Anda di halaman 1dari 14

STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH

Inisiator SHE Departement Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP

Tanggal Efektif Revisi : 0 Hal : 1 / 11

Diajukan Oleh : Dievaluasi Oleh : Disetujui Oleh :


STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 2 / 14

Dept. Head Project Manager Direktur

RIWAYAT PERUBAHAN

Tanggal Revisi Deskripsi


DD/MM/YYYY 0 Edisi Pertama
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 3 / 14

1. TUJUAN & LATAR BELAKANG

1.1. Memberikan pedoman kepada PIC (Person in Charge) dalam mengelola dan mengendalikan limbah yang
ada di seluruh wilayah kerja PT Prima Indojaya Mandiri.
1.2. Memastikan adanya Standard Operation Procedure dan Peraturan yang berfungsi untuk memastikan
terkelola dan terkendalinya limbah dengan efektif di semua area kerja PT Prima Indojaya Mandiri.
1.3. Mengatur pengelolaan limbah B3 agar sesuai dengan Peraturan dan Perundang- undangan.
1.4. Mencegah timbulnya pencemaran lingkungan dan kecelakaan akibat limbah B3.

2. RUANG LINGKUP

2.1. Standar Operation Procedure ini dimulai dari pengidentifikasian, pengumpulan, penyimpanan
penanganan, penyediaan peralatan tanggap darurat, pelatihan dan pembuangan limbah yang ada di
seluruh area kerja yang menjadi tanggung jawab PT Prima Indojaya Mandiri.
2.2. Prosedur ini digunakan pada seluruh kegiatan pengelolaan limbah yang tergolong Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) menurut PP 18 / 1999 jo. PP 85 / 1999.

3. REFERENSI

3.1. UU RI No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup BAB 1 PSL. 1 ayat 23.
3.2. PP No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
3.2.1. BAB III Tentang Tata Laksana dan Pengelolaan B3.
3.2.2. BAB III Tentang Penanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat.
3.3. PP No. 18 Tahun 1999 jo. PP No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
3.4. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995.
3.4.1. BAB III Bagian Ke Empat Pasal 86 Tentang Penanganan, Penyimpanan dan Pemasangan Label.
3.4.2. BAB III Bagian Ke Empat Pasal 88 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan.
3.4.3. BAB III Bagian Ke Empat Pasal 89 Tentang Alat Pelindung Diri
3.4.4. BAB III Tentang Penanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat.
3.5. Keputusan Kepala Bappedal No. 1 Tahun 1995 Tentang Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

4. DEFINISI & PENJELASAN

4.1. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan baik industri maupun domestik (rumah tangga).

4.2. Limbah Hidrokarbon adalah limbah yang memiliki ikatan Karbon dan Hidrogen. Limbah hidrokarbon pada
kegiatan operasi PT Prima Indojaya Mandiri adalah termasuk didalamnya namun tidak terbatas pada Oli
bekas maupun cecerannya, ceceran bahan bakar, grease (gemuk), dll.
4.3. Limbah Domestik adalah limbah umum yang dihasilkan oleh produksi rumah tangga, baik limbah cair
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 4 / 14

(pembuangan toilet dan dapur) maupun pada (sampah kebun).


4.4. Limbah Logam adalah limbah hasil produksi berupa benda logam yang tidak bisa digunakan lagi,
misalnya besi, alumunium, seng, dll.
4.5. Limbah Daur Ulang adalah limbah sisa produksi rumah tangga atau industri yang masih bisa
dimanfaatkan, diolah bahkan bisa untuk dijual, misalnya plastik, kertas, dll.
4.6. Limbah Medis adalah limbah bahan berbahaya dan beracun yang harus mendapatkan penanganan dan
pengelolaan khusus, yang merupakan limbah hasil dari aktivitas klinik dan medis lainnya, misalnya kapas
medis, kasa perban medis, alat suntik, jarum suntik, dll.
4.7. Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3.
4.8. Reduksi limbah adalah suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah dan mengurangi sifat
bahaya dan racun limbah B3, sebelum dihasilkan dari suatu kegiatan.
4.9. Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul
dan/alat pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan
sementara.
4.10. Pengumpulan limbah B3 adalah kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil limbah B3 dengan
maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau
penimbun limbah B3.
4.11. Pengangkutan limbah B3 adalah suatu kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil dan/atau dari
pengumpul dan/atau dari pemanfaat dan/atau dari pengolah ke pengumpul dan/atau ke pemanfaat
dan/atau ke pengolah dan/atau ke penimbun limbah B3.
4.12. Pemanfaatan limbah B3 adalah suatu kegiatan perolehan kembali (recovery) dan/atau penggunaan
kembali (reuse) dan/atau daur ulang (recycle) yang bertujuan untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu
produk yang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
4.13. Pengolahan limbah B3 adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat racun.
4.14. Penimbunan limbah B3 adalah suatu kegiatan menempatkan limbah B3 pada suatu fasilitas penimbunan
dengan maksud tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
4.15. Daur Ulang Limbah adalah cara pengelolaan limbah yan terdiri atas kegiatan pemisahan, pengumpulan,
pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai untuk digunakan kembali.
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 5 / 14
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 6 / 14
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 7 / 14

4.17. Kontaminasi adalah pengaruh dari suatu lingkungan, sistem, benda atau bahan yang mengakibatkan
suatu perubahan terhadap objek yang dipengaruhi tersebut.
4.18. Kode warna adalah pemberian tanda untuk suatu benda atau tulisan dengan menggunakan warna-warni
sebagai simbol atau tanda yang mempunyai arti tersendiri.
4.19. PIC Limbah B3 adalah personil yang diberi tanggung jawab melakukan pengelolaan limbah B3.
4.20. Manifest adalah bukti pengeluaran / Surat Jalan.

5. KEBIJAKAN & PROSEDUR


STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 8 / 14

5.1. Dengan diberlakukannya SOP ini, maka setiap melakukan pengelolaan dan pengendalian Limbah harus
mengikuti ketentuan yang ada dalam SOP ini.
5.2. Seluruh area kerja PT Prima Indojaya Mandiri di Head Office dan di Site wajib mengikuti Standard
Operation Proedure dan peraturan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah sehubungan dengan
pengelolaan dan pengendalian limbah.
5.3. General Manger bertanggung jawab untuk ;
5.3.1. Memastikan adanya standar, prosedur dan peraturan yang sesuai dengan peraturan pemerintah
sehubungan dengan pengelolaan dan pengendalian semua limbah.
5.3.2. Memastikan bahwa standar, prosedur dan peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan dan
pengendalian limbah dilaksanakan secara berkelanjutan di areanya masing-masing.
5.3.3. Memastikan tersedianya sarana, peralatan dan bahan-bahan yang memadai untuk mengelola dan
mengendalikan limbah.
5.4. Departemen Head bertanggung jawab untuk;
5.4.1. Memastikan bahwa standar, prosedur dan peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan dan
pengendalian limbah diterapkan dan dipatuhi secara teratur di area kerjanya masing-masing.
5.4.2. Mengidentifikasi dan memantau kegiatan operasional bagiannya yang dapat menimbulkan
pencemaran yang diakibatkan oleh limbah dari aktifitas pekerjaan di area kerjanya dengan
menggunakan Formulir HSE/11/F-007 Daftar Identifikasi dan Pengelolaan Limbah.
5.4.3. Memastikan bahwa semua karyawan mengetahui semua persyaratan pengelolaan dan
pengendalian limbah.
5.3.4. Memastikan bahwa semua karyawan yang bertanggung jawab untuk menangani Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun telah diberikan pelatihan pengelolaan dan pengendalian limbah.
5.5. Superintendent dan Supervisor bertanggung jawab untuk ;
5.5.1. Memastikan bahwa pengendalian limbah yang dilakukan sudah mencakup semua aktifitas yang
ada di area kerjanya.
5.5.2. Membuat catatan/pelaporan limbah B3 yang ada di areanya dengan menggunakan Formulir No.
HSE/11/F-008 Neraca Limbah B3.
5.5.3. Mengkaji ketidaksesuain bersama dengan Manager atau Superintendent terkait.

5.6. SHE Dept. Manager dan HSE Supervisor bertanggung jawab untuk;
5.6.1. Menyediakan Standard Operation Procedure pengelolaan dan pengendalian limbah yang sesuai
dengan peraturan yang terkait.
5.6.2. Mengkaji ketidaksesuain bersama dengan Manager atau Superintendent terkait.
5.7. Semua Karyawan bertanggung jawab untuk;
5.7.1. Mengerti dan mengetahui serta menjalankan standar, prosedur dan persyaratan pengelolaan dan
pengendalian limbah pada setiap aktifitas pekerjaan.
5.7.2. Melakukan tindakan perbaikan ketika melihat adanya ketidaksesuaian
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 9 / 14

5.8. Procurement Dept. Manager bertanggung jawab untuk ;

5.8.1. Menunjukkan surat ijin dari pemerintah untuk pengolahan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang
tekait.

5.8.2. Memastikan bahwa limbah B3 diangkut dan diolah dengan benar.

5.8.3. Memberikan surat dokumen limbah pada saat sesudah proses pengangkutan limbah.

5.9. GA Dept. bertanggung jawab untuk ;

5.9.1. Menyiapkan tempat limbah di semua area kerja PT Prima Indojaya Mandiri.
5.9.2. Memastikan bahwa limbah (limbah umum, limbah daur ulang dan limbah medis) dikelola dengan
benar.
5.10. Proses pengelolaan dan pengendalian limbah harus mencakup;
5.10.1. Identifikasi jenis-jenis sampah/limbah
5.10.1.1. Semua aliran limbah/produk limbah akan diidentifikasi melalui proses identifikasi
sampah atau limbah.
5.10.2 Pembagian Limbah
5.10.2.1. Limbah /sampah organik : kayu, kertas, daun, ranting, bubuk kayu, sisa makanan
dll yang mudah diuraikan dengan proses alami.
5.10.2.2 Limbah/sampah an-organik : plastik, botol minuman, kain, kaca, kawat, baut dsb
(tidak bisa diuraikan oleh alam) serta Limbah Medis seperti Kapas, Kasa perban,
Alat dan jarum sunti (hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama).
5.10.2.3. Limbah B3 : oli bekas, filter bekas, kain majun, plastik, metal/besi, sarung tangan,
bubuk kayu dll yang sudah terkontaminasi dengan grease atau minyak dan
mengandung bahan beracun dan berbahaya.
5.10.3. Pengumpulan, dijelaskan seperti berikut ini :
5.10.3.1 Dalam kegiatan pengumpulan limbah, GA Dept. Manager bertanggung jawab
untuk menyiapkan tempat limbah/sampah disemua area kerja PT Prima Indojaya
Mandiri.
5.10.3.2 Pengawas di area kerja masing-masing berkewajiban untuk memastikan bahwa
limbah (B3, organik dan an-organik) dikelola dengan benar.
5.10.3.3 Setiap wadah limbah yang termasuk golongan B3 yang digunakan untuk
penampungan, harus diberi simbol dan label berdasarkan karakteristik B3-nya.

5.10.4. Penyimpanan, dijelaskan seperti berikut ini :


5.10.4.1 Semua limbah yang termasuk golongan B3 harus diletakkan di Tempat
Penyimpanan Sementara B3 yang sudah mendapat izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup Repblik Indonesia dan harus diperbaharui kembali jika masa
berlakunya telah habis.
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 10 / 14

5.10.4.2 Wadah yang berisi limbah B3 cair yang disimpan pada tempat penyimpanan,
harus diberi pallet dengan kondisi baik tidak patah/pecah/rapuh/keropos sehingga
menyebabkan posisi penempatan wadah limbah B3 rentan terjadinya tumpahan.
5.10.4.3 Penyimpanan limbah B3 cair dalam wadah, harus dibuat dengan sistem blok
dengan matriks 2 (dua) x 2 (dua) wadah limbah B3, sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap kemasan sehingga jika terdapat
kebocoran atau kerusakan dapat segera ditangani.
5.10.4.4 Lebar gang antar blok dibuat memadai untuk lalu-lintas manusia tidak kurang dari
60 cm dan jika digunakan kendaraan pengangkut, lebar gang disesuaikan dengan
kelayakan pengoperasiannya.
5.10.5. Penyediaan Peralatan Penanggulangan Keadaan Darurat :
5.10.5.1 Penanganan keadaan darurat dari limbah B3 dilakukan dengan menggunakan alat
pelindung diri yang disesuaikan dengan karakteristik B3 tersebut.
5.10.5.2 Penanggung jawab area harus memastikan adanya peralatan tanggap darurat
yang memadai di TPS Limbah B3 di area tanggung jawabnya melakukan inspeksi
rutin terhadap oil trap sebagai salah satu peralatan tanggap darurat.
5.10.6. Pelatihan
5.10.6.1 Pengawas harus memastikan bahwa karyawan mengetahui semua Persyaratan
Pengelolaan dan Pengendalian Limbah.
5.10.6.2 Dept. Head harus memastikan bahwa semua karyawan yang diminta untuk
menangani limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) mengetahui semua
Persyaratan Pengelolaan dan Pengendalian Limbah.
5.10.7. Pembuangan Limbah, dijelaskan seperti berikut ini :
5.10.7.1 Karyawan tidak boleh membuang limbah selain dengan cara yang terinci dalam
Prosedur ini :
5.10.7.1.1. Yang termasuk golongan organik harus diletakkan di tempat limbah berwarna
hijau.
5.10.7.1.2. Yang termasuk golongan an-organik harus diletakkan di tempat limbah yang
berwarna merah.
5.10.7.1.3. Yang termasuk golongan B3 harus diletakkan di tempat limbah yang berwarna
hitam

Isi Tempat Jenis Kode Warna

Limbah Organik Kayu, kertas, daun, ranting, Hijau


bubuk kayu, sisa makanan,
dsb

Limbah An-Organik Plastik, botol minuman, kain, Merah


kaca, kawat, baut, dsb
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 11 / 14

Limbah B3 Filter bekas, oli bekas, kain Hitam


majun, metal/besi, sarung
tangan, bubuk kayu yang
sudah terkontaminasi
dengan grease/minyak dan
mengandung B3

5.10.7.1.4. Dalam kegiatan pembuangan limbah, GA Dept. harus menyiapkan saran untuk
membuang limbah yang termasuk golongan non B3 (organik dan an-organik) di
Tempat Pembuangan Akhir yang telah disetujui dan disediakan.
5.10.7.1.5. Semua karyawan yang diminta untuk menangani bahan limbah harus diberikan
APD yang tepat secara teratur.
5.10.7.1.6. Semua limbah B3 dan Hidrokarbon harus diserahkan kepada pengumpul yang
sudah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup.
5.11. Penanganan tumpahan/ceceran Limbah B3, dijelaskan seperti berikut ini :
5.11.1. Bila oli, fuel dan/atau Limbah B3 lain tumpah di area kerja/lantai yang sudah
dikonkrit, dijelaskan seperti berikut :
5.11.1.1 Bila oli, fuel dan/atau Limbah B3 lain tumpah maka dilakukan
isolasi sumber kebocoran.
5.11.1.2 Menahan tumpahan dengan menggunakan serbuk gergaji, pasir,
absorbent, oil boom, ember, drum, selang, dll.
5.11.1.3 Petugas dan/atau pelaksana wajib menggunakan APD yang
standar dan sesuai dengan jenis Limbah B3 sebelum melakukan
penanganan.
5.11.1.4 Melakukan penyedotan/pengangkatan oli, fuel dan/atau Limbah
B3 lain yang tumpah ke dalam wadah yang sesuai, pastikan
tumpahan tidak sampai masuk ke dalam parit atau ke perairan
umum.
5.11.1.5 Melakukan pengangkutan Limbah B3 untuk ditampung di Tempat
Penyimpanan Sementara yang selanjutnya diserahkan kepada
Pengumpul yang sudah mendapat izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup.
5.11.2. Bila oli, fuel dan/atau Limbah B3 lain tumpah langsung ke tanah dijelaskan seperti
berikut :
5.11.2.1 Bila oli, fuel dan/atau Limbah B3 lain tumpah maka dilakukan
isolasi sumber kebocoran.
5.11.2.2 Melakukan pengambilan/pengangkatan tanah yang terkena
tumpahan dan memasukkan ke dalam wadah sebagai Limbah B3.
5.11.2.3 Melakukan pengangkutan tanah yang terkena tumpahan Limbah
B3 untuk ditampung di Tempat Penyimpanan Sementara yang
selanjutnya harus diserahkan kepada pengumpul yang sudah
mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup atau bila
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 12 / 14

memungkinkan bisa dilakukan proses bioremediasi tanah yang


tercemar B3.
5.11.3. Bila oli, fuel dan/atau Limbah B3 lain tumpah langsung ke air (sump, parit,
genangan air, dll) dijelaskan seperti berikut :
5.11.3.1 Melakukan isolasi pada air yang terpapar
5.11.3.2 Melakukan pengambilan atau pengangkatan tumpahan oli, fuel
dan/atau Limbah B3 lain di permukaan lapisan air dan
memasukkan ke dalam wadah sebagai Limbah B3 dengan cara
diambil dengan alat (absorbent, gayung, dengan penyedotan, dll).
5.11.3.3 Bila diperlukan, melakukan pengambilan sampel air yang sudah
bersih dari sisa tumpahan tersebut dengan menggunakan botol
sampe kemudian dilakukan uji laboratorium yang sudah
bersertifikasi sesuai dengan parameter kualitas air untuk
memastikan bahwa air yang ada sudah memenuhi baku mutu.
5.12. Dokumen Limbah, dijelaskan seperti berikut ini :
5.12.1. Setiap keluar-masuk Limbah B3 di tempat penyimpanan, harus dicatat setiap hari
oleh PIC Limbah B3 pada Form log book Limbah B3.
5.12.2. Setiap bulan PIC Limbah B3 wajib melaporkan total jumlah Limbah B3 akhir bulan
kepada Dept. pengelola terkait dan HSE Dept. untuk dilakukan monitoring Limbah
B3.
5.12.3. Sebelum pengangkutan Limbah B3 dilakukan, penghasil dan pengangkut Limbah
B3 harus mengisi Form Berita Acara serah terima limbah B3.
5.12.4. Berdasarkan berita acara serah terima Limbah B3 yang telah dibuat, Dept. terkait
menandatangani manifest Limbah B3 sebelum Limbah B3 tersebut dibawa oleh
pengangkut
5.12.5. Setiap bulan, Form Berita Acara serah terima Limbah B3 diserahkan kepada Dept.
terkait (Procurement Dept.) untuk direkapitulasi sebagai dasar laporan
pengeluaran Limbah B3 ke dalam Form Laporan Pengeluaran Limbah B3.

6. ALUR PROSES
Alur Proses Pengelolaan dan Pengendalian Limbah secara lebih rinci dapat dilihat pada halaman 11/11.
7. KERTAS KERJA
7.1. Formulir No. SHE/03/F-064/R-00 Daftar Identifikasi dan Pengelolaan Limbah.
7.2. Formulir No. SHE/03/F-063/R-00 Neraca Limbah B3.
STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 13 / 14

7.3. Formulir No. SHE/03/F-062/R-00 Matrik Pelaksanaan dan Pengelolaan Lingkungan.

ALUR PROSES No. AKTIFITAS


STANDART OPERATION PROCEDURE

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH


Nomor Dokumen SHE/16/6005/SOP Revisi : 0 Tanggal Efektif Hal : 14 / 14

1. Adanya limbah yang harus dikelola dan dikendalikan sesuai dengan


peraturan yang berlaku.

2. SHE Dept. memproses penyusunan dan persetujuan program/sistem dan


sarana pengelolaan dan pengendalian limbah.

3. SHE Dept. mensosialisasikan sistem pengelolaan dan pengendalian


limbah.

4. Dept. terkait melaksanakan sistem pengeloalaan dan pengendalian


limbah menggunakan formulir identifikasi dan Pengelolaan Limbah,
Standar Parameter, Kode Warna tempat Limbah, Matrik Penanganan
Buangan Limbah, Persyaratan Dasar Pembuangan Limbah dan
pembuangan Limbah.

5. SHE Dept. memantau, membuat, mendistribusikan kepada Dept. terkait


mengenai laporan Pengelolaan dan Pengendalian Limba serta
menyimpan dokumentasinya.

6. SHE Dept. bersama dengan Dept. terkait mereview (mengkaji ulang)


sistem Pengelolaan dan Pengendalian Limbah yang sudah dilaksanakan.

7. SHE Dept. memeriksa apakah program/sistemnya perlu dilakukan


improvement (diperbaiki) ;
 Apabila Ya, maka menyusun program/sistem pengelolaan dan
pengendalian yang lebih baik.
 Apabila Tidak, maka proses selesai.

8. Pelaksanaan improvement program pengelolaan dan pengendalian


limbah dengan menyusun program/sistem pengelolaan dan pengendalian
yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai