Anda di halaman 1dari 6

(Scene Light first confront with L)

Tadi itu adalah momen yang bikin merinding, dari salah satu anime fenomenal yaitu Death Note. Ketika
sang protagonist ngomongin tentang “Keadilan” menurut perspektifnya.

Selamat datang di Belajar dari anime Death Note.

Spoiler Alert. Bagi yang belum tau animenya boleh ditonton dulu lalu kembali lagi ke video ini kalo sudah
selesai.

Yak kali ini kita bakal ngomongin tentang anime death note, anime yang pertama kali mengudara tahun
2003 hampir 2 dekade yang lalu. Jadi salah satu anime popular dan sampai sekarang udah banyak
banget diadaptasi ke live action meskipun menurut gua busuk semua ya mending gak usah nonton
kalian yang live action. Strict nonton ke anime nya aja karena emang bagus banget anime nya. Gua gak
ngomongin tentang jalan cerita dari animenya tapi apa sih sebener nya yang coba disampaikan sama
anime ini.

Bercerita tentang sebuah buku catatan misterius milik seorang Shinigami. Shinigami adalah (suatu
sentitas dalam cerita rakyat Jepang yang mengundang manusia pada kematian atau menghasut
perasaan manusia hingga ingin bunuh diri. Singkat nya Dewa kematian. Death note ini digunakan oleh
Shinigami untuk mencatat nama orang ketika mereka sudah berada diambang kematian nya. Dengan
menulis nama dan mengingat wajah si orang tersebut di buku tersebut kalian tau kelanjutannya seperti
apa. (scene DEATH)

Digambarkan pada anime ini bahwa dunia Shinigami itu boring nya minta ampun, kerjaan para Shinigami
hanya main kartu and literally gak ada, salah satu Shinigami Namanya ryuk menjadikan alasan tersebut
untuk menjatuhkan salah satu death note yang dia miliki ke dunia manusia. Death note yang sengaja
dijatuhin tadi ditemukan sama seorang murid sekolahan Bernama Light Yagami yang Jenius, ambisius,
arogan, manipulative, fokus, tekun, bertekad teguh, f***boy, popular, terampil apalagi ya ? oiya tampan
dan berani.

Latar belakang si Light yagami ini ternyata gak jauh beda nih sama Shinigami yang jatuhin tu deathnote,
muak sama dunia yang penuuh sama orang orang ba****ngan dan dia bosan karena gak bisa berbuat
lebih untuk bisa membenahi keadaan yang dipikiran dia hancur banget gitu.

Ni ya kalo ada orang punya kekuatan yang bosen terus ketemu sama yang sejenis, niscaya bikin huru
hara seisi dunia. bisa dilihat ya dari dua karakter light yagami sama ryuk sama sama bosen dengan dunia
nya masing masing lalu termotivasi tidak lain dan tidak bukan ya untuk mencari hiburan supaya enggak
bosen. petjah memang ini 2 karakter. Penggambaran kedua karakter ini dibuat parallel ketika kedua nya
memiliki latar belakang yang mirip sehingga suatu peristiwa itu bisa terjadi.

Awal nya memang ketika light menemukan death note ini logikanya mengatakan bahwa death note ini
hanyalah sebuah prank kekanakan. Bahkan dia memberikan padanan contoh layaknya pesan berantai,
jika berhenti di kamu maka hal buruk terjadi kepadamu atau keluarga mu, ternyata di jepang juga ada
begitu begituan yaa gua kira Cuma di Indonesia doang. Tetapi ada rasa ingin tahu dari diri si light sampai
akhirnya death note ini dibawa pulang lah sama dia. Terkadang memang keingin tahuan seseorang bisa
mengalahkan logikanya ya.

Tentunya keingin tahuan ini akan dibarengi sama kemauan untuk bertindak, rasionalitas dan logika jadi
tembok yang membatasi antara rasa penasaran dengan kemauan bertindak, balik lagi kemanusianya
ingin mengubur dalam rasa penasaran nya atau mengabaikan tembok tersebut untuk bisa memuaskan
rasa penasarannya. (Scene) Nah disini Ketika Light pertama kali ingin mencoba menulis nama di death
note, tentu ada gejolak batin seperti itu dalam dirinya, tapi instingnya pada saat itu mengabaikan
tembok rasionalitas dan logika untuk akhirnya dapat memuaskan rasa penasarannya tersebut. (Scene)
Dia menuliskan nama dan mengingat muka dari seorang criminal yang tengah disiarkan oleh acara
televisi. And boom, first kill happen dan light yagami menyadari bahwa benda yang dia pegang bukan
benda yang sembarangan.

Tentunya sebagai seorang manusia biasa, tentunya Light merasa bersalah telah menjadikan 2 orang
criminal sebagai kelinci percobaan nya. Mempertanyakan apakah yang dilakukan itu kejam, apakah dia
punya hak untuk menghakimi kesalahan seseorang tentunya dengan perasaan yang campur aduk, ini
merupakan salah satu dari 5 stages of grief ya. Tapi pada suatu titik akhirnya memang Light
merasionalisasikan apa yang telah dia lakukan dan memilih untuk mempercayai sepenuhnya bahwa
hanya dia satu satunya orang yang dapat menciptakan keadilan dimuka bumi, Tentunya keadilan versi
nya dia yaa. Segera setelah itu Light yagami mengadopsi Persona public dengan alias Kira. Things getting
spicier and spicier from now on.

5 stages of grief
(Elisabeth Kubler-Ross)
Denial Anger Bargaining Depression Acceptance
that these stages are not linear and some people may not experience any of them

Disinilah konsep keadilan dari sang protagonist diadu dengan konsep keadilan dari sang antagonis.

Pertarungan antara 2 entitas yang mempunyai perspektifnya masing masing atas pengertian dari sebuah
Keadilan. Pertanyaan nya sekarang adalah, apa itu keadilan ?

Keadilan atau nanti yang akan kita sebut sebagai justice selama sisa video pembahasan ini bukan topik
baru dalam sebuah media. Banyak film ngomongin tentang hal tersebut, tapi sesuatu yang membuat
justice yang dibahas di anime ini menjadi spesial adalah ketika bukan ngomongin tentang gambaran
definisi dari justice tapi lebih kepada menguji beda perspektif orang terhadap konsep justice.

Oke mulai dari sini kita akan menyebut protagonist sebagai kira aja ya.

Kira adalah persona public yang dibuat oleh Light yagami untuk dapat bertindak secara anonym
membunuh para criminal untuk menciptakan utopianya sendiri. tindakan berlanjut lebih jauh ke
bagaimana kira secara manipulative menggunakan seseorang sebagai anak buah nya untuk dapat
mengelabui penegak hukum beserta para detective nya sehingga aksinya dalam menghakimi para
criminal ataupun orang yang menghalangi aksinya ke taraf yang lebih masif.
Ya, kalian gak salah dengar, bahkan kira tidak segan untuk menghilangkan orang yang berusaha untuk
menghalangi tindakannya dengan justifikasi bahwa mereka tidak bedanya seperti seorang criminal.
Pecah memang karakter satu ini yak.

Lalu pertanyaan nya adalah kenapa pake persona atau anonimus “Kira” untuk menjalankan aksinya
tersebut ?

Kejadian seperti ini telah coba dijelaskan oleh Plato dalam bukunya berjudul Republik, didalamnya
diceritakan tentang Ring of Gyges,

Ketika diberi cincin, seorang gembala bernama Gyges menjadi tidak terlihat dan anonim. Melalui
invisibilitasnya tersebut dia melakukan kegiatan imoral, membunuh rajanya, dan mengambil alih
kerajaan. Plato berpendapat bahwa Cincin Giges – Tidak terlihat dan anonimitas - adalah satu-satunya
penghalang antara orang dalam bertindak adil dan tidak adil.

Hhmmmm.. kok mirip sekali ya dengan fenomena anonimitas internet zaman sekarang. Yang karena
orang merasa bahwa mereka tidak terlihat dan menggunakan anonimitas nya tersebut mereka bisa
seenaknya berkomentar di internet.

This [anonymity] has poisoned civil discourse, enabled hacking, permitted cyberbullying, and made email
a risk.”

Walter Isaacson

kita gak ngomongin tentang itu. Yang kita omongin adalah bagaimana buku republic karangan plato ini
menceritakan lebih lanjut tentang konsep keadilan. Salah satu karakter Bernama glaucon berpendapat
bahwa tidak ada alasan intrinsik untuk menjadi adil. Satu-satunya alasan untuk menjadi adil adalah
untuk menghindari konsekuensi dari tindakan yang tidak adil. Dalam membuat poin, Glaucon juga
menyoroti landasan antropologis untuk pandangan ini, yaitu gagasan bahwa justice adalah layaknya
sebuah kontrak sosial yang menghalangi manusia untuk menyakiti manusia lainnya. Gagasan ini
dikemukakan untuk mendemonstrasikan bahwa manusia berlaku adil untuk membuat mereka terlihat
keren dan baik.

Tentunya Dengan gagasan ini wajar saja jika manusia yang tidak terlihat atau berlindung dibalik
anonimitas nya dapat berlaku seenaknya sendiri, adil atau tidak adil, bermoral atau tidak bermoral, taat
hukum ataupun tidak taat hukum.

Human always try to maintain (scene).

I can do death note without any consequences (Scene)

Yap dan itu yang memotivasi seorang light yagami membuat persona public nya dengan nama kira.
Percaya bahwa Tindakan nya tidak dapat diawasi oleh siapapun, sehingga konsekuensi dari Tindakan
yang diambil nya tersebut dapat dihilangkan. Justifikasi tersebut membuat mereka merasa punya
pengetahuan terhadap konsep justice sejati dan self proclaim diri mereka sebagai penyelamat dunia.
Sentiment ini terus menerus diulang dalam beberapa kesempatan dalam anime sebagai contoh ketika
Light Yagami mengklaim bahwa perilakunya tersebut mengurangi kejahatan dan menghentikan perang,
mengklaim bahwa dia adalah perwujudan nyata dari sebuah keadilan.

(Scene Episode Terakhir)


Bahkan pernyataan ini sejalan dengan konsep justice yang bahkan pada episode 1 telah light utarakan
dan bahkan ryuk itu men challenge pernyataan nya light pada saat itu.

So dari semua latar belakang tersebut konsep justice dari perpektif Light yagami selaku protagonist
adalah dirinya percaya bahwa dunia butuh sosok seperti Kira, bahwa keadilan sebenar nya adalah dunia
yang didalamnya tidak ada criminal, dicapai dari Tindakan apapun yang diperlukan, berhubung dirinya
lah yang membuat persona tersebut dan maka dirinya siap untuk menjadi martir dan siap berkorban
untuk mewujudkan mimpinya tersebut.

Tentunya tindak tanduk Kira dalam menuntas para criminal ini mengundang perhatian dari organisasi
dunia. sebut saja Penegak hukum, organisasi dunia, L beserta kedua suksesor nya M dan N hadir sebagai
counterpart yang menantang konsep justice yang dibawa oleh Kira tersebut.

Lind . L. Tailor

L berfikir bahwa konsep justice versi Kira adalah buah hasil dari pemikiran anak kecil yang tidak suka
untuk menerima kekalahan. jika dunia yang adil adalah dunia tanpa kriminalitas maka tindakan
membunuh kriminal juga adalah tidakan tidak adil. Persis seperti yang ryuk katakan ketika men
challenge pernyataan Light pada Episode 1. Bedanya ryuk tidak pernah mengambil keberpihakan namun
lebih kepada menjadi penonton karena memang motivasi awal nya ryuk menjatuhkan death note adalah
untuk hiburan semata. Sedangkan L bukan cuman mengadu prinsip nya namun juga memberikan contoh
bahwa perbuatan Kira adalah suatu ketidakadilan. Artinya dengan memburu dan menangkap kira adalah
sebuah bentuk keadilan.

Nah ini kan keren ya jadinya. Suatu hal muncul untuk menentang status quo dari sebuah keadaan yang
tengah berlangsung sehingga keduanya itu adu siasat dan adu strategi untuk mempertahankan ideologi
nya masing masing.

Light memimpikan dunia ideal digambarkan dengan tidak adanya criminal atau tindak kejahatan,
sebaliknya L bertindak atas nama justice sebagai reaksi dari adanya injustice. Make senses ?

Oke.

Philosopher John rawls dalam bukunya berjudul Theory of justice berpendapat untuk dapat
memperbaiki ketidakadilan di sebuah society, kita harus terlebih dahulu punya gagasan tentang apa itu
keadilan. Dalam teori ideal kita mesti tau bahwa dunia dengan keadilan sempurna adalah dunia dimana
semua orang melakukan hal dengan benar. Itu artinya semua orang yang melakukan hal tidak benar
harus disingkirkan supaya terjadi kondisi tersebut, ya kalo dari perspektif keadilan menurut Kira itu
berarti si criminal ini harus disingkirkan dari sebuah society.

Disisi lain ada teori Bernama Injustice theory yang diperkenalkan oleh Naomi Zack dimana pendekatan
ini tidak menitikberatkan kepada konsep ideal dari sebuah keadilan atau dunia dengan keadilan
sempurna, namun lebih berfokus kepada mengidentifikasi sebuah ketidakadilan ketika hal tersebut
terjadi. Jadi lebih ke praktikal, dimana hanya setelah ketidakadilan dapat diidentifikasi, keadilan dapat
diterapkan sebagai Tindakan koreksi.

Nah si L beserta para suksesornya seperti itu, bertindak sebagai counterpart dari konsep keadilan nya si
Kira karena nampaknya mereka bukan berfokus kepada definisi sebuah keadilan tapi lebih kepada
mengkoreksi sebuah Tindakan yang tidak adil, yaitu pemusnahan criminal oleh Kira.
Keduanya mengklamin bahwa mereka adalah perwujudan dari justice itu sendiri. Kontras nya perpektif
manusia terhadap konsep justice ini menjadi hal yang special yang bisa kita ulik dan kita pelajari.

Keren adalah bagaimana author dapat menyediakan ruang berpendapat untuk para penonton terhadap
Tindakan yang dilakukan main character. Pendapat nya terpolarisasi banget gitu, akan ada penonton
yang setuju dengan konsep justice menurut Light Yagami ada juga yang setuju konsep justice menurut L.
Alih alih menyiratkan mana yang paling benar, author seakan memberikan keputusan moral tersebut
kepada masing masing penonton untuk mau percaya ke yang mana.

Feeling familiar with this kind of anime ?

Jangan lupa like dan subscribe untuk video video menarik berikutnya, juga jangan lupa tinggalkan
comment untuk diskusikan pendapatmu tentang topik topik menarik lainnya.

“Jangan Cuma nonton, ambil juga pelajaran darinya” Ramiz signing off see you in the next class. See
you ~~~

References :

Wanted

EPS 1
Ketika ingin mencoba pertama kali menulis nama di Death note. Would that make me a murderer is
someone actually dies ?

I should avoid someone I know

Theyare sickening

I wonder if id do society a favor by getting rid of them

Light mengetahui bahwa Death Note yang di temukan punya seorang shinigami dan dia tau suatu saat si
empunya buku ini bakal dateng ke dia. Bahkan light udah mempersiapkan konsekuensi dari pemakaian
death note ini

So. Is there really no price for using the Death Note ?

There is fear and pain that is only faced by humans who used Death Notes.

Light bahkan memberikan branding bahwa any criminal yang mati karena serangan jantung pasti
adalah perbuatan nya si kira. Hal ini dilakukan untuk membuat persona ini menjadi dikenal
keberadaan nya oleh society

I want to let the world know of my existence

Everything necessary for the essay is in this episode


EPS 2
When he finally made his dream a reality, he was overwhelmed by his achievement and the happiness
it brought him.

Anda mungkin juga menyukai