Model Penganalisaan
Model Penganalisaan
struktur sebuah lagu. Penganalisaan tersebut dilakukan dengan menggunakan teori musik Barat.
Dalam hal ini penulis menggunakan teori Netll, untuk mendeskripsikan struktur sebuah lagu,
dengan cara logika (hal yang bersifat wajar) dan metodologi (hal yang dilakukan dengan
Dengan menggunakan teori Nettl, penulis memiliki kemampuan analisis pada suatu karya
musik untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang perkembangan musik. Selain itu,
analisis musik juga dapat berfungsi untuk mendalami gramatika musik seperti ritme, nada,
tangga nada, skala nilai notasi, interval, kontur melodi, formula, urutan nilai notasi, tempo,
tekstur dan hamoni. Semua elemen-elemen tersebut akan digunakan untuk mengetahui struktur
Lagu Kunyanyi Haleluya adalah lagu populer rohani yang diciptakan, dan dipublikasikan
melalui media jejaring sosial Youtube. Lagu Kunyanyi Haleluya ciptaan Wawan Lee
dengan menggunakan lirik bahasa Indonesia dengan gaya musik (Patern) Pop. Lagu Kunyanyi
Haleluya Ciptaan Wawan Lee terdiri dari 62 birama yang di dalamnya terdapat bentuk dan
Intro pada lagu tersebut terbagi menjadi 4 bagian yaitu bagian pertama dimulai dari birama 1
sampai pada birama 13, Intro yang dimainkan oleh Piano sebanyak 5 birama, kemudian
dilanjutkan dengan melodi Oboe pada birama 10 ketukan ke- 4 (up), kemudian kembali birama
dimainkan Synth Drum dari birama 9 sampai birama 10. Kemudian kembali dengan melodi viola
dengan iringan keyboard dari birama 10 ketukan ke-4 sampai pada birama 15.
Gambar 4.1.3 : Intro Pada Lagu Lagu Kunyanyi Haleluya pada iringan Piano birama 1 sampai pada birama 4
ketukan ke-4.
(Rewrite : Penulis).
Gambar 4.1.4 : Intro Pada Lagu Kunyanyi Haleluya yang dimainkan Instrumen Oboe birama 10 sampai pada
birama 13 ketukan ke-4.
(Rewrite : Penulis).
Gambar 4.1.5 : Intro Pada Lagu Kunyanyi Haleluya yang dimainkan Violin 1
Pada birama10 sampai birama 13.
(Rewrite : Penulis).
Gambar 4.1.6 : Intro Pada Lagu Kunyanyi Haleluya yang dimainkan oleh
instrumen Violin II pada birama 10 ketukan ke 2 sampai birama 13.
(Rewrite : Penulis).
Selanjutnya bait I (verse) dan bait II pada lagu Kunyanyi Haleluya terdapat pada birama
14 ketukan ke-4 . Kemudian dilakukan pengulangan pada bait (verse) ke-2. Bait I dan Bait II
adalah pengulangan nada yang sama, namun memiliki perbedaan pada bagian lirik.
Gambar 4.1.7 : Bait I dan Bait II Pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Reffrain (Chorus) pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran terdiri dari 15 birama yang
dimulai pada birama 25 ketukan ke-2 (up) sampai pada birama 40 ketukan ke-4.
Gambar 4.1.8 : Reffrain (Chorus) Pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
69
Gambar 4.1.9 : Interlude Pada Lagu Tolu Sahundulan yang dimainkan oleh gitar
(Rewrite : Penulis).
Setelah melodi interlude dimainkan, terdapat sebuah pengulangan bait II, kemudian
dilanjutkan pada bagian Reffrain (Chorus) dan diakhiri pada bagian terakhir. Bagian terakhir
memiliki kesamaan melodi dengan melodi intro dan melodi interlude. Pada bagian akhir lagu
Tolu Sahundulan Lima Saodoran terdiri dari 5 birama yang dimulai dari birama 94 ketukan ke-1
(up) sampai pada birama 98. Pada bagian akhir lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran tidak
Ritme adalah rangkaian gerak beraturan (irama atau sukat) yang menjadi unsur-unsur
dasar dari sebuah lagu. Dalam penganalisaan lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran ritme
dideskripsikan dengan melihat berbagai nilai notasi yang digunakan, kemudian melihat harga
Gambar 4.1.11 : Harga Notasi yang digunakan pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Harga notasi pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran sering menggunakan notasi 1/8
(setengah ketukan), kemudian 1 ketukan, 1½ (satu setengah ketukan atau Dotted Crochet), notasi
mengidentifikasi dan membedakan nada-nada dalam sebuah lagu dan mengemukakan tujuh
perhatian penting yaitu nada yang sering dipakai pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
adalah nada D sebanyak 110x dimainkan, kemudian nada C sebanyak 82x dimainkan, kemudian
nada E sebanyak 49x dimainkan, nada A sebanyak 28x dimainkan, nada G sebanyak 20x
Gambar 4.1.12 : Notasi yang digunakan pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Nada dengan harga ritmis yang besar adalah nada C pada lagu Tolu Sahundulan Lima
Saodoran, dimainkan selama 5 ketukan yang terdapat pada birama 23 ketukan ke-2 (up).
Gambar 4.1.13 : Nada dengan Ritmis yang paling besar pada Lagu Tolu Sahundulan
(Rewrite : Penulis).
Nada awal atau nada akhir suatu komposisi yang dianggap mempunyai fungsi penting
dalam penentuan tonalitas (nada dasar) adalah nada C’ pada lagu Tolu Sahundulan Lima
Gambar 4.1.14 : Nada awal dan akhir pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Nada paling rendah nada tengah dan nada tinggi yang terdapat pada lagu Tolu
Penekanan ritmis pada sebuah nada yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima
Saodoran terdapat pada birama 5, birama 14, birama 52, birama 57.
Gambar 4.1.16 : Penekanan Ritmis pada melodi Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Tangga nada pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah tangga nada C mayor
yang terdiri dari delapan tingkatan yaitu tonika pada tingkatan pertama, super tonika pada
tingkatan kedua, median pada tingkatan ketiga, subdominan pada tingkatan keempat, dominan
pada tingkatan kelima, superdominan pada tingkatan keenam, leiding pada tingkatan ketujuh,
Gambar 4.1.17 : Tangga nada pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Tempo adalah cepat lambatnya gerak musik, tempo biasanya ditunjukkan dalam
transkripsi dengan keterangan "M.M.", meskipun ini hanya merupakan bagian dari notasi,
mengekspresikan tempo berdasarkan jumlah not per menit seperti tempo lambat, tempo sedang
dan tempo cepat. Tempo yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah tempo
Interval adalah jarak antara nada pertama dan nada selanjutnya, interval dikenal dengan 8
nada yaitu prime (murni) Do ke Do, seconde (mayor dan minor) Do ke Re, ters Do ke Mi
(mayor dan minor), kuart (murni) Do ke Fa, kuint (murni) Do ke Sol, sekt (mayor dan minor)
Do ke La, septime (mayor dan minor) Do ke Si, oktaf (murni) Do ke Do. Interval yang terdapat
pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah interval prime murni sebanyak 82x
digunakan, secon besar 75x digunakan ters besar 9x digunakan dan kwart murni 2x digunakan.
Melodi adalah suatu rangkaian nada-nada yang terkait biasanya bervariasi dalam tinggi
rendahnya nada dan panjang pendeknya sebuah nada. Dalam penganalisaan lagu Tolu
Sahundulan Lima Saodoran melodi menjadi beberapa bagian seperti melodi dengan ritme yang
jelas pada birama 5 ketukan 1 sampai pada birama 8 ketukan ke 4, atau disebut dengan motif
ritmis.
Gambar 4.1.18 : Melodi dengan ritmis yang Jelas pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Melodi yang bergerak naik dan turun secara berurutan pada lagu Tolu Sahundulan Lima
Saodoran terdapat pada birama 15 ketukan ke-4 (up). Sampai pada birama 17 ketukan ke-4.
Gambar 4.1.19 : Melodi dengan ritmis yang Jelas pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Harmoni adalah sebuah akor yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang berbunyi
bersamaan. Kontruksi akor adalah sebuah trisuara (triad) yang terdiri dari tiga nada, kontruksi
akor yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah akor C terdiri dari C-G
pada kunci F dan C-D-G pada kunci G, akor F terdiri dari C-F-A pada kunci F dan F-A-C pada
kunci G, akor Dm terdiri dari D-A pada kunci F dan D-F-A pada kunci G, akor G/D atau balikan
Gambar 4.1.20 : Kontruksi akor pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).
Progresi akor adalah sebuah akor yang bergerak dari satu akor ke akor yang lain. Skema
yang menunjukan perubahan akor disebut dengan progresi akor seperti I-IV-V-ii-V- I atau C-F-
G-Dm-G-C. Progresi akor yang terdapat pada lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran adalah C-
Dm-Am-G-C-G.
Gambar 4.1.21 : Progresi akor pada Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran
(Rewrite : Penulis).