Anda di halaman 1dari 32

PENERAPAN KOMPETENSI

KEPADA OPERATOR PESAWAT


ANGKAT & ANGKUT
PETRUS JM.ST
INSPECTOR/INSTRUCTOR CRANE/AHLI K3RS/NDT LEVEL II
AUDITOR SMK3/AUDITOR K3 RS/SCAFFOLDER/AHLI K3 MIGAS
SAFETY INDUCTION

PENTING!
IMPORTANT!

• Ikuti Prosedur
Follow the Procedure
• Jangan Panik
Don’t Panic!
TUJUAN WEBINAR

1. Penyegaran peraturan Perundang-undangan yang menjadi dasar


pijakan kompetensi operator Pesawat Angkat angkut.
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta kompeten dalam melaksanakan tugas sebagai
Inspector Pesawat Angkat

2. Mengajak semua pihak terkait untuk menerapkan dan mematuhi


peraturan perundang-undangan diatas serta memanfaatkan secara
positif peluang-peluang dibidang operasi angkat dan angkut.
Apa itu Kompetensi :
Undang-undang RI No.13 tahun 2003 Peraturan Pemerintah RI No.23 tahun 2004
Pasal 1 ayat 10 : Pasal 1 ayat 1 :
Kompetensi Kerja adalah kemampuan Sertifikasi kompetensi kerja adalah
kerja setiap individu yang mencakup proses pemberian sertifikat kompetensi
aspek pengetahuan, keterampilan, yang dilakukan secara sistematis dan
dan sikap kerja yang sesuai dengan obyektif melalui uji kompetensi yang
standar yang ditetapkan. mengacu kepada standar kompetensi
kerja nasional Indonesia dan/atau
internasional.
Siapa itu Operator Angkat dan Angkut
Permenaker RI No. 08 tahun 2020 • Pasal 145 : Operator Pesawat Angkat :
a. Operator Dongkrak
b. Operator Keran Angkat
• Pasal 1 ayat 16 : c. Operator alat angkat pengatur posisi benda kerja
Operator adalah Tenaga Kerja yang mempunyai d. Personal Platform
kemampuan dan memiliki keterampilan khusus dalam
mengoperasikan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut. • Pasal 151 : Operator Pesawat Angkut :
a) Operator alat berat tdd Forklift, backhoe, loader,
• Pasal 142 ayat 1 : dozer, excavator dsb,
a) Operator Pesawat Angkat, dan b) Operator kereta gantung, komidi putar, roller
b) Operator Pesawat Angkut coaster dsb.
c) Personal Basket
d) Operator Truk pengangkut barang berbahaya,
dump truck, trailer dsb.
e) Robotik dan konveyor
Peraturan Perundang-undangan yang mendasari bidang operasi
angkat dan angkut, antara lain :
• Undang-Undang Dasar 1945
• Undang-Udang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• Undang-Undang Ketenagakerjaan no 13 tahun 2003
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 tahun 1979 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pemurnian
dan Pengolahan MIGAS
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 23 TAHUN 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
• Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib.
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 08 tahun 2020 tentang K3 pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut
• Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 135 tahun 2015 tentang PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI
KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN GOLONGAN POKOK PERTAMBANGAN
MINYAK BUMI DAN GAS ALAM DAN PANAS BUMI BIDANG OPERASI PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN
• Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 No. 04 tahun 2017 tentang Juknis
Pelaksanaan Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3 bagi personil K3 Pesawat Angkat dan angkut, Pesawat Tenaga produksi,
Pesawat Uap, Bejanan Tekanan dan Tanki Timbun
Menggaris bawahi pasal-pasal dan ayat-ayat
serta lampiran dari beberapa Peraturan
Perundang-undangan yang mendasari bidang
operasi angkat dan angkut ………….
Undang-Undang Republik Indonesia no 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Pasal 18
1) Tenaga Kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang
diselenggarakan Lembaga pelatihan kerja pemerintah, Lembaga pelatihan kerja swasta atau pelatihan
ditempat kerja.
2) Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui sertifikasi
kompetensi kerja.
Penjelasan ayat (2) : Sertifikasi kompetensi adalah pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan
obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/atau internasional.
3) Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat pula diikuti oleh tenaga kerja
yang telah berpengalaman
4) Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk badan nasional sertifikasi profesi yang
independent.
5) Pembentukan badan nasional sertifikasi profesi yang independent sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia No. 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha
Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib.
Pasal 3
1) Kegiatan usaha pada minyak dan gas BU dan BUT wajib memperkerjakan
karyawannya yang memenuhi dan memiliki sertifikat kompetensi
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
No. 08 tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pesawat Angkat dan Pesawat Angkut

Pasal 171
1) Pengurus dan/atau pengusaha dilarang memperkerjakan :
a) Teknisi,Operator dan Juru Ikat (rigger) yang tidak memiliki Lisensi K3, dan
b) Ahli K3 Bidang Pesawat Angkat dan Angkut yang tidak memiliki surat
keputusan penunjukan dan kartu tanda kewenangan.
Profesi yang terkait Pesawat Angkat Angkut yang
membutuhkan lisensi yang bersifat mandatory, adalah
sebagai berikut :

1. Teknisi Pesawat Angkat & Pesawat Angkut


2. Operator Pesawat Angkat & Pesawat Angkut
3. Juru Ikat Beban (Rigger)
4. Ahli K3 Mekanik bidang Pesawat Angkat & angkut
(Berdasarkan Permenaker RI no.08 tahun 2020 pasal 141)
Profesi yang terkait Pesawat Angkat Angkut yang membutuhkan
sertifikat kompeten dari BNSP, adalah sebagai berikut :

1. Operator Pesawat Angkat & Pesawat Angkut


2. Juru Ikat Beban (Rigger)
(No 1 dan 2 : Berdasarkan SKKNI no.135 tahun 2015)
3. Inspector Pesawat Angkat & angkut
(No 3 : Berdasarkan SKKNI no. 126 tahun 2014)

Noted : Profesi Teknisi Pesawat Angkat dan Angkut atau yang tidak
disebutkan dalam SKKNI diatas, bukan berarti tidak membutuhkan sertifikat
kompeten tetapi dikarenakan belum dirumuskan dalam SKKNI.
Keuntungan bagi Dunia Usaha dan Pengguna Tenaga Kerja, dengan
adanya kewajiban lisensi dan sertifikasi kompeten antara lain
sebagai berikut :

1. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja.


2. Membantu penilaian unjuk kerja
3. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.
4. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik
berdasar kebutuhan dunia usaha atau industri.
5. Mempunyai karyawan yang berdaya saing, terampil dan termotivasi
6. Pemenuhan kewajiban dalam menerapkan peraturan perundang-
undangan di Indonesia
Keuntungan bagi Tenaga Kerja, dengan adanya kewajiban
lisensi dan sertifikasi kompeten antara lain sebagai berikut :

A. Bagi Pencari Kerja :


1. Kredibilitas dan kepercayaan dirinya akan meningkat
2. Mempunyai bukti bahwa komptensin yang dimiliki telah diakui
3. Bertambahnya niali jual dalam rekrutmen tenaga kerja
4. Kesempatan berkarir yang lebih besar
5. Mempunyai parameter yang jelas akan adanya keahlian dan pengetahuan yang dimiliki2

B. Bagi Karyawan di tempat kerja yang telah bersertifikat


1. Jenjang karir dan promosi yang lebih baik.
2. Meningkatkan akses untuk berkembang dalam profesinya Pengakuan terhadap kompetensi
yang dimiliki
Bagaimana peluang kerja profesi ini?

1. Teknisi Pesawat Angkat & Pesawat Angkut


2. Operator Pesawat Angkat & Pesawat Angkut
3. Juru Ikat Beban (Rigger)
4. Ahli K3 Mekanik bidang Pesawat Angkat & angkut
Bagaimana cara menjadi :

?
1. Teknisi Pesawat Angkat & Pesawat Angkut
2. Operator Pesawat Angkat & Pesawat Angkut
3. Juru Ikat Beban (Rigger)
4. Ahli K3 Mekanik bidang Pesawat Angkat & angkut
Profesi : Teknisi Pesawat Angkat & Pesawat Angkut
Adalah Tenaga Kerja yang bertugas melakukan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan
dan/atau pemeriksaan peralatan atau komponen Pesawat angkat dan angkut.
(Permenaker No.08/2020 pasal 1 ayat 15)

Kewenangan Teknisi :
a. pemasangan, perbaikan, atau perawatan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut;
b. pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi keadaan Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut;
c. mcmbantu pemeriksaan dan/atau pengujian Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
Pengawas Ketenagakeijaan spesialis dan/atau Ahli K3 Bidang Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut.
(Permenaker No.08/2020 pasal 164)
Persyaratan Teknisi Pesawat Angkat & Pesawat Angkut
a. Berpendidikan paling rendah SMK jurusan Teknik atau sederajat.
b. Memiliki pengalaman paling singkat 2 {dua) tahun di bidangnya;
c. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
d. berumur paling rendah 20 {dua puluh) tahun
e. memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya;
f. Memiliki Lisensi K3.
(Berdasarkan Permenaker RI No.08 tahun 2020 pasal 144)
g. Mengikuti pelatihan dan pembinaan Teknisi/Petugas Pemeriksa penguji
bidang pesawat angkat dan angkut, selama 90 JP (Jam Pelajaran)
(Berdasarkan Lampiran Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan K3 No, 04 tahun 2017 )
Operator Pesawat Angkat & Pesawat Angkut
adalah Tenaga Kerja yang mempunyai kemampuan dan memiliki keterampilan khusus
dalam pengoperasian Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
(Permenaker No.08/2020 pasal 1 ayat 16)

Kewenangan Operator :
• menghentikan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut jika Alat Pengaman atau perlengkapan
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut tidak berfungsi dengan baik atau rusak.
• mengoperasikan keran Menara dengan batasan ketinggian sesuai kelasnya;
• mengoperasikan keran angkat sesuai jenisnya dengan kapasitas sesuai kelasnya
• mengawasi dan membimbing kegiatan Operator kelas dibawahnya, apabila diperlukan
didampingi oleh Operator kelas dibawahnya

(Permenaker No.08/2020 pasal 165)


Operator Pesawat Angkat & Pesawat Angkut, terbagi menjadi:
a. Operator Mobile Crane Kelas I,II,III
b. Operator OHC kelas I,II,III
c. Operator Tower crane kelas I,II,III
d. Operator Gondola
e. Operator Pita transport
f. Operator Forklift kelas I dan II
g. Operator alat berat
h. Operator angkutan Jalan rel
i. Juru Ikat Beban (Rigger)
(Berdasarkan Lampiran Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
K3 No, 04 tahun 2017 )
Persyaratan menjadi Operator Fork lift kelas II:
a. Berpendidikan paling rendah SMP
b. Memiliki pengalaman paling singkat 1 {satu) tahun membantu pelayanandi
bidangnya;
c. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
d. berumur paling rendah 19 {Sembilan belas) tahun
e. memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya;
f. Memiliki Lisensi K3.
(Berdasarkan Permenaker RI No.08 tahun 2020 pasal 144)
g. Mengikuti pelatihan dan pembinaan Operator Forklift kelas II, selama 30 JP (Jam
Pelajaran)
(Berdasarkan Lampiran Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan K3 No, 04 tahun 2017 )
Persyaratan menjadi Operator Keran Angkat kelas III (mengoperasikan Keran
angkat 0 sd 25 Ton):
a. Berpendidikan paling rendah SLTP/sederajat
b. Memiliki pengalaman paling singkat 1 (satu) tahun
membantu pelayanan di bidangnya;
a. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
b. berumur paling rendah 19 (Sembilan belas) tahun
c. memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya;
d. Memiliki Lisensi K3.
(Berdasarkan Permenaker RI No.08 tahun 2020 pasal 148 ayat 1)
g. Mengikuti pelatihan dan pembinaan Operator Keran Angkat kelas III, selama 30
JP (Jam Pelajaran)
(Berdasarkan Lampiran Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan K3 No, 04 tahun 2017 )
Persyaratan menjadi Operator Keran Angkat kelas I (mengoperasikan Keran angkat
100 ton keatas):
a. Berpendidikan paling rendah SLTA/sederajat
b. Memiliki pengalaman paling singkat 2 (dua) tahun membantu pelayanan di
bidangnya;
c. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
d. berumur paling rendah 20 {dua puluh) tahun
e. memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya;
f. Memiliki Lisensi K3.
(Berdasarkan Permenaker RI No.08 tahun 2020 pasal 148 ayat 3)
g. Mengikuti pelatihan dan pembinaan Operator Keran Angkat kelas I, selama 50
JP (Jam Pelajaran)
(Berdasarkan Lampiran Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan dan K3 No, 04 tahun 2017 )
Memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya
Peraturan Pemerintah RI No.23 tahun 2004

Pasal 1 ayat 1 :
Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi
yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang
mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan/atau
internasional.
KOMPONEN-KOMPONEN STD KOMPETENSI KERJA

CRITICAL
ASPECT

KNOWLEDGE

COMPETENCE
SKILL ATTITUDE

CRITICAL
CRITICAL
ASPECT
ASPECT

CRITICAL
ASPECT
= SUCCESS INDICATOR
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 135 TAHUN 2015

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI


KERJA NASIONAL INDONESIA
KATEGORI PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
GOLONGAN POKOK PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI DAN GAS ALAM DAN PANAS BUMI
BIDANG
OPERASI PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN
SKKNI No.135 tahun 2015

UNIT KOMPETENSI FORKLIFT

1. B.0600018.001.02
Menerapkan K3 di Tempat kerja
2. B.0600018.013.02
Mempersiapkan Operasi Forklift
3. B.0600018.014.02
Mengoperasikan Forklift
4. B.0600018.004.02
Mengendalikan Beban
5. B.0600018.0015.02
Membuat laporan operasi Forklift
SKKNI No.135 tahun 2015

MOBILE CRANE OPERATOR

1.B.0600018.001.02
Menerapkan K3 di Tempat kerja
2.B.0600018.002.02
Mempersiapkan Operasi Crane Mobil

3.B.0600018.003.02
Mengoperasikan Crane Mobil

4.B.0600018.004.02
Mengendalikan beban

5.B.0600018.005.02
Membuat laporan operasi crane mobil
SKKNI No.135 tahun 2015

UNIT KOMPETENSI RIGGER

1. B.0600018.001.02
Menerapkan K3 di Tempat kerja
2. B.0600018.018.02
Mempersiapkan Operasi Pemindahan Beban
3. B.0600018.019.02
Melaksanakan operasi Pemindahan beban
4. B.0600018.017.02
Memandu operasi pes.angkat
5. B.0600018.004.02
Mengendalikan beban
6. B.0600018.0020.02
Membuat laporan operasi crane mobil
Memiliki Lisensi K3
Tata Cara Memperoleh Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Permenaker No 08 tahun 2020 pasal 159)
1) Untuk memperoleh Lisensi K3 Teknisi, Operator, atau Juru Ikat (rigger), Pengurus dan/atau Pengusaha
mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan:
a. fotokopi ijazah pcndidikan terakhir;
b. surat keterangan berpengalaman kerja scsuai bidangnya masing-masing yang diterbitkan olch
perusahaan tempat bekcrja;
c. surat keterangan sehat untuk bekerja dari dokter;
d. fotokopi kartu tanda penduduk;
e. fotokopi sertifikat kompetensi sesuai dengan jenis dan kualifikasinya; dan
f. pas foto berwarna ukuran 2x3 cm (dua kali tiga sentimeter) sebanyak 3 (tiga) lembar dan ukuran 4x6
cm (empat kali enam sentimeter) sebanyak 2 (dua) lembar.
2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pemeriksaan dokumen dan evaluasi olch Tim
3) Dalam hal pcrsyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan Icngkap dan mcmenuhi syarat,
Direktur Jenderal menerbitkan Lisensi K3.
Anda bertanya
Insya Allah saya berusaha menjawab sebatas kemampuan saya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai