Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kasus

Jurnal : Strategi Branding Pariwisata Indonesia Untuk Pemasaran Mancanegara

Vol. 2, No. 2, Desember 2017

Sebagaimana pentingnya branding dalam memasarkan suatu produk, termasuk di dalamnya


destinasi wisata. Penelitian ini ingin melihat lebih dalam berkaitan tiga poin utama (1)
Bagaimanakah proses evolusi branding Visit Indonesia menjadi Wonderful Indonesia (2)
Media publikasi apa saja yang dipilih oleh Kementerian Pariwisata untuk implementasi
branding tersebut, dan (3) Seberapa efektif branding untuk meningkatkan jumlah wisatawan
mancanegara ke Indonesia. Namun sesuai topik pembahasan kali ini, pembahasan kali ini
akan memfokuskan pada tujuan nomor dua, yaitu implementasi sosial media oleh Kementrian
Pariwisata sebagai sarana publikasi dan promosi yaitu media online, Meskipun pada akhir
kajian kajian ini menyimpulkan ternyata ikhtiar itu belum cukup berhasil di negara-negara
sumber Turis mancanegara. Branding yang dilakukan Kementrian Pariwisata melalui
publikasi Media online belum berhasil merealisasikan 15 juta angka kunjungan wisatawan
mancanegara hingga akhir 2017

Wujud implementasi Media sosial sebagai bagian dari kerangka besar Kementerian
Pariwisata dalam hal memasarkan destinasi wisata tertuang dalam Konsep POSE yang telah
dicangkan oleh Menteri Pariwisata. Adapun konsep POSE adalah, Paid Media, Owned
Media, Social Media dan Endorser. Konsep ini adalah bagian dari Framework Kementerian
Pariwisata dalam strategi pemasaran. Pada singkatan POSE ada inisial “S” yaitu Social
Media. Artinya adanya pengelolaan beragam media sosial akibat kemajuan jaman. Oleh
kementerian Pariwisata, Publikasi pariwisata jelas dilaksanakan menyesuaikan dengan
market yang menjadi target wisatawan. Berdasarkan data yang dikoleksi dari pihak Asisten
Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, setidaknya pada
2015 terdapat sejumlah pasar utama, sebut saja negara Singapura, Malaysia, Jepang, Korea
Selatan, China, Australia, dan Timur Tengah.

Publikasi secara daring dilakukan pada target market tersebut ternyata melibatkan situs-situs
lokal. Selain melalui media lokal, publikasi pun dilakukan dengan memanfaatkan situs
global. Setiap perilisan tersebut dapat menghadirkan insight (wawasan) berikut penjelasan
tentang waktu perilisannya, maupun jumlah engagement serta respon pada setiap media.
`Salah satu data yang akan ditayangkan adalah data pada salah satu pasar utama, yaitu
Singapura. Publikasi di media online untuk pasar Singapura ternyata dilakukan oleh
Kemenrian Pariwisata di situs Straitstime.com, Google, TripAdvisor, bbc. com, dan Lonely
Planet.

Jurnal : Perancangan Promosi Melalui Media Sosial Tiktok Untuk Meningkatkan Brand
Awareness Sobat Indihome

e-Proceeding of Applied Science : Vol.7, No.4 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai