HASIL PENELITIAN
SMPN I Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan ada beberapa hal yang penulis
kemukakan yang kesemuanya itu hasil dari penelitian, diantaranya adalah yang
pengamalan shalat siswa SMPN I Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan. Kedua
kiat-kiat guru agama dalam membina pengamalan shalat siswa SMPN I Muara
Labuh. Ketiga kondisi pengamalan shalat siswa SMPN I Muara Labuh. Keempat
siswa SMPN I Muara Labuh. Kelima usaha-usaha yang dilakukan guru agama
pada hakikatnya sebagai guru agama yang harus mampu menjadikan siswa
68
2
berupaya agar para siswa termotivasi untuk melaksanakan ibadah shalat. Kami
memberi nilai tambah bagi siswa yang lengkap shalatnya dengan cara itu
siswa yang lain ikut termotivasi untuk melakukan shalat dengan tepat pada
waktunya.1
guru agama ada beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan guru agama dalam
oleh siswa, karena kegiatan tersebut telah diprogram oleh sekolah, dan
sekolah banyak siswa yang ikut melaksanakan shalat, tapi ada juga siswa yang
tidak ikut dalam pelaksaan shalat karena malas, bagi siswa yang ikut shalat
diambil absennya, absent itu digunakan untuk menilai siswa yang rajin
1
Afriyeni, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 23 Januari 2009
2
Observasi, 27 Januari 2009
3
siswa tetapi kegiatan ini telah direncanakan sebelumnya oleh guru agama
sebagai upaya pembinaan pengamalan shalat siswa. Berikut ini akan penulis
agar anak tetap melaksanakan shalat dan tidak meninggalkan shalat. Sebab
lapangan tanggal 27 januari 2009 terlihat dengan jelas bahwa ketika waktu
shalat zhuhur telah masuk maka guru di lokal menyuruh siswanya yang
sudah ditunjuk untuk melaksanakan shalat pada hari itu, yaitu siapa yang
akan azan, siapa yang akan kultum sebelum shalat dilaksanakan, dan siapa
3
Syahriwal, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 22 Januari 2009
4
Neldison, Wawancara Pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
4
yang akan menjadi imam dalam pelaksanaan shalat tersebut dan siapa
2. Agenda shalat
Catatan agenda shalat ini dibuat oleh setiap siswa yang mana setiap siswa
shalat-shalat yang mereka lakukan dan menuliskan waktu dan jam berapa
serahkan kepada guru agama. Catatan agenda shalat siswa tersebut diparaf
shalat dan ini dibuat oleh setiap siswa, siswa menuliskan dalam agenda
Hal ini tentu saja diketahui oleh orang tua mereka, dan orang tua
bahwa: “Catatan agenda shalat dikumpulkan satu kali dalam seminggu dan
siwa memberikan buku agenda tersebut kepada guru agama untuk di paraf
dan diberi nilai. Dari pengamatan penulis ada juga siswa yang tidak
menjadi mubaligh atau pidato yang menjadi ajaran Islam, kegiatan ini
Adapun yang menjadi penceramah adalah siswa kelas I ,II dan III secara
menyatakan bahwa:
6
Neldison, Wawancara Pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
6
Jadi kata guru agama, guru telah berupaya untuk membina siswa
agar berpegang teguh kepada Al-qur’an dan sunnah Rasul, terutama dalam
dengna cara bergiliran, dengan cara setiap lokal diminta utusannya untuk
4. Membaca Al-Qur’an
smpn I muara labuh kabupaten solok selatan salah satu upaya dalam
guru agama yang bertujuan selain mendidik siswa pandai membaca al-
dalama al-qur’an.
menyatakan bahwa:
7
Neldison, Wawancara Pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh) 24 Januari 2009
7
orang setiap harinya, kegiatan memebaca la-qur’an ini dipandu oleh guru
menjadikan siswa untuk selalu dekat dengan Allah dan ikhlas beramal
shalat siswa adalah metode tauladan, metode pembiasaan dan metode nasihat
yang dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa dengan baik dan mudah.
Kepala sekolah dan guru agama SMPN I Muara Labuh Kabupaten Solok
bahwa:
8
Syahriwal, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh) 22 Januari 2009
8
tidak hanya menggunakan metode demonstrasi, tanya jawab dan ceramah, tapi
ini penulis lakukan pada waktu guru agama memberikan pelajaran pada siswa
dalam local dengan materi shalat, dalam penyampaian materi shalat, guru
peragaan shalat.
9
Syahriwal, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh) 22 Januari 2009
9
Muara Labuh memiliki 2 orang guru agama yang telah membina siswanya
untuk melaksanakan shalat, dimana semua guru ikut serta melaksanakan shalat
pengamalan shalat.
memuaskan, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan shalat siswa yang sudah
memenuhi rukun dan syarat sah shalat, demikian juga penerapan metode-
10
Afriyeni, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 23 Januari 2009
11
Neldison, wawancara pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
10
bagi siswa, sehingga kebosanan dapat diatasi dan siswa biasanya selalu
Dari beberapa metode yang digunakan oleh guru agama dalam memberikan
matreri tentang shalat, maka metode praktek ibadah yang paling efektif dan
berpengaruh bagi siswa, lagi pula dengan metode tersebut guru agama dapat
Muara Labuh ini adalah metode ketauladanan, metode nasehat dan metode
dilakukan oleh seseorang, karena mencontoh atau meniru yang baik itu
susah sekali tetapi kalau meniru yang jelek ini sangat mudah sekali dan
norma-norma yang berlaku, maka yang pertama kali yang berbuat adalah
bahwa:
12
Neldison, Wawancara Pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
11
nasehat dan cerita mengenai para Rasul atau Nabi terdahulu sebelum Nabi
shalat siswa, nasehat dan pengajaran ini sering diberikan ketika siswa
bercanda dalam shalat, lalai dalam shalat dan bermain-main dalam shalat.
menambahkan bahwa:
13
Neldison, Wawancara Pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh) 24 Januari 2009
12
ini langsung diberikan ketika siswa berbuat salah atau menantang apa yang
diajarkan oleh kepala sekolah dan guru agama dengan tujuan supaya siswa
dari pembinaan dalam bentuk nasehat karena nasehat yang diberikan tanpa
pembiasaan sesuatu hal atau perbuatan maka nasehat tyersebut tidak akan
berarti apa-apa hal ini dinyatakan oleh kepala sekolah SMPN I Muara
membuahkan hasil seperti ketika siswa sering bercanda dalam shalat, lalu
diberi nasehat pada waktu itu, maka dengan adanya nasehat tersebut
dan guru agama serta dibantu oleh majelis guru lainnya dalam upaya
pembinaan pengamalan shalat siswa saat ini telah terlihat ini kemajuan yang
14
Syahriwal, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 22 Januari 2009
15
Neldison, Wawancara Pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
13
cukup berarti dalam pengamalan shalat siswa. Rata-rata siswa sudah dapat
melaksanakan shalat dengan baik, mulai dari bacaan, rukuk dan sujud,
shalat siswa secara umum, kemampuan yang dimiliki siswa hampir merata.
Kabupaten Solok Selatan ini masih perlu dibina agar lebih baik lagi di masa
mendatang
belajarn demikian seterusnya. Hal ini dapat terlihat dari proses belajar
Kisi-Kisi Observasi
dengan criteria yang susdah ditentukan yang menjadi objek dalam penelitian
16
Neldison, Wawancara Pribad, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
14
ini adalah Kepala sekolah, guru agama dan siswa. Adapun yang akan penulis
observasi dalam penelitian ini adalah seputar upaya guru agama dalam
Selatan.
2. 3,45-4,49= Baik
3. 2,50-300= Cukup/sedang
4. 1,45-2,49= Kurang
Table I
Kondisi pengamalan shalat siswa di sekolah
No Aspek yang diobservasi Rincian Penilaian
Kemampuan siswa a. Bacaan
1 2 3 4 5
menjalankan shalat
Lafaz niat √
Takbir √
Doa iftitah surat al-
√
fatihah
Surat pendek √
Bacaan tasbih
tuma’ninah rukuk dan √
sujud
Doa tasyahud √
Salam penutup √
15
b. Perbuatan
Berdiri yang betul √
Mengangkat tangan
√
pada waktu takbir
Melipat tangan di atas
√
pusar
Rukuk √
Sujud √
Duduk diantara dua
√
sujud
Duduk tasyahud √
Duduk tawaru’ √
Memalingkan Kepala
√
pada waktu salam
Interpretasi Data
shalat, yaitu lafaz niat, rata-rata siswa mampu membaca niat shalat dengan
baik untuk itu mendapat nilai 2, untuk takbiratur ihram (takbir pembuka) siwa
dengan baik, maka siswa mendapatkan nilai 2, dan bacaan surut al-fatihahnya
juga bagus, maka siswa dapat nilai 2, demikian juga bacaan ayat pendek,
siswa membacanya dengan baik, maka mendapat nilai 2, untuk bacaan tasbih
dan tuma’ninah siswa mampu membacanya dengan baik, maka nilai yang
didapatkan siswa 2, dalam membaca do’a I’tidal dan duduk diantara dua sujud
Dari segi perbuatan dalam shalat, penulis lihat dari cara mereka berdiri
melipat tangan di atas pusar, siswa melakukannya cukup baik, maka mendapat
nilai 2, adapun pada waktu rukuk dan sujud masih ada kekurangan atau
kurang tepat, namun kesalahan tersebut tidak terlalu fatal, maka siswa
dengan baik maka mendapat nilai 2, untuk duduk antara dua sujud siswa
siswa mendapat nilai 2, karena siswa melakukanya dengan cukup baik, untuk
nilai 2.
17
hafalan lafaz shlat mendapat point 2, mengenai praktek ibadah dinilai cukup
baik mendapat point 2, tentang hasil pelaksanaan shalat juga mendapat point
2, dalam kegiata shalat siswa di sekolah hanya shalat zhuhur yang bisa
Labuh saat ini sudah cukup bagus. Hal ini juga disampaikan oleh guru agama
beberapa orang siswa penulis amati, terlihat bahwa tatacara berwudhuk siswa
sudah sesuai dengan rukun dan syaratnya. Namun masih ada siswa yang
Untuk memimpin shalat berjamaah, telah diatur oleh guru agama mulai
dari muazzin (orang yang azan), imam dan yang akan membaca do’a selesai
penulis lihat hampir tidak ada siswa yang menjawab azan tersebut, sementara
dalam materi yang diajarkan oleh guru agama, bahwa sunnat hukumnya
18
menjawab azan dan bagi yang baru datang saat azan dikumandangkan maka
Pada saat shalat berjamaah akan dimulai, imam dan makmum terlihat
komat kamid membaca lafaz niat, semua siswa dapat bembaca lafaz-lafaz
dalam pelaksanaan shalat dengan benar yang dimulai dari niat sampai dengan
salam. Dan gerakan dalam shalat siswa sudah baik dan sempurna.17
semua siswa dapat melaksanakan shalat sesuai dengan syarat dan rukun shalat,
walaupun pada beberapa bagian masih ada pelaksanaan shalatnya yang kurang
sempurna18.
kegiatan praktek ibadah, pada saat mengikuti kegiatan praktek ibadah tersebut
dengan baik, siswa rata-rata mengikuti kegiatan tersebut dengan senang hati
saat ini masih perlu dibina agar lebih baik dan sempurna. Perbaikan perlu
kesungguhan siswa dalam melaksanakan ibadah wajib tersebut. Sebab saat ini
17
Observasi 27 Januari 2009
18
Observasi 27 Januari 2009
19
dan kepala sekolah dalam melaksanakan ibadah shalat siswa di sekolah. Maka
guru agama dan kepala sekolah telah menyusun berbagai strategi yang dapat
dan guru agama antara lain melakukan pengontrolan pada waktu pelaksanaan
kerja sama dengan orang tua dalam mengawasi pengamalan shalat siswa di
rumah.
sekolah dan guru agama dalam upaya pembinaan pengamalan shalat siswa
tersebut cukup bagus dan dinilai telah berhasil membuat siswa termotivasi
siswa mau dan mampu mendirikan shalat tampa disuruh dan tampa diawasi
muslim yang sudah baligh, barakal juga merupakan kebutuhan jiwa manusia
siswa antara lain adalah rasa malas yang masih mempengaruhi sebahagian
siswa untuk mendirikan shalat, disamping itu ditemukan juga kendala ada
sebahagian siswa yang bergurau dan bercanda dalam pelaksanaan shalat kalau
tidak diawasi oleh guru, siswa juga biasanya lalai dan sering menghabiskan
waktu di tempat berwhuduk, dan ketika orang sudah mulai shalat mereka baru
Kabupaten Solok Selatan yang dilakukan oleh guru agama dan semua unsur
sekolah dengan berbagai usaha dan kegiatan mereka juga menemui kendala.
19
Neldison, Wawancara Pribadi,(Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
21
kendala lain yang ditemui oleh guru agama adalah kurangnya dukungan dari
orang tua siswa. Dimana sebahagian orang tua siswa SMPN I Muara Labuh
pengamalan shalat itu hanya semata-mata tugas guru agama atau pihak
menyatakan bahwa:
Hal senada juga ditambahkan oleh salah seorang guru agama, beliau
20
Syahriwal, Wawancara Pribadi,(Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 22 Januari 2009
21
Guru agam dan kepala sekolah, Wawncara, (di SMPN I Muara Labuh), 27 Januari 2009
22
mengapa kamu tidak shalat? Mereka menjawab: saya shalat di rumah jarang
dikontrol oleh orang tua, karena orang tua saya jarang di rumah, mereka sibuk
bekerja bahkan pulang ke rumah sudah malam, jadi tidak ada yang mengontrol
saya22
Itu dapat terlihat dari observasi yang penulis lakukan pada waktu
sebagian mereka itu acuh tak acuh saja, tapi bagi siswa yang tahu
terhadap pelaksanaan shalat pada hari itu, namun masih ada diantara siswa
tersebut yang enggan atau malas untuk melaksanakan shalat zhuhur dengan
berbagai macam alasan dan dalam pelaksanaan shalat tersebut masih ada juga
22
Syahriwal, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 22 Januari 2009
23
Afriyeni, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 23 Januari 2009
24
Observasi 29 Januari 2009
23
bahkan ada yang tertawa diantara mereka ada juga gerakan shalatnya asal-
asalan saja.
menyatakan bahwa:
Ketika waktu shalat telah masuk masih ada diantara siswa kami yang
malas melaksanakan shalat dan begitu juga ketika shalat berlangsung
mereka da juga yang tidak serius seperti bercanda dengan teman
disampingnya sambil tertawa. Hal ini tentu mengganggu
ketenangannya dan teman-temannya yang lain yang juga
melaksanakan shalat begitupun shalat mereka masih ada yang belum
sempurna dan asal-asalan saja25.
lapangan terlihat bahwa dalam pelaksanaan shalat tersebut masih ada yang
bercanda dan tertawa dengan teman disampingnya. Disini terlihat dengan jelas
bahwa mereka masih belum memahami akan pentingnya shalat tersebut dan
gerek-gerakan shalat mereka masih banyak yang belum sempurna dan terlihat
asal-asalan. Disini penulis juga melihat masih ada diantara siswa tersebut yang
siswa laki-laki masih ada yang berkeliaran dan duduk di warung di sekitar
Dari hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru agama dan
mereka temui dalam pembinaan pengamalan shalat siswa, baik dari siswa itu
sendiri maupun di luar diri siswa itu sendiri. Adapun dari siswa itu sendiri
25
Afriyeni, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 23 Januari 2009
26
Observasi 29 Januari 2009
24
teman pada waktu pelaksanaan shalat, cara berwudhuk, dan cara pelaksanaan
shalat yang kerang sempurna, serta acuh-tak acuh apabila waktu shalat telah
masuk. Sedangkan dari luar diri siswa itu sendiri adalah masalah waktu shalat
kendala tersebut melalui cara yang bijaksana. Contohnya bagi siswa yang suka
malas akan diberi tugas sebagai muazzin dan lain sebagainya. Demikian juga
bagi mereka yang suka bercanda dalam shalat yang akan ditempatkan pada saf
terdepan, bagi suka yang lalai di tempat wudhuk ditugaskan beberapa orang
guru mengawasi. Dan yang lebih penting lagi melibatkan orang tua siswa
27
Syahriwal, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 22 Januari 2009
25
bacaan shalat dan tatacara pelakasaan shalat bagi siswa yang kurang sempurna
dari apa yang mereka lakukan itupun diajarkan pada jam belajar berlangsung.
Dan untuk mengatasi siswa yang shalatnya kurang lengkap dan tidak shalat,
menyatakan bahwa:
Cacatan agenda shalat ini dibuat oleh setiap siswa yang berisi tentang shalat
yang mereka kerjakan di rumah dan ditandatangani oleh orang tua mereka
agenda shalat guru bisa mengontrol dan mengetahui apakah siswa tetap
namun masih ada diantara mereka yang tidak menuliskan kegiatan shalat yang
catatan agenda shalat tersebut masih ada diantara siswa yang tidak
agenda shalat sebagai salah satu upaya membina pengamalan shalat siswa
catatan agenda shalat tersebut masih ada diantara siswa yang tidak
mengumpulkannya30
siswa di sekolah, siswa yang lain pun terpengaruh dan terganggu ketenangan
beribadah. Menurut kepala sekolah hal itu harus segera diatasi sebelum
berdampak lebih luas, langkah awal yang ditempuhm kepala sekolah adalah
29
Neldison, Wawancara Pribadi,(Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
30
Shahriwal, Wawancara Pribadi, (Guru Agama di SMPN I Muara Labuh), 22 Januari 2009
27
Bagi siswa yang tidak mengikuti program yang telah ditetapkan oleh
kepala sekolah tersebut dikenai sanksi atau hukuman yang dapat membuat
pelaksanaan shalat selesai ada siswa yang ketahuan oleh Kepala sekolah dan
guru agama tidak melaksanakan shalat, dan juga tidak mengumpulkan cacatan
Selatan.
31
Neldison, Wawancara Pribadi, (Kepala Sekolah di SMPN I Muara Labuh), 24 Januari 2009
32
29 Januari 2009
28