Anda di halaman 1dari 10

“SISTEM BUS”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah :

Dosen Pengampu :

Disusun oleh:

Desti Nur F (2020804133)


Ririn Widoriwati (2020804138)
Dede Ilman Wahyudin (2020804127)
REvan Fareynza (2020804150)

PRODI SISTEM INFORMASI


STMIK INSAN PEMBANGUNAN
2022

1
A. Pengertian BUS AGP (ACCELERATED GRAPHIC PORT)

Bus AGP, singkatan dari Accelerated Graphics Portadalah sebuah bus yang
dikhususkan sebagai bus pendukung kartu grafis berkinerja tinggi, menggantikan bus
ISA,bus VESA atau bus PCI yang sebelumnya digunakan. Sebenarnya AGP dibuat
berdasarkan bus PCI, tapi memiliki beberapa kemampuan yang lebih baik. Selain itu,
secara fisik, logis dan secara elektronik, AGP bersifat independen dari PCI.Tidak seperti
bus PCI yang dalam sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot, dalam sebuah sistem, hanya
boleh terdapat satu buah slot AGP saja.

Bus AGP (Accelerated Graphic Port). Bus ini merupakan bus yang didesain secara spesifik
untuk kartu grafis. Bus ini berjalan pada kecepatan 66 MHz (mode AGP 1x), 133 MHz
(mode AGP 2x), atau 533 MHz (mode AGP 8x) pada lebar jalur 32-bit, sehingga
bandwidth maksimum yang dapat diraih adalah 2133 MByte/s. Umumnya, bus ini
terkoneksi ke chipset pengatur memori (Northbridge, Intel Memory Controller Hub, atau
NVIDIA nForce SPP). Sebuah sistem hanya dapat menampung satu buah bus AGP.

Spesifikasi AGP 1.0 bekerja dengan kecepatan 66 MHz (AGP 1x) atau 133 MHz (AGP
2x), 32-bit, dan menggunakan pensinyalan 3.3 Volt. AGP versi 2.0 dirilis pada Mei 1998
menambahkan kecepatan hingga 266 MHz (AGP 4x), serta tegangan yang lebih rendah, 1.5
Volt. Versi terakhir dari AGP adalah AGP 3.0 yang umumnya disebut sebagai AGP 8x
yang dirilis pada November 2000. Spesifikasi ini mendefinisikan kecepatan hingga 533
MHz sehingga mengizinkan throughput teoritis hingga 2133 Megabyte/detik (dua kali lebih
tinggi dibandingkan dengan AGP 4x). Meskipun demikian, pada kenyataannya kinerja
yang ditunjukkan oleh AGP 8x tidak benar-benar dua kali lebih tinggi dibandingkan AGP
4x, karena beberapa alasan teknis.

Spesiikasi Diperkenalkan Kecepatan Tegangan Maksimum


AGP troughput
1x Juli 1996 66 Mhz (1x 66 3.3 Volt 266 Mbyte/detik
MHz), 32-bit
2x Juli 1996 133 MHz (2x 3.3 Volt 533

2
66 MHz), 32-bit MByte/detik
4x Mei 1998 266 MHz (4x66 1.5 Volt 1066
MHz), 32-bit MByte/detik
8x November 2000 533 MHz (8x 1.5 Volt 2133
66 MHz), 32-bit Mbyte/detiik

Selain empat spesifikasi AGP di atas, ada lagi spesifikasi AGP yang dinamakan dengan
AGP Pro. Versi 1.0 dari AGP Pro diperkenalkan pada bulan Agustus 1998 lalu direvisi
dengan versi 1.1a pada bulan April 1999. AGP Pro memiliki slot yang lebih panjang
dibandingkan dengan slot AGP biasa, dengan tambahan pada daya yang dapat
didukungnya, yakni hingga 110 Watt, lebih besar 25 Watt dari AGP biasa yang hanya 85
Watt. Jika dilihat dari daya yang dapat disuplainya, terlihat dengan jelas bahwa AGP Pro
dapat digunakan untuk mendukung kartu grafis berkinerja tinggi yang ditujukan untuk
workstation graphics, semacam ATi FireGL atau NVIDIA Quadro. Meskipun demikian,
AGP Pro tidaklah kompatibel dengan AGP biasa: kartu grafis AGP 4x biasa memang dapat
dimasukkan ke dalam slot AGP Pro, tapi tidak sebaliknya. Selain itu, karena slot AGP Pro
lebih panjang, kartu grafis AGP 1x atau AGP 2x dapat tidak benar-benar masuk ke dalam
slot sehingga dapat merusaknya. Untuk menghindari kerusakan akibat hal ini, banyak
vendor motherboard menambahkan retensi pada bagian akhir slot tersebut: Jika hendak
menggunakan kartu grafis AGP Pro lepas retensi tersebut.

Selain faktor kinerja video yang lebih baik, alasan mengapa Intel mendesain AGP adalah
untuk mengizinkan kartu grafis dapat mengakses memori fisik secara langsung, yang dapat
meningkatkan kinerja secara signifikan, dengan biaya integrasi yang relatif lebih rendah.
AGP mengizinkan penggunaan kartu grafis yang langsung mengakses RAM sistem,
sehingga kartu grafison-board dapat langsung menggunakan memori fisik, tanpa harus
menambah chip memori lagi, meski harus dibarengi dengan berkurangnya memori untuk
sistem operasi.

B. Karakteristik BUS AGP (ACCELERATED GRAPHIC PORT)

3
Accelerated Graphics Port, AGP, memakai teknologi pipelining yang dapat
memberikan bandwith maksimum sampai 4x yang dapat dicapai oleh PCI. AGP
memungkinkan graphic card untuk menjalankan pemetaan tekstur (texture mapping)
secara langsung dimemory system, tanpa perlu mengirimkan data tekstur terlebih dahulu ke
memory lokal yang dimiliki graphic card. Dengan demikian, kerja graphic card menjadi
lebih ringan: Semuanya dapat dilakukan lebih cepat berkat kerja sama antara memory
utama dan memory graphic card. Hasil akhirnya, frame rate menjadi lebih halus dan
kemampuan untuk menampilkan grafik 3D lebih realistik serta kualitasnya lebih tinggi.
Meskipun AGP dibuat untuk motherboard Pentium II dan memakai arsitektur Dual
Independent Bus (DIB), anda tigak memerlukan prosesor Pentium II untuk memanfaatkan
teknologi AGP.Ini karena pemakaian AGP tidak tergantung pada jenis CPU.

C. Elemen-Elemen Rancangan Bus

Walaupun terdapat bermacam-macam perbedaan implementasi bus, hanya terdapat sedikit


parameter dasar atau elemen rancangan yang dapat dipakai untuk mengklasifikasikan dan
membedakan bus.

1. Jenis-Jenis Bus
 Dedicated : Saluran data dan alamat terpisah.
 Multiplexed : Alamat dan informasi data dapat ditransmisikan melalui sejumlah
saluran yang sama dengan menggunakan saluran ?Address Valid Control?.

Pada awal pemindahan data, alamat ditempatkan pada bus dan ?Address Valid
Control? diaktifkan. Pada saat ini setiap modul memiliki periode waktu tertentu untuk
menalin alamat dan menentukan apakah alamat tersebut merupakan modul beralamat.
Kemudian alamat dihapus dari bus, dan koneksi bus yang sam adigunakan untuk
transfer data pembacaan atau penulisan berikutnya. Metoda penggunaan saluran yang
untuk berbagai keperluan ini dikenal sebagai time multiplexing.
Keuntungan time multiplexing adalah hanya memerlukan saluran sedikit
sehingga menghemat ruang dan biaya. Kerugiannya adalah diperlukan rangkain yang
lebih kompleks dalam setiap modul, terdapat juga penurunan kinerja yang cukup

4
besar karena even-even tertentu yang menggunakan saluran secara bersama-sama
tidak dapat berfungsi secara paralel.

2. Metode Arbitras

Didalam semua system kecuali system yang paling sederhana, lebih dari satu modul
diperlukan untuk mengontrol bus. Misalnya I/O mungkin diperlukan untuk membaca atau
menulis secara langsung ke memori, dengan tanpa mengirimkan data ke CPU. Karena
pada satu sat hanya sebuah unit yang berhasil mentransmisikan data melalui bus, maka
diperlukan beberapa metode arbitrasi. Metode Arbitrasi dapat digolongkan sebagai
metode tersentralisasi dan metode terdistribusi. Pada metode tersentralisasi, sebuah
perangkat hardware yang dikenal sebagai pengontrol bus atau arbitrer bertanggung jawab
atas alokasi waktu pada bus. Mungkin perangkat berbentuk modul atau bagian CPU yang
terpisah. Pada metode terdistribusi, tidak terdapat pengontrol sentral, setiap modul terdiri
dari acces control logic dan modul-modul bekerja sama untuk memakai bus bersama-
sama.

3. Timing

Timing berkaitan dengan cara terjadiya event dikoordinasikan pada bus. Dengan
timing yang synchronous, terjadinya event pada bus ditentukan oleh sebuah clock. Bus
meliputi sebuah saluran, waktu tempat timing mentransmisikan rangkaian bilangan 1 dan
0 dalam durasi yang sama. Sebuah transmisi 1-0 dikenal sebagai siklus waktu atau siklus
bus dan menentukan besarnya slot waktu. Semua perangkat lainnya pada bus dapat
membaca saluran waktu, dan semua event dimulai pada awal siklus waktu.

a. Timing Sinkron

Signal bus lainya dapat berubah pada ujung muka signal waktu (dengan sedikit
reaksi delay). Sebagian besar event mengisi suatu siklus waktu. CPU mengeluarkan
signal baca dan menempatkan alamat memori pada bus alamat, CPU mengeluarkan
signal awal untuk menandai keberadaan alamat dan informasi control pada bus.

5
Modul memori mengetahui alamat itu, dan setelah delay 1 siklus menempatkan data
dan signal balasan pada bus.

b. Timing Asinkron
Terjadinya event pada bus mengikuti dan tergantung pada event sebelumnya.
CPU menempatkan alamat dan membaca signal bus. Setelah berhenti untuk memberi
kesempatan signal ini menjadi stabil, CPU mengeluarkan signal MSYN (master syn)
yang menandakan keberadaan alamat yang valid dan signal control. Modul memori
memberikan respons dengan data dan signal SSYN (slave syn) yang menunjukan
respon.
Timing sinkron lebih mudah untuk diimplementasikan dan ditest. Namun
timing ini kurang flexible dibandingkan dengan timing asinkron. Karena semua
perangkat pada bus sinkron terkait dengan kelajuan pewaktu yang tetap, maka
system tidak dapat memanfaatkan peningkatan kinerja. Dengan menggunakan timing
asinkron, campuran antara perangkat yang lamban dan cepat, baik dengan
menggunakan teknologi lama maupun baru, dapat menggunakan bus secara
bersama-sama.

4. Lebar Bus

Lebar bus dapat mempengaruhi kinerja system, semakin lebar bus data, semakin
besar bit yang dapat ditransferkan pada suatu saat. Lebar bus alamat mempunyai
pengaruh pada kapasitas system : semakin lebar bus alamat, semakin besar range lokasi
yang dapat direferensi.

5. Jenis Transfer Data

Suatu bus mendukung bermacam-macam jenis transfer data. Semua bus mendukung
transfer baca (master ke slave) dan transfer tulis (slave ke master). Pada multiplexed
addres/data bus, pertama-tama bus digunakan untuk mengspesifikasikan alamat dan
kemudian melakukan transfer data. Untuk operasi baca, biasanya terdapat waktu tunggu
pada saat data sedang diambil dari slave untuk ditaruh pada bus. Baik bagi operasi baca
maupun tulis, mungkin juga terdapat delay bila hal itu diperlukan untuk melalui arbitrasi

6
agar mendapatkan kontrol bus untuk sisa operasi (yaitu, mengambil alih bus untuk
melakukan request baca atau tulis, kemudian mengambil alih lagi bus untuk membentuk
operasi baca atau tulis).
Pada alamat dedicated dan bus-bus data, alamat ditaruh pada bus alamat dan tetap
berada disana selama data tersimpan pada bus data. Bagi operasi tulis, master menaruh
data pada bus data begitu alamat telah stabil dan slave telah mempunyai kesempatan
untuk mengetahui alamatnya. Bagi operasi baca, slave menaruh data pada bus data begitu
slave mengetahui alamatnya dan telah mengambil data.
Terdapat pula beberapa kombinasi operasi yang diizinkan oleh sebagian bus. Suatu
operasi baca-modifikasi-tulis merupakan sebuah operasi baca yang diikuti oleh operasi
tulis ke lamat yang sama. Alamat hanya di-broadcast satu kali saja hanya pada awal
operasi. Biasanya urutan operasi secara keseluruhan tidak dapat dibagi-bagi untuk
menjaga setiap akses ke elemen data oleh master-master bus lainnya. Tujuan utama dari
kemampuan ini adalah untuk melindungi sumber daya memori yang dapat dipakai
bersama didalam sistem multiprogramming.
Operasi read-after-write merupakan operasi yang tidak dapat dibagi-bagi yang
berisi operasi tulis yang diikuti oleh operasi baca dari alamat yang sama. Operasi baca
dibentuk tujuan pemeriksaan. Sebagian sistem bus juga mendukung transfer data blok.
Dalam hal ini, sebuah siklus alamat diikuti oleh n siklus data. Butir data pertama
ditransfer ke alamat tertentu atau ditransfer dari alamat tertentu; butir-butir data lainnya
ditransfer ke alamat-alamat berikutnya atau ditransfer dari alamat-alamat berikutnya.

D. Data Transfer

Zaman sekarang, bus PCI cocok untuk melakukan transfer data dari 132 MB keatas,
bahkan AGP (berfrekuensi 66 MHz) mampu mentransferkan data hingga 533 MB lebih.
Hal ini karena AGP memiliki kemampuan untuk mentransfer data 66 MHz per waktu dan
melewati desain baru yang lebih maju yang membuat mode pentransferan lebih efisien.
DIME mungkin merupakan ciri-ciri yang paling utama dari AGP. Chip grafik AGP
memiliki kemampuan untuk mengakses memori utama secara langsung untuk operasi yang
rumit dari pemetaan gambar. AGP menyediakan kartu grafik dengan dua metode dari
pengaksesan pemetaan gambar secara langsung di memori sistem, yaitu metode pipelining

7
dan pengalamatan.Di pipelining, AGP membuat permintaan berganda untuk data selama
pengaksesan bus atau memori.PCI membuat satu permintaan dan tidak membuat
permintaan lainnya sampai data tersebut selesai di transfer.

PCI dan AGP adalah dua teknologi yang berbeda yang digunakan untuk
menghubungkan kartu ekspansi, seperti kartu video, sound, dan grafis ke dalam PC.
Perbedaan utama keduanya adalah kecepatan, terutama dalam proses grafik, yang telah
meninggalkan hari diman hanya terdapat huruf dan nomor yang simpel. Sekarang ini kita
membutuhkan bisnis, entertainment dan educational software yang mengesankan kita
dengan gambar indah, grafik, icons, textures, dan grafik 3D.

Pengembang software sadar akan kebutuhan untuk peningkatan aplikasi gambar.


Mereka berniat untuk menciptakan teknologi yang menghasilkan gambar yang besar dan
lebih kompleks dalam suatu program.Program ini memberikan gambar yang intensif. Ini
membutuhkan bandwith dan memori untuk menampilkan setiap layar dan gambar. Jika
ketersediaan bandwidth dan memori terbatas, akan terjadi kemacetan yang disebabkan oleh
software dan PC umumnya, menjadi lebih lambat ketika pemrosesan gambar.

Dahulu, beberapa usaha telah dilakukan untuk mengatasi kemacetan asosiasi dengan
menggunakan graphic processing. Sebuah terobosan penting terjadi pada tahun 1993 ketika
itu Intel memperkenalkan PCI BUS. PCI Standart menggunakan sebuah teknik yang
dikenal dengan nama BUS Masterin,g, yang mengizinkan CPU dan Kartu Ekspansi untuk
memproses informasi bersamaan. BUS tersebut dapat dioperasikan pada Bandwidth 66
MHz, dan Kartu PCI dapat berkomunikasi dengn PC menggunakan 32 atau 64 bit data.

PCI menyediakan informasi yang lebih cepat diantara CPU dan Peripherals, akan
tetapi Peripherals diveces harus dilengkapi dengan PCI Provides untuk Bandwidth. PCI
BUS adalah BUS yang memenuhi performa yang paling tinggi daripada BUS I/O pada
umumnya dan providesnya memiliki akselerasi yang cukup memadai dan memiliki
features unutk memproses beberapa game, video dan aplikasi multimedia. PCI dapat
digunakan untuk mengatasi gambar 2 dimensi dan graphic bussines yang cukup
berkompeten pada umumnya, tetapi PCI tidak dapat menampilkan 3 dimensi secara baik
itulah sebabnya muncul AGP.

8
Untuk membuat gambar 3 Dimensi,graphic controller harus dapat digunakan untuk
mengurus tekstur data,dan informasi Z- Buffer.Tektur data memproduksi gambar digiral
dari luar sebuah objek dan beberapa properti umum seperti transparency, yang membuat
objek terlihat lebih nyata, Z-Buffer dalam informasi Z-Buffer, juga menyebabkan
peningkatan kenyataan. Sebagian data ini adalah memori intensif, terkadang bersaing
dalam space memory yang sama. Intel memperkenalkan AGP pada tahun 1996 sebagai
usaha menyelesaikan dilema ini.

Spesifikasi AGP berdasarkan spesifikasi PCI 2.1, tapi tidak seperti PCI, AGP
didesain untuk digunakan sebagai kartu graphic. Ini tidak diperuntukan untuk mengganti
PCI yang digunakan sebagai BUS I/O pada umumnya;fungsi utamanya adalah untuk
mengirim graphic performa tinggi yang menyertakan gambar 3 dimensi. AGP memiliki
kemampuan bandwidth empat kali lebih besar dari Bus PCI sekarang, dan memiliki potensi
kemampuan lebih tinggi. Dan peningkatan performa ini dicapai dengan memperkenalkan
sebuah dedicated point to point channel yang memberikan akses langsung dari controller
grafik ke sistem memori utama. Saat ini AGP Channel 32 Bit lebih besar dan bekerja pada
66 MHz, yang menerjemahkan ke keseluruhan Bandwidth dari 266 Mbps, AGP juga
mendukung 2 mode cepat, 2x dan 4x, yang masing-masing berkecepatan 533 Mbps dan
1,07 Gbps. Fitur-fitur seperti teksturing dan Pipeling selanjutnya mempertinggi
kemampuan pemrosesan grafik dari AGP. Teksturing juga dikenal dangan mode Direct
Memory Executed, mengizinkan tekstur data untuk disimpan dalam memori
utama.Pipelining adalah proses yang mengizinkan kartu grafik untuk mengirimkan
instruksi-instruksi umum bersamaan dalam waktu yang sama.

Direct Memory Execute (DiME) mungkin merupakan kemampuan terpenting dari


AGP. Chip grafik AGP memiliki kemampuan untuk mengakses memory utama secara
langsung untuk keperluan operasi pemetaan tekstur. AGP memberikan 2 pilihan metoda
bagi graphic card untuk secara langsung mengakses peta tekstur dalam memory sistem:
Pipelining dan sideband addressing, Dalam pipelining, AGP membuat permintaan data
berganda saat mengakses memory atau bus. PCI hanya mengajukan 1 permintaan data, dan
tidak meminta lainnya sampai data yang diminta selesai ditransfer.

9
Selain itu, AGP tidak berbagi bandwith dengan piranti lainnya.Sedangkan PCI
berbagi bandwidth antara sesama pemakai PCI lainnya. Secara ringkas, keuntungan AGP
adalah sebagai berikut:

1. Bandwidth maksimum 4x bus PCI dan mampu mempertahankan transfer rate yang
tinggi melalui sideband addressing dan pipelining
2. Memanfaatkan Direct Memory Execute untuk pemetaan tekstur.
3. Memiliki kemungkinan kecil untuk bentrok debgan CPU dan piranti I/O saat
memakai bus dan saat mengakses memory. PCI bus melayani kontroler disk, chip
LAN, dan mungkin pula perangkat video capture. AGP bekerja bersamaan dengan
sebagian besar transaksi PCI, tetapi tanpa tergantung padanya. Selain itu, akses ke
RAM dapat dilaksanakan secara bersamaan dengan pembacaan RAM pada graphic
card AGP, karena adanya sistem antrian data.
4. Port tambahan bagi chip grafik untuk mengakses memory, sehingga ia dapat
sekaligus membaca tekstur dari memory AGP sambil membaca/menulis informasi 3D
dan pixel dari memory lokal. Chip graphic mampu mencapai bandwidth samap 1,2
GB/s dengan memanfaatkan kedua port secara bersamaan.
5. Memungkinkan CPU untuk menulis secara langsung ke memory sistem AGP ketika
ia memerlukan data grafik, seperti perintah atau tekstur animasi.

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/AGP

http://egiewendra.blog.upi.edu/

http://www.scribd.com/doc/20951460/Sistem-Bus-Komputer

http://www.interfacebus.com/Design_Connector_AGP.html

http://www.cs.umd.edu/~meesh/cmsc411/website/projects/agp/pci_vs_agp.htm

http://www.cs.umd.edu/~meesh/cmsc411/website/projects/agp/pci_vs_agp.htm

10

Anda mungkin juga menyukai