Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM I

TEKNOLOGI BIOPROSES

USAHA KERIPIK DAUN SIRIH ( PIPER BITLE L)


SEBAGAI MAKANAN RINGAN YANG MENYEHATKAN
MENJADI PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

Dosen Pengampu : Muh.Alamsyah, S.T., M.T


Disusun Oleh : Min ismy vistarayu
NIM : 4022022032

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN AJARAN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

USAHA KERIPIK DAUN SIRIH ( PIPER BITLE L) SEBAGAI MAKANAN


RINGAN YANG MENYEHATKAN MENJADI PELUANG BISNIS YANG
MENJANJIKAN

Yang Disusun Oleh,

Min Ismy Vistarayu


NIM: 4022022032

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Pada Tanggal

Dosen Pembimbing,

Muh.Alamsyah, S.T., M.T

ii
Abstract

Daun sirih merupakan salah satu tanaman herbal asli Indonesia yang telah dikenal
selama ratusan tahun. Selain sebagai pengobatan sirih juga dimanfaatkan pencegahan dan
pemulihan stamina serta kosmetik. Daun sirih termasuk sebagai tanaman obat (fitofarmaka)
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Daun disirih memiliki khasiat yang tinggi dalam
menyembuhkan berbagai penyakit. Khasiat yang dimilikinya antara lain menghambat
terjadinya mimisan sampai diare dan sakit gigi. Berdasarkan berbagai literatur, beberapa
penyakit yang dapat diobati dengan daun sirih selain kencing manis, daun sirih sering
dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan, asam urat, darah tinggi,
kelelahan dan maag. Minyak atsiri yang terdapat pada daun sirih mengandung minyak
terbang (betlephenol), seskuiterpen, pati diastase, gula dan zat samak kavikol yang memiliki
daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Ide pemanfaatan daun sirih
dan daun jeruk muncul ketika melihat banyak makanan yang dijual dipasaran mengandung
bahan yang berbahaya. Untuk itu penulis membuat suatu cemilan makanan ringan yang
menyehatkan. Selain itu pengolahan kripik ini sangat berbeda karena campuran daun jeruk
purut yang beraroma khas membuat kripik ini mempunyai cita rasa tersendiri. Selain itu
manfaat kesehatan yang tinggi menjadi prospek baru wirausaha mahasiswa untuk
mempermudah masyarakat dalam mengkonsumsi tanaman obat yang besar manfaatnya bagi
kesehatan. Kripik siruk ini merupakan makanan ringan yang mudah dicerna tentunya
memiliki banyak manfaat bagi yang mengkonsumsinya. Banyaknya manfaat dari kripik siruk
ini dapat menjadi alternatif cemilan menyehatkan disaat nonton tv bersama keluarga dan
teman – teman.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
laporan yang berjudul “Usaha Keripik Daun Sirih ( Piper Bitle L) Sebagai Makanan Ringan
Yang Menyehatkan Menjadi Peluang Bisnis Yang Menjanjikan ”. Penulisan laporan ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Teknologi Bioproses.

Dalam penulisan laporan ini saya merasa banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan
ini.

Dalam penulisan laporan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas laporan dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan inI.

Bombana,04 Agustus 2023

Min ismy

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
2.1 Daun Sirih..............................................................................................4
2.1.1 Kandungan dan Manfaan daun Sirih..............................................
2.2 Keripik...................................................................................................
2.3 Bawang Putih.........................................................................................
2.4 Tepung Beras.........................................................................................
2.5 Tepung Kanji..........................................................................................
2.6 Garam....................................................................................................
2.7 Telur......................................................................................................
2.8 Kemiri...................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................9
3.1 Waktu Dan Tempat...............................................................................9
3.2 Alat Dan Bahan......................................................................................9
3.4 Prosedur Kerja........................................................................................9
3.5 Diagram Alir..........................................................................................11
3.6 Data Pengamatan....................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................12
4.1 Hasil.......................................................................................................12
4.2 Pembahasan............................................................................................13
BAB V PENUTUP................................................................................................16
5.1 Kesimpulan............................................................................................16
5.2 Saran.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv
LAMPIRAN TABEL............................................................................................

v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penelitian yang dilakukan oleh Sitorus, (2018) menyatakan bahwa penarikan sari
daun sirih hijau dengan larutan air dan etanol mengalami perbedaan jumlah yang
mana masing-masing sari terambil sebanyak 22,54% dan 14,65%. Sehingga sari
daun sirih hijau yang terambil oleh larutan air lebih banyak dibandingkan larutan
etanol. Namun, pada saat diuji aktivitas antibakteri larutan etanol pada ekstrak
daun sirih hijau menghasilkan efektivitas lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan larutan air meskipun sari yang diambil oleh larutan air lebih
banyak. Terbukti pada penelitian Kaveti dkk. (2011) yang mengujikan ekstrak air
dan etanol daun sirih hijau menunjukan aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis,
S. aureus, E. coli, dan P. aeruginosa. Hasil dari penelitian tersebut ekstrak etanol
menunjukan efek yang lebih signifikan pada semua organisme terutama pada B.
subtilis dan S. aureus dibandingkan dengan ekstrak air.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari obat-obatan.


Baik obat tradisional maupun yang diproduksi oleh pabrik. Akan tetapi obat-
obatan yang diproduksi oleh pabrik mengandung bahan kimia yang apabila
dikonsumsi terlalu sering akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Daun sirih
sebagai tanaman obat sangat berperan penting dalam kehidupan. Daun sirih dapat
dimanfaatkan sebagai obat batuk, sariawan, bronchitis, jerawat, keputihan, sakit
gigi karena berlubang, demam berdarah, bau mulut, asma, haid tidak teratur,
radang tenggorokan, gusi bengkak, membersihkan mata, dan masih banyak lagi
manfaat daun sirih untuk kesehatan.

  Sirih adalah merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat


atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa
dikunyah bersama gambir, pinang, tembakau dan kapur. Sirih digunakan sebagai
tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai

1
upacara adat rumpun Melayu.Di Indonesia, sirih merupakan flora khas provinsi
Kepulauan Riau.

Ciri-ciri tanaman sirih Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m.


Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan
tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung
runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap
bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk
berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang.
Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang
pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat
kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan
(Mahendra, 2005).

Kebanyakan masyarakat menyukai makanan ringan untuk dikonsumsi seperti


keripik. Keripik dari daun-daunan produksinya masih sedikit, misalnya keripik
daun sirih. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menjadikan daun sirih sebagai
keripik yang dapat berkhasiat sebagai obat. Selain itu juga menambah variasi
keripik dari daun-daunan. Penulis memilih daun sirih sebagai produknya karena
daun sirih ini mudah didapatkan di daerah sekitar. Selain itu daun sirih juga
mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan perawatan khusus. Inovasi
penggunaan daun sirih sebagai bahan baku pengolahan kripik untuk panganan
sehari-hari juga memiliki rasa yang tidak kalah dengan keripik yang terbuat dari
singkong

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini


adalah:

1. Bagaimana cara membuat keripik dari daun sirih agar menjadi camilan
yang digemari disetiap kalangan?
2. Apa saja manfaat yang terandung dalam daun sirih sehinnga layak
dijadikan sebagai camilan?

2
3. Apa kekurangan dalam mengolah keripik daunn sirih untuk dijadikan
sebagai peluang usaha?

1.3 Tujuan Percobaan

Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:

1. Menunujukan cara membuat keripik dari daun sirih.


2. Menyebutkan manfaat apa saja yang terkandung dalam daun sirih yang
dijadikan sebagai keripik.
3. Menjelaskan kekurangan dalam mengolah keripik daun sirih.

1.4 Manfaat Percobaan

Adapun manfaat yang dihasilkan dari pembuatan laporan praktikum ini


adalah:

1. Memperoleh pengetahuan bagaimana cara mengolah daun sirih menjadi


olahan keripik.
2. Menambah wawasan dalam bidang pendidikan gizi khususnya pada
pemanfaatan daun sirih.
3. Dapat mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengolah daun sirih
menjadi olahan keripik dengan variasi yang berbeda

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daun Sirih

Gambar 2.1 tanaman daun sirih

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau


bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa
dikunyah bersama gambir, pinang, tembakau dan kapur. Namun mengunyah sirih
telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell
carcinoma yang bersifat malignan. Juga kapurnya membuat pengerutan gusi
(periodentitis) yang dapat membuat gigi tanggal, walaupun daun sirihnya yang
mengandung antiseptik pencegah gigi berlubang. Sirih digunakan
sebagai tanaman obat(fitofarmaka) sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai
upacara adat rumpun Melayu.

Sirih tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sering ditemukan di pekaragan.


Tempat tumbuh yang disukai adalah pada ketinggian 200-1000 m dpl yang
mempunyai curah hujan 2250-4750 mm per tahun. Tanaman ini tumbuh di daerah
hutan agak lembap dengan keadaan tanah yang lembap, daerah yang teduh dan
terlindung dari angin. Di Indonesia, sirih merupakan flora khas
provinsi Kepulauan Riau. Masyarakat Kepulauan Riau sangat menjunjung tinggi
budaya upacara makan sirih khususnya saat upacara penyambutan tamu dan
menggunakan sirih sebagai obat berbagai jenis penyakit. Walaupun demikian

4
tanaman sirih banyak dijumpai di seluruh Indonesia, dimanfaatkan atau hanya
sebagai tanaman hias.

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna


coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.
Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-
seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya
sekitar 5 – 8 cm dan lebar 2 – 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan
terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan
panjangnya sekitar 1,5 – 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang
pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 – 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga
sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni
berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan
berwarna coklat kekuningan.

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang


(betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikolyang
memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih
berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan.
Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan
gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan
dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan pendarahan. Biasanya
untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci,
digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan
bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan
sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap. Ciri-ciri daun sirih
adalah memiliki akar lekat untuk menempel pada tumbuhan lain untuk
mendapatkan sinar matahari dan memiliki bau yang khas untuk melindungi diri
dari ulat.

5
2.2 Keripik

Gambar 2.2 Hasil Olahan Keripik

Keripik atau kripik adalah sejenis makananringan berupa irisan tipis


dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak
nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur
dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Secara umum keripik
dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui
penjemuran,atau pengeringan. Keripik dapat berasa asam,pdas dan manis. Keripik
singkong banyak diproduksi di kota Bandung dengan berbagai macam rasa dan
varian. Di Yogyakarta terdapat keripik berbahan baku jamur tiram.

Banyak orang mengatakan George Crum adalah penemu keripik kentang


pertama, George Crum adalah seorang koki keturunan Afrika Amerika, yang
bekerja di restoran Moon's Lake House di dekat Saratoga Springs, New York,
Moon's Lake House sangat terkenal dengan kentang gorengnya. Pada 24
Agustus, 1853. Cornelius Vanderbilt, raja kereta api di Amerika
Serikat mengeluhkan kentang gorengnya yang terlalu tebal, Crum akhirnya
membuat kentang goreng yang lebih tipis, tetapi sang pelanggan tetap merasa
tidak puas, sehingga Crum akhirnya membuat kentang goreng setipis mungkin
sehingga tidak bisa ditusuk dengan garpu. Beruntung sang pelanggan sangat puas
dengan "kentang goreng" tipis ini[1] dan akhirnya menjadi terkenal dan
merupakan salah satu makanan dalam menu, dengan nama "Keripik Saratoga".
Makanan ini menjadi terkenal di New York dan New England.

6
Keripik adalah makanan ringan (snack food) yang tergolong jenis makanan
craker yaitu makanan yang bersifat kering dan renyah dankandungan lemaknya
tinggi. Renyah adalah keras mudah patah. Sifat renyah pada craker ini akan hilang
jika produk menyerap air. Olahan keripik merupakan salah satu produk pangan
yang banyak digemari oleh semua kalangan (Lestari, 2015).

Tekstur atau kerenyahan keripik merupakan unsur utama penilaian


konsumen. Keripik yang baik jika digigit akan renyah, tidak keras, tidak lembek
dan tidak mudah hancur. Selain itu unsur penampilan warna makanan juga
menjadi parameter kualitas penilaian oleh konsumen. Sistem pengukuran yang
akurat dan rinci merupakan cara dalam meningkatkan kontrol kualitas.Keripik
yang baik yaitu rasa gurih, aroma harum, tekstur kering dan tidak tengik, warna
menarik dan bentuk tipis, bulat dan utuh dalam arti tidak pecah(Putri, 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas keripik menurut Marinih (2005),


adalah bahan dasar yang digunakan kualitasnya harus betul-betul baik sehingga
keripik yang dihasilkan akan baik pula. Bahan pembantu, berupa minyak goreng
dalam pembuatan minyak goreng keripik harus baik, warnanya cerah dan tidak
tengik. Fungsi dari minyak goreng tersebut sebagai media untuk menggoreng
yang sangat berpengaruh pada keripik yang dihasilkan.

Pengaruh suhu penggorengan, berpengaruh terhadap hasil keripik. Pengaruh


suhu dilakukan dengan mengatur besar kecilnya api kompor, jika minyak terlalu
panas keripik akan cepat gosong.Standar mutu untuk keripik daun singkong rasa
paru belum ada karena produk ini relatif baru untuk dikonsumsi. Namun
demikian, dapat dilakukan perbandingan terhadap standar mutu keripik yang
menggunakan tepung pelapis yaitu keripik tempe dan keripik singkong.

2.2.1 Kandungan dan Manfaat Daun Sirih


a. Kandungan

Selain identik dengan tradisi, daun sirih juga memiliki berbagai kandungan
zat seperti minyak atsiri, karoren, asam nikotinat, riboflavin, dan tiamin. Selain

7
itu, masih ada vitamin C, tannin, asam amino, pati, diatase, gula, zat samak, dan
kavikol. Dan beberapa lagi kandungan dari daun sirih yaitu :

1. Energi 44 kkal 8. Potasium 550 mg


2. Air 85 g 9. Kalsium 230 mg
3. Karbohidrat 6 g 10. Fosfor 40 mg
4. Protein 3 g 11. 11. Zat besi 11 mg
5. Mineral 2 g 12. Sodium 7 mg
6. Serat pangan 2 g 13. Vitamin B1 (Tiamina) 0,15 mg
7. Lemak 1 g 14. 14. Vitamin B3 (Niasin) 0,7 mg
15. 15. Vitamin B12 (Riboflavin) 0,25 mg
16. Vitamin C (Asam Askorbat) 3 mg

b. Manfaat
1. Menyembuhkan luka.

Manfaat daun sirih hijau yang utama adalah membantu percepatan


penyembuhan luka. Anti oksidan di dalam daun sirih hijau mampu
menyembuhkan stres oksidatif sehingga dapat menyembuhkan luka lebih cepat.
Kompres luka dengan daun sirih yang sudah ditumbuk, kemudian balut dengan
perban.

2. Mengobati gangguan pencernaan.


Minum air rebusan sirih akan membantu penyerapan mineral dan
nutrisi. Sementara menguruti perut dengan minyak daun sirih bermanfaat untuk
memperlancar pencernaan.

3. Menurunkan berat badan.

Konsumsi daun sirih bermanfaat untuk meningkatkan system


metabolisme, meningkatkan sekresi pencernaan, serta menghilangkan kelebihan
air dan racun dari dalam tubuh. Semuanya penting dalam upaya penurunan berat
badan.

8
4. Mengobati sakit tenggorokan.

Sifat anti bakteri dan anti-inflamasi pada daun sirih menjadikannya


obat alami untuk demam dan sakit tenggorokan.

5. Mengobatidisfungsiereksipadapria.

Sirih bisa melebarkan pembuluh darah di alat vital serta bermanfaat


sebagai anti depresan.

6. Melawankanker

Manfaat daun sirih yang tak banyak diketahui adalah sebagai obat
anti-kanker. Mengunyah daun sirih diketahui mampu mencegah dan mengatasi
kanker sum sum tulang dan meningkatkan harapan kesembuhan bagi pasien
leukemia myeloid kronis. Fakta ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Indian Institute of Chemical Biology (IICB), Institute of Haematology and
Transfusion Medicine, Kolkata, danPiramal Life Sciences, Mumbai.

7. Mengatasi gatal.

Alergi atau masalah kulit bisa diobati dengan mandi air rendaman
sirih. Rendam sirih hijau dalam seember air panas, kemudian tunggu sampai
airnya menghangat dan pakailah untuk mandi.

8. Mengatasilukabakar.

Menurut Beauty Health Tips, daun sirih bisa dimanfaatkan untuk luka
bakar ringan. Cuci bersih sirih, kemudian remas-remas. Tambahkan sedikit madu
organic dan tempelkan pada bagian kulit yang luka bakar.

9. Mencegah bau badan

Minyak esensial di dalam sirih akan mengatasi bau badan yang tak
sedap. Begitu juga sifat anti-bakteri yang dimilikinya.

9
2.3 Bawang Putih

Gambar 2.3 Bawang putih

Allium sativum adalah nama tanaman dari Genus Allium sekaligus nama


dari umbi yang dihasilkan. Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama
lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah, dan sudah lama menjadi
bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum
di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir kuno, digunakan baik
sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari tanaman bawang
putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang
mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang
disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.

2.4 Tepung Beras

Tepung beras adalah tepung yang dibuat dari beras yang ditumbuk atau


digiling. Tepung beras tidak sama dengan pati beras yang dibuat dengan
merendam beras dalam larutan alkali. Tepung beras dapat dijadikan pengganti
dari tepung gandum bagi penderita intoleransi gluten karena tepung beras tidak
mengandung gluten.

10
2.5 Tepung Kanji

Tepung kanji adalah tepung dari singkong. Tepung kanji juga sering disebut
tepung tapioka atau aci dalam bahasa Sunda. Tepung kanji atau tapioka sekilas
mirip dengan tepung sagu karena memang keduanya bahan substitutif. Tepung
kanji memiliki sifat-sifat yang mirip dengan tepung sagu.

Keduanya mampu merekatkan bahan-bahan sehingga banyak digunakan


sebagai perekat pada makanan dan dijadikan lem. Tepung kanji memiliki bentuk
serbuk berwarna putih. Tepung kanji berbeda bila dirasakan dengan jari tangan
sebab memiliki tekstur yang kesat, ringan, dan mudah melekat. Tepung kanji
mudah ditemui di pasaran. Tepung kanji dijual dalam plastik atau sesuai takaran.
Tepung kanji banyak digunakan di masakan Asia seperti bakso.

2.6 Garam

Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan


membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam
basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut
sebagai garam asam. Garam netraladalah garam yang bukan garam asam maupun
garam basa. Larutan Zwitterionmempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah
di molekul yang sama, tetapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam
amino, metabolit, peptida, dan protein.

Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan


larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan
dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam,
misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam benda ini juga
mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah
airnya diuapkan.

11
2.7 Telur

Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi


selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-
jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa akan tetapi telur-telur yang lebih
kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan
(kaviar). Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur
burung unta (Kasuari) ataupun sedang misalnya telur penyu.

Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak
disterilkan, mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak didampingi
oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan
sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit perbedaan
kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung embrioyang
telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah pertumbuhan sel-sel
dalam telur.

2.8 Kemiri

Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan


sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat
dengan singkong dan termasuk dalam sukuEuphorbiaceae. Dalam perdagangan
antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut.
Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak
dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran
cat.Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tanaman ini adalah
tumbuhan resmi negara bagian Hawaii.

12
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Percobaan

Praktimum Teknologi Bioproses dilaksanakan pada hari Selasa tanggal


Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, bertempat di Laboratorium
Industri Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Program Studi Teknologi Rekayasa
Kimia Industri, Kampus Politeknik Bombana, Kelurahan Poea, Kec. Rumbia,
Kab. Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.

3.2 Alat dan Bahan untuk Percobaan

3.2.1 Alat :

 Mangkuk, 2 buah
 Kompor, 1 buah
 Panci, 1 buah
 Nampan, 1 buah
 Cobek atau Ulekan,1 buah
 Sendok makan, 2 buah
 Penggorengan (wajan), 1 buah
 Sutil sendok penggorengan, 1 buah
 Penyaring, I buah
 Pisau, 1 buah
 Timbangan. 1 buah

3.2.2 Bahan :
 Daun sirih, secukupnya
 Bawang putih, (4 biji)
 Kemiri (3 biji)
 Kunyit (3 buah kecil)

13
 Garam (1/2 sendok teh)
 Ketumbar (1/2 sendok teh)
 Telur (1 butir )
 Tepung kanji (3 sendok makan)
 Tepung beras (1 ½ ons)

3.3 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mencuci terlebih dahulu daun sirih sebelum digunakan.
3. Setelah mencuci daun sirihnya siapkan kompor yang sudah menyala dan
air di panci untuk merebus daun sirih
4. Ketika air telah mendidih, masukan daun sirih kedalam air yang di
panci.
5. Setelah direbus 10 menit angkat daun sirih tersebut dan tarulah di dalam
nampan.
6. Kemudian menejmur daun sirih di bawah sinar matahari selama 8 menit.
7. Sambil menunggu daun sirih kering, kita mulai menghaluskan bumbu
yang terdiri dari garam, kemiri, ketumbar dan bawang putih
8. Setelah halus, campurkan bumbu yang sudah dihaluskan dengan tepung
beras dan tepung kanji dimangkok
9. Jika ingin keripik daun sirihnya lebih gurih tambahkan ½ telur ke dalam
bumbu tersebut, diaduk hingga merata.
10. Setelah adonan sudah dicampur rata, lapisi daun sirih dengan bumbu
tersebut hingga merata keseluruh permukaan daun sirih.
11. Siapkan penggorengan, kemudian goreng daun sirih tersebut yang sudah
dilapisi oleh bumbu dengan matang dan hati-hati.
12. Tiriskan hingga minyaknya benar-benar sudah kering.
13. sajikan keripik dari daun sirih ke piring dan siap untuk disantap.

14
3.4. Diagram alir
Adapun diagram alir dari pembuatan keripik daun sirih adalah sebagai
berikut:

Persiapan alat dan bahan

Proses pencucian daun

10 menit
Proses Perebusan daun sirih

8 menit
Menjemur daun sirih di panas matahari

Menghaluskan Bumbu

Membalurii daun sirih


dengan bumbu yang telah

Proses Penggorengan

Keripik Siap Di Hidangkan

15
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil

16
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

1.2 SARAN

17
DAFTAR PUSTAKA

iv

Anda mungkin juga menyukai