Oleh:
TIKA
0501201127
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, petunjuk dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
Shalawat beserta salam penulis kirimkan buat junjungan alam Nabi Muhammad SAW., yang
telah membawa umat manusia dari alam jahiliah menuju alam cahaya keimanan dan ilmu
pengetahuan.
Penelitian ini adalah sebagai salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kulian
Penilaian Tindakan Kelas, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nahdlatul
Ulama Cirebon. Penelitian ini berjudul Pengaruh Hasil Belajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah
Nurul Athfal terhadap Hasil Belajar Siswa.
Penulis sebagai manusia tidak luput dari berbagai kesalahan, tentunya dalam penelitian ini pun
tak lepas dari berbagai kekurangan baik yang menyangkut teknis penyusunan, tata bahasa maupun
isinya. Demi tercapainya kesempurnaan peneliian ini, dengan segenap kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun.
Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Terutama dan teristimewa orang tua penulis, terimakasih atas pengorbanan, cinta,
kasih sayang, dan motivasi yang diberikan kepada penulis. Semoga ayahanda dan ibunda selalu
dalam lindungan dan karunia-Nya serta selalu dibeikan kesehatan oleh Allah SWT. Tak lupa penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga saya
mampu melakukan sebuah penelitian ini, terimakasih kepada pihak sekolah Madrasah Diniyah
Takmiliyah Nurul Athfal yang telah memberikan saya ijin untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut dan telah membimbing saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
BAB I
PENDHULUAN
A. Latarar Belakang
Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
penutup para nabi dan rasul, denganperantaraan malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang
disampaikankepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak), serta mempelajarinyamerupakan
suatu ibadah, dimulai dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengansurah al-Nash (Shabuny, 2002).
Membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar sebagaimana Al- Qur’an diturunkan menjadi
kewajiban bagi setiap muslim. Namun kenyataannya masihbanyak anak-anak bahkan orang dewasa
pun belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Adapun ilmu yang mempelajari cara
membaca Al- Qur’an dengan baik adalah ilmu tajwid maka perlu sekiranya, dalam pembelajaean
ilmu tajwid untuk memperbaiki serta memberi pemahamanmengenai cara membaca Al- Qur’an
dengan baik.
Ilmu tajwid merupakan suatu disiplin ilmu yang bermanfaat untukmenghindari agar tidak
terjadi kesalahan dan perubahan bacaan Al- Qur’an serta memelihara lisan dari kesalahan
membacanya.Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah artinya jika adasebagian kaum
muslimin yang mempelajari ilmu tajwid maka gugurlahkewajiban sebagai kaum muslimin lainnya
untuk mempelajari ilmu tajwid.Adapun membaca Al- Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid merupakan
suatu kewajiban bagi orang yang membacanya. Sebagaimana firman Allah Swtdalam surat Al-Muzzammil
{73} ayat : 4
Madrasah diniyah mempunyai peran penting dalam pengembanganpen didikan islam yakni : a) sebagai
lembaga tranfer pengetahuan agama, b)sebagai media pelestarian ajaran islam, c) untuk melengkapi
pendidikan agama islam di sekolah. Madrasah Diniyah Takmiliyah Nurul Athfal berada di kampung
Lingkunggiri Rt 022 Rw 004 Ds. Puspasari Kec. Puspahiang Kab. Tasikmalaya, hingga saat ini kurang
lebih sudah mencapai 73 santri. Madrasah Diniyah merupakan salah satu lembaga pendidikan keagamaan pada jalur
luar sekolah yang di harapkan mampu secara terus menerus memberikan pendidikan agama islam kepada
anak didik yang tidak terpenuhi pada jalur sekolah yang di berikan melalui system klasikal serta
menerapkan jenjang pendidikan. Madrasah Diniyah Takmiliyah Nurul Athfal adalah lembaga
pendidikanyang memfokuskan terhadap pembelajaran Al-Qur’an, namun demikian dalam
pembacaan ayat-ayat Al- Qur’an harus tartil dan memahami akan hukum-hukum bacaan yang ada di
dalamnya yang di namakan hukum ilmu tajwid. Oleh karena itu guru harus menggunakan metode
yang menarik agar membuat para santri tidak merasa kesulitan dalam mempelajari materi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Kepala Sekolah
M. Obing
5. Keadaan Murid
Peserta didik Madrasah Diniyah Nurul Athfal mayoritas dari penuduk setempat dan anak
umuran sekolah SD, Berikut adalah data jumlah Siswa Madrasah Diniyah Nurul Athfal Tahun
ajaran 2023/2024 seperti pada tabel.
Data Jumlah siswa tahun pelajaran 2023/2024
MASUK BULAN KELUAR
SISWA
NO KELAS INI BULAN INI JUMLAH
L P JUMLAH L P JUMLAH L P JUMLAH
1 I 11 6 17 - - - - - - 12
2 II 8 3 11 - - - - - - 11
3 III 2 3 5 - - - - - - 5
4 IV 4 6 10 - - - - - - 10
5 V 5 13 18 - - - - - - 18
6 VI 2 10 12 - - - - - - 12
Jumlah 32 41 73 - - - - - - 73
Sumber: Hasil observasi tahun 2023
6. Kondisi Sarana dan Prasarana
Adapun sarana yang dimiliki Madrasah Diniyah Awaliyah Matholiul Ulumsaat ini terdiri
dari :
a. Kelas untuk KBM : 5 kelas
b. Toilet : 2 buah
c. Area parkir : 1 buah
Sedangkan perangkat yang menunjang proses pembelajaran di MadrasahDiniyah Awaliyah
Matholiul Ulum dapat dilihat pada tabel 3.4 meliputi :
Sarana dan prasarana Madrasah Diniyah Awaliyah Matholiul Ulum
NO Prasarana Jumlah Kondisi
1 Meja siswa 40 Baik
2 Kursi siswa 0 Baik
3 Almari/ rak buku 3 Baik
4 Meja guru 4 Baik
5 Kursi guru 4 Baik
Sumber : Hasil observasi tahun 2023
D. Kurikulum Madrasah Diniyah Nurul Athfal
Kurikulum Madrasah Diniyah Nurul Athfal pada dasarnya bersifat fleksibel dan akomodatif.
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibrahim, pada tahun 1991 bahwa kurikulum Madrasah Diniyah
Nurul athfal dikembangkan menjadi tiga tipe, yaitu :
1) Tipe A berfungsi membantu dan menyempurnakan penyampaian tema sentral pendidikan
agama pada sekolah umum terutama dalam hal praktek dan latihan ibadah serta membaca Al-
Qur’an.
2) Tipe B berfungsi meningkatkan pengetahuan agama Islam sehingga setara dengan madrasah ini
lebih berorientasi pada kurikulum madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah
aliyah.
3) Tipe C berfungsi untuk pendalaman agama, dengan sistem pondokpesantren.
Begitu juga penjelasan dalam TP 72 Pasal 2 ayat 2 s.d 3, bahwa Madrasah Diniyah memiliki
beberapa tujuan diantaranya :
1) Melayani warga belajar dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya
guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya.
2) Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang
diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutka ketingkat
dan/atau jenjang yang lebih tinggi.
3) Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan
sekolah.
Dalam pelaksanaannya, Madrasah Diniyah Nurul Athfal menggunakan kurikulum Lembaga
Pendidikan Ma’arif yang berdasarkan keputusan PC. LP. Ma’arif NU yang berupa silabus. Dan
setiap guru harus memahami tujuan Madrasah Diniyah. Dengan berpedoman silabus kemudian
diatur dalam Kurikulum Madrasah Diniyah yang memuat serangkaian pedoman yang meliputi
unsur-unsur berikut
a. Tujuan Umum Madrasah Diniyah Nurul Athfal
Untuk mebimbing siswa agar senantiasa menjadi pribadi muslim yangberiman dan bertaqwa
serta berakhlakul karimah.
b. Tujuan khusus Madrasah Diniyah Nurul Athfal
a) Dalam bidang ilmu pengetahuan :
Mempunyai pengetahuan dasar tentang ajaran agama islam.
b) Dalam bidang nilai dan sikap :
Memiliki rasa cinta terhadap agama islam dan tanah air, Berakhlakul karimah
c) Dalam bidang pengalaman :
Dapat mengamalkan ilmu-ilmu ajaran agama islam dengan baik
Materi yang tersusun dalam silabus dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an di Madrasah Diniyah Nurul Athfal merupakan gabungan antara pelajaran imla’,
pegon dan Al- Qur’an. Ketiganya di ajarkan secara berpisah akan tetapi saling berkaitan. Seperti
halnya pada pokok bahasan pelajaran imla’ yaitu memahami kaidah bacaan Al- Qomariyah dan al-
syamsiyah dan lam jalalah sesuai kaidah dengan baik dan benar. Sebagai berikut :
a. Kompetensi Dasar
Menjelaskan cara menulis, membaca Al-Qomariyah, Al-Syamsiyah danlam jalalah sesuai kaidah
dengan baik dan benar
b. Materi Pokok
• Merangkai huruf yang mengandung Al-Qomariyah dan Al-Syamsiyah
• Merangkai huruf yang mengandung lam jalalah
c. Kegiatan Pembelajaran
• Menuliskan, membacakan dan merangkaikan Al-Qomariyah
• Menuliskan, membacakan dan merangkaikan Al-Syamsiyah
• Mendemontrasikan lafadh yang mengandung Al-Syamsiyah
• Menuliskan, membacakan dan merangkaikan lam jalalah yang jatuhsetelah kasroh
dibaca tipis
• Menuliskan, membacakan dan merangkaikan lam jalalah yang jatuhsetelah fathah
dan dhommah dibaca tebal
• Mendemontrasikan lam jalalah yang dibaca tipis dan tebal
d. Indikator Pencapaian Kompetensi
• Murid dapat menulis, membaca, merangkai lafadh yang mengandungAl-Qomariyah
• Murid dapat menulis, membaca, merangkai lafadh yang mengandungAl-Syamsiyah
• Murid dapat mendemontrasikan lafadh yang mengandung al-qomariyah
• Murid dapat mendemontrasikan lafadh yang mengandung al-syamsiyah
• Murid dapat menulis, membaca, merangkai lam jalalah yang jatuhsetelah kasroh
dibaca tipis
• Murid dapat menulis, membaca, merangkai lam jalalah yang jatuhsetelah fathah,
dan dhommah dibaca tebal
• Murid dapat mendemontrasikan lam jalalah yang dibaca tipis dantebal
E. Subjek dan Karakteristiknya
Tempat penelitian yang penulis lakukan adalah di ruang kelas VI Madrasah Diniyah Nurul
Athfal. Pada semester II tahun pelajaran 2023/2024 M - 1444/1445 H. Jumlah siswa kelas VI
Madrasah Diniyah Nurul Athfal berjumlah 12 siswa. Adapun dengan 12 siswa yang terdiri 2 laki-
laki dan 10 perempuan.
F. Skenario Tindakan
Konsep pokok penelitian tindakan kelas yang digunakann peneliti adalah konsep dari Kurt
Lewin yang mempunyai empat pokok komponen dalam penelitian dalam 2 siklus yaitu : 1.
Perencanaan (planning), 2. Tindakan (acting), 3. Pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Hubungan ke empat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan pada
diagram berikut
Acting
Planning Observing
Reflecting
Gambar 1.1 Diagram Konsep Pokok Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin
Tahap Perencanaan (planning) adalah proses menentukan programperbaikan yang berangkat
dari suatu ide gagasan peneliti; sedangkan Tahap Tindakan (acting) adalah perlakuan yang
dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti; Tahap
Pengamatan (observing)adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas tindakan
atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan (kekurangan) tindakan yang telah
dilakukan dan Tahap refleksi (reflecting) adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga
memunculkan program atau perencanaan baru. Adapun rencana tahapan pelaksanaan peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Siklus I
Pada kegiatan ini, peneliti melaksanakan pembelajaran BTA dengan menggunakan ceramah dan tanya
jawab. Peneliti mencermati dan mengadakan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas yang di
teliti, yaitu siswa kelas VI Madrasah Diniyah Nurul Athfal tentang apakah kompetensi yang diharapkan
sudah tercapai ? Apakah siswa sudah terlibat aktif dalam pembelajaran ? Apakah hasil belajar sudah
mencapai ketuntasan ?. Pada penelitian ini terdiri dari beberapa siklus:
a) Perencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan prosedur dari silabus sebagai rencana kegiatan yang akan
dilakukan peneliti dan siswa dalam proses pembelajaran.
b) Pelaksanaan
1. Peneliti memberikan appersepsi kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan peserta didik terhadap materi pelajaran BTA.
2. Peneliti menjelaskan materi kepada peserta didik dengan metode ceramahdan tanya
jawab.
3. Peserta didik satu persatu maju ketempat peneliti untuk membaca al-Qur`an.
4. Peserta didik mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari peneliti
5. Diakhir pembelajaran guru memberikan evaluasi.
c) Pengamatan
Kolaborator mengamati proses pembelajaran siklus I, adapun yang perlu diamati adalah :
Mengamati setiap kegiatan siswa dan hasil pembelajaran yaitu aktivitas peserta didik dan
hasil tes lisan (baca) dan menulis dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode ceramah
dan tanya jawab.
d) Refleksi
b. Siklus II
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, adapun langkah- langkahnya sebagai
berikut :
a. Pertemuan ke-1
1) Tahap awal
2) Tahap inti
c) Siswa di panggil secara acak satu persatu maju ke tempat guru dan diberikan
pertanyaan dengan menggunakan kartu baca.
3) Tahap akhir
a) Guru memberi evaluasi berupa tes lisan (baca) dan menulis untuk mengetahui
keberhasilan pembelajaran dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching.
c) Pengamatan
d) Refleksi
∑X
̅X=
Data Kelompok :
∑ fx
̅X=
∑N
Dengan :
Dan frekuensi yang dinyatakan dalam tabel untuk mengetahui berapa persen
peningkatan hasil pembelajaran.
ƒ = fi × 100%
𝑥 𝑛
Fi :Setiap frekuensi
N :Jumlah data
J. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA