Anda di halaman 1dari 7

PEMBIASAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Malang

Pengembangan karakter guru dan peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan
perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses
pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses
pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-
sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter
melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam
maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan diMadrasah terdiri atas Kegiatan Rutin,
Spontan,Terprogram dan Keteladanan.

1. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus dimadrasah.
Tujuannya untuk membiasakan peserta didik dan guru melakukan sesuatu dengan baik.
Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin adalah sebagai berikut :
1. 5S (Senyum, Salam, Salim, Sopan, Santun)
Semakin bertambahnya waktu, budaya asing mencemari perilaku masyarakat
Indonesia. Belakangan ini, perilaku masyarakat Indonesia terutama perilaku anak usia
sekolah sudah bisa dikatakan menyimpang dari norma-norma yang berlaku di
Indonesia. Pergaulan yang baik, tata krama, sopan santun, sulit ditemukan di
kepribadian mereka. Yang sering ditemukan adalah persaingan antar geng, yang
disebabkan karena kurang adanya rasa saling mengenal, saling ketergantungan dan
saling keluarga. Mereka acuh terhadap orang yang tidak mereka kenal. Malah,
menyapa orang yang tidak dikenal itu adalah hal yang aneh. Maka dari itu, tujuan 5
Suntuk mengubah perilaku masyarakat Indonesia terutama Guru dan Peserta didik di
MTsN 3 MALANG.
Dengan diterapkannya budaya ini, siswa tentu saling sapa dan tersenyum yang
membuat mereka lebih akrab satu sama lain.
2. Sholat Dhuha Berjamaah
Kata ‘dhuha’ yang mengiringi shalat sunah dhuha bermakna terbit atau naiknya
matahari. Sehingga, wajar jika mengenai shalat ini dilakukan pada pagi hari ketika
matahari mulai menampakkan sinarnya. Jadi shalat dhuha bisa kita laksanakan ketika
matahari mulai menampakkan sinarnya, yakni sekitar pukul 06.30 WIB hingga
menjelang tengah hari atau menjelang waktu dhuhur, sekitar pukul 11.30 WIB.
Sampai di sini kita sudah memahami mengenai waktu shalat dhuha yang telah
ditentukan, begitu juga dengan waktu shalat sunah lainnya. Hal ini menunjukkan
bahwa waktu shalat tersebut tidak bisa diubah atau digeser, misalnya waktu shalat
dhuha dilaksanakan pada malam hari atau waktu shalat tahajud dilaksanakan pada
pagi hari. Sebab semuanya telah ada ketentuannya.
Memgenai hal tersebut, Allah Swt. Berfirman:

‫ُوا هللاَ قِيَاما ً َوقُعُوداً َو َع ٰلى ُجنُوبِ ُك ْم فَِإ َذا‬


ْ ‫صالَةَ فَ ْاذ ُكر‬ َ َ‫فَِإ َذا ق‬
َّ ‫ض ْيتُ ُم ال‬
ً ‫ين ِكتَابا ً َّم ْوقُوتا‬َ ِ‫ت َع ٰلى ْال ُمْؤ ِمن‬ْ َ‫صالَةَ َكان‬َّ ‫ ِإ َّن ال‬bَ‫صالَة‬
َّ ‫وا ال‬ْ ‫اط َمْأنَنتُ ْم فََأقِي ُم‬
ْ
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah
merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman”. (Q.S. 4 An Nisaa' 103)

Ayat tersebut tidak hanya berlaku untuk shalat fardhu, melainkan juga shalat sunah
yang telah ditentukan waktunya masing-masing. Ketentuan mengenai waktu shalat ini
sejatinya mengajarkan kepada kita mengenai manajemen waktu. Manejemen waktu
merupakan aset paling berharga yang diberikan Allah Swt. kepada kita. Oleh karena
itu sepatutnya mempergunakan (mengelolah) waktu yang kita punya dengan sesuatu
yang bermanfaat dan bernilai.

3. Tadarus Al -Quran

Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat penting,


terutama bagi peserta didik. Mereka tentu akan merasa berat ketika membaca Al-
Qur’an tidak dijadikan kebiasaan. Sehingga berkaitan dengan hal tersebut, peserta
didik perlu dibiasakan dengan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan pola pikir
tertentu. Khususnya agar mereka terbiasa melaksanakan ibadah-ibadah sebagai
seorang muslim. Kegiatan membaca Al-Qur’an yang dilaksanakan setiap pagi tentu
akan memberikan dampak positif bagi peseta didik
Pembiasaan tadarus Al-Qur’an MTsN 3 Malang dilaksanakan secara bersama-
sama setiap pagi (selasa- -juma’at) yaitu pada jam ke 0 yang berlangsung selama 15
menit sebelum dimulainnya kegiatan belajar mengajar. Surat yang dibaca yaitu
terjadwal setiap harinya antara lain: Selasa (Al-Mulk), 2Rabu, (Al-Waqiah), Kamis
(Yasin) dan Jum’at (Ar-Rahman).

4. Pembacaan Sholawat Nabi

1) Tujuan Kegiatan Sholawat


 Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta memperkokoh
akhlakul karimah sebagai pondasi dalam kehidupan diri siswa, baik
di lingkungan sekolah, rumah, maupun masyarakar.
 Menanamkan kecintaan siswa kepada Rasulullah nabi Muhammad
SAW, sebagai ummatnya.
 Menanamkan keistiqomahan berdzikir pada diri siswa dan
bersholawat kepada nabi Muhammad SAW, dengan harapan kelak
mendapat syafaat beliau.
 Sebagai media spiritual siswa dalam menenangkan hatibatin dengan
memperbanyak dzikrullah dan sholawatur rasul. Sebagaimana
firman Allah SWT;
ْ ِ‫أالَبِ ِذ ْك ِرهللا‬
ِ ْ‫تط َمِئ ُن ْالقُلُو‬
‫ب‬
 Menggapai ridlo Allah dan syafaat rasulillahi shollallahu alaihi
wasalama.

2) Tempat dan Waktu


Kegiatan sholawat dilaksanakan di masjid Darussalan Madrasah
Tsanawiyah Negeri 3 Malang, setiap hari Jum’at minggu kedua setelah
sholat dluha jam 06.45-07.00 WIB
3) Subjek Kegiatan Sholawat
Penyelenggara kegiatan ini dilakukan oleh semua dewan guru, tenaga
kependidikan dan karyawan.
4) Objek Kegiatan Sholawat
Sasaran kegiatan sholawat adalah seluruh siswa dan siswi Madrasah
Tsanawiyah Negeri 3 Malang.

5. Kuliah Inspirasi
Dengan program kuliah inspirasi pagi yang ditampilkan dan diprogramkan
setiap Jumat minggu ke 3 di MTs Negeri 3 Malang akan mampu memberikan
jawaban yang inspiratif, program kuliah inspirasi ini merupakan wadah bagi
peserta didik yang memiliki potensi dibidang pidato, ceramah dan sarana
dakwah.
Kuliah Inspirasi pagi yang disajikan melalui 3 bahasa secara bergantian, yaitu
Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dengan durasi waktu
antara 7 menit sampai 10 menit lamanya, bisa diharapkan mampu
menampilkan tema tema yang actual dan factual disampaikan secara menarik
dan variatif, karena hal ini akan dapat memikat dan menarik simpati kepada
pendengar sehingga dapat memberikan pengalaman sangat baik dan inspiratif.

6. Sholat Berjamaah
a. Pengertian Sholat Jamaah
Yaitu sholat yang dilakukan secara bersama-sama dengan dipimpin oleh
seorang imam dalam suatu tempat (masjid, mushola, rumah, dan lain-lain).
b. Maksud dan Tujuan
Untuk melatih siswa-siswi dan warga Mts Negeri 3 Malang membiasakan diri
melakukan sholat berjamaah. (membentuk karakter agar terbiasa melakukan
sholat berjamaah).
c. Tempat Melaksanakan
Masjid As Salam Mts Negeri 3 Malang
d. Waktu
Setiap hari kecuali hari libur, yaitu pada waktu sholat Dhuha, Dhuhur, dan
Ashar, serta sholat Jumat.
e. Yang Melaksanakan
Warga besar Mts Negeri 3 Malang yang terdiri dari seluruh siswa kecuali yang
udzur, dewan guru, serta staf karyawan TU. Khusus untuk Sholat Jumat diikuti
oleh orang kampung.
f. Sasaran
Seluruh siswa Mts Negeri 3 Malang serta Dewan Guru dan Staf Karyawan
TU.

7. Keputrian Jumat
Pengertian keputrian Jum’at
Keputrian Jum’at adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakn khusus untuk semua
pesertadidik putri yang ada di MTs Negeri 3 Malang yang dilaksanakn pada hari
Jum’at bertepatan dengan pelaksanaan shalat Jum’at.
Maksud dan tujuan dilaksanakan keputrian Jum’at
a. Untuk mengendalikan ketertiban peserta didik putri yang tidak melaksanakan
shalat Jum’at agar tidak mengganggu pelaksanaan shalat Jum’at yang dikerjakan
oleh peserta didik laki – laki.
b. Membantu dan memberi kesempatan kepada peserta didik putri untuk
mengembangkan kreatifitasnya dalam berbagai ketrampilan yang ada
hubungannya dengan keputrian, seperti tata boga, tata busana/fashion juga
keagamaan dan ketrampilan lain.
Waktu dan tempat pelaksanaan keputrian Jum’at
a. Waktu : Setiap hari Jum’at saat dilaksanakan shalat Jum’at yaitu antar jam
11.30 – 12.30 WIB.
b. Tempat : Di ruang kelas .
Pelaksana
Yang bertugas mendampingi peserta didik dalam keputrian Jum’at adalah ibu-ibu
guru dan karyawan/staf MTs Negeri 3 Malang.
Sasaran
Peserta didik putri MTs Negeri 3 Malang.

8. Kegiatan Jumat Bersih


Kegiatan Jumat Bersih adalah kegiatan yang dilakukan di MTsN 3 Malang ,
biasanya digunakan untuk melakukan kegiatan kerja bhakti membersihkan lingkungan
madrasah, ruangan kelas, ruangan kantor, halaman madrasah. Sehingga banyak sekali
manfaat yang didapatkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Prilaku hidup bersih ini
sangat berhubungan dengan pola hidup sehat. Lingkungan yang bersih akan
mempengaruhi kwalitas hidup penghuninya. Secara praktis ada 11 langkah gerakan
Jumat Bersih yang merupakan akronim dari Jumat Bersih yaitu :
J : Jagalah sumber air bersih,jamban dan pembuangan air
U : Usahakan semua fasilitas itu tetap terjaga , bersih, dan terpelihara
dengan
baik.
M : Manfaatkan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien
A : Adakan kerjasama yang baik antar warga madrasah
T : Tetapkan strategi yang direncanakan bersama
B : Berikan penyuluhan kesehatan dan kebersihan kepada warga sekolah
E : Etika kerja perlu ditingkatkan secara bertanggungjawab
R : Rembugkan bersama masalah kebersihan yang ada
S : Setiap kegiatan harus dicatat dan dilaporkan secara rutin
I : Informasikan hasil kegiatan tersebut kepada kepala madrasah
H : Hasil yang terbaik diberikan rewards
Tujuan dari kegiatan Jumat Bersih adalah menumbuhkan rasa memiliki
tanggungjawab akan kebersihan lingkungan madrasah di kalangan seluruh warga
madrasah, sehingga tercipta suasana belajar yang sehat dan nyaman .
Kegiatan Jumat Bersih dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi minggu I sebelum KBM
dimulai’ meskipun telah ada piket harian kelas.Seluruh warga MTsN 3 Malang
bersama- sama serentak melakukan kegiatan bersih-bersih dengan antusias dan senang
hati.
Adapun Sasaran kegiatan adalah seluruh lingkungan madrasah baik kelas, kantor,
perpustakaan, masjid,BK,UKS,Kantin, halaman madrasah, saluran air dan taman.

9. Upacara Bendera
Tujuan Upacara Bendera wajib dilaksanakan oleh seluruh sekolah, baik swasta
maupun negeri. Upacara Bendera di MTs. Negeri 3 Malang bertujuan melatih
kedisiplinan siswa serta memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa ataupun
menumbuhkan semangat jiwa nasionalisme. Selain itu, juga mengajarkan pada
seluruh siswa untuk senantiasa mengenang jasa para pahlawan, mendoakannya,
dan menyanykan lagu-lagu nasional yang membuat peserta didik tahu sejarah
bangsa Indonesia dan menanamkan jiwa patriotisme di kalangan siswa.
Pelaksanaan Kegiatan Setiap hari Senin, di setiap lembaga pendidikan terutama
sekolah dilaksanakan kegiatan Upacara Bendera pada pagi hari sebelum Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dimulai, termasuk di MTs. Negeri 3 Malang.
Sasaran Kegiatan Setiap hari Senin, MTs. Negeri 3 Malang mengadakan
Upacara Bendera. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga MTS. Negeri 3 Malang.

10. Demokrasi Pemilu Osis


Tujuannya Pelaksanaan MTs. Negeri 3 Malang sebagai salah satu lembaga
pendidikan formal membelajarkan siswanya untuk menanamkan budaya
demokrasi dalam kehidupan/kegiatan di sekolah. Salah satu contohnya, yaitu
pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS.
Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS secara langsung (salah satu contoh
dari budaya demokrasi di sekolah) bertujuan untuk membentuk karakter siswa
agar dapat bertindak adil, jujur, terbuka, menghargai perbedaan, lapang dada
dalam menerima apapun hasilnya.
Pelaksanaan Kegiatan Untuk menunjang jalannya Organisasi Intra Sekolah
(OSIS),maka membutuhkan pengurus masa kepengurusan selama satu tahun yang
dimulai setiap tahun ajaran. Untuk itu, MTs. Negeri 3 Malang membutuhkan
pengurus baru setelah berakhirnya masa jabatan pengurus lama.
Pengisian kepengurusan OSIS MTs. Negeri 3 Malang dilakukan dengan cara
pemilihan secara langsung yang diikuti oleh seluruh siswa. Kegiatan ini diawali
dengan pendaftaran Calon ketua dan Wakil ketua OSIS, kemudian diseleksi oleh
pengurus inti OSIS, Pembina OSIS, dan BK.
Calon pasangan ketua dan wakil ketua OSIS yang terseleksi mensosialisasikan
visi misi dan programnya, jika terpilih.
Kegiatan pemilihan Ketua dan wakil ketua OSIS dilakukan secara langsung yang
diikuti oleh seluruh siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru
Sasaran Kegiatan Masa kepengurusan OSIS MTs. Negeri 3 Malang adalah satu
tahun yang dimulai setiap tahun ajaran. Pengisian kepengurusan yang baru
dilakukan dengan cara pemilihan secara langsung yang diikuti oleh seluruh siswa.

11. Bank Sampah


A. Latar Belakang
Pada dasarnya sampah jika tidak ditangani dengan pengolahan yang baik akan
menjadi problematika wilayah. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang
tersedia tidak akan bisa menampung sampah yang terus menerus dihasilkan
masyarakat apalagi tanpa diimbangi kesadaran dalam mengelola sampah yang
baik. Untuk itulah penanganan masalah sampah harus dimulai dari sumbernya.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat secara luas juga tidak terlepas dari
permasalahan sampah, dan jika dilihat kondisi saat ini warga MTs N 3 Malang
belum banyak mengetahui bagaimana mengelola dan memanfaatkan sampah.
Sampah masih dianggap sebagai barang yang tidak berguna, dibuang di tempat
sampah dan di angkut ke TPS, hal itu dilakukan oleh sebagian kecil warga yang
perduli kebersihan dan sebagian warga yang tidak perduli kebersihan maka
sampah akan dibuang di semua tempat.Dua kegiatan warga tersebut sama-sama
belum berwawasan lingkungan karena belum ada usaha untuk pengurangan atau
pengelolaan sampah yang baik. Seharusnya sampah tidak hanya berhenti di TPS
yang pada dasarnya hanya ditumpuk. Kita semua tau dampak dari penumpukan
sampah.Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka MTs N 3 Malang berupaya
melakukan kegiatan yang lebih baik dalam menangani permasalahan sampah dan
kebersihan lingkungan dengan mendirikan Bank Sampah. Guna terwujudnya
Lingkungan madrasah yang aman, ramah, bersih, sehat, rapi, indah dan
berwawasan lingkungan. Sehingga sampah bukan lagi barang yang tidak berguna
melainkan menjadi berkah.Bank sampah MTsN 3 Malang adalah suatu sistem
pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong warganya untuk
berperan serta aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, dan
menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar/ produsen recycle dengan
reward pengembalian berupa uang yang bisa diambil di waktu-waktu tertentu,
sehingga warga MTsN 3 Malang mendapat keuntungan ekonomi dari menabung
sampah.

B. Tujuan :
 Membentuk karakter warga MTs N 3 Malang yang peduli
lingkungan
 Madrasah menjadi tempat pembelajaran secara riil bagi peserta
didik dalam menyikapi sampah.
 Madrasah menjadi lebih bersih, sehat, rapi dan indah
 Mengubah sampah jadi berkah

C. Peserta : Semua warga MTs N 3 Malang


D. Pengurus : Pengurus inti : Para Guru Pembina OSIS MTs N 3
Malang
Petugas harian : OSIS MTs N 3 Malang
E. Peserta : Semua warga MTs N 3 Malang yang di wakili pengurus
kelas/ruang
F. Pelaksanaan :
1. Pengumpulan sampah anorganik dari anggota; Tiap
hariJum’at(1minggu sekali untuk mengantisipasi jumlah
sampah anorganik yang sedikit dan jam kegiatan yang padat)
2. Penjualan sampah anorganik ke lapak ; Tiap hari jum’at minggu
ke empat (1 bulan sekali)
3. Pengumpulan sampah anorganik “Gerakan Bank Sampah
Bersama Hari jum’at, tiap dua bulan sekali
G. Tempat : Ruang Bank Sampah MTs N 3 Malang

2. Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu,
tempat
dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam
membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya.
Contoh:
 Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada
guru, karyawan dan
sesama siswa
 Membiasakan bersikap sopan santun
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
 Membiasakan antre
 Membiasakan menghargai pendapat orang lain
 Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
 Membiasakan menolong atau membantu orang lain
 Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah, seperti
Majalah
 Dinding dan Kotak Curhat BK
 Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai
kebutuhan.
3. Kegiatan Terprogram
Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan
dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini
artinya membiasakan peserta didik dan personil madrasah aktif dalam melaksanakan
kegiatan
madrasah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing.
Contoh :
 Kegiatan Class Meeting
 Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional
 Kegiatan Studi Alam
 Kegiatan Perjusa
4. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat
dijadikan contoh
Contoh:
 Membiasakan berpakaian rapi
 Mebiasakan datang tepat waktu
 Membiasakan berbahasa dengan baik
 Membiasakan rajin membaca
 Membiasakan bersikap ramah

Anda mungkin juga menyukai