Anda di halaman 1dari 41

DASAR-DASAR KEAHLIAN BUSANA

FASE E – MENGGAMBAR MODE


MODUL AJAR MENGGAMBAR MODE

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : Ayu Retno Pratiwi, S.Pd.
SATUAN PENDIDIKAN : SMK N 3 PURWOKERTO
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 X 45 MENIT
ELEMEN : Menggambar Mode
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan dan
membuat gambar anatomi tubuh dan dasar ilustrasi, mencampur
warna, implementasi desain dan detail ke anatomi tubuh, dan
membuat desain teknis secara digital.

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari materi tentang perhitungan matematika
dasar dan perkembangan mode.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain berkebhinekaan global, mandiri,
kreatif, gotong royong. berkebinekaan global ( berhubungan dengan mengenal dan menghargai
budaya, gotong royong ( dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdiskusi dan belajar
kelompok, mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide
menggambar mode)

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : Vidio perkembangan mode, Majalah Mode, Gadget, LCD, pensil, penggaris,
kertas gambar, cat air, pensil warna, penghapus.
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik on line maupun off line , media Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular / tipikal : dapat membuat gambar mode secara anatomi
tubuh dan ilustrasi
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat membuat percampuran warna
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat membuat gambar mode secara manual
maupun digital
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PjBL dengan sintak MERRDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Menerapkan gambar anatomi tubuh


2) Menerapkan dasar ilustrasi
3) Menerapkan pencampuran warna
4) Menerapkan implementasi desain dan detail ke anatomi tubuh
5) Membuat gambar anatomi tubuh
6) Membuat dasar ilustrasi mencampur warna
7) Membuat desain dan detail ke anatomi tubuh
8) Membuat desain teknis secara digital

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan desain busana sesuai dengan bentuk tubuh.
2. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan warna busana sesuai dengan warna kulit
3. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan motif bahan busana sesuai dengan bentuk
tubuh dan warna kulit.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian pernah mendengar tentang anatomi tubuh?
2. Model busana seperti apa yang kalian sukai?
3. Apa model dan warna busana yang sedang trend saat ini?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di elearning. dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan alat dan bahan untuk praktik pembelajaran
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic, formatit, sumatif beserta dengan lembar penilaiannya

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
⮚ Kegiatan well gromed dengan mengecek kelengkapan dan kerapian berbusana

2. Inti (330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak yang
maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru menayangkan video
motivasi tentang fashion show
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Apakah pengertian dari anatomi tubuh?
4. Pentingkah anatomi tubuh dalam dunia busana?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video anatomi tubuh di https://youtu.be/H2eMF-ocDUE
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video anatomi tubuh
⮚ Guru memberikan penjelasan materi anatomi tubuh lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai tutor
sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat desain
sesuai dengan anatomi tubuh
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan desain anatomi tubuh dengan tutor sebaya

d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3 orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil gambar anatomi tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar anatomi tubuh?
⮚ Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA AKU BISA AKU LUAR BIASA AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak yang
maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru menayangkan video
motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan sebuah puzzle tentang anatomi tubuh
⮚ Peserta didik menggabungkan pzzle anatomi tubuh
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Apakah pengertian dari desain ilustrasi?
4. Pentingkah desain ilustrasi dalam dunia busana?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar-dasar keahlian busana
⮚ Guru menayangkan video tentang desain ilustrasi di https://youtu.be/QnVXJJmrFvU
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video desain ilustrasi
⮚ Guru memberikan penjelasan materi desain ilustrasi lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas Guru
memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai tutor
sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat desain
ilustrasi
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan desain ilustrasi dengan tutor sebaya

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3 orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil gambar anatomi tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain ilustrasi?
⮚ Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam pembelajaran,
selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA AKU BISA AKU LUAR BIASA AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak yang
maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru menayangkan video
motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan desain busana dengan kombinasi warna
⮚ Peserta didik menyebutkan macam-macam warna
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Apakah warna favorit kalian?
4. Pentingkah kombinasi warna dalam dunia busana?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang kombinasi warna di https://youtu.be/Dt432vL3QMo
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video kombinasi warna
⮚ Guru memberikan penjelasan materi warna lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai tutor
sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat linkaran
warna
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan lingkaran warna dengan tutor sebaya
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3 orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan lingkaran warna

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar lingkaran warna?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam pembelajaran,
selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA… AKU BISA…AKU LUAR BIASA…. AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama
Pertemuan 4

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
Langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak
yang maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru menayangkan
video motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan gambar berbagai macam bentuk tubuh manusia
⮚ Peserta didik mengidentifikasikan bentuk tubuhnya sendiri
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Jelaskan bagaimana bentuk tubuh kalian.
4. Pentingkah memilih model busana sesuai dengan bentuk tubuh?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang desain busana sesuai bentuk tubuh di
https://youtu.be/GrVrOlhA9FI
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari video pembelajaran
⮚ Guru memberikan penjelasan materi desain busana sesuai bentuk tubuh lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
linkaran warna
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dalam pembuatan desain busana sesuai bentuk tubuh
dengan tutor sebaya

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam
pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan desain
busana sesuai bentuk tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain busana sesuai dengan bentuk
tubuh?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA… AKU BISA…AKU LUAR BIASA…. AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 5

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak
yang maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru menayangkan
video motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan gambar desain busana secara digital
⮚ Peserta didik mengidentifikasikan gambar desain busana secara digital
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Sebutkan kelebihan hasil gambar desain busana secara digital.
4. Pentingkah membuat desain busana secara digital.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang pembuatan desain busana secara digital di
https://youtu.be/gUVo2vc-fDM
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari video pembelajaran
⮚ Guru memberikan penjelasan pembuatan desain busana secara digital lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 6 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
desain busana secara digital.
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dalam pembuatan desain busana secara digital dengan
tutor sebaya.

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam
pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 6
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-6
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan desain
busana sesuai bentuk tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain busana secara digital?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam pembelajaran,
selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA… AKU BISA…AKU LUAR BIASA…. AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
b. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu sekolah di jurusan busana?
⮚ Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran desain?

2) Diagnostic kognitif
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang menggambar mode?
⮚ Sebutkan macam – macam busana berdasarkan kesempatan?
⮚ Model busana apa saja yang kamu sukai?
⮚ Pernahkah kalian membuat desain busana?
⮚ Apa saja yang kalian amati ketika melihat sebuah desain busana?
⮚ Apakah kalian bisa membuat desain busana?
⮚ Desain busana apa saja yang pernah kalian buat?

c. Formatif
1) Buatlah desain anatomi tubuh manusia wanita dewasa menggunakan rangka benang!

No Nama Ketepatan ukuran Waktu Total score


proporsi tubuh pengumpulan

KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika ukuran proporsi tepat sesuai dengan ketentuan nilai 86 – 100 Jika ukuran proporsi tepat
kurang sesuai dengan ketentuan nilai 76-85 Jika ukuran proporsi tepat tidak sesuai dengan
ketentuan nilai 66-75 Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100 Jika waktu pengumpulan 1
s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75 Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Presentasikan hasil gambar anatomi tubuh kamu!

No Nama Penguasaa Sikap Keaslian Total


n materi ide score

KRITERIA :

Jika sangat menguasai dan urut materi nilai 86 – 100 Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85
Jika kurang menguasai materi 66-69 Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65

Jika serius dan jujur dalam pembawaan nilai 86 – 100


Jika kadang - kadang serius dalam pembawaan nilai 70-85 Jika kurang serius dalam pembawaan
nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 – 65
Jika ide baru nilai 86 – 100
Jika ide tari yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3
3) Pengamatan

Kebhi
Gotong
No Nama mandiri kreatif nekaan
royong
global

Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73 4.

No d. Sumatif Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No


1) Tes sumatif 1 Pembelajaran Kognitif soal soal
a) Kisi – kisi tes
sumatif 1
Elemen

1 Mengambar Pada akhir Gambar L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S


mode fase E, peserta anatomi anatomi tubuh 1
didik mampu tubuh manusia, peserta didik
menerapk an
mampu membenarkan
dan
atau menyalahkan
kesesuaian proporsi
2 membuat Dasar L3 / C5 Disajikan contoh B/S 2
gambar ilustras desain ilustrasi ,
anatomi peserta didik mampu
tubuh dan
membenarkan dan
dasar
ilustrasi, menyalahkan tentang
mencampu r pengertian desain
warna, ilustrasi
3 implement asi Mencamp L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S 3
desain dan ur warna, tentang lingkaran
detail ke warna, peserta didik
anatomi tubuh, mampu membenarkan
dan membuat dan menyalahkan
desain teknis tentang
secara digital. warna primer
4 Imple L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S 4
mentasi tentang shiluet desain
desain dan busana, peserta didik
detail ke mampu membenarkan
anatom i dan menyalahkan
tubuh kesesuaian bentuk
tubuh dan desain
busana yang
disajikan.

5 desain L3 / C5 Disajikan macam- B/S 5


teknis macam tools yang ada
secara dalam aplikasi desain
digital digital, peserta didik
mampu membenarkan
dan menyalahkan
tentang penggunaan
fungsi
tools dengan benar.

b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Desain proporsi tubuh wanita dewasa secara anatomi adalah 8 ½ x tinggi kepala.
(B/S)
2. Desain ilustrasi adalah desain dengan perbandingan proporsi 9 ½ x tinggi kepala.
(B/S)
3. Warna primer adalah pencampuran dari warna merah, kuning, dan biru. (B/S)
4. Motif polkadot besar cocok untuk orang bertubuh kecil. (B/S)
5. Fungsi tombol “brush” pada tools adalah untuk memberi warna.(B/S)
c) Kunci Jawaban tes sumatif 1
1. S
2. B
3. S
4. B
5. B
d) Norma penilaian tes sumatif 1
Nilai = jumlah soal yang benar x 20
= 5 x 20
= 100
M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN
Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum memiliki
tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca ulang dan
melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan, silakan lakukan
penciptaan desain dengan membedakan style dan look.

N. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 1 :
Menggambar macam-macam bagian-bagian tubuh dan rangka secara anatomi tubuh

No Nama Wajah Tangan Kaki Rangka Elipse Balok


siswa benang

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 2 : Menggambar desain ilustrasi

No Nama Siswa Proporsi ukuran 9 ½ x Proporsi ukuran 12 x


tinggi kepala tinggi kepala

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 3:


Membuat lingkaran warna menggunakan cat air.

No Nama Siswa Warna Warna Sekunder Warna Tersier


Primer

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 4:


Menggambar desain busana sesuai dengan bentuk tubuh

No Nama Siswa Bentuk Bentuk tubuh Bentuk tubuh tinggi


tubuh tinggi
kurus pendek gemuk gemuk

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 5:


Menggambar proporsi tubuh manusia secara digital

No Nama Siswa Anak Wanita

O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Materi Pertemuan 1

1. Pengertian Anatomi Tubuh

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala
sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas pada bentuk dan gerakan
tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya persendian, otot
dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher dan wajah harus diperhatikan agar jangan salah
arah dan gambar ini harus sesuai dengan gerakan tubuh yang sebenarnya.
Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
:
a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
b. Letak bagian-bagian tubuh
c. Sikap, gaya dan gerak tubuh
d. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak bagian- bagian
tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis-garis dengan perbandingan
tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun
sampai ujung kaki.
2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh
Anatomi tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang desainer dalam menuangkan ide dan
gagasannya kepada orang lain.
Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang disajikan.
Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik dibandingkan
tampa anatomi tubuh. Selain itu perbandingan masing-masing ukuran model pakaian pada
anatomi tubuh lebih mudah dibaca orang yang melihatnya seperti :
a. Ukuran garis leher dan krah
b. Bentuk lengan dan panjang lengan
c. Bagian badan, pinggang dan panggul
d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian
e. Siluet blus atau model secara keseluruhan
f. Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian

Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya :


a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya
b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian
c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian
d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah
e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.

3. Jenis–jenis Perbandingan Tubuh


Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain adalah
memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan tubuh seperti ukuran kepala, ukuran
badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian kita
dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu :
a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala
b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang
memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model.
c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau
gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau
disebut juga perbandingan secara ilustrasi.
Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani, dengan kata
lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai berikut :
a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit seperti
penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak seimbang.
b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil
c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga.

4. Menggambar Perbandingan Tubuh


Perbandingan tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala atau
8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Namun untuk keperluan desain ilustrasi
proporsi tubuh dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan bahkan ada yang membuat 11 x tinggi
kepala.
Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya tinggi tubuh
8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3 cm = 25
½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar bagianbagian
tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi tubuh untuk desain
busana ini, ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun bisa juga kita ambil
ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita
inginkan.

Ikuti langkah-langkah berikut ini :


1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada
bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki.
Panjang garis O-X adalah tinggi tubuh berdasarkan tinggi kepala.
Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi
panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik O-X menjadi 8 ½ bagian.

2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letakletak bagian


tubuh pada tabel 2 di atas. Hubungkan garis-garis tersebut menggunakan garis lurus untuk
garis pertolongan seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh yang belum
sempurna atau belum berdaging.
0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm
1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala 2 = batas ketiak /
dada
3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala 4 = batas pinggul dan pergelangan tangan,
lebar panggul = 2 x lebar kepala 4 ¾ = Ujung jari tangan 5 3/4 = lutut dan jarak lutut = lebar kepala
7 = betis 8 = pergelangan kaki 8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala 8 ½ = ujung jari kaki dan
jarak ujung jari kaki = lebar kepala 220

3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan
garis di atas.
4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh
sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.

5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian pada wajah dan


menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul,
paha, betis, tangan dan kaki :
Letak bagian-bagian wajah yaitu :
0 = ubun-ubun
¼ = batas dahi
½ = letak mata
¾ = letak hidung
½ - ¾ = letak telinga 7/8 = letak bibir
1 = dagu
224
6. Anatomi ini dapat dirubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka benang
atau rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menggambar bermacam-macam busana.
5. Menggambar Bagian-bagian Tubuh
a. Wajah
Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih menarik
dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga dan lainnya. Wajah terdiri atas
bagian-bagian yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut pada kepala.
Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang.
Selain itu dalam menggambarkan wajah juga perlu memahami tentang ekspresi wajah karena ekspresi
wajah juga mempengaruhi penampilan desain secara menyeluruh. Ekspresi wajah biasanya disesuaikan
dengan tema desain misalnya desain pakaian remaja ditampilkan dengan ekspresi wajah yang ceria,
untuk pakaian pesta ditampilkan dengan ekspresi yang anggun seperti tersenyum.
Berikut ini akan dibahas dan digambarkan bagian-bagian wajah yang meliputi mata dan alis, hidung,
Bibir, telinga dan rambut.
1) Mata dan alis
Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu. Bentuk mata seperti
buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian jarak antara telinga kanan dan kiri. Mata
yang dilihat dari arah depan terlihat seluruhnya dan alis dibuat di atas mata dengan ujung alis runcing.
2) Hidung
Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Berikut gambar
hidung jika dilihat dari beberapa arah :
3) Bibir
Bibir terletak dibawah hidung atau antara hidung dan dagu. Bentuk bibir digambarkan sesuai ekspresi
yang diinginkan seperti sedang tersenyum dan lain-lain.
4) Telinga
Posisi telinga adakalanya tertutup oleh gaya rambut, namun ada juga yang menggambarkannya terlihat
seluruhnya.
5) Rambut
Batas rambut adalah pertengahan antara puncak kepala dan alis mata. Gaya atau model rambut dapat
digambar sesuai gaya atau mode yang sedang berkembang.
b. Tangan
Tangan terdiri atas lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari tangan. Dalam
menggambar lengan kita perlu memperhatikan arah lengan yang digambar, tentunya disesuaikan
dengan posisi tubuh/gaya berdiri.
Gambar bahu atau pangkal lengan dibuat agak membulat, gambar lengan dari siku ke ujung tangan
dibuat agak melengkung, pergelangan tangan dibuat ramping atau mengecil dan gambar telapak tangan
dan jari disesuaikan dengan arah telapak tangan.
c. Kaki dan telapak kaki
Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki. Besar kaki
tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat. Besar kaki ukuran anatomi sesungguhnya
berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. Secara umum ukuran kaki dapat diperkirakan
sebagai berikut :
1) Paha terbesar terletak pada bagian atas, ukurannya lebih kurang setengah lebar
panggul, paha akan mengecil ke bawah sampai mendekati lutut.
2) Lutut agak kecil dibanding paha
3) Betis digambar agak melengkung dan sedikit lebih besar dari lutut dan akan mengecil
akan mengecil pertengahan antara lutut dan mata kaki. Pada gambar berikut terlihat sketsa
kaki dengan beberapa gaya berdiri dan telapak kaki dilihat dari beberapa arah.
Menggambar telapak kaki disesuaikan dengan alas kaki atau sepatu yang dipakai.
Untuk desain adakalanya menggunakan sepatu yang
memakai hak tinggi seperti sepatu untuk pesta, untuk kerja dan sebagainya serta sepatu hak rendah
untuk pakaian santai, pakaian rumah, dll.

6. Gerakan Tubuh pada Desain Busana


Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan gesture atau movement. Gerakan tubuh ini
perlu dipelajari dan dilatihkan karena tidak mungkin seorang desainer menuangkan idenya hanya pada
proporsi tubuh yang menghadap kedepan saja karena ini bisa mengakibatkan desainnya terlihat kaku
atau tidak menarik dan tidak dapat memperlihatkan hasil rancangan secara menyeluruh seperti arah
samping kiri atau samping kanan, maupun dari arah belakang. Untuk memudahkan mempelajari gerak
tubuh dapat diamati dari majalah mode dan foto-foto dari rancangan busana.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah dengan memperhatikan titik tumpu tubuh
apakah pada kaki kiri, kaki kanan atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan arah garis bahu, garis
pinggang dan garis panggul, biasanya garis tersebut mengikuti arah garis tulang punggung sebagai
action lines/gerak garis tubuh, lalu perhatikan arah arah gerak tangan dan keseimbangan tubuh secara
menyeluruh.
Ada beberapa metode yang dapat dipedomani dalam menggambar gaya dan gerak anatomi tubuh yaitu
:
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips

Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkan rancangan busana khusus
menghadap kedepan, sedangkat rangka elips untuk memperlihatkan rancangan busana dari arah
samping.
Materi Pertemuan 2
Desain ilustrasi adalah suatu sajian gambar dengan tujuan untuk mempromosikan suatu disain busana.
Oleh sebab itu gambar yang dibuat harus seindah dan semenarik mungkin. Dalam pembuatannya,
seringkali proporsi tubuh dibuat secara ilustrasi atau dipanjangkan pada bagian kakinya. Proporsi yang
sering digunakan biasanya 10 kali tinggi kepala atau lebih.

Seorang yang ahli membuat desain ilustrasi disebut dengan fashion illustrator. Seorang fashion
illustrator belum tentu seorang fashion designer karena hanya bertugas membuat suatu ilustrasi busana
untuk promosi.
Langkah-langkah dalam membuat fashion illustration adalah:
1) Membuat proporsi secara ilustrasi dengan pose yang menarik
2) Menggambar wajah harus cantik
3) Menggambar disain dengan menunjukkan bagian yang menjadi pusat perhatian
4) Menyelesaikan gambar bisa dengan cat air, cat air atau pensil warna Berikut contoh desain ilustrasi

Materi Pertemuan 3
Warna merupakan unsur yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu benda
dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda yang
dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi
yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan
warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau, orange,
dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan,
warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga dengan watak warna.
1. ALAT
a. Pensil
b. Penggaris
c. Penghapus
d. Kuas
e. Palet
f. Gunting
g. Jarum

2. BAHAN
a. Pewarna (pigmen warna/cat poster)
b. Kertas gambar
c. Kertas duplex

3. LANGKAH KERJA MEMBUAT LINGKARAN WARNA :


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat lingkaran (2 buah)

3. Membagi lingkaran menjadi 12 bagian


4. Membuat warna primer dengan cara mengusapkan warna menggunakan kuas lalu diusapkan
pada bagian lingkaran warna
a. Warna Primer

5. Membuat warna sekunder dengan mencampurkan warna primer dengan takaran yang sama.
● Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.
● Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.
● Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.

6. Kemudian membuat warna intermedian/ tertier yaitu dengan mencampurkan warna primer
dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna atau dengan cara
mencampurkan dua warna primer dengan perbandingan 1:2.
❖ Kuning hijau (KH)
adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah hijau atau dua bagian kuning ditambah satu
bagian biru (K+K+B)
❖ Biru hijau (BH)
adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu bagian
kuning (B+B+K)

❖ Biru ungu (BU)


adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau pencampuran dua bagian biru dengan satu
bagian merah (B+B+M).

❖ Merah ungu (MU)


adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah dan satu
bagian biru (M+M+B)

❖ Merah orange (MO)


adalah hasil pencampuran merah dengan orange atau pencampuran dua bagian merah dan satu
bagian kuning (M+M+K)

❖ Kuning orange (KO)


adalah hasil pencampuran kuning dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning dan
satu bagian merah (K+K)
7. Lingkaran warna sudah terbentuk

8. Membuat cetakan berbentuk lingkaran yang bagian dalamnya dilubangi sesuai dengan jenis
warna yaitu kombinasi analog, kombinasi komplementer, kombinasi split- komplementer,
kombinasi dobel-komplementer, kombinasi triad, kombinasi tretrad.

Kombinasi Analog Kombinasi Komlementer


Kombinasi Split-Komplementer Kombinasi Dobel-
Komplementer

Kombinasi Triad Kombinasi Tetrad


9. Membuat lingkaran monokromatik

10. Pembagiannya sama seperti yang di atas (12 bagian)

11. Kemudian per bagian dibagi menjadi 2


12. Untuk bagian atas warnanya sama dengan lingkaran warna dan untuk yang bawahnya
dicampur dengan warna putih agar menghasilkan warna yang lebih muda.
Materi Pertemuan 4
1. Bentuk Buah
Pir
Buah pir adalah buah yang memiliki bentuk khas. Bentuk buah bagian bawah lebih besar daripada
bentuk buah bagian atas.

Ciri-ciri bentuk tubuh buah pir:

1. Dada sempit atau kecil


2. Bahu tidak lebar
3. Pinggang kecil
4. Pinggul besar atau lebar
5. Paha dan bokong berisi atau besar

.
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps
2. Bentuk Tubuh Buah Apel

Buah apel adalah buah yang mempunyai bentuk yang bulat. Ciri-ciri wanita yang memiliki tubuh

bentuk buah apel adalah:

1. Bentuk tubuh bagian dada lebar


2. Bahu lebar
3. Pinggang lebar
4. Pinggul sempit atau kecil
5. Paha dan kaki kecil

Beberapa artis yang memiliki bentuk tubuh apel adalah Kerry Katona dan Jennifer Hudson.

Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps

3. Bentuk Tubuh Jam Pasir


Jam pasir memiliki bentuk yang besar pada bagian bawah dan atas, namun ramping di tengah.
Bentuk tubuh jam pasir adalah bentuk tubuh yang diidamkan oleh kalangan wanita. Bentuk tubuh ini
memiliki ciri yaitu bagian dada dan pinggul lebih lebar daripada pinggang. Pinggang pemilik
tubuh jam pasir cenderung kecil atau ramping. Artis cantik dan seksi Kate
Winslet adalah salah satu wanita yang memiliki tubuh jam pasir.
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps

4. Bentuk Tubuh Persegi Panjang


Ciri-ciri dari wanita yang memiliki bentuk tubuh persegi panjang adalah:

1. Lebar pinggang nyaris sama dengan lebar pinggul


2. Lebar bahu hampir sama atau sama dengan lebar pinggang dan pinggul
3. Tidak memiliki lekuk tubuh yang signifikan

Contoh artis yang memliki bentuk tubuh semacam ini adalah Hillary Duff dan Nicole Kidman.

Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps

Mengurangi Kekurangan bentuk tubuh Pembuatan desain busana untuk orang dengan proporsi ideal
tidaklah sulit, tetapi kenyataan bahwa sebagian kelompok orang tidak berbadan ideal, sehingga perlu
pemikiran yang serius. Pemilihan desain diharapkan dapat menutupi kekurangan pada tubuh tersebut
sehingga kelihatan sempurna. Ketepatan desainer dalam memilih desain akan memberikan kepercayaan
kepada pelanggan.
Beberapa kekurangan yang terdapat pada tubuh seseorang diantaranya: 1). Ketidakseimbangan tinggi
badan,
2). berat badan ( terlalu kurus atau gemuk)
3). Ketidakseimbangan ukuran bahu, dada, pinggang, pinggul, bentuk leher, perut, punggung, kaki. Adapun
kekurangan tersebut dapat diuraikan satu persatu.
a) Ketidakseimbangan tinggi badan.
Orang yang kurang tinggi dapat diatasi dengan memilih busana dengan garis-garis vertikal
sehingga akan berkesan lebih tinggi. Garis atau aksen vertikal dapat diletakkan pada tengah muka,
garis prinses dll. Seseorang yang terlalu tinggi dapat memilih garis horisontal untuk dapat berkesam
mengurangi tinggi badan. Desain dengan potongan yang melintang daat berkesan memendekkan
misalnya dengan model yang menggunakan pas bahu, yoke, pemakaian ikat pinggang.
b) Ketidakseimbangan berat badan.
Seseorang yang berbadan gemuk akan terkesan lebih lebar. Pemilihan garis vertikal akan lebih
tepat untuk mengurangi ukuran lebar. Hindari untuk memilih garis yang horisontal dan garis lengkung
karena akan menambah efek gemuk. Begitupun sebaliknya pada orang yang berbadan kurus akan
menutupi kekurangannya supaya menjadi lebih gemuk. Pemilihan busana dengan garis horisontal.
Pemilihan desain dengan kerut-kerut sehingga memberiakan efek membesarkan badan.
c) Bahu terlalu panjang atau pendek
Bahu yang terlalu panjang memberikan kesan melebar, dapat dikurangi dengan cara
menggeser garis kerung lengan atau memilih desain tanpa garis kerung lengan, misalnya lengan reglan
atau dengan mengurangi panjang bahu.dan hindari pemakaian bantalan bahu yang terlalu tinggi.
Sedangkan bahu yang pendek akan berkesan sempit pada bagian badan, dapat disembunyikan dengan
menambahkan panjang bahu ke bagian lengan. dan diberikan bantalan bahu sehingga terkesan lebih
gagah
d) Dada terlalu besar atau terlalu kecil Seseorang yang memiliki dada besar dapat disembunyikan dengan
memilih model tertutup bagian depan, aksen dibahu berupa kerut atau pita, bahan yang cocok dengan
tekstur lemas. Hal yang perlu dihindari adalah model kamisol dengan kerutan penuh di muka, bahan
ketat, dan aksen pada bagian dada. Dada yang terlalu kecil dapat ditutupi dengan blus berkerut atau
draperi. Desain blus yang longgar dapat digunakan, hindari model blus ketat.
e) Pinggul besar dan kaki besar Desain busana yang cocok adalah rok span/ suai, panjang rok menutupi
paha. Hindari penggunaan kerut-kerut pada pinggang dan rok mini.
f) Leher pendek dan gemuk Desain yang dapat dipilih orang yang mempunyai leher pendek dan gemuk
agar kelihatan lebih langsing dan mempunyai leher yang jenjang, dengan memilih model tanpa collar.
Hindari model collar tinggi/ tegak, potongan rambut menyentuh bahu.

g) Badan atas pendek kaki panjang


Seseorang yang memiliki tubuh kurang seimbang, antara perbandingan pinggang ke atas
dengan pinggang ke bagian bawah lebih panjang kaki sehingga bagian badan kelihatan lebih pendek
(pinggang tinggi). Hal ini dapat diatasi dengan model busana turun pinggang . Perbandingan dapat
dilihat pada gambar berikut:
h) Kaki pendek badan atas lebih panjang
Perbandingan antara badan atas dan bawah tidak proporsional, kaki yang pendek dapat
disamarkan dengan bentuk busana dengan garis pinggang yang dinaikkan, sehingga terkesan dapat
memanjangkan kaki.

Anda mungkin juga menyukai