TENTANG
DESA SINDANGANGIN
KECAMATAN LAKBOK
KABUPATEN CIAMIS
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 1
KEPALA DESA SINDANGANGIN
KABUPATEN CIAMIS
TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DAN LEMBAGA ADAT DESA
TAHUN 2021
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 5
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
24. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat (LPM) adalah
LKD, organisasi atau wadah yang di bentuk atas prakarsa masyarakat
sebagai mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan mewujudkan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.
25. Poskesdes adalah singkatan dari Pos Kesehatan Desa, adalah upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
26. POKJA Desa atau POKJANAL Desa adalah LAD yang bertugas
mengkoordinasikan upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
27. Bina Keluarga Balita yang selanjutnya disingkat BKB adalah LKD yang
bertujuan membina kesehatan dan kesejahteraan Keluarga dengan target
keluarga balita
28. Bina Keluarga Lansia yang selanjutnya disingkat BKL adalah LKD yang
bertujuan membina kesehatan dan kesejahteraan Keluarga dengan target
keluarga lansia
29. Bina Keluarga Remaja yang selanjutnya disingkat BKR adalah LKD yang
bertujuan membina kesehatan dan kesejahteraan Keluarga dengan target
keluarga Remaja
30. Satuan Perlindungan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut Satlinmas Desa
adalah LKD yang dibentuk oleh pemerintah desa dan beranggotakan warga
masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk
ikut memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta
kegiatan sosial kemasyarakatan.
31. Forum Komunikasi Desa yang selanjutnya disingkat FKD adalah LKD yang
merupakan wadah bagi masyarakat di pedesaan/kelurahan untuk
menyalurkan aspirasi, melaksanakan dan memantau kegiatan
desa/kelurahan, memformulasikan kegiatan serta menggerakkan potensi
yang ada di masyarakat.
32. Forum Kemitraan Polisi Masyarakat yang selanjutnya disingkat FKPM adalah
LKD atau wadah komunikasi antara Polri dan masyarakat yang dilaksanakan
atas dasar kesepakatan bersama dalam rangka membahas masalah keamanan
dan ketertiban masyarakat yang perlu dipecahkan bersama guna menciptakan
kondisi yang menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi kepolisian dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
33. Mitra Babinsa adalah LKD atau organisasi dibawah pembinaan Kodim dan
Koramil yang mempunyai peran membantu tugas Babinsa dalam melaksanakan
pembinaan teritorial diwilayah.
34. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah LKD atau
kumpulan beberapa kelompok Tani yang bergabung dan bekerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
35. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah LKD atau kumpulan
petani/peternak/pekebun/kehutanan yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumberdaya,
kesamaan komoditas dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan
usaha anggota.
36. Petugas Pembantu Pengairan Mitra Cai yang selanjutnya disingkat P3A Mitra
Cai adalah LKD yang bertugas membantu mengelola sarana – prasarana
pengairan di lingkup wilayahnya.
37. Kelompok Usaha Bersama yang selanjutnya disebut KUBE adalah LKD atau
kelompok keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas
prakarsanya dalam melaksanakan usaha ekonomi produktif untuk
meningkatkan pendapatan keluarga.
38. Kelompok Bermain yang selanjutnya disingkat KOBER adalah LKD atau lembaga
pendidikan dasar untuk menggali kemampuan sensorik dan motoric anak dari
sejak usia dini dengan metode bermain sambil belajar
39. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnnya di singkat PAUD adalah LKD yang
tumbuh sebagai wadah pendidikan anak sejak dini
40. Majelis Ulama Desa yang selanjutnya disingkat MUI Desa adalah LAD yang
mewadahi para ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk
membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh
Indonesia.
41. Dewan Kemakmuran Masjid atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disingkat DKM adalah LAD merupakan organisasi strategis dalam
ikhtiar ibadah melalui peran aktif mengelola rumah Allah SWT. Organisasi ini
mengutamakan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) antarwarga muslim yang
bersifat terbuka, persamaan (egaliter), tidak memihak (non partisan) dan
independen. Berkontribusi secara positif dan proaktif terhadap kegiatan
sosial kemasyarakatan.
42. Muslimat atau yang disebut dengan nama lain adalah LAD atau
organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang merupakan badan
otonom dari Nahdlatul ‘Ulama (NU). Muslimat NU dilahirkan pada tanggal
29 Maret 1946 yang mempunyai tujuan mengangkat harkat dan martabat
perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan,
da’wah dan sosial.
43. Kelompok Seni, Group, Paguyuban atau yang disebut dengan nama lain adalah
LAD atau kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok. Kelompok sosial
terbentuk karena tumbuhnya perasaan bersama akibat interaksi yang sering
terjadi diantara mereka.
44. Kelompok Festifal seni dan adat atau yang disebut dengan nama lain adalah
LAD yang merupakan sarana komunikasi yang penting untuk membangun,
memberdayakan, dan pengakuan suatu identitas budaya. Karenanya, sebagai
sebuah sarana komunikasi, maka sudah selayaknya sebuah event festival
direncanakan melalui proses perencanaan strategis komunikasi agar dapat
berjalan dengan efektif
45. Ikatan Remaja Masjid atau sebutan lain adalah LAD yang merupakan wadah
para remaja untuk melestarikan ukuah silaturaim dan kegiatan keagaman yang
bermanfaat bagi masyarakat serta pembinaan remaja
46. Juru Kunci, kuncen atau sebutan lain adalah LAD yang merupakan wadah
untuk kearifan local desa dalam pelaksanaan adat kematian
47. Badan Zakat Nasional Desa atau sebutan lain adalah LAD yang bergerak
menampung, mengelola kegiatan social kemasyarakatan secara adat dan kultur
budaya yang berlaku di wilayahnya
Pasal 2
Tujuan pengaturan LKD dan LAD meliputi :
a. Mendudukkan fungsi LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah Desa dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat
b. Mendayagunakan LKD dan LAD dalam proses pembangunan Desa
c. Menjamin kelancaran pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
BAB II
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Bagian Kesatu
Pembentukan dan Penetapan
Pasal 3
(1) LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 7
(2) Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memenuhi
persyaratan:
a. berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. berkedudukan di Desa setempat;
c. keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa;
d. memiliki kepengurusan yang tetap;
e. memiliki sekretariat yang bersifat tetap; dan
f. tidak berafiliasi kepada partai politik.
(3) Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
sebuah Peraturan Desa
Pasal 4
2. Tugas Panitia sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf (d) dituangkan dalam
Keputusan Kepala Desa
Pasal 5
Pasal 7
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, LKD
memiliki fungsi
a. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 9
b. menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat;
c. meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah Desa
kepada masyarakat Desa;
d. menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan, dan
mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif;
e. menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa,
partisipasi, swadaya, serta gotong royong masyarakat;
f. meningkatkan kesejahteraan keluarga; dan
g. meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Jenis LKD
Pasal 8
(1) Jenis LKD paling sedikit meliputi:
a. Rukun Tetangga;
b. Rukun Warga;
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
d. Karang Taruna;
e. Pos Pelayanan Terpadu; dan
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(2) Pemerintah Desa dan masyarakat Desa dapat membentuk LKD selain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis LKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam Peraturan Desa
Jenis LKD
Pasal 9
(1) Jenis LKD yang dimaksud dalam pasal 8 ayat 3 sebagai berikut :
a. Rukun Tetangga (RW);
b. Rukun Warga (RT);
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK);
d. Karang Taruna (KRT);
e. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU);
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM);
g. Pusat Kesehatan Masyarakat (POSKESDES);
h. Pokja Desa, Pokjanal Desa
i. BKB
j. BKL
k. Linmas (Satlinmas)
l. Forum Komunikasi Desa (FKD)
m. Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM)
n. Mitra Babinsa
o. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
p. Kelompok Tani (Keltan)
q. P3A Mitra Cai
r. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
s. Kelompok Bermain (Kober)
t. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA)
Taman Pendidikan Al – Quran (TPQ)
Taman Pendidikan Agama (TPA)
Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis LKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) akan ditinjau kembali sesuai dengan kebutuhan dan akan ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Desa
Pasal 10
(1) Rukun Tetangga dan Rukun Warga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf a dan huruf b bertugas:
a. membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;
b. membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan
perizinan; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
(2) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf c, bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
(3) Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf d,
bertugas membantu Kepala Desa dalam menanggulangi masalah
kesejahteraan sosial dan pengembangan generasi muda.
(4) Pos Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf e
bertugas membantu Kepala Desa dalam peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat Desa.
(5) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf f, bertugas membantu Kepala Desa dalam menyerap aspirasi
masyarakat terkait perencanaan pembangunan desa dan menggerakkan
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dengan swadaya gotong-
royong.
Pasal 11
(1) Pengurus LKD terdiri atas:
a. ketua;
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 11
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. bidang sesuai dengan kebutuhan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(3) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memegang jabatan
selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
(4) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling
banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.
(5) Pengurus LKD dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan dilarang
menjadi anggota salah satu partai politik.
BAB III
LEMBAGA ADAT DESA
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 12
(1) LAD dapat dibentuk oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa.
(2) Pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan memenuhi
persyaratan:
a. berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. aktif mengembangkan nilai dan adat istiadat setempat yang tidak
bertentangan dengan hak asasi manusia dan dipatuhi oleh masyarakat;
c. berkedudukan di Desa setempat;
d. keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa;
e. memiliki kepengurusan yang tetap;
f. memiliki sekretariat yang bersifat tetap; dan
g. tidak berafiliasi kepada partai politik.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan LAD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Pasal 13
Pasal 14
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 13
6. Persyaratan pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat
(2) huruf (f) sebagai berikut :
a. tidak berafiliasi kepada partai politik adalah bukan organisasi politi atau
dengan tujuan dan kegiatan untuk politik
b. organisasi yang terbentuk dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
kepentingan serta kemaslahatan masyarakat
c. dalam hal yang di maksud dalam pasal 14 ayat 6 dibuktikan dengan
surat pernyatan
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Desa
Pasal 15
(1) LAD bertugas membantu Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam
memberdayakan, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat sebagai
wujud pengakuan terhadap adat istiadat masyarakat Desa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LAD
berfungsi:
a. melindungi identitas budaya dan hak tradisional masyarakat hukum adat
termasuk kelahiran, kematian, perkawinan dan unsur kekerabatan lainnya;
b. melestarikan hak ulayat, tanah ulayat, hutan adat, dan harta dan/atau
kekayaan adat lainnya untuk sumber penghidupan warga, kelestarian
lingkungan hidup, dan mengatasi kemiskinan di Desa;
c. mengembangkan musyawarah mufakat untuk pengambilan keputusan
dalam musyawarah Desa;
d. mengembangkan nilai adat istiadat dalam penyelesaian sengketa pemilikan
waris, tanah dan konflik dalam interaksi manusia;
e. pengembangan nilai adat istiadat untuk perdamaian, ketentraman dan
ketertiban masyarakat Desa;
f. mengembangkan nilai adat untuk kegiatan kesehatan, pendidikan
masyarakat, seni dan budaya, lingkungan, dan lainnya; dan
g. mengembangkan kerja sama dengan LAD lainnya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan LAD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Bagian Ketiga
Jenis dan Kepengurusan
Pasal 16
(1) Jenis dan kepengurusan LAD yang menyelenggarakan fungsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada
Peraturan Bupati/ Peraturan Wali Kota.
Jenis LAD
Pasal 17
(1) Jenis LAD yang dimaksud dalam pasal 16 ayat 1 sebagai berikut :
a. Majelis Ulama Desa (MUI Desa);
b. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM);
c. Muslimat;
d. Kelompok Seni, Group, Paguyuban ;
e. Kelompok Festifal;
f. Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA)
g. Taman Pendidikan Al – Quran (TPQ)
h. Taman Pendidikan Agama (TPA)
i. Ikatan Remaja Masjid (Irma)
j. Juru Kunci atau Kuncen
k. BAZNAS Desa
Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis LAD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) akan ditinjau kembali sesuai dengan kebutuhan dan akan ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Desa
Pasal 18
(1) Pengurus LAD terdiri atas:
a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. bidang sesuai dengan kebutuhan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LAD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(3) Pengurus LAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memegang jabatan
selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
(4) Pengurus LAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling
banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.
(5) Pengurus LAD dilarang merangkap jabatan pada LAD lainnya dan dilarang
menjadi anggota salah satu partai politik.
Pasal 19
Kegiatan LKD dan LAD ditujukan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui :
a. Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Badan Permusyawaratan Desa bersifat
konsultatif.
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 15
b. Peningkatan Pelayanan Masyarakat ;
c. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Pembangunan ;
d. Pengembangan Kemitraan ;
e. Pemberdayaan Masyarakat;
f. Pengembangan Kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat
Pasal 20
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat mempunyai Kewajiban :
a. Memegang Teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar 1945 serta mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait ;
c. Mentaati seluruh Peraturan Perundang-undangan;
d. Menjalin etika dan Norma dalam kehidupan bermasyarakat;
e. Membantu dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan
f. Pengembangan Kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat
BAB IV
HUBUNGAN KERJA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DAN LEMBAGA ADAT DESA
Pasal 21
(1) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Pemerintah Desa bersifat kemitraan.
(2) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Badan Permusyawaratan Desa bersifat
konsultatif.
(3) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di
Desa bersifat koordinatif.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 22
(1) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa melakukan
pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa.
(2) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa pada Kabupaten/ Kota di wilayahnya.
(3) Bupati/Wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai
mitra Pemerintah Desa di wilayahnya.
(4) Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa di Desa.
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 23
1. Sumber Pendanaan LKD dan LAD bersumber dari
a. Swadaya Masyarakat
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
c. Bantuan Keuangan Pusat, Provinsi, Kabupaten
d. Bantuan Keuangan lainnya yang tidak mengikat
2. pendanaan LKD dan LAD sebagaimana dimaksud pasal 23 ayat 1 dititik
beratkan kepada swadaya masyarakat
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 24
(1) Pembentukan LKD dan LAD yang diatur dalam Peraturan Menteri berlaku
mutatis mutandis bagi pembentukan LKD dan LAD di kelurahan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan dan penetapan LKD dan LAD di
kelurahan diatur dengan Peraturan Bupati/ Peraturan Wali Kota.
3. Pembentukan LKD dan LAD mengacu kepada Peraturan Bupati
4. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Kepala Desa.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 25
(1) Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, Peraturan Desa Sindangangin
Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Penataan Lembaga
Kemasyarakatan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 17
Pasal 26
(1) Peraturan Desa Sindangangin ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Sindangangin.
MIS’AN SURATMAN
AGUS TRIANTO