Anda di halaman 1dari 89

SANITASI AIR BERSIH

Muhammad Reza Pahlevi, S.Pd., M.Si.


RMIK Politeknik Piksi Ganesha
PENDAHULUAN
• Air merupakan zat yang paling penting bagi manusia, setelah
udara.
• Lebih dari 70% tubuh manusia berisi air.
• Air digunakan untuk memasak, minum, mandi, cuci,
membersihkan sekitar kehidupan kita,
• Air juga diperlukan untuk industri, kesehatan, pemadam
kebakaran, rekreasi, transportasi dll.
• Penularan penyakit juga dapat ditimbulkan karena air
terutama limbah. Banyak binatang yang menularkan penyakit
ada karena genangan air.
• Rata2 per orang memerlukan air 150-200 liter per hari.
• Tanggung jawab pemerintah, upaya kesehatan termasuk
pengawasan kualitas air minum yang di konsumsi oleh
masyarakat.
• air minum yang di konsumsi masyarakat tidak menimbulkan
gangguan kesehatan akibat kualitas air minum.
• Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum:
– Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah
tangga;
– Air yang didistribusikan melalui tangki air;
– Air kemasan;
– Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan
minuman yang disajikan kepada masyarakat;
– harus memenuhi syarat kesehatan air minum.
Air
• Air yang bersih dan aman untuk dikonsumsi manusia:
– Air yang bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit.
– Bebas dari pencemaran kimia yang beracun dan berbahaya,
– Tidak berasa dan tidak berbau,
– Dapat digunakan untuk memnuhi kebutuhan rumah tangga,
– Memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh WHO / Depkes.RI.
• Air tercermar:
• Mengandung bibit penyakit, parasit, bahan kimia yang berbahaya,
sampah, limbah industri. Mengandung waterborne disease atau water related disease:
– Penyakit viral (hepatitis viral, poliomielitis,
– Penyakit bacterial : kolera, disentri typoid, diare.
– Penyakit protozoa: amebiasis, giardiasis.
– Penyakit helmintik: askariasis,
– Penyakit leptospiral :
Sumber Air dan kemungkinan
pencemarannya:
• Air Hujan: karena partikel debu diudara, mikroorganisme, gas karbon
dioksid, nitrogen, amonia, asam karbonat (CO2), asam sulfat (S2O3), asam
nitrit (N2O3).
• Air Permukaan: air sungai, waduk, telaga, rawa, air etrjun, sumur
permukaan. Resapan dari sampah, septiktank.
• Air tanah: dapat mengandung zat mineral konsentrasi tinggi (mangan,
magnesiumm, kalsium, logam berat yang dapat mempengaruhi
kesadahan air.
• Sumur Dangkal: kontasminasi dar MCK.
• Sumur Dalam: hampir dapat dipastikan tidak terkontamiasi.
Pengelola penyediaan air minum
Pengelola penyediaan air minum harus:
– menjamin air minum yang diproduksinya memenuhi
syarat kesehatan, dengan memeriksa:
• pemeriksaan instalasi pengolahan air;
• pemeriksaan pada jaringan pipa distribusi;
• pemeriksaan pada pipa sambungan ke konsumen;
• pemeriksaan pada proses isi ulang dan kemasan
– melakukan pengamanan terhadap sumber air baku
yang dikelolanya dari segala bentuk pencemaran
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Sistem Penyediaan Air Minum RS
• Sumber Air Besih: PDAM, Sumur Air Tanah, Air Hujan
(tandon), Air danau, Air sumber pegunungan, air sungai.
• Proses penyediaan:
– Langsung, tanpa proses penjernihan.
– Melalui proses pengolahan.
• Penampungan dan penyaluran:
– Langsung kepemakaian,
– Bak penampungan bawah tanah,
– Bak penampungan atap,
– Instalasi pemipaan air bersih.
SANKSI
• Setiap Pengelola Penyedia Air Minum yang
melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan, yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan masyarakat dan merugikan
kepentingan umum dapat dikenakan sanksi
administratif dan/atau sanksi pidana
berdasarkan peraturan yang berlaku
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
1. BAKTERIOLOGIS, E Coli atau fecal coli, Bacteri coliform
2. KIMIA
A. Bahan-bahan inorganik (yang memiliki pengaruh langsung pada
kesehatan), antimoni, air raksa, arsenic, barium, sianida, nitrat, nitrit
B. Bahan-bahan inorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan
keluhan pada konsumen), amonia, amonium, chloride, dll
C. Bahan-bahan Organik (yang memiliki pengaruh langsung pada
kesehatan), chlorinated alkanes, chlorinated ethenes, dll
D. Bahan-bahan organik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan
pada konsumen), toluene, Xylene, eyhilbenzene, dll
E. Pestisida, aldrin, dieldrin, benthazone, dll
F. Desinfektan dan hasil sampingannya, monochloramine, chlorine, dll
3. RADIOAKTIFITAS, aktifitas Alpha, Beta ((Bq/liter)
4. FISIK, warna, bau, rasa, temperatur, kekeruhan.
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
• 1. BAKTERIOLOGIS
• Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan
• a. Air Minum, E. Coli atau fecal coli Jumlah per 100 ml sampel
= 0
• b. Air yang masuk sistem distribusi ,
– E. Coli atau fecal coli Jumlah per 100 ml sampel = 0
– Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel = 0
• c. Air pada sistem distribusi
– E.Coli atau fecal coli Jumlah per 100 ml sampel =0
– Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel =0
Parameter Satuan Kadar Maksimum Bahan-bahan
inorganik (yang langsung mempengaruhi kesehatan):

• Tembaga 2 (mg /liter)


• Antimony 0.005 (mg /liter)
• Sianida 0,07 (mg / liter)
• Air raksa 0,001 (mg /liter)
• Fluoride 1.5 (mg / liter)
• Arsenic 0.01 (mg /liter)
• Timah 0.01 (mg / liter)
• Barium 0.7 (mg /liter)
• Molybdenum 0.07 (mg / liter)
• Boron 0.3 (mg /liter)
• Nikel 0.02 (mg / liter)
• Cadmium 0.003 (mg /liter)
• nitrat (sebagai NO3-) 50 (mg / liter)
• Kromium 0.05 (mg /liter)
• nitrit (sebagai NO2 -) 3 (mg / liter)
• Selenium 0.01 (mg / liter)
B. Bahan-bahan inorganik (yang kemungkinan dapat
menimbulkan keluhan pada konsumen)
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan:
• Ammonia 1,5 mg/l
• Alumunium 0,2 mgl
• Klorida 250 mg/l
• Copper 1 mg/l
• Kesadahan 500 mg/l
• Hidrogen sulfida 0.05 mg/l
• Besi 0.3 mg/l
• Mangan 0.1 mg/l
• pH - 6,5 – 8,5
• Sodium 200 mg/l
• Sulfate 250 mg/l
• Total padatan terlarut 1000 mg/l
• Seng 3 mg/l
PENGAWASAN
• Pelaksana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota:
– persyaratan bakteriologis, kimiawi, radioaktif dan fisik.
• Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel air
termasuk air pada sumber air baku, proses
produksi, jaringan distribusi, air minum isi ulang
dan air minum dalam kemasan.
• parameter kualitas air yang akan diperiksa, sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi daerah tangkapan
air, instalasi pengolahan air dan jaringan
perpipaan.
KEGIATAN PENGAWASAN
1. Air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan,
pemerintah maupun swasta yang didistribusikan ke
masyarakat dengan sistem perpipaan
2. Air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan, baik
pemerintah maupun swasta, didistribusikan kepada
masyarakat dengan kemasan dan atau kemasan isi ulang.
Pengamatan lapangan atau inspeksi sanitasi,
Pengambilan sampel,
Titik pengambilan sampel air:
• Harus dipilih sedemikian rupa sehingga mewakili secara
keseluruhan dari sistem penyediaan air minum tersebut,
termasuk sampel air baku.
Parameter kualitas air yang diperiksa:
Parameter yang berhubungan langsung Parameter yang tidak langsung
dengan kesehatan: berhubungan dengan kesehatan
a) Parameter Mikrobiologi: a) Parameter Fisik:
• (1) Bau
• (1) E. Koli
• (2) Warna
• (2) Total Koliform
• (3) Jumlah zat padat terlarut (TDS)
b) Kimia an-organik: • (4) Kekeruhan
• (1) Arsen • (5) Rasa
• (2) Fluorida • (6) Suhu
• (3) Kromium-val.6 b) Parameter Kimiawi:
• (4) Kadmium • (1) Aluminium
• (5) Nitrit, sbg-N • (2) Besi
• (3) Kesadahan
• (6) Nitrat, sbg-N
• (4) Khlorida
• (7) Sianida
• (5) Mangan
• (8) Selenium • (6) pH
• (7) Seng
• (8) Sulfat
• (9) Tembaga
• (10) Sisa Khlor
• (11) Amonia
Pengawasan Internal
• Untuk Produksi Air Minum sebesar < 200.000 m3/Tahun/Unit Produksi:
• Pada jaringan pipa distribusi dilakukan pemeriksaan parameter:
– Sisa khlor dilakukan minimal satu kali sehari
– Ph, dilakukan minimal satu kali per minggu
– Daya hantar listrik (DHL), Alkalinitas, kesadahan total, Co2 Agresif, dan suhu
dilakukan minimal satu kali per minggu.
– Besi dan Mangan, dilakukan minimal satu kali per bulan bila menjadi masalah.
• Pada jaringan pipa distribusi dilakukan pemeriksaan parameter:
– Sisa khlor, minimal satu kali sehari, pada outlet reservoir dan konsumen
terjauh
– Ph, minimal satu kali per minggu
– Daya hantar listrik (DHL), minimal satu kali perbulan.
– Kekeruhan, minimal satu kali per minggu.
– Total Coliforms/E, minimal satu bulan sekali pada outlet reservoir dan
konsumen terjauh
Pemeliharaan sistem air bersih
• Pemeliharaan Kebersihan:
– Pengurasan secara rutin bak penampung air.
– Pembilasan sisa kotoran dalam saluran.
• Pemeliharaan sistem instalasi.
– Pemeriksaan kerusakan sistem pemipaan,
– Penggantian karena umur pemakaian pipa, katup kontrol
(korosif, kerak air),
– Pengontrol ketinggian permukaan air dalam bak
penampung (sering disebut radar / Water level control).
Kepustakaan
• Keputusan Menteri Kesehatan RI, No.907/MENKES/SK/VII/2002.
• Chandra Budiman, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2005.
Sumber-sumber air

Muhammad Reza Pahlevi, S.Pd., M.Si.


RMIK Politeknik Piksi Ganesha
Bahasan dalam Penyediaan air bersih

1. Jenis sumber air dan Karakteristik


Sumber air
2. Cara mendapatkan air bersih
3. Parameter Kualitas Fisika, Kimia dan
mikrobiologi air
4. Penggolongan air bersih
5. Sistem Pengolahan air bersih
6. Sistem Pengolahan air minum
 Sumber air di bawah permukaan
bumi
 Wujud di bawah tanah terutama di
kawasan akuifer dan zona kedap
 akuifer adalah kawasan formasi geologi
bawah permukaan bumi yang menampung
air
 air bumi berada di lapirsan hidrosfer
Jenis sumber air

Berdasarkan Letak Berdasarkan terjadinya


 Air Angkasa  Sumber air alami

 Air Permukaan  Sumber air buatan

 Air Tanah
Air Angkasa
Air yang merupakan hasil dari proses
penyubliman awan atau uap air

Karakteristik
• Bersifat soft water
• Bakteriologisnya lebih bagus tergantung pada tempat
penampungan.
• Melarutkan Unsur yang terlarut di udara
antara lain : O2, CO2, N2, debu dan mineral lainnya
• Kontak dgn CO2 H2CO3 (Hujan Asam)
Kontak dengan SO2 H2SO4 (Korosif)
Kontak dengan N2O5 H2NO4 (Korosif)
• Besarnya curah hujan merupakan patokan utama
dalam perencanaan penyediaan air bersih
Contoh : Air Hujan
 Air Hujan
 Air hujan dapat ditampung kemudian
dijadikan air minum. Tetapi air hujan ini tidak
mengandung kalsium.
 Oleh karena itu agar dapat dijadikan air
minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium
didalamnya.
Air Permukaan
Air yang Berada diatas permukaan tanah

Karakteristik

• Hard water
• Cukup Mengandung mineral
• Air keruh dan kotor
• Tempat perkembangbiakan MH
• Dipengaruhi daerah yang dilewatinya
• Mudah terkontaminasi oleh aktifitas makhluk
hidup
Contoh : Air Sungai, Danau, Waduk, rawa, dll
2. Air Sungai dan Danau
 Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air
danau ini juga dari air hujan yang mengalir melalui
saluran-saluran ke dalam sungai atau danau ini.
 Kedua sumber air ini sering juga disebut air
permukaan.
 Oleh karena air sungai dan danau ini sudah
terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam
kotoran maka bila akan dijadikan air minum harus
diolah terlebih dahulu.
Air Tanah
Air yang Berada di Bawah Permukaan Tanah

Karakteristi
• k
Hard water
• Mengandung Banyak mineral
• Kualitas fisik dan biologis lebih baik karena sudah
mengalami penyaringan alamiah
• Dipengaruhi Kondisi geologis
Contoh : Air Sumur, mata air
3. Mata Air
 Air yang keluar dari mata air ini berasal dari
air tanah yang muncul secara alamiah.
 Oleh karena itu air dari mata air ini bila belum
tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan
air minum langsung.
 Tetapi karena kita belum yakin apakah betul
belum tercemar maka alangkah baiknya air
tersebut direbus dahulu sebelum diminum.
4. Air Sumur Dangkal
 Air ini keluar dari dalam tanah maka juga disebut air tanah.
 Air berasal dari lapisan air didalam tanah yang dangkal.
 Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang
satu ke yang lain berbeda-beda.
 Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari
permukaan tanah.
 Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena
kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh
karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminum.
5. Air Sumur Dalam
 Air ini berasal dari lapisan air kedua didalam
tanah.
 Dalamnya dari permukaan tanah biasanya
diatas 15 meter
 Oleh karena itu sebagaian besar air sumur
dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan
air minum yang langsung (tanpa melalui
proses pengolahan).
 Pengolahan Air Minum Secara Sederhana
 Seperti telah disebutkan didalam uraian terdahulu
bahwa air minum yang sehat harus memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu.
 Sumber-sumber air minum pada umumnya dan di
daerah pedesaan khususnya tidak terlindung
(protected) sehingga air tersebut tidak atau kurang
memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu
pengolahan terlebih dahulu.
Beberapa pengolahan sederhana

1. Pengolahan Secara Alamiah


 Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan
(storage) dari air yang diperoleh dari berbagai macam
sumber, seperti air danau, air kali, air sumur dan
sebagainya.
 Didalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk
beberapa jam di tempatnya.
 Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang
terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan.
 Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang
ada dalam air akan ikut mengendap.
2. Pengolahan Air dengan Menyaring
 Penyaringan air secara sederhana dapat
dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir. Lebih
lanjut akan diuraikan kemudian.
 Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi
dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum)
yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.
3. Pengolahan Air dengan Menambahkan
Zat Kimia
 Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2
macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk
koagulasi dan akhirnya mempercepat
pengendapan (misalnya tawas).
 Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk
menyucihamakan (membunuh bibit penyakit
yang ada didalam air, misalnya chlor).
4. Pengolahan Air dengan Mengalirkan
Udara
 Tujuan utamanya adalah untuk
menghilangkan rasa serta bau yang tidak
enak, menghilangkan gas-gas yang tak
diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan
derajat keasaman air.
5. Pengolahan Air dengan Memanaskan
Sampai Mendidih
 Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman
yang terdapat pada air.
 Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya
untuk konsumsi kecil misalnya untuk
kebutuhan rumah tangga.
KUalitas Air

1. Syarat Fisik
 Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat
adalah bening (tak berwarna), tidak berasa,
suhu dibawah suhu udara diluarnya sehingga
dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengenal
air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak
sukar.
2. Syarat Bakteriologis
 Air untuk keperluan minum yang sehat harus
bebas dari segala bakteri, terutama bakteri
patogen. Cara untuk mengetahui apakah air
minum terkontaminasi oleh bakteri patogen
adalah dengan memeriksa sampel (contoh)
air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc
air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka
air tersebut sudah memenuhi syarat
kesehatan.
3. Syarat Kimia
 Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam jumlah yang
tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan
menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Bahan-bahan atau zat kimia
yang terdapat dalam air yang ideal antara lain sebagai berikut :
-------------------------------------------------------------------
Jenis Bahan Kadar yang Dibenarkan (mg/liter)
-------------------------------------------------------------------
Fluor (F) 1-1,
Chlor (Cl) 250
Arsen (As) 0,05
Tembaga (Cu) 1,0
Besi (Fe) 0,3
Zat organik 10
Ph (keasaman) 6,5-9,0
CO2 0
-------------------------------------------------------------------
Pengolahan Air Untuk Rumah
Tangga

1. Air Sumur
1. Air sumur pompa terutama air sumur pompa
dalam sudah cukup memenuhi persyaratan
kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah
pedesaan masih mahal, disamping itu
teknologi masih dianggap tinggi untuk
masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di
daerah pedesaan adalah sumur gali.
Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar
oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-
syarat sebagai berikut :
 Harus ada bibir sumur agar bila musim hujan tiba, air
tanah tidak akan masuk ke dalamnya.
 Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan
tanah harus ditembok, agar air dari atas tidak dapat
mengotori air sumur
 Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur
tersebut untuk mengurangi kekeruhan
 Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat
dimasukkan suatu zat yang dapat membentuk
endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas)
 Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat
dilakukan dengan menyaringnya dengan saringan
yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas.
Kesehatan Lingkungan
Parameter kualitas air minum/air bersih yang
ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 terdiri dari
parameter fisik, parameter kimiawi, parameter
radioaktif dan parameter tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Parameter fisik
Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum adalah
tidakberbau, jernih, tidak berasa, suhu sebaiknya sejuk, tidak
panas dan tidak berwarna. Bila terjadi penyimpangan terhadap
parameter ini, menunjukkan bahwa air tersebut telah
terkontaminasi oleh bahan lain yang lain yang mungkin
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kesehatan Lingkungan
1. Parameter kimia
Parameter kimia digolongkan lagi menjadi dua yaitu
kimia anorganik dan kimia organik.
a. Kimia anorganik
 Air raksa (Hg), Hg bila di-absorpsi akan masuk ke dalam
darah, ginjal, hati limpa dan tulang. Ekresi lewat urine, feces,
keringat, saliva dan air susu. Hg organik merusak susunan
syaraf pusat (tremor, ataxia, lapangan penglihatan menciut,
perubahan kepribadian) dan Hg anorganik merusak ginjal dan
menyebabkan cacat bawaan.
 Arsen (As), keracunan akut menimbulkan gejala muntaber
disertai darah, koma, meninggal. Secara khronis menimbulkan
anorexia, klik, mual, diare, icterus pendarahan pada ginjal dan
kanker kulit, dapat juga berupa iritasi, alergi dan cacat bawaan.
Kesehatan Lingkungan
 3) Barium (Ba), kadar Barium berlebihan dapat mengganggu
saluran pencernaan, menimbulkan rasa mual, diare dan gangguan
pada sistem syaraf pusat.

 4) Besi (Fe), konsentrasi > 0,3 mg/l dapat menimbulkan warna


kuning, memberi rasa yang tidak enak pada minuman,
pengendapan pada diding pipa, petumbungan bakteri besi dan
kekeruhan.

 5) Fluorida (F), dalam jumlah kecil dibutuhkan sebagai


pencegahan terdapat penyakit caries gigi yang paling efektif
tanpa merusak kesehatan. Konsentrasi > 1,5 mg/l air dapat
menyebabkan “Fluorosis” pada gigi, yairu terbentuknya noda-
noda coklat yang tidak mudah hilang pada gigi.
Kesehatan Lingkungan

 Cadmium (Cd), keracunan akut


menyebabkan gejala Gastrointestinal dan
ginjal. Secara khronis menyebabkan
penyakit “Itai-Itai” dengan gejala sakit
influenza dan kemandulan laki-laki.

 Kesadahan (Ca, CO3), penyebab


langsung terhadap kesehatan tidak ada,
tetapi kesadahan dapat menyebabkan
sabun pembersih menjadi tidak efektif.
Kesehatan Lingkungan
 Clorida (Cl), dalam jumlah kecil dibutuhkan
untuk desinfektan. Apabila berikatkan dengan
ion dapat menyebabkan rasa asin dan dapat
merusak pipa-pipa air.
 Chromium Valensi 6, kemungkinan
dapat menyebabkan kanker pada kulit dan alat
pernafasan.
Kesehatan Lingkungan
 Mangan (Mn), konsentrasi > 0,1 mg/l menyebabkan rasa
pahit pada minuman dan
meninggalkan noda kecoklat-coklatan pada pakaian.
 Nitrat, Nitrit sebagai N, gangguan GI, diare dengan darah,
convulasi, shock, koma, meninggal. Keracunan khronis
menyebabkan depresi yang umum, sakit kepala, gangguan
mental, Methemoglobinamia terutama pada bayi (blue
babies).
 Perak (Ag), dapat menimbulkan iritasi kulit, mata dan mocus
membrane yang menyebabkanhilangnya warna jadi biru abu-
abu
Kesehatan Lingkungan
 pH, sebaiknya netral untuk mencegah
terjadinya pelarutan logam berat dan
korosif.
 Selenium (Se), memberi pengaruh
terhadap kenaikan jumlah penyakit caries
gigi pada anak-anak. menyebabkan gejala
GI seperti muntah dan diare, kemudian
terjadi gangguan syaraf seperti ferlex-
reflex, iritasi cerebral,
Kesehatan Lingkungan
 Cianida (Cn), dapat mengganggu metabolisme
oksigen sehingga jaringan tubuh tidak mampu
mengubah oksigen. Menghambat pernapasan
jaringan dan berbentuk asphyxia diikuti kematian.

 Sulfat (So4), dalam jumlah besar dapat bereaksi


dengan ion natrium atau magnesium dalam air
sehingga ber-bentuk garam yang dapat
menimbulkan iritasi, gastro-intestinal. Formasi
endapan (Hard scater) pasda boilers dan heat ex-
changers.
Kesehatan Lingkungan
 Sulfida (H2S), bersifat racun dan berbau busuk.
Dalam jumlah besar dapat memperbesar keasaman
air sehingga dapat menyebabkan korosifitas pada
pipa logam

 Tembaga (Cu), dalam jumlah kecil diperlukan


tubuh untuk membentuk sel-sel darah merah.
Dalam jumlah besar dapat menyebabkan rasa yang
tidak enak di lidah, di samping menyebabkan
kerusakan pada hati.
 Timbal (Pb), sangat berbahaya
terhadap kesehatan manusia karena
cenderung untuk berakumulasi dalam
jaringan tubuh manusia dan meracuni
jaringan syaraf.
Kesehatan Lingkungan
Kimia organik
 Aldrin dan Dieldrin, terjadi biokumulasi
pada organisme air yang dimakan manusia
dan bersifat carcinogenic.
 Benzen, menimbulkan rasa, warna atau
bau tidak sedap.
 Chlordine (total isomer), terjadi
biokumulasi pada organisme air yang
dimakan manusia dan bersifat
carcinogenic.
Kesehatan Lingkungan
 Dichloro-diphenyl-trichloroetan
(DDT),terjadi biokumulasi pada organise air
yang dimakan manusia dan bersifat
carcinogenenic.
 Heptachlor dan Hepachlor epixide, meskipun
tidak menimbulkan
keracunan akut tetapi terjadi akumulasi dalam
rantai makanan dan bersifat carcinogenic.
Kesehatan Lingkungan
 Hexa Chlorrobenzene, menimbulkan
rasa, warna dan bau tidak normal.
 Lindane, terjadi biokumulasi pada
organisme air yang dimakan manusia dan
bersifat carcinogenic.
 Zat organik (MknO4), menimbulkan
rasa dan bau yang tidak sedap dan dapat
menyebabkan sakit perut. Menyebabkan
korosifitas pada pipa-pipa logam.
Kesehatan Lingkungan
Parameter Radioaktif
Adapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama,
yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar.
Kerusakan dapat berupa kematian, perubahan komposis
genetik dll. Kematian sel dapat diganti kembali apabila
sel dapat beregenerasi dan sel tidak mati seluruhnya.
Perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti
kanker dan mutasi. Sinar alpha, beta dan gamma
berbeda dalam kemampuan menembus jaringan tubuh.
Sinar alpha sukit menembus kulit, sedangkan beta dapat
menembus kulit dan gamma dapat menembus sangat
dalam. Kerusakan yang terjadi ditentukan oleh intensitas
sinar serta frekuensi danluasnya pemaparan.
Kesehatan Lingkungan
Parameter Mikrobiologis
Ke dalam parameter mikrobiologis hanya
dicantumkan Coli tinja dan total Coliforms.
 Coli tinja, air yang mengandung coli tinja
berarti air tersebut tercemar tinja. Tinja
dari penderita sangat potensial
menularkan penyakit yang berhubungan
dengan air.
 Total Coliforms, bila air yang tercemar
coliform dapat mengakibatkan penyakit-
penyakit saluran pernafasan.
AIR BUANGAN DAN
KESEHATAN
Muhammad Reza Pahlevi, S.Pd., M.Si.
RMIK Politeknik Piksi Ganesha
SIFAT AIR BUANGAN
 MENIMBULKAN BAHAYA
KONTAMINASIDAN PENCEMARAN AIR
PERMUKAAN DAN BADAN AIR
 DAPAT MENGGANGGU KEHIDUPAN BIOTA
AIR
 MENIMBULKAN BAU

 PROSES DEKOMPOSISI AEROBIK DAN


ANAEROBIK MENGHASILKAN LUMPUR
YANG BERSAMA ENDAPAN KOTORAN LAIN
MENGENDAP KE DASAR SUNGAI/BADAN
AIR
SUMBER AIR BUANGAN
 AIR BUANGAN RUMAH TANGGA (DOMESTIC
WASTE WATER
 AIR BUANGAN KOTA (MUNICIPAL WASTE
WATER)
 AIR BUANGAN INDUSTRI (INDUSTRIAL
WASTE WATER)
AIR BUANGAN DOMESTIK BERASAL
 DARI KEGIATAN RUMAH TANGGA
SUMBER AIR BUANGAN
KOTA(MUNICIPAL WASTE WATER)
 PERKANTORAN
 PERDAGANGAN

 TEMPAT IBADAH

 TEMPAT UMUM

 HOTEL

 RESTORAN
INDUSTRIAL WASTE WATER
 DARI BERBAGAI BUANGAN INDUSTRI
KARAKTERISTIK AIR BUANGAN
 K.FISIKA
 K. KIMIA

 K. BAKTERIOLOGIS
DAMPAK
 TERHADAP LINGKUNGAN
 TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

 TERHADAP SOSIAL EKONOMI


PENCEGAHAN
 TIDAK MENGAKIBATKAN KONTAMINASI
TERHADAP SUMBER AIR MINUM
 TIDAK MENGAKIBATKAN PENCEMARAN
TERHADAP PERMUKAAN TANAH
 TIDAK MENYEBABKAN PENCEMARAN
TERHADAP AIR MANDI, PERIKANAN,
SUNGAI UNTUK MINUM, TEMPAT
REKREASI
 TIDAK DIHINGGAPI SERANGGA DAN TIKUS

 TIDAK MENJADI PERKEMBANGBIAKANNYA


BERBAGAI BIBIT PENYAKIT DAN VEKTOR
PARAMETER PENCEMARAN AIR
MINUM
 P ERMENKES RI No 01/BIRHUKMAS/ I/ 1975
TENTANG SYARAT-SYARAT DAN
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM.
PARAMETER AIR BUANGAN
 SESUAI DENGAN STANDAR /PERATURAN
MENKES RI No 173/MENKES/ Per/VIII/77
TENTANG PENGAWASAN PENCEMARAN
AIR DARI BADAN AIR UNTUK BERBAGAI
KEGUNAAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KESEHATAN
BADAN AIR
 BADAN AIR KELAS A ,BADAN AIR
DIGUNAKAN UNTUK AIR BAKU

 BADAN AIR KELAS B, BADAN AIR YANG


AIRNYA DIGUNAKAN UNTUK PEMANDIAN
ALAM DAN PERTANIAN
 BADAN AIR KELAS C, BADAN AIR YANG
AIRNYA DIGUNAKAN UNTUK PERIKANAN
DARAT, OLAHRAGA, RENANG, SKI AIR,
LUNCUR AIR, PESIAR DAN KEINDAHAN.
BEBERAPA PARAMETER KUALITAS
AIR BUANGAN
 KANDUNGAN ZAT PADAT : TSS, DS
 KANDUNGAN ZAT ORGANIK : BOD

 KANDUNGAN ZAT ANORGANIK : LOGAM


BERAT Hg, Cd, Pb dll
 GAS

N2, O2, CO2 BERASAL DARI UDARA YANG


LARUT DALAM AIR
H2S, NH3, CH4 BERASAL DARI
DEKOMPOSISI AIR BUANGAN
PARAMETER BAKTERIOLOGIS
 KANDUNGAN BAKTERI COLI
PARAMETER PH(DERAJAT
KEASAMAN)
 PH KECIL LEBIH MENYULITKAN
 DAN AKAN MENGGANGGU KEHIDUPAN AIR
PARAMETER SUHU
 SUHU AIR BUANGAN UMUMNYA TIDAK
BANYAK BERBEDA DENGAN SUHU UDARA
TETAPI LEBIH TINGGI DARI SUHU AIR
MINUM.
 DAPAT MEMPENGARUHI KEHIDUPAN AIR,
KECEPATAN REAKSI/PENGURAIAN, PROSES
PENGENDAPAN ZA PADAT SERTA
KENYAMANAN DALAM AIR.
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN

Muhammad Reza Pahlevi, S.Pd., M.Si.


RMIK Politeknik Piksi Ganesha
Pendahuluan
 80% air yg digunakan manusia akan dibuang
dlm bentuk air kotor & tercemar  Air buangan
 Masalah kesling & Estetika
 Menimbulkan bahaya kontaminasi &
pencemaran air permukaan dan badan-badan
air.
 Mengganggu kehidupan dlm air
 Menimbulkan bau yg td sedap
 Proses dekomposisi aerobik & anarobik
menghslkan lumpur  pendangkalan
Pengertian Air buangan (Waste Water)

(Metcalf & Edy)


“Kombinasi dari cairan dan sampah-
sampah cair yg berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran,
dan industri, bersama-sama dg air tanah,
air permukaan dan air hujan yg mungkin
ada”
(Ehler & Steel)
 “The liquid conveyed by a sewer”  Cairan yg
dibawa oleh saluran air buangan

 Secara umum air buangan adl cairan buangan


yg berasal dari rumah tangga, industri maupun
tempat-tempat umum lainnya, dan biasanya
mengandung bahan-bahan yg dp
membahayakan kehidupan manusia serta
mengganggu kelestarian lingkungan hidup
Sumber Air Buangan
1. Air buangan rumah tangga (domestic waste water) :
Umumnya memp komposisi ekskreta (tinja & urine), air
bekas cucian dapur, kamar mandi, dimana sebagian
besar merup bahan organik.
2. Air buangan dari kotapraja (Municipal Waste Water) :
Umumnya berasal dari perkantoran, perdagangan,
selokan, tempat ibadah, tempat umum lainnya spt
hotel, restoran, dll.
3. Air buangan industri : Umumnya sulit dlm
pengolahannya serta memp variasi yg luas. Zat yg
terkandung dpt berupa zat pelarut, mineral, logam
berat, zat organik, lemak, garam-garam, zat warna,
nitrogen, sul;fida, amoniak, dll zat yg bersifat toksik.
Karakteristik Air Buangan
 Diperlukan unt menentukan cara pengolahan
yg tepat  efisien & efektif

a. Karakteristik Fisik :
Terdiri dari 99,9% air serta sejumlah kecil bhn
padat dalam suspensi. Air buangan RT
biasanya mengandung sabun, minyak &
berwarna kusam, kadang-kdang mengandung
kertas, tinja dll.
b. Karakteristik Kimiawi
Mengandung campuran zat kimia anorganik dan organik
yg berasal dari tinja, urin, dll. Biasanya bersifat basa jika
masih baru dan bersifat asam bila mulai membusuk.

Bahan Organik meliputi:


1. Gabungan bhn yg mengandung Nitrogen
(Urea, protein, amine, asam amino)
2. Gabungan yg td mengandung Nitrogen (Lemak,
sabun, karbohidrat etrmasuk selulosa)

c. Karakteristik Bakteriologis:
Bakteri patogen, bakteri gol. coli
Parameter Pencemaran Air Buangan
1. Kandungan zat padat : Total Solid, Suspended
Solidss, dan Dissolved Solids.
2. Kandungan zat Organik : Zat organik dlm
penguraiannya memerlukan oksigen dg
bantuan MO.
BOD adl jml oksigen yg dibutuhkan olh bakteri unt
melakukan dekomposisi aerobik bhn2 organik dlm
larutan, dibawah kondisi waktu dan suhu tertentu
(biasanya 5 hari pada 200C)

3. Kandungan Zat Organik : a.l Nitrogen,


Phospor, H2O dlm zat-zat beracun dan logam
berat spt Hg, Cd, Pb, dll
D. Gas : Adanya gas N2, O2, CO2 yg
berasal dari udara yg larut dlm air. Gas
H2S, NH3, dan CH4 berasal dari proses
dekomposisi.
Oksigen dlm air b uangan diukur dg DO
(Dissolved Oxygen) yaitu jumlah oksigen
yg ada dlm air sering digunakan untuk
menentukan banyaknya pencemaran zat
organik dlm larutan, makin rendah DO
makin tinggi kandungan zat organiknya.
e. Kandungan Bakteri : Bakteri gol Coli, jml kuman patogen
coliform (MPN : Most Probable Number) dlm 100 ml air
buangan serta perkiraan terdekat jml gol coliform tinja
dlm 100 ml air buangan.

f. pH (Derajat Keasaman) : Berkaitan dg proses


pengolahan biologis krn pH yg kecil akan menyulitkan,
disamping akn mengganggu kehidupan dlm air bila
dibuang ke perairan terbuka.

g. Suhu : Umumnya td banyak berbeda dg suhu udara


tetapi lebih tinggi dari suhu air minum. Suhu
mempengaruhi kehidupan dlm air, kecepatan
reaksi/penguraian, proses pengendapan zat padat.
Pengolahan Air Buangan
Air buangan perlu dilakukan pengolahan
sebelum dibuang ke badan-badan air unt
melindungi ling hidup thd pencemaran.
Secara alamiah ling memp daya dukung
thd gangguan yg timbul ~ namun ada
batas kemampuan.
Cara Pengolahan Air Buangan

a. Pengenceran (Dilution)
Pengenceran, kadang ditambah
pengolahan sederhana  pengendapan,
penyaringan, dll
b. Irigasi Luas
Umumnya di luar kota/ pedesaan
Air buangan dialirkan ke parit terbuka yg
digali pd sebidang tanah.
c. Kolam Oksidasi (Oxidation ponds/Waste
Stabilization pond=lagoon)

1 s.d 1,5 M

Luas 1 acre = 4072 m2 unt 100 org


Prinsip kerja
 Memanfaatkan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri, dan oksigen dlm proses
pembersihan alamiah.
 Ganggang dg clorophyl, dg bantuan sinar
matahari tumbuh subur.
 Terjadi proses sintesis unt pembentukan
karbohidrat dari H2O & CO2  terbentuk O2.
 O2 digunakan bakteri aerob unt dekomposisi zat
organik.
 Terjadi proses pengendapan.
Pengolahan Air Buangan Primer &
Sekunder

Anda mungkin juga menyukai