Anda di halaman 1dari 3

C.

Metode Penelitian
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, kuliah pengabdian masyarakat (KPM) di Kapedi
terjun langsung ke salah satu TPQ yang tempatnya lumayan strategis. Dilakukan dengan cara
mengajar anak-anak dengan melihat sejauh mana bacaan Al-Qur’an yang mereka kuasai,
serta memberikan program baru yaitu praktik sholat yang diadakan setiap malam Rabu, dan
Talqin setiap malam Minggu, hal ini bertujuan untuk melatih anak-anak berjiwa Qur’ani yang
sebenarnya, tidak hanya didalam bacaan tajwid saja tetapi tata cara sholat yang baik dan
benar serta bacaan didalam sholat yang wajib mereka ketahui.
Bimbingan yang diadakan satu kali dalam seminggu tersebut menggunakan metode
pembelajaran atau praktik langsung di Mushollah, kegiatan ini di ikuti oleh kurang lebih 63
orang anak dari berbagai jenjang pendidikan dengan tenaga pengajar oleh beberapa
mahasiswa KPM IAIN Madura yang terdiri dari 3 orang mahasiswa, selebihnya mengajar
ngaji setiap malam sesui jadwal yang sudah ditentukan.
Sama hal nya dengan metode program Talqin dan Praktik sholat, mengajar anak-anak
mengaji juga didatangi langsung ke Mushollah, yakni dengan mendengarkan lantunan Al-
Qur’an yang mereka bacakan. Anak-anak lebih suka mendengarkan terlebih dahulu sebelum
mulai mengaji, mereka mempunyai kecendenrungan dalam hal meniru serta mengulanginya.
Tanpa disadari, lantunan Al-Qur’an tersebut akan terekam di daya piker anak dan lambat laun
mereka akan mengingat dengan sendirinya.
Program kerja atau kegiatan khusus yang ada diadakan di Mushollah ini berlangsung selama
3 kali di bulan Juli 2023, sedangkan kegiatan mengajar ngaji diadakan setiap hari selain hari
sabtu (Libur). Dapat dilihat dalam table 1 berikut ini.

Tabel 1 kegiatan khusus di Mushollah (setelah isya’)

Hari dan Tanggal Kegitan yang dilaksanakan


Rabu, 12 Juli 2023 Praktik sholat
Minggu, 16 Juli 2023 Talqin
Rabu, 19 Juli 2023 Praktik sholat
Minggu, 23 Juli 2023 Talqin
Rabu, 26 Juli 2023 Praktik sholat

Tabel II kegiatan rutinan di Mushollah (setelh maghrib)


Senin Mengajar ngaji
Selasa Mengajar ngaji
Rabu Mengajar ngaji
Kamis Mengajar ngaji
Jum-at Mengajar ngaji + Barzanji
Minggu Mengajar ngaji
PEMBAHASAN INTI
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu
usaha yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Sedangkan tujuan dari
pendidikn karakter adalah membimbing dan sebagai bentuk penyempurnaan guna menuju ke
arah hidup yang lebih baik. Pendidikan karakter sendiri tidak hanya diajarkan di sekolah-
sekolah tetapi juga di rumah ataupun di TPQ. TPQ sendiri merupakan lembaga pendidikan
yang mengajarkan Al-Qur’an untuk anak SD (7 sampai dengan 12 Tahun) yang bertujuan
menjadikan santri mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dan menjadikannya
pedoman hidup.
Oleh karena itu mahasiswa KPM selain memulai kegiatan formal,juga terjun langsung ke
pendidikan non formal jenis pendidikan islam yakni dengan memberikan pengajaran
membaca Al-Qur’an yang baik dengan pelafalan serta tajwid yang benar. Selain itu juga
memberikan pengajaran tentang sholat dan bacaan-bacaan didalamya yang dikemas dengan
praktik sholat, dan biasanya diadakan setiap satu minggu sekali. Tujuannya agar anak-anak
yang belajar mengaji disana tidak hanya paham ilmu bacaan Al-Qur’an saja, tetapi juga
belajar tata cara sholat yang baik menurut islam.
Mushollah atau TPQ yang mahasiswa KPM amati selama kurang lebih satu bulan, anak-
anak disana memiliki budi pekerti yang sangat baik, baik dari segi tabi’at, moral dan
lingkungan yang mendukung. Hal ini terlihat jelas bagaimana ustadz maupun ustadzah disana
sangat memperhatikan tingkah laku mereka dari segi pembicaraan, tingkah laku dan
lingkungan. Salah satu dari sikpa yang harus banyak ditiru oleh semua anak adalah dengan
menghormati guru, terlebih guru ngaji, tidak membantah jika sedang diberi nasehat, meniru
hal-hal baik yang diajarkan.
Pembelajaran yang didapat mereka setiap hari di Mushollah sangat berdampak dengan
kegiatan mereka sehari-hari, hal ini terlihat jelas bagaiaman karakter yang dimiliki
perindividu ketika saling bertemu di jalan, hal pertama yang akan mereka lakukan adalah
dengan mencium tangan, ini menunjukkan bahwa kesopanan lebih tinggi nilainya dari pada
kecerdasan, mengucapkan salam, adalah bentuk toleransi yang sangat tinggi, selain sebagai
doa, salam merupakan sapaan paling mulia kepada sesame manusia tanpa pandang bulu.
Kegiatan yang diadakan setiap harinya di mushollah meliputi :
1. Kegiatan mengajar ngaji.
Hal ini biasanya di ajari langsung oleh udtaz maupun ustadzah, mengoreksi bacaan
mereka dan memperbaiki jika terdapat kesalahan.
2. Tadarus.
Kegiatan ini biasanya hanya dilakukan di malam rabu dan di pimpin langsung oleh
ustadz, sama halnya dengan kegiatan mengaji hanya saja jika dalam kegiatan mengaji
biasanya ustadz sendiri yang mengoreksi sedangkan dalam kegiatan tadarus, semua
santri yang juga ikut tadarus bisa membenarkan bacaan yang kurang tepat.
3. Barzanji.
Kegiatan ini biasa dilantunkan setiap malam Jum-at setelah isya’ dan di ikuti oleh
semua santri ngaji di mushollah. Kegiatan ini berbeda dengan kegiatan barzanji di
mushollah lain, santri di wajib kan membawa air satu botol untuk dibawa ke
mushollah setip malam jum-at, kemudian akan dibacakan doa bersama se usai
pembacaan barzanji. Hal ini mengajarkan anak-anak bahwa air doa yang di ikuti
sholawat sangat mujarobat dan Insaallah bisa menghilangkan berbagai penyakit.

Sebagai cambuk semangat bagi anak-anak untuk terus belajar ngaji, ustadzah biasanya
memberikan reward berupa ucapan terimakasih dan waktu pulang terlebih dahulu bagi
mereka yang datang awal ke mushollah sekaligus merapikan sajadah untuk persiapan sholat
berjama’ah. Sebaliknya, ustdzah juga memberikan hukuman ringan bagi mereka yang
datang terlambat dan berbicara ketika mengaji. Seolah melatih mental santri untuk tidak
patah semangat dalam mencari ilmu khususnya menjadi manusia yang berjiwa Qur’ani yang
sebenarnya, membentuk karakter yang baik, moral yang bagus serta iman yang mantap.

Anda mungkin juga menyukai