Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Struktur Lagu Tolu Sahundulan ciptaan Lamser Girsang

Penganalisaan struktur dilakukan untuk mengetahui berbagai aspek-aspek musikal dari

struktur sebuah lagu. Penganalisaan tersebut dilakukan dengan menggunakan teori musik Barat.

Dalam hal ini penulis menggunakan teori Netll, untuk mendeskripsikan struktur sebuah lagu,

dengan cara logika (hal yang bersifat wajar) dan metodologi (hal yang dilakukan dengan

menggunakan sebuah teori).

Dengan menggunakan teori Nettl, penulis memiliki kemampuan analisis pada suatu karya

musik untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang perkembangan musik. Selain itu,

analisis musik juga dapat berfungsi untuk mendalami gramatika musik seperti ritme, nada,

tangga nada, skala nilai notasi, interval, kontur melodi, formula, urutan nilai notasi, tempo,

tekstur dan hamoni. Semua elemen-elemen tersebut akan digunakan untuk mengetahui struktur

pada lagu Kunyanyi Haleluya ciptaan Wawan Lee

Lagu Kunyanyi Haleluya adalah lagu populer rohani yang diciptakan, dan dipublikasikan

melalui media jejaring sosial Youtube. Lagu Kunyanyi Haleluya ciptaan Wawan Lee

dinyanyikan dengan iringian Orkestra


Gambar 4.1.1 : Melodi Vocal Dan Instrumen Lagu Kunyanyi Haleluya
(Rewrite : Penulis).
Lagu Kunyanyi Haleluya Ciptaan Wawan Lee adalah salah satu musik Populer Rohani,

dengan menggunakan lirik bahasa Indonesia dengan gaya musik (Patern) Pop. Lagu Kunyanyi

Haleluya Ciptaan Wawan Lee terdiri dari 62 birama yang di dalamnya terdapat bentuk dan

elemen-elemen serta pengulangan musik lainnya seperti :


Gambar 4.1.2 : Melodi dasar serta pengulangan Lagu Kunyanyi Haleluya
(Rewrite : Penulis).
Intro pada lagu Lagu ciptaan Kunyanyi Haleluya Wawan Lee terdiri dari 13 birama.

Intro pada lagu tersebut terbagi menjadi 4 bagian yaitu bagian pertama dimulai dari birama 1

sampai pada birama 13, Intro yang dimainkan oleh Piano sebanyak 5 birama, kemudian

dilanjutkan dengan melodi Oboe pada birama 10 ketukan ke- 4 (up), kemudian kembali birama

dimainkan Synth Drum dari birama 9 sampai birama 10. Kemudian kembali dengan melodi viola

dengan iringan keyboard dari birama 10 ketukan ke-4 sampai pada birama 15.

Gambar 4.1.3 : Intro Pada Lagu Lagu Kunyanyi Haleluya pada iringan Piano birama 1 sampai pada birama 4
ketukan ke-4.
(Rewrite : Penulis).

Gambar 4.1.4 : Intro Pada Lagu Kunyanyi Haleluya yang dimainkan Instrumen Oboe birama 10 sampai pada
birama 13 ketukan ke-4.
(Rewrite : Penulis).
Gambar 4.1.5 : Intro Pada Lagu Kunyanyi Haleluya yang dimainkan Violin 1
Pada birama10 sampai birama 13.
(Rewrite : Penulis).

Gambar 4.1.6 : Intro Pada Lagu Kunyanyi Haleluya yang dimainkan oleh
instrumen Violin II pada birama 10 ketukan ke 2 sampai birama 13.
(Rewrite : Penulis).

Selanjutnya bait I (verse) dan bait II pada lagu Kunyanyi Haleluya terdapat pada birama

14 ketukan ke-4 . Kemudian dilakukan pengulangan pada bait (verse) ke-2. Bait I dan Bait II

adalah pengulangan nada yang sama, namun memiliki perbedaan pada bagian lirik.
Gambar 4.1.7 : Bait I dan Bait II Pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Reffrain (Chorus) pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran terdiri dari 15 birama yang

dimulai pada birama 25 ketukan ke-2 (up) sampai pada birama 40 ketukan ke-4.

Gambar 4.1.8 : Reffrain (Chorus) Pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
69

Gambar 4.1.9 : Interlude Pada Lagu Tolu Sahundulan yang dimainkan oleh gitar
(Rewrite : Penulis).

Setelah melodi interlude dimainkan, terdapat sebuah pengulangan bait II, kemudian

dilanjutkan pada bagian Reffrain (Chorus) dan diakhiri pada bagian terakhir. Bagian terakhir

memiliki kesamaan melodi dengan melodi intro dan melodi interlude. Pada bagian akhir lagu

Tolu Sahundulan Lima Saodoran terdiri dari 5 birama yang dimulai dari birama 94 ketukan ke-1

(up) sampai pada birama 98. Pada bagian akhir lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran tidak

terdapat sebuah penambahan nada atau coda.


Gambar 4.1.10 : Bagian akhir pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Ritme adalah rangkaian gerak beraturan (irama atau sukat) yang menjadi unsur-unsur

dasar dari sebuah lagu. Dalam penganalisaan lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran ritme

dideskripsikan dengan melihat berbagai nilai notasi yang digunakan, kemudian melihat harga

notasi yang sering digunakan dan yang tidak sering digunakan.

Gambar 4.1.11 : Harga Notasi yang digunakan pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Harga notasi pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran sering menggunakan notasi 1/8

(setengah ketukan), kemudian 1 ketukan, 1½ (satu setengah ketukan atau Dotted Crochet), notasi

2 ketuk, dan notasi (Dotted quever) dan notasi ¼ ketukan.


Nada adalah satuan bunyi yang getarannya teratur, dalam menganalisa nada penulis

mengidentifikasi dan membedakan nada-nada dalam sebuah lagu dan mengemukakan tujuh

perhatian penting yaitu nada yang sering dipakai pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran

adalah nada D sebanyak 110x dimainkan, kemudian nada C sebanyak 82x dimainkan, kemudian

nada E sebanyak 49x dimainkan, nada A sebanyak 28x dimainkan, nada G sebanyak 20x

dimainkan dan F’ sebanyak 14x dimainkan dan G’ sebanyak 1x dimainkan.

Gambar 4.1.12 : Notasi yang digunakan pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Nada dengan harga ritmis yang besar adalah nada C pada lagu Tolu Sahundulan Lima

Saodoran, dimainkan selama 5 ketukan yang terdapat pada birama 23 ketukan ke-2 (up).

Gambar 4.1.13 : Nada dengan Ritmis yang paling besar pada Lagu Tolu Sahundulan
(Rewrite : Penulis).
Nada awal atau nada akhir suatu komposisi yang dianggap mempunyai fungsi penting

dalam penentuan tonalitas (nada dasar) adalah nada C’ pada lagu Tolu Sahundulan Lima

Saodoran ciptaan Lamser Girsang.

Gambar 4.1.14 : Nada awal dan akhir pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Nada paling rendah nada tengah dan nada tinggi yang terdapat pada lagu Tolu

Sahundulan Lima Saodoran adalah nada G-C-C dan G’.


Gambar 4.1.15 : Nada rendah, nada tengah dan nada tinggi pada Lagu Tolu Sahundulan
(Rewrite : Penulis).

Penekanan ritmis pada sebuah nada yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima

Saodoran terdapat pada birama 5, birama 14, birama 52, birama 57.

Gambar 4.1.16 : Penekanan Ritmis pada melodi Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Tangga nada pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah tangga nada C mayor

yang terdiri dari delapan tingkatan yaitu tonika pada tingkatan pertama, super tonika pada

tingkatan kedua, median pada tingkatan ketiga, subdominan pada tingkatan keempat, dominan

pada tingkatan kelima, superdominan pada tingkatan keenam, leiding pada tingkatan ketujuh,

oktaf pada tingkatan kedelapan.

Gambar 4.1.17 : Tangga nada pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Tempo adalah cepat lambatnya gerak musik, tempo biasanya ditunjukkan dalam

transkripsi dengan keterangan "M.M.", meskipun ini hanya merupakan bagian dari notasi,

mengekspresikan tempo berdasarkan jumlah not per menit seperti tempo lambat, tempo sedang

dan tempo cepat. Tempo yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah tempo

Cepat dengan 127 m.m dengan tempo primo.

Interval adalah jarak antara nada pertama dan nada selanjutnya, interval dikenal dengan 8

nada yaitu prime (murni) Do ke Do, seconde (mayor dan minor) Do ke Re, ters Do ke Mi

(mayor dan minor), kuart (murni) Do ke Fa, kuint (murni) Do ke Sol, sekt (mayor dan minor)

Do ke La, septime (mayor dan minor) Do ke Si, oktaf (murni) Do ke Do. Interval yang terdapat

pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah interval prime murni sebanyak 82x

digunakan, secon besar 75x digunakan ters besar 9x digunakan dan kwart murni 2x digunakan.

Melodi adalah suatu rangkaian nada-nada yang terkait biasanya bervariasi dalam tinggi

rendahnya nada dan panjang pendeknya sebuah nada. Dalam penganalisaan lagu Tolu

Sahundulan Lima Saodoran melodi menjadi beberapa bagian seperti melodi dengan ritme yang

jelas pada birama 5 ketukan 1 sampai pada birama 8 ketukan ke 4, atau disebut dengan motif

ritmis.
Gambar 4.1.18 : Melodi dengan ritmis yang Jelas pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Melodi yang bergerak naik dan turun secara berurutan pada lagu Tolu Sahundulan Lima

Saodoran terdapat pada birama 15 ketukan ke-4 (up). Sampai pada birama 17 ketukan ke-4.

Gambar 4.1.19 : Melodi dengan ritmis yang Jelas pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Harmoni adalah sebuah akor yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang berbunyi

bersamaan. Kontruksi akor adalah sebuah trisuara (triad) yang terdiri dari tiga nada, kontruksi

akor yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah akor C terdiri dari C-G

pada kunci F dan C-D-G pada kunci G, akor F terdiri dari C-F-A pada kunci F dan F-A-C pada

kunci G, akor Dm terdiri dari D-A pada kunci F dan D-F-A pada kunci G, akor G/D atau balikan

2 terdiri dari D-G pada kunci F dan D-G-B pada kunci G.

Gambar 4.1.20 : Kontruksi akor pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Progresi akor adalah sebuah akor yang bergerak dari satu akor ke akor yang lain. Skema

yang menunjukan perubahan akor disebut dengan progresi akor seperti I-IV-V-ii-V- I atau C-F-

G-Dm-G-C. Progresi akor yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah C-

Dm-Am-G-C-G.
Gambar 4.1.21 : Progresi akor pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).

Anda mungkin juga menyukai