2019)
Artikel Singkat 03 Desember 2019
Pada tahun 2019, banyak dari masyarakat di dunia ini menanti-nantikan film yang akan
tayang di bioskop seluruh dunia, Joker. Joker adalah musuh utama dari Batman. Kali ini, film
ini bercerita tentang asal mula Joker. Bagaimana Joker bisa menjadi musuhnya Batman,
bagaimana ia bisa muncul dan mengapa ia menjadi musuh terkuat bagi Batman. Banyak sekali
orang yang bertanya-tanya akan hal ini. Oleh sebab itulah film ini di ciptakan untuk menjawab
pertanyaan dari masyarakat yang ada.Dan banyak masyarakat yang memberikan kesan positif
Gotham City digambarkan sebagai kota yang penuh dengan masalah dan pesimistik.
Kota yang begitu hancur dan begitu banyak permasalahan. Hal ini bisa kita ketahui diawal
film ini. Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix diusik oleh segerombolan remaja
saat bekerja sebagai badut panggilan dan dianggap mengganggu saat sedang bercanda dengan
seorang anak di bis. Ada adegan dimana pendanaan untuk kesehatan untuk Arthur sudah mulai
dicabut. Di tengah kesulitan itu Arthur terus berjuang untuk merawat ibunya sendirian tanpa
bantuan orang lain di sebuah apartemen tua, Ia juga kerap berusaha untuk bisa menjenjang karir
sebagai komedian yang diimpikannya dari lama. Walaupun kesulitan dan masalah ia alami
setiap harinya, ia terus berjuang dalam hidupnya. Ia senantiasa berusaha berbuat baik, meski
Kehidupan seolah tak memihak Arthur. Masalah datang silih berganti. Seorang lelaki
paruh baya dengan tempelan semua horor manusia dewasa: tak punya pasangan, masih tinggal
dengan orang tua, miskin, senantiasa terancam dari pekerjaan satu-satunya yang ia kuasai.
Arthur mengidap sakit mental yang menyebabkannya bisa terbahak-bahak tanpa henti di waktu
tak tentu tanpa ia niatkan. Sakit tawa ini, saya kira, yang berperan membuat Arthur menjadi
dandanan badut, Arthur berada di gerbong yang sama dengan tiga lelaki necis yang sedang
melecehkan seorang wanita. Wanita itu memandang Arthur seolah bertanya, Kenapa kau tak
menolongku? Saat itu pula mendadak penyakit Arthur kambuh. Ia tertawa tanpa bisa henti.
Entah bagaimana caranya, Phoenix bisa membawakan tawa itu dengan begitu
menyakitkan. Ada sedak di ujung tawanya, tanda bahwa Arthur sebenarnya kesakitan oleh tawa
itu. Mulutnya terbahak, tapi wajahnya ingin menangis. Ekspresi Arthur menyiratkan ia tahu
tawanya akan membuatnya masuk dalam masalah. Perempuan itu segera berlalu pergi ketika
Di sini emosinya tak lagi terkontrol. Langkah berani pun diambilnya, dan perlahan
mengubah pandangan serta sikapnya dalam menghadapi masalah. Ketika ketiga lelaki itu
sampai kepada Arthur, mereka kemudian mulai memukulinya. Arthur spontan mengambil
pistol dan menembaki ketiganya. Hari itu revolusi dimulai di Gotham. Polisi memburu badut
tersangka pembunuh tiga anak kaya, pekerja terhormat di Wayne Corp., sementara warga yang
muak dengan pemerintahan bobrok kota itu segera menjadikan topeng dan dandanan badut
Setelah peristiwa itu, Arthur belum menyadari apa yang terjadi. Ia kini mencoba
peruntungannya pada dunia standup comedy di bar. Pada penampilan pertamanya di sebuah
bar, penyakit itu kambuh lagi. Ia lelaki kurus di panggung, berjuang mengucapkan kalimatnya
sementara tawa tak berhenti keluar. Penonton menatapnya dengan aneh. Rekaman komedi
tunggal itu kemudian diputar di talk show televisi terkenal Live! with Murray Franklin yang
Suatu ketika Arthur harus menghadapi realita yang begitu pahit. Selama hidupnya, ia
dibohongi oleh ibu nya yang ia urus selama ini. Dia berjuang untuk ibunya namun sakit yang
ia alami secara fisik dan psikis itu semua akibat ulah dari ibunya sewaktu ia masih kecil.
Kehidupan yang selama ini dia jaga dan membuat ia seakan-akan berarti rupanya justru
membunuh ibunya.
Karena standup comedy yang ia lakukan di bar Arthur menjadi terkenal sebagai olok-
olokan dan Franklin mengundangnya datang ke acara Live! With Murray Franklin. Di acara
tersebutlah puncak film ini berlatar. Arthur ingin di perkenalkan sebagai joker saat ia tampil.
Dan pada saat itu ia membunuh Murray Franklin. Joker lahir di studio televisi, disambut
kekacauan besar yang meletus di jalanan karena banyak orang yang mengalami nasib yang
sama seperti Joker, diperlakukan tidak adil oleh yang kaya dan berkuasa.
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya (Imago Dei). Bagian lain
dari Alkitab yang relevan dengan pengajaran ini adalah dalam Kejadian 5:1,3 yang memuat
tentang penularan gambar Adam kepada keturunannya; Allah menciptakan manusia dengan
begitu rupa, segambar dan serupa dengan Dia, itulah sebabnya manusia adalah ciptaan yang
berbeda dengan ciptaan lainnya. Oleh karena keistimewaan inilah yang membuat manusia
Kenyataaan bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah menjadikan manusia
berbeda dengan binatang dan dengan semua makhluk lain. Doktrin tentang gambar dan rupa
Allah dalam diri manusia sangat penting dalam teologi, sebab gambar dan rupa Allah ini adalah
suatu kualitas yang menjadikan manusia istimewa dalam hubungannya dengan Allah. Banyak
komentator sudah menulis tentang hal ini untuk menjelaskan apa sebenarnya yang
dimaksudkan bahwa manusia itu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago Dei).
Dalam hal ini ada baiknya kita melihat konsep-konsep tentang Imago Dei dalam diri manusia
Ada banyak pendapat yang berbeda-beda tentang makna “gambar” dan “rupa” Allah
ini dalam diri manusia. Ada yang mengatakan bahwa “gambar” dan “rupa” Allah ini menunjuk
kepada hal yang bersifat jasmani saja. Mereka berkata bahwa andaikata Allah datang di tengah-
tengah kita, dalam dunia materi ini, Ia akan menjadi manusia. (David Atkinson; Kejadian 1-11
: 41). Sebaliknya, ada pula yang melihatnya sebagai hal yang menunjuk kepada segi kerohanian
saja dengan alasan bahwa Allah adalah Roh (tidak bertubuh) seperti pandangan Louis Berkhof
yang mengatakan ‘…Allah adalah Roh, maka wajar jika kita beranggapan bahwa elemen
kerohanian ada juga dalam diri manusia sebagai gambar dan rupa. Ada pula yang mengatakan
bahwa “gambar” dan “rupa” Allah ini menunjuk kepada 2 hal sekaligus, jasmani dan rohani
seperti pandangan Walter Lempp : “Diciptakannya manusia menurut gambar dan rupa Allah
itu tidak boleh dimengerti hanya mengenai hal kerohanian saja, melainkan harus dimengerti
secara kejasmanian. Manusia selengkapnya lahiriah dan batiniah diciptakan secara Allah,
menurut Allah, seakhlak, sebakat, setabiat dengan Allah. Tetapi ada juga yang menolak bahwa
“gambar” dan “rupa” Allah menunjuk kepada hal yang bersifat jasmani maupun rohani. Salah
satunya adalah Cristoph Barth yang berpendapat bahwa : “Jika gambar dan rupa Allah ini
raksasa” dan sebaliknya manusia sebagai “tiruan Allah” dalam bentuk yang lebih kecil. Tetapi
jika dihubungkan dengan hal yang bersifat rohani maka kita tidak luput dari kesulitan bahwa
Sang Khalik terlalu didekatkan dengan makhluk-Nya. Bagi Barth, gambar dan rupa Allah
hubungan dengan aspek-aspek non fisik (rohani) di mana hal ini diperoleh sebagai refleksi dari
keadaan rohani yang sempurna yang dimiliki oleh Allah. Allah adalah roh dan tidak bertubuh
karenanya “gambar” dan “rupa” Allah tidak boleh diarahkan/dihubungkan dengan aspek fisik.
Alkitab memang berkali-kali mengindikasikan bahwa Allah mempunyai tubuh (seperti : tangan
Tuhan, mata Tuhan, kaki Tuhan, dll) namun semuanya ini adalah bahasa anthropomorfisme
yaitu penggambaran Allah seolah-olah manusia. Ini harus dipahami dari segi gaya bahasa dan
sastra Alkitab. Dengan demikian arti dari manusia diciptakan menurut “gambar” dan “rupa”
(1) Manusia diciptakan dengan sifat rohani. Sifat rohani dalam diri manusia ini nampak
dari adanya jiwa atau roh yang sebenarnya adalah refleksi dari keberadaan Allah yang adalah
Roh. Aspek rohani ini hanya ada pada manusia saja, sebab hanya manusia sajalah yang
diciptakan menurut “gambar” dan “rupa” Allah. Berkhof berkata : “Allah adalah Roh, maka
wajar jika kita beranggapan bahwa elemen kerohanian ada juga di dalam diri manusia sebagai
(2) Manusia diciptakan dengan sifat moral. Manusia diciptakan dengan sifat moral
artinya manusia diberikan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Atas
dasar kemampuan membedakan yang baik dan yang jahat inilah manusia selalu diperhadapkan
dengan pilihan moral antara yang baik dan yang jahat. Sifat moral ini adalah refleksi dari
kesucian Allah. Atau dengan kata lain sifat kesucian Allah ini ditransferkan dalam diri manusia
(3) Manusia diciptakan dengan sifat rasional. Allah adalah kebenaran. Kebenaran Allah
ini terefleksi dalam diri manusia berupa sifat rasional. Sifat inilah yang membuat manusia dapat
menciptakan manusia menurut “gambar” dan “rupa”-Nya, maka kekekalan-Nya itu ada dalam
diri manusia walaupun dalam kualitas yang lebih rendah. Kekekalan Allah adalah kekekalan
yang tak berawal dan tak berakhir, sedangkan kekekalan manusia adalah kekekalan yang
berawal dan tak berakhir. Berkhof membedakan kekekalan Allah dan kekekalan manusia ini
sebagai berikut : “…hanya Allah sajalah yang memiliki kekekalan sebagai kualitas esensial,
yang memilikinya di dalam dan hanya dari diri-Nya sendiri, sedangkan kekekalan manusia
Melalui pengertian diatas bisa kita simpulkan dan katakan bahwa manusia memang
merupakan mahluk yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Namun gambar dan
rupa Allah itu menjadi rusak karena dosa, sehingga manusia menjadi hamba dosa dan selalu
manusia karena dosa. Manusia yang harusnya menjadi gambar dan rupa Allah rupanya rupanya
tidak bisa menjadi segambar dan serupa dengan Allah, justru malah menjadi gambaran manusia
yang paling rusak yang pernah ada. Dan kali ini kita melihatnya dalam serial film joker.
Arthur Fleck adalah salah satu manusia yang terdapat di Gotham City. Arthur yang
tadinya memilki hidup yang baik namun karena mengalami begitu menyadari realita dalam
kehidupannya dan merasa hidup itu tidak adil, ia memilih untuk melakukan tindakan kejahatan
agar orang – orang yang berkuasa dan kaya mendengarkan orang – orang yang tertindas dan
miskin.
Kita dapat melihat juga hal ini dalam diri Yesus yang menjadi manusia. Yesus adalah
kesegambaran dengan Allah. Walaupun mengalami banyak sekali tekanan, rintangan dan
tantangan bahkan harus mati namun Yesus tetap memilih untuk mengasihi manusia. Allah telah
memberikan kita contoh bagaimana caranya hidup sebagai manusia yang segambar dan serupa
dengan Allah.