Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ISU KONTEMPORER

LATSAR CPNS TAHUN 2022 BPPK CILOTO

Kelompok : Angkatan 5 Kelompok 2 Tim B


Agenda : I – Sikap Prilaku Bela Negara
Pemateri : Dwi Rahmanendra, S Hut, M.Pd

A. Isu-isu Kontemporer di Indonesia


1. Isu Kelangkaan Minyak Goreng
Kejaksaan Agung Republik Indonesia menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan
korupsi pemberian izin fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) 2021-2022, yaitu IWW,
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN
Kemendag), dan tiga tersangka lain yang berinisial SMA, MPT, dan PT dari pihak swasta.
Pasca penetapan empat tersangka oleh Kejagung RI, Presiden Joko Widodo secara tegas
menyebutkan adanya permainan dalam kasus kelangkaan minyak goreng. Presiden meminta
kasus ini diusut tuntas.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Febrie Adriansyah mengatakan bahwa para
tersangka disangkakan pasal 2 dan/atau pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Banyak pihak menarasikan kasus ini dengan menduga adanya mafia. Misalnya , peneliti Pusat
Kajian Anti Korupsi Universita Gajah Mada, Zaenur Rohman, yang menilai bahwa penetapan
empat tersangka tersebut bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar mafia minyak goreng.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mafia di artikan sebagai perkumpulan rahasia yang
bergerak dibidang kejahatan (kriminal). Merujuk definisi itu tidak tepat menyematkan kata
“mafia” pada kasus kelangkaan minyak goreng. Menurutnya kondisi ini lebih tepat apabila
disebut kartel, yakni kerjasama sejumlah perusahaan yang bersaing untuk mengkordinasi
kegiatannya, sehingga dapat mengendalikan jumlah produksi dan harga suatu barang/jasa
untuk meraih keuntungan di atas tingkat yang wajar.
Permasalahan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng memasuki babak baru
dengan ditetapkannya empat tersangka oleh Kejagung RI. Banyak pihak yang mengapresiasi
langkah yang dilakukan oleh Kejagung RI dan berharap agar hal ini menjadi pintu masuk bagi
pengungkapan kasus minyak goreng yang merugikan masyarakat dan perekonomian Negara.
Berdasarkan hasil analisis, pengembangan kasus ini perlu dikembangkan kearah kartel. Hal
ini mengingat meskipun telah dikeluarkan kebijakan terkait minyak goreng, namun kebijakan
tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Kejagung RI perlu bekerjasama dengan KPPU dan
institusi lain yang terkait pengembangan kasus ini.
2. Isu Deportasi Ustad Abdul Somad dari Singapura
Satu minggu yang lalu ramai dibicarakan di media sosial maupun elektronik tentang
deportasi ustad Abdul Somad (UAS) dari Singapura. UAS mengunggah foto dan video
dirinya berada disebuah ruangan kecil sebelum akhirnya dideportasi. Dalam transkrip
wawancara yang dimuat situs Kemendagri Singapura, K Shanmugam, menyatakan pihaknya
tidak akan mentoleransi bentuknujaran kebencian dan ideology memecah belah. Pendekatan
ini menurutnya ditetapkan kepada siapapun tanpa pandang bulu. K Shanmugam mengaku
pihaknya telah mengetahui UAS sejak lama. Departemen Keamanan Internal mendapati
bahwa sejumlah orang yang mengalami radikalisasi di Singapura menyaksikan video-video
UAS dan mengikuti ajarannya,
Staf khusus Menteri Agama RI, Ishfah Abidal Aziz, mengatakan makna yang bias
dipetik dari peristiwa itu adalah penceramah agama perlu menjaga dan berhati-hati dalam hal
melakukan kegiatan keagamaan, atau menyampaikan pandangan-pandangan keagamaan,
utamanya terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ahmad Nurcholis, pengamat
dan pegiat dari Pusat Studi Agama dan Perdamaian (ICRP), mengatakan bahwa pelajaran
penting dari peristiwa di Singapura itu adalah pemerintah semestinya harus tegas.
Menurutnya materi-materi ceramah UAS di dalam negeri mengundang pro dan kontra.
Anggota DPR RI fraksi PKS Bukhori Yusuf mengaku prihatin dengan insiden
penolakan UAS oleh pemerintah Singapura. Menurutnya kendati pemerintah Singapura pada
akhirnya bersedia memberi klarifikasi, namun pertimbangan ototritas Singapura melarang
UAS masuk dengan alasan bahwa yang bersangkutan dianggap sebagai penceramah yang
menyebarkan ajaran ekstremis dan bersifat segregasi patut disesalkan. Lebih lanjut, anggota
DPR yang mengurus bidang agama ini menengarai persepsi pemerintah Singapura terhadap
UAS tidak lepas dari pengaruh cap radikal yang kerap di alamatkan kepadanya oleh pihak-
pihak tidak bertanggung jawab didalam negeri. Anggota badan legislasi ini mendorong
pemerintah Indonesia membela harga diri warga negaranya yang dilecehkan dengan
menyampaikan protes dan menuntut permintaan maaf pemerintah Singapura atas pandangan
negatifnya terhadap UAS. Berdasarkan hasil analisis kejadian ini harus diselesaikan dengan
melibatkan pemerintah RI dan Singapura. Pemerintah RI memang tidak dapat mengintervensi
kedaulatan dan kebijakan luar negeri pemerintah Singapura, tetapi setidaknya dapat
memberikan klarifikasi kepada pemerintah Singapura sehingga dapat menyenangkan dan
memuaskan semua pihak.

3. Isu Artis yang Ditangkap Narkoba


Dalam sebulan ini kurang lebih ada 4 artis yang ditangkap karena memakai narkoba. Di
Indonesia sendiri perkembangan pecandu narkoba semakin pesat, yang menjadi masalah
besar adalah pelajar yang mengkonsumsi narkoba. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
Komisari Jenderal Polisi Heru Winarko menyebut dalam artikel BNN Republik Indonesia,
penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja semakin meningkat. Dimana ada peningkatan
sebesar 24 hingga 28 persen remaja yang menggunakan narkotika.
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nation Office on Drugs and Crime
(UNODOC), menyebutkan sebanyak 275juta penduduk didunia atau 5,6% dari penduduk
dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengkonsumsi narkoba. Sementara di Indonesia BNN
mengantongi angka penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak 3.376.115 orang pada
rentang usia 10-59 tahun. Sedangkan angka penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar di
tahun 2018 mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan
terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun
atau generasi milenial. Fakta pertama adalah, pengguna narkoba sampai saat ini sudah
mencapai dua persen dari penduduk Indonesia. Sedangkan untuk yang meninggal dunia
mencapai 30 hingga 50 orang setiap harinya. Fakta kedua adalah masalah narkotika selalu
menghiasi pemberitaan media nasional. Oleh karena itu, penyalahgunaan narkoba merupakan
masalah global yang telah merambah keseluruh pelosok Indonesia, baik secara geografis
maupun demografis. Mencermati perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan, permasalahan tersebut menjadi
persoalan kenegaraan yang mendesak.

B.Analisis Isu
1. Teknis Tapisan Isu
dari tiga isu kontemporer yang telah dijelaskan di atas, maka digunakan kemampuan
berpikir konseptual untuk penetapan isu yang berkualitas dalam artian isu yang bersifat
aktual. Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu dengan rentang penilaian (1-5) dengan
empat kriteria :
1) Aktual
Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2) Kekhalayakan
Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
3) Problematik
Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
4) Kelayakan
Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan.
TABEL PENETAPAN KRITERIA KUALITAS ISU
KRITERIA MINYAK GORENG DEPORTASI UAS NARKOBA
AKTUAL 4 4 3
KEKHALAYAKAN 5 2 3
PROBLEMATIKA 4 3 5
KELAYAKAN 5 3 5
JUMLAH 18 12 16

Berdasarkan tabel diatas , dapat diambil kesimpulan bahwa isu yang akan dianalisis
adalah isu tentang kelangkaan minyak goreng dengan jumlah nilai kriteria kualitas isu sebesar
18.
2. Penyebab dan upaya pencegahan isu
penyebab dari isu kelangkaan minyak goreng yang terjadi belakangan ini disebabkan
oleh adanya penimbunan dan pengalihan minyak goreng keluar negeri (ekspor) tanpa izin
yang tentu melanggar hukum. Hal ini disebabkan adanya permainan antara pengusaha minyak
goreng dengan Dirjen PLN Kemendag yang beritanya telah dituliskan di atas. Dampak dari
kelangkaan minyak goreng ini menyebabkan sulitnya mencari minyak goreng di pasaran dan
harga minyak goreng melambung tinggi sehingga mempengaruhi seluruh sektor kehidupan
masyarakat.
2. Teknik Analisis SWOT
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths)
dan peluang (oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weakness) dan ancaman (threads).
TABEL MATRIKS IFAS
Faktor strategis Tingkat Bobot Rating Skor (Bobot x
Signifikan Rating)
S Rasa takut terhadap tuhan 1 0,12 1 0,12
Rasa malu kepada masyarakat 1 0,08 2 0,16
Rasa sayang terhadap Keluarga 1 0,12 1 0,12

W Ingin memperkaya diri 4 0,25 2 0,5


Mengabaikan pengabdian 2 0,18 1 0,18
Kurangnya kejujuran 4 0,25 3 0,75
Total 13 1,00 -1,03
TABEL MATRIK EFAS
Faktor strategis Tingkat Bobot Rating Skor (Bobot x
Signifikan Rating)
O Sanksi yang akan didapat 3 0,16 3 0,48
Perlakuan masyarakat kepada 2 0,14 2 0,28
pelaku
Sosialisasi dan tindakan aparat 3 0,16 2 0,32
hukum

T Lingkungan sekitar yang 4 0,20 4 0,8


mendukung
Ancaman dari pihak pengusaha 2 0,16 2 0,32
dan oligarki
Kurangnya pengawasan 3 0,18 3 0,54
Total 17 1,00 -0,58

3. Hasil analisis dan rekomendasi pencegahan


berdasarkan hasil analisis SWOT di atas di dapatkan isu berada pada kuadran tiga (W-
T) sehingga strategi yang dipakai adalah dengan menghindari ancaman untuk mengatasi
kelemahan. Pencegahan isu kelangkaan minyak goreng tersebut adalah dengan :
1) Mereformasi birokrasi sehingga lingkungan kerja jauh dari praktek korupsi
2) Perlu di adakan pengawasan lebih ketat terhadap kementerian-kementerian yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
3) Menghukum semua pihak termasuk para pengusaha dan oligarki yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai