Anda di halaman 1dari 8

Tingkah Laku Hamster Saat Masa Memasuki Masa Kawin

Dosen Pembimbing :

Dr. Peni Suharti, M.Kes

Disusun Oleh :

Hadi Rifqi 20191113007

Program studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surabaya

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa serta Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Hidayah, dan Taufik sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya,25-07-2023

Penulis
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh


individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya
sendiri atau lingkungannya, yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta
lingkungan fisik (mati). Perilaku adalah respons yang dikomputasi dari sebuah sistem
atau organisme terhadap berbagai rangsangan atau input, baik internal atau
eksternal, sadar atau bawah sadar, terbuka atau rahasia, dan sukarela atau tidak sukarela

berdasarkan meta-analisis literatur ilmiah menyatakan bahwa "perilaku adalah


respon yang terkoordinasi secara internal (tindakan atau tidak bertindak) dari seluruh
organisme hidup (individu atau kelompok) terhadap rangsangan internal dan/atau
eksternal. Perilaku dapat terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Reseptor
diperlukan untuk mendeteksi stimulus itu, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan
respons, efektor itulah yang sebenarnya melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga
disebabkan stimulus dari dalam. Hewan yang merasa butuh kawin akan mencari pasangan
sehingga tersalurkan nafsu birahinya setelah melakukan perkawinan. Lebih sering terjadi,
perilaku suatu organisme merupakan akibat gabungan stimulus dari luar dan dari dalam.

Perilaku hewan biasanya dengan fokus pada perilaku dalam kondisi alami, dan
melihat perilaku sebagai sifat adaptif evolusioner. Behaviourisme adalah istilah yang juga
menggambarkan studi ilmiah dan obyektif tentang perilaku hewan, biasanya merujuk
pada respons terukur terhadap rangsangan atau respons perilaku terlatih dalam konteks
laboratorium, tanpa penekanan khusus pada adaptivitas evolusioner

Hamster merupakan hewan pengerat, dimana masa kawinnya yang terbilang


sangat cepat membuat hamster sangat diminati oleh berbagai kalangan, namun hamster
tidak sembarangan bisa dikawinkan, karena hamster memiliki berbagai jenis, ada hamster
syrian, roborovsky, champbell dan winter white, masa kawin hamster tidak sama antara
jenis satu dengan yang satunya. Jenis hamster syrian memasuki masa kawin pada umur 2
bulan lebih namun lebih bagus ketika sudah umur 4 bulan karena sudah masuk masa
subur dan siap menyusui anak-anaknya.

Hamster yang sudah memasuki masa kawin lebih baik jangan langsung diisatukan
melainkan harus dikenalkan dengan cara menyatukan alas yang dipakaimasing masing
hamster agar baunya bisa dikenali. Setelah hamster saling mengenal bau maka mereka
boleh disatukan karena dengan cara begitu mereka akan cepat akrab antara pasangan.
Hamster tidak dapat disatukan secara langsung dkarenakan hamster merupakan hewan
toritoral yang mudah bertengkar jika disatukan dengan beberapa hamster lainnya.
B. Tujuan
Pengamatan ini bertujuan agar :

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan faham tingkah laku kawin hamster secara umum
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan faham aspek apa saja yang diamati
untuk mengetahui tingkah laku ternak dan langkah menyikapinya
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan tentang bagaimana tingkah laku ternak dalam
dunia kerja lapangan kedepannya
C. Manfaat Pengamatan
Manfaat yang diharapkan ialah mahasiswa mampu menyikapi bagaimana tentang pentingnya
pengetahuan yang diperlukan ternak pada aktifitas dengan lingkungan sekitar dan diri hewan
tersebut yang dapat menciptakan kenyamanan pada ternak.
BAB II

Isi

A. Metode penelitian
Pada pengamatan ini dilakukan pada tanggal 25-26 july 2023 di kost kost.an saya,
dengan alamatnya. Jln kejawan Putih tambak gang 7 no 23A. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mempelajari karakteristik kualitatif (seksual) dengan melakukan survei
langsung dilokasi dan dilakukan sebanyak beberapa kali penelitian ini diharapakn dapat
membantu dalam memahami karakteristik seksual hamster peliharaan.

B. Hasil Pembahasan
Adapun prilakunya yaitu :
Perilaku kawin hamster

Jika hamster disatukan secara langsung maka akan bertengkar, namun jika di kenalkan
terlebih dahulu maka akan terjadi seperti gambar diatas, yaitu si jantan akan mengejar dan
mencium bagian belakang betinanya.sehingga mereka akan saling akrab sehingga mudah
untuk kawin. masa kawin hamster sekitar umur 2 bulan namun masa siap hamster untuk
menyusui anaknya umur 4 bulan. Ketika hamster betina birahi, dia akan mengeluarkan
cairan dibagian sekitar kemaluaannya. Saat hamster betina siap kawin, mereka akan
bertingkah seperti kucing yang siap kawin, menggaruk garuk lantai dan menaikkan ekor
mereka.
Setelah melahirkan hamster akan menyusui anaknya, namun hamster menyeleksi anaknya
yang dilahirkan, induk hamster akan memakan anaknya apabila terdapat salah satu
anaknya cacat atau disentuh oleh manusia sebelum berumur 2 minggu. Namun setelah 2
minggu anak anaknya akan belajar makan sendiri walau masih tetap harus menyusu pada
iinduknya.

Induk dan anak yang berumur 3 minggu

Induk jantan

Induk betiina
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengmatan perilaku kawin pada hewan hamster di jln. Kejawan
putih tambak gang 7 no 23A Hasil diperoleh dari pengamatan selama beberapa kali
pengamatan dimana didapatkan tingkah laku seksual yang telah dilakukan oleh
hamster. Tingkah laku kawin hamster bisa terjadi saat umur sudah menginjak 2
bulan, namun hamster bisa mengalami keguguran dan induknya akan mengalam
kematian karena belum siap untuk menyusui, namun saat sudah menginjak umur 4
bulan hamster sudah siap menyusuii dan bisa melahirkan minimal 1 ekor maksimal
12 ekor namun umumnya melahirkan 1-8 ekor saja’

B. Saran
Kebanyakan orang mengawinkan hamster di usia muda sektar 2 bulan karena
untuk diperjual belikan, namun hal itu bsa mengakibatkan kematian pada
induk dan juga janinnya. Alangkah baiknya hamster dikawinkan saat sudah
umur 4 bulan lebih.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku
https://id.wikihow.com/Membiakkan-Hamster-Suriah
https://id.wikihow.com/Membiakkan-Hamster - :~:text=Tunggu%20sampai%20masa
%20kawin%20betina,lantai%20dan%20menaikkan%20ekor%20mereka.

Anda mungkin juga menyukai