Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA / (K3)

Tugas 2 (Peraturan Perundang-Udangan K3)

DOSEN PEMBIMBING
Iin Karmila Yusri, SST. MEng. PhD.

DISUSUN OLEH:

Muhammad Alif Solihin


42520036

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2022
Tugas:

➢ Mencari perman dari undang-undang k3 tentang mekanik dan kontribusi bangunan


apakah permannya masih berlaku atau tidak. Dan untuk permenaker tentang kwalifikasi
dan syarat-syarat operator keran angkat (cari syarat-syarat operator keran angkat
berdasarkan hasil permenaketrans terbaru)
➢ Mencari perman dari undang-undang k3 tentang apar dan kemudian cari peraturan
terbaru dari apar dan cari syarat -syarat berdasarkan peraturan terbaru dari apar
➢ Cari atauran baru tentang peraturan smk3 dan perusahaan apa saja yang wajib
menjalankan smk3

Jawaban:

➢ Permenakertrans dan Koperasi No. PER.01/MEN/1978 tentang K3 dalam Penerbangan


dan Pengangkutan Kayu (Masih berlaku)
➢ Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 tentang K3 pada Konstruksi Bangunan
(Masih Belaku)
➢ Permenaker No. PER.04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi > dirubah
ke (Bijbl No. 8600 sebagai telah dirubah dengan Beslit Kepala Keselamatan Kerja No.
S.60/1/2 tanggal 9 Maret 1929)
➢ Permenaker No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut (Masih
Berlaku)
➢ Permenaker No. PER.01/MEN/1989 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator
Keran Angkat > dirubah ke (Permenakertrans No.09/MEN/VII/2010)
Untuk syarat-syarat operator keran angkat berdasarkan permenaketrans terbaru yaitu
pada bab II “kualifikasi dan syarat-syaratoperator dan petugas pesawat angkat dan
angkut”
- Bagian Kesatu Operator Pesawat Angkat dan Angkut
Pasal (5)
(1) Pesawat angkat dan angkut harus dioperasikan oleh operator pesawat angkat
dan angkut yang mempunyai Lisensi K3 dan buku kerja sesuai jenis dan
kualifikasinya.
(2) Operator pesawat angkat dan angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi operator peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan di atas
landasan dan di atas permukaan, dan alat angkutan jalan rel.

- Paragraf Kesatu Operator Peralatan Angkat


Pasal (6)
(1) Operator peralatan angkat meliputi operator dongkrak mekanik (lier), takal, alat
angkat listrik/lift barang/passenger hoist, pesawat hidrolik, pesawat pneumatik,
gondola, keran mobil, keran kelabang, keran pedestal, keran menara, keran
gantry, keran overhead, keran portal, keran magnet, keran lokomotif, keran
dinding, keran sumbu putar, dan mesin pancang.
(2) Operator peralatan angkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. operator kelas I;
b. operator kelas II; dan
c. operator kelas Ill.
(3) Pengklasifikasian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku bagi
operator gondola, dongkrak mekanik (lier), takal, dan mesin pancang.

- Pasal (7)
(1) Operator peralatan angkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf
a harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTA/sederajat;
b. berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun membantu pelayanan di
bidangnya;
c. berbadan sehat menurut keterangan dokter;
d. umur sekurang-kurangnya 23 tahun; dan
e. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.
(2) Operator peralatan angkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf
b harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTA/sederajat;
b. berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun membantu pelayanan di
bidangnya;
c. berbadan sehat menurut keterangan dokter;
d. umur sekurang-kurangnya 21 tahun; dan
e. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.
(3) Operator peralatan angkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf
c harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTP/sederajat;
b. berpengalaman sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun membantu pelayanan di
bidangnya;
c. berbadan sehat menurut keterangan dokter;
d. umur sekurang-kurangnya 19 tahun; dan
e. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.
(4) Operator gondola, dongkrak mekanik (lier), takal, dan mesin pancang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTP/sederajat;
b. berpengalaman sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun membantu pelayanan di
bidangnya;
c. berbadan sehat menurut keterangan dokter;
d. umur sekurang-kurangnya 19 tahun; dan
e. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.

- Pasal (8)
Operator peralatan angkat kelas III dapat ditingkatkan menjadi operator peralatan
angkat kelas II dan operator peralatan angkat kelas II dapat ditingkatkan menjadi
operator peralatan angkat kelas I dengan persyaratan sebagai berikut:
a. berpengalaman sebagai operator sesuai dengan kelasnya sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun terus menerus; dan
b. lulus uji operator peralatan angkat sesuai dengan kualifikasinya.
➢ Permenaketrans No. 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan & pemeliharaan
APAR (Belum berubah)
(Syarat Pemasangan Apar)
1. Mudah dilihat, diakses dan diambil serta dilengkapi dengan tanda pemasangan
APAR / Tabung Pemadam.
2. Tinggi pemberian tanda pemasangan ialah 125 cm dari dasar lantai tepat di atas satu
atau kelompok APAR bersangkutan (jarak minimal APAR / Tabung Pemadam
dengan laintai minimal 15 cm).
3. Jarak penempatan APAR / Tabung Pemadam satu dengan lainnya ialah 15 meter
atau ditentukan lain oleh pegawai pengawas K3 atau Ahli K3.
4. Semua Tabung Pemadam / APAR sebaiknya berwarna merah.

(Syarat Tanda Pemasangan Apar)


1. Segitiga sama sisi dengan warna dasar merah.
2. Ukuran tiap sisi 35 cm.
3. Tinggi huruf 3 cm berwarna putih.
4. Tinggi Tanda Panah 7.5 cm berwarna putih.

➢ Permenaker No. PER.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik


(Masih berlaku)
➢ Permenaker No. PER.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
(Masih berlaku)
➢ Permenaker No. PER.03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat K3 Lift untuk Pengakutan
Orang dan Barang (dirubah ke Peraturan Menaker Nomor 32 Tahun 2015)
➢ Permenaker No. KEP.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja (Masih Berlaku)
➢ Kep. Dirjen Binawas KEP.407/BW/1999 tentang Persyaratan Penujukan, Hak dan
Kewajiban Teknisi Lift (Masih Berlaku)
➢ Kepmenakertrans No. KEP.75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PULL) di tempat kerja (Tidak berlaku di Cabut oleh Peraturan Menteri Nomor 12
Tahun 2015)
➢ Permen No. 05/1996 tentang SMK3 (Berubah menjadi PP NO.50/2012)

Dalam PP NO.50/2012 dijelaskan bahwa semua pemberi kerja wajib menjalankan


SMK3, terutama perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja atau
perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan kerja tinggi akibat kareteristik
proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakan kerja seperti peledak,
kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan SMK3 .

Anda mungkin juga menyukai