TENTANG
RANCANGAN
DESA SINDANGANGIN
KECAMATAN LAKBOK
KABUPATEN CIAMIS
TENTANG
RANCANGAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DAN LEMBAGA ADAT DESA
TAHUN 2021
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
23. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu
bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
24. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat (LPM) adalah
lembaga, organisasi atau wadah yang di bentuk atas prakarsa masyarakat
sebagai mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan mewujudkan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.
25. Poskesdes adalah singkatan dari Pos Kesehatan Desa, adalah upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
26. Satuan Perlindungan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut Satlinmas Desa
adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah desa dan beranggotakan warga
masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk
ikut memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta
kegiatan sosial kemasyarakatan.
27 Forum Komunikasi Desa yang selanjutnya disingkat FKD adalah merupakan
wadah bagi masyarakat di pedesaan/kelurahan untuk menyalurkan aspirasi,
melaksanakan dan memantau kegiatan desa/kelurahan, memformulasikan
kegiatan serta menggerakkan potensi yang ada di masyarakat.
28. Forum Kemitraan Polisi Masyarakat yang selanjutnya disingkat FKPM adalah
wadah komunikasi antara Polri dan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar
kesepakatan bersama dalam rangka membahas masalah keamanan dan
ketertiban masyarakat yang perlu dipecahkan bersama guna menciptakan
kondisi yang menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi kepolisian dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
29. Mitra Babinsa adalah organisasi dibawah pembinaan Kodim dan Koramil yang
mempunyai peran membantu tugas Babinsa dalam melaksanakan pembinaan
teritorial diwilayah.
30. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah kumpulan
beberapa kelompok Tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan
skala ekonomi dan efisiensi usaha.
31. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah kumpulan
petani/peternak/pekebun/kehutanan yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumberdaya,
kesamaan komoditas dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan
usaha anggota.
32. Petugas Pembantu Pengairan Mitra Cai yang selanjutnya disingkat P3A Mitra
Cai adalah LKD yang bertugas membantu mengelola sarana – prasarana
pengairan di lingkup wilayahnya.
33. Kelompok Usaha Bersama yang selanjutnya disebut KUBE adalah kelompok
keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas prakarsanya
dalam melaksanakan usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan
keluarga.
34. Majelis Ulama Desa yang selanjutnya disingkat MUI Desa adalah LAD yang
mewadahi para ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk
membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh
Indonesia.
35. Dewan Kemakmuran Masjid atau yang disebut dengan nama lain yang
selanjutnya disingkat DKM adalah LAD merupakan organisasi strategis dalam
ikhtiar ibadah melalui peran aktif mengelola rumah Allah SWT. Organisasi ini
Perdes ”Lembaga Kemasyarakatan Desa Sindangangin Tahun 2021” Desa Sindangangin
Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Page 6
mengutamakan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) antarwarga muslim yang
bersifat terbuka, persamaan (egaliter), tidak memihak (non partisan) dan
independen. Berkontribusi secara positif dan proaktif terhadap kegiatan
sosial kemasyarakatan.
36. Muslimat atau yang disebut dengan nama lain adalah LAD atau
organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang merupakan badan
otonom dari Nahdlatul ‘Ulama (NU). Muslimat NU dilahirkan pada tanggal
29 Maret 1946 yang mempunyai tujuan mengangkat harkat dan martabat
perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan,
da’wah dan sosial.
37. Kelompok Seni, Group, Paguyuban atau yang disebut dengan nama lain adalah
LAD kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok. Kelompok sosial
terbentuk karena tumbuhnya perasaan bersama akibat interaksi yang sering
terjadi diantara mereka.
38. Kelompok Festifal seni dan adat atau yang disebut dengan nama lain adalah
LAD merupakan sarana komunikasi yang penting untuk membangun,
memberdayakan, dan pengakuan suatu identitas budaya. Karenanya, sebagai
sebuah sarana komunikasi, maka sudah selayaknya sebuah event festival
direncanakan melalui proses perencanaan strategis komunikasi agar dapat
berjalan dengan efektif
Pasal 2
Tujuan pengaturan LKD dan LAD meliputi :
a. Mendudukkan fungsi LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah Desa dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat
b. Mendayagunakan LKD dan LAD dalam proses pembangunan Desa
c. Menjamin kelancaran pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
BAB II
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Bagian Kesatu
Pembentukan dan Penetapan
Pasal 3
Pasal 5
Pasal 7
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, LKD
memiliki fungsi
a. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
Jenis LKD
Pasal 8
(1) Jenis LKD paling sedikit meliputi:
a. Rukun Tetangga;
b. Rukun Warga;
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
d. Karang Taruna;
e. Pos Pelayanan Terpadu; dan
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(2) Pemerintah Desa dan masyarakat Desa dapat membentuk LKD selain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis LKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam Peraturan Desa
Pasal 9
(1) Rukun Tetangga dan Rukun Warga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf a dan huruf b bertugas:
a. membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;
b. membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan
perizinan; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
(2) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf c, bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
(3) Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf d,
bertugas membantu Kepala Desa dalam menanggulangi masalah
kesejahteraan sosial dan pengembangan generasi muda.
(4) Pos Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf e
bertugas membantu Kepala Desa dalam peningkatan pelayanan kesehatan
Pasal 10
BAB III
LEMBAGA ADAT DESA
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 11
(1) LAD dapat dibentuk oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa.
(2) Pembentukan LAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan memenuhi
persyaratan:
a. berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. aktif mengembangkan nilai dan adat istiadat setempat yang tidak
bertentangan dengan hak asasi manusia dan dipatuhi oleh masyarakat;
c. berkedudukan di Desa setempat;
d. keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa;
e. memiliki kepengurusan yang tetap;
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Desa
Pasal 12
(1) LAD bertugas membantu Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam
memberdayakan, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat sebagai
wujud pengakuan terhadap adat istiadat masyarakat Desa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LAD
berfungsi:
a. melindungi identitas budaya dan hak tradisional masyarakat hukum adat
termasuk kelahiran, kematian, perkawinan dan unsur kekerabatan lainnya;
b. melestarikan hak ulayat, tanah ulayat, hutan adat, dan harta dan/atau
kekayaan adat lainnya untuk sumber penghidupan warga, kelestarian
lingkungan hidup, dan mengatasi kemiskinan di Desa;
c. mengembangkan musyawarah mufakat untuk pengambilan keputusan
dalam musyawarah Desa;
d. mengembangkan nilai adat istiadat dalam penyelesaian sengketa pemilikan
waris, tanah dan konflik dalam interaksi manusia;
e. pengembangan nilai adat istiadat untuk perdamaian, ketentraman dan
ketertiban masyarakat Desa;
f. mengembangkan nilai adat untuk kegiatan kesehatan, pendidikan
masyarakat, seni dan budaya, lingkungan, dan lainnya; dan
g. mengembangkan kerja sama dengan LAD lainnya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan LAD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Bagian Ketiga
Jenis dan Kepengurusan
Pasal 13
(1) Jenis dan kepengurusan LAD yang menyelenggarakan fungsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada
Peraturan Bupati/ Peraturan Wali Kota.
BAB IV
HUBUNGAN KERJA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DAN LEMBAGA ADAT DESA
Pasal 14
(1) Hubungan kerja LKD dan LAD dengan Pemerintah Desa bersifat kemitraan.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 15
(1) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa melakukan
pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa.
(2) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa pada Kabupaten/ Kota di wilayahnya.
(3) Bupati/Wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai
mitra Pemerintah Desa di wilayahnya.
(4) Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa di Desa.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 16
(1) Pembentukan LKD dan LAD yang diatur dalam Peraturan Menteri ini berlaku
mutatis mutandis bagi pembentukan LKD dan LAD di kelurahan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan dan penetapan LKD dan LAD di
kelurahan diatur dengan Peraturan Bupati/ Peraturan Wali Kota.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
(1) LKD dan LAD yang telah dibentuk sebelum Peraturan Menteri ini berlaku,
tetap diakui keberadaannya sebagai LKD dan LAD sepanjang tidak
bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.
BAB VIII
Pasal 19
Ditetapkan di Sindangangin
Pada tanggal....,Maret 2021
KEPALA DESA SINDANGANGIN,
MIS’AN SURATMAN
Diundangkan di Sindangangin
Tanggal .....,...............2021
SEKRETARIS DESA SINDANGANGIN
AGUS TRIANTO