Anda di halaman 1dari 2

Nama: Winda Aulya Npm: 202210215148

Kelas: 1A05 Tugas Kewarganegaraan

“Tulislah menurut sudut pandang mu mengenai nilai-nilai yang terdapat


pada film G30S/PKI dan Invisible Hopes !“

Jawaban
Setelah saya menonton dan melihat kedua film ini, saya dapat menyimpulan
bahwa kedua film tersebut memiliki banyak nilai-nilai, pesan moral dan pengajaran
yang dapat kita pelajari.
1. Didalam film G30S/PKI ini, seperti yang kita semua tahu bahwa film
tersebut menceritakan peristiwa atau kejadian penculikan dan penghilangan
nyawa para ke tujuh jenderal yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
berasal dari partai komunis Indonesia (PKI). Adapun ke tujuh jenderal yang
menjadi target penculikan PKI dalam Gerakan 30 September 1965 adalah
tokoh penting dalam pemerintahan dan Angkatan Darat. Mereka adalah
Ahmad Yani, R. Suprapto, MT Haryono, S. Parman, DI Pandjaitan, Sutoyo
Siswomiharjo dan AH Nasution. Pasukan Cakrabirawa mengepung satu
persatu rumah ketujuh jenderal tersebut. Beberapa jenderal sempat mengulur
waktu dan melawan yang berakibat pada penembakan di tempat. Film ini
menggambarkan bagaimana peristiwa atau kejadian itu berlangsung. Kita
bisa melihat bagaimana para kelompok pemberontak atau pengkhianat itu
membunuh ke tujuh jenderal secara tidak manusiawi dan membawa mereka
ke lubang buaya untuk di eksekusi. Jenazah para jendral berhasil di evakuasi
pada 4 Oktober 1965. Selain memiliki nilai-nilai pengajaran, film ini juga
memberikan efek yang luar biasa, khususnya efek negatif sosiologis dan
psikis bagi kita yang menontonnya. Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah
munculnya sikap permusuhan dan trauma yang berkepanjangan bagi para
korban kekerasan. Peristiwa G30S/PKI ini juga telah memberikan dampak
negatif dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat. Setelah peristiwa
tersebut berakhir, kondisi politik Indonesia masih belum stabil. Kita sadar
bahwa sejarah itu penting, tapi yang lebih penting adalah siapa dan
bagaimana sejarah dibuat atau disusun.
2. Film Invisible Hopes merupakan sebuah film dokumenter Indonesia yang di
sutradarai oleh Lamtiar Simorangkir. Film ini menceritakan tentang kisah
para ibu (narapidana/penghuni lapas) yang sedang dalam kondisi
mengandung. Selama masa kehamilan, kondisi perempuan yang dipenjara
sangat memprihatinkan. Tidak mendapatkan nutrisi maupun perhatian dari
lapas Anak-anak yang lahir, hidup dan tumbuh dibalik kerasnya kehidupan
jeruji besi. Situasi yang sangat sulit akibat kepadatan penghuni lapas yang
memang benar adanya, didalam sel-sel lapas yang penuh dan sesak itu
banyak wanita yang harus melahirkan dan membesarkan anak-anak mereka
dalam kondisi keputusasaan di dalam lapas. Kondisi ini yang menyebabkan
anak-anak kehilangan hak tumbuh kembang, tingkat kesehatan yang tidak
terjamin, ruang lingkup sosial yang tidak sehat, dikarenakan anak-anak tidak
dapat bermain dengan teman-teman mereka. Betapa mirisnya seorang bayi
yang lahir dalam penjara, harus merasakan dan menjadi korban dari
kesalahan orangtuanya.Anak-anak yang tidak mengetahui, harus kehilangan
hak-haknya, dikurung didalam penjara. Masih banyak anak yang tidak
mendapatkan hak-haknya dan butuh bantuan dari pemerintah. Inilah inti
permasalahan yang di angkat dan dibuat se natural mungkin. Film ini dibuat
sebagai edukasi serta menyuarakan suara-suara para wanita dan anak-anak
serta para penyandang disabilitas bahwa ada situasi penjara yang harus
diperbaiki agar menjadi lebih baik. Film ini juga diharapkan dapat
menyadarkan masyarakat agar bersama-sama melakukan perbaikan hidup
dalam jeruji besi penjara. Lewat film ini dapat mengajak masyarakat,
terutama yang berada di kota dengan tingkat narapidana relatif tinggi untuk
membangkitkan kepedulian serta menghilangkan stigma buruk pada
narapidana maupun anak dari narapidana.

*Pesan moral yang bisa kita ambil dari ke 2 film tersebut adalah:
- Dari film G30S/PKI: Jangan sekali-kali lupakan sejarah, Karena itu, kita
haruslah paham bagaimana penghianatan dan kekejaman yang dilakukan PKI
kepada bangsa Indonesia. Jangan biarkan ideologi komunis menerobos
masuk dan membuat bangsa ini menjadi terpecah belah, kuatkan persatuan
Indonesia dan cintai tanah air kita.
- Dari film Invisible Hopes: Setiap anak berhak untuk hidup di dunia yang
bebas, sehat, terlindungi dan bahagia. Jangan biarkan mimpi mereka
terampas. Kita dapat membangkitkan kepedulian serta menghilangkan stigma
buruk pada narapidana maupun anak dari narapidana.

Anda mungkin juga menyukai