata atau khayalan untuk
disampaikan atau ditampilkan dalam objek gambar sehingga
gambar tersebut terlihat lebih jelas dan mudah dipahami.
Simbol dan kode digunakan dalam gambar teknik untuk
menyingkat keterangan sehingga mudah dipahami. Kode
gambar pada bidang otomotif sangat banyak dan berbeda-beda
tergantung dari produsen merk jenis kendaraan tersebut,
biasanya kode gambar berada pada buku manual service
masing-masing merk dan jenis kendaraan.
Wiring diagram (electrical wiring diagram, circuit diagram,
elementary diagram atau electronic schematic) merupakan
gambar yang disederhanakan untuk mewakili rangkaian
kelistrikan. Wiring diagram digunakan untuk mempermudah
dalam mencari masalah yang terjadi pada sistem kelistrikan
otomotif.

Interprestasi gambar teknik otomotif yaitu menafsirkan


atau menerjemahkan bentuk asli ke gambar teknik pada bidang
otomotif supaya gambar tersebut dapat dibaca, dipahami,
dioperasikan dan dikomunikasikan dengan baik oleh seseorang
atau pihak tertentu.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 45


REFLEKSI

Setelah mempelajari bab enam, kalian tentu lebih memahami


tentang cara : mengidentifikasi gambar teknik, mempersiapan
gambar teknik, memahami simbol dan kode gambar teknik
serta membaca gambar teknik otomotif. Dari semua materi
yang sudah dijelaskan pada bab ini tentukan hal berikut:
• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian
paling sulit dipahami? Jelaskan!
• Materi pembelajaran atau topik mana yang paling kalian
suka? Sebutkan alasanya!
Kemudian diskusikanlah dengan teman maupun guru kalian!

LEMBAR REFLEKSI

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling sulit dipahami? Jelaskan!

1 ....................................................................................

2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling kalian suka? Sebutkan alasannya!

1 ....................................................................................

2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

46 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!

1. Menurut kalian apakah fungsi dari gambar teknik?


Jelaskan!

2. Pada proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal dalam


gambar teknik terdapat beberapa perbedaan, apa saja
perbedaan dari kedua proyeksi tersebut? Jelaskan!

3. Mengapa di dalam gambar teknik ada standarisasi?


Jelaskan!

4. Menurut kalian bagaimana tahapan dalam menggambar


komponen otomotif?

5. Mengapa dalam dalam teknik otomotif harus ada simbol


dan kode gambar?

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 47


PENGAYAAN

1. Buatlah kelompok dengan jumlah 4-6 peserta

2. Lakukan pembelajaran antar teman sebaya di mana yang


paham menjadi tutor temannya yang kurang paham pada
pembahasan :

• Mengidentifikasi Gambar Teknik

• Mempersiapan Gambar Teknik

• Memahami Simbol dan Kode Gambar Teknik

• Membaca Gambar Teknik Otomotif

3. Lakukanlah pembongkaran, pemeriksaan dan


pemasangan tanpa kerusakan pada komponen mesin/alat
otomotif dengan cara membaca gambar pada buku manual
servis.

48 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


BAB VII
PERALATAN
DAN PERLENGKAPAN
DI TEMPAT KERJA

APAKAH KALIAN TAHU ?


SETIAP KEGIATAN KITA DARI BANGUN TIDUR SAMPAI TIDUR
LAGI MENGGUNAKAN PERALATAN, BERAPA JUMLAH
PERALATAN YANG DI GUNAKAN DALAM SEHARI ?

BEGITU PULA ALAT OTOMOTIF, SANGAT BANYAK


ALAT YANG DI GUNAKAN

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari pada bab ini diharapkan kalian mampu :

A. Mengidentifikasi Peralatan dan Perlengkapan di Tempat


Kerja

B. Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan di Tempat Kerja


DASAR DASAR OTOMOTIF II | 49
Perlatan dan perlengkapan di bengkel otomotif adalah
benda yang di gunakan untuk mempermudah pekerjaan di
tempat bengkel otomotif, peralatan ini dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian antara lain Alat Tangan (Hand Tools), Alat
dengan Tenaga (Power Tools), Alat Perlengkapan (Workshop
Equipment), Special Service Tools (Alat Servis Khusus) dan
Measuring Tools (Alat ukur).

A. PERALATAN TANGAN (HAND TOOLS)


Hand tools atau peralatan tangan maksudnya adalah
peralatan yang digunakan di bengkel otomotif dengan
mengandalkan tenaga manusia. Peralatan tangan yang
biasanya ada di bengkel otomotif antara lain : kunci-kunci
(wrench/spanner), obeng (screw driver), tang (pliers), palu
(hammer) dan lain sebagainya.
1. Kunci-Kunci (wrench/spanner)
a. Kunci Soket (shocket wrench)
Kunci soket biasanya
terdiri dari satu set kunci-
kunci, penggunaannya
sangat diutamakan dalam
mengencangkan atau
mengendorkan baut dan
mur.
Gambar 7.1 Kunci Soket
kunci soket set ini biasanya terdiri dari
beberapa bagian antara lain :

50 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


1) Mata Kunci Soket
Mata kunci soket biasanya berbentuk
tabung dengan bentuk dalam segi enam, segi
delapan, segi dua belas dan bintang. Fungsinya
untuk memegang kepala baut atau mur di
seluruh sisi, mata kunci soket disesuaikan
dengan ukuran mur bautnya.

Gambar 7.2 Mata Soket Segi Enam dan


Bintang
2) Batang/Pemegang (Handle)
Batang/Pemegang (Handle) ini disatukan
dengan mata kunci soket sehingga mudah
dalam mengencangkan dan mengendorkan
mur/baut, bentuk dari Batang/Pemegang
(Handle) ini bermacam-macam sesuai dengan
kebutuhan di antaranya :

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 51


Speed handle (batang
Batang ratchet
percepatan)

Batang geser Batang universal


(Sliding handle) (universal bar)

Batang sambungan
Sambungan universal
(extention bar)
(universal joint)
Gambar 7.3 Handle dan Sambungan Soket

Di bengkel otomotif terdapat juga kunci


soket dengan bentuk batang dan mata kunci
soketnya menyatu seperti gambar dibawah ini:

Kunci T Kunci Y

52 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Kunci Roda (wheel Kunci busi (spark plug
nuts and bold wrench) wrench)
Gambar 7.4 Kunci Soket Bentuk Lain

b. Kunci Ring (off set Ring Spanner)


Kunci ring digunakan untuk mengencangkan
dan mengendorkan baut atau mur dengan momen
yang cukup besar, kunci ini digunakan pada
kondisi tertentu di mana kunci sok tidak dapat
digunakan karena kondisi mur/baut pada ruang
sempit.

Gambar 7.5 Kunci Ring


c. Kunci Nipel (Flare Nut Spanner)
Kunci ini digunakan untuk mengendorkan dan
mengencangkan mur/baut pada sambungan pipa,
contoh penggunaan kunci ini digunakan pada
sambungan pipa rem atau injector line.

Gambar 7.6 Kunci Nipel

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 53


d. Kunci Pas (open end spanner)
Kunci ini digunakan
untuk melepaskan dan
mengencangkan mur/baut
dengan tingkat
kekencangan yang rendah
karena apabila digunakan
untuk baut/mur dengan Gambar 7.7 Kunci Pas

kekencangan yang tinggi


dapat merusak sudut dari mur/baut, sehingga
kunci ini digunakan apabila kunci sok dan kunci
ring tidak dapat digunakan atau pada kondisi
tertentu.

e. Kunci Kombinasi (Combination Spanner)


Kunci ini merupakan
kunci gabungan antara
kunci ring dan kunci pass,
dimana ukuran kunci sama
pada ujungnya. Kunci yang
mengisi kekurangan pada Gambar 7.8 Kunci
kunci ring dan kunci pass Kombinasi

agar lebih simpel, biasanya kunci ini digunakan


untuk penyetelan pengikat mur/baut.

54 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


f. Kunci L (Allen Key/Allen Wrench)
Kunci allen digunakan
untuk mengencangkan atau
mengendorkan screw,
baut/mur yang kepalanya
menjorok ke dalam
Gambar 7.9 Kunci L
berbentuk segi enam atau
bintang. Kunci ini biasanya tersedia satu set dari
ukuran 1 mm sampai 22 mm.
g. Kunci Inggris (Adjustable Wrench)
Kunci ini mempunyai
keuntungan ujung kepala
yang dapat disetel sesuai
ukuran mur/baut yang Gambar 7.10 Kunci
akan dikencangkan atau Inggris

dikendorkan sehingga satu


kunci untuk beberapa ukuran mur/baut.
h. Kunci Pipa
Kunci pipa
digunakan untuk
mengencangkan dan
mengendorkan ulir pipa,
kunci ini hampir mirip
dengan kunci inggris Gambar 7.11 Kunci Pipa
dapat disetel rahangnya Sumber :
https://www.bisaotomotif.com
sesuai ukuran pipa.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 55


2. Obeng (Screw Driver)
Obeng adalah alat untuk mengencangkan atau
mengendorkan screw (ulir dengan kepala khusus).
Biasanya obeng memiliki berbagai ukuran, baik
ukuran tangkai ataupun mata obengnya. Obeng dalam
penggunaan di bengkel otomotif terdapat berbagai jenis
di antaranya ; obeng minus, obeng plus (cross), obeng
bintang dan lain sebagainya.

Gambar 7.12 Obeng

3. Tang (Pliers)
Tang adalah alat tangan yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan seperti untuk memotong,
menjepit, memegang benda kerja dan membengkokkan
benda kerja. Tang terdiri dari berbagai macam sesuai
fungsinya diantaranya :
a. Tang Potong (Cutting plier)
Alat tangan ini basanya digunakan untuk
memotong benda berdiameter kecil, pipa tembaga,
memotong kabel dan lain sebagainya.

56 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 7.13. Tang potong
b. Tang Lancip (Long Nose Pliers)
Alat ini digunakan pada
pekerjaan penjempitan di
ruangan sempit.
Gambar 7.14 Tang
Lancip

c. Tang Kombinasi (Combination Plier)


Alat ini merupakan alat
yang paling berguna, karena
disamping dapat melakukan
pencengkraman atau
memegang benda kerja juga
Gambar 7.15 Tang
dapat memotong benda
Kombinasi
kerja yang ukurannya kecil.
d. Tang Slip Join (Slip Joint Plier)
Tang ini mempunyai pin dengan lubang ganda
sehingga dapat mencengkram benda kerja dengan
baik disesuaikan dengan posisi penyetelan pin.

Gambar 7.16 Tang Slip Joint

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 57


e. Tang Buaya (Vice Grip Pliers)
Tang ini digunakan untuk mencengkram atau
memegang benda kerja secara terkunci, sehingga
memudahkan dalam
pengerjaan seperti
pengelasan,
pengeboran,
pemotongan dan lain
Gambar 7.17 Tang Buaya
sebagainya.
f. Tang Sirklip (Circlip Plier)
Tang ini digunakan untuk melepaskan dan
memasang klip pengunci pada poros, alat ini
terdapat dua jenis yaitu internal circlip dan external
circlip.

Gambar 7.18 Tang Sirklip

4. Palu (Hammer)
Palu (hammer) adalah alat tangan yang
digunakan untuk mempermudah pekerjaan pada saat
memukul, biasanya palu digunakan di bengkel
otomotif saat melepaskan komponen engine/mesin,
melepas bearing /bantalan, melepas sambungan poros

58 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


dan lain sebagainya. Jenis palu yang biasanya
digunakan di bengkel otomotif antara lain:
a. Palu Konde (Ball Pen Hammer)
Palu ini di salah satu ujung kepala
mempunyai bentuk seperti setengah bola,
fungsinya untuk membentuk benda kerja,
membulatkan paku
keling/rivet. Di
ujung yang lain
berbentuk rata Gambar 7.19 Palu Konde
untuk pukulan
benda kerja yang rata.
b. Palu Kuningan (Brass Hammer)
Palu kuningan
digunakan untuk
pemukulan benda kerja
dengan kekuatan sedang,
Gambar 7.20 Palu
dengan bahan palu
Kuningan
kuningan diharapkan
benda kerja tidak rusak pada saat dipukul.
c. Palu Plastik (Plastic Hammer)
Palu plastik digunakan pada benda kerja
dengan pemukulan
ringan pada benda kerja
yang tidak terlalu keras
sehingga aman untuk
Gambar 7.21 Palu
digunakan. Plastik

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 59


d. Palu Kulit (Leather Hammer)
Palu ini kepalanya
terbuat dari kulit
sehingga digunakan
untuk memukul
Gambar 7.22 Palu Kulit permukaan yang halus.

e. Palu Karet (Rubber Hammer)


Palu yang kepalanya
terbuat dari karet ini
biasanya digunakan pada
saat pemasangan ban
pada roda atau pekerjaan
Gambar 7.23 Palu Karet
lain dengan pemukulan
ringan.

5. Gergaji (Hacksaw)
Alat ini digunakan
untuk pemotongan
terutama untuk
pemotongan logam yang
Gambar 7.24 Gergaji Tangan
lunak.
6. Snei dan Tap (Dies and Tap)
Alat ini digunakan untuk pembuatan ulir luar
dan ulir dalam, alat untuk pembuatan ulir dalam
disebut dengan Tread Tap sedangkan alat untuk
pembuatan ulir luar disebut Tread Die.

60 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 7.25 Snei dan Tap

7. Pahat (Chisel)
Alat berfungsi untuk
memotong rivet, kepala
baut, plat dan lain
sebagainya, dengan
tenaga benturan dari
Gambar 7.26 Pahat
palu.
8. Ragum (Bench Vise)
Alat ini digunakan untuk
menjepit/memegang
benda kerja yang akan
dipotong, dikikis, atau
dibor.
Gambar 7.27 Ragum

9. Kikir (File)
Alat ini berfungsi untuk mengikis benda kerja
seperti mengikis permukaan yang kurang rata,
mengikis bagian lengkung, mengikis lubang benda
kerja.
DASAR DASAR OTOMOTIF II | 61
Jenis kikir yang biasanya terdapat di bengkel otomotif
antara lain : kikir rata/flat, kikir setengah bulat, kikir
bulat dan kikir segitiga.

Gambar 7.28 Kikir

62 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


TUGAS VII/1

1. Lengkapi tabel berikut ini dengan menyebutkan nama alat


dalam bahasa indonesia, nama alat dalam bahasa inggris
dan fungsi dari alat tersebut.
Nama alat Nama Alat
Gambar Komponen Bahasa Bahasa Fungsi Alat
Indonesia Inggris

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 63


Nama alat Nama alat
Gambar komponen bahasa Bahasa Fungsi alat
Indonesia Inggris

64 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Nama Alat Nama Alat
Gambar Komponen Bahasa Bahasa Fungsi Alat
Indonesia Inggris

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 65


Nama Alat Nama Alat
Gambar Komponen Bahasa Bahasa Fungsi Alat
Indonesia Inggris

66 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


2. Carilah alat tangan atau hand tools yang belum terdapat di
buku ini. Carilah dengan cara pengamatan langsung di
bengkel atau melalui buku di perpustakaan dan internet.
Buat laporan singkat seperti tabel dibawah ini dan
presentasikan hasilnya.

Nama alat Nama alat


Gambar komponen bahasa Bahasa Fungsi alat
Indonesia Inggris

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 67


B. POWER TOOLS (ALAT DENGAN TENAGA)
Power tools adalah alat perlengkapan untuk
mempermudah dan mempercepat pekerjaan di bidang
otomotif yang menggunakan tenaga tambahan di luar
tenaga manusia. Dalam perkembanganya alat ini dapat
menggunakan tenaga listrik, pneumatic (udara) dan
hidrolik. Contoh peralatan tenaga (power tools) antara lain:

a) Mesin Bor (Drilling Machine)


1) Bor Tangan (Portable Drill)
Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada
benda kerja dengan cepat, bor tangan yang awalnya
menggunakan tenaga manusia namun sekarang
sudah menggunakan beberapa tenaga bantu seperti
tenaga listrik (Elektrik Portable Drill) dan tenaga
Pneumatic (Air Dril).

Gambar 7.29 Portable Elektrik Drill dan Air Drill

2) Bor Duduk (Bench Drill)


Bor Duduk (Bench Drill) merupakan power tool untuk
pembuatan lubang pada benda kerja dengan lebih
presisi dan lebih mudah digunakan untuk pekerjaan
skala besar.

68 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 7.30 Bech Drill (Bor Duduk)

b) Mesin Gerinda (Grinding Machine)


Mesin gerinda merupakan alat untuk mengikis
benda kerja, membentuk benda kerja, atau
peemotongan benda kerja. Dalam bengkel otomotif
biasanya tersedia dua macam gerinda yaitu gerinda
tangan (portable power grinder) dan gerinda duduk
(bench grinding).
1) Gerinda Tangan (Portable Power Grinder).
Alat gerinda tangan ini lebih praktis karena
dimensi yang kecil memungkinkan dapat
mengerjakan di berbagai kondisi dan tempat.

Gambar 7.31 Gerinda Tangan


2) Gerinda Duduk (Bench Grinding).
Gerinda duduk lebih mudah digunakan untuk
pekerjaan tertentu dengan benda kerja lebih

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 69


presisi atau tingkat ketelian tinggi, biasanya
digunakan untuk menajamkan mata bor dan
pengikisan benda kerja.

Gambar 7.32 Gerinda Duduk


c) Mesin Impak (Portable Impact Wrench)
Alat ini dipasang mata kunci soket digunakan
untuk melepaskan atau mengencangkan mur/baut
dengan sangat cepat. Biasanya di bengkel otomotif
digunakan untuk melepaskan mur/baut Roda.

Gambar 7.33 Portable Impack Wrench


d) Mesin Gergaji (Power Hacksaw)
Power Hacksaw adalah alat untuk memudahkan
dalam pekerjaan pemotongan/pembelahan benda
kerja, alat ini terdapat berbagai macam anta lain :
Abrasive Cut offsaw, Cold circularsaw dan
Reciprocating hacksaw.

70 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Abrasive Cutoff Saw Cold Circular Saw Reciprocating Hacksaw
Gambar 7.34 Mesin Gergaji
e) Pateri (Soldering)
Adalah alat yang merubah energi listrik menjadi
panas yang digunakan untuk memanaskan bahan
tambah (Timah) pada sambungan kelistrikan otomotif
seperti proses penyambungan antara kabel-kabel
kelistrikan, menyambung komponen kelistrikan
otomotif pada dudukannya dan melepaskan
sambungan komponen kelistrikan otomotif.

Gambar 7.35 Solder Listrik


f) Mesin Las (Welding Machine)
Mesin las adalah alat untuk proses
penyambungan, pemotongan dan pemanasan logam.
Pada bengkel otomotif biasanya terdapat berbagai

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 71


macam mesin las yang sering digunakan yaitu Las
listrik dan Las oksi acetiline.
a. Las Oksi Acetiline (Oxy Acetylene Welding)
Merupakan alat yang digunakan untuk proses
pemanasan, proses pemotongan dan proses
penyambungan logam. Pada proses pemanasan
dan pemotongan hanya menggunakan nyala api
tertentu dengan menggunakan brander torch,
sedangkan proses penyambungan memerlukan
bahan tambah.

Gambar 7.36 Las Oksi-Acitiline


Sumber : https://www.pengelasan.net/las-oaw-oksigen-
asetilen/

b. Las listrik (Electric Welding)


Merupakan alat yang merubah energi listrik
menjadi energi panas, pada proses
penyambungan logam diperlukan bahan tambah
yang sering disebut elektroda las. Proses
pemanasan bahan dasar dan bahan elektroda

72 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


tersebut yang meleleh menjadi satu,
mengakibatkan logam dapat tersambung. Macam-
macam las listrik sangat banyak jenisnya
diantaranya las listrik SMAW (Shield Metal Arc
Welding). Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) dan
Las MIG (Metal inert Gas).

Gambar 7.37 Las Listrik


Sumber : https://www.pengelasan.net/peralatan-las/

Tugas VII/2

Setelah mempelajari tentang power tool , lakukan kegiatan


berikut ini bersama teman kelompok kalian.

1. Lakukan pencarian alat yang menggunakan power tool pada


lingkungan sekolah atau lingkungan di sekitar rumah !.

2. Jelaskan fungsi dari alat tersebut !.

3. Jelaskan cara penggunaan alat tersebut !.

4. Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan


guru !.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 73


Contoh lembar kerja VII/2
Nama alat Cara penggunaan Gambar
No Fungsi Alat
power tool alat Komponen
1 Bor tangan

2 Bor duduk

Gerinda
3 tangan

Gerinda
4 duduk

Impack
5 wrech

6 Solder

... dst

74 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


C. WORKSHOP EQUIPMENT (ALAT PERLENGKAPAN)
Workshop Equipment merupakan peralatan
tambahan/pelengkap yang digunakan di dalam bengkel
otomotif sehingga dalam melakukan pekerjaan akan lebih
mudah dan cepat. Contoh workshop equipment yang
terdapat di bengkel otomotif antara lain :
1. Jack (Dongkrak)
Dongkrak merupakan alat yang digunakan untuk
mengengkat kendaraan saat akan melakukan
pekerjaan.
2. Jack Stand (Penopang)
Jack stand (Penopang) adalah alat untuk menopang
kendaraan setelah diangkat dengan dongkrak.

Dongkrak hidrolik Penopang


Dongkrak mekanik
Gambar 7.38 Dongkrak dan Jack Stand
Sumber : https://www.lksotomotif.com/2018/09/fungsi-
dongkrak-dan-jack-stand.html

3. Car lift (Pengangkat Mobil)


Car lift merupakan alat yang berfungsi untuk
mengangkat kendaraan layaknya dongkrak hanya saja
dengan ukuran yang lebih besar sehingga memerlukan

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 75


tempat khusus dan tidak dapat dipindah setiap saat
dalam penggunaannya.

Single Post Car Lift Two Post Car Lift

Four Post Car Lift Scissor Car Lift


Gambar 7.39 Car Lift
Sumber : https://www.sekolahkami.com/2020/08/jenis-jenis-
car-lift.html

4. Hidraulik Press (Penekan Hidrolik)


Pada bidang otomotif alat penekan hidrolik digunakan
untuk memudahkan pelepasan dan pemasangan
komponen otomotif seperti bantalan/bearing yang
memerlukan tekanan kuat.

Gambar 7.40 Hidraulic Press


Sumber : https://teknisimobil.com/smk-otomotif/alat-press-
hidrolik-yang-harus-pada-bengkel-mobil-9498/

76 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


5. Engine Crane (Pengangkat Engine)
Merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat
engine dari kendaraan. Pada saat melakukan
pekerjaan tertentu engine harus diangkat dari
dudukanya, sehingga dengan penggunaan alat ini,
engine dapat mudah di kerjakan.

Gambar 7.41 Engine Crane


Sumber : https://www.belajarsesuatu.id/2021/05/pengertian-
dan-macam-macam-workhop.html

6. Engine Stand (Dudukan Engine)


Engine stand merupakan alat yang digunakan untuk
pekerjaan pembongkaran, pemeriksaan dan perbaikan
komponen utama engine. Dengan alat ini dapat
memudahkan dalam pekerjaan tersebut karena engine
dapat diputar.

Gambar 7.42 Engine Stand


Sumber : https://www.belajarsesuatu.id/2021/05/pengertian-
dan-macam-macam-workhop.html

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 77


7. Fork lift (Garpu Pengangkat Barang)
Fork lift merupakan alat yang digunakan untuk
mengangkat dan memindahkan berbagai material atau
barang.

Gambar 7.43 Fork lift


Sumber : https://www.belajarsesuatu.id/2021/05/pengertian-
dan-macam-macam-workhop.html

8. Grease Gun (Pistol Stamplad)


Yaitu alat yang digunakan untuk memberikan pelumas
krim pada komponen yang berputar seperti bearing
dan lain sebagainya.

Gambar 7.44 Grease Gun

9. Oil Colecting (Penampung Oli)


Alat ini digunakan pada saat penggantian oli pada
kendaraan, fungsinya untuk menampung oli bekas
mesin saat pengurasan. Penggunaan alat ini lebih

78 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


tepat pada kendaraan yang di angkat oleh car lift
sehingga dapat diletakan persis di bawah mesin.

Gambar 7.45 Oil Colecting


Sumber : https://www.belajarsesuatu.id/2021/05/pengertian-
dan-macam-macam-workhop.html

10. Tool Box (Kotak Alat)


Selain untuk penyimpanan alat tangan, tool box ini
juga bermanfaat agar saat penggunaan alat tidak
berantakan, alat mudah untuk dibawa, mudah dicari
dan keamanan alat lebih terjaga.

Gambar 7.45 Toolbox


Sumber : https://www.unrang.com/2018/09/cara-merawat-
peralatan-bengkel.html

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 79


11. Troley Tool Kit (Kereta Dorong Kit Alat)
Fungsi dari alat ini sama halnya dengan toolbox hanya
saja mempunyai kapasitas lebih besar dan dilengkapi
dengan roda sehingga lebih mudah untuk berpindah.

Gambar 7.46 Troley Tool Kit


Sumber : https://yaletools.com/id/jenis-troli/

12. Part Washer (Mesin Pencuci Komponen)


Merupakan alat yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan komponen atau barang.

Gambar 7.47 Part Washer

80 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Workshop equipment merupakan alat tambahan yaitu
bukan peralatan utama, untuk itu setiap bengkel akan
berbeda-beda jenisnya. Contoh pada bengkel mobil untuk
satu alat pengangkat mobil saja terdapat berbagai jenis
model contoh dari segi penggeraknya dapat menggunakan
penggerak mekanik, penggerak listrik, penggerak hidrolik
dan penggerak pneumatik.
Dalam mempelajari workshop equipment kalian
dituntut untuk dapat mengoperasikan peralatan ini sesuai
dengan prosedur operasional standar yang dibuat oleh
masing-masing produsen, namun karena mahalnya alat
ini setiap bengkel belum tentu memiliki perlengkapan
workshop equipment secara lengkap.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 81


TUGAS VII/3

Lakukan pengamatan di bengkel sekolah atau mencari


informasi di internet tentang workshop equipment, lengkapi
tabel di bawah ini:

Jenis Cara
Nama Workshop Gambar
Workshop Penggunaan
Equipment Alat
Equipment Alat
o Dongkrak buaya
o Dongkrak botol
Jack (Dongkrak) o Dongkrak ulir
pantograf

Jack Stand
(Penopang)
o Single post
Car lift (Pengangkat o Two post
mobil) o Four post
o Scissor car lift

Bike Life
(pengangkat
sepeda motor)
Hidraulik Press o Manual
(Penekan Hidrolik) o Mesin pres

Engine Crane
(pengangkat
engine)
Engine Stand
(Dudukan Engine)
Forklift (garpu
pengangkat
barang)
Grease Gun
Oil Colecting
(Penampung Oli)
Tool Box
Tool Troly
Part Washe

82 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


D. SPECIAL SERVICE TOOLS (PERALATAN SERVIS
KHUSUS)
Special Service tools (SST) digunakan pada saat
pekerjaan service dengan tingkat kesulitan tertentu atau
tidak dapat digunakan dengan hand tools atau power tools.
Penggunaan alat ini untuk mempermudah, mempercepat
dan lebih efisien karena tidak merusak bagian-bagian yang
dikerjakan.
Pemilihan SST dalam kerja servis kendaraan di
bengkel sagat ditentukan oleh jenis kendaraan dan model
serta spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang
dimaksudkan adalah pekerjaan pembongkaran, pekerjaan
perakitan, penyetelan, dan sebagainya.
SST dibedakan menjadi dua antara lain :
o Remover (Alat pembongkar) adalah alat yang
dipakai untuk melakukan pembongkaran
komponen seperti : bearing remover, puller, bearing
separator, dan lain sebagainya.
o Replacer (Alat pemasangan komponen) adalah alat
yang dipakai untuk memasang atau mengganti.
Kedua kategori alat tersebut dalam penggunaannya
harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan
dikerjakan. Macam-macam SST yang biasa di gunakan
pada bengkel otomotif adalah sebagai berikut :

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 83


Tabel 7.1 Alat Sevis Khusus

NAMA ALAT DAN


NO GAMBAR ALAT
FUNGSINYA
Bearing puller
Attacment
Berfungsi untuk
melepas bantalan
1.
(bearing) pada posisi
yang tidak bisa
dilakukan puller
biasa
Oil seal puller
Untuk melepas
perapat oli atau seal
2. pada komponen
seperti transmisi dan
poros roda mobil
belakang

Bearing cup puller


Untuk melepas
3. bearing dengan
bentuk silindris yang
ditarik keluar

Universal puller
Untuk melepas
komponen dengan
cara menarik tanpa
4.
adanya pukulan dan
memberikan tarikan
dengan kekuatan
yang merata

Clutch aligment
tool
5. Digunakan pada saat
pemasangan kopling
mobil supaya lurus

84 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


center/terpusat di
tengah

Sliding hammer
Digunakan untuk
melepas komponen di
6. dalam silinder yang
memerlukan
hentakan seperti
melepas bearing roda

Ring compressor
Digunakan untuk
menekan ring piston
7.
pada saat memasang
piston ke dalam
silinder

Piston ring plier


Untuk melepas dan
8.
memasang ring
piston atau torak

Valve spring
compressor
9. Untuk melepas dan
memasang pengunci
tapper pada katup
Oil filter remover
Untuk melepas dan
memasang filter oli
10
mobil dan filter lainya
yang berbentuk
tabung

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 85


Coil spring
compressor
Untuk menekan
pegas shock absorber
11 mobil sehingga dapat
dilakukan
pembongkaran dan
pemasangan shock
absorber.

Ball joint sparator


Melepas atau
12
memisahkan ball join
dari dudukanya

Disc brack piston


Compressor
Untuk menekan
13
piston caliper pada
saat penggantian
kanpas rem baru

Oil seal protector


sleave
Untuk melindungi
14
seal oli pada saat
pemasangan
sehingga tidak rusak

Screw extraktor
Untuk mengeluarkan
15
atau melepas baut
yang patah

86 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Tugas VII/4

Setelah mempelajari tentang SST , lakukan kegiatan berikut


ini bersama teman kelompok kalian.

1. Lakukan pencarian alat SST pada lingkungan sekolah atau


lingkungan di sekitar rumah !.

2. Jelaskan fungsi dari alat tersebut !.

3. Jelaskan langkah-langkah atau cara penggunaan alat


tersebut !.

4. Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan


guru !.

Contoh lembar kerja VII/2


Nama alat Cara
Gambar
No Special Fungsi Alat penggunaan
Komponen
service tools alat
1
2
3
4
5
6
... dst

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 87


E. MEASURING TOOLS (ALAT UKUR)
1. Pengertian Alat Ukur
Mengukur merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dengan langkah-langkah tertentu untuk
menunjukan besaran dari suatu benda atau objek
yang diukur. Besaran adalah sesuatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka atau nilai
(besaran) dan satuan, misalnya panjang, luas, volume
kecepatan dan lain sebagainya. Satuan yaitu segala
sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil
pengukuran atau pembanding dalam suatu
pengukuran tertentu.
Besaran terbagi menjadi dua bagian yaitu besaran
pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah
besaran yang satuanya telah ditetapkan yang
digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-
satuan pada besaran lainya. Sedangkan besaran
turunan adalah besaran yang diperoleh dari hasil
olahan besaran pokok seperti pengalian atau
pembagian. Contoh besaran pokok dan besaran
turunan dapat dilihat sesuai tabel berikut ini :
Tabel 7.2 Contoh Besaran Pokok
No Besaran pokok Satuan satuan
1 Panjang Meter m
2 Massa Kilogram kg
3 Waktu Secon s
4 Suhu Kelvin k
5 Kuat Arus Ampere A
6 Jumlah Molekul zat Mol Mol
Intensitas Cahaya Candela cd
7

88 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Tabel 7.3 Contoh Besaran Turunan
satuan
No Besaran Satuan
Nama simbol
turunan dasar
satuan
Meter per m/s
1 Kecepatan m/s
sekon
2 Daya (P) Kg.m2/s3 Watt W
3 Energi (E) Kg.m2/s2 Joule J
4 Tekanan (p) Kg/m.s2 Pascal Pa
Muatan C
5 A.s Coloumb
listrik

2. Alat Ukur Pada Bengkel Otomotif


Pada bengkel otomotif ada beberapa alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data hasil
ukuran antara lain :
a. Dial Gauge (Dial Indikator)
Digunakan untuk mengukur kebengkokkan poros,
keolengan disk brake (run out), backlash pada
differential dan sebagainya.

Gambar 7.48 Dial Gauge dan Stand

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 89


Contoh penggunaan dial gauge pada pengukuran
keolengan/kelengkungan poros dapat dilihat pada
gambar berikut :

Gambar 7.49 Pengukuran Keolengan Poros

Cara penggunaan dial gauge

• Bersihkan semua alat, bahan dan benda yang


akan diukur.
• Pastikan V-block ditempat yang rata, posisikan
poros diatas V-blok.
• Posisikan dial gauge dengan spindle gauge
tegak lurus terhadap poros yang akan diukur.
• Putar outer ring dial gauge untuk mengkalibrasi
sehingga jarum menunjuk angka nol “0”.
• Untuk mendapatkan hasil ukuran putar poros
dengan berlahan dan amatilah gerakan jarum
pada gauge.
• Hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Kelengkungan poros yaitu kelengkungan
terendah (jarum bergerak berlawanan arah

90 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


jarum jam) ditambah kelengkungan tertinggi
(jarum bergerak searah jarum jam).
Kelengkungan poros = 0,06 mm + 0,32 mm
= 0,38 mm
b. Vernier caliper (Jangka Sorong)
Vernier caiper adalah alat untuk mengukur
diameter luar, diameter dalam serta kedalaman.
Alat ini biasanya menggunakan skala utama 0,5
mm dan 0,2 mm.

Gambar 7.50 Bagian Vernier Caliper


Cara pengguanaan vernier caliper
• Kalibrasi alat dengan memeriksa garis angka
nol skala vernier dengan garis angka nol skala
utama.
• Bersihkan alat dan benda yang akan diukur
• Posisikan vernier dengan benda kerja yang
akan diukur

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 91


Gambar 7.51 Penempatan Vernier Caliper

• Baca ukuran dengan melihat garis angka “nol”


pada skala vernier terhadap garis skala utama,
sehingga didapat “angka nominal skala utama”
• Perhatikan dan lihatlah garis-garis skala vernier
yang paling lurus dengan skala utama,
sehingga didapatkan “angka desimal skala
vernier”.
• Jumlahkanlah angka nominal skala utama dan
angka desimal skala vernier.
Contoh hasil pengukuran pada vernier dengan
skala 0,2 mm.

Gambar 7.52 Pengukuran Vernier Caliper 0,2 mm

92 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Hasil pengukuran
Skala utama = 8,00 mm
Skala Vernier = 0,46 mm +
= 8,46 mm
Contoh hasil pengukuran pada vernier dengan
skala 0,5 mm.

Gambar 7.53 Pengukuran Vernier Caliper 0,5 mm

Hasil pengukuran
Skala utama = 14,00 mm
Skala Vernier = 0,30 mm +
= 14,30 mm
c. Micrometer (Mikrometer)
Mikrometer terdapat dua jenis yaitu in Side
Micrometer (mikrometer dalam) dan Out Side
Micrometer (mikrometer luar) yang digunakan
untuk :
• Out Side Micrometer untuk mengukur bagian
luar bentuk kubus, persegi panjang, bujur
sangkar atau bulat dengan lebih teliti atau
presisi.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 93


• in Side Micrometer untuk mengukur bagian
dalam pada bentuk pipa bulat, segi empat dan
lain sebagainya dengan lebih teliti atau presisi.
Mikrometer mempunyai nilai Ketelitian dari 0,01
s/d 0,001 mm. Dengan tingkatan alat ukuran yang
digunakan antara lain: 0 - 25 mm, 25 – 50 mm, 50
– 75 mm, 75 – 100 mm, dst.

Gambar 7.54 Bagian-Bagian Micrometer


1) Bagian utama dalam pengukuran micrometer :
a) Sleeve Scale (Skala Sleeve)
Skala sleeve merupakan skala yang diam
dan mempunyai garis dua bagian di atas
dan di bawah, yang mempunyai nilai
masing-masing strip antar garis 1,00 mm
dan 0,50 mm.
b) Thimble Scale (Skala Thimble)
Skala yang bergerak mengikuti putaran
thimble dalam pengukuran, Skala thimble
terdiri 50 garis strip yang nilai tiap garis
strip = 0,01 mm, sehingga skala berputar 1
kali= 0,01 x 50 = 0,50 mm artinya bergeser

94 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


satu strip pada skala bagian bawah dari
skala sleeve.
c) Ratchet Stopper (penekan akhir)
Sebagai stopper tekanan pada saat
melakukan pengukuran dengan ditandai
bunyi klik
2) Kalibrasi Mikrometer :
a) Memeriksa Tanda “0”

Gambar 7.55 Cara Kalibrasi Mikrometer


• Bersihkan komponen mikrometer
terutama pada bagian anvil dan spindle.
• Putarlah rachet stopper sampai anvil dan
spindle saling menyentuh.
• Putar stopper 2 atau 3 kali dengan
ditandai beberapa bunyi klik pada saat
memutar.
• Apabila mikrometer dengan posisi garis
“0” pada thimble lurus dengan garis
pada outer sleeve, maka dapat
digunakan untuk mengukur, apabila
belum lurus maka lakukan penyetelan.
b) Menyetel Tanda “0”

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 95


Menyetel mikrometer dapat di lihat pada
gambar berikut ini :

Gambar 7.56 Kalibrasi Mikrometer


3) Membaca Hasil Ukuran
Perhatikan gambar hasil pengukuran
micrometer 50-75 mm sebagai berikut ini:

Gambar 7.57 Pembacaan Mikrometer


Contoh pembacaan di atas dapat dilihat bahwa
nilai skala sleeve bagian atas = 55 mm dan
skala sleeve bagian bawah 0,50 mm di tambah
nilai skala thimble = 0,45 mm. Jadi hasilnya
adalah = 55 mm + 0,50 mm + 0,45 mm
= 55,95 mm
d. Cylinder Bore Gauge (Pengukur Lubang Silinder)
Adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur
diameter silinder untuk menentukan nilai keovalan
dan ketirusan dari silinder tersebut dengan teliti.
1) Bagian-Bagian Cylinder Bore Gauge
96 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
Gambar 7.58 Bagian Cylinder Gauge
2) Kalibrasi :
• Set out side micrometer sesuai dengan
standar pengukuran
• Fungsikan lock clamp
• Masukkan rod pengukur ke dalam out side
micrometer ( seperti gambar )
• Set jarum panjang pada angka nol

Gambar 7.59 Kalibrasi Cylinder Gauge

3) langkah pengukuran diameter silinder dengan


Cylinder Gauge:
a) Bersihkan alat dan bahan

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 97


b) Ukur diameter silinder dengan vernier
caliper
c) Hasil pengukuran diameter silinder dengan
vernier caliper digunakan untuk
menentukan replacement rod, replacement
washer dan out side micrometer kalibrasi.
Contoh :
• Jika hasil pengukuran vernier caliper
adalah 76,20 mm, maka pemilihan
replacement rod = 75 mm. Pemilihan
replacement washer = 1,00 mm,
dan lukan kalibrasi dengan ukuran out
side micrometer 76,00 mm
• Jika hasil pengukuran vernier caliper
adalah 76,90 mm, maka pemilihan
replacement rod = 75 mm
Pemilihan replacement washer = 2,00
mm, dan lakukan kalibrasi dengan
ukuran out side micrometer 77,00 mm
d) Masukan Cylinder Gauge ke dalam silinder.
Posisikan cilinder gauge tegak lurus atau di
tandai dengan jarum penunjuk gauge
mendekati angka “0”
e) Menentukan oval dan tirus
Keovalan ditentukan oleh selisih ukuran
arah A dan B.

98 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


▪ Jika A tidak sama dengan B
maka silinder dinyatakan
oval (ovaling)
▪ Jika ukuran atas tidak sama
dengan ukuran bawah (A’
dan a’) maka disebut tirus
(tapering).
e. Radiator And Cup Tester (Radiator tester)
Digunakan untuk memeriksa kebocoran sistem
pendingin radiator dan tutup radiator. Tekanan
pembukaan standar : 0,75 – 1,05 kg/cm2 (10,7 –
14,9 psi), Tekanan pembukaan minimum : 0,6
kg/cm2 (8,5 psi). Untuk pemeriksaan tutup raditor
sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum
sebagai tekanan pembukaan. Pompalah radiator
cup tester sampai tekanan 1,2 kg/cm2 (17,1 psi),
dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila
tekanan turun berarti ada kebocoran pada sistem
pendingin atau pada komponen sistem pendingin.

Gambar 7.60 Radiator and Radiator Cup Tester

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 99


f. Torque Wrench (Kunci Momen)
Kunci momen berfungsi sebagai alat pengukur
kekencangan baut atau mur atau mengukur gaya
puntir pada saat pengencangan mut dan baut.
Dengan menggunakan kunci momen ini maka pada
saat pengencangan baut dapat ditentukan sesuai
spesifikasi yang terdapat pada buku manual
petunjuk servis.

Gambar 7.61 Kunci Momen

Dalam penggunaanya kunci momen


membutuhkan mata kunci soket yang sesuai
dengan ukuran baut atau mur.

g. Multy Tester (AVO meter)


Merupakan gabungan dari Amperemeter, Voltmeter
dan Ohmmeter. Berfungsi untuk melakukan
pengukuran arus, tegangan dan tahanan pada
komponen elektronik.
1) Bagian-Bagian Multy tester (AVO Meter)

100 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 7.62 Bagian-Bagian Multy tester (AVO
Meter)

• Skala (scale) adalah garis yang mempunyai


satuan ukur yaitu : scala , DCV/ACV dan
DCA.
• Zero posision adjuster screw / pointer
calibration screw adalah baut kalibrasi
voltmeter dan amperemeter
•   Adjuster knob / ohm calibration knob /
ohm adjuster knob adalah tombol kalibrasi
ohmmeter.
• Range selector knob adalah sakelar
penunjuk pemakaian batas satuan ukuran
yang diinginkan. Terdiri dari Ohm (), DCV,
ACV dan DCmA

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 101


• Positive terminal DCA adalah terminal
positife untuk pengukuran DC amper
• Test lead adalah tangkai kabel pengujian
yang mempunyai warna merah untuk
terminal (+) dan hitam untuk terminal (-).
2) Penggunaan AVO Meter
• Ohm Meter
Berfungsi mengukur tahanan listrik untuk
mengetahui : Nilai tahanan, Rangkaian
terbuka atau putus, Hubungan jelek,
Hubungan singkat.

Cara penggunaan :

o Hidupkan Ohmmeter
o Lakukan kalibrasi dengan
menghubungkan kedua kabel ukur
dan memutar tombol kalibrasi.
o Pastikan komponen/rangkaian listrik
yang akan diukur sudah tidak terdapat
aliran arus listrik dan konektor ke
rangkaian lain telah dilepas
o Pilih batas ukur yang sesuai
(pemeriksaan hubungan kabel dan
kontinuitas → X1Ώ)
o Ulangi kalibrasi setiap mengubah
selektor

102 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


o Lakukan pengukuran dengan
hubungan paralel
o Baca hasil pengukuran dengan rumus
= Nilai skala garis X Bilangan
selektor
Contoh :

Gambar 7.63 Cara Penggunaan Ohm Meter

Pada gambar di bawah, selektor berada


dalam range X10 Ω dan pointer berada
dalam angka 0,5 pada skala ohm.

Pembacaaannya adalah :

Hasil pengukuran = Nilai skala garis x


bilangan selector = 0,5 Ω x 10 = 5 Ω

• Volt Meter
Berfungsi mengukur tegangan listrik untuk
mengetahui Nilai tegangan listrik dari
sumber daya listrik seperti pada battery dan
generator, penurunan tegangan listrik dari

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 103


sumber arus dan rangkaian terbuka atau
putus.

Cara penggunaan :

o Pastikan jarum menunjuk angka nol


sebelum digunakan dan kalibrasikan
jika perlu dengan memutar zero posision
adjuster screw
o Pilih batas ukur yang sesuai (di atas
tegangan listrik yang diukur)
o Lakukan pengukuran
o Baca hasil pengukuran
Contoh :

Gambar 7.64 Penggunaan Volt Meter

Pada gambar di atas, selektor diputar


dalam range rentang 25 DCV maka hasil
pembacaan dibaca pada skala DCV
dengan batas skala 0 sampai 25. Hasil
pengukurannya adalah 12V.

• Ampermeter
Berfungsi mengukur kuat arus listrik untuk
mengetahui : kemampuan pengisian battery

104 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


dan pemakaian energy listrik dari setiap
komponen.

Gambar 7.65 Penggunaan Ampere Meter

Contoh :

Pada gambar, selektor berada dalam range


range 10 ACV maka pembacaannya dibaca
pada skala ACV dengan batas 0 sampai 10
ACV. Hasil pengukurannya adalah 3
Ampere.

h. Hydrometer (Hidrometer)

Berfungsi untuk melakukan pengukuran berat


jenis electrolit battery.

Gambar 7.66 Bagian Hidrometer

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 105


Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
merupakan salah satu metode untuk mengetahui
kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC
mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong
mempunyai Bj 1,100 -1,130.

Cara Penggunaan :
o Membuka tutup pengisian air battery
o Masukkan ujung pengisap alat ke dalam
battery
o Tekan dan lepaskan balon pengisap air battery
pada alat, sehingga air battery naik ke dalam
wadah alat ukur
o Membaca hasil pengukuran berat jenis (Bj) air
battery
i. Compression Tester (alat pengukur tekanan
kompresi)
Compresion tester digunakan untuk mengukur
tekanan pada ruang silinder motor bakar.

Gambar 7.67 Compression Tester

106 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Cara penggunaan
o Lepas busi pada motor bensin atau nozzle
injector pada motor diesel, lalu pasangkan alat
compression tester.
o Start engine untuk mendapatkan gerakan
piston.
o Baca ukuran manometer, dengan
membandingkan hasil pengukuran dan
spesifikasi tekanan pada buku manual servis.
o Apabila pada saat pengukuran manometer
tekanan menunjukan kurang dari spesifikasi
kemungkinan terjadi kebocoran ruang kompresi
yang diakibatkan komponen motor bakar yang
aus.

j. Timing Light Tester (Alat ukur saat Pengapian)

Timing Light Tester merupakan alat untuk


mengetahui waktu pengapian (busi memercikan
bunga api) pada kondisi mesin hidup

Gambar 7.68 Bagian Timing light

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 107


Keterangan :

1. Penjepit pick-up induktif pada kabel busi.


2. Kabel untuk sumber tegangan dengan jepit
buaya ke baterai + dan –
3. Tombol On Timing Light.
4. Pengaturan pemajuan derajat pengapian.
5. Lensa
Penggunaan timing light :

o Pasang jepit kabel sumber tegangan pada aki


o Pasang penjepit induktif pick-up pada kabel
busi silinder 1 atau busi silinder 4.
o Hidupkan mesin putaran idle.
o Tekan tombol “ON” pada timing light sambil
arahkan lensa timing light pada tanda timing
yang terdapat pada pulli poros engkol.

Gambar 7.69 Cara Penggunaan Timing Light

108 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


k. Tire Pressure Gauge (Pengukur Tekanan Ban)
Tire pressure gauge digunakan untuk mengukur
tekanan fluida (udara/gas nitrogen) pada ban
sesuai dengan batas yang dijinkan sesuai buku
manual service, tekanan ban yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan resiko
pada ban. Alat biasanya memiliki manometer
tekanan manual (jarum) atau yang digital.
Penggunaan alat ini dengan cara memasukan slang
ke pentil ban.

Gambar 7.70 Tire Pressure Gauge


l. Manifold Gauge (Alat Pengukur Tekanan AC)
Alat ini di gunakan untuk mengukur tekanan pada
sistem penyejuk udara (air conditioner), hasil
pengukuran tekanan ini digunakan untuk
menenukan kerusakan (diagnosa) pada perawatan
dan perbaikan sistem air conditioner.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 109


Gambar 7.71 Manifold Gauge
Sumber : https://tkrosmknplupuh.blogspot.com/

Penggunaan :
o Pasang slang saluran Low Pressure (LP) pada
saluran sistem Air Conditioner tekanan rendah
o Pasang slang saluran High Pressure (HP) pada
saluran sistem Air Conditioner tekanan tinggi
o Nyalakan sistem Air conditioner dan baca hasil
ukuran kedua manometer
o Dengan membandingkan pada tekanan
normal pada buku manual service tentukan
kemungkinan kerusakan komponen.
m. Scan Tools (Alat Skanner)
Digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) adanya
kerusakan pada sistim kontrol electronic seperti :
o EFI (Electronic Fuell Injection)
o ABS (Anti-Lock Break System) dan EBD
(Electronic Brakeforse Distribution) ESC
(Electronic Stability Control) pada sistem Rem

110 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


o Imobilizer (sistem keamanan kendaraan dari
pencurian)
o Air bag System (Pelindung pengguna kendaraan
dari kecelakaan)
o Menghapus memori kesalahan pada sistim
kontrol ( ECU )
o Membaca kondisi kerja mesin ( current data )
Scan tools terdiri dari berbagai merk misalnya Star
Diagnosis (Benz), MUT (Mitsubishi), Intelligent
Tester (Toyota), Tech 2 (Opel or Suzuki), Modic / GT
1(BMW) dsb.
n. Gas Analyzer (Alat Ukur Emisi Gas Buang)
Adalah alat yang diguanakan untuk mengukur
kandungan gas buang pada kendaraan, alat ukur
emisi gas buang kendaraan bermotor disebut Gas
analyzer sedangkan alat ukur untuk kendaraan
diesel disebut diesel smoke tester

Gambar 7.72 Gas Analyzer dan Diesel Smoke Tester


Sumber : http://www.alat-ujikendaraan.com/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 111


o. Plastic Gauge (Pengukur Celah Oli)

Plastic gauge terbuat dari bahan plastik


berbentuk seperti benang yang agak lunak, alat ini
digunakan untuk mengukur celah oli (Oil Clerence)
pada komponen otomotif seperti pada celah journal
poros engkol dan pin bantalan.

Gambar 7.73 Penggunaan Plastic Gauge


Sumber : https://www.sekolahkami.com/2019/12/fungsi-
jenis-cara-penggunaan-plastic-gauge-adalah.html

Tugas VII/5

Setelah mempelajari tentang Measuring tools, lakukan kegiatan


berikut ini bersama teman kelompok kalian.
1. Lakukan pencarian alat Measuring tools pada lingkungan
sekolah atau lingkungan di sekitar rumah !.
2. Jelaskan fungsi dari alat tersebut !.
3. Jelaskan langkah-langkah atau cara penggunaan alat
tersebut !.
4. Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan
guru !.
5. Buatlah Video tutorial cara penggunaan alat tersebut
kemudian unggah pada layanan media sosial !.
6. Berikanlah link unggahan video tersebut kepada instruktur
atau guru !.

112 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Contoh lembar kerja VII/2
Cara
Link video
No Nama alat Fungsi Alat penggunaan
unggahan
alat
1 Dial gauge

Vernier
2
caliper

3 Micro meter
Cylinder
4
gauge
Radiator

5 and cup
tester

6 Ohm meter

7 Volt meter
Ampere
8
meter

9 hydrometer

10 Timing light
... dst

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 113


RANGKUMAN

Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan bidang otomotif


sangat banyak diantaranya : hand tools, power tools, workshop
equipment, special service tools dan measuring tools.

Hand tools atau peralatan tangan maksudnya adalah


peralatan yang digunakan di bengkel otomotif dengan
mengandalkan tenaga manusia. Peralatan tangan yang
biasanya ada di bengkel otomotif antara lain : kunci-kunci
(wrench/spanner), obeng (screw driver), tang (pliers), palu
(hammer) dan lain sebagainya.

Power tools adalah alat perlengkapan untuk


mempermudah dan mempercepat pekerjaan di bidang otomotif
yang menggunakan tenaga tambahan di luar tenaga manusia.
Dalam perkembanganya alat ini dapat menggunakan tenaga
listrik, pneumatic (udara) dan hidrolik. Contoh peralatan tenaga
(power tools) antara lain: Mesin Bor, Bor Tangan (Portable
Drill),Bor Duduk (Bench Drill), Mesin Gerinda,Gerinda Tangan
(portable power grinder), Bor Duduk (Bench Drill), Portable
Impack Wrench, Power Hacksaw dan lain sebagainya.

Workshop Equipment (Alat Perlengkapan) merupakan


peralatan tambahan/pelengkap yang digunakan di dalam
bengkel otomotif sehingga dalam melakukan pekerjaan akan
lebih mudah dan cepat. Contoh workshop equipment yang
terdapat di bengkel otomotif antara lain : Jack (Dongkrak), Jack
Stand (Penopang), Car lift (Pengangkat mobil), Hidraulik Press

114 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


(Penekan Hidrolik), Engine Crane (pengangkat engine) Engine
Stand (Dudukan Engine), Forklift (garpu pengangkat barang),
Oil Colecting (Penampung Oli), Tool Box (kotak alat), Tool Troly,
Part Washer (mesin pencuci komponen) dan lain sebagainya.

Special Service tools (SST) digunakan pada saat pekerjaan


servis dengan tingkat kesulitan tertentu atau tidak dapat
digunakan dengan hand tools atau power tools. Penggunaan
alat ini untuk mempermudah, mempercepat dan lebih efisien
karena tidak merusak bagian-bagian yang dikerjakan.

Pada bengkel otomotif ada beberapa alat ukur yang


digunakan untuk mendapatkan data hasil ukuran antara lain :
Dial gauge, Vernier caliper, Micro meter, Cylinder gauge, Radiator
and cup tester, Ohm meter, Volt meter, Ampere meter,
hydrometer, Timing light dan lain sebagainya.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 115


REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ketujuh, kalian tentu lebih


memahami tentang hand tools, power tools, workshop
equipment, special service tools dan measuring tools. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab ini tentukan hal berikut
ini

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling sulit dipahami? Jelaskan!

• Materi pembelajaran atau topik mana yang paling


kalian suka? Sebutkan alasanya!

Kemudian diskusikan dengan teman maupun guru kalian!

LEMBAR REFLEKSI

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling sulit dipahami? Jelaskan!

1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling kalian suka? Sebutkan alasanya!

1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................
116 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!

1. Menurut kalian apakah dalam pekerjaan harus selalu


menggunakan peralatan?
2. Peralatan tangan seperti apakah yang akan kalian pilih
untuk melakukan pelepasan mur dan baut, jelaskan
alasanya!
3. Dalam melakukan pekerjaan bidang otomotif peralatan
mana yang lebih baik digunakan antara peralatan tangan
(hand tools) dan peralatan dengan tenaga (power tools)?
berikan alasanya.
4. Menurut kalian hal apa saja yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan peralatan dengan tenaga (power tools)
untuk melaksanakan pekerjaan?
5. Mengapa pada bengkel otomotif harus tersedia peralatan
servise khusus (Spesial service tools) ?
6. Mengapa pada beberapa pekerjaan bidang otomotif
memerlukan pengukuran, sehingga terdapat banyak alat
ukur?
7. Jelaskan prosedur penggunaan salah satu alat ukur pada
pekerjaan bidang otomotif!

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 117


PENGAYAAN

1. Buatlah kelompok dengan jumlah 4-6 peserta

2. Lakukan pembelajaran antar teman sebaya dimana orang


yang paham menjadi tutor kepada teman yang kurang
paham pada pembahasan :

• Penggunaan macam-macam peralatan hand tools,

• Penggunaan macam-macam peralatan power tools

• Penggunaan macam-macam peralatan workshop


equipment

• Penggunaan macam-macam peralatan special


service tools

• Penggunaan macam-macam peralatan measuring


tools

118 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


BAB VIII
KOMPONEN OTOMOTIF

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari pada bab ini diharapkan kalian mampu :

A. Memahami Komponen Utama Mesin Otomotif

B. Memahami Komponen Perlengkapan Otomotif

C. Memahami Komponen Tambahan Otomotif

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 119


A. KOMPONEN UTAMA MESIN OTOMOTIF

Seperti yang kalian ketahui bahwa mesin otomotif


merupakan mesin yang mengkonversi dari satu energi ke
energi gerak, pada saat ini yang umum digunakan adalah
mengkonversi berbagai macam energi bahan bakar baik
bahan bakar padat, cair maupun gas, namun pada akhir-
akhir ini energi yang digunakan mulai beralih dari energi
bahan bakar digantikan dengan energi listrik.
Komponen otomotif secara garis besar dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian besar yaitu mesin
otomotif, pemindah tenaga, shasis dan body otomotif serta
kelistrikan otomotif.
Mesin otomotif dapat digambarkan seperti tubuh
manusia dalam mengkonversi bahan makanan menjadi
energi, dimana memerlukan beberapa komponen, sistem
dan alat untuk melakukan proses pengonversian energi
tersebut seperti proses pemasukan makanan ke mulut,
proses pencernaan dan penyerapan nutrisi hingga proses
pembuangan. Begitu juga pada mesin otomotif
menggunakan beberapa komponen, sistem dan alat untuk
melakukan proses kerjanya sesuai dengan kebutuhan.
Komponen utama mesin otomotif sangat banyak
tergantung dari model dan jenis dan sistem yang
digunakan. Berikut ini beberapa komponen utama pada
mesin otomotif pembakaran dalam empat langkah (4 tak)
pada mobil antara lain seperti gambar berikut :

120 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 8.1 Bagian Mesin Mobil
Sumber : https://www.twelfthroundauto.com/automobile-
components-and-parts-101/

1. Cylinder Head (Kepala Silinder)


Kepala silinder merupakan komponen bagian atas
dari mesin (penutup bagian atas blok silinder). Kepala
silinder mempunyai beberapa fungsi antara lain :
• Tempat dudukan mekanisme katup
• Tempat dudukan saluran masuk udara dan
bahan bakar (intake manifold).
• Tempat dudukan saluran keluar sisa hasil
pembakaran (exhaust manifold).
• Tempat dudukan busi dan lain sebagainya
seperti gambar berikut

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 121


Gambar 8.2 Bagian Kepala Silinder

2. Cylinder Block (Blok Silinder)


Blok silinder terdiri dari beberapa tabung silinder
(sebagai tempat pergerakan torak naik turun) dengan
dikelilingi mantel air pendingin (water jacket) dan
konstruksi rangka di bagian luar sebagai dudukan
komponen lain pada sistem otomotif.

Gambar 8.3 Blok Silinder


Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-
STtLGb5CAQ8/TiwbR6sfv3I/AAAAAAAAADA/OaZqgajhoOg/s
1600/6.png

122 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


3. Piston (Torak)
Piston merupakan komponen yang bergerak naik-
turun atau bolak-balik di dalam silinder sehingga
terjadi proses langkah hisap, langkah kompresi dan
langkah buang (siklus motor bakar empat tak).
Pergerakan Piston bolak-balik ini akan diteruskan ke
batang Piston (connecting rod).

Gambar 8.4 Bagian Torak


Sumber : http://www.polytechnichub.com/wp-
content/uploads/2014/12/piston-picture.gif

4. Connecting Rod (Batang Piston)


Batang Piston berfungsi untuk menghubungkan
dan meneruskan gerakan bolak-balik Piston ke crank
shaft (poros engkol).
5. Crank Shaft (Poros Engkol)
Poros engkol merupakan komponen yang merubah
gerakan bolak-balik batang torak menjadi gerakan
putar.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 123


Gambar 8.5 Poros Engkol
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-
_F2A8d4a2Bw/TnN7zw1xsfI/AAAAAAAAAUE/c_PwnTLQV6Y/s
640/F14-03.jpg

6. Crankcase (Bak Engkol)


Bak engkol berfungsi sebagai komponen penutup
bagian bawah mesin dan biasanya terdapat bak
penampung oli.

Gambar 8.6 Bak Engkol

7. Valve Mechanism (Mekanisme Katup)


Mekanisme katup terdapat pada kepala silinder
motor bakar empat tak, sedangkan pada motor bakar
dua tak tidak memiliki mekanis katup yang berfungsi
124 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
membuka dan menutup saluran masuk dan keluar
pada silinder. Jenis mekanisme katup antara lain :
Over Head Valve (OHV), Over Head Cam (OHC) dan
Double Over Head Cam (DOHC).

Gambar 8.7 Mekanisme Katup


Sumber : https://mamangbengkel.com/cara-kerja-mekanisme-
katup/

Gambar 8.8 Mekanisme Katup Dohc


Sumber : https://www.teknik-otomotif.com/2017/12/macam-
macam-mekanisme-katup.html

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 125


8. Gasket (Paking)
Gasket berfungsi sebagai perapat pada sambungan
kepala silinder dan blok silinder sehingga tidak terjadi
kebocoran baik gas, air pendingin atau oli pelumas.

Gambar 8.9 Gasket


Sumber :
https://www.aftermarketforkliftparts.com.au/sites/5786/prod
ucts/378392_img_1093_5k_gasket_set_grande.jpg?v=15920911
33

9. Fly Wheel (Roda Gaya)


Roda gaya atau sering disebut sebagai roda gila
berfungsi sebagai penyeimbang putaran poros
engkol.

Gambar 8.10 Roda Gaya

126 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Tugas VIII/1

Setelah mempelajari komponen utama mesin otomotif, lakukan


kegiatan berikut ini bersama teman kelompok kalian.
1. Lakukan pencarian pada buku manual service atau
pencarian melalui internet tentang :
• Bagian bagian dari komponen utama mesin otomotif.
• Fungsi bagian dari komponen utama mesin otomotif
• Bagaimana cara kerja komponen utama mesin otomotif
pada motor bakar 2 tak dan 4 tak.
• Cara melakukan pemeriksaan pada komponen utama
mesin otomotif.
2. Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan
guru !.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 127


Contoh Lembar Tugas IX/I
KOMPONEN UTAMA MESIN OTOMOTIF

Data yang di peroleh

CARA MELAKUKAN
NAMA FUNGSI
NO PEMERIKSAAN KET
KOMPONEN KOMPONEN
KOMPONEN
1 Kepala silinder

2 Blok silinder

3 Torak/Piston

4 Batang torak

5 Poros engkol

Nama : Diperiksa Catatatan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

128 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


B. KOMPONEN PERLENGKAPAN OTOMOTIF

Komponen perlengkapan otomotif merupakan


komponen penunjang bekerjanya suatu mesin atau alat
otomotif, sehingga dapat digunakan sebagaimana
fungsinya. Komponen perlengkapan otomotif meliputi
komponen perlengkapan mesin, perlengkapan pemindah
tenaga, komponen kelistrikan, perlengkapan chassis dan
body serta komponen tambahan.

1. Komponen Perlengkapan Mesin


Untuk menunjang bekerjanya mesin maka harus ada
komponen perlengkapan yang tergabung dalam
beberapa sistem antara lain :
a. Komponen Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Seperti yang kalian ketahui proses pembakaran
terjadi apabila terdapat tiga unsur yaitu bahan
bakar, oksigen dan panas, jika salah satu dari
unsur tersebut tidak ada maka tidak ada
pembakaran.

Gambar 8.11 Segitiga Unsur Api


Sumber : https://i2.wp.com/segitigaapi.com/

Sistem bahan bakar merupakan sistem yang


mengatur dan mengolah kebutuhan bahan bakar

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 129


pada mesin. Terdapat dua jenis sistem bahan
bakar yang umum digunakan sesuai jenis bahan
bakarnya yaitu :
1) Sistem Bahan Bakar Bensin
a) Sistem Karburator
Yaitu sistem yang mensuplai bahan bakar
dan udara dengan menggunakan
karburator sebagai alat pencampur udara
dan bahan bakar.

Gambar 8.12 Sistem Bahan Bakar Konvensional


Sumber :
https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-
sistem-bahan-bakar-bensin.html

b) Sistem EFI
Yaitu sistem yang mensuplai campuran
bahan bakar dan udara yang diatur secara
elektronik

130 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 8.12 Sistem Bahan Bakar Elektronik
Sumber :
https://www.sekolahkami.com/2019/09/sistem-
bahan-bakar-electronic-fuel-injection-efi.html

2) Sistem Bahan Bakar Diesel


Pada mesin diesel hanya udara bersih yang
dihisap dan dikompresikan. Bahan bakar dan
udara dicampur di dalam silinder dengan cara
setelah udara dikompresikan, bahan bakar
disemprotkan ke dalam ruang bakar sehingga
terjadi pembakaran. Persyaratan tekanan
udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar)
sehingga temperatur udara naik 700-900oc.
Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh
pompa injeksi pada tekanan (100-250 bar).
a) Sistem Pompa Sebaris Inline

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 131


Gambar 8.13 Sistem Pompa Sebaris Inline
Sumber : https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=online&p
roduksi=2008&kd=78

b) Sistem Pompa Distributor

Gambar 8.14 Sistem Pompa Distributor


Sumber : https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=online&p
roduksi=2008&kd=78

132 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


c) Sistem Common Rail

Gambar 8.15 Sistem Common Rail


Sumber :
https://www.sekolahkami.com/2019/09/jenis-
jenis-sistem-injeksi-mesin-diesel.html

b. Komponen Pelumasan (Lubrication System)


Mesin otomotif terbuat dari bagian-bagian logam
yang bergerak, dalam bekerjanya terjadi gesekan
antara bagian-bagian tersebut sehingga terjadi
keausan. Sistem pelumas merupakan sistem yang
mengatur oli pelumas membentuk lapisan pada
bagian komponen yang bergerak sehingga
mengurangi gesekan, panas dan keausan.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 133


Gambar 8.16 Prinsip Kerja dari Sistem Pelumas
Sumber :
https://lancangkuning.com/post/15572/prinsip-
kerja-dari-sistem-pelumas-tekan.html

c. Komponen Pendinginan (Cooling System)


Sistem pendingin berfungsi sebagai untuk
mengontrol suhu mesin, sehingga selalu pada
kondisi suhu kerjanya. Suhu kerja mesin
biasanya sekitar antara 80 0C sampai 95 0C.

Gambar 8.17 Prinsip Kerja dari Sistem Pendingin


Sumber : https://www.demico.co/merawat-sistem-
pendingin-mobil/5-langkah-sederhana-cara-merawat-
sistem-pendingin-mobil/

134 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


d. Pemasukan dan Pembuangan (Intake dan
Exhaust)
Sistem pemasukan terdapat saringan untuk
membersihkan udara dari kotoran sebelum
masuk ke dalam silinder bersama bahan bakar.
Sedangkan sistem pembuangan menyaring gas
sisa hasil pembakaran menyerap suara pada
mufler.

Gambar 8.18 Komponen Sistem Pemasukan dan


Pembuangan

Gambar 8.19 Komponen Pemasukan Dan


Pembuangan Dengan Turbo
Sumber : http://komponenalat-
berat.blogspot.com/2017/05/intake-dan-exhaust-system-pada-
engine.html

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 135


2. Komponen Perlengkapan Pemindah Tenaga (Drive
Train)
Pemindah tenaga merupakan serangkaian
komponen yang mengelola putaran dari mesin sampai
ke roda-roda.

Gambar 8.20 Komponen Pemindah Tenaga Otomotif


Sumber : https://www.sahabat-ilmu.com/2017/10/pengertian-
dan-cara-kerja-pemindah.html

136 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Adapun pemindah tenaga untuk mesin hibrid dan
penggerak listrik dapat di lihat pada gambar berikut :

Gambar 8.21 Pemindah Tenaga Mobi Listrik dan Hybrid


Sumber : https://www.sahabat-ilmu.com/2017/10/pengertian-
dan-cara-kerja-pemindah.html

Komponen pemindah tenaga tergantung pada


sistem penggerak yang digunakan pada kendaraan
tersebut seperti : front engine rear drive (FR), front
engine front drive (FF), mid-ship engine rear drive (MR)
dan Four wheel drive (4WD).

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 137


Gambar 8.25 Jenis Pemindah Tenaga
Sumber : https://www.teknik-otomotif.com/2017/03/jenis-
atau-tipe-sistem-penggerak-fr-ff.html

a. Kopling (Clutch)
Sistem kopling berfungsi sebagai pemutus dan
penghubung putaran mesin ke transmisi.

Gambar 8.26 Kopling


Sumber :https://www.autoexpose.org/2017/03/jenis-
kopling-cara-kerjanya.html

138 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


b. Transmisi (Transmision)
Transmisi merupakan komponen pemindah
tenaga untuk merubah momen, merubah kecepatan
kendaraan, memungkinkan kendaraan bergerak
mundur, memungkinkan kendaraan diam saat
mesin hidup ( posisi netral )

Gambar 8.27 Transmisi Manual Sincromesh


Sumber : https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=online&produksi=2
008&kd=67

Hydraulic automatic Continuous variable


transmission transmission

Dual Clutch transmission Automated manual


transmission
Gambar 8.28 Transmisi Otomatis
Sumber : https://bacabrosur.blogspot.com/2019/02/jenis-
jenis-transmisi-otomatis-pada.html

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 139


c. Poros Kopel (Propeler Shaft)
Berfungsi sebagai penerus tenaga putar dari
transmisi ke gardan (differential). Komponen ini
hanya terdapat pada jenis kendaraan mesin depan
penggerak belakang (FR) dan penggerak empat roda
(4WD)

Gambar 8.29 Propeler Shaft


Sumber : https://www.otospeedcar.com/2020/05/fungsi-
dan-komponen-poros-propeller.html

d. Gardan (Differential)
Gardan berfungsi untuk meneruskan putaran ke
poros roda, memperbesar momen putar, merubah
arah putaran 900 dan membedakan putaran antara
roda sebelah kiri dan kanan saat berbelok.

Gambar 8.30 Differential


Sumber :
http://mechanicstips.blogspot.com/2016/01/differential-
system.html

140 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


e. Poros Penggerak Roda (Axle Shaft)
Poros penggerak roda berfungsi meneruskan
tenaga putar dari gardan menuju roda.

Gambar 8.31 Poros Penggerak Roda


Sumber : https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=online&produksi=2
008&kd=74

3. Komponen Perlengkapan Chasis dan Body


Komponen Perlengkapan Chasis dan Body merupakan
komponen yang berhubungan dengan kenyamanan
terhadap berbagai kondisi saat berjalan. Beberapa
komponen Perlengkapan Chasis dan Body yaitu :

a. Komponen Roda dan Ban (wheel & tire)


Merupakan komponen yang berfungsi sebagai
tumpuan atau menopang beban kendaraan secara
vertikal maupun horisontal dari kendaraan. Roda
juga berfungsi untuk meredam kejutan yang timbul
karena permukaan jalan yang tidak rata.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 141


Gambar 8.32 Kode Ban
Sumber : https://static.otoloka.id/

Gambar 8.33 Pelk Roda


Sumber : https://www.eagletyres.com.au/important-of-
wheels-how-do-they-work/

b. Komponen Sistem Rem (Break System)


Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan
laju kendaraan dan menghentikan kendaraan.

142 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 8.34 Sistem Rem
Sumber : http://nicksautorepairnyc.yolasite.com/brake-
service.php

c. Komponen Sistem Suspensi (Suspension System)


Berfungsi menyerap kejutan dan getaran akibat
permukaan jalan yang tidak rata sehingga
menambah kenyamanan dan kesetabilan
berkendara serta menopang beban kendaraan.

Gambar 8.35 Sistem Suspensi Manual


Sumber :
https://www.britannica.com/technology/automobile-
suspension

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 143


Gambar 8.36 Sistem Suspensi Elektronik
Sumber :
https://www.motorauthority.com/news/1092944_audi-
unveils-suspension-energy-regeneration-technology
d. Komponen Sistem Kemudi (Steering System)
Sistem kemudi yaitu untuk mengatur
mengarahkan dan merubah arah gerakan
kendaraan dengan cara membelokan roda.

Gambar 8.37 Sistem Kemudi


Sumber : https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/?m1=online&produksi=2
007&kd=61

144 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 8.38 Kemudi Tenaga Hidrolik
Sumber : https://mechaniclove.com/hydraulic-power-
steering/

Gambar 8.39 Sistem Kemudi Elektrik


Sumber : https://www.vi-
grade.com/en/solutions/electric_power_steering/

e. Rangka dan Body (Frame and Body)


Rangka berfungsi sebagai penopang dan tempat
dudukan komponen mesin serta komponen
pemindah tenaga, sedangkan body melindungi
bagian dalam kendaraan dari panas dan hujan.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 145


Gambar 8.40 Rangka
Sumber :
https://www.mobilemechanicgardengrove.com/chassis/

Gambar 8.41 Body pada mobil


Sumber :
https://i.ytimg.com/vi/A_M8O0iMYJs/maxresdefault.jpg

4. Komponen Perlengkapan Kelistrikan


Komponen kelistrikan berfungsi sebagai penyedia
arus listrik untuk digunakan berbagai keperluan pada
kendaraan. Komponen perlengkapan listrik antara lain
:

a. Komponen Sistem Starter (Starter System)


Komponen sistem starter digunakan untuk
memudahkan dalam menggerakan siklus motor

146 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


bakar yaitu dengan cara merubah energi listrik
baterai menjadi energi gerak untuk memutar poros
engkol.

Gambar 8.42 Sistem Starter


Sumber : www.sekolahkami.com

b. Komponen Sistem Pengapian (Ignition System)


Pada motor bakar bensin memerlukan percikan
bunga api untuk proses pembakarannya, komponen
ini menaikan tegangan arus listrik dari baterai
untuk menghasilkan percikan bunga api.

Gambar 8.43 Sistem Pengapian Konvensional


Sumber : https://mediasharingku.my.id/komponen-
komponen-dasar-mesin-mobil/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 147


Gambar 8.44 Sistem Pengapian Elektronik
Sumber :
https://www.montirpro.com/2018/06/pemeriksaan-sistem-
pengapian-toyota-all.html

c. Komponen Sistem Pengisian (Charging System)


Merupakan komponen yang merubah energi
mekanik dari mesin menjadi energi listrik untuk
pengisian baterai dan keperluan komponen
kelistrikan lain pada kendaraan.

Gambar 8.45 Sistem Pengisian


Sumber : https://caramesin.com/wp-
content/uploads/2020/11/Fungsi-Regulator-Pada-Sistem-
Pengisian-Mobil-300x300.jpg

148 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


d. Komponen Lampu dan Penerangan (Lighting Sistem)
Merupakan komponen yang memberikan cahaya
pada malam hari dan memberikan isyarat lebar
kendaraan serta isyarat pada saat kendaraan akan
berbelok.

Gambar 8.46 Sistem Lampu Penerangan


Sumber : https://www.kitapunya.net/wp-
content/uploads/2017/04/sistem-penerangan.png

e. Komponen Pembersih Kaca (Wiper and Washer)


Merupakan komponen untuk membersihkan kaca
bagian depan dan belakang dari kotoran, debu, air
hujan dan benda lainya yang menghalangi
pandangan pengendara.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 149


Gambar 8.47 Sistem Lampu Penerangan
Sumber :
http://nema.club/2014wsm/service%20highlights/img.dir/
am6xun00001317.gif

Tugas VIII/2

Setelah mempelajari komponen perlengkapan otomotif,


lakukan kegiatan berikut ini bersama teman kelompok kalian.
1. Lakukan pencarian pada buku manual service atau
pencarian melalui internet tentang :
• Bagian bagian dari komponen perlengkapan otomotif.
• Fungsi bagian dari komponen perlengkapan otomotif
• Cara kerja komponen perlengkapan otomotif.
2. Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan
guru !.

150 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Contoh Lembar Tugas VIII/2
KOMPONEN PERLENGKAPAN OTOMOTIF

Kompoenen perlengkapan mesin pada sistem .............( Pilih salah


satu jenis dari komponen perlengkapan mesin)

NAMA
NO FUNGSI KOMPONEN KET
KOMPONEN
1

6
7
8
Dst

CARA KERJA SISTEM .........


----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

Nama : Diperiksa Keterangan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 151


Contoh Lembar Tugas IX/II.b
KOMPONEN PERLENGKAPAN OTOMOTIF

Kompoenen perlengkapan pemindah tenaga pada sistem .............


(Pilih salah satu jenis dari komponen perlengkapan pemindah tenaga)

NAMA
NO FUNGSI KOMPONEN KET
KOMPONEN
1

6
7
8
Dst

CARA KERJA SISTEM .........


----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

Nama : Diperiksa Keterangan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

152 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Contoh Lembar Tugas IX/II.c
KOMPONEN PERLENGKAPAN OTOMOTIF

Kompoenen perlengkapan kelistrikan pada sistem .............( Pilih


salah satu jenis dari komponen perlengkapan kelistrikan)

NAMA
NO FUNGSI KOMPONEN KET
KOMPONEN
1

6
7
8
Dst

CARA KERJA SISTEM .........


----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

Nama : Diperiksa Keterangan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal
q
DASAR DASAR OTOMOTIF II | 153
C. KOMPONEN TAMBAHAN OTOMOTIF

Dengan perkembangan teknologi menuntut


kenyamanan pengguna kendaraan sehingga menuntut
beberapa tambahan komponen otomotif diantaranya :
1. Komponen Sistem Pengkondisian Udara (Air
Conditioner)
Sistem pengkondisian udara berfungsi untuk
mengatur suhu udara pada kendaraan, sehingga udara
di dalam kendaraan terasa nyaman.

Gambar 8.48 Sistem Pengkondisian Udara


Sumber : Komponen-Komponen Sistem AC Beserta Fungsinya
| teknik-otomotif.com

2. Komponen Sistem Audio-Video


Merupakan komponen hiburan untuk memenuhi
kebutuhan dalam hal kenyamanan pengendara.

154 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 8.49 Sistem Audio-Video
https://www.otosigna.com/sistem-audio-mobil/

3. Komponen Sistem Immobilizer dan Keyless


Kendaraan biasanya menggunakan kunci kontak
untuk melakukan pengamanan, setiap kunci kontak
setiap kendaraan memiliki pattern berbeda-beda. Dalam
perkembangannya kunci kontak dapat diberi sistem
pengaman dengan menggunakan komponen elektronik
sehingga anak kunci kontak hanya terdapat satu saja
yang dapat digunakan, komponen disebut sistem
immobilizer, yaitu sistem yang dapat melumpuhkan
kendaraan pada saat kunci kontak yang digunakan
bukan kunci aslinya.

Komponen kunci kontak selanjutnya yaitu smart key


atau key less, dimana dalam membuka pintu dan
menyalakan mesin kendaraan tidak perlu memasukan

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 155


anak kunci hanya memencet tombol remot sehingga
lebih praktis dan mudah.

Gambar 8.50 Sistem Immobilizer


Sumber :
https://teknisimobil.com/dasar-otomotif/teknologi-immobilizer-
pada-mobil-seperti-apa-14607/

4. Sistem IoV (Interner Of Vehicle)


Internet of Vehicles atau IoV merupakan bentuk
evolusi yang terjadi dari sebuah teknologi yang lama
atau konvensional. Evolusi yang terjadi
memungkinkan untuk penggunaan sistem GPS, rem,
sensor dan sistem entertainment.

Kebutuhan untuk melakukan komunikasi


sangatlah penting diperhatikan dan akan membuat
adanya interkonektivitas antar kendaraan. Ketika
mobil berubah menjadi sebuah entitas yang pintar,
maka mobil berubah menjadi bagian penting dari kota
yang pintar.

IoV menjadi sebuah platform dari sistem sensor


dalam mobil yang tugasnya untuk menyerap berbagai

156 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


informasi yang berasal dari lingkungan, pengemudi dan
kendaraan yang lain. IoV akan membuat sistem navigasi
berkendara menjadi lebih aman, sehingga manajemen
lalu lintas bisa semakin lancar.

Secara umum, IoV menjadi jaringan yang ada di


dalam mobil yang saling berhubungan atau
berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi akan
terjalin antara kendaraan dengan semua hal yang ada
di sekelilingnya menggunakan perangkat yang cerdas.

Mobil yang sudah modern biasanya sudah memiliki


atau diisi dengan 100 juta kode software, sehingga ini
membutuhkan teknik dan manajemen pengkodean yang
tingkat lanjut. IoV telah memakai jenis interkoneksi
yang dipadukan dengan perangkat cerdas, sehingga
sangat canggih.

Gambar 8.51 Internet Of Vehicle


Sumber : https://internet-access-guide.com/are-you-ready-for-
the-internet-of-moving-things-veniam-is/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 157


IoV memiliki konektivitas yang memungkinkan
produsen untuk melakukan identifikasi cacat pada
sebuah produk dan bisa mengoptimalkan keandalan.
Dengan melakukan pemeliharaan prediktif, teknologi ini
akan meminimalkan risiko kegagalan atau kondisi yang
darurat juga membuat para produsen bisa menjual versi
perangkat lunak yang telah ditingkatkan fitur
terbarunya.

Tugas VIII/3

Setelah mempelajari komponen tambahan pada kendaraan


otomotif, lakukan kegiatan berikut ini bersama teman
kelompok kalian.
1. Lakukan pencarian di berbagai sumber buku atau
pencarian melalui internet tentang :
• Bagian bagian dari komponen tambahan otomotif.
• Fungsi bagian dari komponen tambahan otomotif
• Cara kerja komponen tambahan otomotif.
2. Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan
guru !.

158 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Contoh Lembar Tugas VIII/3
KOMPONEN TAMBAHAN KENDARAAN OTOMOTIF

Kompoenen tambahan pada sistem .............( Pilih salah satu jenis


dari komponen tambahan pada kendaraan otomotif )

NAMA
NO FUNGSI KOMPONEN KET
KOMPONEN
1

6
7
8
Dst

CARA KERJA SISTEM .........


----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

Nama : Diperiksa Keterangan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 159


RANGKUMAN

Komponen otomotif sangat banyak jenis dan macamnya,


secara umum komponen otomotif dapat digolongkan menjadi
beberapa bagian di antaranya :
1. Komponen utama mesin otomotif
Komponen otomotif secara garis besar dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian besar yaitu
mesin otomotif, pemindah tenaga, shasis dan body
otomotif serta kelistrikan otomotif.
Komponen utama mesin otomotif sangat banyak
tergantung dari model dan jenis dan sistem yang
digunakan. Berikut ini beberapa komponen utama pada
mesin otomotif pembakaran dalam empat tak pada
mobil antara lain seperti gambar berikut :
a. Cylinder Head (Kepala Silinder)
b. Cylinder Block (Blok Silinder)
c. Piston (Torak)
d. Connecting Rod (Batang Torak)
e. Crank Shaft (Poros Engkol)
f. Crankcase (Bak Engkol)
g. Valve Mechanisme (Mekanisme Katup)
h. Gasket (Paking)
i. Fly Wheel (Roda Gaya)
2. Komponen perlengkapan otomotif
Komponen perlengkapan otomotif terdiri dari beberpa
bagian diantaranya:
a. Komponen perlengkapan mesin
Untuk menunjang bekerjanya mesin maka harus
ada komponen perlengkapan yang tergabung dalam
beberapa sistem antara lain : Komponen Sistem
Bahan Bakar (Fuel System), Komponen Pelumasan
(Lubricating System) ,Komponen Pendinginan
(Cooling System), Pemasukan dan Pembuangan
(Intake dan Exhaust)

160 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


b. Komponen perlengkapan pemindah tenaga
Komponen pemindah tenaga tergantung pada sistem
penggerak yang digunakan pada kendaraan tersebut
seperti : front engine rear drive (FR), front engine front
drive (FF), mid-ship engine rear drive (MR) dan Four
wheel drive (4WD). Komponen pemindah tenaga
antara lain : Kopling (Clutch), Transmisi
(Transmision), Poros Kopel (Propeler Shaft), Gardan
(Differential) dan Poros Penggerak Roda (Axle Shaft).
c. Komponen chasis dan body
Komponen Perlengkapan Chasis dan Body
merupakan komponen yang berhubungan dengan
kenyamanan terhadap berbagai kondisi saat
berjalan. Beberapa komponen Perlengkapan Chasis
dan Body yaitu :
Komponen Roda dan Ban (wheel & tire), Komponen
Sistem Rem (Break System),Komponen Sistem
Suspensi (Suspension System), Komponen Sistem
Kemudi (Steering System), Rangka dan Body.
d. Komponen perlengkapan kelistrikan otomotif
Komponen perlengkapan kelistrikan terdiri dari :
Komponen Sistem Starter (Starter System),
Komponen Sistem Pengapian, Komponen Sistem
Pengisian (Charging System),Komponen Lampu dan
Penerangan (Lighting Sistem),Komponen Pembersih
Kaca (Wiper and Washer).
3. Komponen tambahan Otomotif
Komponen Sistem Pengkondisian Udara (Air
Conditioner), Komponen Sistem Audio-Video, Komponen
Sistem Immobilizer dan Keyless, Sistem IoV (Interner Of
Vehicle)

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 161


REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ke delapan, kalian tentu lebih


memahami tentang komponen utama mesin otomotif,
komponen perlengkapan otomotif, memahami komponen
tambahan otomotif. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada bab ini tentukan hal berikut ini

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian


paling sulit dipahami? Jelaskan!

• Materi pembelajaran atau topik mana yang paling kalian


suka? Sebutkan alasanya!

Kemudian diskusikan dengan teman maupun guru kalian!

LEMBAR REFLEKSI

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling sulit dipahami? Jelaskan!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling kalian suka? Sebutkan alasanya!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

162 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!

1. Menurut kalian apakah pentingnya komponen


perlengkapan pada kendaraan bermotor ?Jelaskan!

2. Secara garis besar komponen otomotif dapat


diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,Sebutkan ?

3. Menurut kalian Sebutkan fungsi komponen otomotif !

4. Sebutkan beberapa komponen perlengkapan mesin?

5. Sebutkan beberapa komponen perlengkapan otomotif ?


Jelaskan!

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 163


PENGAYAAN

1. Buatlah kelompok dengan jumlah 4-6 peserta


2. Lakukan pembelajaran antar teman sebaya dimana
orang yang paham menjadi tutor kepada teman yang
kurang paham pada pembahasan :
a. Memahami Komponen Utama Mesin Otomotif
b. Memahami Komponen Perlengkapan Otomotif
c. Memahami Komponen Tambahan Otomotif
3. Dengan menggunakan akses internet lakukan
pencarian tentang komponen utama motor listrik
lengkap dengan fungsi dan cara kerja komponen
tersebut.

164 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


BAB IX
ELEKTRONIK OTOMOTIF

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari pada bab ini diharapkan kalian mampu :

A. Mengidentifikasi Komponen Elektronik Otomotif

B. Merakit Komponen Elektronik Otomotif

C. Mendiagnosa Kerusakan Rangkaian Elektronik Otomotif

D. Meyambungan Komponen Elektronik Otomotif

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 165


A. IDENTIFIKASI KOMPONEN ELEKTRONIK

Energi listrik sangat banyak kegunaanya pada saat ini,


setiap alat atau perangkat menggunakan energi listrik untuk
memudahkan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dari
alat rumah tangga hingga alat telekomunikasi. begitu juga
pada bidang otomotif energi listrik sangat erat hubungannya
untuk berbagai keperluan dari mesin, body dan peralatan
perlengkapan lainya.

Sistem kelistrikan pada otomotif terdiri dari berbagai


komponen elektronik, contohnya sistem pengapian untuk
menghasilkan percikan bunga api pada mesin bensin.
Contoh lainnya pada sistem penerangan yang mengubah
energi listrik menjadi cahaya lampu pada kendaraan.
Berbagai pengontrolan kelistrikan tersebut dibutuhkan
berbagai macam komponen yang sering di sebut komponen
elektronik. Sebagian besar komponen elektronik kendaraan
menggunakan listrik DC (Direct Current) dan hanya pada
kendaraan tertentu yang menggunakan listrik AC
(Alternating Current) untuk kebutuhan perlengkapan
kelistrikan kendaraan tersebut.

Pada kesempatan ini kita akan mempelajari tentang


komponen elektronik secara mendasar. Komponen elektronik
sering dikenal dengan dua istilah yaitu komponen elektronik
pasif dan komponen elektronik aktif, sedangkan pada
komponen elektronik otomotif terdapat banyak macam dan
jenisnya.

166 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


1. Komponen Elektronik Secara Umum

Komponen elektronik secara umum biasanya terbagi


menjadi dua yaitu komponen elektronik pasif dan
komponen elektronik aktif

a. Komponen Pasif Elektronik antara lain :


1) Resistor
Resistor atau dikenal dengan nama hambatan atau
tahanan, resistor pada penggunaanya terdapat dua
jenis yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap
(variabel), jenis resistor yang biasa digunakan antara
lain :
a) Resistor tetap
Yaitu resistor yang nilai hambatan atau tahananya
tetap tidak dapat dirubah-rubah.
b) Resistor variabel
Yaitu resistor yang nilai tahanan atau hambatanya
dapat dirubah-rubah yang dikenal masyarakat
dengan nama potensiometer.
c) Resistor cahaya
Yaitu resistor yang nilai hambatan atau tahanan
berubah karena dipengaruhi oleh oleh intensitas
cahaya, resistor ini biasanya disebut dengan LDR
(Ligth Dependent Resistor)
d) Resistor suhu
Yaitu resistor yang nilai hambatan atau tahanan
berubah karena perubahan suhu, resistor ini

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 167


biasanya disebut dengan PTC (Positive Temperature
Coefisient) dan NTC (Negative Temperature
Coefisient).
Tabel 9.1 Jenis-Jenis Resistor

Sumber : https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-
elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/

2) Kapasitor atau Kondensator


Kapasitor sering dikenal dengan nama elco merupakan
komponen elektronik yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik baik listrik AC maupun
listrik DC. Kapasitor ini pada umumnya terdapat dua
jenis yaitu kapasitor tetap dan kapasitor tidak tetap.

168 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Tabel 9.2 Jenis-Jenis Kapasitor atau Kondensator
Nama Simbol
Gambar
Komponen

Kapasitor
tetap

Kapasitor
trimer
(tidak tetap)

Kapasitor
variabel
(Varco)

3) Induktor
Induktor merupakan lilitan wire dalam bentuk
kumparan (coil) yang berfungsi sebagai pengatur
frekuensi dan pengatur tegangan DC yang konstan
terhadap fluktuasi beban arus.
Tabel 9.3 Jenis-Jenis Induktor

Sumber : https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-
elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 169


b. Komponen Aktif Elektronik antara lain:
1) Dioda
Beberapa macam dioda pada komponen ektronik
antara lain :
a) Dioda penyearah berfungsi mengubah arus bolak-
balik (AC) menjadi arus searah (DC)
b) Dioda zener berfungsi sebagai pengaman rangkaian
atau pembatas arus searah
c) Dioda pemancar (Light Emitting Dioda) yaitu dioda
yang dapat memancarkan cahaya.
d) Dioda Foto yaitu dioda yang peka terhadap cahaya
sehingga sering digunakan sebagai sensor
e) Dioda SCR (Silicon Control Rectifier) dioda
pengendali
f) Dioda Laser dioda yang dapat memancarkan sinar
laser.
Tabel 9.4 Jenis-Jenis Dioda

170 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


c. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronik yang
mempunyai berbagai fungsi seperti switch (kontak
pemutus dan penghubung), Penguat dan penyetabil
arus, penyetabil tegangan, penyearah arus dan lain
sebagainya. Transistor memiliki tiga terminal yaitu basis
(B), emitor (E) dan kolektor (C). Jenis-jenis transistor
antara lain Transistor PNP dan NPN. UJT (Uni Junction
Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET
(Metal Oxide Semiconductor FET)
Tabel 9.5 Jenis-Jenis Transistor

d. IC (Integrated Circuit)
Merupakan gabungan dari beberapa transistor dan
komponen lainya yang diintegrasikan menjadi sebuah
komponen elektronik dalam kemasan yang kecil. Fungsi
IC umumnya sebagai otak yang dapat menyimpan data,
mengontrol, switching dan penguat. Contoh
penggunaan IC pada komputer atau CPU (Central
Processing Unit) yang terdiri dari 16 juta transistor dan
komponen elektronik lainya.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 171


Tabel 9.6 Jenis-Jenis IC

2. Komponen Electronik Pada Kendaraan Otomotif

Perkembangan dunia elektronika saat ini mempengaruhi


terhadap perkembangan teknologi pada bidang otomotif
diantaranya produsen kendaraan saat ini dengan teknologi
EFI (elektronic Fuel Injection) menggantikan teknologi
mekanik sebelumnya yaitu sistem karburator. Sistem EFI
ini menambah komponen elektronik pada kendaraan dari
beberapa komponen elektronik otomotif antara lain :

a. ECU (Electronic Control Unit)


Merupakan komponen elektronik dengan sistem digital
komputer sehingga mampu mengolah data dan
mengontrol komponen-komponen sistem EFI sehingga
bekerja lebih baik dan efisien. ECU ini dalam
perkembanganya tidak hanya mengatur sistem EFI
saja namun dapat mengatur berbagai sistem dengan
otomatis pada kendaraan saat ini, dengan kata lain
ECU ini bertindak sebagai otak pada kendaraan.

172 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 9.1 ECU Pada Mobil
Sumber : https://mobilmo.com/

b. Baterai
Baterai atau sering disebut accu (Accumulator) pada
kendaraan berfungsi sebagai sumber energi listrik,
menyimpan energi listrik dan penyetabil tegangan
listrik sehingga kebutuhan energi listrik pada sistem
EFI dan komponen lainya dapat terpenuhi dengan
baik.

Gambar 9.2 Baterai Mobil


Sumber : https://shinydust.net/jenis-aki-mobil/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 173


c. Sensor
Sensor merupakan komponen elektronik yang
mempunyai kemempuan tertentu untuk memberikan
data kepada ECU untuk penentukan perintah kepada
aktuator pada kendaraan. Sensor yang digunakan
antara lain :

Gambar 9.3 Sensor Mobil


Sumber : https://www.lksotomotif.com/2020/05/fungsi-
sensor-sensor-pada-mesin-efi-dan.html

1) Sensor IAT (Intake Air Temperature)


Sensor yang berfungsi mengukur suhu udara
pada saluran masuk udara pada engine

Gambar 9.4 Sensor IAT (Intake Air Temperature)


Sumber : http://www.teknisimobil.com

174 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


2) Sensor MAF (Mass Air Flow)
Sensor ini sering disebut juga Air Flow Meter
yang berfungsi menghitung aliran massa udara
yang masuk ke dalam intake manifold

Gambar 9.5 Sensor MAF (Mass Air Flow)


Sumber : https://www.otosigna.com/jenis-sensor-pada-
mobil-efi/

3) Sensor TPS (Throtle Position Sensor)


Yaitu sensor yang mengukur sudut pembukaan
katup throtle sehingga memberikan informasi
kepada ECU untuk menentukan jumlah bahan
bakar yang akan diinjeksikan.

Gambar 9.6 Sensor TPS (Throtle Position Sensor)


Sumber : https://www.otosigna.com/jenis-sensor-pada-
mobil-efi/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 175


4) Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure)
Berfungsi untuk memberikan informasi ke ECU
ukuran tekanan kevakuman pada saluran
manifold, untuk menentukan waktu (timing)
pengapian.

Gambar 9.7 Sensor MAP


Sumber : https://www.otosigna.com/jenis-sensor-pada-
mobil-efi/

5) Sensor CKPs (Crankshaft Position Sensor)


Sensor yang terletak pada Crankshaft mesin
berfungsi untuk memberikan data kecepatan
putaran mesin atau RPM (Revolution Per Minute)
ke ECU untuk menentukan beberapa sistem
seperti sistem pengapian dan sistem pengisian.

Gambar 9.8 Sensor CKPs (Crankshaft Position


Sensor)
Sumber : https://www.otosigna.com/jenis-sensor-pada-
mobil-efi/

176 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


6) Sensor CMPs (Camshaf Position Sensor)
Sensor yang hampir sama fungsinya dengan
sensor CKPs, perbedaanya letak dari sensor ini
yaitu pada kepala silinder (Head Cylinder) untuk
mengetahui posisi top (Posisi piston berada di
ujung silinder pada siklus akhir langkah
kompresi dan akan melakukan langkah usaha).

Gambar 9.9 Sensor CMPs (Camshaf Position Sensor)


Sumber : https://www.otosigna.com/jenis-sensor-pada-
mobil-efi/

7) Knock Sensor
Sensor yang terletak di tengah blok silinder
untuk mendeteksi suara ketukan dinding
silinder akibat pembakaran yang tidak
sempurna (knocking).

Gambar 9.10 Knock Sensor


Sumber : https://www.troublecodes.net/pcodes/p0326/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 177


8) Oil Pressure Sensor
Sensor yang bertugas mendeteksi tekanan oli di
dalam mesin.

Gambar 9.11 Oil Pressure Sensor


Sumber : https://www.otoflik.com/sensor-pada-mobil/

9) Oxygen Sensor
Merupakan sensor yang mendeteksi kadar
oxygen di dalam gas buang.

Gambar 9.12 Oxygen Sensor


Sumber : https://www.otosigna.com/jenis-sensor-pada-
mobil-efi/

10) Sensor WTS (Water Temperature Sensor)


Sensor ini juga sering di sebut dengan istilah
ECT (Engine Coolant Temperature Sensor) Yang
berfungsi mendeteksi suhu air pendingin pada
radiator.

178 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 9.13 Sensor WTS (Water Temperature
Sensor)
Sumber : https://www.otosigna.com/jenis-sensor-pada-
mobil-efi/

Dari macam macam sensor di atas masih banyak


jenis sensor yang ada pada kendaraan otomotif seperti
: Sensor speed control ABS, Fuel level sensor, Fuel tank
pressure sensor, Break pedal sensor dan lain
sebagainya.

d. Injektor
Injektor merupakan komponen yang berfungsi
menyemprotkan bahan bakar sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan mesin yang dikontrol secara elektronik.

Gambar 9.14 Injektor


Sumber :
https://www.kompasiana.com/mans77/550fe4c9a333118b37ba
7d79/teknologi-injeksi-sepeda-motor

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 179


e. Switch
Switch atau sering disebut saklar merupakan alat
untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik
atau sistem kelistrikan. Berbagai macam saklar dalam
kendaraan otomotif antara lain:
• Saklar putar (ignition switch) yaitu saklar yang
memutus dan menghubungkan sistem kelistrikan
dengan cara diputar seperti pada kunci kontak
dengan anak kunci untuk memutar saklarnya.
• Saklar tekan (Push switch) merupakan saklar
dengan cara menekan satu kali untuk
mengaktifkan dan menekan lagi untuk
menonaktifkan. Biasanya digunkan pada lampu
darurat (Hazard)
• Saklar ungkit (seesaw switch) merupakan saklar
yang cara penggunaanya secara ditekan dan
diungkit. Biasanya digunakan pada saklar power
window.
• Saklar tuas (lever Switch) merupakan saklar
dengan mengoperasikannya menggerakan tuas ke
depan, ke belakang, ke atas, ke bawah, memutar
ke depan maupun ke belakang. Contoh
penggunaan saklar kombinasi pada saklar lampu
penerangan dan tanda belok yang biasanya terletak
di bawah stir kendaraan otomotif.
• Saklar yang dioperasikan dengan suatu keadaan.
Contoh pada saklar ini antara lain saklar

180 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


pendeteksi suhu, saklar pendeteksi permukaan
minyak rem dan saklar dengan sistem kontrol
pengendali jarak jauh.

Saklar putar Saklar tekan

Saklar ungkit Saklar Tuas

Gambar 9.15 Contoh Macam-macam Saklar


Sumber : https://www.lksotomotif.com/2018/03/macam-
macam-saklar-switch-yang-di.html

f. Relay
Relay merupakan komponen yang berfungsi
menghubungkan atau memutuskan sirkuit rangkaian
kelistrikan berdasarkan penerimaan signal tegangan.
Relay ini hampir sama fungsinya seperti switch
elektronik yang digolongkan menjadi dua yaitu Relay
Eletromagnetic dan Relay Transistor.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 181


Gambar 9.16 Relay
Sumber : https://www.teknik-otomotif.com/2017/09/fungsi-
relay-dan-macam-macam-relay.html

g. Fuse dan Fusible Link


Fuse sering disebut sikring merupakan komponen
pengaman yang berkerja untuk memutuskan
rangkaian kelistrikan apabila arus yang mengalir
melebihi spesifikasi.

Gambar 9.17 Fuse dan Fuseble Link


Sumber : https://www.teknik-otomotif.com

182 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


h. Flasher
Merupakan komponen yang berfungsi untuk membuat
lampu tanda belok berkedip.

Gambar 9.18 Flasher Pengedip Lampu


Sumber : https://www.otosigna.com/fungsi-flasher-mobil-dan-
rangkaian/

TUGAS IX/I

Dengan kemampuan yang kalian miliki untuk mencari


informasi di internet atau di lingkungan sekitar (bengkel sekitar
atau bengkel sekolah) tentang komponen elektronik, lakukan
kegiatan berikut ini !

1. Carilah nama komponen elektronik pada bidang


otomotif yang belum ada pada pembahasan buku ini !.
2. Gambarkan komponen elektronik tersebut !.
3. Tuliskan fungsi dari komponen tersebut
4. Presentasikan hasil pekerjaan dihadapan teman dan
guru !.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 183


Contoh Lembar Tugas IX/I
KOMPONEN ELEKTRONIK PADA BIDANG OTOMOTIF

Data yang di peroleh

NAMA GAMBAR FUNGSI


KOMPONEN KOMPONEN KOMPONEN
1.

2.

3.

4.

5.

Nama : Diperiksa Catatatan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

184 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


B. PERAKITAN KOMPONEN ELEKTRONIK OTOMOTIF

Dua komponen elektronik atau lebih yang disusun


untuk menghasilkan suatu yang menyebabkan arus listrik
dapat mengalir pada sirkuit atau rangkaian biasanya
disebut dengan rangkaian atau sirkuit kelistrikan.

Aliran arus listrik pada rangkaian atau sirkuit


kelistrikan dapat dipengaruhi oleh tahanan/hambatan dan
tegangan, yang sudah kalian kenal dengan Hukum Ohm
yang ditujukan dengan rumus berikut :

𝑽
I= Atau Arus Listrik = Tegangan : Tahanan
𝑹

Dimana :

I = Arus listrik yang mengalir pada rangkaian atau


sirkuit dalam Ampere (A)

V = Tegangan listrik yang diberikan pada rangkaian


atau sirkuit dalam Volt (V)

R = Tahanan/hambatan pada sirkuit (R)

Rangkaian atau sirkuit kelistrikan biasanya disusun


dengan beberapa metode penyusunan rangkaian antara
lain: rangkaian seri, rangkaian paralel, rangkaian
campuran (seri-paralel).

1. Rangkaian Seri

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 185


Merupakan rangkaian yang disusun secara berurutan
atau berderet, dimana input dari komponen merupakan
output dari komponen yang lain.

Gambar 9.19 Rangkaian Seri


Sumber : https://pintarelektro.com/rangkaian-listrik-sederhana/

Rumus untuk menghitung tahanan, kuat arus dan


tegangan pada rangkain seri adalah sebgai berikut :

Gambar 9.20 Rumus menghitung rangkain seri

186 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


2. Rangkaian Paralel
Merupakan rangkain listrik yang disusun secara
berderet, atau semua input komponen yang disusun
mempunyai sumber yang sama.

Gambar 9.21 Rangkaian Paralel

Untuk menghitung rangkaian listrik paralel digunakan


rumus :

Gambar 9.22 Rumus Menghitung Rangkaian Listrik Paralel

3. Rangkaian Campuran

Merupakan rangkaian yang terdiri dari rangkaian seri


dan rangkaian paralel. Seperti pada gambar berikut :

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 187


Gambar 9.23 Rangkaian Campuran
Sumber : https://www.sekolahotomasi.com/2019/04/rangkaian-
listrik-seri-paralel-dan.html

4. Rangkaian Majemuk
Untuk memahmi rangkaian majemuk sudah kalian
ketahui tentang hukum Kirchoff. Seperti yang
diperlihatkan pada gambar berikut ini :

Gambar 9.24 Rangkaian Majemuk


Sumber : https://pelajar.net/hukum-kirchoff/

Dari gambar rangkaian di atas terdapat dua rangkaian


loop dengan persamaan hukum Kirchoff.

188 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 9.25 Loop Ganda
Sumber : https://pelajar.net/hukum-kirchoff/

Contoh perhitungan.
Apabila diketahui E1 = 6 Volt, E2 = 9 Volt dan E3 = 12
Volt. Tentukan :
a. Kuat Arus yang mengalir pada R1, R2 dan R3
(I1,I2 dan I3) ?
b. Beda potensial antara titik B dan C (VBC)?
c. Beda potensial antara titik B dan D (VBD)?
d. Daya pada hambatan R1. (P)?

Penyelesaian:
Sesuai Hukum kirchoff I yaitu Jumlah kuat arus listrik
yang masuk pada suatu percabangan sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu.
Sehingga arus didapatkan persamaan :

I3 = I1 + I2

Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang


diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini
menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya
Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah
rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol. Sehingga
didapatkan persamaan :

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 189


Loop 1
Jumlah GGL + Jumlah (Arus x Tahanan) = 0
∑E+∑I.R=0
-E1 + E2 + 2 I1 + 3 I3 = 0
-6 + 9 + 2 I1 + 3 I3 = 0 karena I3 = I1 + I2 dapat di tulis
-6 + 9 + 2 I1 + 3 I1 + 3 I2 = 0
3 + 5 I1 + 3 I2 = 0 dapat di tulis
5 I1 + 3 I2 + 3 = 0 ................( persamaan I)

Loop 1
∑E+∑I.R=0
-E3 + E2 + 6 I2 + 3 I3 = 0
-12 + 9 + 6 I2 + 3 I3 = 0 karena I3 = I1 + I2 dapat di tulis
-12 + 9 + 6 I2 + 3 I1 + 3 I2 = 0
-3 + 3 I1 + 9 I2 = 0 dapat di tulis
3 I1 + 9 I2 - 3 = 0 ................( persamaan II)

Gabungkan persamaan I dan II


5 I1 + 3 I 2 + 3 = 0
3 I1 + 9 I 2 - 3 = 0 –

Untuk mencari I1 maka nilai R I2 harus di samakan


dengan cara dikalikan 3 pada persamaan I sehingga
didapat
5 I1 + 3 I2 + 3 = 0 |x 3 | = 15 I1 + 9 I2 + 9 = 0
3 I1 + 9 I2 - 3 = 0 |x 1 | = 3 I1 + 9 I2 - 3 = 0 –
12 I1 + 12 =0
Sehingga :
𝟏𝟐
I1 = - = - 1A
𝟏𝟐

190 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Untuk mencari I2 masukan nilai I1 ke dalam persamaan
seperti berikut ini :
3 I1 + 9 I2 - 3 = 0
3 (-1) + 9 I2 - 3 = 0
-3 + 9 I2 - 3 = 0
-6 + 9 I2 = 0
9 I2 = 6
6 2
I2 =
9
= 3
A

Sehingga nilai I3 adalah


I3 = I1 + I2
2
= -1 +
3
1
=- A
3

a. Jadi Kuat Arus yang mengalir pada R1, R2 dan R3


adalah
2 1
I1 = -1 A , I2 = A dan I3 = - A
3 3

b. Beda potensial antara titik B dan C


VBC = ∑ E + ∑ I . R = E2 + 3 I3
1
=9+3(- )=9+-1
3
= 8 Volt

c. Beda potensial antara titik B dan D


VBD = ∑ E + ∑ I . R = E3 + 6 (-I2 )
2
= 12 + 6 (- ) = 12 – 4
3
= 8 Volt

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 191


d. Daya pada hambatan R1.
Seperti kalian ketahui rumus menghitung daya
adalah
P = I2 . R
Karena yang di hitung adalah daya pada R1, maka
P = (I1)2 . R1 = (1)2 . 2
P = 2 Watt

TUGAS IX/II

Dengan pengetahuan yang kalian miliki tentang rangkaian


listrik, lakukan kegiatan berikut ini!

1. Tentukan rangkaian kelistrikan pada kendaraan baik


sepeda motor, mobil, alat berat atau alat pertanian yang
akan dirangkai oleh kalian !.
2. Gambarkan rangkaian tersebut !.
3. Persiapkan alat dan bahan untuk merangkai komponen
elektronik tersebut !.
4. Catat langkah-langkah dalam merangkai komponen
kelistrikan tersebut !.
5. Presentasikan hasil pekerjaan dihadapan teman dan
guru !.

192 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Contoh Lembar Tugas II

(Nama Rangkaian Kelistrikan)

Gambar rangkaian kelistrikan

Alat dan bahan yang dibutuhkan

1. 6. 11.
2. 7. 12.
3. 8. 13.
4. 9. 14.
5. 10. 15.

Langkah-langkah perakitan komponen

1) .........................
2) ............
3) .......
4) .....
5) ....

Nama : Diperiksa Catatatan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 193


C. DIAGNOSA KERUSAKAN RANGKAIAN ELEKTRONIK
OTOMOTIF

Seperti yang kalian ketahui bahwa rangkaian listrik dapat


mengalirkan arus yang dapat dikontrol atau dikendalikan
dengan beberapa komponen di antaranya saklar relay dan
transistor. Contoh rangkaian kelistrikan dengan kontrol
saklar di tujukan seperti gambar berikut:

Gambar 9.26 Rangkaian Listrik dengan Saklar Posisi Mati

Gambar 9.27 Rangkaian ListrikdDengan Posisi Saklar


Terhubung

194 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Untuk melakukan diagnosa kerusakan pada rangkaian
dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara visual
terhadap komponen-komponen elektronik terhadap
perubahan bentuk atau tanda-tanda kerusakan lainya.
Selain pemeriksaan secara visual, diagnosa kerusakan pada
kelistrikan dapat di lakukan dengan menggunakan alat
ukur, diantaranya :
1. Pengukuran Tegangan
Pengukuran tegangan pada rangkaian kelistrikan
biasanya dilakukan untuk mencari bagian komponen
yang rusak atau terputus. Pengukuran tegangan
dapat lakukan seperti pada gambar berikut :

Gambar 9.28 Pengukur Tegangan

2. Pengukuran Arus pada Rangkaian


Pengukuran arus dilakukan untuk mengetahui
besarnya arus yang mengalir tiap komponen
elektronik pada rangkaian. Pengukuran arus

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 195


dilakukan dengan memutus rangkaian dan
memasangkan alat ukur pada bagian yang diputus
tersebut seperti pada gambar berikut :

Gambar 9.29 Pengukuran Arus Pada Rangkaian

3. Pengukuran Tahanan Tiap Komponen


Pengukuran tahanan dilakukan pada komponen
elektronik dengan cara melepaskan sambungan
rangkaian kelistrikan. Pengukuran ini untuk
menentukan komponen mana yang masih baik dan
dapat digunakan atau komponen mana yang
mengalami kerusakan. Cara pengukuran tahanan
tiap komponen dapat dilihat pada gambar berikut ini
:

196 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 9.30 Pengukuran Tahanan Tiap Komponen

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 197


TUGAS IX/III

Dengan pengetahuan yang kalian miliki tentang mendiagnosa


kerusakan pada rangkaian kelistrikan, lakukan kegiatan
berikut ini !

1. Tentukan rangkaian kelistrikan pada kendaraan baik


sepeda motor, mobil, alat berat atau alat pertanian yang
akan dilakukan diagnosa kerusakan !.
2. Persiapkan alat dan bahan untuk mendiagnosa
kerusakan pada rangkaian kelistrikan !.
3. Catat hasil pemeriksaan pada lembar yang tersedia !.
4. Presentasikan hasil pekerjaan dihadapan teman dan
guru !.
Contoh Lembar Tugas IX/III

Mendiagnosa kerusakan pada rangkaian kelistrikan

(Nama Rangkaian Kelistrikan)

Alat dan bahan yang dibutuhkan

1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.

Pemeriksaan :

1) Pemeriksaan secara visual

Pemeriksaan Hasil Kesimpulan


visual pada pemeriksaan (baik/rusak)
komponen
1.
2.
3.
4.
5.

198 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


2) Pemeriksaan tegangan

Tegangan pada Hasil Kesimpulan


komponen pengukuran (baik/rusak)
1.
2.
3.
4.
5.

3) Pemeriksaan arus

Arus pada Hasil Kesimpulan


komponen pengukuran (baik/rusak)
1.
2.
3.
4.
5.

4) Pemeriksaan tahanan

Tahanan pada Hasil Kesimpulan


komponen pengukuran (baik/rusak)
1.
2.
3.
4.
5.

Kesimpulan :

......................................................................................................
......................................................................................................

......................................................................................................

Nama : Diperiksa Catatatan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 199


D. PENYAMBUNGAN KOMPONEN ELEKTRONIK OTOMOTIF

Seperti yang kalian tahu bahwa komponen elektronik untuk


menjadi sebuah rangkaian kelistrikan maka diperlukan
penghubung antara tiap komponen yang biasanya letak
komponen satu dengan komponen lainya terkadang
berjauhan. Komponen tersebut duhubungkan dengan wire
atau kabel yang proses penyambungannya menggunakan
beberapa jenis. Diantaranya:

1. Penyambungan dengan Panas


a. Soldering (Solder)
Merupakan proses penyambungan dengan panas
dan menambahkan logam timah sebagai lapisan
luar penyambungan. Panas yang diperlukan untuk
proses solder sekitar 60°C – 440°C / 140°F – 825°F.

Gambar 9.31 Proses Soldering


Sumber : http://www.electronicsandyou.com/

200 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


b. Brazing (Pematrian)
Proses penyambungan logam dengan panas dengan
cara memanaskan benda yang akan disambung
dengan bahan tambah yang sesuai, panas yang
diperlukan untuk proses pematrian sekitar 470°C –
1190°C / 880°F – 2175°F.

Gambar 9.32 Proses Brazing


Sumber : http://www.quickcable.com/

c. Welding (Pengelasan)
Merupakan proses penyambungan dengan cara
memanaskan benda sampai titik leleh tertentu dan
dengan menggunakan atau tanpa bahan tambah.
Suhu yang di gunakan dalam pengelasan biasanya
sekitar 800°C – 1635°C / 1475°F – 2975°F. Proses
penyambungan komponen elektronik pada otomotif
jarang sekali menggunakan pengelasan, biasanya
pengelasan digunakan untuk proses penyambungan
adalah las titik atau spot welding.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 201


Gambar 9.33 Proses Welding
Sumber : http://educationcareerarticles.com/

2. Penyambungan Tanpa Panas


Penyambungan tanpa panas banyak jenisnya pada
komponen otomotif biasnya dengan cara menambahkan
komponen skun kabel (kabel lug) pada ujung kabel.
Skun kabel digunakan untuk mempermudah dalam
proses pemasangan dan pembongkaran komponen
elektronik otomotif. Sehingga akan lebih efisien dalam
penggantian komponen elektronik yang mengalami
kerusakan. Beberapa contoh jenis skun kabel seperti
pada gambar di bawah ini :

Skun garpu Y Skun ring O

202 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Skun gepeng Skun ferrules

Skun Peluru Skun pin/tusuk

Gambar 9.34 Contoh Macam-Macam Skun

TUGAS IX/IV

Dengan pengetahuan yang kalian miliki, lakukan kegiatan


berikut ini!

1. Dengan mencari dari berbagai sumber, tentukan jenis-


jenis dari penyolderan dan jenis-jenis pematrian !.
2. Pilih dari salah satu jenis penyolderan atau pematrian
kemudian persiapkan alat dan bahan yang diperlukan !.
3. Lakukan proses penyolderan atau pematrian dan
tuliskan langkah-langkah pengerjaannya !.
4. Dari hasil pekerjaan jelaskan cara penyolderan atau
pematrian yang baik dan yang kurang baik !.
5. Presentasikan hasil pekerjaan di hadapan teman dan
guru !.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 203


Contoh Lembar Tugas IX/IV

Jenis Penyolderan atau pematrian pada

(Nama komponen yang di solder/patri)

Alat dan bahan yang dibutuhkan

1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.

Langkah pekerjaan (Penyolderan/pematrian) :

1) ............
2) ........
3) ....
4) ....
5) dst

Hasil Pekerjaan

Syarat penyolderan atau Hasil pekerjaan kalian


pematrian yang baik

1.
2.
3.
4.
5.
Kesimpulan :

......................................................................................................
......................................................................................................

......................................................................................................

Nama : Diperiksa Catatatan


Kelas :
Kelmpk : Tanggal

204 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


RANGKUMAN

Berbagai pengontrolan kelistrikan tersebut dibutuhkan


berbagai macam komponen yang sering di sebut komponen
elektronik. Sebagian besar komponen elektronik kendaraan
menggunakan listrik DC (Direct Current) dan hanya pada
kendaraan tertentu yang menggunakan listrik AC (Alternating
Current) untuk kebutuhan perlengkapan kelistrikan kendaraan
tersebut. Beberapa komponen elektronik antara lain :

1. Komponen Elektronik Secara Umum

Komponen elektronik secara umum biasanya terbagi


menjadi dua yaitu komponen elektronik pasif dan
komponen elektronik aktif
a. Komponen Elektronik Pasif antara lain :
1) Resistor
2) Kapasitor atau kondensator
3) Induktor
b. Komponen Elektronik Aktif antara lain:
1) Dioda
2) Transistor
3) IC (Integrated Circuit)

2. Komponen Electronik Pada Kendaraan Otomotif


Komponen elektronik pada kendaraan otomotif antara lain :
• ECU (Electronic Control Unit)
• Baterai
• Sensor-sensor
• Injektor
• Switch
• Relay
• Fuse dan fussible link
• Flasher

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 205


Rangkaian atau sirkuit kelistrikan biasanya disusun
dengan beberapa metode penyusunan rangkaian antara lain:
rangkaian seri, rangkaian paralel, rangkaian campuran (seri-
paralel).

Rangkaian Seri merupakan rangkaian yang disusun secara


berurutan atau berderet, dimana input dari komponen
merupakan output dari komponen yang lain.

Rangkaian Paralel merupakan rangkain listrik yang


disusun secara berderet, atau semua input komponen yang
disusun mempunyai sumber yang sama.

Rangkaian Campuran merupakan rangkaian yang terdiri


dari rangkaian seri dan rangkaian paralel

Untuk melakukan diagnosa kerusakan pada rangkaian


dapat dilakukan dengan cara :

• pemeriksaan secara visual terhadap komponen-


komponen elektronik terhadap perubahan bentuk atau
tanda-tanda kerusakan lainya
• pemeriksaan dengan pengukuran tegangan
• pemeriksaan dengan pengukuran arus
• pemeriksaan dengan pengukuran hambatan setiap
komponen elektronik.

Proses penyambungan komponen elektronik otomotif dapat


dilakukan dengan beberapa cara di antaranya:
✓ Soldering (Solder)
✓ Brazing (Pematrian)
✓ Welding (Pengelasan)
✓ Penyambungan dengan menggunakan skun

206 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


REFLEKSI

Setelah mempelajari bab kesembilan, kalian tentu lebih


memahami tentang Komponen elektronik, perakitan komponen
elektronik, diagnosa kerusakan rangkaian elektronik dan
penyambungan komponen elektronik. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan pada bab ini tentukan hal berikut ini :
• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian
paling sulit dipahami? Jelaskan!
• Materi pembelajaran atau topik mana yang paling kalian
suka? Sebutkan alasanya!
Kemudian diskusikan dengan teman maupun guru kalian!

LEMBAR REFLEKSI

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling sulit dipahami? Jelaskan!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling kalian suka? Sebutkan alasanya!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 207


EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!

1. Menurut kalian apakah perbedaan antara komponen


elektronik pasif dengan komponen elektronik aktif?

2. Pada komponen elektronik kendaraan otomotif terdapat


kompoenen ECU, Bagaimanakah cara kerja dari ECU
tersebut?

3. Sebutkan komponen elektronik aktuator yang terdapat


pada kendaraan otomotif !

4. Dalam proses perakitan hal apa saja yang harus


diperhatikan dalam perakitan komponen elektronik
otomotif?

5. Bagaimanakah langkah yang dilakukan dalam


mendiagnosa kerusakan pada komponen elektronik
otomotif?

6. Pada penyambungan komponen elektronik baterai


menurut kalian sebaiknya menggunakan proses
penyambungan apa? Jelaskan!

208 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


PENGAYAAN

1. Buat lah kelompok dengan jumalah 4-6 peserta


2. Lakukan pembelajaran antar teman sebaya dimana orang
yang paham menjadi tutor kepada teman yang kurang
paham pada pembahasan :
• Komponen elektronik
• perakitan komponen elektronik
• diagnosa kerusakan rangkaian elektronik
• penyambungan komponen elektronik
3. Bersama teman kelompok lakukan kegiatan
penyambungan komponen elektronik seperti :
a. Penyambungan komponen elektronik dengan cara
penyolderan

b. Penyambungan komponen elektronik dengan cara


pematrian

c. Penyambungan komponen elektronik dengan cara


pengelasan.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 209


210 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
BAB X
DASAR SISTEM HIDROLIK
DAN PNEUMATIK
Beberapa peralatan yang diciptakan manusia untuk berbagai
kebutuhan memerlukan berbagai energi
untuk memudahkan pekerjaan. penggunaan
energi cairan dan udara tekan pada bidang
otomotif dapat kita pelajari pada bab ini.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari pada bab ini diharapkan kalian mampu :

A. Memahami Pengertian Sistem Hidrolik dan Pneumatik

B. Memahami Prinsip Dasar Sistem Hidrolik dan Pneumatik

C. Mengidentifikasi Komponen Sistem Hidrolik dan Pneumatik

D. Merangkai Sistem Hidrolik dan Pneumatik

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 211


A. PENGERTIAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

1. Pengertian Sistem Hidrolik


Kata hidrolik berasal dari bahasa greek atau yunani
yaitu hydro dan aulos yang berarti cairan dan pipa. Sistem
hidrolik merupakan serangkaian komponen yang
mengolah energi gerak dengan memanfaatkan cairan
dalam meneruskan dan meningkatkan energi yang
digunakan sesuai kebutuhan.
Dari beberapa hukum yang berhubungan dengan
cairan antara lain :
a. Hukum Archimedes
Setiap benda yang dicelupkan ke dalam cairan baik
sebagian atau keseluruhan akan mengalami gaya
dorong ke atas (Gaya Apung). Seperti pada gambar
berikut ini.

Gambar 10.1 Hukum Archimedes


Sumber : https://www.studiobelajar.com/hukum-
archimedes/
b. Hukum Pascal

212 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang
diberikan pada fluida dalam sebuah wadah tertutup
maka tekanannya akan diteruskan sama besar dan
merata ke semua arah.

F=PXA
Dimana :
F = Gaya / force (Kg)
P = Tekanan / pressure (Kg/Cm2)
A = Luas penampang / area (Cm2)

Gambar 10.2 Hukum Pascal


Sumber : https://www.ciptahydropower.com/sistem-hidrolik/

Berikut tabel satuan tekanan yang umum


digunakan pada sistem hidrolik.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 213


Tabel 10.1 Satuan Tekanan

Sumber :
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2016/08
/tabel-konversi-satuan-tekanan-atmospher.html

c. Hukum Hidrostatik
Hukum Hidrostatik menyatakan bahwa tekanan
hidrostatik pada sembarang titik yang terletak pada
bidang mendatar di dalam wadah suatu jenis zat cair
sejenis dalam keadaan seimbang adalah sama.

Gambar 10.3 Hukum Hidrostatik


Sumber : https://www.ciptahydropower.com/sistem-hidrolik/

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa


pengertian sistem hidrolik merupakan suatu bentuk
perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair
untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal

214 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


yang dikeluarkan. Fluida diubah tekanannya oleh
pompa hidrolik yang kemudian diteruskan ke
komponen silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan
katup-katup. Oleh sebab itu, tercipta gerakan translasi
batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh
tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk
gerak maju dan mundur.
Penggunaan sistem hidrolik antara lain :
a. Alat angkat (Dongkrak, Carlift, cran dan lain
sebagainya)
b. Alat berat (Escavator, Dump Truck dan lain
sebagainya)
c. Sistem rem dan sistem kemudi pada kendaraan.

2. Pengertian Sistem Pneumatik


Kata pneumatik berasal dari bahasa yunani “pneuma”
yang berarti nafas atau udara. Dengan kata lain sistem
pneumatik merupakan pemanfaatan udara bertekanan
sebagai penggerak.

Gambar 10.4 Sistem Pneumatik


Sumber : https://blog.klikmro.com/wp-
content/uploads/2017/04/74-300x269.jpg

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 215


Penggunaan sistem pneumatik banyak digunakan
pada industri medis, alat pengemasan dan robotika.
Peralatan pneumatik pada otomotif digunakan pada tire
charge dan alat lainnya

Gambar 10.5 Tire Change


Sumber :
https://automotivemachineadvisors.com/product/rotary-tiltback-
vsc-tire-changer-r145dr/

B. PRINSIP KERJA SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

1. Prinsip Kerja Sistem Hidrolik


Sistem hidrolik bekerja berdasarkan Hukum Pascal
yang menyatakan bahwa tekanan dalam fluida statis
memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
• Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan
bidang.
• Tekanan di semua titik ke segala arah besarnya
sama.

216 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


• Tekanan yang dikenakan ke sebagian fluida dalam
tempat tertutup akan segera merambat secara
beragam ke bagian lainya pada fluida.

Gambar 10.6 Prinsip Kerja Sistem Hidrolik

2. Prinsip Kerja Sistem Pneumatik


Pada dasarnya, prinsip kerja dari sistem pneumatik
adalah pemanfaatan udara terkompresi menjadi suatu
gerakan translasi pada plunyer atau piston untuk
pengaplikasian yang lebih banyak, maka hal ini jauh lebih
efisien dan praktis.

Gambar 10.7 Sistem Pneumatik


Sumber : http://lotisvilla.blogspot.com/2012/07/komponen-sistem-
pneumatik_18.html

3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidrolik dan


Pneumatik
Beberapa kelebihan dan kekurangan antara
penggunaan sistem hidrolik dengan sistem pneumatik
antara lain sebagai berikut:
DASAR DASAR OTOMOTIF II | 217
a. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidrolik
1) Kelebihan Sistem Hidrolik
• Menghasilkan tenaga yang besar dengan ukuran
alat yang kecil
• Usia peralatan yang lebih awet karena dapat
melumasi sendiri pada bagian tertentu
• Suara yang ditimbulkan rendah
• Pengaturan gerakan lebih mudah
2) Kekurangan Sistem Hidrolik
• Komponen yang cenderung mahal termasuk
cairan oli
• Komponen sistem hidrolik sangat peka terhadap
cuaca yang mengakibatkan korosi
• Memerlukan perawatan yang intensif terhadap
kotoran yang mengakibatkan kebocoran sistem.
b. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pneumatik
1) Kelebihan Sistem Pneumatik
• Ketersediaan udara yang tidak terbatas
• Dapat digunakan semua temperatur dan
berbagai kondisi.
• Tidak mudah terbakar, sehingga aman
• Bersih dan kering
• Tenaga tekan dapat disimpan pada tabung.
2) Kekurangan Sistem Pneumatik
• Mudah terjadi kebocoran
• Mudah mengembun
• Menimbulkan suara bising

218 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


• Memerlukan instalasi penghasil udara
bertekanan
• Memiliki tenaga dan gaya terbatas.

C. KOMPONEN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

1. KOMPONEN SISTEM HIDROLIK


Komponen sistem hidrolik tergantung dari jenis alat
yang digunakan, sehingga akan berbeda antara satu
sistem dengan sistem yang lain sesuai dengan
penggunaan alat hidrolik tersebut.

Gambar 10.8 Komponen Sistem Hidrolik


Sumber : Hydraulic System UTS sobat/United Tractors

Komponen utama dari sistem hidrolik antara lain :

a. Oli Hidrolik
Oli hidrolik merupakan komponen utama sistem
hidrolik yang mempunyai fungsi sebgai berikut :

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 219


• Meneruskan Tenaga (Transmitting Power)
Oli hidrolik sangat baik dan efisien dalam
meneruskan tenaga karena sifatnya tidak dapat
dimampatkan.
• Penyekat (Sealing)
Dengan tingkat kekentalan oli hidrolik sehingga
mampu melapisi dan menutupi bagian
komponen yang bergerak
• Mendinginkan (Cooling)
Dimana oli hidrolik yang bersirkulasi dapat
mendinginkan sistem hidrolik sehingga
temperatur suhu tetap terjaga.
Beberapa contoh oli hidrolik yang digunakan dalam
sistem dapat dilihat pada tabel berikut ini :

220 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Tabel 10.2 Oli Hidrolik

b. Tangki Hidrolik
Tangki hidrolik mempunyai dua bentuk yang
umumnya digunakan yaitu tangki bertekanan dan
tangki tidak bertekanan. Tangki bertekanan
mempunyai tingkat tekanan yang dibatasi dan
tekanan yang tidak dibatasi, sedangkan tangki tidak
bertekanan berhubungan dengann udara di luar
tangki sehingga tekanannya sama.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 221


Gambar 10.9 Tangki Hidrolik Bertekanan
Tangki hidrolik sendiri dalam sistem mempunyai
beberapa fungsi antara lain :
• Sebagai tempat penampung / penyediaan oli.
• Sebagai pendingin oli yang kembali dari sistem
• Pada jenis tertentu sebagai tempat dudukan
control valve.

c. Pompa Hidrolik
Fungsi dari pompa hidrolik pada dasarnya adalah
untuk memindahkan cairan oli hidrolik. Namun
pada kondisi tertentu pompa hidrolik tidak hanya
memindahkan oli hidrolik namun harus memenuhi
tekanan tertentu pada oli hidrolik yang dipindahkan,
sehingga jenis pompa hidrolik dapat dibedakan
menjadi positive displacement dan non positive
displacement.

222 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Centrifugal pump Propeller pump

Gambar 10.10 Pompa Hidrolik Non Positive Deplacement

Gambar 10.11 Pompa Hidrolik Positive Deplacement

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 223


d. Katup Pengontrol
Katup pengontrol merupakan komponen yang
berfungsi mengatur aliran oli hidrolik. Pada
umumnya katup pengontrol dibedakan menjadi Tiga
jenis yaitu:
1) Pressure Control Valve
Merupakan katup pengontrol yang bekerja
berdasarkan tekanan oli hidrolik, dimana katup
ini akan membuka dan mengalirkan kembali oli
hidrolik ke tangki pada tekanan yang telah
ditentukan. Katup pengontrol tekanan
mempunyai beberapa type diantaranya:
a) Tipe Popet

Gambar 10.12 Katup Pengontrol Tipe Popet

224 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


b) Tipe Piston

Gambar 10.13 Katup Pengontrol Tipe Piston

c) Tipe Pilot

Gambar 10.14 Katup Pengontrol Tipe Pilot

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 225


2) Flow Control Valve
Merupakan katup pengontrol aliran oli hidrolik
sesuai dengan jumlah aliran oli. Jenis katup
pengontrol ini antara lain :
a) Throtle Valve
Merupakan katup yang memungkinkan
mengalirkan oli hidrolik secara bolak-balik
tetapi saluran balik akan diperlambat dengan
cara mempersempit saluran.

Gambar 10.15 Throtle Valve

b) Quick Drop Valve


Merupakan katup yang bekerja pada alat
berat seperti bulldozer sehingga
memungkinkan blade dapat bergerak turun
dengan cepat tanpa menaikan putaran
pompa hidrolik.

226 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 10.16 Quick Drop Valve

c) Check Valve
Yaitu komponen katup yang mengatur aliran
oli hanya dapat mengalir satu arah.

Gambar 10.17 Check Valve

d) Suction Valve
Katup ini bekerja hanya satu arah biasanya
bekerja pada saat kevakuman pada silinder
hidrolik, mengakibatkan oli akan terhisap
dari tangki menuju silinder dan tidak berlaku
sebaliknya.

Gambar 10.18 Suction Valve

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 227


3) Directional Control Valve
Merupakan komponen katup pengarah aliran oli
hidrolik menuju aktuator dengan dua atau lebih
saluran out put dan satu atau lebih saluran
input. Dengan kata lain katup ini digunakan oleh
operator untuk mengontrol pergerakan alat
hidrolik.
a) Pengontrolan Katup Dengan Spul Geser
Yaitu pengontrolan aliran oli hidrolik dengan
cara menggeser spul sehingga dapat
menggerakan aktuator seperti pada gambar
berikut

Gambar 10.19 Spool Valve

228 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


b) Pengontrolan dengan Spul Elektronik
Pengontrolan spul dengan menggunakan
elektronik sering disebut dengan istilah
selenoid, sehingga memungkinkan sistem
hidrolik dapat dikontrol secara otomatis.

Gambar 10.20 Elektrohydraulic Control

e. Aktuator Hidrolik
Aktuator hidrolik merupakan alat yang berfungsi
mengubah tenaga tekan hidrolik menjadi tenaga
mekanik, secara umum aktutor terdapat dua macam
yaitu motor hidrolik dan silinder hidrolik.
1) Motor Hidrolik
Merupakan kebalikan dari pompa hidrolik yaitu
alat yang merubah tekanan hidrolik menjadi
gerak putar. Beberapa jenis motor hidrolik yang
umum digunakan antara lain:

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 229


a) Type Gear Motor
Merupakan motor hidrolik dengan kecepatan
sesuai dengan kecepatan aliran oli.
Beberapa jenis gear motor seperti pada
gambar berikut :

Gambar 10.21 External Gear Motor

Gambar 10.22 Internal Gear Motor

b) Typer Balance Vane Motor


Merupakan tipe motor hidrolik yang efien pada
tekanan oli hidrolik rendah serta baling-baling
yang dilindungi dari abrasif

Gambar 10.23 Typer Balance Vane Motor

230 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


c) Tipe Piston Motor
Yaitu jenis motor hidrolik dengan beberapa
piston yang mampu memutar poros dalam
kerjanya.

Gambar 10.24 Type Axial Variable Piston Motor

Gambar 10.25 Type Radial Piston Motor

2) Silinder Hidrolik
Silinder hidrolik merupakan alat yang merubah
tekanan hidrolik menjadi gerak liner (gerakan
maju-mundur atau naik-turun). Ada beberapa

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 231


tipe silinder hidrolik yang umum digunakan
antara lain:
a) Type Single Acting
Merupakan silinder yang mempunyai gaya
dorong satu sisi saja sehingga dapat bergerak
memanjang (extend) dan akan bergerak
kembali (retrack) karena beratnya beban
komponen tersebut.

Gambar 10.26 Type Single Acting Cylinder

b) Type Double Acting


Merupakan silinder dengan gaya dorong dua
arah sehingga mampu menahan beban pada
kedua arah tersebut, silinder ini sering di
aplikasikan pada excavator dan buldozer.

232 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 10.27 Type Double Acting Cylinder

c) Telescopic Cylinder Type


Tipe silinder ini hampir sama dengan Type
single acting cylinder, namun pada tipe ini
terdapat beberapa Rod sehingga
memungkinkan dapat mendorong dengan
jarak lebih jauh atau panjang.

Gambar 10.28 Telescopic Cylinder Type

2. KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK


Komponen sistem pneumatik sebagian hampir sama cara
kerjanya dengan komponen hidrolik hanya saja sistem
pneumatik menggunakan udara bertekanan sedangkan
sistem hidrolik menggunakan cairan.
DASAR DASAR OTOMOTIF II | 233
Beberapa komponen sistem pneumatik antara lain :
a. Kompresor
Merupakan alat yang diguanakan untuk
menghasilkan fluida bertekanan atau memanfaatkan
fluida. Pada sistem pneumatik kompressor
menghisap udara dari luar atau tekanan atmosfir dan
memberikan tekanan lebih tinggi. Kompressor
biasanya dilengkapi dengan tangki penampung udara
bertekanan.
Beberapa tipe kompressor yang sering digunakan
antara lain dapat dilihat pada gambar berikut:

Kompresor Piston Kompresor Sekrup

Kompresor Radial Kompresor Sudu Geser

234 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Kompresor Aksial
Gambar 10.29 Tipe Kompresor
Sumber : https://www.mikirbae.com/2021/05/macam-
macam-kompresor-dalam-pneumatik.html

b. Saringan/Filter
1) Oil & Water Trap

Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai


pemisah oli dan air dari udara yang masuk dari
kompresor. Jumlah air persentasenya sangat kecil
dalam udara yang masuk ke dalam sistem
Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius
dari tidak berfungsinya sistem.

Gambar 10.30 Oil & Water Trap

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 235


2) Dehydrator
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia
untuk memisahkan sisa uap lembab yang mana
boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil
and Water Trap.

Gambar 10.31 Filter Dehydrator

3) Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil
and Water Trap dan unit Dehydrator, akhirnya
udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk
memisahkan udara dari kemungkinan adanya
debu dan kotoran yang mana mungkin terdapat
dalam udara.

Gambar 10.32 Air Filter

236 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


c. Restrictor
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang
digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor yang
biasa digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe Orifice
dan Variable Restrictor.

Gambar 10.32 Tipe Orifice


Sumber : https://www.pneumatic-
systems.com/en/product/orifice-restrictor-with-barbs-b80-b85/

Gambar 10.33 Tipe Variable Restrictor


Sumber : https://www.ocpneumatics.com/part-
builder/directional-control-valves/

d. Katup Pengontrol
Katup pada sistem pneumatik dapat memungkinkan
mengontrol dengan cara mekanik dan elektrik
seperti barikut:

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 237


1) Katup Mekanik
Merupakan katup yang pengontrolnya dilakukan
secara mekanik, katup ini terdapat jenis dan
bentuknya disesuaikan kebutuhan.

Gambar 10.34 Katup Mekanik


Sumber : https://www.ocpneumatics.com/part-
builder/directional-control-valves/mechanical-hand-
operated-valves/vm/

2) Katup Elektrikal
Merupakan katup yang pengontrolnya
menggunakan elektrikal, sehingga memungkinkan
untuk dapat dikontrol secara otomatis.

Gambar 10.35 Katup Selenoid

e. Aktuator
Seperti halnya pada sistem hidrolik sistem pneumatik
juga mempunyai beberapa jenis aktuator yang sangat

238 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


bermacam-macam fungsinya, contoh aktuator
pneumatik antara lain:

1) Air Cylinder

Double acting cylinder Tie rod air cylinder

Gambar 10.36 Silinder Pneumatik


Sumber : https://www.mcmaster.com/pneumatic-
actuators/air-actuator-type~air-cylinder/tie-rod-air-
cylinders-7/

2) Rotary Air Actuator

Gambar 10.37 Rotary Pneumatik


Sumber : https://www.mcmaster.com/pneumatic-
actuators/air-actuator-type~air-cylinder/tie-rod-air-
cylinders-7/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 239


3) Air Slide

Gambar 10.38 Air Slide Pneumatik


Sumber : https://www.mcmaster.com/pneumatic-
actuators/air-actuator-type~air-cylinder/tie-rod-air-
cylinders-7/

D. RANGKAIAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

Pada sebuah rancangan pasti diperlukan perencanaan,


begitu juga pada sebuah rangkaian sistem hidrolik dan
pneumatik, maka dari itu perlu mempelajari terlebih
dahulu berbagai simbol setiap komponen. Beberapa
simbol komponen yang dihubungkan akan membentuk
suatu diagram rangkaian (circuit diagram). Dengan adanya
diagram rangkaian tersebut kita dapat menentukan desain
rancangan seatu rangkaian sistem hidrolik atau
pneumatik sesuai kebutuhan.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan
rangkaian antara lain :
• Tujuan penggunaan rangkaian
• Ketersediaan komponen

240 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


• Sambungan antar komponen baik elektrikal,
pneumatik atau hidroliknya
• Tekanan kerja yang di butuhkan

1. Simbol Rangkaian Sistem Hidrolik


Simbol Rangkaian sistem hidrolik digunakan untuk
merancang sistem sebelum komponen tersebut
digunakan, simbol dari sistem hidrolik antara lain :
a) Simbol Penghubung
Tabel 10.3 Simbol Penghubung

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 241


b) Simbol Pompa Hidrolik

Tabel 10.4 Simbol Pompa Hidrolik

c) Simbol Motor Hidrolik

Tabel 10.5 Simbol Motor Hidrolik

d) Simbol Silinder

Tabel 10.6 Simbol Silinder

242 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


e) Simbol Tangki hidrolik

Tabel 10.7 Simbol Tangki hidrolik

f) Simbol Katup

Tabel 10.8 Simbol Katup

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 243


244 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
g) Katup Aktuator
Tabel 10.9 Simbol Aktuator

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 245


h) Simbol lainya

Tabel 10.10 Simbol Lainnya

246 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


2. Rangkaian Sistem Hidrolik
Dalam rangkaian hidrolik, terdapat beberapa unit
komponen inti yaitu: Unit tenaga, unit pengatur dan unit
penggerak. Seperti pada gambar berikut :

Gambar 10.39 Rangkaian Sistem Hidrolik

Pada gambar di atas terdapat unit tenaga, unit pengatur


dan unit penggerak.
a. Unit Tenaga
Unit tenaga biasanya terdapat tangki hidrolik,
saringan minyak hidrolik, pompa hidrolik pengatur
dan pengukur tekanan serta saluran pengembali
minyak hidrolik. Tugas dari unit tenaga adalah
menyediakan tekanan hidrolik yang dibutuhkan.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 247


b. Unit Pengatur
Unit pengatur atau unit pengontrol adalah untuk
mengendalikan aliran minyak hidrolik dalam
menggerakan aktuator sistem hidrolik dengan
berbagai posisi, antara lain:

1) Posisi Netral
Pada posisi netral aliran minyak hidrolik tidak
dialirkan ke unit penggerak sehingga aktuator
tidak ada pergerakan. Tekanan minyak hidrolik
langsung di kembalikan ke tengki hidrolik.
2) Posisi Penggerak
Posisi pergerakan dimana unit pengarah
mengalirkan minyak hidrolik menuju aktuator
sesuai kebutuhan dalam pengontrolan sistem
hidrolik.
3) Posisi Menahan
Pada posisi ini unit pengarah akan
mempertahankan jumlah dan tekanan minyak
hidrolik pada unit penggerak aktuator, sehingga
posisi dari unit penggerak dapat dipertahankan
sesuai kebutuhan.
4) Posisi Release
Merupakan posisi dimana minyak hidrolik
dialirkan menuju tangki, sehingga tekanan dan
jumlah minyak menurun dan aktuator akan
bergerak ke posisi semula.

248 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


c. Unit Penggerak
Merupakan unit yang merubah tekanan hidrolik
menjadi tenaga mekanik, baik gerakan bolak-balik
atau berputar seauai kebutuhan.
3. Simbol Rangkaian Sistem Pneumatik
Simbol rangkaian sistem pneumatik digunakan untuk
memudahkan dalam merancang atau mendesain
rangkaian sistem pneumatik. Beberapa simbol sistem
pneumatik antara lain:
Tabel 10.11 Simbol Rangkaian Sistem Pneumatik

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 249


250 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
DASAR DASAR OTOMOTIF II | 251
252 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
4. Rangkaian Sistem Pneumatik

Gambar 10.40 Diagram Pneumatik

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 253


Pada gambar rangkaian sistem pneumatik dapat
diuraikan prinsip kerjanya sebagai berikut :
• Simbol gambar dengan kode 0.1 merupakan unit
tenaga dimana tedapat berbagai komponen yang
bertugas menyediakan udara bertekanan untuk
suber tenaga sistem pneumatik.
• Simbol gambar dengan kode 1.1 sampai 1.6
merupakan unit peng atur, yang berfungsi mengatur
aliran udara yang dihasilkan oleh unit tenaga.
• Simbol gambar dengan kode 1.0 merupakan aktuator
maju mundur, yang merubah tenaga tekan
pneumatik menjadi tenaga mekanik.
Pada gambar di atas aktuator (piston silinder) akan
bergerak maju apabila salah satu katup 1.2 atau 1.4
ditekan. Setelah piston silinder maju dan mencapai batas
limit menyentuh switch (1.3) maka katup kontrol 1.3 aktif
dan mengubah katup pengendali final kontrol kembali ke
posisi awal dan akan menggerakan piston silinder
bergerak mundur pada posisi semula (awal).

254 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Gambar 10.41 Rangkaian Elektro Pneumatik

Pada gambar rangkaian diatas merupakan gambar


sistem pneumatik yang dikontrol secara elektronik.
Pada kontrol elektronik memerlukan tagangan listrik
minimal 24 Volt untuk mensuplai beberapa komponen
sistem elektronik pneumatik. Cara kerja sistem
pneumatik pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
• Apabila push button (SF1) ditekan maka akan
mengalirkan arus listrik menuju Relay (KF1).
• Relay KF1 akan memproses dan mengaktifkan
selenoid katup (MB1), sehingga akan mengalirkan
udara bertekanan dari unit tenaga (1) menuju
aktuator Silinder (4) dan mengakibatkan piston
silinder bergerak maju.
• Apabila push button (SF2) ditekan maka akan
mengalirkan arus listrik menuju Relay (KF2).

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 255


• Relay KF2 akan memproses dan mengaktifkan
selenoid katup (MB2), sehingga akan mengalirkan
udara bertekanan dari unit tenaga (1) menuju
aktuator Silinder (2) dan mengakibatkan piston
silinder bergerak mundur. Udara sisa di dalam
silinder atau di dalam saluaran (4) akan dibuang
melalui saluran (5).

Tugas X/1

Setelah mempelajari Rangkaian sistem hidrolik, lakukan


kegiatan berikut ini bersama teman kelompok kalian.
1. Lakukan pencarian alat yang menggunakan sistem hidrolik
pada lingkungan sekolah atau lingkungan di sekitar rumah.
2. Jelaskan fungsi dari alat tersebut.
3. Tuliskan nama komponen yang di gunakan pada alat
tersebut.
4. Gambarkanlah diagram rangkaian sistem hidrolik.
5. Jelaskan cara kerja dari gambar diagram rangkaian pada
sistem hidrolik tersebut.
Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan guru.

256 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


CONTOH LEMBAR TUGAS X.1

.......JUDUL......
(Diisi dengan nama alat)
1. Fungsi dari Alat ..............
• .................................................................................
• .................................................................................
• .................................................................................
• .................................................................................

2. Komponen-komponen alat ..........


a. ......................
b. ......................
c. ......................
d. ......................
e. ......................

3. Gambar rangkaian sistem hidrolik pada alat .......

Gambar diagram rangkaian alat ........

4. Cara kerja sistem hidrolik pada alat ............


............................ ............................ ............................
............................ ............................ ............................
............................ ............................ ............................
............................ ............................ ............................

TUGAS X.1 Disusun oleh :


1 5
JUDUL : 2 6
3 7
Tanggal : 4 8

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 257


Tugas X/2

Setelah mempelajari Rangkaian sistem hidrolik, lakukan


kegiatan berikut ini bersama teman kelompok kalian.
1. Lakukan pencarian alat yang menggunakan sistem
Pneumatik di lingkungan sekolah atau di lingkungan
sekitar rumah.
2. Jelaskan fungsi dari alat tersebut.
3. Tuliskan nama komponen yang digunakan pada alat
tersebut.
4. Gambarkan diagram rangkaian sistem pneumatik pada alat
tersebut
5. Jelaskan cara kerja dari gambar diagram rangkaian pada
sistem pneumatik tersebut.
Presentasikanlah hasil pekerjaan di hadapan teman dan guru.

258 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


CONTOH LEMBAR TUGAS X.2
.......JUDUL......
(Diisi dengan nama alat)
1. Fungsi dari Alat ..............
• .................................................................................
• .................................................................................
• .................................................................................
• .................................................................................

2. Komponen-komponen alat ..........


a. ......................
b. ......................
c. ......................
d. ......................
e. ......................

3. Gambar rangkaian sistem pneumatik pada alat .......

Gambar diagram rangkaian alat ........

4. Cara kerja sistem Pneumatik pada alat ............


............................ ............................ ............................
............................ ............................ ............................
............................ ............................ ............................
............................ ............................ ............................

TUGAS X.1 Disusun oleh :


1 5
JUDUL : 2 6
3 7
Tanggal : 4 8

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 259


RANGKUMAN

Kata hidrolik berasal dari bahasa Greek atau Yunani yaitu


hydro dan aulos yang berarti cairan dan pipa. Sistem hidrolik
merupakan serangkaian komponen yang mengolah energi
gerak dengan memanfaatkan cairan dalam meneruskan dan
meningkatkan energi yang digunakan sesuai kebutuhan.
Kata pneumatik berasal dari bahasa Yunani “pneuma” yang
berarti nafas atau udara. Dengan kata lain sistem pneumatik
merupakan pemanfaatan udara bertekanan sebagai penggerak.

Sistem hidrolik bekerja berdasarkan Hukum Pascal yang


menyatakan bahwa tekanan dalam fluida statis memiliki sifat-
sifat sebagai berikut.

• Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.


• Tekanan di semua titik ke segala arah besarnya sama.
• Tekanan yang dikenakan ke sebagian fluida dalam tempat
tertutup akan segera merambat secara beragam ke bagian
lainya pada fluida.
Prinsip kerja dari sistem pneumatik adalah pemanfaatan
udara terkompresi menjadi suatu gerakan translasi pada
plunyer atau piston. untuk pengaplikasian yang lebih banyak,
maka hal ini jauh lebih efisien dan praktis.

Komponen utama dari sistem hidrolik antara lain :


a. Oli Hidrolik
b. Tangki Hidrolik
c. Pompa Hidrolik
d. Katup Pengatur
e. Aktuator Hidrolik

Beberapa komponen utama sistem pneumatik antara lain :


a. Kompresor dan Tangki Penampung
b. Saringan/Filter
c. Restrictor

260 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


d. Katup pengontrol
e. Aktuator

Dalam rangkaian hidrolik, terdapat beberapa unit komponen


inti yaitu: Unit tenaga, unit pengatur dan unit penggerak. unit
tenaga, unit pengatur dan unit penggerak.
a. Unit Tenaga
Unit tenaga biasanya terdapat tangki hidrolik, saringan
minyak hidrolik, pompa hidrolik pengatur dan pengukur
tekanan serta saluran pengembali minyak hidrolik. Tugas
dari unit tenaga adalah menyediakan tekanan hidrolik
yang dibutuhkan.
b. Unit pengatur
Unit pengatur atau unit pengontrol adalah untuk
mengendalikan aliran minyak hidrolik dalam
menggerakan aktuator sistem hidrolik dengan berbagai
posisi, antara lain:
1) Posisi netral
Pada posisi netral aliran minyak hidrolik tidak
dialirkan ke unit penggerak sehingga aktuator tidak
ada pergerakan. Tekanan minyak hidrolik langsung di
kembalikan ke tengki hidrolik.
2) Posisi penggerak
Posisi pergerakan dimana unit pengarah mengalirkan
minyak hidrolik menuju aktuator sesuai kebutuhan
dalam pengontrolan sistem hidrolik.
3) Posisi menahan
Pada posisi ini unit pengarah akan mempertahankan
jumlah dan tekanan minyak hidrolik pada unit
penggerak aktuator, sehingga posisi dari unit
penggerak dapat dipertahankan sesuai kebutuhan.
4) Posisi release
Merupakan posisi dimana minyak hidrolik dialirkan
menuju tangki, sehingga tekanan dan jumlah minyak
menurun dan aktuator akan bergerak keposisi semula.
c. Unit penggerak
Merupakan unit yang merubah tekanan hidrolik menjadi
tenaga mekanik, baik gerakan bolak-balik atau berputar
sesuai kebutuhan.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 261


REFLEKSI

Setelah mempelajari bab kesepulu, kalian tentu lebih


memahami tentang. Pengertian sistem hidrolik dan pneumatik,
prinsip dasar sistem hidrolik dan pneumatik, identifikasi
komponen sistem hidrolik dan pneumatik serta rangkaian
sistem hidrolik dan pneumatik. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab ini tentukan hal berikut ini :
• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian
paling sulit dipahami? Jelaskan!
• Materi pembelajaran atau topik mana yang paling kalian
suka? Sebutkan alasanya!
Kemudian diskusikan dengan teman maupun guru kalian!

LEMBAR REFLEKSI

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling sulit dipahami? Jelaskan!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut


kalian paling kalian suka? Sebutkan alasanya!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ..............................

262 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!

1. Setelah mempelajari tentang sistem hidrolik dan


pneumatik, tentu kalian mengetahui pengertian dari sistem
tersebut, tuliskan pengertian dari sistem hidrolik dan
pneumatik menurut pemahaman kalian.

2. Prinsip kerja dari sistem hidrolik dan pneumatik


mempunyai beberapa perbedaan, tentukanlah beberapa
perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik.

3. Penggunaan dari sistem hidrolik dan pneumatik dalam


dunia otomotif mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan. Jelaskan perbandingan antara sistem hidrolik
dangan sistem pneumatik tersebut.

4. Unit tenaga pada sistem hidrolik dan pneumatik


mempunyai beberapa komponen yang berbeda terutama
pada pompa hidrolik dan kompressor. Jelaskan perbedaan
antara pompa hidroik dengan kompressor.

5. Unit pengontrol sistem hidrolik adalah untuk mengatur


pergerakan aktuator yang dapat digolongkan menjadi
empat posisi pergerakan. Bagaimana cara pengontrolan
keempat posisi tersebut?

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 263


PENGAYAAN

1. Buatlah kelompok dengan jumlah 4-6 peserta


2. Lakukan pembelajaran antar teman sebaya dimana orang
yang paham menjadi tutor kepada teman yang kurang
paham pada pembahasan :
• Pengertian sistem hidrolik dan pneumatik,
• Prinsip dasar sistem hidrolik dan pneumatik,
• Komponen sistem hidrolik dan pneumatik
• Rangkaian sistem hidrolik dan pneumatik
3. Bersama teman kelompok lakukan pencarian melalui
internet tentang bagaimana cara perawatan dan perbaikan
peralatan sistem hidrolik dan sistem pneumatik.

264 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


DAFTAR PUSTAKA

Saiful Rochim dkk (2009), Teknik Ototronik, Direktorat


Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta

Muhammad Muchlas (2013), Teknik Perawatan dan Perbaikan


Otomotif, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Jakarta

Ketut Ima Ismara dkk (2018), Keselamatan dan Kesehatan Kerja


dalam Lomba Kompetensi Siswa SMK, Yogyakarta:UNY Press

International Labour Organization (2013), Keselamatan dan


Kesehatan Kerja di Tempat Kerja, Jakarta

Hariyanto (2013), Teknologi Dasar Otomotif 1, Kementerian


Pendidikan & Kebudayaan-Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, Jakarta

M. syarif (2013), Teknologi Dasar Otomotif 2, Kementerian


Pendidikan & Kebudayaan-Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, Jakarta

K. Ima Ismara dkk. (2020), Strategi Penerapan Budaya Kerja


Industri di Pendidikan Vokasi, Yogyakarta:UNY Press

Sasongko (2013). Teknik Perbaiikan Bodi Otomotif, Kementerian


Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan:Jakarta.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 265


https://products.unitedtractors.com/

https://rakabudiarsana.blogspot.com/2015/03/pengelolaan-
sumber-daya-manusia-dalam.html

https://www.jojonomic.com/blog/human-resource-
planning/#:~:text=Perencanaan%20sumber%20daya%20manu
sia%20%28Human%20Resource%20Planning%29%20merupa
kan,untuk%20menyelesaikan%20masalah%20organisasi%20y
ang%20terkait%20dengan%20manusia.

https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-
pengukuran/

https://ukurandansatuan.com/satuan-panjang-dalam-
sistem-metrik.html/

https://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com/2016/03/dasar-
pemeliharaan-perawatan-kendaraan.html

https://mediasharingku.my.id/konsep-dan-tujuan-
pemeliharaan-kendaraan/

https://www.kajianpustaka.com/2019/07/tujuan-fungsi-
jenis-dan-kegiatan-perawatan-maintenance.html

http://www.smk-tiara.sch.id/wp-
content/uploads/2015/09/Penggunaan-pemeliharaan-
peralatan-dan-perlengkapan-tempat-kerja.pdf

https://www.viarohidinthea.com/2015/11/bodi-
kendaraan.html

Perkembangan Sejarah Bodi Kendaraan Di Dunia


(totalotomotif.com), https://totalotomotif.com/sejarah-bodi-
kendaraan/

266 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


https://www.liputan6.com/otomotif/read/2415478/melihat-
proses-pembuatan-bodi-mobil-toyota

https://tkr020.wordpress.com/tag/metode-perakitan-
kendaraan/

INDUSTRI MANUFAKTUR PERAKITAN KENDARAAN | tkr020


(wordpress.com),https://tkr020.wordpress.com/2014/09/22/
industri-manufaktur-perakitan-kendaraan/

https://caramurahmeriah.blogspot.com/2018/03/bagian-
bagian-kerja-di-pabrik-mobil-dan.html

https://artikelsiana.com/pengertian-perakitan-fungsi-metode-
jenis-perakitan/

https://www.dmo.or.id/jenis-alat-berat-dan-fungsinya/

https://readymix.co.id/mengenal-8-jenis-alat-berat-beserta-
kegunaannya/

https://wira.co.id/jenis-alat-berat/

https://www.pengadaan.web.id/2020/02/alat-berat.html

https://www.builder.id/berbagai-jenis-alat-berat-fungsi/

https://accurate.id/bisnis-ukm/technopreneur

https://accurate.id/marketing-manajemen/rencana-
pemasaran-lengkap

https://www.niagahoster.co.id/blog/strategi-pemasaran-
produk/

https://www.pelajaran.co.id/2020/03/perencanaan-
pemasaran.html

https://www.rapikan.com/langkah-langkah-pokok-dalam-
perencanaan-pemasaran/

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 267


https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-
diri/jenis-jenis-bisnis-otomotif-yang-paling-umum-di-
indonesia

https://kiosban.com/prosedur-dan-peralatan-perbaikan-
pada-mobil/

https://blog.klikmro.com/tergiur-usaha-bengkel-motor-
siapkan-peralatan-peralatan-wajib-ini-untuk-memulainya/

https://www.ciptahydropower.com/sistem-hidrolik/

https://www.autoexpose.org/2018/01/prinsip-sistem-
hidrolik.html

https://www.studiobelajar.com/hukum-archimedes/

https://pintarelektro.com/pneumatic-adalah/

268 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


BIO DATA PENULIS

DATA PRIBADI
Nama : Fahrul Anam Setiawan, S.T
E-mail : fahrulanam984@gmail.com
Insatansi : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang Banyumas
Alamat kantor : Jl. Raya Ajibarang Km 1, Ajibarang,
Banyumas,53163
Telp : 0281-571284
Fahrul anam setiawan, S.T. Lahir di
Banyumas pada tanggal 10 September
1984, sekarang bertempat tinggal di desa
kedungwringin Rt 01 Rw 05 Kecamatan
Jatilawang Kabupaten Banyumas Jawa
Tengah 53174. Penulis menempuh
pendidikan formal dari sekolah dasar di
MI Ma’arif Kedungwringin pada tahun
1990 – 1996, MTs Ma’arif NU1 Jatilawang
pada tahun 1996 – 1999, SMK Bunda
Satria Wangon pada tahun 1999 – 2002,
STT Wiworotomo Purwokerto pada tahun 2002 – 2005 dengan
gelar D3 Teknik Mesin, kemudian melanjutkan S1 Teknik
Mesin di STT Wiworotomo Purwokerto pada tahun 2012 – 2014.

Penulis juga memiliki riwayat pekerjaan di PT. Coil Craft


Industries Bintan sebagai Teknisi Maintenance Engineering
pada 01 September 2008 s/d 31 Agustus 2010, kemudian
menjadi tenaga pendidik dan kependidikan pada tahun 2011
sampai dengan sekarang.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 269


BIO DATA PENELAAH

Dr. Dani Hidayatuloh S.Pd., M.T, lahir


di Bandung pada tanggal 06 Maret
1982. Penelaah menempuh pendidikan
formal mulai dari pendidikan sekolah
dasar di SD Pesantren Darul Hidayah –
Bandung, lulus Tahun 1994.
Pendidikan menengah pertama di SMP
Negeri 30 Bandung, lulus Tahun 1997.
Tertarik dengan program mobil nasional sehingga jenjang
pendidikan menengah atas melanjutkan di STM Negeri 5
Bandung (sekarang SMK Negeri 6), lulus tahun 2000. Jenjang
pendidikan tinggi tingkat sarjana berlanjut di jurusan teknik
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), lulus tahun 2006.
Jenjang pendidikan tinggi tingkat magister di jurusan teknik
Institut Teknologi Bandung (ITB), lulus tahun 2011 dan
melanjutkan pendidikan tinggi tingkat doktor pada tahun 2017
di jurusan Administrasi Pendidikan – UPI dan lulus di awal
tahun 2021.

Penelaah pernah bekerja selama sepuluh tahun (2009 – 2019)


sebagai Guru Kejuruan PNS di SMK Negeri 8 Bandung dan
sebagai Dosen Luar Biasa di Universitas Telkom Tahun 2011 –
2019. Tercatat mulai pertengahan Tahun 2019, penelaah
mutasi kerja sebagai Calon Widyaiswara di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (P4TK BMTI) -
270 | DASAR DASAR OTOMOTIF II
Kemdikbud yang sekarang berubah nama menjadi Balai Besar
Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang
Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) - Kemdikbud.
Penelaah dilantik sebagai Widyaiswara Ahli Muda per April
2021 dan selain bidang otomotif, penelaah terkonsentrasi pada
kegiatan pengembangan program vokasi dan pengembangan
penjaminan mutu pendidikan vokasi.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 271


BIO DATA PEER REVIEW

Dr. Miftahu Soleh, M.Sc. lahir


pada tanggal 15 Agustus 1968 di
Kebumen. Reviewer menempuh
pendidikan di MI
Muhammadiyah Sidomukti
(1974-1980), SD Negeri
Sidomukti (1980-1981), SMP
Negeri Prembun (1981-1984),
dan STM Negeri Kebumen (1984-
1987). Reviewer melanjutkan studinya di Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan Teknik Kejuruan IKIP
Negeri Yogyakarta (1987-1992). Magister of Science reviewer
peroleh setelah menamatkan pendidikan S-2 di Fachochschule
Darmstadt, Germany, University of Applied Sciences, dengan
minat Electrical Engineering In System Design And Technology
(1999-2001). Selanjtnya reviewer mengambil program doktoral
(S-3) di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan
kekhususan Teknologi Kedokteran dengan penelitian
pengembangan teknologi inkubator menggunakan sinar far-
infrared (2005-2012).
Semenjak tahun 1993 hingga sekarang reviewer bekerja di
PPPPGT/VEDC Malang yang kemudian berganti nama menjadi
PPPPTK Bidang Otomotif dan Elektronika Malang dan sekarang
menjadi BBPPMPV Bidang Otomotif dan Elektronika Malang
yang berawal sebagai instruktur dan saat ini sebagai ASN

272 | DASAR DASAR OTOMOTIF II


Kemdikbud dengan jabatan terakhir sebagai Widyaiswara Ahli
Madya. Pengalaman kerja selama ini berperan aktif dalam
pengembangan dan pelatihan guru antara lain meliputi
kegiatan penyusunan standar kompetensi guru, penyusunan
standar kompetensi lulusan SMK, perencanaan dan
pengembangan diklat bagi guru, diklat bagi calon kepala
sekolah, penguatan kepala sekolah, perencanaan dan
pengembangan model pembelajaran dan sistem penilaian
pendidikan. Terlibat aktif pada proses penyusunan spektrum
keahlian SMK, sosialisasi kurikulum 2013 dan
implementasinya, penyusunan standar sarpras SMK, monev
SMK. Terlibat aktif pada proses pengembangan sekolah
seutuhnya (PSS), pendampingan sekolah rujukan,
pendampingan sekolah center of excellence (COE).
Disamping itu, dalam mengembangkan kompetensi dan
kapasitas diri sebagai widyaiswara juga pernah bertugas
sebagai Expert M&R Electrical GOTEVOT Saudi Arabia, sebagai
Asesor LPJKN Bidang Elektrikal, sebagai Asesor LSP P2 PPPPTK
BOE Malang, Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika, Teknik
Otomasi Industri, Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Dalam rangka memperoleh mapping ketercapaian standar
lulusan SMK, terlibat aktif sebagai Juri LKS SMK Tingkat
Nasional, Dewan Juri LKS SMK Tingkat Nasional, bahkan di
tingkat global standar terlibat aktif sebagai Expert Worldskills
Competition Bidang Lomba Mechatronics 2011, 2013,
Technical Delegate Assistant WSC 2017, 2019. Selain itu
reviewer juga menjadi asesor BAN SM.

DASAR DASAR OTOMOTIF II | 273

Anda mungkin juga menyukai