DIARE
Indikator dan Target Program
1. Indikator Kinerja
Target Target
No Variabel PKP/SPM Puskesmas
2. Cara Penghitungan
1. Penemuan penderita diare di Puskesmas dan kader adalah penemuan kasus diare semua
golongan umur di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas
Cara penghitungannya:
214 x jumlah penduduk
1000
2. Cakupan pelayanan diare adalah prosentase jumlah penderita diare yang dilayani dalam 1 tahun
dibagi target penemuan penderita pada tahun yang sama
Cara penghitungannya:
Jumlah penderita diare yang dilayani dalam 1 tahun x 100%
10% x IR
3. Angka penggunaan oralit adalah jumlah penderita diare yang berobat di sarana kesehatan dan
kader dan diberikan oralit untuk penanggulangan dehidrasi dibagi jumlah penderita diare
Cara penghitungannya:
Jumlah penderita diare yang diberi oralit di sarana kesehatan x 100%
Total penderita diare
4. Angka penggunaan RL adalah jumlah penderita diare dengan derajat dehidrasi berat yang diberi
cairan Ringer Lactat di sarana kesehatan dibagi dengan jumlah penderita diare yang dilayani
Target: 1%
Cara penghitungannya:
Jumlah penderita diare yang diberi RL di sarana kesehatan x 100%
Total penderita diare
5. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc adalah jumlah penderita diare balita yang
diberi tambahan tablet zinc dibagi jumlah diare balita
Cara penghitungannya:
Jumlah penderita diare balita yang diberikan tablet zinc x 100%
Jumlah penderita diare balita
6. Case Fatality Rate KLB Diare adalah umlah kematian
penderita diare pada saat terjadi KLB diare di wilayah
Puskesmas dibagi dengan jumlah penderita diare pada
saat KLB
Target: < 1%
Cara penghitungannya:
Jumlah kematian penderita diare pada saat KLB x 100%
Jumlah penderita diare
INDIKATOR DAN VARIABEL SERTA TARGET PROGRAM
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN NATUNA
TARGET
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL FORMULA / RUMUS
2019 2020 2021
Penemuan penderita diare Penemuan penderita diare di Puskesmas dan kader adalah penemuan
214 dibagi 1.000 dikali jumlah
1 yang diobati di Puskesmas kasus diare semua golongan umur di sarana kesehatan dan kader di penduduk 10% 10% 10%
dan kader wilayah kerja Puskesmas
Cakupan pelayanan diare adalah prosentase jumlah penderita diare Jumlah penderita diare yang
2 Cakupan pelayanan diare yang dilayani dalam 1 tahun dibagi target penemuan penderita pada dilayani dalam 1 tahun dibagi 10% x 100% 100% 100%
tahun yang sama IR dikali 100%
Angka penggunaan oralit adalah jumlah penderita diare yang berobat Jumlah penderita diare yang diberi
3 Angka penggunaan oralit di sarana kesehatan dan kader dan diberikan oralit untuk oralit di sarana kesehatan dibagi 100% 100% 100%
penanggulangan dehidrasi dibagi jumlah penderita diare total penderita diare dikali 100%
Angka penggunaan RL adalah jumlah penderita diare dengan derajat Jumlah penderita diare yang diberi
4 Angka penggunaan RL dehidrasi berat yang diberi cairan Ringer Lactat di sarana kesehatan RL di sarana kesehatan dibagi total 1% 1% 1%
dibagi dengan jumlah penderita diare yang dilayani penderita diare dikali 100%
Proporsi penderita diare Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc adalah jumlah Jumlah penderita diare balita yang
5 balita yang diberi tablet penderita diare balita yang diberi tambahan tablet zinc dibagi jumlah diberi tablet zinc dibagi jumlah 100% 100% 100%
zinc diare balita penderita diare balita dikali 100%
Case Fatality rate KLB diare Case Fatality Rate KLB Diare adalah umlah kematian penderita diare Jumlah kematian penderita diare
6 toleransi pada saat terjadi KLB diare di wilayah Puskesmas dibagi dengan pada saat KLB dibagi jumlah < 1% <1% < 1%
jumlah penderita diare pada saat KLB penderita diare dikali 100%
Indikator Penyakit Menular
HEPATITIS
Indikator Kaskade Eliminasi Penularan Hepatitis B di tingkat Kabupaten dan Pelayanan
No Indikator Pelayanan Cara Menghitung dan Manfaat Indikator Sumber Data
1 Cakupan ibu hamil Jumlah ibu hamil yang dites dibagi dengan Kartu/kohort ibu dan
yang dideteksi dini jumlah sasaran ibu hamil, dikali 100%. Register Pelayanan
hepatitis B Antenatal (KIA/Kesga);
Register DDHB
(Proporsi ibu hamil Angka ini menggambarkan kualitas
dites HBsAg saat ANC) pelayanan
4 Proporsi bayi baru lahir Jumlah bayi baru lahir dari ibu hepatitis B Register Pelayanan
dari ibu hepatitis B dibagi dengan jumlah bayi baru lahir pada Antenatal/PNC/KF;
periode waktu yang sama, dikali 100% Kartu/kohort bayi
(KN); Register DDHB
5 Proporsi bayi baru lahir Jumlah bayi baru lahir dari ibu hepatitis B Register Pelayanan
dari ibu hepatitis B yang mendapat HB0 dan HBIg <24 jam Antenatal/PNC/KF;
yang mendapat HB0 dibagi dengan jumlah bayi lahir dari ibu Kartu/kohort bayi
HBIg kurang dari 24 hepatitiss B pada periode yang sama, dikali (KN); Register DDHB
jam 100%
6 Proporsi bayi usia 9-12 Jumlah bayi usia 9-12 bulan dari ibu Kartu/kohort Balita;
bulan dari ibu hepatitis hepatitis B yang diperiksa hepatitis B Register DDHB
B yang diperiksa (virologis dan/atau serologis) dibagi
hepatitis B virologis dengan jumlah bayi yang lahir dari ibu
atau serologis hepatitis B, dikali 100%
7 Proporsi bayi terinfeksi Jumlah bayi usia 9-12 bulan terinfeksi Kartu/kohort Balita;
hepatitis B hepatitis B dibagi dengan bayi usia 9-12 Register DDHB
bulan lahir dari ibu terinfeksi hepatitis B
yang diperiksa, dikali 100%
INDIKATOR DAN VARIABEL SERTA TARGET PROGRAM
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN NATUNA
TARGET
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL FORMULA / RUMUS
2019 2020 2021
Cakupan ibu hamil yang Proporsi ibu hamil dites HBsAg saat ANC
dideteksi dini hepatitis B
Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan Jumlah ibu hamil yang dites dibagi
1 dengan jumlah sasaran ibu hamil, dikali
(Proporsi ibu hamil dites KIA/Kesga dan kontribusi terhadap penemuan kasus HBV 100%.
HBsAg saat ANC)
Angka ini dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan
reagen/logistik
Proporsi ibu hamil Hepatitis Jumlah ibu hamil positif hepatitis B yang
3 B positif mendapat dirujuk dibagi dengan jumlah ibu hamil
tatalaksana (dirujuk) yang hepatitis B, dikali 100%
TUBERKULOSIS
1. Indikator Utama
Indikator utama digunakan untuk menilai pencapaian strategi naional
penanggulangan TB di tingkat Kabupaten/Kota Provinsi, dan Pusat
1. Cakupan pengobatan semua kasus TB (Case Detection Rate / CDR) yang diobati.
2. Angka notifikasi semua kasus TB (Case Notifikation Rate / CNR) yang diobati per 100.000
penduduk.
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus.
4. Cakupan penemuan kasus resisten obat.
5. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB resisten obat.
6. Persentase pasien TB yang mengetahui status HIV.
2. Cara Penghitungan
1. Cakupan pengobatan semua kasus TB (CDR) yang diobati: adalah jumlah semua kasus
TB (insiden).
Rumus:
Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan x 100%
Perkiraan jumlah semua kasus TB
2. Angka notifikasi semua kasus TB (CNR) yang diobati per 100.000 penduduk: adalah
jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang
ada di suatu wilayah tertentu.
Rumus:
Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan x 100%
Jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah tertentu
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus: adalah jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan pengobatan lengkap di antara semua kasus TB yang diobati dan
dilaporkan.
Rumus:
Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap x 100%
Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan
4. Cakupan penemuan kasus TB resisten obat: adalah jumlah kasus TB resisten obat yang
terkonfirmasi resisten terhadap rifampisin (RR) dan atau TB-MDR berdasarkan hasil
pemeriksaan tes cepat molekuler maupun konvensional di antara perkiraan kasus TB
resisten obat.
Rumus:
Jumlah kasus TB yang hasil TCM/konvensional menunjukkan TB MDR x 100%
Perkiraan kasus TB resisten obat
5.
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB resisten obat: adalah jumlah kasus TB
resisten obat (TB resisten rifampisin dan atau TB MDR) yang menyelesaikan
pengobatan dan sembuh atau pengobatan lengkap di antara jumlah kasus TB resisten
obat yang memulai pengobatan TB lini kedua.
Rumus:
Jumlah kasus TB RO (TB MDR) yang dinyatakan sembuh dan lengkap x 100%
Jumlah kasus TB RO (TB MDR) yang memulai pengobatan TB lini kedua
6. Persentase pasien TB yang mengetahui status HIV: adalah jumlah pasien yang
mempunyai hasil tes HIV yang dicatat di formulir pencatatan TB yang hasil tes HIV
diketahui termasuk pasien TB yang sebelumnya mengetahui status HIV positif di
antara seluruh pasien TB.
Rumus:
Jumlah pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV yang dicatat di formulir
pencatatan TB yang hasil tes HIV diketahui termasuk pasien TB yang
sebelumnya mengetahui status HIV postitif x 100%
Jumlah seluruh pasien TB terdaftar (ditemukan dan diobati TB)
INDIKATOR DAN VARIABEL SERTA TARGET PROGRAM
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN NATUNA
TARGET
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL FORMULA / RUMUS
2019 2020 2021
Cakupan pengobatan semua kasus TB Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan
1 Jumlah semua kasus TB (insiden) 40% 42%
(Case Detection Rate / CDR) yang diobati dibagi perkiraan jumlah semua kasus TB dikali 100%
Angka notifikasi semua kasus TB (Case Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan di antara Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan
2 Notifikation Rate / CNR) yang diobati per dibagi jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah 176 172
100.000 penduduk yang ada di suatu wilayah tertentu
100.000 penduduk tertentu dikali 100%
Jumlah kasus TB resisten obat (TB resisten rifampisin dan atau Jumlah kasus TB RO (TB MDR) yang dinyatakan sembuh
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB MDR) yang menyelesaikan pengobatan dan sembuh atau
5 dan lengkap dibagi jumlah kasus TB RO (TB MDR) yang 75% 75%
TB resisten obat. pengobatan lengkap di antara jumlah kasus TB resisten obat memulai pengobatan TB lini kedua dikali 100%
yang memulai pengobatan TB lini kedua.