A.DEFINISI
Demam berdarh dengue (DBD) atau dengue haemorrhagic fever (DHF) disebabkan
oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk dari family Flaviviridae, yaitu
Aedesaegepty,aedes lbopictur, beberapa spesies Aedes lainya. Penyakit ini juga merupakan
penyakit virus dengan vector nyamuk yang paling cepat tersebar penularannya di dunia
( WHO, 2010)DARI BUKU DASAR DASAR PENYAKIT.
ETIOLOGI
Virus dengue ditransmuskan dari manusia ke manusia oleh gigigtan nyamuk.Nyamuk
betina mengigit manusia di siang hari.Setelah menggigit manusia yang trjangkit virus
dengue, Aedes aegepty dapat menularkan dengue secara segera setelah menunggu waktu
inkubasi (8-10) hingga virus telah bertambah banyak dikelenjar ludah nyamuk. Sekali
terinfeksi,selama daur hidup nyamuk (30-45) dapat terus menginfeksi manusia
(Cook,2009).
1.Siklus enzootic: siklus penularan yang terjadi pada monyet-aedes-monyet yang terjadi
yang dilaporkan terjadi di Asia Selatan dan Afrika. Virus tidak bersifat patogen bagi
monyet. Keempaat serotip dari dengue (DENV 1-4) mampu menulari monyet .
2.Siklus epizotik: Virus dengue menyilang ke prima dari kondisi epidemic manusia.
Perpindahan tersebut dijembati oleh vektor.
PATOFISIOLOGI
Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya
permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya permeabilitas dinding kapiler
yang mengakibatkan terjadinya pembesaran plasma keruang ekstra seluler.Hal pertama
yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh adalah viremia yng mengakibatkan
penderita mengalami demam,sakit kepala,mual,nyeri otot,pegl-pegal diseluruh tubuh,uam
atau bintik-bintik merah pada kulit(petekie),hyperemia tenggorokan dan hal lain yang
mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (Hepatomegali)
dan pembesaran limfa (Splenomegali).
Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan,
metabolic asidosis dan kematian apabila tidak diatasi dengan baik. Gangguan hemostasis
pada DHF menyangkut 3 faktor yaitu : perubahan vaskuler, trombositpenia dan gangguan
koagulasi.
Pada otopsi penderita DHF,ditemukan tanda perdarahan hamper di seluruh tubuh, seperti
dikulit, paru, saluran pencernaan dan jaringan adrenal.
MANIFESTASI KLINIS
1.Demam : Demam akutdengan gejala yang tidak spesifik anoreksia,lemah,nyeri
pnggung,seta nyeri tulang sendi dan kepala. Biasanya berlangsung dua hingga 7 hari.
2.Perdarahan: Manifestasi perdarahan pada umumnya muncul pada hari kedua sampai hari
ketiga demam. Bentuk perdarahan dapat berup tourniquet yang positif,petekie, purpura,
ekimosis, epitaksis, dan perdarahan gusi serta hematemsis melena. Uji torniquet positif bila
terdapat lebih dari 20 petekie dalam diameter 2,8 cm.
3.Hepatomegal:Ditemukan pada permulaan demam, bersifat nyeri tekan dan tanpa diertai
ikterus.
4.Renjatan (syok) biasanya terjadi pada saat sakit. Syok yang terjadi lebih awal atau pada
hari ketiga dan ketujuh sakit. Syok ysng terjadi lebih awal atau pada periode demam
biasnya mempunyai prognosis buruk (PPNI klaten, 2009).
Setelah piod Inkubasi, penyakit mulai berkembang menuju tiga fase yaitu fase febris,
kritis, dan penyembuhn (WHO, 2009).
1.Fase Febris
Klien mengalami demam tinggi secra tiba-tiba. Fibrilasi akut ini bertahan 2-7 hari dan
disertai eritema kulit, wajah yang memerah, sakit sekujur badan, mialgia, artalhia, dan sakit
kepala. Pada beberapa klien juga ditemukan radang tenggorok, anoreksia, pusing, dan
muntah. Febris antara dengue dan nondengue pada awal fase febris sulit dibedakan.
2.Fase kritis
Penurunan suhu setelah demam hingga temperatur badan sekitar 37,5-38,0 dapat terjadi
selama 3-7 hari.Peningkatan permeabilitas kapiler dan peningkatan hematokrit juga dapat
terjadi.
3.Fase Pemulihan