Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM III

KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON DAN SENYAWA


ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

Nama Pembimbing : Fadliyah Almaida, S.T., M.T

Kelompok 3

Fina : 4022022015
Min ismy vistarayu : 4022022024
Muhammad Ifdal : 4022022014
Widia astuti : 4022022028
Nurmala sari : 4022022037
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ester merupakan sebuah hidrokarbon yang diturunkan dari asam karboksilat.


Sebuah asamkarboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester, hidrogen
di gugus inidigantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis.Ester
diturunkan dari asam dengan mengganti gugus – OH oleh gugus – OR. Penamaan
ester sama dengan garam asam karboksilatnya. Contoh beberapa senyawa ester :

O O O

CH3C – OCH3 CH3C – OCH2CH3 CH3CH2CH2C–


OCH3

metil asetat etil asetat metil butanoat

Pada umumnya ester merupakan zat yang berbau enak dan menyebabkan cita
rasa dan harum dari banyak buah-buahan dan bunga. Diantaranya yang lazim
adalah pentil asetat (pisang), oktil asetat (jeruk), etil butanoat (nanas), dan pentil
butanoat (aprikot). Campuran ester digunakan pada parfum dan cita rasa buatan.
Ester dengan boboy molekul rendah juga digunakan oleh serangga dan hewan
untuk memancarkan sinyal. Gajah betina melepas (Z) – 7 – dodesen – 1 – il asetat
untuk memberi sinyal mengenai kesiapannya untuk kawin. Banyak kepik melepas
ester yang sama untuk menarik jantannya.

Esterifikasi adalah salah satu jenis reaksi yang bertujuan untuk menghasilkan
ester.Ester dapat dihasilkan dengancara mereaksikan antara sebuah alkohol
dengan asam karboksilat. Berikut ini adalah reaksi keseluruhan atau reaksi
esterifikasi secara umum:
Contoh senyawa ester yang biasa dibahas adalah etil etanoat. Pada etil
etanoat, hidrogen pada gugus -COOH telah digantikan oleh sebuah gugus etil.
Rumus struktur etil etanoat adalah sebagai berikut:

Dalam pembuatan etil etanoat, asam karboksilat dan alkohol sering


dipanaskan bersama dengan adanya beberapa tetes asam sulfat pekat untuk
mengamati bau ester yang terbentuk.Untuk melangsungkan reaksi dalam skala
tabung uji, semua zat (asam karboksilat, alkohol dan asam sulfat pekat) yang
dalam jumlah kecil dipanaskan di sebuah tabung uji yang berada di atas sebuah
penangas air panas selama beberapa menit.

Reaksi yang terjadi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel), sehingga
ester yang terbentuk tidak banyak. Bau khas yang dimiliki ester seringkali
tertutupi atau terganggu oleh bau asam karboksilat. Cara yang sederhana untuk
mendeteksi bau ester adalah dengan menambahkan air secukupnya pada tabung
uji. Terkecuali pada ester-ester yang dihasilkan sangat kecil, pada umumnya ester
kurang dapatlarut dalam air dan cenderung membentuk sebuah lapisan tipis pada
permukaan. Asam dan alkohol yang berlebih akan larut dan terpisah di bawah
lapisan ester.Ester-ester kecil seperti pelarut-pelarut organik sederhana memiliki
bau yang mirip dengan pelarut-pelarut organik (etil etanoat merupakan sebuah
pelarut yang umum misalnya pada lem).Semakin besar ester, maka aromanya
cenderung lebih ke arah perasa buah buatan – misalnya "buah pir".

2.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari peraktikum reaksi alkohol:

1. Bagaimana mengetahui dan menunjukkan aquadest pada alkohol?


2. Bagaimana mengetahui esterifikasi alkohol?

2.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum identifikasi senyawa hidrokarbon dan
senyawa organic jenuh dan tak jenuh yaitu:
1. Mampu memahami dan menujnjukkn air pada alkohol
2. Mampu memahami dan mengetahui esterifikasi alkohol

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara suatu asam karboksilat
dengan suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut ester yang mempunyai sifat yang
khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada umumnya digunakan sebagai
pengharum (essence) sintetis. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversible yang
sangat lambat. Tetapi bila menggunakan katalis asam sulfat atau asam klorida,
kesetimbangan reaksi akan tercapai dalam beberapa jam. Esterifikasi dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah; struktur molekul dari alkohol, suhu proses
dan konsentrasi katalis maupun reaktan.

Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis.
Lemak adalah ester yang mempunyai rantai panjang asam karboksilat dengan
trihidroksi alkohol(gliserol). Bau yang enak dan buah-buahan adalah campuran yang
kompleks dari ester volatil.

Bau dari isopentenil asetat adalah mirip dengan aroma buah pisang ataupun
buah pir. Butil butanoat seperti aroma nanas, sedangkan propil 2-metilpropanoat
memberi aroma rum (minuman). Sedangkan berton-ton senyawa polimer p-dimetil
terephtalat disintesis setiap tahunnya untuk membuat produk dengan nama Dacron,
yang merupakan polimer dari ester.

Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui
penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus
organik (biasa dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam yang
molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat terdisosiasi menjadi
ion H+.
Ester dapat dibuat dari reaksi antara lain klorida asam dengan suatu alkohol
dalam media basa seperti piridin, dari reaksi asam anhidrida dengan suatu alkohol,
dan juga reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol menggunakan katalis
karboksilat dan alkohol direfluks secara bersama-sama dengan adanya asam sebagai
katalis.

Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan, sehingga tidak mungkin


mendapatkan ester secara kuantitatif dalam setiap mol reaktannya. Kesetimbangan
dapat diarahkan ke produk dengan mengambil produk airnya, atau dengan membuat
lebih kuantitas salah satu reaktan, biasanya reaktan yang harganya relatif murah.

Ada dua metode yang digunakan dalam esterifikasi yaitu proses batch dan
proses kontinyu. Proses esterifikasi berlangsung dibawah tekanan pada suhu 200-
250°C. Pada reaksi kesetimbangan, air dipindahkan secara kontinyu untuk
menghasilkan ester. Henkel telah mengembangkan esterifikasi countercurrent
kontinyu menggunakan kolom reaksi dodel plate. Teknologi ini didasarkan pada
prinsip reaksi esterifikasi dengan absorpsi simultan superheated metanol vapor dan
desorpsi metanolwater mixture.

Reaksi ini menggunakan tekanan sekitar 1000 Kpa dan suhu 240 °C.
Keuntungan dari proses ini adalah kelebihan metanol dapat dijaga secara nyata pada
rasio yang rendah yaitu 1,5 : 1 molar metanol : asam lemak dibandingkan proses
batch dimana rasionya 3-4 : 1 molar. Metil ester yang melalui proses distilasi tidak
memerlukan proses pemurnian. Kelebihan metanol di rectified dan digunakan
kembali. Esterifikasi proses kontinyu lebih baik daripada proses batch. Dengan hasil
yang sama, proses kontinyu membutuhkan waktu yang lebih singkat dengan
kelebihan metanol yang lebih rendah.

Proses esterifikasi merupakan proses yang cenderung digunakan dalam


produksi ester dari asam lemak spesifik Laju reaksi esterifikasi sangat dipengaruhi
oleh struktur molekul reaktan dan radikal yang terbentuk dalam senyawa antara. Data
tentang laju reaksi serta mekanismenya disusun berdasarkan karakter kinetiknya,
sedangkan data tentang perkembangan reaksi dinyatakan sebagai konstanta
kesetimbangan.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktimum Kimia Organik dilaksanakan pada hari selasa Bulan Maret 2023,
bertempat dilaboratorium Teknologi Rekayasa Kimia Industri , Program studi
Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Kampus Politeknik Bombana , Kelurahan
Poea ,Kec. Rumbia ,Kab. Bombana, Sulawesi tenggara

3.2 Alat dan Bahan

1. Alat
 Tabung reaksi
 Spatula
 Gelas arloji
 Pipet tetes
 Pipet volum
 Neraca analitik
 Hot plate
2. Bahan
 Asam sulfat (H2SO4)
 Asam asetat (CH3COOH)
 Etanol/alcohol
 Aquades

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosdur kerja dari prktikum yaitu sebagai berikut:

1. 2 ml alkohol di masukkan ke dalam tabung reaksi


2. Tambahkan beberapa tetes asam aseatat (CH3COOH) sebanyak 2 tetes
3. Tambahkan H2SO4 5 ml yang telah terlarut dalam aquadest 25 ml, setelah itu
tutup dengan menggunaan kapas
4. Setelah tercampur semua bahan pindahkan ke gelas ukur lalu amati selama 2
menit

3.4 Data Pengamatan

No

3.5 Diagram Alir

Mengambil 2 ml alkohol

Mengambil 2 tetes asam asetat


(CH3OOH)
Tambahkan 5 ml H2SO4

Campurkan semua bahan ke


dalamtabung reaksi

Tutup menggunakan kapas

Amati selama 2 menit

Pindahkan larutan ke dalam gelas


ukur

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari praktikum reaksi alkohol yaitu sebagai berikut:

No

Tabel 1. Reaksi Alkohol

4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum yang dilakukan pada praktikum reaksi alkohol Alkohol
mempunyai gugus fungsi R – OH. Alkohol mudah larut dalam air karena dapat
membentuk ikatan hidrogen. Alkohol dapat bersifat asam. Semakin panjang ikatan
karbon maka akan semakin besar pHnya.

Sudah jelas sekali bahwa Alkohol adalah basa, karena perbedaan


keelektronegatifan antara Oksigen dan Hidrogen pada gugus hidroksil, yang
memampukan Hidrogen lepas dengan mudah. Bila di dekat Karbon Hidroksi terdapat
gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka keasaman meningkat.
Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti rantai alkana,
keasaman menurun. Di sebutkan di atas bahwa Alkohol merupakan asam dengan
hasil praktikum di sebutkan alkohol mempunyai Ph 11.

1. Pengertian asam asetat, asam sitrat , dan glukosa


Berikut beberapa penjelasan mengenai asam asetat , asam sitrat, dan glukosa:
2. Asam asetat

Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi
rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial)
adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat
merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya
terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi
kimia dan bahan bakuindustri yang penting. Asam asetat digunakan dalam
produksipolimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat,
maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat
digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga
sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam
asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur
ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati. Dalam
praktikum di peroleh asam asetat memiliki pH 2

3. Asam sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada
makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa
antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalammitokondria, yang penting dalam
metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih
yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada
konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan
limau (misalnya jeruk nipis danjeruk purut). Struktur asam ini tercermin pada nama
IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat. Praktikan mendapatkan
hasil pengamatan dari percobaan menggunakan sampel asalm sitrat memiliki pH 1

4. Glukosa
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida
yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini,
tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin,
5. Pengamatan reaksi alcohol

Pada praktikum reaksi alkohol hal yang pertama yang kita lakukan yaitu
mempersiapkan alat dan bahan dimana alat yang digunakan yaitu tabung reaksi ,
gelas ukur, spatula, pipet tetes, pipet volum, sedangakn bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu alkohol, yang digunakan sebagai bahan pengganti dari
etanol,selanjutnya asam asetat ,dan H2SO4.

Setelah dilakukan persiapan alat dan bahan baru kita melakukan percobaan hal
pertama yang dilakuka yaitu dengan mengambil 2 ml alkohol kemudian ditambahkan
asam asetat sebanyak 2 tetes ,kemudian ditambahkan H2S04 yang telah terlarut
dlam akuadest 25 ml larutan dipindahkan kedalam gelas ukur untuk memudahkan
dalam proses pengamatan , setelah dilakukan pengamatan hasil yang diperoleh yaitu
larutan mengalami perubahan ester (tidak terjaddi perubahan) larutan juga berbau
tajam. Pada reaksi ini tidak mengalami perubahan warna karena menggunakan
alkohol sebagai bahan campuran bukan etanol.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa :
 Kelarutan air dalam alkohol dapat menyatu tetapi memiliki bau yang
menyengat
 Esterifikasi alkohol merupakan reaksi pembentukan ester dengan
reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol 
5.2. Saran

Praktikan harus memperhatikan alat-alat yang dibersihkan setelah pakai


karena jika tidak bersih sekali akan membuat ketidakakuratan hasil percobaan,
dan sebaiknya jumlah peralatan diperbanyak sehingga membuat praktikum
lebih cepat selesai
DAFTAR PUSTAKA

Darjanto dkk.1989.Ilmu Kimia Organik. UniversitasJenderalSoedirman, Purwokerto.

Fessenden Rale dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik dan Hayati. ITB,
Bandung.

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Erlangga, Bandung.

Vogel. 1982. Analisa Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.

Wilbraham, Antony dan Michael S.Matta. 1992. Pengantar Kimia Organik dan
Hayati. ITB, Bandung.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai