Anda di halaman 1dari 2

MENDENGARKAN KHUTBAH JUMAT DARI GEROBAK

ANGKRINGAN

Salah seorang penyair terkemuka tanah air, Joko Pinurbo dalam penggalan sajaknya
menuliskan tentang “Yogyakarta terbuat dari Rindu, Pulang dan Angkringan”. Kata yang
terakhir itu memang sangat melekat dan mengisi sendi sendi kehidupan masyarakat
Yogyakarta. Sepanjang hari dari pagi-siang-malam hampir di setiap sudut di Jogja bisa kita
temukan angkringan angkringan yang menjual aneka ragam makanan dan minuman khas nya.

Menariknya, angkringan bagi sebagian masyarakat bukan hanya menjadi tempat


untuk mengisi perut yang sedang kosong. Lebih jauh dari itu, angkringan menjadi sarana bagi
masyarakat untuk mengobrol dan bertukar cerita kehidupan sehari-hari. Tak jarang seseorang
bisa mendapatkan berbagai pelajaran hidup dari angkringan yang pelajaran itu mungkin tidak
bisa diperoleh dari bangku pendidikan. Bahkan dari angkringan juga orang orang yang
notabene nya pendatang dan belum bisa berbahasa jawa, mereka bisa berlatih bahasa jawa
nya dari angkringan.

Saya sendiri memiliki pengalaman yang cukup menarik tentang angkringan ini. Suatu
ketika saya sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat yang tidak jauh dari daerah kota
jogja. Mengingat pada saat itu hari jumat dan waktunya sudah mendekati adzan Jumat, saya
segera mencari mesjid untuk menunaikan shalat jumat. Saat mulai memasuki dekat pelataran
masjid, saya melihat ada sekelompok orang yang sedang duduk duduk di angkringan padahal
khatib sudah memulai khutbah jumat nya. Melihat hal seperti itu, tentu saja saya menjadi
bertanya tanya apakah mungkin karena tempat angkringannya yang dekat dengan masjid atau
memang orang orangnya yang lebih senang untuk mendengarkan khutbah dari angkrigan.

Jadi apakah diperbolehkan untuk mendengarkan khutbah jumat sambil ngangkring ?

Dalam buku risalah shalat yang disusun oleh Dewan Hisbah PP Persis menerangkan
tentang ibadah shalat jumat, bahwasanya Ibadah jumat adalah ibadah yang terikat ketat
dengan ketentuan dan tata cara yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Artinya
segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah jumat harus sesuai dengan alquran dan hadis.
A Hassan dalam buku Kumpulan Risalah juga menjelaskan adab adab dalam
mendengar khutbah jumat yang diringkas dan disimpulkan dari beberapa hadis dan riwayat
sebagai berikut:

1. Ma’mum mesti menghadapkan muka kepada imam sesudah imam naik keatas
mimbar
2. Ma’mum dilarang berbicara apapun ketika imam sudah memberikan isi khutbah,
walaupun untuk menegur orang lain supaya diam. Maka orang yang berbicara atau
menegur pada waktu itu akan kehilangan pahala jumah nya.
3. Ma’mum dilarang duduk dengan memeluk kaki pada saat imam berkhutbah

Berdasarkan keterangan diatas sudah jelaslah bahwa kita tidak diperkenankan untuk
melakukan aktifitas yang lain kecuali mendengarkan dan menghadapkan pandangan kepada
imam ketika sudah menyampaikan isi khutbah. Oleh karena itu, aktifitas mendengarkan
khutbah dari angkringan atau sambil ngangkring ini tentunya tidak bisa dilakukan karena
telah bertentangan dengan adab adab mendengarkan khutbah yang telah diajarkan oleh
Rasulullah.

Finally, tujuan dari tulisan ini tidak lain adalah sebagai pengingat untuk saya sendiri
dan pengingat untuk kita semua supaya kita bisa menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan
bukan hanya sekedar untuk menggugurkan atas kewajiban apalagi hanya menjalankan
formalitas ibadah semata.

Anda mungkin juga menyukai