Anda di halaman 1dari 52

BAB 4

LINGKUNGAN
EKSTERNAL
BY YEKTI RAHAJENG, SE, ME
Lingkungan jauh:
- Ekonomi
Lingkungan industri:
- Sosial - Hambatan masuknya pendatang baru
- Politik - Kekuatan pemasok
- Teknologi - Kekuatan pembeli
- Ekologi - Ketersediaan barang substitusi
- Persaingan yang kompetitif

Lingkungan operasi:
- Pesaing
- Kreditor
- Pelanggan
- Tenaga Kerja PERUSAHAAN
- Pemasok
LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
• Lingkungan ekternal >>> faktor-faktor diluar
kendali yang mempengaruhi pilihan
perusahaan mengenai arah dan tindakan,
yang pada akhirnya juga mempengaruhi
struktur organisasi dan proses internalnya.
Terdiri dari :
1. Lingkungan jauh
2. Lingkungan industri
3. Lingkungan operasi
LINGKUNGAN JAUH
1. FAKTOR EKONOMI >>> berkaitan dengan sifat
dan arah perekonomian dimana suatu
perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi
dipengaruhi oleh kemakmuran relatif dari
berbagai segmen pasar, setiap perusahaan harus
mempertimbangkan tren ekonomi pada segmen
yang mempengaruhi industrinya,ex ketersediaan
kredit, tingkat pendapatan bersih sesudah pajak,
dan kecenderungan konsumsi. Suku bunga
utama, tingkat inflasi dan tren pertumbuhan
penduduk nasional bruto merupakan faktor-faktor
ekonomi lainnya yang harus dipantau.
2. FAKTOR SOSIAL >>> meliputi kepercayaan, nilai,
sikap, opini dan gaya hidup masyarakat dalam
lingkungan ekternal perusahaan, yang
berkembang dari kondisi budaya, ekologi,
demografi, agama, pendidikan dan etnis. Ketika
sikap sosial berubah, permintaan akan berbagai
jenis pakaian, buku, aktivitas, waktu luang, dll
berubah. Kekuatan sosial bersifat dinamis,
dengan perubahan konstan yang berasal dari
usaha-usaha para individu untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan
mengendalikan dan beradaptasi dengan faktor
lingkungan. Beberapa perubahan sosial, yaitu :
• Masuknya wanita ke pasar TK >>> mempengaruhi
kebijakan perekrutan, kompensasi dan kapabilitas
SD perusahaan yang merekrut. Selain itu
menciptakan/memperbesar permintaan berbagai
jenis produk dan jasa yang diperlukan karena
ketidakhadiran para wanita dirumah. ex. makanan
saji, oven microwave dan pusat penitipan anak.
• Tumbuhnya minat konsumen dan karyawan
terhadap masalah kualitas hidup >>> ex. tuntutan
pekerja atas kenaikan gaji, cuti, jam kerja yang
lebih fleksibel, 4 hari kerja dalam seminggu,
kompensasi cuti yang diambil sekaligus dan
peluang pelatihan.
• Distribusi usia dari populasi >>> Ex. perubahan
nilai sosial dan meningkatnya metode KB
mengakibatkan semakin tidak menguntungkan
produsen akan dominasi barang-barang
berorientasi kaum muda dan mengharuskan
perubahan terhadap strategi pemasaran jangka
panjang perusahaan. Konsekuensi perubahan
sosial ini adanya peningkatan permintaan yang
tajam dari masyarakat yang jumlahnya terus
bertambah. Dibatasi oleh penghasilan tetap,
masyarakat menuntut kebijakan yang arbiter dan
kaku terhadap usia pensiun dimodifikasi,
pengurangan pajak dan peningkatan manfaat
jaminan sosial.
Menerjemahkan perubahan sosial ke dalam
ramalan dampak bisnis merupakan proses yang
sulit. Tapi estimasi yang didasarkan pada
informasi mengenai dampak dari berbagai
perubahan seperti pergeseran geografis dalam
populasi serta perubahan nilai kerja, standar etis
dan orientasi agama hanya dapat membantu
perusahaan yang memiliki strategi untuk
mencapai kemakmuran.
3. FAKTOR POLITIK >>> Faktor ini menentukan
parameter hukum dan aturan dimana perusahaan
harus beroperasi. Batasan politik diberlakukan
melalui keputusan perdagangan yang adil, UU
antimonopoli, program pajak, aturan upah
minimum, kebijakan polusi, penentuan harga dan
penambahan administrasi serta berbagai tindakan
lain yang ditujukan untuk melindungi karyawan,
konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. UU
dan peraturan ini bersifat membatasi, maka
cenderung mengurangi laba. Tetapi beberapa
tindakan politik dirancang untuk menguntungkan
dan melindungi perusahaan, seperti hukum paten,
subsidi pemerintah dan hibah penelitian produk.
Aktivitas politik juga punya dampak signifikan
terhadap 2 fungsi pemerintah yaitu :
• Fungsi pemasok >>> keputusan pemerintah
mengenai akses perusahaan swasta ke SDA yang
dimiliki perusahaan dan cadangan nasional
produk pertanian akan sangat mempengaruhi
kelangsungan strategi dari beberapa perusahaan.
• Fungsi pelanggan >>> permintaan pemerintah
akan produk dan jasa dapat menciptakan,
mempertahankan, meningkatkan atau meniadakan
banyak peluang pasar.
4. FAKTOR TEKNOLOGI >>> diperlukan untuk
menghindari keusangan dan meningkatkan
inovasi. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat
menciptakan kemungkinan produk/perbaikan
pada produk yang sudah ada/pada teknik
manufakturing dan pemasaran. Terobosan
teknologi akan menciptakan pasar dan produk
baru yang canggih atau secara signifikan
memperpendek umur dari fasilitas manufakturing.
Perusahaan perlu melakukan peramalan teknologi
(technological forecasting) >>> kuasi ilmu
pengetahuan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan dan persaingan serta memperkirakan
pentingnya hal-hal tersebut pada operasi
organisasi. Peramalan ini dapat membantu
melindungi dan memperbaiki profitabilitas
perusahaan dalam industri yang sedang tumbuh.
Kunci dari peramalan >>> pemprediksian
kapabilitas teknologi masa depan dan dampak
yang mungkin ditimbulkan secara akurat antara
teknologi baru terhadap perusahaan dan
komunitas.
5. FAKTOR EKOLOGI, yaitu hubungan timbal balik
antara perusahaan dan ekologi. Ekologi >>>
hubungan antara manusia dan makhluk hidup
lainnya, serta udara, tanah dan air (faktor
lingkungan) yang mendukungnya. Ancaman
terhadap ekologi yang mendukung kehidupan
manusia, yang terutama disebabkan oleh
aktivitas manusia dalam komunitas industri
disebut polusi (pollution). Contoh faktor ini :
• Pemanasan global: menipisnya ozon >>>
perubahan pada radiasi atmosfer >>> radiasi
matahari yang biasanya diserap atmosfer kini
mencapai permukaan bumi, membuat bumi, air
dan udara semakin panas >>> pemanasan global.
• Hilangnya habitat dan keberagaman biologi >>>
kepunahan secara global dengan skala yang
ditemukan dalam catatan-catatan fosil. Ketika
spesies langka >>> sistem pendukung kehidupan
rusak parah dan tidak bisa diperbaiki >>>
terganggunya habitat alamiah.
• Polusi udara : cerobong pabrik berbahan bakar
batu bara (70%) mengeluarkan karbon dioksida
ditambah partikel-pertikel debu mengontaminasi
udara terperangkap dalam atmosfer >>> hujan
asam, yaitu hujan yang terkontaminasi sulfur
dioksida, yang dapat menghancurkan kehidupan
dan tanaman air. Dampak “rumah kaca” ini
membuat iklim sulit diramalkan dan meningkatnya
temperatur.
• Polusi air terjadi karena limbah industri beracun
dibuang/bocor ke dalam saluran air >>> ancaman
besar kesejahteraan publik.
• Polusi tanah disebabkan oleh kebutuhan
membuang limbah semakin banyak, ex. kemasan
produk dan juga pembuangan limbah industri
beracun di lokasi bawah tanah.
Sebagai penyumbang utama terhadap polusi
ekologi, perusahaan dianggap bertanggung jawab
untuk menghilangkan racun yang disebabkan
proses manufakturing dan membersihkan
kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
sebelumnya.
Manfaat ekoefisien :
Ekoefisien >>> tindakan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa yang lebih
bermanfaat dan pada saat yang sama terus
mengurangi konsumsi dan polusi sumber daya.
Terdapat 4 karakteristik utama perusahaan yang
ekoefisien, yaitu :
• Harus proaktif, bukan reaktif >>> kebijakan dibuat dan
didorong oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri
dan pelanggannya, bukan dipaksa oleh kekuatan
eksternal.
• Harus dirancang, bukan ditambahkan >>> optimasi
ekoefisiensi membutuhkan setiap upaya perusahaan
berkaitan dengan produk untuk menginternalisasi
strategi.
• Fleksibilitas adalah keharusan >>> inovasi teknologi
dan evolusi pasar harus diperhatikan.
• Bersifat menyeluruh, tidak sporadis >>> pada
lingkungan bisnis global yang modern, usaha yang
dilakukan tidak hanya lintas sektor industri, tapi juga
lintas batas nasional dan budaya.
LINGKUNGAN INDUSTRI
• Lingkungan industri >>> kondisi umum untuk
persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis
yang menyediakan produk dan jasa yang serupa.
• Inti formulasi strategi >>> mengatasi persaingan.
• Tujuan pembuatan strategi >>> menemukan posisi
dalam industri dimana perusahaan mereka dapat
mempertahankan diri terhadap kekuatan-kekuatan
tersebut/mempengaruhinya untuk kepentingan
perusahaan.
• Analisis lingkungan industri >>> mengetahui
kekuatan dan kelemahan kritis dari suatu
perusahaan, menguatkan penentuan posisi
perusahaan dalam industri, memperjelas bidang-
bidang dimana perubahan strategis dapat
menghasilkan pengembalian terbesar dan
mengetahui bidang-bidang dimana tren industri
menjanjikan signifikansi terbesar, baik sebagai
peluang dan ancaman.
• Gambar kekuatan-kekuatan yang membentuk
persaingan industri (Porter) :
1. Ancaman pendatang baru >>> pendatang baru
membawa kapasitas baru, keinginan untuk
merebut pangsa pasar dan SD yang substansial.
Tingkat keseriusan ancaman ini tergantung pada
hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini
yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. 6
sumber utama hambatan masuknya pendatang
baru :
• Skala ekonomi >>> menghalangi masuknya
pendatang baru dengan memaksa calonnya
masuk dengan skala yang besar atau menerima
kerugian dari segi biaya. Skala ekonomi
penghalang distribusi, utilisasi tenaga penjualan,
pendanaan dan hampir terhadap bidang-bidang
lain dalam perusahaan. Penghematan yang
didapatkan perusahaan karena skala ekonomi
disebabkan oleh kenaikan volume produksi
dimana volume produksi naik, biaya rata-rata 1
unit produk akan menurun. Skala ekonomi dapat
diperoleh dari :
a. Sumber teknologi meliputi tingkat mekanisasi
atau otomatisasi, modernisasi dan fasilitas
produksi yang lebih tinggi.
b. Sumber non teknologi meliputi koordinasi
manajerial/fungsi produksi dan proses yang lebih
baik, kesepakatan jangka panjang dengan
pemasok serta spesialisasi yang membuat kinerja
karyawan semakin meningkat.
Perusahaan yang mampu mencapai skala
ekonominya akan mampu mematok harga lebih
rendah bila dibanding dengan pesaingnya.
• Diferensiasi produk atau identifikasi merek >>>
menciptakan hambatan dengan memaksa
pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang
besar guna memenangkan loyalitas konsumen.
Iklan, layanan konsumen, menjadi yang pertama
dalam industri tersebut, dan perbedaan produk
merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan
identifikasi merek.
• Persyaratan Modal >>> Kebutuhan untuk
menginvestasikan sumber daya keuangan yang
besar dalam bersaing menciptakan hambatan bagi
masuknya pendatang baru, terutama jika modal
tersebut dibutuhkan untuk pengeluaran yang tidak
bisa diperoleh kembali, seperti memasan iklan di
awal usaha atau melakukan penelitian dan
pengembangan awal. Modal diperlukan bukan
hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk
memberikan kredit kepada pelanggan, membeli
persediaan, dan menyerap kerugian selama tahun-
tahun pertama.
• Kerugian Biaya yang Tidak Dipengaruhi oleh
Ukuran Perusahaan >>> Perusahaan yang sudah
masuk mungkin memiliki keunggulan biaya yang
tidak dimiliki oleh calon pesaingnya, tanpa melihat
ukuran dan skala ekonominya. Keunggulan ini
dapat berasal dari dampak kurva pembelajaran
(dan dari kurva pengalaman), teknologi yang
dimiliki, akses terhadap sumber bahan baku
terbaik, aset yang dibeli dengan harga sebelum
inflasi, subsidi pemerintah, atau lokasi yang
menguntungkan. Kadang kala keunggulan biaya
ini ditegakkan secara hukum, seperti melalui
paten.
• Akses terhadap Saluran Distribusi >>> pendatang
baru harus memastikan distribusi dari produk/jasa
yang ditawarkannya. Semakin terbatasnya saluran
distribusi grosir/ritel dan semakin terikatnya
saluran-saluran ini dengan pesaing yang ada,
tentu akan semakin sulit untuk masuk ke industri
ini. Untuk mengatasinya pendatang baru harus
menciptakan saluran distribusinya sendiri.
• Kebijakan Pemerintah >>> pemerintah dapat
membatasi/menutup masuknya pendatang baru ke
industri, dengan pengendalian-pengendalian
seperti persyaratan lisensi, pembatasan akses ke
bahan baku, dan insentif pajak. Ekspektasi calon
pesaing mengenai reaksi para pesaing yang sudah
ada juga dapat mempengaruhi keputusan untuk
memasuki suatu industri. Perusahaan akan berfikir
2x jika perusahaan yang ada pernah berhasil
mengusir pendatang baru, atau jika perusahaan
yang sudah ada memiliki SD yang cukup besar
untuk melawan. Perusahaan yang
sudah ada kemungkinan besar akan menurunkan
harga karena ingin mempertahankan pangsa
pasarnya atau karena kelebihan kapasitas di
tingkat industri tersebut.
2. Pemasok yang Berkuasa >>> dapat
menggunakan kekuatan menawarnya terhadap
partisipan dalam suatu industri dengan
menaikkan harga/mengurangi kualitas
barang/jasa yang dibeli. Kekuatan dari setiap
kelompok pemasok (atau pembeli) penting
bergantung pada sejumlah karakteristik situasi
pasar dan seberapa pentingnya penjualan atau
pembeliannya bagi industri tersebut relatif
terhadap bisnisnya secara keseluruhan.
Pemasok mempunyai kekuatan jika:
• Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan dan
lebih terkonsentrasi dibandingkan industri kepada
mereka menjual.
• Produknya unik/paling tidak terdiferensiasi, atau
jika kelompok tersebut memiliki biaya tukar yang
besar.
• Pemasok tidak perlu bersaing dengan produk lain
untuk menjual ke industri tersebut.
• Pemasok merupakan ancaman kuat karena dapat
melakukan integrasi ke hilir sampai bisnis industri
tersebut. Hal ini membatasi kemampuan industri
untuk meperbaiki syarat-syarat dalam perjanjian
pembeliannya.
• Industri itu bukan merupakan pelanggan penting
bagi kelompok pemasok tersebut. Jika industri
tersebut merupakan pelanggan penting,
keuntungan pemasok akan berkaitan erat dengan
industri itu, serta kelompok pemasok tersebut
akan melindungi industri itu melalui pemberian
harga yang wajar serta bantuan dalam aktivitas-
aktivitas seperti penelitian dan pengembangan
serta negosiasi.
3. Pembeli yang Berkuasa >>> dapat memaksa
harga turun, menuntut kualitas yang lebih tinggi
atau pelayanan lebih, dan mengadu pemasok
yang saling bersaing. Pembeli berkuasa jika :
• Terkonsentrasi/membeli dalam volume besar.
• Produk yang dibeli adalah produk standar/tidak
terdiferensiasi.
• Produk yang merupakan salah satu komponen
dari produk yang dihasilkannya dan biaya
komponen itu merupakan bagian yang signifikan
dari total biaya produk tersebut.
• Pembeli hanya memperoleh laba yang kecil,
sehingga memiliki insentif yang tinggi untuk
menurunkan biaya pembeliannya. Tetapi, pembeli
dengan laba yang besar pada umumnya kurang
sensitif terhadap harga (yaitu jika barang yang
dibeli bukan merupakan bagian yang signifikan
dari total biaya mereka).
• Produk industri tersebut tidak terlalu penting bagi
kualitas dari produk/jasa si pembeli.
• Produk industri tersebut tidak dapat menghemat
biaya pembeli. Jika produk/jasa industri dapat
menghasilkan uang berlipat ganda sehingga dapat
menutup sendiri biaya perolehannya, maka
pembeli jarang sekali sensitif terhadap harga dan
lebih tertarik pada kualitas.
• Pembeli merupakan ancaman kuat karena dapat
melakukan integrasi ke hulu untuk membuat
produk industri tersebut.
• Sebagian besar sumber kekuatan pembeli berasal
dari konsumen sebagai satu kelompok maupun
dari para pembeli industri dan komersial, hanya
dibutuhkan modifikasi terhadap kerangka
referensi. Konsumen lebih sensitif terhadap harga
jika mereka membeli produk yang tidak
terdiferensiasi, yang harganya relatif lebih mahal
dibandingkan penghasilannya, dan yang berasal
dari jenis dimana kualitas tidak terlalu penting.
• Kekuatan pembeli ritel ditentukan oleh aturan
yang sama, dengan satu tambahan penting. Para
peritel dapat memiliki kekuatan tawar-menawar
yang signifikan terhadap produsen jika mereka
dapat memengaruhi keputusan pembelian
konsumen, sebagaimana yang terjadi di
komponen audio, perhiasan, alat rumah tangga,
olah raga, dan produk-produk lainnya.
4. Produk Substitusi >>> jika industri tersebut tidak
dapat meningkatkan kualitas produk/melakukan
diferensiasi (misalnya melalui pemasaran), maka
industri itu akan mengalami kemunduran dalam
laba dan pertumbuhan. Semakin menarik harga
produk substitusi, semakin kuat batasan
terhadap potensi laba industri tersebut. Oleh
karena itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan
secara strategis dalam produk substitusi yaitu:
produk subtitusi yang memiliki tren membaiknya
kinerja harga dibandingkan dengan produk
industri tersebut atau diproduksi oleh industri
yang memperoleh laba yang tinggi.
5. Kompetisi antar pesaing >>> merebut posisi.
Persaingan terkait sejumlah faktor :
• Ada banyak pesaing/pesaing yang ada memiliki
ukuran dan kekuatan yang hampir sama.
• Pertumbuhan industri yang lambat.
• Produk/jasa yang ditawarkan kurang memiliki
diferensiasi (perbedaan).
• Biaya tetap tinggi/produknya tidak tahan lama.
• Kapasitas ditambah dalam jumlah besar >>> dapat
menggangu keseimbangan permintaan-penawaran
industri.
• Hambatan untuk keluar sangat tinggi.
• Para pesaing memiliki strategi, asal, dan
“kepribadian” yang beragam.
ANALISIS INDUSTRI DAN
ANALISIS KOMPETITIF
• Batasan Industri >>> industri adalah kumpulan
perusahaan yang menawarkan produk/jasa yang
serupa. “produk yang serupa” adalah produk yang
dianggap oleh konsumen dapat saling
mensubstitusi. Definisi batasan industri menjadi
penting karena :
1. Membantu eksekutif menetapkan arena dimana
perusahaannya berkompetisi sehingga
segmentasi, targeting, dan positioning mutlak
dipahami.
2. Membantu memusatkan perhatian pada pesaing
perusahaan >>> mengidentifikasi pesaing dan
produsen produk substitusi.
3. Membantu menentukan faktor-faktor kunci
keberhasilan.
4. Memberikan landasan lain kepada eksekutif
untuk mengevaluasi sasaran perusahaannya >>>
untuk meramalkan permintaan akan produk dan
jasa perusahaan sehingga dapat menentukan
apakah sasaran itu cukup realistis.
• Masalah dalam mendefinisikan batasan industri :
1. Evolusi industri seiring dengan berjalannya
waktu menciptakan peluang dan ancaman.
2. Evolusi industri menciptakan industri dalam
industri.
3. Lingkup industri semakin global.
• Mengembangkan definisi industri yang realitis >>>
yang harus diperhatikan :
1. Bagian mana dari industri itu yang berkaitan
dengan sasaran perusahaan?
2. Apa saja unsur keberhasilan dalam industri itu?
3. Apakah perusahaan punya kemampuan bersaing
dalam industri tersebut? Jika tidak, bagaimana
cara membangunnya?
4. Apakah dengan keahlian tersebut dapat meraih
peluang dan mengatasi ancaman masa depan?
5. Apakah definisi industri cukup fleksibel guna
memungkinkan penyesuaian yang diperlukan
terhadap konsep bisnis sesuai pertumbuhan
industri?
• Kurva kekuatan >>> alat yang membantu dalam
menilai struktur industri, yang mengacu pada
karakteristik jangka panjang yang memberi
karakter unik pada suatu industri. Kurva ini
menggambarkan kecenderungan struktural
fundamental yang mendasari industri.
• Variabel yang dipertimbangkan dalam
mengidentifikasi pesaing dan calon pesaing :
1. Bagaimana perusahaan lain mendefinisikan
lingkup pasarnya.
2. Seberapa mirip manfaat yang diperoleh
pelanggan dari produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan lain?
3. Seberapa besar komitmen perusahaan lain
terhadap industri tersebut.
• Kesalahan-kesalahan umum dalam
mengidentifikasi pesaing :
1. Terlalu menekankan pada pesaing yang ada saat
ini dan yang telah dikenal sementara tidak begitu
memperhatikan calon pendatang baru.
2. Terlalu menekankan pada pesaing besar dan
mengabaikan pesaing kecil.
3. Mengabaikan potensi pesaing internasional
4. Mengasumsikan pesaing akan terus bertindak
dengan cara yang sama seperti pada masa lalu.
5. Salah dalam membaca sinyal yang
mengindikasikan pergeseran fokus pesaingatau
penyempurnaan atas strategi/taktik mereka saat
ini.
6. Terlalu menekankan pada SD keuangan, posisi
pasar dan strategi pesaing dan mengabaikan aset
tak berwujud seperti tim manajemen puncak.
7. Mengasumsikan bahwa seluruh perusahaan
dalam industri tersebut memiliki batasan dan
peluang yang sama.
8. Yakin bahwa tujuan strategi untuk mengalahkan
pesaing dan bukan untuk memenuhi kebutuhan
dan harapan pelanggan.
LINGKUNGAN OPERASI
Lingkungan operasi atau kompetitif atau tugas
(operating environment) adalah faktor-faktor
didalam situasi kompetitif yang mendesak dan
mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam
memperoleh SD yang dibutuhkan. Lingkungan ini
lebih dipengaruhi atas pengendalian perusahaan
dibandingkan dengan lingkungan jauh, sehingga
perusahaan bisa lebih proaktif menanganinya,
meliputi :
1. POSISI KOMPETITIF >>> perusahaan dapat lebih
akurat meramalkan pertumbuhan dan potensi
labanya, baik jangka pendek/panjang. Kriteria:
• Pangsa pasar
• Cakupan lini pasar
• Efektivitas distribusi penjualan
• Keunggulan khusus dan pelanggan
• Harga yang kompetitif
• Efektivitas iklan dan promosi
• Lokasi dan umur fasilitas
• Kapasitas dan produktivitas
• Pengalaman
• Biaya bahan baku
• Posisi keuangan
• Kualitas relatif produk
• Posisi keunggulan penelitian dan pengembangan
(R & D)
• Kaliber SDM
• Citra umum
• Profil pelanggan
• Paten dan hak cipta
• Hubungan dengan serikat pekerja
• Posisi teknologi
• Reputasi komunitas
Cara penilaian: kriteria yang sesuai dipilih >>>
diberi bobot tingkat kepentingannya terhadap
keberhasilan perusahaan >>> diperingkat dan
dikalikan dengan bobot >>> dijumlahkan untuk
memperoleh profil pesaing secara numerik.
Penilaian ini terbatas pada subjektivitas dari
pilihan kriteria, pembobotan dan pendekatan
evaluasinya. Penilaian ini membantu perusahaan
dalam mendefinisikan persepsinya mengenai
posisi kompetitifnya. Selain itu untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
membuat pesaing rentan terhadap strategi yang
mungkin dipilih oleh perusahaan untuk dipilih.
2. PROFIL PELANGGAN >>> membantu
memperbaiki kemampuan manajer untuk
merencanakan operasi strategis, mengantisipasi
perubahan dalam ukuran pasar dan
mengalokasikan kembali SD sedemikian rupa
sehingga dapat mendukung pergeseran prediksi
dalam pola permintaan. Meliputi :
• Geografis >>> sangat penting mendefinisikan
area geografis dari mana pelanggan/calon
pelanggan berasal karena produk/jasa yang
memiliki kualitas tertentu membuat menarik bagi
pembeli yang berasal dari lokasi yang berbeda.
• Demografis >>> untuk membedakan kelompok
dari calon konsumen atau konsumen saat ini, ex.
jenis kelamin, usia, status perkawinan,
pendapatan, pekerjaan, dll. Informasi ini relatif
lebih mudah diperoleh, dikuantifikasi dan
digunakan dalam peramalan strategis dan
merupakan dasar minimal untuk profil pelanggan.
• Psikografis >>> variabel kepribadian dan gaya
hidup merupakan alat yang paling baik untuk
memprediksi perilaku pembelian pelanggan
dibanding variabel geografis dan demografis.
• Perilaku pembeli >>> untuk menjelaskan atau
memprediksi beberapa aspek perilaku pelanggan
terkait produk/jasa. Ex. tingkat penggunaan,
manfaat yang diinginkan dan loyalitas merk.
3. Pemasok >>> hubungan perusahaan-pemasok
yang dapat diandalkan penting untuk
kelangsungan usaha dan pertumbuhan jangka
panjang perusahaan berupa dukungan keuangan,
jasa, bahan baku dan peralatan. Selain itu,
perusahaan bisa meminta perlakuan khusus, ex.
antaran cepat, jangka waktu kredit lebih bebas,
atau pesanan yang jumlahnya tidak sesuai dengan
lot yang sudah ditentukan. Dalam menilai faktor
ini, selain kekuatan hubungan perusahaan-
pemasok, beberapa hal yang harus
dipertimbangkan :
• Apakah harga pemasok kompetitif? Ada diskon?
• Seberapa mahal ongkos kirim? Apakah pemasok
cukup kompetitif dalam hal standar produksi?
• Dalam hal tingkat defisiensi, apakah kemampuan,
reputasi dan jasa pemasok cukup kompetitif?
• Apakah pemasok juga bergantung pada
perusahaan?
4. Kreditor >>> kuantitas, kualitas, harga dan
aksesibilitas SD keuangan, manusia dan bahan
baku jauh dari kondisi ideal, penilaian atas
pemasok dan kreditor adalah sangat penting bagi
evaluasi yang akurat atas lingkungan operasi
perusahaan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
• Apakah kreditor menilai dengan wajar dan
bersedia menerima saham perusahaan sebagai
agunan?
• Apakah menganggap perusahaan memiliki catatan
pembayaran masa lalu yang memuaskan?
• Posisi modal kerja yang kuat? Jumlah pinjaman
sedikit/banyak?
• Apakah persyaratan pinjaman kreditor sesuai
dengan tujuan profitabilitas perusahaan?
• Apakah kreditor dapat memperpanjang lini kredit
yang diperlukan?
5. SDM : Sifat pasar tenaga kerja, dipengaruhi oleh:
• Reputasi perusahaan >>> perusahaan dianggap
permanen dalam komunitas itu, kompetitif dalam
memberikan paket kompensasi, memperhatikan
kesejahteraan karyawan, dihormati karena produk
dan jasa yang dihasilkan serta dihargai atas
kontribusinya secara keseluruhan terhadap
kesejahteraan umum.
• Tingkat pemberian kerja >>> pasokan TK ahli dan
berpengalaman yang langsung tersedia sangat
bervariasi sesuai dengan tahap pertumbuhan
komunitas. Perusahaan manufakturing baru sulit
mendapatkan tenaga kerja ahli dalam komunitas
industrialisasi yang berkembang dibanding
komunitas yang tertekan secara ekonomi, dimana
perusahaan serupa telah menghentikan operasi.
• Ketersediaan >>> TK dengan keahlian khusus dan
spesial dibutuhkan relokasi untuk
mempertahankan pekerjaan dan kompensasi yang
dituntut oleh keahlian semacam itu, ex. pengebor
minyak, koki, teknisi khusus dan eksekutif
industri. TK dengan keahlian khusus punya
batasan kerja yang luas, yaitu area geografisnya.
Sebaliknya TK dengan keahlian umum
kemungkinan direlokasi kecil untuk memperoleh
kemajuan pendapatan atau karier yang biasa saja.
Dengan demikian batasan pasar TK terbatas bagi
kelompok kerja, ex. TK kasar, pekerjaan klerikal,
pegawai ritel.
• Serikat pekerja >>> mewakili pekerja dalam
negosiasi dengan pemberi kerja melalui proses
tawar menawar kolektif.

Anda mungkin juga menyukai