Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PKL BIDANG

PESAWAT
UAP/BEJANA TEKAN
& K3 MEKANIK
PT ENERGI UNGGUL PERSADA

BAHTIAR
DINA
KEL. ZUFAR
4 MILEN
NIZAR
SYAFIKA
LATAR BELAKANG
SISTEM KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA

TUJUAN DAN PENTINGNYA


KESELAMATAN KERJA

FAKTOR DAN PENYEBAB


KECELAKAAN KERJA
TUJUAN

1. Dalam kegiatan PKL ini diharapkan semua calon Ahli K3 Umum dapat mengaplikasikan
semua materi yang didapat dalam kelas, teori dan prakteknya sesuai dengan aturan
yang sama, sehingga diharapkan para calon Ahli K3 Umum dapat menjalankan
kelembagaan K3 dan SMK3
2. Sebagai bahan bagi calon Ahli K3 Umum dalam mengimplementasikan di perusahaan
masing-masing, dan sekaligus sebagai pengawas K3.
3. Sebagai bahan pertimbangan yang baik dan positif maupun negatif bagi PT. Energi
Unggul Persada dalam melaksanakan SIstem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Pesawat Uap/Bejana Tekan dan K3 Mekanik.
DASAR HUKUM
Undang-undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie),
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja,
Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
Peraturan UAP Tahun 1930 (Stoom Verordening),
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No : PER.02/MEN/1982
Tentang Kwalifikasi Juru Las Ditempat Kerja,
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.01/MEN/1988 Tentang
Kwalifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap,
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER.02/MEN/1992 Tentang Tata
Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja,
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER.04/MEN/1995 Tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja,
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun,
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga
dan Produksi
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat Angkut,
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-452/M/BW/1996 Tentang Pemakaian
Pesawat Angkat Dan Angkut Jenis Rental,
Keputusan Bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut Dan Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor : PP.72/3/9-99
KEP.507/BW/1999 Tentang Pemeriksaan Dan Pengujian Terhadap Pesawat Angkat dan
Angkut, Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Yang Berada Di Kapal dan Pelabuhan.
KONDISI UMUM PERUSAHAAN
PT Unggul Energi Persada adalah anak perusahaan
dari KPN Cooperation dan merupakan perusahaan
berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang
didirikan pada tanggal 18 Januari 2017.

Industri pemurnian Minyak Sawit Mentah dan Minyak


Inti Sawit Mentah, serta Pengolahan Minyak Sawit
menjadi Bahan Bakar Minyak Solar (Biodiesel). Pada
bulan Juli 2020, PT EUP memulai commissioning
pertamanya untuk Fraksinasi Kilang dan Pabrik Kernel
Crushing.
PT. ENERGI UNGGUL PERSADA
VISI Kesejahteraan bersama pemangku
kepentingan secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan.

Menyediakan produk dan layanan


dengan kualitas terbaik, sekaligus
MISI
menjamin kelestarian lingkungan, dan
memberikan nilai tambah bagi seluruh
pemangku kepentingan.
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 9


ayat (1) yang berbunyi “Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang:
1. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam
Perusahaan melaksanakan safety induction kepada
tempat kerja
1 pengunjung/tamu sebelum memasuki lokasi perusahaan
2. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan
dan diberikan oleh Safety.
dalam tempat kerja
3. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
4. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya”

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 Tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat Angkut,
Operator Loader telah memiliki SIO (Surat Izin Operator)
2 Pasal 140 ayat (1), (2), yang berbunyi “Kewenangan personel Teknisi,
sudah sesuai dengan ketentuan
Operator, dan Juru Ikat (rigger) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, huruf b, dan huruf c harus dibuktikan dengan Lisensi K3”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 Tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat Angkut,
diantaranya :
Pasal 140 ayat (4) yang berbunyi “Kewenangan personel Teknisi,
Operator, dan Juru Ikat (rigger) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, huruf b, dan huruf c harus dibuktikan dengan Lisensi K3”;
Pasal 141 ayat (2) yang berbunyi “Pengoperasian Pesawat Angkat dan
Beberapa Operator Forklift sudah memiliki memiliki SIO
3 Pesawat Angkut harus dilakukan oleh Operator dengan kualifikasi
(Surat Izin Operator) sudah sesuai kelasnya.
sesuai jenis dan kapasitas Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut”;
Pasal 152 ayat (1) yang berbunyi “Operator forklift/liftruck, rack
stackers, reach stackers, dan telehandler sebagaimana dimaksud
dalam pasal 151 huruf a diklasifikan sebagai berikut:
a. Operator Kelas II
b. Operator kelas I”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 Tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat Angkut,
diantaranya :
Pasal 49 ayat (1) yang berbunyi “Pengoperasian keran angkat harus
menggunakan sandi isyarat yang seragam dan mudah dimengerti atau
menggunakan alat komunikasi lainnya, jika dalam pengangkatan atau
Pengoperasian Crane sesuai ketentuan didampingi oleh penurunan muatan/barang terdapat rintangan atau halangan yang
4
rigger. menutupi pandangan Operator”;
Pasal 49 ayat (2) huruf a, yang berbunyi “Dalam mengoperasikan
keran angkat, Operator harus :
a. Bekerja berdasarkan isyarat dari Juru Ikat (rigger);
Pasal 141 ayat (3), yang berbunyi “Pengoperasian Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut yang karena kekhususannya harus dibantu oleh Juru Ikat
(rigger)”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 Tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat Angkut,
diantaranya :
Pasal 16 huruf (e) yang berbunyi “Perlengkapan Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut paling sedikit terdiri atas: e. Alat Perlindungan”;
Pasal 17 Ayat (5) yang berbunyi “Alat Perlindungan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 16 (e) pada semua bagian yang bergerak dan
berbahaya:
1. harus dapat memastikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan orang
Pada alat conveyor sudah terpasang alat pelindung. lain yang berada di Pesawat Angkat, Pesawat Angkut dan sekitarnya
5 Terdapat penutup Roller dan motor penggeraknya 2. harus dipasang pada semua bagian yang bergerak dan berbahaya
pada alat conveyor 3. dapat mencegah pendekatan terhadap bagian atau daerah yang
berbahaya selama beroperasi, dan
4. tidak menghambat proses pengangkatan, penurunan, pengaturan posisi
dan/atau pemindahan muatan/barang dan/ atau orang.”
Pasal 119 ayat (3) yang berbunyi “Konveyor yang tidak tertutup yang
dilalui Tenaga Kerja, Melewati di atas jalan, Tempat kerja dan jembatan,
pada bagian bawahnya harus dipasang alat perlindungan berupa tutup
pengaman yang mempunyai ketinggian paling sedikit 2,6 m (dua koma
enam meter).”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi,
diantaranya :
Pasal 110 ayat (2) yang berbunyi “Pengoperasian Pesawat Tenaga dan
Perusahaan memiliki genset untuk penambahan daya
Produksi dilakukan oleh Operator K3 bidang Pesawat Tenaga dan
6 yang dioperasikan Operator yang sudah memiliki
Produksi”;
lisensi Penggerak Mula/Genset.
Pasal 111 ayat (1) huruf a yang berbunyi “Operator K3 Bidang Pesawat
Tenaga dan Produksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 110 ayat (2)
meliputi: 1.Operator Penggerak Mula”

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun
Pasal 7 Ayat (1) huruf c, yang berbunyi “Syarat-syarat K3 Perencanaan
Persyaratan dan Pengawasan K3 Tangki Timbun sudah Bejana Tekanan dan Tangki Timbun sebagaimana yang dimaksud dalam
7 memenuhi persyaratan yang berlaku mulai dari tahap Pasal 4 meliputi :
awal dan akhir c. Pemilihan dan penentuan bahan pada bagian utama harus memiliki tanda
hasil pengujian dan/atau sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga
yang berwenang.”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun
Pasal 2 yang berbunyi “(1) Pengurus dan/atau Pengusaha wajib menerapkan
syarat-syarat K3 Bejana Tekanan atau Tangki Timbun.”
(2) Syarat-syarat K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan/atau standar yang berlaku.
Pasal 4 yang berbunyi “Pelaksanaan syarat-syarat K3 Bejana Tekanan atau
Tangki.”
Persyaratan dan Pengawasan K3 Tangki Timbun sudah
Timbun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi kegiatan
7 memenuhi persyaratan yang berlaku mulai dari tahap
perencanaan, pembuatan, pemasangan, pengisian,
awal dan akhir
pengangkutan, pemakaian, pemeliharaan, perbaikan,
modifikasi, penyimpanan, dan pemeriksaan serta pengujian.”
Pasal 7 Ayat (1) huruf c, yang berbunyi “Syarat-syarat K3 Perencanaan
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 4 meliputi :
(c.) Pemilihan dan penentuan bahan pada bagian utama harus memiliki
tanda hasil pengujian dan/atau sertifikat bahan yang diterbitkan oleh
lembaga yang berwenang.”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun
Pasal 70 huruf (b) yang berbunyi “Pemeriksaan dan/atau pengujian
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 68, meliputi:
b. berkala;”
Perusahaan sudah melakukan pengujian dan
8
pemeriksaan secara berkala pada tangki timbun
Pasal 75 ayat (1) yang berbunyi “Pemeriksaan dan/atau pengujian berkala
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 70 huruf b dilakukan sesuai dengan Lampiran yang
merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan


Terdapat Alat Penghisap Uap, Gas, dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi, Pasal 14 yang berbunyi “Tempat Kerja
9
Asap di Mesin Produksi yang mengandung uap, gas, dan asap, yang mengganggu atau berbahaya harus dilengkapi
dengan alat penghisap.”

Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pasal 10 ayat (3) huruf b, yang berbunyi “Sumber daya
manusia sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) harus memiliki : b. Kewenangan di
bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin kerja dan/atau surat penunjukan dari instansi
yang berwenang.”

10 Perusahaan memiliki lifting plan


Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat Angkut Pasal 169 Ayat 1 huruf (a) dan (b),
yang berbunyi “Operator Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut berkewajiban :
1. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang K3,
2. melaksanakan standar prosedur kerja aman”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN POSITIF
NO TEMUAN/RISIKO PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan


Pada tangki timbun terdapat alat Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun Pasal 25 huruf (f) yang berbunyi
11 pengaman yang sesuai (breather “Tangki Timbun yang berisi cairan bahan berbahaya pada temperatur tertentu terjadi
valve/katup pernapasan) reaksi kimia berubah menjadi gas beracun atau terjadi reaksi kimia dan terjadi kenaikan
temperatur berubah menjadi gas beracun, harus dilengkapi: f. Katup Pengaman.”

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan


Sekitar tangki timbun terdapat alat Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun Pasal 26 huruf (g) yang berbunyi
12
pengaman berupa alat penyalur petir “Tangki timbun yang berisi cairan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dan Pasal
25 harus dilengkapi: (g) Alat penyalur petir dan pembumian.”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN NEGATIF
NO TEMUAN/RISIKO Saran/Rekomendasi PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020


Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat
Mekanik tidak memiliki Setidaknya memiliki 1 orang yang
Dan Pesawat Angkut Pasal 140 ayat (4) yang berbunyi :
1 lisensi teknisi bidang berkompetensi dan ahli dalam K3
"Kewenangan personel Teknisi, Operator, dan Juru Ikat
pesawat angkat-angkut bidang pesawat angkat-angkut
(rigger) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, b, dan
huruf c harus dibuktikan dengan lisensi K3."

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020


Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat
Dan Pesawat Angkut Pasal 176 ayat (1) yang berbunyi :
Riksa uji alat berat hanya
Pemeriksa harus sesuai dengan "Pemeriksaan dan pengujian berkala sebagaimana dimaksud
2 dilakukan 3 tahun sekali
kualifikasi dan persyaratan K3 nya dalam pasal 174 ayat (1) huruf b untuk Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun setelah
pemeriksaan dan pengujian pertama dan selanjutnya
dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali.
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN NEGATIF
NO TEMUAN/RISIKO Saran/Rekomendasi PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun
Menyediakan simbol/rambu Pasal 27 yang berbunyi :
Masih kurangnya
yang terkait dengan bahaya “Lokasi tempat Tangki Timbun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
3 simbol/rambu bahaya di
di area Tangki Penyimpanan sampai dengan Pasal 26 harus dipasang tanda bahaya kebakaran,
Tangki Timbun
(Bejana Tekan) larangan merokok, larangan membawa korek api, alat-alat api lainnya,
dan larangan membawa peralatan yang dapat menimbulkan ledakan
atau kebakaran.”

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI Nomor


PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri Pasal 6 ayat (1) yang
berbunyi :
Dilakukannya safety patrol
"Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib
Kurangnya kontrol dan checklist kelengkapan
memakai atau
4 terhadap penggunaan APD APD serta melengkapi dan
menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko" dan
seperti Helm Safety memastikan kondisi APD
ayat (2) yang berbunyi : "Pekerja/buruh berhak menyatakan keberatan
layak pakai
untuk melakukan pekerjaan apabila
APD yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan."
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN NEGATIF
TEMUAN/RISI Saran/Rekomendas
NO PERATURAN PERUNDANGAN
KO i

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.01/MEN/1988 Tentang Kwalifikasi Dan Syarat-
Syarat Operator Pesawat Uap, Pasal 3 Ayat (1) huruf g dan (2) huruf g, yang berbunyi
“Kwalifikasi operator terdiri dari 2 kelas yaitu :
1. Operator kelas I
1. Operator kelas I :
g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja cq. Ditjen Binawas
2. Operator kelas II
Beberapa
1. Operator kelas II ;
Operator
Harus sesuai g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja cq. Ditjen Binawas”
pesawat uap
dengan kualifikasi
5 belum semua
operator pesawat Pasal 5 Ayat yang berbunyi :
memiliki
uap 1. Pelaksanaan kursus operator dapat dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja atau Lembaga
sertifikat
yang ditunjuk;
operator
2. Kurikulum kursus operator dilaksanakan sesuai dengan lampiran peraturan;
3. Menteri atau pejabat yang ditunjuknya sewaktu-waktu dapat mengganti, menambah, atau
mengurangi mata pelajaran dan atau jam pelajaran dalam lampiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) pasal ini sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 6 ayat (1) yang berbunyi : “Sertifikat operator diterbitkan oleh Menteri atau Pejabat yang
ditunjuknya setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus.”
TEMUAN DAN ANALISIS HASIL OBSERVASI
TEMUAN NEGATIF
NO TEMUAN/RISIKO Saran/Rekomendasi PERATURAN PERUNDANGAN

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016


tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan
Harus sesuai dengan Tangki Timbun Pasal 59 Ayat (4) yang berbunyi :
Beberapa teknisi tangki
kualifikasi dan pemeriksaan "Operator K3 sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), teknisi K3
6 timbun dan bejana tekan
terhadap masa berlaku lisensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dan juru las sebagaimana
belum memiliki lisensi K3
K3 yang diatur dalam ayat (3) harus memiliki kompetensi dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan."
KESIMPULAN
Kekurangan : Tidak ada proses dokumentasi yang dilampirkan karena
pihak perusahaan tidak memperbolehkan untuk dilakukan dokumentasi
(kebijakan perusahaan).
Terdapat hal yang perlu dipertahankan dan diperbaiki sesuai dengan
ketentuan norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan/K3 Mekanik,
diantaranya :
a. Terdapat SOP maupun petunjuk penggunaan Pesawat Uap dan Bejana
Tekan/Mekanik yang sesuai petunjuk K3, namun masih terdapat
beberapa karyawan dan operator yang tidak melaksanakan SOP dan
tidak menggunakan APD seperti helm.
b. Terdapat beberapa operator/teknisi yang belum memiliki lisensi dan
Surat Izin Operator (SIO) walaupun sudah berpengalaman, sehingga
perlu adanya kesadaran dari Top Management atas hal tersebut.
SARAN

Dalam melaksanakan tugasnya PT Energi Unggul Persada


harus berkomitmen untuk mengerjakan pekerjaan sesuai
dengan SOP maupun petunjuk sesuai keselamatan dan
kesehatan kerja.
Terkait dengan Operasional Pesawat Uap dan Bejana Tekan/
Mekanik untuk perusahaan perlu menyediakan ahli K3 agar
memenuhi kualifikasi sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai