Anda di halaman 1dari 18

RANCANGAN

PERATURAN DESA SINDANGANGIN


KECAMATAN LAKBOK KABUPATEN CIAMIS
NOMOR : 6 TAHUN 2021

TENTANG

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA


DAN LEMBAGA ADAT DESA

DESA SINDANGANGIN
KECAMATAN LAKBOK
KABUPATEN CIAMIS

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 1
KEPALA DESA SINDANGANGIN
KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN DESA SINDANGANGIN


NOMOR 6 TAHUN 2021

TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DAN LEMBAGA ADAT DESA
TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA SINDANGANGIN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 ayat (1)


Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 18 Tahun 2018
tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Lembaga Adat Desa, perlu ditetapkan dengan
Peraturan Desa;
b. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Lembaga Adat Desa untuk jangka waktu 5 (lima) Tahun
telah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, perlu
menetapkan Peraturan Desa tentang Pembentukan
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa
Desa Sindangangin Tahun 2021.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Barat;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang


Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah berapa
kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa.
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
10. Peraturan Menteri Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi No 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata
Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa
11. Peraturan Menteri Desa Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi No 3 Tahun 2015 Tentang Pendampingan
Desa
12. Bahwa Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – undang Nomor
6 Tahun 2014 Tentang Desa;
13. Permendagri No 36 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Presiden No 99 Tahun 2017
tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga.
14. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
15. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 9 Tahun
2007 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Kelurahan, pembentukan Lembaga Kemasyarakatan
Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 15 Tahun


2016 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat
Kampung Adat.
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 3
18. Peraturan Bupati Ciamis Nomor 11 Tahun 2019 Tentang
Daftar Kewenangan desa Berdasarkan Hak Asal usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten
Ciamis;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 5 Tahun
2015 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten
Ciamis Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan
Desa.
20. Hasil Rapat Pemerintah Desa bersama dengan Badan
Permusyawaratan Desa yang diselenggarakan pada hari
............ Maret 2021, tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SINDANGANGIN
dan
KEPALA DESA SINDANGANGIN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEMBENTUKAN LEMBAGA


KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Ciamis


2. Kecamatan adalah Kecamatan Lakbok
3. Desa adalah Desa Sindangangin
4. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
5. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah daerah dan dewan Perwakilan Rakyat
daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system
dan prinsip Negara kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
6. Desa adalah Desa dan Desa Adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
7. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan
dibidang penyelenggaran pemerintahan desa, pembinaan kenmasyarakatan desa
dan pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat hak asal
ususl dan adat istiadat
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh Pemerintah
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
9. Pemerintahan Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa
10. Perangkat Desa adalah unsur Pembantu Kepala Desa yang bertugas membantu
Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya yang jumlah dan
sebutannya disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat
11. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokrasi
12. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa
13. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa
14 Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan desa untuk menyepakati hal
yang bersifat strategis
15. Pembinaan adalah pemberian, pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan,
penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan latihan, konsultasi,
supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan
penyelenggaraan Pemerintah Desa.
16. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah wadah
partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut serta dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta meningkatkan
pelayanan masyarakat Desa
17. Lembaga Adat Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat LAD adalah
lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari
susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat
Desa.
18. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja
pelaksanaan Pemerintah Desa
19. Rukun Warga selanjutnya disingkat (RW) atau sebutan lain adalah LKD
yang dibentuk melalui musyawarah, wilayah kerjanya ditetapkan oleh Desa.
20. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat (RT) atau sebutan lain adalah
LKD yang diakui dan dibina oleh Pemerintah untuk memelihara dan
melestarikan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang berdasarkan
kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan
kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan desa.
21. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Desa untuk
selanjutnya disebut TP PKK Desa adalah LKD sebagai mitra kerja
pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainya, yang berfungsi sebagai
fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-
masing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK.
22. Karang Taruna adalah LKD yang merupakan wadah pengembangan generasi
muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa
tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi
muda di wilayah desa terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial
, yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.
23. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah LKD salah
satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 5
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
24. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat (LPM) adalah
LKD, organisasi atau wadah yang di bentuk atas prakarsa masyarakat
sebagai mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan mewujudkan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.
25. Poskesdes adalah singkatan dari Pos Kesehatan Desa, adalah upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
26. POKJA Desa atau POKJANAL Desa adalah LAD yang bertugas
mengkoordinasikan upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
27. Bina Keluarga Balita yang selanjutnya disingkat BKB adalah LKD yang
bertujuan membina kesehatan dan kesejahteraan Keluarga dengan target
keluarga balita
28. Bina Keluarga Lansia yang selanjutnya disingkat BKL adalah LKD yang
bertujuan membina kesehatan dan kesejahteraan Keluarga dengan target
keluarga lansia
29. Bina Keluarga Remaja yang selanjutnya disingkat BKR adalah LKD yang
bertujuan membina kesehatan dan kesejahteraan Keluarga dengan target
keluarga Remaja
30. Satuan Perlindungan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut Satlinmas Desa
adalah LKD yang dibentuk oleh pemerintah desa dan beranggotakan warga
masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk
ikut memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta
kegiatan sosial kemasyarakatan.
31. Forum Komunikasi Desa yang selanjutnya disingkat FKD adalah LKD yang
merupakan wadah bagi masyarakat di pedesaan/kelurahan untuk
menyalurkan aspirasi, melaksanakan dan memantau kegiatan
desa/kelurahan, memformulasikan kegiatan serta menggerakkan potensi
yang ada di masyarakat.
32. Forum Kemitraan Polisi Masyarakat yang selanjutnya disingkat FKPM adalah
LKD atau wadah komunikasi antara Polri dan masyarakat yang dilaksanakan
atas dasar kesepakatan bersama dalam rangka membahas masalah keamanan
dan ketertiban masyarakat yang perlu dipecahkan bersama guna menciptakan
kondisi yang menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi kepolisian dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
33. Mitra Babinsa adalah LKD atau organisasi dibawah pembinaan Kodim dan
Koramil yang mempunyai peran membantu tugas Babinsa dalam melaksanakan
pembinaan teritorial diwilayah.
34. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah LKD atau
kumpulan beberapa kelompok Tani yang bergabung dan bekerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
35. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah LKD atau kumpulan
petani/peternak/pekebun/kehutanan yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumberdaya,
kesamaan komoditas dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan
usaha anggota.
36. Petugas Pembantu Pengairan Mitra Cai yang selanjutnya disingkat P3A Mitra
Cai adalah LKD yang bertugas membantu mengelola sarana – prasarana
pengairan di lingkup wilayahnya.
37. Kelompok Usaha Bersama yang selanjutnya disebut KUBE adalah LKD atau
kelompok keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas
prakarsanya dalam melaksanakan usaha ekonomi produktif untuk
meningkatkan pendapatan keluarga.
38. Kelompok Bermain yang selanjutnya disingkat KOBER adalah LKD atau lembaga
pendidikan dasar untuk menggali kemampuan sensorik dan motoric anak dari
sejak usia dini dengan metode bermain sambil belajar
39. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnnya di singkat PAUD adalah LKD yang
tumbuh sebagai wadah pendidikan anak sejak dini
40. Majelis Ulama Desa yang selanjutnya disingkat MUI Desa adalah LAD yang
mewadahi para ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk
membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh
Indonesia.
41. Dewan Kemakmuran Masjid atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disingkat DKM adalah LAD merupakan organisasi strategis dalam
ikhtiar ibadah melalui peran aktif mengelola rumah Allah SWT. Organisasi ini
mengutamakan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) antarwarga muslim yang
bersifat terbuka, persamaan (egaliter), tidak memihak (non partisan) dan
independen. Berkontribusi secara positif dan proaktif terhadap kegiatan
sosial kemasyarakatan.
42. Muslimat atau yang disebut dengan nama lain adalah LAD atau
organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang merupakan badan
otonom dari Nahdlatul ‘Ulama (NU). Muslimat NU dilahirkan pada tanggal
29 Maret 1946 yang mempunyai tujuan mengangkat harkat dan martabat
perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan,
da’wah dan sosial.
43. Kelompok Seni, Group, Paguyuban atau yang disebut dengan nama lain adalah
LAD atau kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok. Kelompok sosial
terbentuk karena tumbuhnya perasaan bersama akibat interaksi yang sering
terjadi diantara mereka.
44. Kelompok Festifal seni dan adat atau yang disebut dengan nama lain adalah
LAD yang merupakan sarana komunikasi yang penting untuk membangun,
memberdayakan, dan pengakuan suatu identitas budaya. Karenanya, sebagai
sebuah sarana komunikasi, maka sudah selayaknya sebuah event festival
direncanakan melalui proses perencanaan strategis komunikasi agar dapat
berjalan dengan efektif
45. Ikatan Remaja Masjid atau sebutan lain adalah LAD yang merupakan wadah
para remaja untuk melestarikan ukuah silaturaim dan kegiatan keagaman yang
bermanfaat bagi masyarakat serta pembinaan remaja
46. Juru Kunci, kuncen atau sebutan lain adalah LAD yang merupakan wadah
untuk kearifan local desa dalam pelaksanaan adat kematian
47. Badan Zakat Nasional Desa atau sebutan lain adalah LAD yang bergerak
menampung, mengelola kegiatan social kemasyarakatan secara adat dan kultur
budaya yang berlaku di wilayahnya

Pasal 2
Tujuan pengaturan LKD dan LAD meliputi :

a. Mendudukkan fungsi LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah Desa dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat
b. Mendayagunakan LKD dan LAD dalam proses pembangunan Desa
c. Menjamin kelancaran pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Desa

BAB II
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Bagian Kesatu
Pembentukan dan Penetapan
Pasal 3
(1) LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 7
(2) Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memenuhi
persyaratan:
a. berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. berkedudukan di Desa setempat;
c. keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa;
d. memiliki kepengurusan yang tetap;
e. memiliki sekretariat yang bersifat tetap; dan
f. tidak berafiliasi kepada partai politik.
(3) Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
sebuah Peraturan Desa

Pasal 4

1 Pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) sebagai


berikut :
a. Musyawarah dilaksanakan oleh BPD bersama pemerintah desa untuk
membahas Rancangan Peraturan Desa Sindangangin tentang pembentukan
LKD dan LAD yang berada di Wilayah Desa Sindangangin sesuai dengan
kebutuhan, kewenagan serta kemampuan Desa untuk ditetapkan menjadi
peraturan Desa
b. Mensosialisasikan hasil pembuatan Peraturan Desa Sindangangin tentang
LKD dan LAD kepada masyarakat
c. Pembentukan Panitia LKD dan LAD oleh Pememerintah Desa di
buktikan dengan SK kepala Desa
d. Panitia melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan

2. Tugas Panitia sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf (d) dituangkan dalam
Keputusan Kepala Desa

Pasal 5

1 Persyaratan pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat


(2) huruf (a) sebagai berikut :
a. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila,undang undang dasar negara
kesatuan republik indonesia tahun 1945, mempertahankan dan memelihara
keutuhan negara kesatuan republik indonesia dan bhinneka tunggal ika
c. WNI adalah Warga Masyarakat Desa Sindangangin yang di buktikan dengan
Kartu Tanda Penduduk
2. Persyaratan pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat
(2) huruf (b) sebagai berikut :
a. keberadannya benar di wilayah Desa Sindangangin yang di buktikan dengan
keterangan Domisili sekurang – kurangnnya satu tahun di lingkungannya
b. Surat keterangan Domisili di keluarkan oleh pemerintah Desa Sindangangin
atas dasar surat peryataan dari yang bersangkutan diketahui oleh
lingkungannya
3. Persyaratan pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat
(2) huruf (c) sebagai berikut :
a. Memiliki tujuan yang mulia, bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat
di buktikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. LKD yang telah terbentuk dan dikukuhkan wajib menyusun AD ART
4. Persyaratan pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat
(2) huruf (d) sebagai berikut :
a. Struktur kepengurusan di buktikan dengan bagan struktur organisasi
tersebut
b. dalam hal pembuatan bagan struktur organisasi sekurang kurangnnya
memuat posisi jabatan dan nama
5. Persyaratan pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat
(2) huruf (e) sebagai berikut :
a. Memiliki sekretariat yang bersifat tetap adalah bertempat di wilayah Desa
Sindangangin dan jelas keberadannya
b. yang dimaksud dalam pasal 5 ayat 5 huruf (a) adalah sekurang
kuranngnya mencantumkan alamat contak person yang dapat dihubungi
6. Persyaratan pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat
(2) huruf (f) sebagai berikut :
a. tidak berafiliasi kepada partai politik adalah bukan organisasi politi atau
dengan tujuan dan kegiatan untuk politik
b. organisasi yang terbentuk dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
kepentingan serta kemaslahatan masyarakat
c. dalam hal yang di maksud dalam pasal 5 ayat 6 dibuktikan dengan surat
pernyatan

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA


Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) LKD bertugas :
a. melakukan pemberdayaan masyarakat Desa;
b. ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; dan
c. meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
LKD mengusulkan program dan kegiatan kepada Pemerintah Desa.

Pasal 7
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, LKD
memiliki fungsi
a. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 9
b. menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat;
c. meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah Desa
kepada masyarakat Desa;
d. menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan, dan
mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif;
e. menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa,
partisipasi, swadaya, serta gotong royong masyarakat;
f. meningkatkan kesejahteraan keluarga; dan
g. meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Jenis LKD
Pasal 8
(1) Jenis LKD paling sedikit meliputi:
a. Rukun Tetangga;
b. Rukun Warga;
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
d. Karang Taruna;
e. Pos Pelayanan Terpadu; dan
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(2) Pemerintah Desa dan masyarakat Desa dapat membentuk LKD selain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis LKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam Peraturan Desa

Jenis LKD
Pasal 9
(1) Jenis LKD yang dimaksud dalam pasal 8 ayat 3 sebagai berikut :
a. Rukun Tetangga (RW);
b. Rukun Warga (RT);
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK);
d. Karang Taruna (KRT);
e. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU);
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM);
g. Pusat Kesehatan Masyarakat (POSKESDES);
h. Pokja Desa, Pokjanal Desa
i. BKB
j. BKL
k. Linmas (Satlinmas)
l. Forum Komunikasi Desa (FKD)
m. Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM)
n. Mitra Babinsa
o. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
p. Kelompok Tani (Keltan)
q. P3A Mitra Cai
r. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
s. Kelompok Bermain (Kober)
t. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA)
Taman Pendidikan Al – Quran (TPQ)
Taman Pendidikan Agama (TPA)

Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis LKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) akan ditinjau kembali sesuai dengan kebutuhan dan akan ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Desa

Pasal 10

(1) Rukun Tetangga dan Rukun Warga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf a dan huruf b bertugas:
a. membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;
b. membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan
perizinan; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
(2) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf c, bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
(3) Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf d,
bertugas membantu Kepala Desa dalam menanggulangi masalah
kesejahteraan sosial dan pengembangan generasi muda.
(4) Pos Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf e
bertugas membantu Kepala Desa dalam peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat Desa.
(5) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf f, bertugas membantu Kepala Desa dalam menyerap aspirasi
masyarakat terkait perencanaan pembangunan desa dan menggerakkan
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dengan swadaya gotong-
royong.

Pasal 11
(1) Pengurus LKD terdiri atas:
a. ketua;

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 11
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. bidang sesuai dengan kebutuhan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(3) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memegang jabatan
selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
(4) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling
banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.
(5) Pengurus LKD dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan dilarang
menjadi anggota salah satu partai politik.

BAB III
LEMBAGA ADAT DESA
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 12
(1) LAD dapat dibentuk oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa.
(2) Pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan memenuhi
persyaratan:
a. berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. aktif mengembangkan nilai dan adat istiadat setempat yang tidak
bertentangan dengan hak asasi manusia dan dipatuhi oleh masyarakat;
c. berkedudukan di Desa setempat;
d. keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa;
e. memiliki kepengurusan yang tetap;
f. memiliki sekretariat yang bersifat tetap; dan
g. tidak berafiliasi kepada partai politik.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan LAD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Pasal 13

1 Pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat (1) sebagai


berikut :
a. Musyawarah dilaksanakan oleh BPD bersama pemerintah desa untuk
membahas Rancangan Peraturan Desa Sindangangin tentang pembentukan
LKD dan LAD yang berada di Wilayah Desa Sindangangin sesuai dengan
kebutuhan, kewenagan serta kemampuan Desa untuk ditetapkan menjadi
peraturan Desa
b. Mensosialisasikan hasil pembuatan Peraturan Desa Sindangangin tentang
LKD dan LAD kepada masyarakat
c. Pembentukan Panitia LKD dan LAD oleh Pememerintah Desa di
buktikan dengan SK kepala Desa
d. Panitia melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan

2. Tugas Panitia sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf (d) dituangkan


dalam Keputusan Kepala Desa

Pasal 14

1 Persyaratan pembentukan LKD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat


(2) huruf (a) sebagai berikut :
a. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila,undang undang dasar negara
kesatuan republik indonesia tahun 1945, mempertahankan dan memelihara
keutuhan negara kesatuan republik indonesia dan bhinneka tunggal ika
c. WNI adalah Warga Masyarakat Desa Sindangangin yang di buktikan dengan
Kartu Tanda Penduduk
2. Persyaratan pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat
(2) huruf (b) sebagai berikut :
a. keberadannya benar di wilayah Desa Sindangangin yang di buktikan dengan
keterangan Domisili sekurang – kurangnnya satu tahun di lingkungannya
b. Surat keterangan Domisili di keluarkan oleh pemerintah Desa Sindangangin
atas dasar surat peryataan dari yang bersangkutan diketahui oleh
lingkungannya
3. Persyaratan pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat
(2) huruf (c) sebagai berikut :
a. Memiliki tujuan yang mulia, bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat
di buktikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. LAD yang telah terbentuk dan dikukuhkan wajib menyusun AD ART
4. Persyaratan pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat
(2) huruf (d) sebagai berikut :
a. Struktur kepengurusan di buktikan dengan bagan struktur organisasi
tersebut
b. dalam hal pembuatan bagan struktur organisasi sekurang kurangnnya
memuat posisi jabatan dan nama
5. Persyaratan pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat
(2) huruf (e) sebagai berikut :
a. Memiliki sekretariat yang bersifat tetap adalah bertempat di wilayah Desa
Sindangangin dan jelas keberadannya
b. yang dimaksud dalam pasal 14 ayat 5 huruf (a) adalah sekurang
kuranngnya mencantumkan alamat contak person yang dapat dihubungi

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 13
6. Persyaratan pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat
(2) huruf (f) sebagai berikut :
a. tidak berafiliasi kepada partai politik adalah bukan organisasi politi atau
dengan tujuan dan kegiatan untuk politik
b. organisasi yang terbentuk dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
kepentingan serta kemaslahatan masyarakat
c. dalam hal yang di maksud dalam pasal 14 ayat 6 dibuktikan dengan
surat pernyatan

Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Desa
Pasal 15
(1) LAD bertugas membantu Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam
memberdayakan, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat sebagai
wujud pengakuan terhadap adat istiadat masyarakat Desa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LAD
berfungsi:
a. melindungi identitas budaya dan hak tradisional masyarakat hukum adat
termasuk kelahiran, kematian, perkawinan dan unsur kekerabatan lainnya;
b. melestarikan hak ulayat, tanah ulayat, hutan adat, dan harta dan/atau
kekayaan adat lainnya untuk sumber penghidupan warga, kelestarian
lingkungan hidup, dan mengatasi kemiskinan di Desa;
c. mengembangkan musyawarah mufakat untuk pengambilan keputusan
dalam musyawarah Desa;
d. mengembangkan nilai adat istiadat dalam penyelesaian sengketa pemilikan
waris, tanah dan konflik dalam interaksi manusia;
e. pengembangan nilai adat istiadat untuk perdamaian, ketentraman dan
ketertiban masyarakat Desa;
f. mengembangkan nilai adat untuk kegiatan kesehatan, pendidikan
masyarakat, seni dan budaya, lingkungan, dan lainnya; dan
g. mengembangkan kerja sama dengan LAD lainnya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan LAD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Bagian Ketiga
Jenis dan Kepengurusan
Pasal 16
(1) Jenis dan kepengurusan LAD yang menyelenggarakan fungsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada
Peraturan Bupati/ Peraturan Wali Kota.
Jenis LAD
Pasal 17
(1) Jenis LAD yang dimaksud dalam pasal 16 ayat 1 sebagai berikut :
a. Majelis Ulama Desa (MUI Desa);
b. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM);

c. Muslimat;
d. Kelompok Seni, Group, Paguyuban ;

e. Kelompok Festifal;
f. Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA)
g. Taman Pendidikan Al – Quran (TPQ)
h. Taman Pendidikan Agama (TPA)
i. Ikatan Remaja Masjid (Irma)
j. Juru Kunci atau Kuncen
k. BAZNAS Desa
Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis LAD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) akan ditinjau kembali sesuai dengan kebutuhan dan akan ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Desa

Pasal 18
(1) Pengurus LAD terdiri atas:
a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. bidang sesuai dengan kebutuhan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LAD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(3) Pengurus LAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memegang jabatan
selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
(4) Pengurus LAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling
banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.
(5) Pengurus LAD dilarang merangkap jabatan pada LAD lainnya dan dilarang
menjadi anggota salah satu partai politik.

Pasal 19
Kegiatan LKD dan LAD ditujukan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui :
a. Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Badan Permusyawaratan Desa bersifat
konsultatif.

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 15
b. Peningkatan Pelayanan Masyarakat ;
c. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Pembangunan ;
d. Pengembangan Kemitraan ;
e. Pemberdayaan Masyarakat;
f. Pengembangan Kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat

Pasal 20
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat mempunyai Kewajiban :
a. Memegang Teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar 1945 serta mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait ;
c. Mentaati seluruh Peraturan Perundang-undangan;
d. Menjalin etika dan Norma dalam kehidupan bermasyarakat;
e. Membantu dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan
f. Pengembangan Kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat

BAB IV
HUBUNGAN KERJA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DAN LEMBAGA ADAT DESA
Pasal 21
(1) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Pemerintah Desa bersifat kemitraan.
(2) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Badan Permusyawaratan Desa bersifat
konsultatif.
(3) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di
Desa bersifat koordinatif.

BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 22
(1) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa melakukan
pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa.
(2) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa pada Kabupaten/ Kota di wilayahnya.
(3) Bupati/Wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai
mitra Pemerintah Desa di wilayahnya.
(4) Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa di Desa.

BAB VI
PENDANAAN
Pasal 23
1. Sumber Pendanaan LKD dan LAD bersumber dari
a. Swadaya Masyarakat
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
c. Bantuan Keuangan Pusat, Provinsi, Kabupaten
d. Bantuan Keuangan lainnya yang tidak mengikat
2. pendanaan LKD dan LAD sebagaimana dimaksud pasal 23 ayat 1 dititik
beratkan kepada swadaya masyarakat

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 24
(1) Pembentukan LKD dan LAD yang diatur dalam Peraturan Menteri berlaku
mutatis mutandis bagi pembentukan LKD dan LAD di kelurahan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan dan penetapan LKD dan LAD di
kelurahan diatur dengan Peraturan Bupati/ Peraturan Wali Kota.
3. Pembentukan LKD dan LAD mengacu kepada Peraturan Bupati
4. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Kepala Desa.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 25
(1) Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, Peraturan Desa Sindangangin
Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Penataan Lembaga
Kemasyarakatan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD) Tahun 2021”Desa
Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 17
Pasal 26

(1) Peraturan Desa Sindangangin ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Sindangangin.

Ditetapkan di : Desa Sindangangin


Pada tanggal : 30 Maret 2021

Kepala Desa Sindangangin,

MIS’AN SURATMAN

Diundangkan di : Desa Sindangangin


Pada tanggal : 30 Maret 2021
Sekretaris Desa

AGUS TRIANTO

BERITA DESA SINDANGANGIN TAHUN 2021 NOMOR 6

Anda mungkin juga menyukai