TENTANG
KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUP DPAL KAB.
BOLAANG MONGONDOW UTARA
Ditetapkan di : Bintauna
DIREKTUR
VIERA R. SENDOW
Lampiran :
Nomor :
Tentang :
Maksud dan Tujuan Sasaran III
Bila obat-obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien,
manajemen harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan
pasien. Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alertmedications) adalah
obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius
(sentinelevent), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse outcome) seperti obat-obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look
Alike Soun Alike/LASA).
Obat-obatan yang sering disebutkan dalam isu keselamatan pasien
adalah pemberian elektrolit konsentrat secara tidak sengaja (misalnya, kalium
klorida 2meq/ml atau yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih
pekat dari 0.9%, dan magnesium sulfat =50% atau lebih pekat). Kesalahan ini
bisa terjadi bila perawat tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit
pelayanan pasien, atau bila perawat kontrak tidak diorientasikan terlebih
dahulu sebelum ditugaskan, atau pada keadaan gawat darurat. Cara yang
paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian tersebut adalah
dengan meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai
termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke
farmasi.
Definisi: Obat high alert adalah obat berisiko tinggi yang menyebabkan
bahaya yang bermakna bila digunakan secara salah. Ketentuan penanganan
obat high alert di Rumah Sakit Umum Pratama DPAL :
1. Rumah Sakit harus membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai
(high alert) berdasarkan data yang ada di rumah sakit.
2. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat
LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan penata laksanaan obat high
alert.
3. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high alert.
4. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi
label yang jelas.
5. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi,
atau nama obat harus di eja perhuruf.
6. Sebelum menyuntikan obat high alert harus dilakukan Cek 5 Tepat
(tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian, tepat
waktu), dan dilanjutkan dengan double check.
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT - LOKASI, TEPAT - PROSEDUR, TEPAT PASIEN
OPERASI
Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur
(jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang).
I K$.)!!" K$&$!&!" Id$"&))!%) P!%)$"
."denti<ikasi pasien dilakukan pada saat pasien , k
e l u a r g a m e n d a < t a r dibagian penda<tarn dengan data
pendamping )&P atau )) atau S"M atauData yang lain. Bila tidak ada
semua data pendamping minta pasien
atauk e l u a r g a n y a u n t u k m e n u l i s p a d a < o r m u l i r i d e n t i t a s y a n g a
d a d i r e k a m medis dengan huru< )apital pada kotak-kotak huru< yang telah
disediakandan nama tidak boleh disingkat.$."dentitas pasien harus di
in<ut dikomputer sesuai dengan data
pendampingtersebut.* . 9 e l a n g i d e n t i t a s p a s i e n h a r u s d i c e t a k d e n g
an barcode: tulisan tanganh a n y a b o l e h b i l a p r i n t e r r u s a k d
a n h a r u s s e g e r a d i g a n t i b i l a p r i n t e r ber<ungsi kembali.
(.9elang identitas pasien berisi data nama dengan dua kata
j i k a n a m a s a t u kata maka di tambah bin ,binti : tanggal : bulan dan tahun
lahir pasien dannomer rekam
medis./ . S e m u a p e t u g a s m e l a k u k a n i d e n t i < i k a s i p a s i e n m i n
i m a l d u a d a r i t i g a identitas pasien.+ . P a s i e n l a k i - l a k i m e m a k a i
gelang warna biru: pasien perempuan
m e m a k a i gelang berwarna pink: sedangkan stiker warna merah
sebagai penanda1lergi: stiker warna kuning penanda risiko jatuh dan
stiker warna ungu penada D#R.2 . " d e n t i < i k a s i d e n g a n c a r a = e r b a l >
m e n a n y a k a n n a m a p a s i e n d u a k a t a d a n tanggal lahir pasien ? dan
isual > melihat gelang pasien ?.0 . P a s i e n R a w a t " n a p
di identi<ikasi dengan cara =erbal dan =isual
p a d a pertemuan pertama dan pada pertemuan ke dua dan berikutnya
identi<ikasidengan cara =isual.
%.Pasien diidenti<ikasi mengunakan dua identitas p
a s i e n : t i d a k b o l e h mengunakan nomor kamar atau lokasi
pasien.'.Pasien di identi<ikasi sebelum pemberian obat: darah: atau produk
darah
&anda tersebut harus tetap terlihat setelah dilakukan de
s i n < e k t a n d a n drapping yang membatasi daerah
lapangan operasi.0.Penandaan lokasi operasi untuk kasus patah tulang
, <raktur adalah dengan bidai pada bagian , sisi tubuh pasien yang patah
tulang , Graktur.%.!ntuk penandaan lokasi pada kasus tindakan yang
melibatkan gigi adalahdengan rontgen <oto atau
odontogram. ' . 5 i k a p a s i e n m e n o l a k d i l a k u k a n p e n a n d a a n : p
e t u g a s m e n y a m p a i k a n penjelasan tentang penandaan lokasi operasi: 5
ika pasien tetap menolak m a k a p a s i e n , k e l u a r g a p a s i e n m e n a n d
a t a n g a n i < o r m u l i r p e n o l a k a n penandaan lokasi operasi . !
ntuk kasus-kasus yang tidak dilakukan penandaan atau
p e n o l a k a n terhadap penandaan: pengecekan
dilakukan dengan memastikan antararekam medis pasien: gelang
identitas pasien: hasil pemeriksaan <isik:
hasil pemeriksaan radiologi >misalnya F&-Scan: Goto Rontgen? dan pemeriks
aan lainnya jika ada.$.Didalam penandaan lokasi operasi dibuat cheklist dan
di dokumentasikan.*.)ebijakan ini dilaksanakan dengan Standar Prosedur
Eperasional
V K$.'!!" $"#'r!"#!" r)%)* !&' )"$%) &$r!)& $5!4!"!" $%$!&!"
.Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi
risikoin<eksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan
pedoman.$ . M e n c u c i t a n g a n d e n g a n c a i r a n b e r b a s i s a l k o h o l
s e l a m a $ ' - * ' d e t i k disebut 7andscrub.*.Mencuci tangan dengan air
mengalir selama (' - +' detik disebut 7andrub dan handwash.
(.Penggunaan sarung tangan bukan sebagai penganti cuci
tangan./ . M e n c u c i t a n g a n h a r u s d i l a k u k a n p a d a s a a t y a n g t e p a t
tanpa harus a d a indikasi untuk pemakaian sarung tangan.
+.6epaskan serta buang sarung tangan setelah selesai
m e l a k u k a n t i n d a k a n karena dapat membawa kuman.2.Rumah sakit
menerapkan program hand hygiene yang e<ekti<.0.)ebijakan ini
dilaksanakan dengan Standar Prosedur Eperasional
VI K$.)!!" $"#'r!"#!" r)%)* !%)$" !&'
.Semua pasien "nstalasi rawat jalan: "nstalasi
g a w a t d a r u r a t : " n s t a l a s i rawat inap dan yang akan menjalan
suatu prosedur harus diangkap
berisiko jatuh selama perawatan dan harus dilakukan asesmen awal danulan
g setiap waktu yang ditentukan.
$.1sesmen ulang di lakukan pada pasien bila di indi
k a s i k a n t e r j a d i perubahan kondisi <isik atau status mental.* . S e t i a p
pasien akan di lakukan asesm en ulang risiko jatuh setiap 4
dua
kalisehari:saat trans<er ke unit lain:adanya perubahan kondis
i p a s i e n d a n adanya kejadian jatuh pada pasien.(.untuk mengubah
kategori dari risiko tinggi ke rendah bila skor H $/ dalam$ kali
pemeriksaan berturut A turut./ . * 1sesmen Risiko 5atuh
m e n g g u n a k a n M E R S u n t u k d e w a s a : 7 u m p t y Dumpty untuk anak
Aanak: dan 9et !p &es untuk rawat jalan.+.Pemasangan stiker warna
kuning pada gelang identitas untuk pasien yangdirawat inap.2.Penanda
Risiko jatuh di pasang di tempat tidur , tiang in<us pasien. 0 . P a d a
pasien Risiko jatuh "nstalasi rawat jalan d i pasang pita kuning
d i lengan kanan pasien.% . P r o s e d u r p e n c e g a h a n j a t u h u n t u k s e m u a
pasien 4 a.6akukan orientasi kamar inap kepada
pasien. b.Posisikan bel panggilan: Pispot dan pegangan tempat tidur beradad
alam jangkauan.c.5alur untuk pasien berjalan bebas
hambatan.d.Posisikan tempat tidur rendah: pegangan sisi tempat
tidur terpasang dg baik dan roda terkunci.e . m e n g g u n a k a n s a n d a l a n t i
l i c i n . < . p a s t i k a n P e n c a h a y a a n c u k u p . g.Benda Abenda pribadi
berada dalam jangkauan.h.=aluasi e<ekti<itas obat Aobatan yang
meningkatkan predisposisi
jatuh.i.nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari. j.Pantau
adanya hipertensi jika pasien mengeluh pusing atau =ertigo danajari pasien
untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan
k.Berikan edukasi mengenai tehnik pencegahan jatuh kepada pasien
dankeluarga.'. Prosedur pencegahan jatuh pada pasien Risiko sedang dan
tinggi 4a ? B e r i k a n t a n d a R i s i k o j a t u h d i t e m p a t t i d u r , t i a n g
in<us p a s i e n . b?)ontrol pasien setiap jam oleh perawat atau bidan
dalam pengawasanketat.c ? P a s t i k a n s e p a n j a n g w a k t u p o s i s i
t e m p a t t i d u r r e n d a h d a n k e d u a pegangan tempat tidur
terpasang dengan baik.d ? & a w a r k a n b a n t u a n k e k a m a r m a n d i
setiap $ jam.e ? B a t a s i a k t i < i t a s p a s i e n