Anda di halaman 1dari 2

Kritik Pragmatik Dalam Film “Jyuni Nin No Shinitai Kodomotachi” karya Yukihiko

Tsutsumi

Nama Kelompok:

Nabilah Sahar Agustin

Nada Lidya Paramitha

Nur Laila

Vaniya Safitri

Yenny Elisabeth Sitorus

Alasan Mengapa Memilih Film Tersebut:

● Mendapatkan enam juta penayangan hanya dalam 24 jam (dilansir dari artikel
Bringing Japanese Film To You).
● Mendapatkan penghargaan mega hits seperti Gintama dan Fantastic Beasts: The
Crimes of Grindelwald.
● Kasus remaja di Jepang yang sedang depresi dan mengetahui masalah sosial di
Jepang pada kehidupan nyata.
● Karena dalam film ini mengangkat kisah remaja yang sering terjadi pada lingkungan
sekitar.

Ringkasan Cerita:

Film ini menceritakan 12 remaja yang ingin bunuh diri datang ke tempat berkumpul
yang telah ditentukan satu per satu, masing-masing mempunyai alasan mengapa ingin bunuh
diri, diantaranya mendapatkan pembullyan, menderita sakit yang tidak kunjung sembuh dan
mengalami tekanan batin di dalam dunia industri hiburan. Lalu, mereka mengambil nomor
sesuai urutan kedatangan seperti yang diinstruksikan oleh Satoshi, penyelenggara grup yang
berusia 15 tahun. Namun, ketika mereka tiba, masing-masing dari mereka melihat sesuatu
yang aneh di jalan seperti puntung rokok baru, kursi menghalangi lift, sepatu laki-laki di
kamar mandi perempuan. Ada tanda-tanda di mana-mana bahwa sesuatu akan terjadi. Ketika
12 orang berkumpul di ruang pertemuan, mereka melihat ada orang ke-13 di ruangan yaitu
seorang remaja yang tampaknya sudah mati yang bukan bagian dari kelompok mereka.
Adapun tokoh-tokoh dalam film 12 Suicidal Teens, yaitu Satoshi, Kenichi, Ryoko, Mitsue,
Anri, Meiko, Mai, Shinjiro, Takahiro, Nobuo, Seigo dan Yuki.

Kritik Pragmatik:

Pendekatan Pragmatik menitikberatkan pada kegunaan karya bagi pembaca. Karya


sastra diaggap berhasil jika berguna bagi publiknya, demikian juga mengenai karya film.
Film akan dikatakan berhasil apabila berguna bagi penonton atau masyarakat. Berdasarkan
hasil diskusi kelompok kami, kami menyimpulkan bahwa disetiap tokoh dapat diambil nilai-
nilai yang bermanfaat bagi penonton.

Nilai sosial dan moral :


1. Melalui peran tokoh Satoshi, penonton dapat mengambil nilai yang bermanfaat yaitu
berpikir sebelum bertindak. Karakter Satohshi yang tenang memberi contoh kepada
penonton untuk tetap bersikap sabar dalam menghadapi situasi apapun.
2. Melalui peran tokoh Shinjiro, penonton dapat mengambil nilai yang bermanfaat yaitu
sikap peduli terhadap sesama.
3. Melalui peran tokoh Seigo, penonton dapat mengambil nilai yang bermanfaat yaitu
membantu perekonomian orang tua, ia rela bunuh diri agar mendapatkan asuransi
untuk orang tuanya.

Cerita :

Secara keseluruhan film ini, dapat disimpulkan bahwa kita semua membutuhkan tantangan
dan kesulitan agar kita dapat berubah menjadi versi diri yang lebih kuat dan lebih baik, kita
tidak boleh mengakhiri hidup kita karena kita memiliki hak untuk membuat keputusan yang
terbaik dalam hidup masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai