Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM III

KIMIA ORGANIK

REAKSI ALKOHOL

Nama Pembimbing
: Fadliyah Almaida, S.T., M.T
Disusun Oleh : Kelompok3
Fina : 4022022015
Min ismy vistarayu : 4022022032
MuhammadIfdal : 4022022014
Widia astuti : 4022022028
Nurmala sari : 4022022037

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN 2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan yang berjudul “Reaksi Alkohol”. Penulisan lapporan ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kimia Organik.

Dalam penulisan laporan ini kami merasa banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas laporan
dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................4
2.1 Dasar Teori...........................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................9
3.1 Waktu Dan Tempat............................................................................9
3.2 Alat Dan Bahan....................................................................................9
3.4 Prosedur Kerja.....................................................................................9
3.5 Diagram Alir.........................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................12
4.1 Hasil.......................................................................................................12
4.2 Pembahasan..........................................................................................13
BAB V PENUTUP...............................................................................................16
5.1 Kesimpulan...........................................................................................16
5.2 Saran.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................iv
LAMPIRAN TABEL...........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ester merupakan sebuah hidrokarbon yang diturunkan dari asam


karboksilat. Sebuah asamkarboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada
sebuah ester, hidrogen di gugus inidigantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari
beberapa jenis.Ester diturunkan dari asam dengan mengganti gugus – OH oleh
gugus – OR. Penamaan ester sama dengan garam asam karboksilatnya. Contoh
beberapa senyawa ester :

O O O

CH3C – OCH3 CH3C – OCH2CH3 CH3CH2CH2C– OCH3

metil asetat etil asetat metil butanoat

Pada umumnya ester merupakan zat yang berbau enak dan menyebabkan
cita rasa dan harum dari banyak buah-buahan dan bunga. Diantaranya yang lazim
adalah pentil asetat (pisang), oktil asetat (jeruk), etil butanoat (nanas), dan pentil
butanoat (aprikot). Campuran ester digunakan pada parfum dan cita rasa buatan.
Ester dengan boboy molekul rendah juga digunakan oleh serangga dan hewan
untuk memancarkan sinyal. Gajah betina melepas (Z) – 7 – dodesen – 1 – il asetat
untuk memberi sinyal mengenai kesiapannya untuk kawin. Banyak kepik melepas
ester yang sama untuk menarik jantannya.

Esterifikasi adalah salah satu jenis reaksi yang bertujuan untuk


menghasilkan ester.Ester dapat dihasilkan dengancara mereaksikan antara sebuah
alkohol dengan asam karboksilat. Berikut ini adalah reaksi keseluruhan atau reaksi
esterifikasi secara umum:

1
Contoh senyawa ester yang biasa dibahas adalah etil etanoat. Pada etil
etanoat, hidrogen pada gugus -COOH telah digantikan oleh sebuah gugus etil.
Rumus struktur etil etanoat adalah sebagai berikut:

Dalam pembuatan etil etanoat, asam karboksilat dan alkohol sering


dipanaskan bersama dengan adanya beberapa tetes asam sulfat pekat untuk
mengamati bau ester yang terbentuk. Untuk melangsungkan reaksi dalam skala
tabung uji, semua zat (asam karboksilat, alkohol dan asam sulfat pekat) yang
dalam jumlah kecil dipanaskan di sebuah tabung uji yang berada di atas sebuah
penangas air panas selama beberapa menit.

Reaksi yang terjadi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel),


sehingga ester yang terbentuk tidak banyak. Bau khas yang dimiliki ester
seringkali tertutupi atau terganggu oleh bau asam karboksilat. Cara yang
sederhana untuk mendeteksi bau ester adalah dengan menambahkan air
secukupnya pada tabung uji. Terkecuali pada ester-ester yang dihasilkan sangat
kecil, pada umumnya ester kurang dapat larut dalam air dan cenderung
membentuk sebuah lapisan tipis pada permukaan. Asam dan alkohol yang
berlebih akan larut dan terpisah di bawah lapisan ester. Ester-ester kecil seperti
pelarut-pelarut organik sederhana memiliki bau yang mirip dengan pelarut-pelarut
organik (etil etanoat merupakan sebuah pelarut yang umum misalnya pada lem).
Semakin besar ester, maka aromanya cenderung lebih ke arah perasa buah buatan
– misalnya "buah pir".

2
2.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari peraktikum reaksi alkohol:

1. Bagaimana mengetahui reaksi yang terjadi pada pencampuran aquadest


pada alkohol?
2. Bagaimana mengetahui esterifikasi yang terjadi pada pencampuran
CH3COOH dan aquades ?

2.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum identifikasi senyawa hidrokarbon dan
senyawa organic jenuh dan tak jenuh yaitu:
1. Mampu memahami reaksi yang terjadi pada pncampuran aquadest pada
Alkohol
2. Mampu memahami Esterifikasi yang terjadi pada pencampuran larutan
CH3COOH dan aquades

2.4 Manfaat
Manfaat dari prakktikum ini adalah mengetahui dan menunjukkan aquades
pada alkohol serta mampu memahami esterifikasi yang terjadi pada larutan
alcohol pada saat dicampur dengan asam asetat (CH3COOH).

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara suatu asam
karboksilat dengan suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut ester yang
mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada umumnya
digunakan sebagai pengharum (essence) sintetis. Reaksi esterifikasi merupakan
reaksi reversible yang sangat lambat. Tetapi bila menggunakan katalis asam sulfat
atau asam klorida, kesetimbangan reaksi akan tercapai dalam beberapa jam.
Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah; struktur molekul
dari alkohol, suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan.

Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis.
Lemak adalah ester yang mempunyai rantai panjang asam karboksilat dengan
trihidroksi alkohol(gliserol). Bau yang enak dan buah-buahan adalah campuran
yang kompleks dari ester volatil.

Bau dari isopentenil asetat adalah mirip dengan aroma buah pisang ataupun
buah pir.Butil butanoat seperti aroma nanas, sedangkan propil 2-metilpropanoat
memberi aroma rum (minuman). Sedangkan berton-ton senyawa polimer p-
dimetil terephtalat disintesis setiap tahunnya untuk membuat produk dengan nama
Dacron, yang merupakan polimer dari ester.

Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui
penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu
gugus organik (biasa dilambangkan dengan R’). Asam oksigen adalah suatu asam
yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat terdisosiasi
menjadi ion H+.
Ester dapat dibuat dari reaksi antara lain klorida asam dengan suatu alkohol
dalam media basa seperti piridin, dari reaksi asam anhidrida dengan suatu alkohol,
dan juga reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol menggunakan katalis

4
karboksilat dan alkohol direfluks secara bersama-sama dengan adanya asam
sebagai katalis.

Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan, sehingga tidak mungkin


mendapatkan ester secara kuantitatif dalam setiap mol reaktannya. Kesetimbangan
dapat diarahkan ke produk dengan mengambil produk airnya, atau dengan
membuat lebih kuantitas salah satu reaktan, biasanya reaktan yang harganya
relatif murah.

Ada dua metode yang digunakan dalam esterifikasi yaitu proses batch dan
proses kontinyu. Proses esterifikasi berlangsung dibawah tekanan pada suhu 200-
250°C. Pada reaksi kesetimbangan, air dipindahkan secara kontinyu untuk
menghasilkan ester.Henkel telah mengembangkan esterifikasi countercurrent
kontinyu menggunakan kolom reaksi dodel plate. Teknologi ini didasarkan pada
prinsip reaksi esterifikasi dengan absorpsi simultan superheated metanol vapor
dan desorpsi metanolwater mixture.

Reaksi ini menggunakan tekanan sekitar 1000 Kpa dan suhu 240 °C.
Keuntungan dari proses ini adalah kelebihan metanol dapat dijaga secara nyata
pada rasio yang rendah yaitu 1,5 : 1 molar metanol : asam lemak dibandingkan
proses batch dimana rasionya 3-4 : 1 molar. Metil ester yang melalui proses
distilasi tidak memerlukan proses pemurnian. Kelebihan metanol di rectified dan
digunakan kembali. Esterifikasi proses kontinyu lebih baik daripada proses batch.
Dengan hasil yang sama, proses kontinyu membutuhkan waktu yang lebih singkat
dengan kelebihan metanol yang lebih rendah.

Proses esterifikasi merupakan proses yang cenderung digunakan dalam


produksi ester dari asam lemak spesifik Laju reaksi esterifikasi sangat dipengaruhi
oleh struktur molekul reaktan dan radikal yang terbentuk dalam senyawa antara.
Data tentang laju reaksi serta mekanismenya disusun berdasarkan karakter
kinetiknya, sedangkan data tentang perkembangan reaksi dinyatakan sebagai
konstanta kesetimbangan.

5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktimum Kimia Organik dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal dua puluh
satu Bulan Maret Tahun 2023, bertempat dilaboratorium Teknologi Rekayasa
Kimia Industri , Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Kampus
Politeknik Bombana , Kelurahan Poea ,Kec. Rumbia ,Kab. Bombana, Sulawesi
tenggara

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
 Tabung reaksi
 Spatula
 Gelas arloji
 Pipet tetes
 Pipet volum
 Neraca analitik
 Hot plate

3.2.2 Bahan

 Asam sulfat (H2SO4)


 Asam asetat (CH3COOH)
 Etanol/alcohol
 Aquades

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosdur kerja dari prktikum yaitu sebagai berikut:

1. 2 ml alkohol di masukkan ke dalam tabung reaksi


2. Tambahkan beberapa tetes asam aseatat (CH3COOH) sebanyak 2 tetes

6
3. Tambahkan H2SO4 5 ml yang telah terlarut dalam aquadest 25 ml,
setelah itu tutup dengan menggunaan kapas
4. Setelah tercampur semua bahan pindahkan ke gelas ukur lalu amati
selama 2 menit

3.4 Data Pengamatan

No

3.5 Diagram Alir

Persiapan alat dan bahan

Mengambil 2 ml alkohol

Mengambil 2 tetes asam asetat


(CH3OOH)

Tambahkan 5 ml H2SO4

Campurkan semua bahan ke


dalamtabung reaksi

Tutup menggunakan kapas

Pindahkan larutan ke dalam


gelas ukur Amati selama 2 menit

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari praktikum reaksi alkohol yaitu sebagai berikut:

No

Tabel 1. Reaksi Alkohol

4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum yang dilakukan pada praktikum reaksi alkohol Alkohol
mempunyai gugus fungsi R – OH.Alkohol mudah larut dalam air karena dapat
membentuk ikatan hidrogen. Alkohol dapat bersifat asam. Semakin panjang
ikatan karbon maka akan semakin besar pHnya.

Sudah jelas sekali bahwa Alkohol adalah basa, karena perbedaan


keelektronegatifan antara Oksigen dan Hidrogen pada gugus hidroksil, yang
memampukan Hidrogen lepas dengan mudah.Bila di dekat Karbon Hidroksi

8
terdapat gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka keasaman
meningkat. Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti rantai
alkana, keasaman menurun. Di sebutkan di atas bahwa Alkohol merupakan asam
dengan hasil praktikum di sebutkan alkohol mempunyai Ph 11.

1. Pengertian asam asetat, asam sitrat , dan glukosa


Berikut beberapa penjelasan mengenai asam asetat , asam sitrat, dan glukosa:
a. Asam asetat

Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni (disebut asam
asetat glasial) adalah cairanhigroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana,
setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam
lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam
asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam
asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa
asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam
industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah
tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam
setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5
juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri
petrokimia maupun dari sumber hayati. Dalam praktikum di peroleh asam asetat
memiliki pH 2

2. Asam sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam
pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai
senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang

9
penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai
zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada
jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis danjeruk purut). Struktur asam ini
tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Praktikan mendapatkan hasil pengamatan dari percobaan menggunakan sampel
asalm sitrat memiliki pH 1

3. Glukosa
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida
yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam
cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali
atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin,

4. Pengamatan reaksi alcohol

Pada praktikum reaksi alkohol hal yang pertama yang kita lakukan yaitu
mempersiapkan alat dan bahan dimana alat yang digunakan yaitu tabung reaksi ,
gelas ukur, spatula, pipet tetes, pipet volum, sedangankan bahan yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu alkohol, yang digunakan sebagai bahan pengganti dari
etanol, selanjutnya asam asetat ,dan H2SO4.

Setelah dilakukan persiapan alat dan bahan baru kita melakukan percobaan
hal pertama yang dilakukan yaitu dengan mengambil 2 ml alkohol kemudian
ditambahkan asam asetat sebanyak 2 tetes , kemudian ditambahkan H2S04 yang
telah terlarut dalam akuadest 25 ml. Larutan dipindahkan kedalam gelas ukur
untuk memudahkan dalam proses pengamatan , setelah dilakukan pengamatan
hasil yang diperoleh yaitu larutan mengalami perubahan ester (larutan berbau

10
tajam). Pada reaksi ini tidak mengalami perubahan warna karena menggunakan
alkohol sebagai bahan campuran bukan etanol.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa :
 Kelarutan air dalam alkohol dapat menyatu tetapi memiliki bau yang
menyengat
 Dalam perubahan wana,tidak ada perubahan hal ini disebabkan karena
larutan yang digunakan bukan etanol melainkan alcohol.

4.2. Saran

Praktikan harus memperhatikan alat-alat yang dibersihkan setelah


digunakan karena jika tidak dalam keadaan steril akan membuat ketidakakuratan
hasil percobaan, dan sebaiknya jumlah peralatan diperbanyak sehingga membuat
praktikum lebih cepat terselesaikan.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Darjanto dkk.1989.Ilmu Kimia Organik. UniversitasJenderalSoedirman,


Purwokerto.

Fessenden Rale dan Joan S. Fessenden.1982. Kimia Organik dan Hayati. ITB,
Bandung.

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Erlangga, Bandung.

Vogel. 1982. Analisa Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.

Wilbraham, Antony dan Michael S.Matta.1992. Pengantar Kimia Organik dan


Hayati. ITB, Bandung.

iv
LAMPIRAN DOKUMENTASI

NO DAFTAR GAMBAR KETERANGAN

1 Pengambilan Sampel H2SO4

2 Pengambilan Sampel CH3COOH

3 Pengambilan Sampel Alkohol

v
Pencampuran Larutan

4 Dan

Pengamatan

vi

Anda mungkin juga menyukai