Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ISU KONTEMPORER

“NARKOBA”

LATSAR CPNS ANGKATAN XXVI KELOMPOK 3

ANGGOTA KELOMPOK

1. NUNUK FEBRI ARYANTI, A.Md. Keb

2. DEWI AGUS SETYOWATI, A.Md. Kep

3. SEPTIANA WIN SAPUTRI, A.Md. Keb

4. MELLY GITA TRISWANDANI, A.Md. Keb

5. ERMIDA YANTHI BR TAMBUNAN, A.Md. Kep

TAHUN 2022
ANALISIS ISU KONTEMPORER

Analisis Isu Kontemporer adalah menganalisa, mencari kebenaran tentang hal/masalah yang baru
atau kabar terkini yang masih hangat dibicirakan dan belum jelas akan kebenarannya. Sebagai PNS
sudah seharusnya kita mengenal dan memahami secara kritis terkait isu isu kontemporer yang sedang
berkembang di Indonesia serta berpotensi menimbulkan AGHT terhadap kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan negara. Isu- isu kontemporer tersebut antara lain sebagai berikut :
A. Identifikasi Dan Deskripsi Isu - Isu Kontemporer
1. Korupsi
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi
unsur-unsur seperti perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan,
atau sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain, dan merugikan perekonomian negara. Salah
satu kasus korupsi yang sedang disoroti saat ini adalah korupsi minyak goreng. Informasi
yang didapat dari media (Kompas.com, 2022) disebutkan Jampidsus Kejaksaan Agung
(Kejagung) memperpanjang masa tahanan empat tersangka kasus dugaan korupsi ekspor
minyak goreng. Sebelumnya para tersangka ditahan selama 20 hari sejak 19 April hingga 8
Mei 2022.
Dalam perkara ini para tersangka diduga melanggar pemberian Fasilitas Ekspor
Minyak Goreng Tahun 2021-2022. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyebut Indrasari
diduga menerbitkan persetujuan ekspor komoditi crude palm oil atau CPO dan produk
turunannya untuk tiga perusahaan itu. Padahal, perusahaan-perusahaan itu belum memenuhi
syarat untuk melakukan ekspor. Kasus ini pun mendapatkan perhatian khusus dari Presiden
Joko Widodo. Pasalnya sejak akhir tahun 2021 stok minyak goreng terbatas dan harganya
melambung sangat tinggi. Berikut link video kasus tersebut
https://www.youtube.com/watch?v=NRD4R_ywdHM
2. Terorisme
Pasal 1 no 2 Perpu 1/2002 jo. UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang
menggunakan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut
secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal. Terorisme di Indonesia
dimulai tahun 2000 dengan terjadinya Bom Kedubes Filipina 2000, Bom Bursa Efek Jakarta,
Bom Malam Natal 2000 dan Bom Bali 2002.
Kasus terorisme terbaru saat ini di Indonesia adalah NII (Negara Islam Indonesia).
Informasi yang didapat dari media (voaindonesia.com) menyebutkan bahwa BNPT
mengatakan Negara Islam Indonesia (NII) merupakan organisasi dan gerakan politik pertama
di Indonesia yang melakukan radikalisasi gerakan politik mengatasnamakan agama. Berikut
adalah video penangkapan 16 teroris di Sumatra Barat oleh Densus 88
https://www.youtube.com/watch?v=NI48t7anIds
3. Narkoba
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu
pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang.
Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan
atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya
kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia
produktif atau usia pelajar. Peredaran dan penggunaan narkotika adalah sah keberadaannya,
penggunaan narkotika ditujukan bagi dunia kesehatan yang mana untuk meningkatkan derajat
kesehatan pada peningkatan di bidang pengobatan serta pelayanan kesehatan,namun seiring
dengan berjalannya waktu penggunaan narkotika sering kali disalahgunakan bukan untuk
kepentigan pengobatan dan ilmu pengetahuan namun dijadikan sebagai suatu kejahatan yang
mana akan berimbas pada rusaknya mental baik fisik maupun psikis pada pemakai narkotika
khususnya generasi muda.
Narkoba dan Narkotika kini menjadi permasalahan yang kompleks karena tidak saja
hanya mengancam pelakunya namun juga berdampak pada lingkungan sosial dengan
meningkatnya kriminalitas yang diakibatkan pengaruh dari zat narkoba. Berikut contoh kasus
pemuda SMP berusia 14 tahun yang sudah menjadi pengedar narkoba, berikut video kasus
tersebut https://www.youtube.com/watch?v=bnu_lRQgNnc
B. Penetapan Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu
dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (AKPL). Teknik
AKPL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah
dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
1. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi
pembicaraan orang banyak.
2. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan
yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya.
4. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab.
NO ISU A K P L KET

1. Korupsi ✓ - ✓ ✓ TMS

2. Terorisme ✓ ✓ ✓ ✓ MS

3. Narkoba ✓ ✓ ✓ ✓ MS

Tabel 1.1. Metode analisis dengan menggunakan AKPL

Hasil validasi isu ditunjukkan oleh tabel. Dari tiga isu yang berhasil diidentifikasi, terdapat
dua isu yang valid. Kedua isu yang valid ini kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan
perangkat USG.

NO ISU Kriteria Total

U S G

1 Terorisme 4 5 4 13

2 Narkoba 5 5 5 15

Tabel 1.2. Analisis menggunakan metode USG

Kriteria penetapan :

Urgency Seriousness Growth


1 : tidak penting 1: akibat yang ditimbulkan tidak 1 : tidak berkembang
2 :kurang penting serius 2 : kurang berkembang
3 :cukup penting 2: akibat yang ditimbulkan kurang 3 : cukup berkembang
4 : penting serius 4 : berkembang
5 :sangat penting 3: akibat yang ditimbulkan cukup 5 : sangat berkembang
serius
4: akibat yang ditimbulkan serius
5: akibat yang ditimbulkan
sangat serius
Berdasarkan analisis metode AKPL dan USG tersebut, maka kesimpulan yang
diperoleh mengarah pada isu “ NARKOBA”.
C. Penyebab Isu Narkoba
1. Faktor diri
Faktor diri meliputi keinginan mencoba karena penasaran, ingin diterima dalam
kelompok, dan pelampiasan.
2. Faktor lingkungan
Dari keluarga broken home, pergaulan / teman sebaya, memiliki waktu luang yang sia –
sia
3. Faktor Narkotika
Narkoba yang semakin mudah diakses dan didapatkan dengan berbagai jenis, sulit
terungkap peredaran narkoba, dan harganya yang tinggi.
D. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Dampak penyalah gunaan narkoba adalah sebagai berikut :
1. Bagi Individu (Dapat menyebabkan depresi mental, gangguan kejiwaan berat, bunuh diri,
melakukan tindak kejahatan)
2. Bagi keluarga (Dikucilkan masyarakat, merusak keharmonisan dalam keluarga,
menimbulkan masalah perekonomian dalam keluarga)
3. Bagi masyarakat atau lingkungan (Terjadi tindak kejahatan di masyarakat, dapat tercipta
pasar gelap narkoba, pengedaran narkoba menggunakan anak remaja, meningkatnya
kemiskinan, meningkatkan biaya penegakan hukum dan pengobatan)
4. Bagi bangsa dan negara
Akan terjadi disintregasi pada bangsa indonesia. Berdasarkan kasus – kasus narkoba
yang ada di Indonesia, rata – rata pelaku penyalahgunaan narkoba berada pada usia
produktif. Usia yang seharusnya digunakan untuk mempersiapkan diri membangun
bangsa dan membentuk karakter diri terpaksa rusak karena penyalahgunaan narkoba.
E. Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati, termasuk dalam hal narkoba.
Mengetahui bahaya pemakaian serta penyalahgunaan narkoba, merupakan langkah awal dari
menjauhi barang haram tersebut.
Berikut ini beberapa cara lain untuk menghindar dari pemakaian narkotika,
psikotropika serta obat terlarang:
1. Biasakan pola hidup sehat. Pola hidup sehat akan mendorong pada kebiasaan yang sehat
2. Tegas menolak bujukan untuk mencoba narkoba.
3. Belajar dengan sungguh-sungguh sehingga dapatmemiliki kemampuan berpikir logis.
4. Isi waktu luang dengan kegiatan yang positif serta hindari kegiatan tak bermanfaat
5. Kuatkan iman dan takwa kepada Tuhan. Memperbaiki budi pekerti dan akhlak dengan
cara mencari lingkungan yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai