Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Disusun Oleh:
dr. Muhammad Hadi Arwani
dr. Fandi Triansyah, Sp, PD
Ns. Hudrizal Mubaroq Riauwi, S.Kep
Lukman Adiansyah, S.KM
drg. Maya Safitri

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
2022
A. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU
Terdapat tiga isu strategis kontemporer yang akan kami bahas dalam tugas ini yaitu masalah narkoba,
terorisme dan radikalisme dan korupsi.

1. TERORISME DAN RADIKALISME


https://youtu.be/RYfbtdeB3hs (Oknum dokter dan PNS diduga terlibat terorisme)
https://youtu.be/qbntM9kvSBw (Bom bunuh diri gereja katedral Makasar)
https://youtu.be/8lM1yt5Od0U (Teroris di Mabes Polri)
Indonesia dewasa ini dihadapkan dengan persoalan dan ancaman radikalisme, terorisme dan
separatism yang semuanya bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, UUD RI 1945, NKRI dan Bhineka
Tunggal Ika. Radikal terorisme adalah gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran
agama/golongan oleh sekelompok orang tertentu dan agama dijadikan senjata politik untuk menyerang
kelompok tertentu yang berbeda pandangan.
a. Dampak terorisme dan radikalisme
Keberadaan kelompok dan individu yang menganut paham radikal terutama yang berafiliasi
dengan kelompok radikal internasional cukup mengganggu stabilitas nasional, merenggut nyawa banyak
orang. Dampak radikal terorisme dapat dilihat pada semua aspek kehidupan masyarakat: ekonomi,
keagamaan, sosial dan politik.
 Ekonomi: menurunkan kepercayaan investor asing, mempengaruhi ekspor-impor dan iklim
usaha
 Keamanan: masyarakat hidup dalam kekhawatiran,ketakutan tidak lagi merasa aman di negeri
sendiri, meningkatkan rasa curiga.
 Politik: stabilitas situasi akan terganggu, hubungan diplomatik politik luar negeri akan
memburuk
 Pariwisata: menurunkan kunjungan wisatawan asing bahkan travel warning.
 Agama: timbul sentiment terhadap agama tertentu, pemuka agama menjadi momok sebagai
pihak yang dituduh menyebarkan paham radikalisme, pesantren dianggap menjadi sarang
bersemainya radikalisme dan terorisme.

2. NARKOBA
https://www.youtube.com/watch?v=u0dQKkNwocQ
Sabu sebenarnya narkotika yang mengandung zat metamfetamin. Metamfetamin sendiri
termasuk dalam narkotika golongan I. Pengertian narkotika adalah zat atau obat yang dapat berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Adapun dampak dari penggunaan narkoba, antara lain:
1. Menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental dari seseorang.
2. Menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja seseorang.
3. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
4. Dapat mengganggu keberlangsungan kebangsaan negara.

3. KORUPSI
https://www.youtube.com/watch?v=M86ahKepGGY (Kasus Korupsi Minyak Goreng)
Tindakan korupsi harus memenuhi unsur-unsur:
1. Dilakukan setiap orang atau korporasi;
2. Melawan hukum;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi;
4. Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Dampak korupsi terhadap bangsa dan Negara adalah sebagai berikut:
1. Melambatnya pertumbuhan ekonomi
2. Menurunnya investasi
3. Meningkatnya kemiskinan
4. Meningkatnya kesenjangan pendapatan
B. METODE PENAPISAN ISU

Selanjutnya kami melakukan penapisan terhadap 3 isu terpilih diatas berurutan menggunakan
AKPK untuk mencari nilai kelayakan isu, kemudian menggunakan metode USG untuk menentukan skala
prioritas. Penilaian menggunakan skala Likert 1 -5 yaitu 1 (sangat kurang pengaruhnya), 2 (kurang
pengaruhnya), 3 (pengaruh sedang), 4 (kuat pengaruhnya), dan 5 (sangat kuat pengaruhnya).

Tabel 1. Penapisan isu menggunakan metode AKPK

No. Isu Aktual Kekhalayakan Problematik Kelayakan Jumlah


1. Korupsi 5 5 5 5 20
2. Narkoba 5 5 5 4 19
3. Terorisme/Radikalisme 3 5 5 4 17
Berdasarkan hasil jumlah skor penapisan kelayakan, maka isu yang memiliki skor kelayakan yang
tertinggi adalah tindak pidana korupsi diikuti dengan isu penyalahgunaan narkoba dan terorisme.

Tabel 2. Penapisan isu dengan metode USG

No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah


1. Korupsi 5 5 5 15
2. Narkoba 4 5 5 14
3. Terorisme/Radikalisme 3 4 5 12
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode USG, isu prioritas yang kami analisis lebih
lanjut adalah korupsi karena mempunyai nilai tertinggi.

C. ANALISIS ISU
Metode analisis isu yang kami gunakan adalah dengan fishbone diagram:

Surroundings Systems

Tidak adanya kultur organisasi


Sikap masyarakat yang dan ketegasan pimpinan dalam
tidak proaktif dalam pencegahan dan
memberantasan korupsi pemberantasan korupsi

Dorongan dari keluarga Kepentingan politik untuk meraih


dan lingkungan dan mempertahankan kekuasaan

Tingginya kasus
korupsi di Indonesia

sifat tamak/rakus dalam diri


manusia

Moral yang kurang dan


gaya hidup konsumtif

Pendapatan yang tidak


mencukupi kebutuhan

Skills Suppliers
Ketika perilaku materialistic dan konsumtif masyarakat serta system politik yang masih
mendewakan materi, maka dapat memaksa terjadinya permainan uang dan korupsi. Korupsi akan terus
berlangsung selama masih terdapat kesalahan tentang cara memandang kekayaan. Semakin banyak
orang salah dalam memandang kekayaan, semakin besar pula kemungkinan orang melakukan kesalahan
dalam mengakses kekayaan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi, yaitu :
1. Faktor internal
a. Aspek perilaku individu, yaitu adanya sifat tamak/rakus dalam diri manusia, moral yang
kurang kuat dan gaya hidup yang konsumtif
b. Aspek sosial, yaitu dorongan dari keluarga dan lingkungan yang memicu seseorang
melakukan korupsi tanpa adanya peringatan maupun hukuman Ketika seseorang
menyalahgunakan wewenangnya
2. Faktor eksternal
a. Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi, di mana nilai-nilai yang ada di masyarakat
kondusif untuk terjadinya korupsi. Masyarakat tidak menyadari bahwa merekalah pihak
yang paling terdampak dengan adanya korupsi. Ketidakpedulian masyarakat dalam
pencegahan dan pemberantasan korupsi menyebabkan perilaku korupsi sangat mudah
dilakukan
b. Aspek ekonomi, kebutuhan ekonomi yang diikuti dengan perilaku konsumtif
menyebabkan pendapatan tidak mencukupi kebutuhan
c. Aspek politis, kepentingan politik untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan
d. Aspek organisasi, di mana tidak adanya kultur organisasi dan ketegasan pimpinan yang
baik dalam mencegah dan memberantas korupsi
D. REKOMENDASI UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI DI INDONESIA

NO ALTERNATIF PENYELESAIAN TAHAPAN ALTERNATIF HASIL YANG DIHARAPKAN PIHAK YANG TERLIBAT
PENYELESAIAN ISU

1. Menerapkan 9 nilai a. Mensosialisasikan Membentuk KPK, Kementerian


antikorupsi dalam 9 nilai antikorupsi karakteristik Pendidikan, dan
kehidupan sehari-hari mulai dari antikorupsi pada seluruh instansi
Pendidikan anak anak-anak terutama dan organisasi
usia dini hingga sehingga tercetak terkait
segala sektor generasi Indonesia
Pendidikan yang antikorupsi
maupun instansi
dan organisasi
b. Mensosialisasikan Menanamkan KPK,
9 nilai antikorupsi kesadaran dalam KEMENKOMINFO,
di segala sektor masyarakat tentang dan seluruh
masyarakat bahaya korupsi dan sektor masyarakat
melalui iklan TV, sikap antikorupsi di
iklan di platform seluruh lapisan
digital, dan media masyarakat
lainnya
c. Melakukan Memantapkan KPK, Kementerian
evaluasi hasil pemahaman peserta Pendidikan
sosialisasi 9 nilai didik tentang nilai
antikorupsi di antikorupsi sehingga
sektor Pendidikan generai penerus
Bangsa Indonesia
benar-benar
memiliki sikap
antikorupsi

2. Membuat peraturan a. Mengusulkan Memberikan efek Tokoh


perundang-undangan yang rancangan takut untuk masyarakat, DPR
memberikan sanksi yang peraturan terkait melakukan Tindakan
sangat berat dan hukum terhadap korupsi
memberikan efek jera, pelaku korupsi
seperti hukuman mati atau
seumur hidup kepada b. Mensosialisasikan Meningkatkan peran KPK, tokoh
pelaku korupsi rancangan serta masyarakat masyarakat
peraturan dalam mengawasi
perundang- terjadinya Tindakan
undangan tersebut korupsi di
kepada masyarakat lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai