Anda di halaman 1dari 2

The Journey of Priesthood Life’s

Video ini mengisahkan sebuah perjalanan yang dialami oleh seorang calon imam yang nantinya akan
diperankan oleh Fr. Bayu. Bayu akan memerankan seorang frater yang memberi gambaran dinamika
hidup harian sebagai seorang calon imam.

Bayu digambarkan sebagai frater yang sedang bergulat dalam menghidupi panggilannya menjadi
seorang imam. Ia sedang bergulat dengan dirinya sendiri. Muncul ketegangan antara
memperjuangkan cita-cita pribadi ataukah menghidupi nilai-nilai menjadi seorang imam yang mesti
menghayati studi, hidup rohani, komunitas dan pastoral. Semua itu dilakukan semata-mata bukan
demi pencapaian pribadi melainkan demi pelayanan terhadap umat dan persembahan kepada Tuhan
sendiri.

Video akan dibuka dengan Scene aktivitas pagi hari ketika Bayu bersiap-siap untuk mengikuti Misa
pagi di Kapel (Misa merupakan aktivitas Rohani yang biasa dilakukan oleh para calon imam untuk
menimba kekuatan dalam hidup panggilannya).

Setelah itu Scene dilanjutkan dengan persiapan pastoral dan aktivitas pastoral yang biasa dilakukan
oleh para frater. Scene pastoral akan menggunakan setting Pastoral Wadasgumantung sebagai satu
gambaran yang cukup mewakili aktivitas pastoral yang biasa dilakukan juga oleh imam-imam di
Keuskupan Purwokerto. (Scene ini tidak perlu take karena sudah pernah dilakukan oleh TORSA).

Scene dilanjutkan dengan aktivitas sore hari ketika para frater opera – olah raga komunitas. Scene ini
ingin memberikan gambaran bahwa para frater tidak hanya mengolah sisi eksternal pelayanan
terhadap umat, melainkan juga perlunya olah diri dengan cara hidup berkomunitas dalam
kebersamaan serta belajar untuk memiliki sikap kerendahan hati. Para frater juga dituntut untuk
mengembangkan kemampuan intelektual melalui studi sehingga nantinya dapat memberikan
pelayanan secara optimal kepada umat.

Take 1: Kamar

- Bayu ambil jubah di lemari/dari gantungan (Shoot close up ke jubah), setelah itu bayu
mengenakan jubah  diambil close up bagian leher sampai dada sewaktu bayu
mengancingkan jubah.

Take 2: Setting Misa di Kapel

- Bayu berjalan menuju kapel – shoot dari belakang, lalu close up wajah bayu dari depan.
- Close up tangan memegang gagang pintu kapel
- Close up bayu masuk kapel.
- Bayu ambil posisi di salah satu sudut.
- Shoot suasana Misa
- Close up pas bayu membuat tanda salib.
- Close Up pas bagian menerima komuni.

Prepare pastoral  shot menggunakan alas kaki (close up), ambil tas – siap2 berangkat.

Scene Wadasgumantung  part ini diambilkan dari video yang sudah dibuat oleh TORSA.

Take 3  Shoot Aktivitas Opera dan Study


- Long shoot aktivitas opera. Shoot detail bagian para frater sedang opera. Shoot close up
bagian bayu ketika opera.
- Shoot suasana study atau suasana input dari Romo untuk Para frater yang memberi
gambaran tentang suasana study.
-

Take 4  Shoot aktivitas komunitas – rekreasi, ngobrol, makan -Olahraga

- Bagian ini diambil gambaran umum suasana aktivitas komunitas saat frater-frater sedang
rekreasi, ngobrol, saat makan dan juga saat olahraga. Take sebanyak mungkin dari berbagai
macam sudut baik close up atau pun long shoot untuk opsi editing.
- Dibagian akhir, di salah satu sudut (bisa di depan gua maria torsa, bayu sedang duduk
termenung. Datang domi yang menyapa dan ngoborl sejenang. Gambarkan suasana bahwa
domi sedang meneguhkan bayu yang sedang bergulat.
- Shoot bisa diambil dari belakang terlebih dahulu – bayu duduk sendirian. Kemudian close up
dari depan yang menampakkan ekspresi wajah bayu yang sedang bergulat.
- Kemudian long shoot yang memperlihatkan domi datang untuk menyapa bayu. Domi duduk
disamping bayu. Meneguhkan melalui obrolan singkat.
- Setelah itu Domi pergi sembari menepuk bahu bayu sebagai tanda peneguhan.
-

Take 5  Rohani Malam – Refleksi

- Take 5 Sebagai closing dari Video untuk merefleksikan seluruh perjalanan bayu yang
mencoba menghayati dinamika hidup di seminari sebagai seorang calon imam.
- Setting pengambilan gambar di dalam kamar dengan suasana remang diterangi satu lampu
belajar yang fokus ke frater Bayu.
- Scene dibuka dengan rohani Malam – tanda salib dan berdoa sejenak (Close up ke bayu yang
membuat tanda salib dan berdoa)
- Setelah itu Bayu mulai menuliskan refleksi. Ambil dari barbagai macam sudut (close up dari
depan fokus ke bayu yang sedang menulis, close up samping, dan close up dari belakang
menampakkan bayu yang sedang menulis – fokus ke tangan yang sedang menulis dan ke
buku.)

Refleksi

Panggilan Tuhan menjadi seorang imam adalah sebuah rahmat yang berharga yang dianugerahkan
Tuhan kepadaku. Panggilan menjadi imam bukanlah tentang diriku sendiri, melainkan kisah cintaku
bersama dengan Tuhan yang hadir dalam umat yang aku layani. Aku tahu bahwa menjadi imam
bukanlah hal yang mudah, namun aku ingin memaknai hidup panggilan ku untuk menjadi imam
seperti sebatang lilin yang hanya bisa menerangi dunia sekitarnya bila ia menyala dan meleleh hingga
habis terbakar. Aku berharap aku dapat mempersembahkan diriku seluruh-Nya mempersembahkan
diri hingga habis terbakar sehingga hidupku dapat berguna bagi orang-orang yang ada di sekitarku.

Anda mungkin juga menyukai