Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS EFE MATRIKS OPPORTUNITY DAN THREAT PERUSAHAAN


PT. UNILEVER INDONESIA, TBK

OLEH :
HARVEY SITANIA (912019013)
GILANG ANKA DILANG (912019015)
FRANDYO IZAK MUSKITA (912019020)

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

2020
ANALISIS EFE MATRIKS OPPORTUNITY DAN THREAT PERUSAHAAN
PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
A. Lingkungan Makro

Lingkungan makro terdiri dari beberapa komponen yang harus di perhatikan oleh
pembuat-keputusan pemasaran mengenai faktor-faktornya dalam lingkup eksternal
perusahaan terhadap kedaya-pikatan untuk dapat melihat peluang maupun ancaman. Berikut
komponen dan faktor-faktor nya :

 Alam Geografi, termasuk Ekologi : Musim dan iklim, ketersediaan faktor endowment
dan energi, massa daratan, kepulauan dan maritim, keterjangkauan geografis, ekologi,
pencemaran maupun adanya pelestarian hidup,
 Demografi : Jumlah dan pertumbuhan penduduk, baur penduduk-usia dan harapan-
hidup, multi ethnik dan kebinekaan penduduk, kelompok pendidikan, klasifikasi
penduduk menurut pekerjaan, pola rumah tangga, dan migrasi penduduk.
 Komponen Politik-Legal : Perundang-undangan dan peraturan yang mengatur bisnis,
peran LSM untuk melakukan pengawasan, deregulasi, desentralisasi dan otonomi-
daerah, peran pemerintah pusat dan daerah sebagai regulatordan fasilitator; terkait
dengan partai politik, ketentuan dan kepastian hukum.
 Ekonomi : Pendapatan per kapita dan distribusi pendapatan, tabungan, hutang, dan
ketersediaan kredit untuk sektor ini, tingkat bunga, tingkat keyakinan konsumen dan
bisnis, perpajakan dan kebijakan fiskal, laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi,
nilai-tukar valuta-asing dan business-cycle, employment, unemployment, dan
perdagangan dan investasi regional.
 Budaya-Sosial-Agama : Perubahan gaya-hidup dan pola-hidup, pengaruh nilai
kultural inti dan dan pergeseran nilai-nilai kultural itu sendiri, perkembangan sub-
kultur, hari-hari keagamaan, nilai dan aturan keagamaan, tradisi, dan dinamika sosial.
 Teknologi dan Informasi : Kecanggihan dan perubahan teknologi, difusi dan
disruptive teknologi, knowledge-based, peningkatan pengetahuan, peran internet,
media sosial, digitalisasi, dan dagang-e.
 Regional dan Global : Peran pemerintah dan supranational, internasionalisasi dan
globalisasi, Economic blocks/ regional coorperation/ networking.
B. Lingkungan Industri dan Persaingan
Industri ialah agregat dari organisasi-organisasi yang dengan sumber daya terbatas
menyediakan tawaran nilai (VO) yang sama atau mirip untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan yang mengandung carian nilai (VS) para pembeli. Sifat dan Tarung persaingan
dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan atau faktor, antara lain : ancaman
pendatang baru, daya tawar-menawar pembeli, daya tawar – menawar pemasok, ancama
produk atau jasa substitusi, dan pertarungan di antara para anggota industri Faktor persaingan
terkuat akan menentukan Kemampu-labaan suatu industri. Beberapa ini merupakan Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan industri dan persaingan :
 Pendatang baru ke dalam suatu industri dengan keinginan untuk merebut bagian pasar.
 Pemasok dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat mengimbangi
kenaikan biaya dengan menaikkan harganya.
 Tidak konsistennya pasokan gas.
 Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
 Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi.
 Pengendalian kualitas pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen (Quality Control
Material).
 Produk substitusi yang diciptakan.
 Produk pesaing dengan harga lebih rendah
 Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang
baik.
 Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit,
gula kepala dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebakan oleh kenaikan harga
minyak bahan kimia dan komoditas.
 Persaingan diantara para anggota industri di bidang yang sama.
 Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk.
 Packaging pengemasan produk dengan kardus-kardus dan siap untuk di distribusikan ke
pasar
C. Lingkungan Pasar

 Produk unilever bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.


 Unilever focus pada produk khusus keluarga (Lifebuoy-sabun mandi Kesehatan
keluarga).
 Membuat kampanye program “cuci tangan dengan sabun” sebagai ajang promosi.
 Produk unilever lebih terkenal.
 Pengiklanan produk lebih intens dibanding produk lain untuk menjaga branding.
 Harga produk Unilever lebih murah.
 Unilever sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk yang disesuaikan
dengans elera local ( Ex : Kecap Bango)
 Melemahnya daya beli konsumen
 Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi
produk-produk luar negeri.
 Munculnya produk-produk baru dari luar.
 Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan orang utan.
 Luasnya potential market
 Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods
 Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods
 Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk
Berikut Faktor-Faktor Eksternal dalam EFE-MATRIX :

Weight Rating Weight-Score


No Key Eksternal Faktor
(W) (R) (WS= W x R)

Opportunities (O)
Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan
1 pertumbuhan yang menggembirakan bagi 0,03 3 0,09
ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah
2 pulau-pulau seperti papua, kalimantan, 0,08 4 0,32
sulawesi, dan sumatera
Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari
3 0,06 3 0,18
predikat prima indeks kepuasan konsumen
Banyaknya pemain pasar nasional yang
4 belum memiliki cara produksi kosmetik 0,05 4 0,2
yang baik

5 Luasnya potential market 0,07 4 0,28

Tingginya tingkat ketergantungan


6 masyarakat akan jenis produk consumer 0,08 3 0,24
goods
Rekomendasi investasi pada sahan dengan
7 0,05 3 0,15
level beta dibawah 1
Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan
8 0,07 3 0,21
masyarakat atas produk consumer goods

Threats (T)
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan
bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit,
1 gula kepala dan bahan berbahan dasar 0,09 4 0,36
petroleum yang disebakan oleh kenaikan
harga minyak bahan kimia dan komoditas
Instabiltas nilai tukar rupiah terhadap mata
2 0,03 3 0,09
uang asing

3 Melemahnya daya beli konsumen 0,03 3 0,09

Maraknya pemalsuan dan penyelundupan


4 0,07 4 0,28
produk
Rendahnya infrastruktur yang memadai
5 berupa jalan yang menyebabkan tingginya 0,03 2 0,06
biaya pemasaran produk
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi
6 0,02 2 0,04
industri
Tidak konsistennya pasokan gas dari
7 0,02 1 0,02
pertamina
Adanya tren perubahan gaya hidup
8 masyarakat dari produk nasional ke produk 0,09 3 0,27
luar negeri
Adanya campaign against unilever
9 greenpeace akibat penggundulan hutan yang 0,05 2 0,1
membahayakan

10 Produk pesaing dengan harga lebih rendah 0,08 4 0,32

TOTAL 1,00 3,30

ANALISIS IFE MATRIKS STRENGTHS DAN WEAKNESSES PERUSAHAAN


PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
Analisis faktor-faktor sistem keorganisasian

A. Para Insan

1. Struktur keorganisasian

Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai sebuah garis bertingkat (hierarki),


yang berisi komponen-komponen penyusun perusahaan. Struktur tersebut akan
menggambarkan dengan jelas kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban dari masing-masing
posisi yang ada dalam lingkup perusahaan tersebut. Tentunya, hal ini bertujuan agar setiap
komponen dalam perusahaan bisa berfungsi secara optimal, dan roda perusahaan bisa
senantiasa bergerak secara efektif dan efisien. Dalam struktur perusahaan ini terdapat
beberapa personil atau bagian yang tergolong dalam jajaran inti struktur perusahaan, atau
yang biasa disebut dengan petinggi perusahaan. Beberapa faktor-faktor dalam struktur
keorganisasian adalah :
 Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan termotivasi
di segenap jajaran.
 Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan Unilever
Indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
 Struktur matriks yang menjadikan sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen,
komunikasi yang tidak efektif, resolusi konflik antar supporting departemen dengan
lini product
 Finance Business Partner bekerja sama dengan departemen untuk membantu mereka
membuat keputusan keuangan yang sehat dan inisiatif drive.
 Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran
Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia.

2. Proses keorganisasian

Proses Organisasi adalah segala aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam suatu
organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota di dalam suatu
organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat saling bahu
membahu untuk membangun suatu organisasi. Beberapa faktor-faktor dalam proses
keorganisasian adalah :

 Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.


 Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu
diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.
 Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja tanpa memandang jenis
kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. 
 Memiliki karyawan yang loyal dan sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
 Memiliki tenaga ahli yang handal dibidangnya masing-masing.

B. Aktivitas Para Insan

2. Rantai Nilai (Value-Chain)

Rantai nilai merupakan alat analisis yang berguna untuk memahami aktivitas-aktivitas
yang membentuk nilai suatu produk atau jasa dan digunakan untuk menciptakan
nilai bagi pelanggannya dalam mencapai suatu keunggulan yang kompetitif. Analisis
ini dilakukan untuk kegiatan internal perusahaan yang bisa dibagi menjadi dua kategori yaitu
kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Di dalam dua kegiatan ini juga terdapat faktor-
faktor yang mendukung terjadinya dua kegiatan tersebut. Berikut dua kegiatan berdasarkan
faktor yang menunjang :

Kegiatan utama (primary activities) meliputi:

 Inbound logistik
Penerimaan bahan baku : bahan baku diterima oleh gudang pusat. Bahan baku
diberi kode, diinput di database persediaan umtuk memudahkan kontrol jumlah
persediaan yang tersedia, persediaan yang habis, dan persediaan yang baru di tambah.
Pengendalian kualitas : pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen (Quality
Control Material). Departemen ini bertugas memastikan bahan baku yang masuk
digudang sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
 Operation
Proses produksi : dilakukan oleh tenaga produksi yang mengolah bahan baku
sedemikian rupa hingga menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Proses produksi
ini meliputi beberapa aktivitas seperti : penakaran, pencampuran, dan pengemasan.
Setelah dikemas, jumlah produk jadi tersebut diinput.
Pengendalian produk : pengendalian produk dilakukan oleh departemen Quality
Control Product. Departemen ini bertugas memastikan bahwa produk yang diproduksi
sudah sesuai dengan standar kualitas yang sudah di tetapkan oleh PT.Unilever
Indonesia Tbk.
 Outbond logistic
Packaging : pengemasan produk dengan kardus-kardus dan siap untuk di
distribusikan ke pasar
Distributor : barang yang sudah di packaging siap di distribusikan ke berbagai
( Distribution Center ) di seluruh dunia.
Brand Controller : bagian ini memegang kendali pada tiap tempat yang tersebar di
seluruh dunia. Ini mempermudah kontrol terhadap jumlah produk yang di pasarkan
dan memantau jumlah produk yang tersebar.
Produk display : produk yang di pajang disemua tempat digunakan untuk
mendemonstrasikan produk secara langsung tanpa dibuka untuk dicoba. .
 Marketing and sales
market sales promotion : untuk mempromosikan produk-produk dari PT. Unilever
indonesia Tbk. Ini sudah banyak cara yang dilakukan seperti :
Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau
jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
Contohnya seperti salah satu produk yang di keluarkan oleh PT. Unilever baru-baru
ini produk terbaru dari PT. Unilever Indonesia Tbk. Berupa shampoo TRESEMME
yang di brand ambassadorkan oleh “ KARINA SALIM “
Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan
dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
 Service
Untuk pelayan itu sendiri PT. Unilever menggunakan sistem CRM yaitu suatu
pendekatan pelayanan yang sebaik-baiknya dan pelayanan yang memuaskan kepada
konsumen yang berfokus pda pembangunan jangka panjang dan hubungan konsumen
yang berkelanjutan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan maupun
perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan diperusahaan.

Sedangkan kegiatan pendukung (support activities) secara umum, terbagi


dalam 4 kategori kegiatan, yaitu:

 Procurement atau pengadaan : Pembelian bahan mentah, persedian dijadikan aset


seperti mesin-mesin, perlengkapan produksi, kantor dan bangunan.
 Technology Development atau pengembangan teknologi : Perencanaan
pengembangan, biaya, SDM, sarana dan pra sarana serta budaya organiasi.
 Human Resource Management : Kegiatan rekrutmen, pelatihan, pengembangan
SDM.
 Firm Infrastructure : Pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, akuntansi, dan
manajemen kualitas.

3. Janji Nilai (Value-Proposition)

Janji nilai merupakan hal yang begitu penting dalam membentuk persepsi pelanggan
dengan produk maupun jasa yang diberikan, sehingga nantinya dapat menciptakan kepuasan
untuk mereka. Janji nilai sendiri dapat dihantarkan melalui baur pemasaran (marketing-mix).
Baur pemasaran terdiri dari 4P/7P/9P yang menjadi faktor untuk menganalisis kekuatan
maupun kelemahan dari internal perushaan. Baur pemasaran itu sendiri yaitu :

 Product
- Fokus produk unilever adalah makanan dan minuman yang menyasar
segmentasi segala kalangan.
- Produk unggulan dari unilever adalah produk home care dan personal care.
- Perusahaan multinasional memiliki permodalan yang besar.
 Price
- Harga produk yang ditawarkan relatif murah sesuai kualitas.
- Harga pada setiap produk unilever mengadopsi orientasi persaingan.
- Persaingan sempurna bersifat sensitif terhadap perubahan harga.
 Place
- Unilever menjalin hubungan kemitraan dengan para perusahaan wholesale di
seluruh Indonesia.
- Semua produk unilever dapat dengan mudah dibeli mulai dari toko-toko
grosir, pasar modern, mini market, pasar tradisional bahkan hingga warung
kelontong.
- Unilever memberikan distribusi yang sangat masif kepada seluruh jaringan
pemasaran di seluruh daerah di Indonesia.
 Promotion
Perusahaan mengandalkan promosi per merk produk. Hal ini juga bertujuan untuk
menguatkan positioning setiap lini produk. Sehingga produk baru yang diluncurkan
relatif cepat diterima di benak masyarakat.
 People
- Merekrut orang-orang ahli dibidang management.
- Merekrut para profesional dari berbagai latar belakang pendidikan sesuai
kebutuhan perusahaan.
- Perusahaan unilever memiliki sumber daya yang berasal dari tenaga luar
negeri.
 Process
Setiap proses produksi di pabrik selalu memperhatikan analisis mengenai dampak
lingkungan atau (AMDAL). Pertimbangan ini mengusung kepada konsep go green
dan komitmen unilever dalam menciptakan keeberlangsungan serta kelestarian
lingkungan
 Phisical Evidence
- Lingkungan kerja sesuai dengan standar keselamatan kerja dan ISO.
- Good corporate governance sudah terjaga dengan baik dan konsisten.

Untuk Attom-Based Product dan Bit-Based Priduct, Unilever memilih untuk bekerja
sama dengan sejumlah e-Commerce dengan menghadirkan official store di masing-
masing platform seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan lainnya. Strategi Unilever
agar penjualan di platform online sebagus di offline adalah dengan menciptakan the
best shopper experience. Produk-produk yang dijual di platform online harus disertai
informasi produk yang jelas, sehingga pembeli online bisa mengetahui secara detail
deskripsi produk dan juga kelebihannya. Beberapa promosi juga khusus dihadirkan di
platform online, dengan harapan masyarakat bisa mulai berbelanja online. Meski
kebanyakan produk-produk yang dijual di e-Commerce juga ada di toko offline,
namun strategi promosinya selalu dibedakan. Sebab yang diharapkan Unilever adalah
apa yang dilakukan di e-Commerce bisa menjadi top-up bisnis, bukan malah
membuhuh yang offline.

Berikut Faktor-Faktor Internal dalam IFE-MATRIX :

Weight Rating Weight-Score


No Key Internal Faktor
(W) (R) (WS= W x R)
Strenghts (S)
Kinerja keuangan perusahaan yang stabil dan
1 cenderung menaik terlihat dari tetap 0,10 4 0,40
meningkatnya pertumbuhan penjualan
Adanya kenaikan pangsa pasar untuk
2 kategori kategori penting seperti face care, 0,05 3 0,15
savoury dan ice cream
Perencanaan baik dan kerja sama erat antara
pemasok pelanggan dan distributor untuk
3 0,08 4 0,32
menghantar produk-produk dari pabrik ke
tempat penjualan
Tingginya investasi sebesar Rp.1,1 triliun
4 0,05 4 0,20
untuk pembelanjaan modal
Alokasi pembelajaan iklan dan promosi yang
5 0,06 4 0,24
tinggi yang cenderung menaik
Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang
6 yang berdedikasi, terampil dan termotivasi di 0,08 4 0,32
segenap jajaran
Tingginya alokasi capital expenditure yang
7 0,05 4 0,20
berasal dari dana keuangan internal
Pemimpin pasar consumer goods di
8 0,10 4 0,40
Indonesia
Memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga
9 distribusi produknya hingga ke daerah-daerah 0,07 3 0,21
dapat terlayani.
Weaknesses (W)
Growth omzet di industrinya tahun 2007
1 0,05 1 0,05
lebih rendah
2 Jumlah karyawan yang tambun 0,07 2 0,14
Birokrasi yang panjang karena kebijakan
sentralisasi yang menyebabkan Unilever
3 0,04 1 0,04
Indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan
sesuatu
Mayoritas produk Unilever memiliki entry
4 0,05 2 0,10
barrier yang rendah
Lambatnya konsolidasi intern dalam
5 0,04 1 0,04
pengambilan keputusan
6 Struktur matriks yang menjadikan sulitnya 0,07 2 0,14
koordinasi kegiatan antar departemen,
komunikasi yang tidak efektif, resolusi
konflik antar supporting departemen dengan
lini product
Ketidakjelasan sertifikasi halal untuk produk
7 0,04 2 0,08
tertentu
TOTAL 1,00 3,03

Anda mungkin juga menyukai