Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA

INDONESIA
Dosen pengampu: Minahul Mubin, S.Hum, M.Pd

19 NOVEMBER 2021
OLEH PRAHARA KENDALI PUTRA
NIM(01210069)
Judul: Pengalaman Belajar di Pondok Pesantren
Tokoh: aku
Penokohan: sifat tokoh aku: disiplin
Sinopsis:
Menceritakan pengalaman belajar dari tokoh aku di Pondok
Pesantren Sunan Drajat Paciran, dimana pada saat awal mondok dia
dikagetkan dengan peraturan-peraturan dari pengurus pondok yang
sangat ketat yang memaksanya untuk disipin dan mematuhi jadwal
yang sudah ditentukan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Pada awalnya tokoh aku merasa tidak kerasan di pondok,
sampai-sampai dia berpikiran untuk keluar dari pondok, namun
seiring dengan waktu dia pun mulai terbiasa dengan suasana dan
peraturan pondok, dia pun menjadi semangat belajar di pondok dan
berhasil lulus dari pondok pesantren.
PENGALAMAN BELAJAR DI
PONDOK PESANTREN
Belajar merupakan kebutuhan setiap individu agar menjadi lebih
baik, untuk kali ini saya akan menceritakan pegalaman saya selama
belajar di pondok pesantren tepatnya di Pondok Pesantren Sunan
Drajat, Paciran, Lamongan.

Awal mula saya berkeinginan belajar di pondok yaitu pada saat


saya kelas 9 SMP, pada saat itu saya bingung mau melanjutkan
pendidikan selanjutnya setelah lulus, lalu saya terpikir untuk belajar
di pondok pesantren karena saya bosan dengan jadwal belajar sekolah
di SMP waktu itu, karena setelah saya selesai belajar dikelas langsung
pulang dan bermain.
Saya tidak mau terus seperti itu di jenjang SLTA, dan alasan
mengapa saya memilih Pondok Pesantren Sunan Dajat karena saya
kerap kali mendengar pengajian K.H Abdul Ghofur yang merupakan
pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat yang sering diputar ayah
saya di radio.
Pada saat awal mondok jujur saja saya sangat kaget, karena
jadwal balajar di Pondok yang sangat kompleks dan padat mulai dari
bangun tidur sampai kembali tidur lagi, seluruh santri diwajibkan
untuk mengikuti rangkaian kegiatan di Pondok tanpa terkecuali
termasuk saya. Berikut ini merupakan jadwal belajar saya di Pondok
Pesantren Sunan Drajat:

1. Ngaji Salaf Pagi


Kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi setelah jamaah sholat subuh,
kitab yang dikaji pada kegiatan ini yaitu kitab salaf yang merupakan
kitab hasil karya para ulama zaman dahulu yang sering disebut ulama
salaf, untuk santri kelas satu mengaji kitab bertema fikih sedangkan
santri kelas 2 dan kelas 3 mengaji kitab tafsir tepatnya Tafsir Jalalain.
Usai mengaji salaf pagi, saya dan santri yang lain menuju kosmakan
untuk sarapan pagi.
2. Sekolah Formal
Setelah sarapan saya menuju asrama dan langsung mandi dan
bersiap untuk melakukan kegiatan belajar di sekolah formal. Di
Pondok Pesantren Sunan Drajat terdapat 5 lembaga sekolah formal
yaitu MA, SMK, MMA, MTs, dan SMP. Saya bersekolah di MA
Maarif 7 Sunan Drajat, uniknya sebagian besar dewan guru di sekolah
merupakan alumni dari Pondok Pesantren Sunan Drajat itu sendiri,
jadi banyak dari beliau yang memaklumi sebagian siswa siswi yang
tertidur dikelas karena mereka lelah dengan padatnya kegiatan di
pondok, dan mungkin beliau dewan guru juga pernah mengalaminya
saat menjadi santri. Uniknya lagi ada beberapa dewan guru yang
mengajar tidak sesuai dengan bidang pendidikannya, seperti guru saya
mapel Sejarah Indonesia yang juga mengajar mapel olahraga, dan
guru saya mapel bahasa inggris yang juga mengajar mapel Sejarah
Kebudayaan Islam dan masih banyak lagi dewan guru yang mengajar
tidak sesuai dengan bidang kependidikannya, namun hal itu tidak
terlalu menjadi masalah karena yang lebih penting saat mondok
adalah belajar mengaji di pondok, para santri melaksanakan jamaah
dhuhur juga pada saat sekolah jika sudah masuk waktu dhuhur.
3. Madrasah Diniyah
Setelah sekolah merupakan jadwal istirahat santri yang digunakan
untuk makan siang dan lain-lain sampai usai jamaah sholat ashar,
setelah jamaah sholat ashar para santri meaksanakan kegiatan belajar
di Madrasah Diniyah dikelasnya masing-masing, kitab yang dikaji
yaitu kitab ilmu alat seperti kitab nahwu, shorof, kitab hadis dan lain
sebagainya, usai belajar di Madrasah Diniyah para santri bersiap
untuk melakukan jamaah membaca surah yasin di masjid yang
dilanjutkan dengan jamaah sholat maghrib.
4. Madrasatul Qur’an
Setelah jamaah sholat maghrib para santri belajar ilmu cara
membaca Alqur’an termasuk ilmu tajwid dan ghoribul Qur’an
dikelasnya masing-masing, setelah itu para santri melaksanakan
jamaah sholat isya’ yang sengaja diundur menjadi 19.30 agar kegiatan
belajar di Madrasatul Qur’an bisa maksimal.
5. LPBA(Lembaga Pendidikan Bahasa Asing)
Usai jamaah sholat isya’ para santri melakukan pembelajran LPBA di
asrama masing-masing, di LPBA para santri bisa memilih antara
belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, sementara saya lebih
memilih Bahasa Inggris karena kegiatan di pondok sudah banyak
mengajarkan Bahasa Arab.

6. Takror(Belajar Bersama)
Setelah belajar di LPBA para santri melaksanakan takror, yaitu
belajar bersama, para santri dapat bermusyawarah tentang pelajaran
disekolah maupun mengerjakan PR, kegiatan ini dilakukan sampai
pukul 22.00. Setelah takror para santri dipersilahkan beristirahat
sampai pukul 03.30. Setelah itu para pengurus asrama
membangunkan para santri untuk bersiap menuju masjid untuk
wiridan dan dilanjutkan dengan jamaah sholat shubuh.
Itulah serangkaian jadwal belajar santri yang sangat padat, pada
awalnya saya dan teman-teman santri tidak nyaman dengan itu, tapi
seiring berjalannya waktu saya dan teman-teman santri bisa terbiasa.
Belajar di Pondok Pesantren bukan hanya belajar ilmu akademis
dan imu agama, tetapi saya juga dapat belajar bagaimana bergaul
dengan teman saya yang berasal dari daerah luar kabupaten
Lamongan dengan latar belakang yang berbeda-beda, saya juga
belajar tata krama, kedisiplinan, kemandirian dan masih banyak hal-
hal lain yang saya pelajari di Pondok Pesantren yang tidak bisa saya
temukan di tepat lain.
Demikian pengalaman yang bisa saya ceritakan selama belajar di
Pondok Pesantren Sunan Drajat, jika ada salah kata maupun penulisan
saya mohon maaf, dan semoga apa yang saya sampaikan ini bisa
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai