TENTANG
Menimbang: a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Hj
Bunda Halimah Batam serta dalam menghadapi tuntutan akan pelayanan
Rumah Sakit yang berkuaitas serta mengutamakan keselamatan pasien
maka diperlukan Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien sebagai Pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah Batam
b. Bahwa agar keselamatan pasien di Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah Batam
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur Rumah
Sakit Hj. Bunda Halimah Batam sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah Batam;
Bahwa sesuai butir a. dan b. diatas perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah Batam
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
PERTAMA: Memberlakukan Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana
terlampir dalm Keputusan ini
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan
pada anggaran Rumah Sakit;
KETIGA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan dilakukan
perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Batam
Tanggal, 10 Januari 2021
DIREKTUR HJ. BUNDA HALIMAH BATAM
(Dr.dr.Ibrahim,SH,M.Sc,M.Kn,M.Pd.Ked,Sp.KKLP,FSQua)
Keselamatan pasien telah menjadi issue global sejak adanya laporan dari Institute
of Medicine Amerika Serikat pada tahun 2000 dalam sebuah buku “TOO ERR IS HUMAN,
Building a Safer Health System”, yang menyatakan kematian akibat terjadinya kejadian
yang tidak diharapkan (KTD/ adverse event) di rumah sakit melebihi angka kematian
akibat kecelakaan, HIV dan kanker. Lebih dari 10 tahun, patient safety telah
diperkenalkan sehingga menjadi suatu issue global yang sangat penting dan banyak hal
sudah dikerjakan untuk mencapai patient safety tersebut.
Pada tahun 2005, keselamatan pasien mulai diperkenalkan dalam dunia kesehatan
Indonesia melalui Perhimpunan Rumah Sakit yang kemudian membentuk Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan diikuti dengan pencanangan gerakan nasional
keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit oleh Menteri Kesehatan RI. Salah satu
upaya untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah penyusunan 6 sasaran keselamatan
pasien. Penyusunan sasaran keselamatan pasien ini mengacu kepada Nine Life Saving
Patients Solution dari WHO Petient Safety (2007) yang juga digunakan juga oleh Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commision
International (JCI).
Definisi:
Obat high alert adalah obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang bermakna
bila digunakan secara salah. Ketentuan penanganan obat high alert di Rumah Sakit Hj Bunda
Halimah Batam :
1. Rumah Sakit harus membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert)
berdasarkan data yang ada di rumah sakit.
2. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat LASA,
Elektrolit Konsentrat, serta panduan penata laksanaan obat high alert.
3. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high alert.
4. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas.
5. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau nama
obat harus di eja perhuruf.
6. Sebelum menyuntikan obat high alert harus dilakukan Cek 5 Tepat (tepat obat,
tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian, tepat waktu), dan dilanjutkan
dengan double check.
Ketentuan penyimpanan obat high alert di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hj Bunda Halimah
Batam :
1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat.
2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan
kepada perawat.
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khusus
4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya.
Ketentuan prosedur cuci tangan (hand hygiene) di Rumah Sakit Hj Bunda Halimah
Batam:
1. Rumah sakit menggunakan pedoman hand hygiene terbaru WHO patien safety
yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum.
2. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia pedoman hand hygiene tersebut.
3. Penerapkan program hand hygiene yang efektif bertujuan untuk pengurangan
secara berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.