Anda di halaman 1dari 7

BUKU PETUNJUK MANUAL

PENGOPERASIAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)


RUMAH SAKIT MITRA MULIA
KECAMATAN KLOJEN, KOTA MALANG

Petunjuk Operasional
PANEL LISTRIK

Saklar / switch pompa untuk merubah fungsi pompa, bila posisi tengah
“OFF”, bila di arahkan ke kiri “AUTOMATIS”, bila di arahkan ke kanan
“MANUAL”

Pompa secara otomatis, maka switch harus di arahkan ke kiri, artinya kerja pompa
celup bekerja dengan volume limbah yang masuk dengan mekanisme
pelampungnya, apabila volume limbah masuk dan pelampung terangkat maka air
limbah akan terdorong/tersedot, sedangkan apabila air limbah kosong maka pompa
akan berhenti sendiri.

Pompa secara manual, untuk menjalankannya maka posisi switch harus di arahkan
ke kanan dahulu, selanjutnya untuk menyalakan pompa secara manual maka tombol
ON warna hijau di tekan dan untuk mematikan pompa maka tombol OFF warna
tombol OFF merah ditekan, untuk pengoperasian manual tidak boleh di tinggalkan oleh petugas,
karena pompa akan bekerja terus selama tombol hijau di nyalakan.

Lampu indikator ada 3, warna hijau bila menyala menunjukkan pompa sebelah kiri
bekerja, dan lampu warna kuning menyala menunjukkan pompa sebelah kanan
menyala. Sedangkan lampu berwarna merah menunjukkan indikator arus listik,
apabila lampu merah menyala maka listrik sudah masuk ke sistem instrument panel,
tombol ON
apabila lampu merah padam, maka tidak ada arus listrik yang masuk ke instrument.

Petunjuk Operasional
MCB dengan panah warna merah adalah untuk memutus dan memasukkan arus
utama listrik ke panel, untuk mematikan arus listrik ke panel maka posisi MCB
harus OFF, dan untuk menyalakan lagi posisi harus ON.
MCB dengan panah warna kuning adalah untuk memutus dan memasukkan arus
listrik ke pompa limbah.
Panah warna hijau merupakan RCP relay yang berfungsi sebagai thermal
overload dan alat proteksi motor pompa, alat ini bekerja untuk membatasi
tegangan panas yang di timbulkan karena adanya kelebihan beban yang
disebabkan adanya sumbatan pada kipas pompa celup. Untuk menyalakannya
maka setelah MCB pada posisi ON maka tombol warna HITAM di tekan, pada
saat pompa sudah mulai bekerja maka arus listrik sebagai penggerak pompa
celup akan bekerja sebagaimana mestinya, apabila MCB pompa sudah posisi ON
tetapi tombol di RCP warna merah masuk ke maka dan warna hitam keluar,
maka kemungkinan ada sumbatan pada kipas pompa celup yang mengakibatkan
kinerja pompa celup menjadi berat dan arus yang masuk besar melebihi arus
normal, sebelum mencapai puncak panas yang dapat menyebabkan pompa
celup konsleting pada gulungan di dalamnya, maka RCP bekerja memutuskan
arus tersebut sebelum pompa konsleting.
Hal yang terpenting adalah seminggu 2 (dua) kali, pompa celup harus di angkat
untuk dilakukan pengechekan, pada kipasnya untuk mengetahui adanya
sumbatan yang berasal dari rambut, benang kain dan lain sebagainya.

Petunjuk Operasional
Gambar saluran air limbah yang masuk ke dalam bak
pengumpul di ambil dari gambar saluran IPAL
sebelumnya (panah warna merah).

Air limbah dari gedung masuk ke dalam bak


pengumpul, bak pengumpul ini sebagai bak ekualisasi
(pencampur), air dari bak pengumpul di pompa menuju
pengumpul atas (panah warna biru), untuk proses
sedimentasi dan awal dan selanjutnya air limbah
mengalir menuju pengolahan anaerob aerob (panah
warna kuning), dalam proses tersebut ada media
sarang tawon yang berfungsi sebagai media tumbuh
biofilm.

Setelah dari proses anaerob aerob air limbah masuk


menuju bak IPAL selanjutnya, dalam bak ini terbagi
menjadi 2 (dua), bak pertama ada media sarang tawon
dan bak kedua ada pompa yang berfungsi mensirkulasi
air limbah. Pompa sirkulasi ini berfungsi menjaga agar
bakteri pengurai air limbah terjaga nutrisinya dengan
proses sirkulasi, pada saat proses sirkulasi dan air
limbah masuk, maka air yang tersirkulasi akan
terdorong menuju bak sampel air limbah (panah warna
ungu).

Hal yang perlu di perhatikan adalah


1. Endapan yang masuk ke bak pengupul melalui
saluran air limbah harus sering dilakukan
pmbersihan.
2. Pengechekan pompa dari sumbatan.
3. Apabila pompa rutin di pantau dan dibersihkan, maka
hal lain adalah umur pakai, karena kipas pompa
celup akan tergerus oleh material pasir halus yang

Petunjuk Operasional
Petunjuk Operasional
2
3

11
10
4 5 6 7 8 9

Aliran air limbah dari Bak Pengumpul (nomor 1), dipompa naik menuju bak pengendap (bak no. 2 dan 30, selanjutnya masuk ke bak anaerob (bak no.
4,5 dan 6), setelah itu mengalir menuju bak aerasi (bak no. 7, 8 dan 9). Selanjutnya air limbah masuk ke dalam bak anaerob (no. 10), air limbah
selanjutnya di pompa kembali dari bak sirkulasi (bak no. 11) menuju bak sedimentasi (bak no. 2). Tujuan sirkulasi ini untuk menjaga nutrisi bakteri
pengurai air limbah. Apabila air limbah masuk ke dalam bak pengumpul, maka air yang tersirkulasi akan terdorong menuju bak sampling, yang di
dalamnya ada filter. Filter ini harus sering dilaksanakan pembersihan dari sumbatan, untuk mencegah kebuntuhan dari partikel mengambang. Filter
harus di dipantau dan dibersihkan, sekitar seminggu 2 (dua) kali.

Petunjuk Operasional
1
1

Petunjuk Operasional

Anda mungkin juga menyukai