Anda di halaman 1dari 9

Pemodelan Aliran Fluida dan Pembakaran dalam Ruang Bakar Mesin Diesel

Berbahan Bakar Gas Injeksi Langsung Dengan Program Bantu Fire V70b
P13
Budi Utomo Kukuh Widodo, Triyogi Yuwono, Yeliana
Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

Abstrak
Untuk dapat mengoperasikan mesin diesel berbahan bakar gas-injeksi langsung, modifikasi
diperlukan, yaitu dengan menambahkan 'spark plug' untuk membahtu penyalaan. Maka turbulensi
dalam ruang bakar harus ditingkatkan, untuk mengatasi lemahnya penetrasi bahan bakar gas.
Untuk meningkatkan turbulensi di dalam ruang bakar tanpa meng-ubah orientasi saluran hisap,
kepala piston diberi cekungan.
Dalam makalah ini aliran fluida tiga dimensi dan proses pembakaran pada ruang bakar
dengan tiga tipe cekungan, yaitu Toroidal ', 're-entrant, dan tipe 'shallowdish' dimodelkan dengan
menggunakan 'FIRE v 70b_plY.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa pada ruang bakar dengan cekungan tipe 're-entrant'
dihasilkan kecepatan 'squish'yang paling tinggi, peningkatkan turbulensi muatan, sehingga
meningkatkan proses pencampuran bahan bakar, 'reaction progress variable' dan jumlah panas
yang dilepas ke seluruh ruang bakar. Jumlah panas yang dilepasjuga dipengaruhi oleh turbulensi
muatan dekat 'sparkplug'.

Kata kunci : injeksi langsung, 'sparkplug, bentuk cekungan kepala piston, turbulensi

Bahan bakar gas (BBG) merupakan Tujuan penelitian ini adalah:


bahan bakar alternatif yang dikembangkan  Untuk memberikan sumbangan pemikiran
untuk menggantikan fungsi bahan bakar cair, 1
berupa penambahan cekungan pada
terutama di bidang transportasi. Kelayakan kepala piston kendaraan motor berbahan
BBG sebagai bahan bakar alternatif untuk bakar gas dengan tujuan meningkatkan
kendaraan bermotor, karena BBG tergolong turbulensi dalam ruang bakar.
bahan bakar ramah lingkungan, aman dan  Mengatasai penurunan daya yang selama
ekonomis. ini terjadi pada motor bensin berbahan
Untuk mendapatkan effisiensi termal bakar gas alam.
yang lebih baik, BBG dioperasikan pada  Untuk mengetahui pengaruh bentuk
Mesin Diesel (Mesin Penyalaan Kompresi). cekungan terhadap kekuatan campuran
Hal ini disebabkan karena daya dapat udara dan bahan bakar di dalam ruang
dikontrol tanpa kerugian throttling. Namun, bakar.
BBG mempunyai temperatur autoignition  Untuk mengetahui pengaruh letak spark
yang sangat tinggi (650 OC), sehingga untuk plug di dalam ruang bakar terhadap laju
penyalaan kompresi menjadi sangat sulit. Hal perambatan nyala dalam ruang bakar.
ini diatasi dengan menggunakan spark plug
untuk membantu penyalaan. Untuk mengatasi Pemodelan Ruang Bakar
penetrasi semprotan 1313G yang lebih lemah Ada tiga bentuk cekungan kepala piston
dibandingkan dengan semprotan bahan bakar yang diteliti antara lain adalah
cair, turbulensi dalam ruang bakar harus 1. Tipe shallow-dish
ditingkatkan sehingga percampuran udara dan 2. Tipe re-entrant
bahan bakar menjadi lebih cepat dan lebih 3. Tipe toroidal
baik.

Tujuan Penelitian
2 Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 1, Mei 2001

Gambar 1. Penampang melintang dari


cekungan kepala piston
Gambar 2. Geometri silinder lengkap dengan
saluran hisap
Gambar 2 berikut ini menunjukkan model
volume grid dari silinder mesin lengkap
dengan saluran hisap, sedangkan pada gambar
3 ditunjukkan geometri sifinder tanpa saluran
hisap.

Gambar 3. Geometri silinder


Utomo Kukuh Widodo, Pemodelan Aliran Fluida 3

Hasil Analisis dan Diskusi proses pencampuran bahan bakar dan udara.
Efek dari Gerakan Muatan dan Turbulensi Dan selama, langkah kerja, dengan
Jumlah campuran bahan bakar udara yang meningkatnya turbulensi di dalam ruang bakar
terbakar segera setelah dilakukan penyalaan menyebabkan kecepatan nyala juga meningkat
ditentukan oleh beberapa faktor antara lain, sifat sehingga proses pembakaran campuran bahan
bahan bakar, pola aliran di dalam ruang bakar, bakar-udara lebih cepat. Pada langkah ekspansi,
temperatur dan tekanan gas di dalam ruang tepi cekungan re-entrant membuat aliran fluida
bakar. Laju pembakaran cepat ini dikontrol oleh tetap berada pada ruang bakar utama, selungga
proses pencampuran bahan bakar dan udara. praktis tepi cekungan mengurangi kerugian
Karakteristik aliran ditentukan oleh konfigurasi panas yang dibuang ke dinding silinder. Pada
saluran hisap dan katup, dan bentuk dari ruang langkah pembuangan, akan membantu proses
bakar. Sebagian besar pengaruh dari proses mengeluarkan hasil pembakaran.
hisap adalah menentukan gerakan skala besar di
dalam ruang bakar pada saat katup hisap Efek dari Posisi Spark Plug
tertutup. Seiring dengan gerakan kompresi Jumlah molekul campuran bahan bakar -
piston, gas didorong masuk ke dalam cekungan udara yang terdapat disekitar spark plug sangat
piston. Kecepatan radial ke dalam dari aliran menentukan apakah penyalaan dapat
yang disebabkan oleh gerakan piston disebut berlangsung dengan sebaik-baiknya. Banyaknya
sebagai kecepatan squish. jumlah molekul campuran sangat tergantung
Jadi untuk meningkatkan turbulensi pada rasio bahan bakar udara, dan tingkat
dalam ruang bakar tanpa mengubah orientasi turbulensi dalam ruang bakar.
saluran hisap dan mengatasi lemahnya penetrasi Jadi untuk mendapatkan proses penyalaan yang
bahan bakar gas dibandingkan dengan penetrasi lebih baik, spark plug diletakkan dimana selalu
bahan bakar cair, dapat dilakukan dengan terdapat sejumlah campuran bahan bakar-udara
mengubah cekungan kepala piston. yang siap terbakar. Pada penelitian ini, spark
Cekungan kepala piston idealnya plug diletakkan pada 3 tempat yang berbeda.
diletakkan ditengah, namun konsentrik terhadap Pertama, spark plug diletakkan ditengah ruang
nozzle injektor. Umumnya eksentrisitas injektor bakar di sekitar dinding silinder yaitu Pada
dan cekungan piston terhadap sumbu silinder koordinat (0,0,0.004). Dan yang kedua, spark
yang dapat diterima adalah sampai 10%, tanpa plug diletakan pada koordinat (0,0,0.002). Dan
menghalangi pusaran atau memberi kerugian terakhir spark plug diletakkan pada koordinat
pada unjuk kerja secara menyeluruh. (0,0,0.000).
Gambar 4 dan gambar 5, masing-masing
menunjukkan distribusi energi kinetik turbulen Gambar 6 memperlihatkan reaction
dan pola kecepatan aliran fluida di dalam ruang progress variable di dalam ruang bakar tipe
bakar sesaat sebelum penyalaan. Dari gambar cekungan re-entrant pada 355 derajat sudut
terlihat bahwa energi kinetik turbulen dari aliran engkol dengan 3 posisi koordinat spark plug
fluida didalam ruang bakar meningkat pada yang berbeda. Dengan meletakkan koordinat
bagian tengah ruang bakar, hal ini menunjukkan spark plug lebih dalam masuk ke ruang bakar,
tingkat turbulensi aliran fluida pada bagian daerah yang sudah terbakar lebih luas, maka
tengah ruang bakar lebih tinggi. Tampak tipe dapat disimpulkan bahwa reaction progress
re-entrant memberikan energi kinetik turbulen variable meningkat, sehingga jumlah campuran
terbesar di dalam ruang bakar. Di samping itu, bahan bakar dan udara yang terbakar juga
hanya tipe cekungan re-entrant yang meningkat.
memperlihatkan adanya squish atau Tingginya laju reaksi akan meningkatkan
olakan/adukan di dalam ruang bakar, sehingga laju panas yang dilepas dari proses pembakaran
turbulensi campuran bahan bakar dan udara sehingga jumlah total panas yang dilepas juga
dalam ruang bakar meningkat. meningkat.

Selama langkah kompresi, turbulensi


aliran fluida di dalam ruang bakar tipe
re-entrant meningkat sehingga mempercepat
4 Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 1, Mei 2001

Gambar 4. Energi kinetik turbulen aliran fluida pada 345 derajat sudut engkol.
Utomo Kukuh Widodo, Pemodelan Aliran Fluida 5

Gambar 5. Pola kecepatan aliran fluida pada 345 derajat sudut engkol
6 Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 1, Mei 2001

Gambar 6. Reaction progres variable, putaran 1500 rpm dan penyalaan spark pada
342,5 derajat sudut engkol
Utomo Kukuh Widodo, Pemodelan Aliran Fluida 7

Gambar 7 memperlihatkan fraksi massa NOx


Gambar 7. Fraksi massa NOx Yang terbentuk dari hasil pembakaran putaran 1500 rpm dan
penyalaan spark pada 342.5 derajat sudut engkol
yang terbentuk di dalam ruang bakar tipe
cekungan re-entrant pada 360 derajat sudut
8 Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 1, Mei 2001

engkol dengan meletakkan spark plug pada 3 pada koordinat (0,0,0.000), laju reaksi
koordinat yang berbeda. Fraksi massa NOx pembakaran meningkat sehingga laju panas
yang terbentuk terpusat di dalam cekungan yang dilepas juga meningkat. Selanjutnya
kepala piston.Hal ini menunjukkan tekanan dan temperatur ruang bakar
temperatur ruang bakar tertinggi terpusat di meningkat sehingga jumlah panas yang
dalam cekungan kepala piston. Dengan dilepaskan meningkat. Dan fraksi massa NOx
meletakkan spark plug pada koordinat yang terbentuk di dalam ruang bakar
(0,0,0.002), fraksi massa NOx mengalami menurun. Jika kecepatan yang melalui spark
sedikit peningkatan, sedangkan dengan plug sangat tinggi, maka inti nyala dilepaskan
meletakkan spark plug pada koordinat dari spark plug akan bergerak mengikuti
(0,0,0.000), fraksi massa NOx yang terbentuk gerakan muatan sebelum mengembang
dari hasil pembakaran lebih rendah menjadi front nyala. Dalam kasus ini, titik
dibandingkan dengan meletakkan spark plug efektif dari spark plug tidak lagi terletak pada
pada permukaan kepala silinder pada lokasi spark plug. Pada kondisi ini, spark plug
koordinat (0,0,0.004). berperan sebagai pemegang nyala (flame
Jadi dengan meletakkan koordinat spark holder) dan nyala berotasi pada silinder
plug lebih dalam masuk ke dalam ruang sehingga menghasilkan bentuk apostrof (‘)
bakar, tekanan dan temperatur ruang bakar dengan ujung yang menyempit pada spark
setelah penyalaan menjadi lebih tinggi, laju plug.
pembakaran bahan bakar meningkat, sehingga
jumlah total panas yang dilepaskan juga
meningkat. Sedangkan emisi gas buang yang Referensi
dihasilkan dari hasil pembakaran mengalami [1] Aesoy, Vilmar, Harald Valland, 1996,
penurunan terhadap posisi koordinat spark "Hot Surface Assisted Compression
plug yang diletakkan lebih dalam masuk ke Ignition of Natural Gas in a Direct
ruang bakar. Injection Diesel Engine", SAE, no.
Pada kenyataannya, aplikasi posisi spark 960767. pp. 17-25.
plug di tengah ruang bakar diperoleh dengan [2] Babu, M.K. Gajendra, R. Sabharwal, P.
mempergunakan spark plug yang lebih Sarcar, J.P. Subrahmanyam, 1991,
panjang (spark plug panas). Lebih tingginya "Studies on the Effect of Turbulence on
panas yang dilepas yang dihasilkan dari the Performance Characteristics of a
penggunaan spark plug yang lebilh panjang Spark Ignition Engine", International
disebabkan oleh lebih tingginya tingkat Journal of Vehicle Design, vol.12, no.3,
turbulensi di tengah (center) ruang bakar. pp.336-344.
[3] Dhinagar, S.J., BX Nagalingam, K.V.
Kesimpulan Gopalakrishnan, 1995, "Spark - assisted
Agar proses pembakaran berlangsung Alcohol Operation in a Low Heat
lebih baik, diperlukan swirl yang rendah tapi Rejection Engine, SAE, no. 9500591 pp.
turbulensi yang kuat disekitar spark plug. Dari 55-65.
ketiga bentuk cekungan kepala piston yang [4] Goto, Yuichi., Kazuyuki Narusawa,
dipelajari, tipe toroidal memberikan efek swirl 1996, "Combustion Stabilization of a
yang lebih kuat, tipe shallow memberikan Spark. Ignition Natural Gas Engine",
swirl paling rendah, dan tipe re-entrant dengan JSM Revie,w, vol. 17. pp. 251-258.
swirl [5] Hamamoto, Yoshisuke., Eiji Tomita
medium memberikan olakan terkuat. Jadi Yutake Tanaka, Tetsuya Katayama,
ceku-ngan tipe re-entrant memberikan tingkat Yasuki Tamura, 1987, "The Effect of
turbulensi di dalam ruang bakar paling tinggi. Swirl on Spark Ignition Engine
Jumlah panas yang dilepaskan dari hasil Combustion", JSME International
pembakaran dipengaruhi oleh tingkat Journal. Vol. 30, no. 270, pp. 1995-2002.
turbulensi campuran bahan bakar udara [6] Heislcr, Heinz, 1995, “Advanced
disekitar spark plug. Dengan meletakkan Technoiggy”, 1st edition, Edward Arnold,
spark plug lebih dalam masuk ke ruang bakar London.
Utomo Kukuh Widodo, Pemodelan Aliran Fluida 9

[7] Heywood, John B., 1988, “Internal


Combustion Engine Fundamentals”,
International edition, McGraw-Hill,
Singapore.
[8] Ikegami, Makoto., Mashiro Shioji, Qi
Ming Au, Yoshihiro Hotta, HaJune Endo,
1993, "A Study of Direct-Injection High
Compression Engines Fueled by CNG”,
JSM Review, Vol. 14, no.2, pp. 87-90.
[9] Miura, Akinori., 1995, "Feasibility Study
of Diesel Combustion Improvement
through High-Pressure Fuel Injection",
JSM Review, Vol. 13, no.2, pp. 88-90.
[10] Seppen, Jan Jeen, 1982, "A Study of
Flow Phenomena in internal (Piston)
Combustion Engines", Laboratory for
Internal Combustion Engines and Gas
Turbines, Delft.
[11] Weaver, Christoper S., Sean H. Turner,
1994, "Dual Fuel Natural Gas Diesel
Engine: Technology, Performance, and
Emission", SAE, no. 940L48, pp. 77-92.

Anda mungkin juga menyukai