Anda di halaman 1dari 6

UPAYA MENINGKATKAN PRAKTEK GERAKAN SHOLAT DAN PENGUATAN

HAFALAN ANAK USIA 4-6 TAHUN MELALUI METODE DEMONSTRASI DI DESA


BANGKES KEC. KADUR KAB. PAMEKASAN

Oleh:

Alfan Maulana

Program Studi Tadris Bahasa Indonesia

Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Email: alfan0088@gmail.com

Ana Maisaroh

Program Studi Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Islam

Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Email: anamaysaroh17@gmail.com

Mufarrohah

Program Studi Tadris Bahasa Indonesia

Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Email: Mufarrohahfarrohah@gmail.com

Abstrak

Pelaksanaan kuliah pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan


pengetahuan terhadap masyarakat khususnya pada usia dini dan membangkitkan
semangat anak-anak usia dini dalam bidang pendidikan dengan bimbingan praktek
shalat dan bacaan sholat. Sebagian anak usia dini masih belum bisa melakukan sholat
dengan cara yang baik dan benar. Tujuan lain dalam penelitian ini yaitu mengetahui
sejauh mana kemampuan sholat pada anak di desa bangkes. Metode yang digunakan
dengan metode Asset Based Community Developmen (ABCD) untuk mendukung
keberhasilan dan juga menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan metode demonstrasi sangat berpengaruh dalam
meningkatkan pemahahaman dalam belajar tata cara sholat.
Kata kunci : sholat, anak usia dini, demonstrasi.

PENDAHULUAN

Sholat merupakan rukun islam yang kedua, rukun yang sangat diutamakan
sesudah dua kalimat syadat. Sholat juga disyari’atkan sebagai penyempurna ibadah
dan sebaik-baik ibadah. Sholat merupakan tiangnya agama islam, jika tiangnya saja
sudah tidak diperhatikan bagaimana agama islam akan berdiri dengan tegak.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh nabi SAW. Dengan sabdanya:

Artinya: “islam didirikan dari lima sendi (fondasi) : mengaku bahwasanya tidak
ada tuhan yang sebenar-benarnya disembah selain Allah yang maha esa, mengaku
bahwasanya Muhammad itu pesuruhnya, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat,
mengerjakan haji, dan berpuasa di bulan ramadhan. “(H.R. Al-Bukhari Muslim dari Ibnu
Umar).

sholat merupakan amal yang akan dipertanggungjawabkan yang pertama nanti


diakhirat. Dalam sholat ada berbagai macam ibadah seperti zdikir kepada Allah,
tilawah kitabullah, berdiri menghadap Allah, rukuk, sujud, do’a, tasbih dan takbir.
Sholat adalah pokok dari semua ibadah badaiah. Pendidikan tentang sholat pada anak
usia dini khususnya usia 4-6 tahun, harus diajarkan atau dilatih sholat menggunakan
metode yang mudah diterima anak dan juga perlu adanya bimbingan dari guru atau
orang tua agar anak sejak dini sudah terbiasa melakukan sholat dengan baik dan
benar. Karena sholat adalah hal yang penting dan paling utama.

meniru gerakan sholat merupakan kemampuan manusia untuk mengenali


potensi yang ada pada dirinya serta kemampuan seseorang mengenali tuhannya yang
telah menciptakannya, sehingga dimana pun berada akan merasa dalam pengawasan.

Gerakan sholat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan persendian


tubuh. Sholat dapat membantu menjaga kebugaran tubuh tetapi syarat semua gerakan
sholat dilakukan dengan benar, perlahan dan tidak terburu-buru serta istiqomah atau
konsisten.

Banyak metode atau cara yang dapat dilaksanakan dalam membiasakan dan
mengajarkan anak usia dini untuk belajar sholat. Salah satunya dengan menggunakan
metode demonstrasi/praktik. Metode demonstrasi yaitu metode yang dipraktekkan
didepan anak-anak sehingga anak bisa menirukan dengan mudah meskipun
sepenuhnya belum baik dan benar. Dan juga menggunakan buku panduan sholat
untuk mempermudah bacaan dalam praktek sholat

Menurut survei lapangan belum ada kurikulum praktek sholat untuk anak usia
4-6 tahun di desa Bangkes Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan. Pada anak usia
4-6 tahun belum mendapatkan pembelajaran praktek sholat mereka belum mengerti
gerakan sholat yang baik dan benar, masih terdapat kesalahan dan ini harus diperbaiki
sejak dini karena sholat merupakan rukun yang wajib dikerjakan setiap muslim.

METODE

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode pendekatan Asset Based


Community Development yang mengutamakan pemanfaatkan Asset dan potensi yang
ada disekitar masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis memberikan wawasan tata cara
sholat agar anak-anak dapat melaksanakan sholat yang baik dan benar. Sasaran dari
penelitian ini adalah anak usia 4-6 tahun.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan kuliah pengabdian


masyarakat ini menggunakan demonstrasi dan juga meggunakan buku panduan
sholat. Metode demonstrasi ini dilakukan pada kegiatan pembinaan saat praktek sholat
dan buku panduan sholat digunakan saat praktek sholat dilaksanakan. Melalui
kegiatan pembinaan ini diharapkan anak pada usia 4-6 tahun dapat melaksanakan
sholat.

Metode demonstrasi adalah pengajaran yang menunjukkan fungsi setiap unsur


dan pengorganisasian yang mengarahkan pada pencapaian tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Metode demonstrasi dapat digunakan untuk
memperagakan barang, kejadian, aturan, atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Peneliti melakukan observasi selama 3 minggu, 1 minggu terdapat 3


pertemuan tatap muka. Setiap minggu melakukan praktek sholat dan juga
penyampaian penjelasan materi oleh peneliti dan setiap pertemuan diadakan
pengulangan praktek sholat agar anak-anak tidak lupa terhadap pelajaran yang sudah
disampaikan hari kemarin.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan kuliah pengabdian masyarakat dilakukan pada bulan Juli hingga


Agustus 2023. Tujuan kegiatan ini untuk membiasakan anak usia 4-6 tahun dapat
melaksanakan sholat dengan baik dan benar. Selain itu, juga membiasakan anak dari
dini untuk melaksanakan sholat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan seizin
DPL. Setelah itu di koordinasikan dengan orang tua anak dan juga anak-anak yang
akan dijadikan sasaran.

Sholat adalah rukun islam kedua setelah syahadat. Sholat adalah bagian dari
materi Pendidikan Agama Islam pada bagian ilmu fiqh yang wajib dipelajari oleh
seluruh umat islam (Karim, 2001). Sholat merupakan bagian dari aspek pendidikan
agama yang harus diberikan kepada anak setelah materi tentang tauhid. Sholat
merupakan ibadah pembuktian atas keimanan seseorang kepada Allah SWT. Dalam
sholat mengandung ibadah hati berupa niat, ibadah lisan berupa bacaan-bacaan
tertentu yang dilafalkan (diucapkan), dan ibadah perbuatan dalam bentuk gerakan
(kaifiyat) sholatnya sholat merupakan ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang sudah diatur
ketentuannya oleh syariat. Ketentuannya haruslah mengikuti seperti apa yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW (Salim, 2013).
Sholat adalah pokok dari semua ibadah badaniah. Pendidikan tentang sholat
pada anak usia dini harus diajarkan atau dilatih sholat menggunakan metode yang
mudah diterima anak dan juga perlu adanya bimbingan dari guru atau orang tua agar
anak sejak dini sudah terbiasa melakukan sholat dengan baik dan benar. Karena
sholat adalah hal yang yang paling penting dan utama.

Metode demonstrasi dilakukan pada waktu pelaksanaan praktik sholat. Peserta


KPM sebagai fasilitator mendemonstrasikan tata cara gerakan sholat sekaligus
bacaan-bacaan yang diucapkan saat melaksanakan sholat. Setelah itu anak diminta
untuk memperaktikan apa yang telah didemontrasikan oleh fasilitator secara bersama-
sama. Setelah beberapa beberapa kali memberikan contoh melalui demonstrasi,
kemudian anak diperintahkan untuk melakukan praktik ibadah bersama-sama.

Pada minggu ketiga hari pertama penelitian melakukan penyampaian materi


sholat dan gerakan sholat meggunakan buku panduan sholat dan sedikit tambahan
tentang hal yang membatalkan sholat. Setelah itu penulis mencoba mengevaluasi
gerakan sholat santri sebelum kegiatan praktek dimulai, setelah evaluasi selesai
penelitian mengamati bahwa santri dalam memperagakan sholat dan bacaan sholat
masih belum baik dan benar, memerlukan bimbingan atau pembinaan sholat dan
bacaannya. Masih ada santri yang ruku’ 90 derajat. Berdasarkan permasalahan
tersebut penulis berusaha membimbing atau membina santri dalam memperagakan
sholat dan mengajari bacaan sholat karena hal ini dalam kehidapan sehari-hari mereka
berperan sangat penting.

Masih dalam minggu ketiga hari kedua peneliti mulai mengajarkan mereka
praktek sholat dengan baik dan benar secara pelan-pelan dengan menggunakan
metode demonstrasi dan juga buku panduan sholat agar mereka tambah semangat
dan tidak bermain sendiri saat praktek dilaksanakan diiringi dengan pengucapan
bacaan sholat. Kemudian di hari ketiga sebelum memulai kegerakan sholat yang
selanjutnya, peneliti melakukan pengulangan materi hari kemari agar santri tidak
mudah lupa setelah itu melanjutkan kegerakan yang selanjutnya.

Pada minggu keempat pelaksanaan hampir sama dengan yang dilakukan


minggu ketiga. Tetapi lebih banyak fokus ke praktek bimbingan sholat agar anak lebih
lancar lagi dalam melakukan praktek sholat. Dan di minggu keempat hari terakhir santri
yang sebelumnya belum bisa melakukan ruku’ 90 derajat sudah bisa melaksanakan
ruku’ 90 derajat. Selain itu sebelum pulang mengulas lagi bacaan sholat yang telah
dipelajari pada minggu ketiga agar setiap santri teidak lupa gerakan dan juga bacaan
dalam sholat.

Dalam minggu hari pertama anak-anak melakukan pengulangan materi yang


telah diajarkan pada minggu kemarin dan mengulas kembali bacaan sholat satu per
satu agar anak tersebut tidak mudah lupa. Setelah dilanjutkan dilanjutkan praktek
sholat dari awal hingga tahiyat awal dilakukan dengan metode demonstrasi
memperaktikan gerakan secara bersama-sama. Selain itu minggu kelima hari terakhir
yaitu evaluasi. Tujuannya yaitu agar kita bisa melihat tingkat kefahaman santri dalam
melakukan sholat yang sudah diajarkan beberapa pertemuan. Dalam tahap ini
ditemukan bahwa mayoritas santri sudah bisa melakukan sholat dengan baik dan
benar meskipun dalam pengucapan bacaan sholat terkadang masih ada yang salah.
Selama pembelajaran dimulai sampai akhir santri sangat antusias mendengarkan dan
memperagakan yang peneliti perintah, meskipun ada satu anak yang sangat lama
dalam mencerna materi yang disampaikan, melalui kegiatan ini santri khususnya usia
4-6 tahun mendapatkan pengetahuan baru terkait tentang sholat yang sangat
diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Setalah kegiatan pembinaan ini penulis
berharap santri lebih giat lagi dalam melaksanakan sholat sehari-hari agar menjadi
anak yang bertanggungjawab sejak dini dan taat kepada Allah SWT sejak dini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini sanri sangat


antusias mengikuti pembinaan bimbingan sholat dengan ceria. Pendidikan tentang
sholat pada anak usia dini khususnya 4-6 tahun, harus diajarkan atau dilatih sholat
menggunakan metode yang mudah diterima anak dan juga perlu adanya bimbingan
dari guru atau orang tua agar anak sejak dini sudah terbiasa melakukan sholat dengan
baik dan benar. Karena sholat adalah hal yang penting dan utama. Kegiatan ini
bertujuan untuk membiasakan anak usia dini melaksanakan sholat karean sholat
merupakan rukun yang wajib dikerjakan setiap muslim.

Gambar 1

Gambar 2
Gambar 3

DAFTAR PUSTAKA

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pedeoman Sholat, (Semarang : PT. 4,


Pustaka Rizki Putra, 2005)
Ma’arif, I, B, Afidah, N, Eviyanti, S, & Kholid, A, Drilling Method Dalam Pendampingan
Peragaan Gerakan Dan Bacaan Sholat Di TPQ Syafi’iyah Desa Mojokambang.
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 2021, Hal 31-
36Muhammad Yusuf, Meningkatkan Kemampuan Melaksanakan Sholat Melalui
Metode Demonstrasi Pada Anak Usia 5-6 Tahun, Skripsi, Pontianak, Fakultas
Kependidikan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjung Pura Pontianak, 2014
Faizah, M., Ma’arif, I. B., & Romadhan, L, Pembelajaran Tadwid Di TPQ Al-Hikmah
Karangasem Berbasis Numbered Head Games. Jumat Pendidikan : Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2 (1), 2o21, Hal 8-12
Hafitzarahmawati Zuraidah, Penerapan Metode Demonstrasi Bimbingan Sholat Dan
Bacaan Sholat Usia 5 Tahun Menggunakan Media Gambar TPQ Nurul Huda 1
Bojonegoro, jurnal, Vol 2, No 2, 2021. Hal 113-116
Ali Mudlofir, Dkk, Desain Pembelajaran Pembelajaran Inovatif, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2016, Hal 108
Ma’arif, I. B., Afidah, N., Eviyanti, S., & Kholid, A. Drilling Method dalam Pendampingan
Peragaan Gerakan dan Bacaan Sholat di TPQ, 2021.

Anda mungkin juga menyukai