Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PENDAHULUAN

DENGUE HAEMORHAGIC FEVER

A.DEFINISI
Demam berdarh dengue (DBD) atau dengue haemorrhagic fever (DHF) disebabkan
oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk dari family Flaviviridae, yaitu
Aedesaegepty,aedes lbopictur, beberapa spesies Aedes lainya. Penyakit ini juga merupakan
penyakit virus dengan vector nyamuk yang paling cepat tersebar penularannya di dunia
( WHO, 2010)DARI BUKU DASAR DASAR PENYAKIT.

Menurut Mansjoer,dkk. (2000) dari buku DASAR DASAR PENYAKIT, (demam


dengan Dengue Haemorhrgic fever ,selanjutnya disingkat DD) adalah penyakit yang
menyerang anak,remaja,atau orang dewasa. Tanda-tanda klinisnya berupa demam,nyeri
otot dan sendi yang disrtai leucopenia,dengan atau tanpa ruam ,limfadenopati,demam
bifasik,sakit kepala yang hebat,nyeri pada pergerakan bola mata,gangguan rasa
mengecap,trombositpenia ringan,dan petekie spontan. Demam berdarah dengue (DBD) atau
dengan haemorrhagic fever (DHF) biasanya memburruk setelah dua hari pertama. Sindrom
renjatan dengue (dengue shock syndrome selanjutnya disebut DSS) adalah penykit DBD
yng disertai renjatan atau syok.

Demam dngue\DF dan demam berdarah dengue\DBD (dengue hemorrhagic fever\


DHF) adalah penyakit yang infeksi yang disebabkan oleh virus denguedengan mnifestasi
klinis demam,nyeri otot atau nyeri sendi yang disendi yang disertai
leukepenia,ruam,limfadenopati, trombositopenia, atau ditesis hermogarik. Pada DBD
terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh .Sindrom renjatan dengue (dengue
syok sindrom) dalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan\syok.(Sudoyo
Aru,dkk 2009) dari buku ASUAN KEPERAWAAN PRAKTIS.
Demam dengue (dengue haemorrhagic fever,selanjutnya disingkat DD) adalah
penyakit yang terutma terdapat pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tanda-
tanda klinis berupa demamnyeri otot,dan\ atau nyeri sendi yang disertai lukopenia, dengan\
tanpa ruam, dan limfadenopati, demm bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pda
pergerakan bola mata,gangguan rasa mengecap,trombositopenia ringan, dan petekie
spontan. Demam berdarah dengue (dengue haemorrhagic fever selanjutnya disingkat DBD)
ialah penyakit yang terdapat pada anak dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan
sendi,yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama. Sindrom renjatan dengan
(demhue shock syndrome,selanjutnya disingkat DSS) ialah penyakit DBD yang disertai
renjatan.dari buku ILMU PENYAKIT DALAM

ETIOLOGI
Virus dengue ditransmuskan dari manusia ke manusia oleh gigigtan nyamuk.Nyamuk
betina mengigit manusia di siang hari.Setelah menggigit manusia yang trjangkit virus
dengue, Aedes aegepty dapat menularkan dengue secara segera setelah menunggu waktu
inkubasi (8-10) hingga virus telah bertambah banyak dikelenjar ludah nyamuk. Sekali
terinfeksi,selama daur hidup nyamuk (30-45) dapat terus menginfeksi manusia
(Cook,2009).

Masing-masing spesies nyamuk mempunyai distribusi geografik yang berbeda,walaupun


spesies lain kurang efisien dalam menyebarkan dengue dibandingkan dibandingkan aedes
egepty nenurut WHO (2010),ada tiga siklus penyebaran virus dengue.

1.Siklus enzootic: siklus penularan yang terjadi pada monyet-aedes-monyet yang terjadi
yang dilaporkan terjadi di Asia Selatan dan Afrika. Virus tidak bersifat patogen bagi
monyet. Keempaat serotip dari dengue (DENV 1-4) mampu menulari monyet .

2.Siklus epizotik: Virus dengue menyilang ke prima dari kondisi epidemic manusia.
Perpindahan tersebut dijembati oleh vektor.

3.Siklus epidemik:Siklus epidemic terjadi antara manusia Aedes aegepty-


manusia.Kontinuitas siklus ini bergantung pada tinggi titer virus pada manusia yang
memberikan kemampun meneruskan transmisi ke nyamuk.

PATOFISIOLOGI
Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya
permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya permeabilitas dinding kapiler
yang mengakibatkan terjadinya pembesaran plasma keruang ekstra seluler.Hal pertama
yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh adalah viremia yng mengakibatkan
penderita mengalami demam,sakit kepala,mual,nyeri otot,pegl-pegal diseluruh tubuh,uam
atau bintik-bintik merah pada kulit(petekie),hyperemia tenggorokan dan hal lain yang
mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (Hepatomegali)
dan pembesaran limfa (Splenomegali).

Peningkatan permeabilitas dindng kapiler mengakitbatkan berkurangnya volume


plasma, terjadi hipotensi, hermokonsentrasi, dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan
(syok).Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20 %) menunjukan atau
menggambarkan adanya kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai hemokrit menjadi
penting untuk patokan pemberian cairan intrvena . Adanya kebocoran plasma ke daerah
ekstra vskuler dibuktian dengan ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa
yaitu rongga peritoneum, pleura, dan pericard yang pada otopsi ternyta melebihi cairan
yang diberikan melalui infuse.

Setelah pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukan


kebocoran plasma telah teratasi, sehingga pemberian cairran intravena harus dikurangi
kecepatan dan jumlahnya untuk mencegahnya terjadinya edema paru dan gagal
jantung ,sebaliknya jika tidak mendapatkan cairan yang cukup,penderita akan mengalami
kekurangan cairan yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami
renjatan.

Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan,
metabolic asidosis dan kematian apabila tidak diatasi dengan baik. Gangguan hemostasis
pada DHF menyangkut 3 faktor yaitu : perubahan vaskuler, trombositpenia dan gangguan
koagulasi.

Pada otopsi penderita DHF,ditemukan tanda perdarahan hamper di seluruh tubuh, seperti
dikulit, paru, saluran pencernaan dan jaringan adrenal.

MANIFESTASI KLINIS
1.Demam : Demam akutdengan gejala yang tidak spesifik anoreksia,lemah,nyeri
pnggung,seta nyeri tulang sendi dan kepala. Biasanya berlangsung dua hingga 7 hari.
2.Perdarahan: Manifestasi perdarahan pada umumnya muncul pada hari kedua sampai hari
ketiga demam. Bentuk perdarahan dapat berup tourniquet yang positif,petekie, purpura,
ekimosis, epitaksis, dan perdarahan gusi serta hematemsis melena. Uji torniquet positif bila
terdapat lebih dari 20 petekie dalam diameter 2,8 cm.

3.Hepatomegal:Ditemukan pada permulaan demam, bersifat nyeri tekan dan tanpa diertai
ikterus.

4.Renjatan (syok) biasanya terjadi pada saat sakit. Syok yang terjadi lebih awal atau pada
hari ketiga dan ketujuh sakit. Syok ysng terjadi lebih awal atau pada periode demam
biasnya mempunyai prognosis buruk (PPNI klaten, 2009).

Setelah piod Inkubasi, penyakit mulai berkembang menuju tiga fase yaitu fase febris,
kritis, dan penyembuhn (WHO, 2009).

1.Fase Febris

Klien mengalami demam tinggi secra tiba-tiba. Fibrilasi akut ini bertahan 2-7 hari dan
disertai eritema kulit, wajah yang memerah, sakit sekujur badan, mialgia, artalhia, dan sakit
kepala. Pada beberapa klien juga ditemukan radang tenggorok, anoreksia, pusing, dan
muntah. Febris antara dengue dan nondengue pada awal fase febris sulit dibedakan.

2.Fase kritis

Penurunan suhu setelah demam hingga temperatur badan sekitar 37,5-38,0 dapat terjadi
selama 3-7 hari.Peningkatan permeabilitas kapiler dan peningkatan hematokrit juga dapat
terjadi.

3.Fase Pemulihan

Setelah berhasil melalui masa kritiss pengidap memasuki masa pemulihan.

Anda mungkin juga menyukai