Anda di halaman 1dari 4

REVIEW FILM

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

DOSEN PENGAMPU : Drs. ANAM IBRAHIM, M. Pd.

DISUSUN OLEH :

DINAULINA SIREGAR (4222421018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

1. FILM PRETTY WOMAN 1990

Film ini bercerita tentang dua orang dengan latar belakang yang berbeda.
Pemeran utama pria merupakan orang kaya dengan status sosial tinggi.
Dan pemeran utama wanita merupakan pekerja seks komersil dengan
status sosial rendah. Secara garis besar film ini mengangkat tema
cinderella yang cukup klise, hanya saja dikemas dengan latar yang
berbeda. Tetapi meskipun demikian, film ini menarik untuk ditonton
karena alur yang ringan dan banyak ilmu yang didapatkan didalamnya.
Beberapa permasalahan sosial yang saya temukan dalam film ini adalah :
1. Status sosial
Dari film ini dapat kita lihat status sosial yang sangat signifikan
perbedaannya. Yang dimana status sosial setiap orang diklasifikasikan
berdasarkan harta, profesi, dan kehidupan sosialnya.
2. Kesenjangan sosial
Dapat kita lihat saat Vivian pergi belanja dengan penampilannya yang
urakan para staff toko memperlakukannya tidak baik, menganggapnya
rendah dan tidak mampu membeli barang-barang yang ada di toko.
Namun saat Vivian pergi bersama Edward, para staff toko
memperlakukan Vivian layaknya ratu.
3. Dari film ini juga kita dapat melihat kehidupan seorang CEO yang
awalnya hanya mementingkan pekerjaan dan keuntungan, akhirnya
dapat berubah. Seperti yang kita lihat di adegan menuju akhir saat
Edward tidak lagi berusaha mengakuisisi perusahan yang akan
bangkrut, tetapi lebih membantu memberikan suntikan dana.
4. Kita juga dapat melihat kehidupan seorang pekerja seks komersil yang
sebenarnya tidak seburuk itu. Ternyata mereka juga mendambakan
kehidupan yang dipenuhi dengan cinta dan kebanyakan dari mereka
melakukan pekerjaan tersebut demi dapat memenuhi kebutuhan hidup.
2. FILM DI TIMUR MATAHARI

Film ini bercerita tentang harapan 5 sekawan anak papua akan


pendidikan. Karena akses yang sulit, mazmur dan kawannya kesulitan
memperoleh guru pengganti. Karena kurangnya pendidikan, warga papua
masih menjalankan budaya dan adat istiadat yang tidak realistis dalam
kehidupan saat ini. Salah satunya saat orang tua Mazmur meminta ganti
rugi adat sebesar 50 juta rupiah karena telah ditabrak, padahal Mazmur
tidak terluka parah. Dalam film juga ada budaya potong jari bagi istri
yang ditinggal mati oleh suaminya, yang dimana peristiwa itu sangat
tidak sesuai dengan hak setiap individu. Film ini juga bercerita tentang
konflik antar suku di papua. Pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini
adalah pendidikan itu sangat pendidikan dan juga kita perlu terbebas dari
kebudayaan - kebudayaan yang tak wajar serta menghambat
perkembangan kita. Untuk apa kita mempertahankan budaya dan tidak au
menerima perubahan jika itu merugikan diri kita sendiri dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai